• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOTA DINAS NOMOR : B- 253 /HKH/HK.07/04/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOTA DINAS NOMOR : B- 253 /HKH/HK.07/04/2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

NOTA DINAS

NOMOR : B- 253 /HKH/HK.07/04/2021

Yth. : Direktur Pusat Teknologi Bioindustri

Dari : Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perihal : Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Substantif P00201707982 Lampiran : 2 (dua) halaman

Tanggal : 16 April 2021

Menunjuk surat Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Kasubdit Pemeriksaan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: HKI-3-HI.05.02.02.P00201707982-TL tanggal 06 April 2021 hal Pemberitahuan hasil pemeriksaan substantif, bersama ini kami sampaikan bahwa invensi unit kerja Pusat Teknologi Bioindustri dengan inventor Diana Nurani, M.Si., dkk, dengan judul:

“PROSES PRODUKSI PUPUK HAYATI PENINGKAT pH TANAH GAMBUT” (Nomor Permohonan: P00201707982)

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Substantif Tahap II (terlampir) terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh inventor untuk dapat segera ditanggapi. Perbaikan kekurangan harus sudah diterima oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen KI) paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan Ditjen KI 06 April 2021, sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat (2) Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.

Oleh karena itu, mohon segera dilakukan perbaikan deskripsi, klaim dan/atau gambar sesuai hasil pemeriksaan tersebut. Perbaikan ditunggu paling lambat tanggal 28 Mei 2021, agar dapat kami proses lebih lanjut ke Ditjen KI.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Dr. rer. nat. Chaidir

NIP. 196703081993031003

Tembusan:

 Sekretaris Utama (sebagai laporan)

(2)
(3)

PATEN

PROSES PRODUKSI PUPUK HAYATI

PENINGKAT pH TANAH GAMBUT

Inventor : Diana Nurani Edi Wahjono Sih Parmiyatni Silva Abraham Gatyo Angkoso Ahmad Fauzi Farah Fajriyan

(4)

Deskripsi

PROSES PRODUKSI PUPUK HAYATI PENINGKAT pH TANAH GAMBUT Bidang Teknik Invensi

5

Invensi ini berkaitan dengan proses produksi pupuk hayati secara fermentasi padat dan cair untuk menghasilkan starter mikroba dari fungi (MGR3) yang berfungsi meningkatkan

pH tanah gambut. 10

Latar Belakang

Tanah gambut merupakan lahan sub optimal yang memiliki karakter spesifik dengan pH yang sangat rendah. Solusi pemanfaatan tanah gambut sebagai lahan pertanian yaitu melalui aplikasi mikroba yang mempunyai kemampuan 15

meningkatkan pH tanah gambut.

Pupuk hayati yang diproduksi mengandung satu mikroba (MGR3) hasil seleksi yang mempunyai kemampuan mendegradasi

asam organik dalam tanah gambut sehingga dapat meningkatkan pH tanah gambut.

20

Metode perbanyakan mikroba yang umum dilakukan adalah perbesaran skala produksi dengan fermentasi cair secara bertingkat. Perbanyakan mikroba seperti ini kurang efektif dan efisien. Tingkat kegagalannya metode tersebut tinggi karena rentan kontaminasi. Berdasarkan serangkaian penelitian 25

telah ditemukan metode untuk perbesaran skala produksi pupuk hayati dengan fermentasi padat dan cair. Keunggulan dari fermentasi padat pupuk hayati adalah jumlah biomassa yang optimum dengan resiko kontaminasi yang kecil dan tanpa memerlukan kondisi fermentasi khusus (pada suhu ruang). 30

Sedangkan keunggulan fermentasi cair pupuk hayati adalah waktu fermentasi yang singkat (36 sampai 40 jam).

(5)

Ringkasan Invensi

Invensi ini berkaitan dengan proses produksi pupuk hayati yang merupakan produk starter mikroba berbentuk padatan dan cairan. Proses produksi pupuk hayati melalui fermentasi padat dan fermentasi cair. Karakter fungsional 5

dari mikroba tersebut adalah untuk meningkatkan pH tanah gambut. Tujuan dari invensi ini adalah untuk memproduksi pupuk hayati yang mengandung mikroba dengan kemampuan meningkatkan pH tanah gambut.

10

Uraian Lengkap Invensi

1. Proses Produksi Pupuk Hayati Secara Fermentasi Padat

Proses produksi pupuk hayati secara fermentasi padat terdiri dari tahapan (a) penyiapan kultur induk MGR3 dalam

15

cawan petri, (b) proses produksi pupuk hayati dengan metode fermentasi padat

Proses produksi pupuk hayati tahapan (a) dilakukan dengan menginokulasikan satu ose MGR3 ke dalam cawan petri

yang berisi media Potatoe Dextrose Agar (1), diinkubasi 20

selama 7 hari pada suhu 28 sampai 32oC (2). Kultur induk MGR3

yang dihasilkan dalam cawan petri digunakan sebagai starter untuk produksi pupuk hayati dengan metode fermentasi padat pada tahapan (b) (3).

Selanjutnya tahapan (b) adalah proses produksi pupuk 25

hayati dengan metode fermentasi padat Pembuatan inokulum dilakukan dengan menambahkan 18 sampai 22 ml air steril ke dalam 1 cawan petri berisi kultur induk MGR3 dari tahapan

(a). Koloni mikroba diusap dengan menggunakan drugalsky (tongkat L) (1). Sebanyak 4 hingga 10 mL inokulum dimasukkan 30

ke dalam botol selai yang berisi media padat (2). Inokulum dalam botol selai diinkubasi selama 7 hari pada suhu 27 sampai 30 oC (3). Proses dilakukan secara aseptis di dalam

(6)

Laminar Air Flow(4).

Setelah fermentasi selama 7 hari, akan diperoleh pH akhir 3,8 sampai 5; kadar air 50% sampai 60 %, jumlah spora 106 sampai 108/gram dan warna media dalam botol terlihat

hijau yang memenuhi seluruh media pada botol, warna tersebut 5

disebabkan adanya pertumbuhan hifa fungi MGR3. Kultur MGR3

yang dihasilkan dalam botol selai disebut pupuk hayati dalam bentuk padat dan digunakan sebagai starter untuk produksi pupuk hayati dalam bentuk cair.

10

Tahapan (a). Penyiapan kultur induk MGR3 dalam cawan petri

15

20

25

30

Diinokulasikan satu ose ke dalam cawan petri berisi Potato Dextrose Agar (PDA)

MGR3

Diinkubasi selama 7 hari pada suhu 27-30oC

Kultur induk MGR3

(7)

Tahapan (b) Proses produksi pupuk hayati dengan metode fermentasi padat 5 10 15 20 25

2. Proses Produksi Pupuk Hayati Secara Fermentasi Cair 30

Proses produksi pupuk hayati cair menggunakan media teknis. Media teknis ini merupakan hasil konversi dari media kimia (bahan-bahan kimia dengan kemurnian tinggi). Selain

Ditambahkan 18-22 ml air steril

Koloni mikroba diusap dengan menggunakan drugalsky (tongkat L)

Pupuk hayati Kultur induk

MGR3

Dimasukkan 4-10 mL inokulum ke dalam botol selai yang berisi media padat

(8)

mudah didapatkan, media teknis ini lebih murah dari media kimia.

Proses produksi pupuk hayati secara fermentasi cair terdiri dari tahapan (a) penyiapan media cair dalam Erlenmeyer, (b) proses fermentasi MGR3 pada media cair.

5

Proses produksi pupuk hayati secara fermentasi cair tahapan (a) dimulai dari pembuatan 1 liter media menggunakan bahan-bahan teknis (1). Semua bahan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 2 liter yang sudah berisi 1 liter air dan pH media diatur menjadi 3,8 menggunakan H2SO4 98% (2). Media ini

10

selanjutnya disebut media A.

Selanjutnya tahapan (b) adalah proses fermentasi MGR3 pada media cair. Pembuatan inokulum dilakukan dengan melarutkan 7,5 sampai 15 gram pupuk hayati (fermentasi padat) ke dalam 20 sampai 40 ml air steril dan diaduk sampai rata 15

(1). Kemudian suspensi disaring (2), cairan hasil penyaringan seluruhnya diambil dan diinokulasikan ke media A (3), selanjutnya dikocok menggunakan shaker dengan kecepatan 125 sampai 175 rpm (4). Starter cair mikroba dipanen pada jam ke 36 sampai 40 dengan kriteria pH 5,5 sampai 7 dan kepadatan 20

miselia 70 sampai 85 % (5).

25

(9)

Tahap a. Proses penyiapan media cair (media A) 5 10 15 20 25 30

Dimasukkan semua bahan ke dalam Erlenmeyer 2 L berisi 1 L air

pH media diatur menjadi 3,8 menggunakan H2SO4 98%

Media A Bahan-bahan

(10)

Tahap b. Proses produksi pupuk hayati dengan metode fermentasi cair 5 10 15 20 25 30 Cairan kultur

mikroba Diinokulasikan ke media A

Dikocok menggunakan shaker dengan kecepatan 125-175 rpm

Dipanen pada jam ke 36-40

Pupuk hayati cair/Starter

cair Dilarutkan 7,5-15 gram ke dalam 20-40 ml

air steril Starter padat

Diaduk sampai rata

Suspensi disaring

Cairan kultur

mikroba Diinokulasikan ke media A

Dikocok menggunakan shaker dengan kecepatan 125-175 rpm

Dipanen pada jam ke 36-40

Pupuk hayati cair/Starter

(11)

KLAIM

1. Proses Produksi Pupuk Hayati Secara Fermentasi Padat

Pupuk hayati padat dalam botol selai berukuran 100 gram: terdiri dari satu jenis mikroba (MGR3) (1), bentuk produk

padat volume 45 sampai 75 gram (2), inokulum mikroba MGR3 4 5

hingga 10 mL (3), waktu inkubasi 7 hari pada suhu 27 sampai 30 oC(4), setelah fermentasi selama 7 hari, akan diperoleh pH

akhir 3,8 sampai 5; kadar air 55% sampai 60%, jumlah spora 106 sampai 108/gram dan warna media dalam botol terlihat

hijau yang memenuhi seluruh media pada botol, warna tersebut 10

disebabkan adanya pertumbuhan hifa fungi MGR3(5).

2. Proses Produksi Pupuk Hayati Secara Fermentasi Cair

Pupuk hayati cair dalam Erlenmeyer 2 liter : terdiri dari satu jenis mikroba (MGR3) (1), bentuk produk cair volume

15

1 liter (2), inokulum pupuk hayati (fermentasi padat) sebanyak 7,5 sampai 15 gram (3), waktu inkubasi 36 sampai 40 jam pada suhu 27 sampai 30 oC (4), kriteria starter cair

mikroba pH 5,5 sampai 7 dan kepadatan miselia 70 sampai 85 % (5).

20

25

(12)

Abstrak

PROSES PRODUKSI PUPUK HAYATI

Invensi ini berkaitan dengan proses produksi pupuk hayati dengan metode fermentasi padat dan cair untuk 5

menghasilkan starter mikroba dari fungi (MGR3) yang berfungsi

(13)

11/16/2020 Receipt

10.1.17.202:88/Reception/reception/validate 1/1

HKI.3.100483/2020***09. Permohonan Pemeriksaan Substantif Paten*** 16/11/2020 11:00:38***VIRA*** 3,000,000.00*** 820201116934685***16/11/2020Terkait dengan:

(14)

Referensi

Dokumen terkait

81 Taman Tuanku Haminah

Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:8ab I, menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan unit kompetensi menggunakan peralatan dan penilaiannya.;

 Pertama kali Windows Mobile muncul sebagai sistem operasi Pocket PC 2000, sebagian besar perangkat yang menggunakan Windows Mobile memiliki stylus pen yang digunakan sebagai

Menindaklanjuti Nota Dinas Saudara Nomor HK.03.22.2213.09.21.1336 tanggal 22 September 2021 perihal Permintaan masukan terhadap Program Prioritas Penyusunan Peraturan

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Pola Penyebaran Penyakit yang Menular melalui Vektor Nyamuk

Pada tahap ini, tim pengabdi dibantu dengan Pembina ekstrakulikuler jurnalistik melakukan penyuluhan tentang rencana pembuatan majalah online dengan memanfaatkan media

(3) Pengujian konsekuensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Informasi Publik yang diusulkan oleh PPID Utama, PPID Tingkat I, PPID UPT, PPID Badan

(2) Dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik, Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan jaminan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam