RSU AN -NISAA’
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN
No. Dokumen Revisi: Halaman:
Standart Prosedur Operasional
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh, Direkur RSU An-Nisaa’
dr. Devvy Megawati
Pengertian 1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lain adalah proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan gizi klinis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, radiografer, fisioterapis, dan sanitarian untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan kerja klinis.
2. Kewenangan kerja klinis adalah hak khusus seorang tenaga kesehatan lain untuk melakukan sekelompok pelayanan tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan kerja klinis
3. Penugasan kerja klinis adalah penugasan kepala / direktur rumah sakit kepada seorang tenaga kesehatan lain untuk melakukan sekelompok pelayanan di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan kerja klinis yang telah ditetapkan baginya.
Tujuan 1. Untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa tenaga kesehatan lain yang akan melakukan pelayanan di rumah sakit kredibel, 2. Untuk mendapatkan dan memastikan tenaga kesehatan lain yang
profesional dan akuntabel bagi pelayanan di rumah sakit.
3. Tersusunnya jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan oleh Kolegium Tenaga Kesehatan Lain di Indonesia.
4. Dasar bagi kepala/direktur rumah sakit untuk menerbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
5.Terjaganya reputasi dan kredibilitas para tenaga kesehatan lain dan institusi rumah sakit di hadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku
kepentingan ( stakeholders ) rumah sakit lainnya.
Kebijakan Undang - undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang - undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Prosedur Secara garis besar tahapan pemberian kewenangan kerja klinis adalah sebagai berikut:
klinis kepada petugas kesehatan lain yang bersangkutan dengan mengisi formulir daftar rincian kewenangan kerja klinis yang telah disediakan rumah sakit dengan
dilengkapi bahan-bahan pendukung.
2. Berkas permohonan petugas kesehatan lain yang telah lengkap disampaikan oleh Direktur RS An Nisaa kepada Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain, untuk dilakukan kredensial.
3. Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain melakukan kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan kerja klinis yang telah diisi oleh pemohon.
4. Dalam melakukan kajian Komite Kredensial Tenaga Kesehatan lain dapat membentuk panel atau panitia ad-hoc dengan melibatkan Kepala bagian dari disiplin yang sesuai dengan kewenangan kerja klinis yang akan diseleksi.
5. Pengkajian meliputi elemen : a. Kompetensi :
1) berbagai area kompetensi sesuai standar
kompetensi yang disahkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu;
2) kognitif; 3) afektif; 4) psikomotor. b. kompetensi fisik;
c. kompetensi mental/perilaku; d. perilaku etis (ethical standing).
6. Kewenangan kerja klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan praktik
7. Daftar rincian kewenangan kerja klinis ( delineation of
clinical privilege) diperoleh dengan cara :
a. Menyusun daftar kewenangan kerja klinis dilakukan dengan meminta masukan dari setiap kelompok petugas kesehatan lain
b. mengkaji kewenangan kerja klinis bagi Pemohon dengan menggunakan daftar rincian kewenangan kerja klinis ( delineation of clinical privilege ).
c. mengkaji ulang daftar rincian kewenangan kerja klinis bagi petugas kesehatan lain dilakukan secara periodik. 8. Rekomendasi pemberian kewenangan kerja klinis
dilakukan oleh Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain dan masukan dari Kepala bagian yang terlibat.
9. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi kewenangan kerja klinis:
1) lulus dari sekolah yang terakreditasi, atau dari sekolah luar negeri dan sudah diregistrasi;
2) Menyelesaikan pendidikan keprofesian b. Perizinan :
1) Memiliki STR sesuai dengan bidang profesi
2) Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi:
1) Memiliki anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi anggotanya
2) Berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis
d. Kualifikasi personal
1) Riwayat disiplin dan etik profesi
2) Keanggotaan dalam himpunan profesi yang diakui 3) Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak
terlibat dalam penggunaan obat terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien
4) Riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan 5) Memiliki asuransi proteksi profesi
e. Pengalaman di bidang keprofesian :
1) Riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi
2) Riwayat tuntutan atau klem oleh pasien selama menjalankan layanan/ profesi tertentu setelah dikredensial dan direktur RS dapat menyetujuinya 10.Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain
merekomendasikan seorang staf medis untuk menerima kewenangan kerja klinis tertentu setelah dikredensial dan direktur RS dapat menyetujuinya
11. Direktur RS PKU An Nisaa menerbitkan suatu surat keputusan untuk menugaskan tenaga kesehatan lain yang bersangkutan untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit. Penugasan staf medis tersebut disebut sebagai penugasan klinis.
Unit Terkait 1. Komite Kredensial Tenaga Kesehatan Lain RS An Nisaa
2. Kepala Bagian : Gizi, Farmasi, Radiologi, Rehabilitas Medis & Fisioterapi, Instalasi Pemelihara Sarana
RSU AN -NISAA’
KREDENSIAL TENAGA PERAWAT
No. Dokumen Revisi: Halaman:
Standart Prosedur Operasional
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh, Direkur RSU An-Nisaa’
dr. Devvy Megawati
Pengertian Penilaian kredensial tenaga perawat adalah proses penilaian yang dilaksanakan dalam rangka seleksi dan rekrutmen tenaga Perawat yang mengajukan lamaran ke RSU AN\n Nisaa. Jenis tenaga perawat yang melakukan profesi keperawatan di RSU An Nisaa adalah
a. Perawat Purna waktu ( full time) adalah perawat pegawai RSU An Nisaa dan bekerja secara fungsionsl/profesional dalam rangka memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian sesuaii dengan surat penugasan.
b. Perawat paru waktu ( part time ) adalah perawat hanya melakukan pelayan profesi perawat sesuai dengan penjanjian kerja dan tanggung jawab kepada durektur melalui ketua komite keperawat.
Tujuan Umum : Tercapainya peningkatan mutu pelayanan di RSU An Nisaa.
Khusus :
1. Terseleksinya Kompetensi perawat yang akan menjalankan praktik keprofesisian di RSU An Nisaa
dengan :
a. Standar profesi b. Standar etika
c. Standar pelayanan keperawatan profesi
Kebijakan Rekruitmen tenaga perawat yang profesional dan bermutu Prosedur 1. Penerimaan berkas lamaran
1.1. Berkas lamaran ditujukan kepada Direktur RSU An Nisaa
1.2. Direktur RSU An Nisaa membuat disposisi mengenai lamaran kepada bagian SDM kemudian diteruskan ke Kepala bagian SDM RSU An Nisaa
1.3. Kepala bagian SDM mengirimkan kelengkapan berkas lamaran, setelah lengkap ditandatanganioleh kepala bag, SDM dikirim ke tua SKF / SKKP terkait.
1.4. Ketua SKF / SKKP terkait dan anggotanya akan mempelajari berkas lamarantersebut sesiau dengan system SKF /SKKP terkait
1.5. Bila dibutukan berkas diteruskan kekomite keperawatan, tetapi bila SKF / SKKP tidak membutukan maka kepala bagian SDM akan membuat surat jawaban ke pelamar
1.6. Ketua komite keperawatan mendisposisikan berkas lamaran ke Sub Komite Kredensial , Komite keperawatan untuk menjawab Tes tahap 1 dan 2, dilakukan dirungan komite keperawatan.
1.7. Kepala bagian SDM RSU An Nisaa mempersiapakan bahan Rapat Penilaian Kredensial terhadap Tenaga Perawat, diruang Rapat komite keperawatan
2. Penilaian Kredensial
Penilaian Kredensial terdiri dari 2 tahap 2.1. Tahap pertama terdiri dari ujian 2.1.1. Tes Psikometrik
2.1.2. Tes kepribadian 2.2. Tahap kedua
Penilaian kompetensi profesiaonal dan etika profesional keperawatan dengan menggunakan fomulir penilaian tahap ke 2
3. Pelaksaaan Kredensial
3.1. Tahap pertama dan kedua dilakukan oleh Sub komite kredensial , komite keperawatan RSU An Nisaa
3.2. Tempat pelaksaaan ruang rapat komite keperawatan RSU An Nisaa
3.3. Peserta penilai : 3.3.1. Tahap pertama :
3.3.2. Tahap Kedua :
Pelamar, Sub Komite Kredesial, ketua Staf Keperawatan Fungsional, Sektretaris komite Keperawatan dan Unit terkait.
Catatan :
Sub komite Kredensial , ketua SKF, Mempunyai hak bicara dan suara, sekretaris Komite keperawatan hanya mempunyai hak bicara.
4. Pelaksanaan keputusan rapat penilaian Kredensial diambil secara musyawaradan mufakat. Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan dapat diambil dengan pemungutan suara menurut suara terbayak
5. Pembuatan berita acara hasil rapat penilaian kredensial dibuat oleh sekretaris komite keperawatan , ditandatangani oleh peserta rapat yang hadir mengetahui ketua komite keperawatan.
6. Penyusunan Rekomendasi oleh Ketua Komite Keperawatan untuk disampaikan kepeda Direktu RSU An Nisaa
Unit Terkait 1. Komite Keperawatan RSU An nisaa
2. Sub Komite kredensial komite keperawatan RSU An Nisaa 3. Ketua SKF
4. Kepala Bagian SDM
RSU AN -NISAA’
No. Dokumen Revisi: Halaman:
Standart Prosedur Operasional
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh, Direkur RSU An-Nisaa’
dr. Devvy Megawati Pengertian
Tujuan Kebijakan
Prosedur Unit Terkait
RSU AN -NISAA’
No. Dokumen Revisi: Halaman:
Standart Prosedur Operasional
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh, Direkur RSU An-Nisaa’
dr. Devvy Megawati Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait