• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BELAJAR DARI RUMAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BELAJAR DARI RUMAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BELAJAR DARI RUMAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19

A. PENDAHULUAN

Virus Covid-19 saat ini telah ditetapkan oleh World Health Organizaton (WHO) sebagai pandemi sejak tanggal 11 Maret 2020. Covid-19 termasuk dalam jenis penyakit infeksi menular yang menginfeksi paru-paru para penderitanya yang disebabkan oleh novel coronavirus (virus corona). Sampai sekarang, per tanggal 21 September 2020, peta persebaran Covid-19 secara nasional menunjukkan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 248.852 orang, kasus aktif sebanyak 58.378 orang, pasien yang sembuh sebanyak 180.797 orang, serta pasien meninggal sebanyak 9.677 orang (Satgas Penangangan Covid-19).

Gambar 1. Perkembangan Kasus Per Hari Covid-19

Sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang semakin luas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan. Menanggapi Surat Edaran tersebut banyak instansi pemerintahan terutama sekolah-sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran di rumah, tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Malang, melalui Surat Edaran Dinas Pendidikan Nomor: 441.1/1140/35.07.101/2020 tentang

(2)

Penugasan Peserta Didik untuk Belajar di Rumah pada tanggal 16 s.d. 29 Maret 2020. Adapun beberapa point yang tertera dalam Surat Edaran tersebut adalah: (1) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada jenjang PAUD, SD, dan SMP di lakukan di rumah peserta didik masing-masing, (2) Seluruh guru/pendidik/tenaga kependidikan agar menyiapkan materi pembelajaran dan melaksanakan proses belajar mengajar melalui metode dalam jaringan (online) maupun melalui penugasan terstruktur sesuai dengan kurikulum yang ditentukan, serta melakukan evaluasi hasil belajar.

Belajar di rumah adalah konsep kegiatan pembalajaran yang dilakukan oleh guru, orang tua, dan siswa yang tidak dilakukan di sekolah, melainkan di rumah masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas pada dunia maya sebagai media untuk berinteraksi. Selain itu, Pembelajaran di rumah dimaknai sebagai penyelarasan Pendidikan pada anak yang dilakukan di rumah dengan fasilitator orang tua dengan pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan di sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kebijakan belajar di rumah menuntut kreativitas dan inovasi pembelajaran yang dilakukan guru sehingga anak mampu belajar secara bermakna di rumah.

Menurut teori kognitif Piaget pembelajaran di sekolah dasar masih berada tahap operasional konkrit, di mana siswa SD sudah mampu berpikir secara rasional, seperti penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang konkret (aktual). Namun, bagaimanapun juga dalam kemampuan berpikir siswa SD masih terbatas pada situasi nyata. Selain itu, usia siswa SD adalah fase Pendidikan karakter, porsi pembelajaran terkait pengetahuan sangat kecil, sebagaimana yang divisualisasikan pada gambar berikut:

(3)

Gambar 2. Porsi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan betapa pentingnya Pendidikan karakter pada usia SD. Melihat usia SD adalah masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Dengan demikian, meskipun kondisi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, penerapan Pendidikan karakter di SD harus terus berjalan, karena Pendidikan karakter di SD menjadi kunci dalam perubahan generasi muda yang lebih baik. Salah satu Pendidikan karakter yang dapat dilakukan selama belajar di rumah adalah dengan internalisasi nilai-nilai Pancasila pada setiap materi pembelajaran. Artinya, ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, di dalam materi tersebut disisipi nilai-nilai Pancasila apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, hingga nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

B. PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 mengharuskan siswa untuk belajar di rumah dengan metode daring. Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Belajar daring dapat menggunakan teknologi digital seperti: google classroom, rumah belajar, zoom, video conference, telepon, atau live chat lainnya. Melihat kondisi sekolah yang berada di lereng gunung Semeru, tidak semua teknologi digital dapat diterapkan secara maksimal dikarenakan terkendala signal. Selama ini teknologi digital yang digunakan berupa whatsapp

(4)

group. Selain digunakan untuk membagikan tugas kepada peserta didik, whatsapp group juga digunakan sebagai pendampingan dan pemantauan belajar peserta didik, serta melakukan koordinasi dengan orang tua peserta didik, bisa melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak di rumah guna memastikan peserta didik benar-benar belajar di rumah.

Sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Serta tindak lanjut, Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Nomor: 443.1/2264/35.07.101/2020 tentang Perpanjangan bagi Peserta Didik untuk Belajar di Rumah sampai dengan tanggal 14 Juni 2020, ada beberapa penekanan yang harus diperhatikan selama belajar di rumah, di antaranya: (1) kegiatan belajar di rumah dilaksanakan dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa memaksakan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum, dan dapat lebih difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skills), (2) materi pembelajaran harus bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter, dan jenis kekhususan peserta didik, serta aktivitas atau penugasan selama belajar di rumah dapat bervariasi antar satuan pendidikan, kelas, dan peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan akases terhadap fasilitas belajar di rumah, (3) hasil belajar peserta didik dari guru/pendidik selama belajar di rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif, dan (4) lebih mengutamakan pola interaksi dan komunikasi yang positif dan intensif antara guru/pendidik dengan orang tua/wali peserta didik, termasuk menganjurkan orang tua/wali peserta didik agar membawa bekal (makanan dan minum yang sehat serta aman) pada saat masuk sekolah, sekaligus untuk memantau perkembangan serta Kesehatan peserta didik.

Berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Malang di atas pada point 2 menekankan belajar di rumah harus bersifat inklusif sesuai dengan karakter dan konteks budaya masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa belajar di rumah tidak lagi menuntaskan capaian kurikulum, akan tetapi pemilihan materi esensial dengan internalisasi nilai-nilai karakter. Melihat kondisi seperti itu, betapa pentingnya pendidikan karakter pada jenjang sekolah dasar.

(5)

Salah satu nilai-nilai karakter yang dapat diinternalisasi dalam pembelajaran di rumah adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Adapun secara garis besar nilai-nilai Pancasila yang dapat diinternaliasi dalam belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 ini dapat disajikan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1. Nilai-nilai Pancasila

Nilai Pancasila Makna

Nilai Ketuhanan Bangsa Indonesia menyakini adanya Tuhan, termasuk menjalankan perintah- Nya. Selain itu, nilai ketuhanan juga menekankan pada toleransi dalam beragama.

Nilai Kemanusiaan Seluruh manusia diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, dan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan golongan. Nilai Persatuan Persatuan harus tetap dijunjung meskipun masyarakat

bangsa Indonesia beragama. Selain itu, nilai persatuan memiliki makna patriotism dan cinta tanah air.

Nilai Kerakyataan Mencerminkan dari adanya demokrasi di Indonesia, dengan pentinya mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat, serta gotong royong

Nilai Keadilan Masyarakat berhak mendapatkan kesamaan kesejahteraan karena hal ini merupakan tujuan bangsa Indonesia.

(Sumber: Era, 2020)

Nilai-nilai Pancasila yang disajikan dalam Tabel 1 di atas sejatinya dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dari rumah di tengah pandemi Covid-19 ini, yakni dengan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam materi pembelajaran. Artinya, dari materi yang disampaikan kepada peserta didik tersebut nilai baik apa yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh ketika mempelajari siklus air pada muatan IPA di kelas 5, dari materi tersebut karakter baik yang dapat diambil adalah kita tidak boleh membuang sampah ke sungai, karena dengan membuang sampah ke sungai akan mengganggu siklus air pada tahap evaporasi, sehingga ketersediaan air di muka bumi ini juga terganggu. Selain itu, internalisasi

(6)

nilai-nilai Pacasila dalam proses pembelajaran dari rumah selama pandemi Covid-19 ini dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan yang sudah pernah penulis terapkan sebelumnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Ngaso ketika PAI

Ngaso ketika PAI atau ngaji dan sholat ketika pembelajaran PAI merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik sebelum memulai pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pertama peserta didik melakukan Sholat dhuha, yang kemudian dilanjut dengan mengaji surat-surat pendek yang ada pada juz 30. Kegiatan Ngaso ketika PAI dilakukan setiap hari Kamis, ketika jadwal mata pelajaran PAI, selain itu kegiatan ini merupakan wujud dari internalisasi nilai-nilai Pancasila nilai Ketuhanan.

Gambar 3. Siswa melakukan kegiatan Ngaso ketika PAI

2. Nyala Nusantara

Nyala Nusantara merupakan akronim dari nyanyi lagu nusantara, baik itu lagu wajib nasional maupun lagu daerah. Nyala nusantara dilakukan setiap hari selama belajar di rumah sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan nyala nusantara diawali dengan guru membagikan lirik lagu yang harus dinyanyikan hari itu melalui whatsapp group, dan siswa mengirim hasil rekaman ketika menyanyi, baik dalam bentuk pesan suara, maupun video. Kegiatan nyala nusantara ini merupakan wujud rasa cinta tanah air peserta didik kepada bangsa, yang merupakan internalisasi nilai Persatuan dalam Pancasila.

(7)

Gambar 4. Kegiatan Nyala Nusantara

3. Memakai pakaian adat nusantara

Kegiatan memakai pakaian adat nusantara dilakukan pada tanggal 21 April 2020, ketika peringatan hari Kartini, selain itu siswa diminta untuk menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Pemakaian pakaian adat juga merupakan bentuk pelestarian pakaian di tengah model fashion yang semakin trendy. Dalam pemakaian pakaian adat nusantara merupakan internalisasi nilai persatuan Pancasila sebagai bentuk cinta tanah air.

