1. Definisi 1. Definisi
Struma adalah suatu pembengkakan pada leher karena pembesaran Struma adalah suatu pembengkakan pada leher karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid. Penyebabnya dapat berupa kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid. Penyebabnya dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Biasanya dianggap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari 2x ukuran Biasanya dianggap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari 2x ukuran normal. Pembesaran ini dapat terjadi pada kelenjar yang normal normal. Pembesaran ini dapat terjadi pada kelenjar yang normal (eutirodisme), pasien yang kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) atau (eutirodisme), pasien yang kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) atau kelebihan produksi hormon (hipertiroidisme) (Black and Hawks, 2009). kelebihan produksi hormon (hipertiroidisme) (Black and Hawks, 2009). 2. Klasifikasi 2. Klasifikasi Berdasarkan Fisiologisnya Berdasarkan Fisiologisnya a. Eutiroidisme a. Eutiroidisme
Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroidEutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid
yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar hipofisis menghasilkan TSH dalam normal sedangkan kelenjar hipofisis menghasilkan TSH dalam jumlah yang meningkat.
Dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapatDikenal juga sebagai tirotoksikosis atau Graves yang dapat
didefenisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap didefenisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh
pengaruh metabolik metabolik hormon hormon tiroid tiroid yang yang berlebihan berlebihan (Aru (Aru && Sudoyo, 2007). Keadaan ini dapat timbul spontan atau adanya Sudoyo, 2007). Keadaan ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya produksi hormon yang berlebihan tetapi sehingga tidak hanya produksi hormon yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar.
ukuran kelenjar tiroid menjadi besar.
Berdasarkan Klinisnya Berdasarkan Klinisnya
Menurut Tonacchera, dkk, 2009 secara klinis pemeriksaan klinis struma Menurut Tonacchera, dkk, 2009 secara klinis pemeriksaan klinis struma
Struma nodosaStruma nodosa non toxicnon toxic disebabkan oleh disebabkan oleh kekurangan yodium yangkekurangan yodium yang
kronik. Struma nodosa ini disebut sebagai simpel struma nodosa, kronik. Struma nodosa ini disebut sebagai simpel struma nodosa, struma nodosa endemik, atau struma nodosa koloid yang sering struma nodosa endemik, atau struma nodosa koloid yang sering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung yodium dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh zat yodium dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh zat kimia.
kimia. 3. Etiologi
3. Etiologi
Penyebab utama struma ialah karena kekurangan yodium (Black Penyebab utama struma ialah karena kekurangan yodium (Black and Hawks, 2009). Defisiensi yodium dapat menghambat pembentukan and Hawks, 2009). Defisiensi yodium dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Hal tersebut memungkinkan hipofisis hormon tiroid oleh kelenjar. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar
besar ke ke dalam dalam folikel, folikel, dan dan kelenjar kelenjar menjadi menjadi bertambah bertambah besar. besar. PenyebabPenyebab lainnya karena adanya cacat genetik yang merusak metabolisme yodium, lainnya karena adanya cacat genetik yang merusak metabolisme yodium,
kompensasi membentuk lebih banyak hormon tiroid agar kadar T4 dan T3 kompensasi membentuk lebih banyak hormon tiroid agar kadar T4 dan T3 serum dapat kembali normal (Assagaf, 2015).
serum dapat kembali normal (Assagaf, 2015).
Usia lanjut.Usia lanjut.
Umur di atas 50 tahun atau lebih berisiko lebih tinggi terkena gondok. Hal Umur di atas 50 tahun atau lebih berisiko lebih tinggi terkena gondok. Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh dan imunitas seseorang yang ini disebabkan karena daya tahan tubuh dan imunitas seseorang yang semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kebutuhan terhadap asupan yodium (Assagaf, 2015).
kebutuhan terhadap asupan yodium (Assagaf, 2015).
Riwayat medis.Riwayat medis.
Riwayat pribadi atau keluarga yang menderita penyakit autoimmune Riwayat pribadi atau keluarga yang menderita penyakit autoimmune meningkatkan risiko gondok (terkait gen
meningkatkan risiko gondok (terkait gen Medullary Medullary Thyroid Thyroid CarsinomaCarsinoma yang di transmisikan secara autosomal dominan).
yang di transmisikan secara autosomal dominan).
Kehamilan dan menopause.Kehamilan dan menopause.
Masalah tiroid lebih sering terjadi setelah kehamilan dan menopause Masalah tiroid lebih sering terjadi setelah kehamilan dan menopause (terkait ketidakseimbangan ho
(terkait ketidakseimbangan hormon estrogen rmon estrogen di dalam di dalam tubuh).tubuh).
adanya gangguan menelan, gangguan pernapasan, rasa tidak nyaman di adanya gangguan menelan, gangguan pernapasan, rasa tidak nyaman di area leher, dan suara
area leher, dan suara yang serak.yang serak.
Gejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensitif terhadapGejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensitif terhadap
udara dingin, dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, udara dingin, dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut rontok, mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu kulit kasar, rambut rontok, mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bicara (Halim,
dan penurunan kemampuan bicara (Halim, 2007).2007).
Gejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, nafsu makanGejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, nafsu makan
meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, lebih suka udara dingin, sesak meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, lebih suka udara dingin, sesak napas. Selain itu juga terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada napas. Selain itu juga terdapat gejala jantung berdebar-debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, tungkai bagian atas, mata melotot (eksoftalamus), diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atrofi otot
rambut rontok, dan atrofi otot (Halim, 2007).(Halim, 2007). 6. Patofisiologi 6. Patofisiologi (terlampir) (terlampir) 7. Pemeriksaan Diagnostik 7. Pemeriksaan Diagnostik
dilakukan
dilakukan biopsi biopsi terarah.terarah. ‒
‒ Pemeriksaan sidik tiroid. Hasil pemeriksaan dengan radioisotop Pemeriksaan sidik tiroid. Hasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah tentang ukuran, bentuk, lokasi dan
adalah tentang ukuran, bentuk, lokasi dan yang utama adalah fungsiyang utama adalah fungsi bagian-bagian tiroid.
bagian-bagian tiroid. 3.
3. Biopsi aspirasi jarum halus (Biopsi aspirasi jarum halus ( Fine Needle Aspiration Biopsy Fine Needle Aspiration Biopsy).).
Biopsi ini dilakukan khusus pada keadaan Biopsi ini dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatuyang mencurigakan suatu
keganasan. keganasan. 8. Penatalaksanaan Medis 8. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan struma dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Penatalaksanaan struma dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
1. PenatalaksaPenatalaksanaan naan konservatkonservatifif
Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid.Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid.
Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma, selama ini diyakini Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma, selama ini diyakini bahwa
bahwa pertumbuhan pertumbuhan sel sel kanker kanker tiroid tiroid dipengaruhi dipengaruhi hormon hormon TSH. TSH. OlehOleh karena itu untuk menekan TSH serendah mungkin diberikan hormon karena itu untuk menekan TSH serendah mungkin diberikan hormon tiroksin (T4) ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang tiroksin (T4) ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang
akan menyisakan jaringan atau pengangkatan 5/6 kelenjar tiroid, akan menyisakan jaringan atau pengangkatan 5/6 kelenjar tiroid, sedangkan tiroidektomi total, yaitu pengangkatan jaringan seluruh lobus sedangkan tiroidektomi total, yaitu pengangkatan jaringan seluruh lobus termasuk istmus (Sudoyo, A., dkk., 2009). Tiroidektomi merupakan termasuk istmus (Sudoyo, A., dkk., 2009). Tiroidektomi merupakan prosedur bedah yang relative aman dengan
prosedur bedah yang relative aman dengan morbiditas kurang dari 5 %.morbiditas kurang dari 5 %. Menurut Lang (2010), terdapat 6 jenis tiroidektomi, yaitu :
Menurut Lang (2010), terdapat 6 jenis tiroidektomi, yaitu : ‒
‒ Lobektomi tiroid parsial, yaitu pengangkatan bagian atas atau bawah Lobektomi tiroid parsial, yaitu pengangkatan bagian atas atau bawah satu lobus
satu lobus ‒
‒ Lobektomi tiroid, yaitu pengangkatan seluruh lobus Lobektomi tiroid, yaitu pengangkatan seluruh lobus ‒
‒ Lobektomi tiroid dengan isthmusectomy, yaitu pengangkatan satu Lobektomi tiroid dengan isthmusectomy, yaitu pengangkatan satu lobuslobus dan istmus
dan istmus ‒
‒ Subtotal tiroidektomi, yaitu pengangkatan satu lobus, istmus dan Subtotal tiroidektomi, yaitu pengangkatan satu lobus, istmus dan sebagian
sebagian besar besar lobus lobus lainnya.lainnya. ‒
‒ Total tiroidektomi, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar. Total tiroidektomi, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar. ‒
‒ Tiroidektomi total radikal, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar dan Tiroidektomi total radikal, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar dan kelenjar
adalah hipokalsemia yang ditandai dengan adanya rasa kebas, kesemutan adalah hipokalsemia yang ditandai dengan adanya rasa kebas, kesemutan pada
pada bibir, bibir, jari-jari jari-jari tangan tangan dan dan kaki, kaki, dan dan kedutan kedutan otot otot pada pada area area wajahwajah (Urbano, FL, 2000).
(Urbano, FL, 2000). 10. Pencegahan
10. Pencegahan
Menurut Ari, 2006 pencegahan struma terdiri dari : Menurut Ari, 2006 pencegahan struma terdiri dari :
Pencegahan PrimerPencegahan Primer
Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya struma adalah :
untuk mencegah terjadinya struma adalah :
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku a. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium
makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium b. Mengkonsum
b. Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan lautium seperti ikan laut c. Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah c. Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak.
dimasak.
d. Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini d. Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini
2. Palpasi 2. Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba leher dalam posisi fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua tangan pada
tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita.tengkuk penderita. 3. Tes Fungsi Hormon
3. Tes Fungsi Hormon
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di Kadar tinggi pada pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah
bawah normal normal pada pada pasien pasien peningkatan peningkatan autoimun autoimun (hipertiroidisme). (hipertiroidisme). Uji Uji iniini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.mengubah yodida. 4. Foto Rontgen leher
4. Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan nafas).
menyumbat trakea (jalan nafas). 5. Ultrasonografi (USG)
Pencegahan TertierPencegahan Tertier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengembalikan fungsi mental, fisik Pencegahan tersier bertujuan untuk mengembalikan fungsi mental, fisik dan sosial penderita setelah proses penyakitnya dihentikan. Upaya yang dan sosial penderita setelah proses penyakitnya dihentikan. Upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
dapat dilakukan adalah sebagai berikut : a.
a. Setelah pengobatan diperlukan kontrol teratur/berkala untukSetelah pengobatan diperlukan kontrol teratur/berkala untuk memastikan
memastikan
dan mendeteksi adanya kekambuhan atau penyebaran. dan mendeteksi adanya kekambuhan atau penyebaran. b. Menekan munculnya ko
b. Menekan munculnya komplikasi dan kecacatanmplikasi dan kecacatan
c. Melakukan rehabilitasi dengan membuat penderita lebih percaya diri, c. Melakukan rehabilitasi dengan membuat penderita lebih percaya diri, fisik segar dan bugar serta keluarga dan masyarakat dapat menerima fisik segar dan bugar serta keluarga dan masyarakat dapat menerima kehadirannya melalui melakukan fisioterapi yaitu dengan rehabilitasi kehadirannya melalui melakukan fisioterapi yaitu dengan rehabilitasi fisik, psikoterapi yaitu dengan rehabilitasi kejiwaan, sosial terapi fisik, psikoterapi yaitu dengan rehabilitasi kejiwaan, sosial terapi yaituyaitu dengan rehabilitasi sosial.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Ari, S., 2006. Seri 1 Endokrin-Metabolik Kapita
Ari, S., 2006. Seri 1 Endokrin-Metabolik Kapita Selekta Tiroidologi. AirlanggaSelekta Tiroidologi. Airlangga University Press, Surabaya.
University Press, Surabaya.
Aru W., Sudoyo, dkk, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat
Aru W., Sudoyo, dkk, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat PenerbitanPenerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta.
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. Assagaf, S.S., Lumintang, N,
Assagaf, S.S., Lumintang, N, dan Lampus, H. dan Lampus, H. 2015. Gambaran Eutiroid pada2015. Gambaran Eutiroid pada Pasien Struma Multinodusa Non-Toksik di Bagian
Pasien Struma Multinodusa Non-Toksik di Bagian Bedah Rsup Prof. Dr.Bedah Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Juli
R. D. Kandou Manado Periode Juli 20122012 – – Juli 2014. Juli 2014. Jurnal E-Clinic Jurnal E-Clinic (Ecl., Vol 3
(Ecl., Vol 3
Grace., PA & Borley., N.R. 2007.
Grace., PA & Borley., N.R. 2007. Surgery at a glanceSurgery at a glance. Edisi 3. Alih bahasa dr.. Edisi 3. Alih bahasa dr. Vidhia Umami. Jakarta : Erlangga Medical Series.
Vidhia Umami. Jakarta : Erlangga Medical Series.
Halim A.M., 2007. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosis dan Terapi. Halim A.M., 2007. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosis dan Terapi.
Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Patofisiologi Struma Patofisiologi Struma Ketidakseimbangan hormon Ketidakseimbangan hormon (estrogen) (estrogen) Defisiensi Yodium
Defisiensi Yodium Riwayat KeluargaRiwayat Keluarga Goiter nodular kronikGoiter nodular kronik
Peningkatan kadar
Peningkatan kadar ThyroidThyroid Binding Globulin
Binding Globulin (TBG)(TBG) Penurunan kadar T4 bebas Penurunan kadar T4 bebas
dam T3 bebas dam T3 bebas
Peningkatan kerja kelenjar tiroid Peningkatan kerja kelenjar tiroid Menghambat pembentukan Menghambat pembentukan
Hormon tiroid Hormon tiroid Gangguan sekresi tiroksin Gangguan sekresi tiroksin Peningkatan kadar TSH Peningkatan kadar TSH ((Thyroid Stimulating HormonThyroid Stimulating Hormon))
Di transmisikan secara Di transmisikan secara autosomal dominan autosomal dominan Goiter toksik Goiter toksik
Hiperplasia kelenjar tiroid Hiperplasia kelenjar tiroid
Menekan esophagus dan trakea Menekan esophagus dan trakea
Muncul benjolan Muncul benjolan pada kelenjar pada kelenjar Menekan pembuluh Menekan pembuluh darah sekitar darah sekitar Merangsang Merangsang hipotalamus hipotalamus Meningkatkan kerja Meningkatkan kerja saraf simpatis saraf simpatis Gangguan Gangguan citra tubuh citra tubuh Klien bingung Klien bingung akan kondisi akan kondisi Nyeri Nyeri Stressor Stressor meningkat meningkat Obstruksi Obstruksi jalan jalan nafas nafas Suara Suara parau parau Defisit Defisit pengetahuan pengetahuan Ansietas Ansietas Disfagia Disfagia Gangguan Gangguan komunikasi komunikasi verbal verbal Ketidakefektifan Ketidakefektifan bersihan jalan bersihan jalan nafas nafas Gangguan Gangguan menelan menelan Ketidakefektifan Ketidakefektifan nutrisi < nutrisi < kebutuhan kebutuhan Tiroidektomi Tiroidektomi Luka Luka operasi operasi Komplikasi Komplikasi pada laring pada laring Tiroid Tiroid terangkat terangkat 1. Nyeri 1. Nyeri 2. Kerusakan 2. Kerusakan integritas integritas jaringan jaringan 3. Resiko 3. Resiko Infeksi Infeksi 4. Resiko 4. Resiko pendarahan pendarahan 5. Ketidakefektif 5. Ketidakefektif an nutrisi < an nutrisi < Hambatan Hambatan komunikasi komunikasi verbal verbal Hipotiroidisme Hipotiroidisme