• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N Nomor. 20 PK/TUN/2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa Perkara Tata Usaha Negara dalam Peninjauan Kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara :

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT,

berkedudukan di Jalan Jenderal Achmad Yani Pontianak. Dalam hal ini memberi Kuasa kepada :

1. AKBP. Drs. RUDI HANANTO. N, SH Nrp. 66110434 2. KOMPOL. WISNUBROTO, SH Nrp. 72010467 3. AKP. M. WAHYUDI, SH. MH Nrp. 63010529 4. AKP. R. FARIMAN, SH Nrp. 75061107

5. PENATA M. PASARIBU, SH NIP. 1972525200 2121006

6. BRIPTU. N. LING, SH Nrp. 78070438

Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Anggota Polri dan PNS Polri Bidang Pembinaan Hukum Polda Kalimantan Barat, beralamat di Jalan Jenderal Achmad Yani No.1 Pontianak, sesuai surat kuasa khusus tanggal 11 Agustus 2011.

Pemohon Peninjauan Kembali, dahulu Pemohon Kasasi/ Tergugat/Pembanding;

m e l a w a n :

AKHYADI BIN IBRAHIM UZ, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Polri, bertempat tinggal di Jalan Teuku Umar Rt.3 Rw.I Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang. Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :

SOFYAN, SH, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan

Advokat/Penasehat Hukum dari kantor Advokat/ Penasehat Hukum SOFYAN, SH & REKAN, beralamat di Jalan Purnama I, Komplek Dinasti Indah No. C.14, Rt 03/ Rw. 08, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Termohon Peninjauan Kembali, dahulu Termohon Kasasi Penggugat/Terbanding;

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan tersebut ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Kasasi/ Tergugat/Pembanding telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali terhadap putusan Mahkamah Agung tanggal 29 Juni 2010 Nomor. 164 K/ TUN/2010 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Termohon Kasasi Penggugat/Terbanding dengan posita perkara sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah Anggota POLRI pada Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dengan NRP. 84090260 dan Pangkat terkahir Bripda berdasarkan Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : Skep/1009/XII/2003 tanggal 24 Desember 2003 dan Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol : Skep/1049/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 ;

. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kalimantan Barat Resort Sintang No. Pol : SKEP/ C/434/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004 Penggugat di tempatkan terakhir pada Kesatuan Polres Sintang di Ba Polres Sintang ;

. Bahwa Penggugat selama bertugas selaku Anggota POLRI selalu mematuhi dan mentaati disiplin yang berlaku di lingkungan Kepolisian ;

4. Bahwa sekitar bulan Oktober 2007 Penggugat tertangkap tangan diduga terlibat melakukan tindak pidana Psikotropika (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997) di wilayah hukum Polres Sintang, atas dugaan tersebut Penggugat telah diproses oleh Reskrim Unit Narkoba Polres Sintang ;

. Bahwa pada proses hukum sedang berlangsung, Penggugat menerima Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/I/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ yang baru diterima oleh Penggugat pada tanggal 3 Maret 2008 ;

6. Bahwa berdasarkan poin 5 di atas, maka Penggugat mengajukan gugatan hal mana masih dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tentang Perubahan Atas Undang-Undang nomor 5 Tahun 1986

tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

7. Bahwa meskipun Penggugat telah menerima Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/I/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ, Penggugat masih menerima gaji bulanan ;

8. Bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Sintang Nomor 06/ Pid.B/2008/PN.Stg tanggal 22 Februari 2008, dimana Penggugat dalam amar putusan dihukum selama 5 (lima) bulan, sedangkan Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/1/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM lebih dahulu/mendahului putusan Pengadilan Negeri tersebut;

. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak cermat dan teliti tersebut yang menerbitkan Surat Keputusan a quo adalah merupakan perbuatan yang melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik khususnya Asas Kecermatan sehingga perbuatan tersebut memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karena itu Surat Keputusan a quo harus dinyatakan batal demi hukum dan selanjutnya memulihkan hak-hak serta kedudukan Penggugat sebagai anggota POLRI seperti sedia kala hingga perkara ini mempunyai kekuatan hukum pasti;

. Bahwa berdasarkan Pasal 67 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka untuk melindungi kepentingan Penggugat terhadap akibat hukum dari terbitnya Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/I/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ, maka Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menerbitkan Penetapan untuk menunda/

Hal. 3 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

menangguhkan berlakunya Surat Keputusan Tergugat Kepala

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/I/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ tersebut;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, Penggugat mohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak

yang memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan sengketa ini agar berkenan menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:

DALAM PENUNDAAN/PENANGGUHAN :

1. Mengabulkan permohonan Penundaan/Penangguhan obyek sengketa ;

2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor: Kep/12/1/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ ;

. Menetapkan menunda melaksanakan Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/1/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ tersebut sampai adanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak yang mempunyai kekuatan hukum tetap ;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/1/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ ;

. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/12/I/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI atas nama AKHYADI Bin IBRAHIM UZ ;

. Memulihkan hak-hak Penggugat sebagai anggota POLRI sesuai dengan harkat dan martabat seperti keadaan semula ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam

perkara ini;

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tanggal 19 Agustus 2008 Nomor: 10/G/2008/PTUN.PTK tersebut adalah sebagai berikut :

Dalam Penundaan ;

- Menyatakan Permohonan Penundaan Surat Keputusan Objek Sengketa tidak dapat dikabulkan;

Dalam Pokok Perkara ;

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor: Kep/12/I/2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI tertanggal 30 Januari 2008 atas nama Akhyadi;

3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor: Kep/12/ I/2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dari Dinas POLRI tertanggal 30 Januari 2008 atas nama Akhyadi;

4. Memerintahkan Tergugat untuk mengembalikan dan memulihkan status dan hak Penggugat dalam harkat dan martabat Penggugat seperti semula;

. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 71.000.( Tujuh puluh satu ribu rupiah ) ;

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 10 Agustus 2009 Nomor. 149/B/2009/PT.TUN.JKT tersebut adalah sebagai berikut :

Memutuskan :

• Menyatakan permohonan pemeriksaan banding Tergugat/ Pembanding tidak dapat diterima;

• Membebankan kepada Tergugat/Pembanding untuk membayar semua biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan ini, yang untuk tingkat banding saja ditetapkan sebesar Rp. 59.000,- (lima puluh sembilan ribu rupiah);

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 29 Juni 2010 Nomor. 164 K/TUN/2010 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut :

Hal. 5 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : KEPALA

KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT tersebut ;

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai hukum tetap i.c. putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 29 Juni 2010 Nomor. 164 K/TUN/2010 diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Kasasi/Tergugat/Terbanding pada tanggal 3 Maret 2011 dengan perantaraan kuasanya khusus berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 11 Agustus 2011 diajukan permohonan Peninjauan Kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tanggal 9 Nopember 2011 sebagaimana tersebut dalam akta permohonan Peninjauan Kembali No. 10/G/2003/PTUN.PTK, perrmohonan mana kemudian disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut pada tanggal 29 Nopember 2011.

Menimbang, bahwa tentang permohonan Peninjauan Kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama pada tanggal 2 Desember 2011 kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya telah diajukan jawaban yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 16 Desember 2011 ;

Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan pasal 68, 69, 71 dan 72 Undang-undang Nomor. 14 Tahun 1985, permohonan Peninjauan Kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan undang-undang, maka oleh karena itu formal dapat diterima ;

ALASAN PENINJAUAN KEMBALI

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :

1. Bahwa putusan Mahkamah Agung perkara Kasasi Tata Usaha Negara Nomor . 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 yang amar putusannya menolak permohonan Kasasi/Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi : KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT yang sekarang disebut Pemohon Peninjauan Kembali; berpendapat hukum yakni putusan tingkat Kasasi perkara Tata Usaha Negara Nomor : 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 jo

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan tingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Jakarta Nomor : 149/B/2009/PT.TUN JKT tanggal 10 Agustus 2009 jo putusan tingkat pertama Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor : 10/G/PTUN-PTK/2008 tanggal 19 Agustus 2008. Bahwa atas putusan a quo tersebut diatas Pemohon Peninjauan Kembali berpendapat bahwa untuk kepentingan umum (seluruh anggota Polri khususnya bagi anggota Polri Polda Kalimantan Barat) dirasakan dan berpengaruh ke arah dampak negatif terhadap pemupukan moril/disiplin dan terhadap kinerja serta merugikan kepentingan umum dalam tugas-tugas Polri yang menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegak hukum yang terkait dengan jati diri dan kepatuhan pada hukum serta undang-undang baik yang berlaku umum maupun yang berlaku khusus di Institusi Polri. Karena putusan a quo tersebut tidak membuat anggota Polri menjadi "jera" atas perbuatan pelanggaran disiplin dan tindak pidana yang dilakukan oleh sdr AKHYADI Bin IBRAHIM UZ (Termohon Peninjauan Kembali) yang kemudian dapat dianggap melemahkan sistem hukum dan doktrin (pedoman kerja dan pedoman hidup) yang berlaku bagi anggota Polri serta dapat melemahkan sistem pembinaan disiplin personil/anggota Polri yang jumlahnya cukup besar dan tantangan tugas yang cukup komperhensif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Bahwa dalam menghadapi Tugas Pokok dan kewenangannya serta tugas-tugas lain yang lebih luas untuk terwujudnya profesionalisme, proporsional, transparan dan akuntabel.

Bahwa putusan a quo tersebut merugikan kepentingan umum bagi anggota Polri dan Institusi Polri juga dipandang bertentangan dengan tujuan penegakkan hukum, kebenaran dan keadilan undang-undang berlaku umum dan berlaku khusus bagi anggota Polri. Oleh karena itu untuk menyelaraskan keseimbangan hak, maka dahulu Tergugat/ Pembanding/Pemohon Kasasi dan sekarang disebut Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan Nota Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jakarta dapat memeriksa, mencermati dan mendalami daripada putusan Kasasi perkara Tata Usaha Negara Nomor : 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 sehingga pada tingkat hukum luar biasa (PK) dapat

Hal. 7 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

memperoleh putusan yang adil serta mencerminkan kepastian hukum

yang dipatuhi/diikuti oleh anggota Polri atau yang lainnya guna terwujudnya penegakkan hukum yang berwibawa yang berdampak positif bagi Institusi Polri.

2. Bahwa Tergugat/Pembanding/Pemohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali karena menurut hukum putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 ternyata telah khilaf dan lalai dalam mengambil dasar pertimbangan hukum dalam amar putusannya yakni tidak mempertimbangkan daripada keberatan daripada Memori Kasasi dahulu Tergugat/ Pembanding/Pemohon Kasasi dalam keberatan pada poin 5 huruf f atau pada bukti T.ll yang diajukan persidangan tingkat pertama di Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak yaitu adanya putusan Pengadilan Negeri Sintang Nomor : 06/PID.B/2008/ PN.STG tanggal 22 Pebruari 2008, keberatan tersebut pada amar putusan PTUN Pontianak Nomor : 10/G/PTUN-PTK/2008 tanggal 19 Agustus 2008 yang dalam pertimbangan hukum guna membuat amar putusannya ada tercantum/dalil yang menguraikan pada halaman 20 alinea ke-2 .... didasarkan pada putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Terhadap pertimbangan tersebut terkait dengan dalil Jawaban Tergugat yang ada termuat dalam putusan a quo yaitu pada poin 3 halaman 7 yang oleh Tergugat mendalilkan bahwa perkara pidana terhadap Penggugat/Termohon Terbanding/ Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan kembali diproses dan melalui Pengadilan dan selanjutnya dikirim ke Jaksa Penuntut Umum artinya bahwa perkara Termohon Peninjauan Kembali diproses di Pengadilan Umum pada PN. Sintang Nomor : 10/PJD.B/2008/ PN.STG yang amar putusannya telah menyatakan bahwa Terdakwa atas nama AKHYADI Als YAYAT Bin IBRAHIM UZ dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan. Oleh karena dasar hukum tersebut tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim PTUN Pontianak secara utuh maka dalam putusan a quo ada Dissenting Opinion (Pendapat Hakim Ketua Majelis Dalam Sengketa) Nomor : 10/G/2008/ PTUN.PTK Terkait adanya kelalaian dan kekhilafan Hakim baik pada putusan tingkat pertama, Putusan Tingkat Banding dan Putusan Tingkat Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia, maka

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Tergugat/Pemohon Banding mengajukan novum (bukti baru) yaitu

alat bukti surat adanya putusan pidana atas perbuatan sdr. AKHYADI Als YAYAT Bin IBRAHIM UZ guna menjadi pertimbangan hukum oleh Majelis Hakim Agung dalam upaya hukum luar biasa (Peninjauan Kembali) pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. 3. Bahwa terhadap pertimbangan hukum putusan Kasasi Nomor : 164

K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 yaitu pada halaman 14 pertimbangan Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung pada alinea terakhir yang menimbang bahwa dalam musyawarah Mahkamah Agung telah terjadi perbedaan pendapat (Dissenting

Opinion) dari Hakim anggota Dr. SUPANDI, SH, M.Hum dengan

uraian pendapat sebagai berikut:

• Bahwa perlu diperhatikan dalam keberatan kasasi nomor 1 dan nomor 4, bahwa Tergugat/Pembanding/Pemohon Kasasi, telah menggunakan haknya menyatakan banding sesaat setelah putusan Pengadilan Tata Usaha Negara diucapkan. Tetapi Judex Factie Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara hanya mempertimbangkan : putusan tanggal 19 Agustus 2008, sedangkan pernyataan banding diajukan tanggal 15 September 2008 sehingga telah mencapai 27 (dua puluh tujuh) hari;

• Bahwa setelah putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tanggal 10 Agustus 2009, penerimaan pemberitahuan putusan pada tanggal 30 Oktober 2009 dan permohonan Kasasi diajukan tanggal 2 Nopember 2009;

- Bahwa setelah mempelajari fakta materiil perbuatan Penggugat/ Termohon Kasasi :

a) Melakukan tindak pidana tanpa hak membawa psikotropika (bukti P.8 = TU);

b) Kumpul kebo dengan wanita tanpa ikatan perkawinan (bukti T.2, T.9, T. 10);

c) Sebagai anggota Polri dengan pangkat Bripda (bukti P.3); - Bahwa Judex Factie telah salah menerapkan hukum, dan

keberatan keberatan Kasasi khususnya nomor 1 dan nomor 4 dapat dibenarkan demi tercapainya kebenaran materiil dalam Peradilan Tata Usaha Negara. Maka menurut hukum atas dasar terjadinya kekhilafan dan kelalaian Majelis Hakim pada Mahkamah Agung dalam hal mempertimbangkan secara formiil

Hal. 9 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dan meteriil terhadap putusan pidana yakni Terdakwa atas nama

AKHYADI Als YAYAT Bin IBRAHIM UZ dalam putusan Pengadilan Negeri Sintang Nomor : 06/PID.B/2008/PN.STG tanggal 22 Pebruari 2008, sehingga seharusnya Majelis Hakim pada Mahkamah Agung seyogyanya dalam amar putusan Nomor : 164 K/TUN/2010 mempertimbangkan dan menerima keberatan daripada Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi dan sekarang disebut Pemohon Peninjauan Kembali (PK).

Demikian pula Hakim Agung tidak mempertimbangkan; khilaf dan lalai dalam pertimbangan hukum yang tidak mengambil dasar/fakta hukum bahwa sdr. AKHYADI Bin IBRAHIM UZ saat melakukan perbuatan penyalahgunaan psikotropika juga tertangkap tangan dan diketahui kumpul kebo dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang mana perbuatan tersebut adalah melanggar Etika Kepribadian dan Etika Dalam Hubungan Dengan Masyarakat yang dimaksud dan diatur Pasal 2 huruf a dan huruf d, Pasal 3 dan Pasal 10 Peraturan Kapolri No. Pol. : 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Polri jo Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) PP Nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri yaitu sanksinya dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Polri karena melanggar sumpah/janji anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, sumpah/janji jabatan dan/atau Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dan pelaksanaannya dilakukan setelah melalui Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri.

Bahwa atas pertimbangan daripada fakta hukum prilaku daripada Termohon Peninjauan Kembali adalah tidak layak dan tidak pantas dipertahankan untuk tetap menjadi anggota Polri karena moral dan etika daripada Termohon Peninjauan Kembali melanggar daripada norma-norma yang dapat menciderai Etika Kelembagaan Polri. Sehingga pendapat daripada salah satu Hakim Agung yang berbeda pendapat dengan 2 (dua) anggota Hakim Agung lainnya adalah memiliki landasan hukum yang benar dan sah dan dapat diterima menurut hukum serta berkorelasi hukum dengan perbuatan Termohon Peninjauan Kembali yang perilakunya melanggar Etika Kepribadian dan Etika Dalam Hubungan Dengan Masyarakat yang dikaitkan dengan perbuatan pidana penyalahgunaan psikotropika adalah tidak mungkin untuk dapat dipertahankan menjadi anggota

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Polri, oleh karena itu menurut aturan yang berlaku khusus di Institusi

Polri Termohon Peninjauan Kembali patut dan memenuhi syarat formiil dan materiil untuk diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Polri.

Adapun terkait dengan Termohon Peninjauan Kembali yang telah terbukti yang melakukan tindak pidana berupa penyalahgunaan psikotropika, bersama ini dikirimkan putusan Pengadilan Negeri Sintang Nomor : 06/PID.B/2008/PN.STG tanggal 22 Pebruari 2008 sebagai alat bukti baru (novum) guna menjadi bahan pertimbangan dalam amar putusan Peninjauan Kembali pada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

4. Bahwa Penggugat/Terbanding/Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali sejak mulai dilakukan proses penyidikannya oleh penyidik Polres Sintang telah dilakukan penahanan dengan Surat Perintah Penahanan No. Pol. : SP.Han/99/X/2007/Reskrim, tanggal 29 Oktober 2007 sampai saat sekarang (diajukannya Peninjauan Kembali) sdr. AKHYADI Als YAYAT Bin IBRAHIM UZ tidak pernah dan tidak lagi masuk dinas di Polres Sintang; jadi sudah kurang lebih 3 (tiga) tahun dan 8 (delapan) bulan, sehingga menurut hukum yakni lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja sebagaimana diatur Pasal 14 ayat (1) berbunyi : "anggota Polri diberhentikan tidak dengan hormat dari

dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia apabila :

a. Meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja secara berturut-turut;

b. Melakukan perbuatan dan berperilaku yang dapat merugikan dinas Kepolisian;

c ...dst; d. ...dst"

Bahwa berdasarkan fakta hukum diatas secara nyata-nyata permohonan Peninjauan Kembali tanpa alasan yang sah tidak lagi masuk dinas sebagai anggota Polri, bagaimanapun terhadap perilaku yang tidak mencerminkan jati diri sebagai anggota Polri dapat untuk dipertahankan kembali sebagaimana putusan Kasasi Nomor : 164 K/ TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 yang tidak mempertimbangkan fakta hukum yang sesungguhnya tanpa mendalami dan mencermati daripada fakta hukum atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor : 10/G/PTUN-PTK/2008 yang mana pada tingkat

Hal. 11 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Banding adalah menguatkan daripada amar putusan aquo dengan

pertimbangan hukum permohonan Banding Tergugat/Pembanding secara formiil karena kadaluwarsa (melebihi tenggang waktu) 14 (empat belas) hari diyatakan tidak dapat diterima.

Jadi menurut hukum pertimbangan Majelis Hakim tingkat Banding pada pertimbangan hukumnya tersebut adalah tidak menggali, mendalami dan mencermati daripada materi hukum yang terkait dengan objek gugatan dan alat-alat bukti yang menjadi fakta hukum dipersidangan. Sehingga Pemohon Peninjauan Kembali mengharapkan Majelis Hakim Agung di tingkat Peninjauan Kembali pada Mahkamah Agung Repulik Indonesia dapat mempelajari dan mendalami daripada objek perkara yaitu pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari sdr. AKHYADI Bin IBRAHIM UZ dan dinas Polri di Polres Sintang Polda Kalbar.

5. Bahwa mengingat dan mempertimbangkan fakta hukum daripada perilaku/ perbuatan sdr. AKHYADI Bin IBRAHIM UZ (Penggugat/ Terbanding/Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali) berdasarkan aturan hukum yang berlaku khusus di Institusi Polri maka atas putusan kasasi Tata Usaha Negara Nomor : 164 K/TUN/ 2010 tanggal 29 Juni 2010, kami pihak Tergugat/ Pembanding/ Pemohon Kasasi/Pemohon Peninjauan Kembali menolak atas amar putusan Kasasi dimaksud karena bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku khusus di Institusi Polri.

. Bahwa mengingat fakta hukum daripada perilaku/perbuatan sdr. AKHYADI Bin IBRAHIM UZ (Penggugat/Terbanding/Termohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali) selain terungkap dan terbukti melakukan penyalahgunaan Psikotropika Golongan II juga terungkap bahwa perbuatan Termohon Kasasi saat peristiwa tersebut juga terbukti kumpul kebo dengan seorang perempuan bukan istrinya yang sah. Maka perbuatan perilaku kumpul kebo dimaksud adalah perbuatan pelanggaran Etika Profesi Kepolisian yaitu melanggar Etika Kepribadian dan Etika Dalam Hubungan Dengan Masyarakat yang dimaksud dan diatur Pasal 2 huruf a dan huruf d, Pasal 3 dan Pasal 10 Peraturan Kapolri No. Pol. : 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Polri jo Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) PP Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri yaitu sanksinya dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Polri karena melanggar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sumpah/janji anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,

sumpah/janji jabatan dan/atau Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Maka menurut hukum yang berlaku secara khusus (lex specialist) di Institusi Polri adalah layak dan memenuhi syarat terhadap Termohon Peninjauan Kembali an. AKHYADI Bin IBRAHIM UZ diproses dalam Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri dan dinyatakan tidak layak untuk tetap menjalani profesi Kepolisian makanya di Berhentikan Tidak Dengan Hormat (PTDH) sehingga objek gugatan yaitu Surat Keputusan Kapolda Kalbar Nomor : Kep/12/1/2008 tanggal 30 Januari 2008 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari dinas Polri atas nama BRIPDA AKHYADI adalah sah menurut hukum.

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung mem-pertimbangkan alasan-alasan Peninjauan Kembali Pemohon Peninjauan Kembali sebagai berikut :

Secara Formal Putusan Judex Juris sudah benar, karena Tergugat terlambat mengajukan banding dan novum (bukti baru) yang diajukan Tergugat tidak bisa mengugurkan pertimbangan pokok Judex Juris, bahwa Tergugat terlambat mengajukan banding.

• Namun secara materiil Penggugat telah terbukti melakukan tindak pidana penyalagunaan narkotika (sabu-sabu) dan juga telah hidup bersama tanpa ikatan pernikahan yang sah dengan seorang perempuan. Perilaku ini adalah sangat tercela dan tidak pantas dilakukan Penggugat sebagai anggota Polri yang notabene seorang penegak hukum, karena itu dengan bertitik tolak dari persidangan pidana yang menilai kebenaran materiil, maka permohonan Peninjauan Kembali dapat dikabulkan, dengan menolak gugatan Penggugat.

Menimbang, oleh karena itu Putusan Mahkamah Agung No: 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010 harus dibatalkan, dan

Mahkamah Agung akan mengadili kembali perkara ini dengan amar seperti dibawah ini:

Menimbang, Mahkamah Agung telah membaca kontra memori Peninjaun Kembali yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali, namun tidak ada dalil-dalil dalam kontra memori Peninjauan Kembali yang

Hal. 13 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

melemahkan dalil-dalil Pemohon Peninjauan Kembali dalam memori

Peninjauan Kembali.

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Peninjauan Kembali adalah sebagai pihak yang dikalahkan, maka harus membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang Nomor. 14

Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-undang

Nomor. 3 Tahun 2009, Undang-undang Nomor. 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor. 9 Tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT tersebut ;

Membatalkan putusan Mahkamah Agung Nomor: 164 K/TUN/2010 tanggal 29 Juni 2010.

MENGADILI KEMBALI

• Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar

biaya perkara dalam Peninjauan Kembali ini yang ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan

Mahkamah Agung pada hari : Senin, tanggal 23 April 2012 oleh Marina Sidabutar, SH.MH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua

Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Yulius, SH.MH dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH.MS. Hakim Agung sebagai

Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Lucas Prakoso, SH.MHum. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :

ttd. ttd.

H. Yulius, SH.MH Marina Sidabutar, SH.MH ttd.

Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH.MS.

Panitera Pengganti : ttd.

Lucas Prakoso, SH.MHum.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Biaya-biaya :

. Materai Rp.

6.000,-. Redaksi Rp.

5.000,-. Administrasi Peninjauan kembaliRp5.000,-. 25.000,-.4895.000,-.000,-

Jumlah Rp.

2.500.000,-Untuk Salinan Mahkamah Agung R.I

a.n. Panitera

Panitera Muda Tata Usaha Negara

A S H A D I, SH. NIP. 220.000.754

Hal. 15 dari 15 hal. Put. No. 20 PK/TUN/2012

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasianpersonel secara maksimum. Dalam mengelola perusahaan, manajemen menetapkan sasaran yang

oleh orang lain karena pekerjaannya serabutan. Aku ingin suamiku bekerja yang layak misalnya perusahaan atau yang sejenis”. Kemudian konselor melanjutkan konfrontasi agar

Sekolah biasa mengklasifikasikan siswa ke dalam suatu ruangan belajar yang berbeda-beda dengan harapan agar proses instruksional yang terjadi dapat berjalan dengan baik

3) Adanya harapan untuk menyebabkan self-esteem akan menyebabkan perilaku prososial Endosentric Motivation pada relawan komunitas cinta baca di Kota Bandung. 4)

Peta Sebaran Penduduk Miskin di NTB yang Tidak Memiliki Akses Jamban (sumber data : Basis Data Terpadu Kemiskinan

(2) Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga, kawasan

dengan menurunnya ekspresi MMP 9. Penurunan MMP 9 ini menunjukkan berkurangnya degradasi matrix metalloproteinase dalarn arti berkurangnya kerusakanyang terjadi pada

A Lorentz telah menurunkan persamaan transformasi dengan menganggap bahwa kecepatan cahaya tetap sama di semua kerangka acuan inersial dan koordinat waktu (t) juga