• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENETAPAN DAN PELAKSANAAN SITA PADA PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN

Nomor SOP W4-A7/336.a/OT.01.3/IV/2014 Revisi tanggal :

Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejab

at Terkait Waktu Penyeles aian Ket . DISKRIPSI :

Prosedur Penerimaan Permohonan dan Pelaksanaan Sita oleh Pengadilan Agama Tingkat Pertama

A. PERMOHONAN SITA DI LUAR GUGATAN

 Menerima surat permohonan sita dari Pemohon sita.

 Meneliti surat permohonan sita.  Menaksir panjar biaya permohonan

sita dan mem-buat SKUM rangkap 3 serta menyerahkannya kepada Pe-mohon sita agar membayar biaya sita di bank yang ditunjuk.

 Menerima satu eksemplar slip penyetoran uang yg telah divalidasi oleh Bank dan memberi tanda lunas dan nomor permohonan sita pada SKUM setelah Pemohon

membayar panjar biaya

permohonan sita di Bank yang ditunjuk.

 Mencatat panjar biaya permohonan sita dalam buku jurnal sita yang bersangkutan

 Membubuhkan nomor regis-ter sita pada surat permo-honan sita dengan stempel yang telah ditetapkan.

 Menyerahkan satu eksemplar surat permohonan sita beserta SKUM lembar pertama (warna putih)

Petugas Meja I Sda Petugas Meja I Kasir Kasir Petugas Meja I Petugas Meja I 5 Menit 10 Menit 10 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit

(2)

kepada Pemohon sita.

 Menyerahkan berkas permo-honan sita serta SKUM lembar kedua kepada Pemohon sita untuk mendaftar permohonan sitanya kepada Petugas meja II

 Mencatat permohonan sita dalam buku register sita.

 Menyerahkan satu eksemplar surat permohonan sita kepada Pemohon sita untuk disimpan ybs.

 Menyerahkan berkas permo-honan sita kepada Panitera dg melampirkan blanko PMH, PHS dan Penunjukan PP

 Menyerahkan berkas permo-honan sita kepada Ketua

 Menunjuk Majelis Hakim dengan PMH.

 Mengembalikan berkas ke-pada Panitera untuk dise-rahkan kepada Ketua majelis

 Menunjuk Panitera Pengganti.  Menyerahkan berkas kepada Ketua

Majelis

 Mempelajari surat permo-honan sita dan menerbitkan PHS.

 Memerintahkan Jurusita untuk memanggil para pihak dengan instrumen.

 Menyelenggarakan sidang permohonan sita.

 Mengabulkan permohonan sita dengan penetapan.

 Memerintahkan melaksanakan sita kepada Panitera/JS/JSP

 Memberitahukan pelaksa-naan sita kepada para pihak dan kepada Lurah / kepala desa setempat.  Meminta bantuan pengama-nan

kepada pihak keamanan yang berkompeten bila perlu.

 Melaksanakan sita ditempat objek sita dengan disaksikan oleh 2 (dua)

Petugas Meja I Petugas Meja II Petugas Meja II Petugas Meja II Panitera Ketua PA Ketua PA Panitera Panitera Ketua Majelis Ketua Majelis Majelis Hakim Majelis Hakim Ketua Majelis JS/JSP 5 Menit 15 Menit 5 menit 10 Menit 5 Menit 10 Menit 5 Menit 10 menit 5 menit 15 menit 5 menit 7 Jam 15 menit 7 Jam 7 Jam 7 jam

(3)

orang saksi.

 Membuat berita acara pelak-sanaan sita.

 Menyerahkan salinan berita acara pelaksanaan sita kepada para pihak.  Mendaftarkan objek sita kepada

instansi terkait.

 Objek tanah bersertifikat didaftarkan ke BPN se-tempat;  Objek tanah tidak berser-tifikat

(Leter C/Girik) di-daftarkan ke Lurah/ Kepala Desa setempat;

 Kendaraan bermotor

di-daftarkan ke Kepolisian setempat;

 Objek sita kapal ke Syahbandar  Saham di Bursa Efek

 Rekening/Deposito di Bank tempat rekening berada.

 Menyerahkan penjagaan objek sita atas benda bergerak pada yang menguasai semula.

 Memerintahkan kepada ins-tansi yang menerima pendaf-taran untuk mengumumkan adanya sita tersebut.

 Melaporkan dan menye-rahkan berita acara pelak-sanaan sita kepada Ketua Majelis.

 Menyelenggarakan persida-ngan untuk menyatakan sah dan berharga sita yang telah dilaksanakan Jurusita JS/JSP Panitera/ JS/ JSP Panitera/ JS/JSP JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Majelis Hakim 7 jam 7 jam 7 jam 5 Menit 30 Menit B PERMOHONAN SITA DALAM GUGATAN

 Mengadakan pemeriksaan dalam sidang insidentil khu-sus tentang permohonan sita

 Mengabulkan permohonan sita dengan Putusan sela

 Memerintahkan melaksana-kan sita kepada panitera/ Jurusita/Jurusita pengganti dengan instrument dilampiri putusan sela

 Memberitahukan pelaksanaan sita kepada para pihak dan pejabat

Majelis Hakim Majelis Hakim Majelis Hakim Panitera/ JS/JSP 1 jam 7 jam 10 menit 7 jam

(4)

setempat yang terkait

 Meminta bantuan pengama-nan kepada pihak keamanan yang berkompeten bila perlu

 Melaksanakan sita di tempat objek sita dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi

 Membuat berita acara pelak-sanaan sita

 Menyerahkan salinan berita acara pelaksanaan sita kepada para pihak  Mendaftarkan objek sita kepada

instansi terkait.

 Objek tanah bersertifikat didaftarkan ke BPN se-tempat;  Objek tanah tidak berser-tifikat

(Leter C/Girik) di-daftarkan ke Lurah/ Kepala Desa setempat;

 Kendaraan bermotor

di-daftarkan ke Kepolisian setempat;

 Objek sita kapal ke Syah-bandar  Saham di Bursa Efek

 Rekening/Deposito di Bank tempat rekening berada.

 Menyerahkan penjagaan ob-jek sita atas benda bergerak pada yang menguasai semula.

 Memerintahkan kepada ins-tansi yang menerima pendaf-taran untuk mengumumkan adanya sita tersebut.

 Melaporkan dan menyerah-kan berita acara pelaksanaan sita kepada Ketua Majelis.

 Menyelenggarakan persida-ngan untuk menyatakan sah dan berharga sita yang telah dilaksanakan Jurusita Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Majelis Hakim 7 jam 7 jam 25 menit 5 menit 7 jam 7 jam 7 jam 5 menit 30 menit

C SITA EKSEKUSI  Menerbitkan penetapan pe-rintah sita eksekusi

 Menyerahkan penetapan pe-rintah eksekusi kepada Pa-nitera/JS/JSP

Ketua PA Ketua PA Hari ke 10 dari sidang aanmani ng

(5)

 Memberitahukan pelaksanaan sita kepada para pihak dan pejabat setempat terkait

 Meminta bantuan pengama-nan kepada pihak keamanan yg berkompeten bila perlu

 Melaksanakan sita eksekusi di tempat objek sita dg disaksikan oleh 2 orang saksi

 Membuat berita acara pelaksanaan sita eksekusi

 Menyerahkan salinan berita acara pelaksanaan sita eksekusi kepada para pihak

 Mendaftarkan objek sita kepada instansi terkait.

 Objek tanah bersertifikat didaftarkan ke BPN se-tempat;  Objek tanah tidak berser-tifikat

(Leter C/Girik) di-daftarkan ke Lurah/ Kepala Desa setempat;

 Kendaraan bermotor

di-daftarkan ke Kepolisian setempat;

 Objek sita kapal ke Syah-bandar  Saham di Bursa Efek

 Rekening/Deposito di Bank tempat rekening berada.

 Menyerahkan penjagaan objek sita atas benda bergerak pada yang menguasai semula.

 Memerintahkan kepada ins-tansi yang menerima pendaf-taran untuk mengumumkan adanya sita tersebut.

 Melaporkan dan menye-rahkan berita acara pelak-sanaan sita kepada Ketua Pengadilan Agama

Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP 7 jam 7 jam 7 jam 25 menit 7 jam 7 jam 7 jam 10 menit D PERMOHONAN SITA BUNTUT SETELAH PUTUS PERKARA DI TK. PERTAMA DAN PERKARA TELAH DI

 Menerima surat permohonan sita buntut sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar dari Pemohon sita dilampiri Putusan PA Tk. Pertama yang diajukan

Petugas Meja I

Sda

5 Menit

(6)

TK. BANDING) banding

 Meneliti surat permohonan sita buntut yang diajukan oleh pemohon sita.

 Menaksir panjar biaya per-mohonan sita dan membuat

SKUM rangkap 3 serta

menyerahkannya kepada Pe-mohon sita agar membayar biaya sita di bank yang ditunjuk.

 Menerima satu eksemplar slip penyetoran uang yang telah divalidasi oleh Bank dan memberi tanda lunas dan nomor permohonan sita pada SKUM setelah Pemohon

membayar panjar biaya

permohonan sita di Bank yang ditunjuk.

 Mencatat panjar biaya per-mohonan sita dalam buku jurnal sita yang bersangkutan

 Membubuhkan nomor regis-ter sita pada surat permo-honan sita dengan stempel yang telah ditetapkan.

 Menyerahkan satu eksemplar surat permohonan sita beserta SKUM lembar pertama (warna putih) kepada Pemohon sita.

 Menyerahkan berkas permo-honan sita serta SKUM lembar kedua kepada Pemohon sita untuk mendaftar permohonan sitanya kepada Petugas meja II

 Mencatat permohonan sita dalam buku register sita.

 Menyerahkan satu eksemplar surat permohonan sita kepada Pemohon sita untuk disimpan ybs.

 Menyerahkan berkas permo-honan sita kepada Panitera dg melampirkan blanko PMH, PHS dan Penunjukan PP

 Menyerahkan berkas permo-honan sita kepada Ketua

Petugas Meja I Kasir Kasir Petugas Meja I Petugas Meja I Petugas Meja I Petugas Meja II Petugas Meja II Petugas Meja II Panitera Ketua PA 10 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 Menit 15 Menit 5 menit 10 Menit 5 Menit 5 menit

(7)

 Menunjuk Majelis Hakim dengan PMH.

 Mengembalikan berkas ke-pada Panitera untuk dise-rahkan kepada Ketua majelis

 Menunjuk Panitera Pengganti.  Menyerahkan berkas kepada Ketua

Majelis

 Mempelajari surat permo-honan sita dan menerbitkan PHS.

 Memerintahkan Jurusita untuk memanggil para pihak dengan instrumen.

 Menyelenggarakan sidang permohonan sita.

 Mengabulkan permohonan sita dengan penetapan.

 Memerintahkan melaksanakan sita kepada Panitera/JS/JSP

 Memberitahukan pelaksa-naan sita kepada para pihak dan kepada Lurah / Kepala desa setempat.  Meminta bantuan pengama-nan

kepada pihak keamanan yang berkompeten bila perlu.

 Melaksanakan sita ditempat objek sita dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi.

 Membuat berita acara pelak-sanaan sita.

 Menyerahkan salinan berita acara pelaksanaan sita kepada para pihak.  Mendaftarkan objek sita kepada

instansi terkait.

 Objek tanah bersertifikat didaftarkan ke BPN se-tempat;  Objek tanah tidak berser-tifikat

(Leter C/Girik) di-daftarkan ke Lurah/ Kepala Desa setempat;

 Kendaraan bermotor

di-daftarkan ke Kepolisian setempat;

 Objek sita kapal ke Syah-bandar

Ketua PA Panitera Panitera Ketua Majelis Ketua Majelis Majelis Hakim Majelis Hakim Ketua Majelis Ketua Majelis Ketua Majelis JS/JSP JS/JSP Panitera/ JS/ JSP Panitera/ JS/JSP JS/JSP Panitera/ JS/JSP 10 Menit 5 menit 5 menit 15 menit 5 menit 7 Jam 15 menit 7 Jam 7 Jam 7 jam 7 jam 7 jam 5 Menit 7 jam 7 jam 7 jam 7 jam

(8)

 Saham di Bursa Efek

 Rekening/Deposito di Bank tempat rekening berada.

 Menyerahkan penjagaan objek sita atas benda bergerak pada yang menguasai semula.

 Memerintahkan kepada ins-tansi yang menerima pendaf-taran untuk mengumumkan adanya sita tersebut.

 Melaporkan dan menye-rahkan berita acara pelak-sanaan sita kepada Petugas Meja I

 Mengirimkan berita acara sita buntut ke PTA Pekanbaru untuk kelengkapan berkas perkara banding yang bersangkutan.

Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Panitera/ JS/JSP Petugas Meja I 7 jam 7 jam 7 jam 7 jam Disahkan oleh :

Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian

DRS. H. AHMAD MUSA HASIBUAN , MH. NIP : 196112311991031022

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, berat tubuh hanya mempengaruhi sebesar 16% laju konsumsi oksigen.Hasil ini sangat berbeda dengan peneliti lain yaitu Booth dan Mangum (1979) serta

Dalam penelitian ini “Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (Guru) Terhadap Pelayanan UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara” : Instrumen untuk mengukur kepuasan guru

Dari latar belakang permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul “SUBSTITUSI TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot utillisima) DALAM PEMBUATAN MIE DENGAN

Setelah pemetaan geologi dilakukan dan peneliti memperoleh sampel batuan selanjutnya adalah analisis sampel batuan tersebut, sehingga dari hasil yang didapatkan melalui

Namun dalam proses mengimplementasikan kebijakan tersebut mengalami kendala, tidak adanya kejelasan dalam perjanjian kerjasama antara pihak BPJS Kesehatan Kota

Proses ini (Gambar 2.22) dilakukan dengan melewatkan udara pada ruangan semburan air yang temperaturnya lebih rendah dari temperatur udara, tetapi lebih tinggi

Dan jelas bahwa petani kakao profesional dengan produksi lebih dari 1,000 kg per hektar (berkat tingginya kemampuan dia memproduksi) memiliki arus kas yang juga lebih tinggi

Di sini antara penutur dan mitra tutur terwujud hubungan saling membutuhkan informasi satu sama lain, (3) penutur dan mitra tutur memiliki konsepsi yang sama