Gambar 5. Siswa memakai pakaian adat nusantara

4. Berbagi cerita

Kegiatan berbagi cerita dilakukan siswa dengan menggunakan wayang karakter sebagai media bercerita. Siswa bebas memilih karakter tokoh dan cerita yang akan diceritakan kepada teman sekelas. Dari cerita yang dibawakan, siswa pendengar mengidentifikasi karakter baik apa yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sila keberapa karakter tersebut.

(8)

Gambar 6. Siswa berbagai cerita

5. Proyek sosial

Proyek sosial merupakan kegiatan puncak dari tema 1 yang telah dilakukan sebelumnya. Siswa secara bebas memilih kegiatan sosial yang akan dilakukan, seperti memberikan makanan kepada tetangga, membersihkan tempat ibadah, membersihkan lingkungan sekitar rumah, atau yang lainnya. kegiatan proyek sosial juga merupakan wujud internalisasi nilai Kemanusian dalam Pancasila.

Gambar 7. Siswa melakukan proyek sosial

6. Permainan Tradisional

Seperti yang kita ketahui bersama, permaian tradisional sudah tergantikan dengan game online. Permainan tradisional dilakukan ketika pembelajaran daring mata pelajaran PJOK. Dari permainan tradisional tersebut, kita dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya, seperti nilai persatuan dan gotong royong.

(9)

Gambar 8. Siswa melakukan permainan tradisional

7. Tumbuhan dan Hewan Sahabatku

Selain kegiatan ngaso ketika PAI, internalisasi nilai Ketuhanan juga dilakukan melalui kegiatan tumbuhan dan hewan sahabatku. Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk melakukan satu aktivitas bentuk pemeliharaan hewan dan tumbuhan yang dimiliki di rumah. Hal ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan akan nikmat yang diberikan melalui tumbuhan dan hewan yang dimiliki.

Gambar 9. Tumbuhan dan Hewan Sahabatku

8. Proyek sains

Proyek sains dilakukan ketika pada pembelajaran tematik terdapat muatan IPA. Kegiatan proyek sains yang pernah dilakukan selama belajar di rumah adalah larutan dan campuran. Dari kegiatan proyek sains ini, dapat diinternalisasi karakter kehati-hatian, bagaimana mereka ketika mencampur dua larutan.

(10)

Gambar 10. Siswa melakukan proyek sains

C. PENUTUP

Pembelajaran daring selama pandemi coivid-19 tidak lagi menekankan pada pencapaian kurikulum, akan tetapi lebih difoikuskan pada keterampilan kecakapan hidup (life skills) dan penumbuhan karakter pada peserta didik. Salah satu cara penumbuhan karakter pada peserta didik yaitu dengan cara internalisasi nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran. Ada lima nilai-nilai Pancasila yang dapat diinternalisasi dalam pembelajaran, yaitu nilai-nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, serta nilai Kesejahteraan. Dari kelima nilai-nilai Pancasila dapat diinternalisasi melalui beberapa kegiatan, seperti: ngaso ketika PAI, nyala nusantara, memakai pakaian adat nusantara, berbagi cerita, proyek sosial, permainan tradisional, tumbuhan dan hewan sahabatku, serta proyek sains.

D. DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, K.H. 1977. Karya Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa

Era. 2020. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Pancasila dan Perlu diterapkan. Tersedia [on-line]: https://kumparan.com/berita-hari-ini/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-pancasila-dan-perlu-diterapkan-1ttMk79hWqz/full (diakses: 22 September 2020)

Satgas Penangan Covid-19. 2020. Perkembangan Kasus Per Hari Covid-19. Tersedia [on-line]: https://covid19.go.id/peta-sebaran (diakses: 22 September 2020)

(11)

Surat Edaran Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan

Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

Surat Edaran Dinas Pendidikan Nomor: 441.1/1140/35.07.101/2020 tentang Penugasan Peserta Didik untuk Belajar di Rumah pada tanggal 16 s.d. 29 Maret 2020

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Kasus Per Hari Covid-19
Gambar 3. Siswa melakukan kegiatan Ngaso ketika PAI
Gambar 4. Kegiatan Nyala Nusantara
Gambar 6. Siswa berbagai cerita
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2020/2021,

Menurut Permendikbud nomor 37 tahun 2014 pendidikan nak usia dini merupakan pendidikan yang ditujukan pada anak usia dini untuk merangsang dan memaksimalkan aspek- aspek

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika selama dilaksanakannya pembelajaran daring di era pandemi covid-19 peserta didik

      Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 800/1368 Tanggal 5 Juni 2020 perihal tindak lanjut Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah 965/1332 tentang sistem kerja

Namun kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada pendidikan Indonesia sehingg pembelajaran dilakukan secara Belajar Dari Rumah (BDR). Perubahan kurikulum pun di buat

Kebijakan belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 2 tahun 2020

Menindaklanjuti Surat Edaran Nomor SR.02.06/4/9760/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Untuk mengatasi hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19, pemerintah pusat melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4