MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Alat – Alat Laboratorium” ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Alat – alat yang dipergunakan di leb kimia, dan juga bagaimana mengetahui berbagai fungsinya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Percobaan ... 1 1.3 Prinsip Percobaan ... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis – Jenis Alat ... 2 2.2 mekanisme Alat – alat ... 2
BAB III ALAT DAN METODE PERCOBAAN
3.1 Alat yang digunakan ... 5 3.2 Metode Percobaan ... 5
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan ... 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan... 15 5.2 Saran ... 15
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan pecobaan peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan peralatan di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat pratikum serta fungsi dari masing – masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis – Jenis Alat
1. Gelas Kimia 2. Labu Erlenmeyer 3. Gelas Ukur 4. Pipet 5. Buret 6. Tabung Reaksi 7. Kaca Arloji 8. Corong 9. Cawan
10. Mortar dan Pastle 11. Spatula 12. Batang Pengaduk 13. Kawat Kasa 14. Kaki Tiga 15. Labu Ukur 16. Termometer 17. Tabung Sentrifuse 18. Penjepit Cawan Krus 19. Pipa U
20. Pipa Kapiler 21. Plat Tetes
22. Rak Tabung reaksi
2.2 Mekanisme Alat – alat A. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.
B. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
C. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
D. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu
secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes).
E. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
F. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
G. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
H. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk menyaring campuran kimia.
I. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.
Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.
J. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia
yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
K. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia.
L. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas.
M. Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
N. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
O. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. (Anonim, 2012)
P. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. ( Anonim,2012)
Q. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di atas Bunsen.
R. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung – gelembung gas atau tidak. ( Anonim, 2012 )
S. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. (Anonim, 2012).
T. Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi untuk menampung objek sampel.
U. Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
BAB III
ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang digunakan, dan (2) Metoda percobaan.
3.1 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan peralatan laboratorium adalah gelas kimia, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, kaca arloji, corong, cawan, Mortar dan Pastle, spatula, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur, termometer, tabung sentrifuse, penjepit cawan krus, pipa U, pipa kapiler, plat tetes, dan rak tabung reaksi.
3.2 Metode Percobaan A. Gelas Kimia
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.
B. Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya.
C. Gelas Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
D. Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
E. Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
F. Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
G. Kaca Arloji
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
H. Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong.
I. Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven.
J. Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).
K. Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
L. Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
M. Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
N. Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
O. Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
P. Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
Q. Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
R. Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
S. Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
T. Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan di
bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
U. Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
V. Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan
4.1.1 Penyaringan
Tabel 01. Hasil Pengamatan pada proses penyaringan.
Nama Alat Fungsi Alat
Labu takar Untuk membuat larutan dari sejumlah zat dapat menjadi konsentrasi terendah.
Gelas kimia Untuk mereaksikan zat/cairan, memanaskan cairan dan membuat endapan dalam jumlah besar.
Pipet volumetric
Untuk mengambil sejumlah volume tertentu.
Pipet skala
Untuk mengambil bermacam-macam volume.
Gelas ukur
Untuk mengukur cairan yang tidak terlalu tepat.
Botol semprot
Mengeluarkan aquades, membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan.
4.1.2 Penimbangan
Tabel 02. Hasil Pengamatan pada proses penimbangan.
Nama Alat Fungsi Alat
Neraca Analitik
Untuk menimbang sampel dengan angka ketelitian 0,0000 atau 4 angka di
belakang koma.
Neraca Digital Untuk menimbang sampel tanpa memper hatikan ketilitiannya.
Kaca Arloji
Untuk menutup bejana lain pada waktu pemanasan, menguapkan cairan dan sebagai wadah sampel.
Spatula Mengaduk dan sebagai perantara.
4.1.3 Pemipetan
Tabel 03. Hasil Pengamatan pada proses pemipetan.
Nama Alat Fungsi Alat
Labu takar
Untuk membuat larutan dari sejumlah zat dapat menjadi konsentrasi terendah.
Gelas kimia
Untuk mereaksikan zat/cairan, memanaskan cairan dan membuat endapan dalam jumlah besar.
Pipet volumetric
Untuk mengambil sejumlah volume tertentu.
Pipet skala
Untuk mengambil bermacam-macam volume.
Gelas ukur
Untuk mengukur cairan yang tidak terlalu tepat.
4.1.4 Pengenceran
Tabel 04. Hasil Pengamatan pada proses pengenceran.
Nama Alat Fungsi Alat
Labu takar Untuk membuat larutan dari sejumlah zat dapat menjadi konsentrasi terendah.
Gelas kimia Untuk mereaksikan zat/cairan, memanaskan cairan dan membuat endapan dalam jumlah besar.
Pipet volumetric
Untuk mengambil sejumlah volume tertentu.
Pipet skala
Untuk mengambil bermacam-macam volume.
Gelas ukur
Untuk mengukur cairan yang tidak terlalu tepat.
Botol semprot
Mengeluarkan aquades, membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan.
4.1.5 Pemanasan
Tabel 05. Hasil Pengamatan pada proses pemanasan.
Nama Alat Fungsi Alat
Gelas kimia
Untuk mereaksikan zat/cairan, memanaskan cairan dan membuat endapan dalam jumlah besar.
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit.
Gegep kayu
Untuk menjepit tabung reaksi.
Kaki tiga Digunakan pada pemanasan dengan
bunsen.
Bunsen Untuk memanaskan sampel.
Kasa asbes Sebagai alas pembakaran pada kaki
tiga.
4.1.6 Penitrasi
Tabel 06. Hasil Pengamatan pada proses penitrasi.
Nama Alat Fungsi Alat
Buret Untuk mengeluarkan cairan dengan
Erlenmeyer Untuk mereaksikan zat dan menitrasi.
Corong Untuk membantu memasukkan
cairan kedalam botol yang tertutup kecil, buret dll, atau untuk
menyaring endapan dengan kertas saring.
Batang pengaduk Sebagai pengaduk, perantara dan membersihkan endapan pada dinding bejana.
Statif dan klem Sebagai penahan dan penjepit buret pada saat titrasi agar tidak terlepas.
Tabel 06. Hasil Pengamatan pada proses penitrasi.
Nama Alat Fungsi Alat
Buret Untuk mengeluarkan cairan dengan
volume sembarang tetapi tepat.
Corong Untuk membantu memasukkan cairan kedalam botol yang tertutup kecil, buret dll, atau untuk menyaring endapan
dengan kertas saring.
Batang pengaduk Sebagai pengaduk, perantara dan membersihkan endapan pada dinding bejana.
Statif dan klem Sebagai penahan dan penjepit buret pada saat titrasi agar tidak terlepas.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda.
5.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com.
Accessed : 20 Oktober 2012
Anonim. 2012. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . Acessed: 20 Oktober 2012
Kamus Besar Indonesia, Bahasa, 2005, halaman 30
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung