• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Radiologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resume Radiologi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Resume

Bimbingan Koass Radiologi 27 Oktober 2007 Bimbingan Koass Radiologi 27 Oktober 2007 Oleh Santi Indriyani A, S. Ked

Oleh Santi Indriyani A, S. Ked Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing

Dr. Arlavinda, Sp.Rad (K)Onk  Dr. Arlavinda, Sp.Rad (K)Onk 

Tulang

Tulang

Lima Kelainan/Penya

Lima Kelainan/Penyakit utama pada

kit utama pada manusia :

manusia :

1

1.. IInnffeekkssii 2

2.. TTrraauummaa 3

3.. TTuummoor  r   4

4.. KKoonngegenniittaall 5

5.. DDeeggeenneerraattiif f 

Posisi-posisi pada pemeriksaan Röntgen :

Posisi-posisi pada pemeriksaan Röntgen :

Pemeriksaan Thoraks: Pemeriksaan Thoraks: 1 1.. SSttaandndaar r : : PPAA 2 2.. AAPP 3.

3. LLatatereral al kikirri :i :

dapat dilihat retrosternal space dan retrocardial space, massa di anterior mediastinum, dapat dilihat retrosternal space dan retrocardial space, massa di anterior mediastinum, cairan pleura, atau konsolidasi posterior basal paru.

cairan pleura, atau konsolidasi posterior basal paru. 4.

4. Left Left LaterLateral deal dekubitkubitus (unus (untuk mtuk melihat elihat cairacairan pleun pleura)ra) 5.

5. Top Top lorlordotdotic (ic (apiapical cal lorlordotdotic) ic) ::

Arah sinar dari AP tapi bersudut 50-60

Arah sinar dari AP tapi bersudut 50-60oodari arah bawah untuk melihat sarang-sarang didari arah bawah untuk melihat sarang-sarang di apeks yang pada foto PA tersembunyi di bawah clavicula dan costa I. Dilakukan untuk  apeks yang pada foto PA tersembunyi di bawah clavicula dan costa I. Dilakukan untuk  memeriksa TB, biasanya jenis minimal lesion.

memeriksa TB, biasanya jenis minimal lesion. 6.

6. PoPosisisi si beberbrbararining :g :

Untuk melihat letak dan sifat cairan dalam kavitas, rongga pleura atau sela pleura Untuk melihat letak dan sifat cairan dalam kavitas, rongga pleura atau sela pleura interlobaris. Sinar diarahkan dari samping (seperti foto lateral tetapi pasien dalam interlobaris. Sinar diarahkan dari samping (seperti foto lateral tetapi pasien dalam  posisi tidur)

 posisi tidur) 7.

7. PoPosisisi si obobliliquque :e :

Dapat menunjukkan area retrocardia, sudut posterior ruang costophrenica, dan dinding Dapat menunjukkan area retrocardia, sudut posterior ruang costophrenica, dan dinding dada.

dada. 8.

8. FoFoto eto ekskspipirarasi msi maksaksimimalal Unt

Untuk uk menmenunjunjukkukkan an air air ataatau u flufluid id tratrappipping ng pada pada emfemfiseisema ma obsobstrutruktiktif f serserta ta untuntuk uk  melihat pergerakan diafragma, misalnya pada paralysis n. phrenicus.

melihat pergerakan diafragma, misalnya pada paralysis n. phrenicus. Pemeriksaan Gastrointestinal :

Pemeriksaan Gastrointestinal : 1.

1. PosPosisi isi supsupineine/re/recumcumbentbent, , APAP 2.

2. PosPosisi isi ereerect (ct (ataatau seu semi mi ereerek), k), APAP 3.

3. FoFoto lto lefeft lat lateteraral decl decubiubitutuss Pemeriksaan Tulang :

Pemeriksaan Tulang : a.

a. SkSkeleleteton aon axixial (al (VeVertrtebebrara)) 1.

1. PPrrooyyeekkssi i AAPP 2.

(2)

3. Proyeksi oblique : untuk mengamati for. Intervertebralis, proc. Articularis superior dan inferior, articulation sacroiliaca (posisi supine oblique 25o)

 b. Skeleton apendikularis : coxae, ektremitas Coxae :

1. Proyeksi AP (supine)

2. Proyeksi lateral (untuk menunjukkan gambaran os sacrum) Ekstremitas : Proyeksi AP, lateral

Pemeriksaan Kepala : Proyeksi standar (1-5):

1. PA (Occipito-Frontal) :

Untuk melihat detail tulang frontal, struktur cranium di sebelah depan, dan piramidos  petrossus.

2. Lateral :

Untuk melihat detail tulang kepala (calvaria cranii), dasar kepala (basis cranii), dan struktur tulang muka (viscerocranium)

3. Foto AP (Caldwell’s Projection)

Untuk melihat detail cavum orbital, gambaran alae major dan alae minor os sphenoidale

4. Posisi Towne’s/Occipital/Grashey’s position :

Untuk melihat detail tulang occipital dan foramen magnum, dorsum sellae, os  petrossus, kanalis auditorius internus, eminensia arkuata, antrum mastoideum, Proc.

Mastoideum, dan mastoid cellulae. 5. Submento-vertical (basal)

Untuk melihat detail dari basis cranii, akan terlihat canalis auditorius eksternus, tuba eustachii, telinga tengah (termasuk incus dan caput malleus), sel-sel udara mastoid,  proc.styloideus, canalis auditorius intrnus dan apeks os petrosa, for. Occipitalomagnum, for. Ovale, for. Spinosum, for. Jugulare dan for. Lacerum pada  basis kranii.

6. Water’s Projection

Untuk melihat gambaran sinus paranasal. Sinus paranasal juga dapat diamati dengan

a. proyeksi AP (Caldwell’s)  b. lateral

c. Posisi submentoverteks (baik untuk melihat sinus frontalis dan dinding  posterior sinus maksilaris)

d. Rhese/oblique (dapat mengevaluasi bag.posterior sinus ethmoidales, kanalis opticus, dan lantai dasar orbita sisi lainnya)

e. Foto basis cranii dengan sudut optimal f. Proyeksi Towne

Posisi untuk pemeriksaan mastoid : 1. Posisi Schuller 

Menggambarkan penampakan lateral dari mastoid, memberikan informasi tentang  besarnya kanalis auditorius eksterna dan hubungannya dengan sinus lateralis.

(3)

Juga menggambarkan penampakan lateral mastoid, untuk memperlihatkan canalis auditorius eksternus, epitimpanikum, bagian-bagian tulang pendengaran dan sel udara mastoid

3. Posisi Chausse III

Penampakana frontal dari mastoid dan ruang telinga tengah. Merupakan posisi radiologik konvensional yang paling baik untuk pemeriksaan telinga tengah terutama untuk otitis kronik dan kolesteatom.

Jenis-jenis tulang :

1. Tulang panjang 2. Tulang pipih

3. Tulang silinder (vertebra)

Ada pula yang membagi menjadi : tulang panjang, tulang pipih, dan irreguler 

Pembentukan tulang:

1. Enchondral ossification : Pada long bone.

 berasal dari tulang rawan, dari epifisis plate, tulang menjadi bertambah panjang. 2. Intramembranous Ossification : Pada flat bone

Melalui mineralisasi langsung pada matriks yang disekresi osteoblas

Tulang juga menebal >>> pertumbuhan dari dalam ke luar >>> osteoid > osteoblast > osteocyt

Matrik tulang :

- Organik : kolagen tipe I, proteoglikan

- Nonorganik : kalsium, fosfor, sitrat, magnesium, kalium, natrium

Lapisan-lapisan tulang

1. Periosteum

- Merupakan selapis epitel, tebal hanya 1 mm

- Normalnya tidak terlihat pada gambaran roentgen, tetapi jika di bawah periosteum ada sesuatu (cairan, darah) maka periosteum akan terangkat

- Merupakan lapisan pertahanan pertama terhadap reaksi dari luar tulang >> terjadi reaksi periosteal.

Reaksi periosteal >> periosteum membentuk lapisan-lapisan a. Pada infeksi, reaksi periosteal >>> rapi tidak hancur   b. Pada keganasan >>> tidak rapi, hancur 

Bentuk-bentuk reaksi periosteal :

- Onion skin : Pada sarcoma Ewing karena asalnya dari sist.hemopoetic yang memiliki umur hidup tertentu >> tumor aktif > diam > aktif : sehingga bentuk   periosteal menjadi berlapis-lapis

- Codmann triangle - Sun burst

- Sun rays 2. Korteks

- Tebalnya 2-3 mm, anak-anak bisa sampai 1 mm - Normal : tepi reguler, tidak ada diskontinuitas - abnormal : bergerigi, menebal atau menipis

(4)

3. Medulla

- Terdapat matriks, kanalis Havers - Bentuk spongiosa

- Terlihat trabekulasi tulang, semakin ke diafisis trabekulasi semakin banyak  - Normalnya : Gambaran homogen

FRAKTUR

Membaca foto fraktur  1. Sebutkan tulang apa

2. Bagian yang mana (1/3 proksimal, medial, distal)

3. garis fraktur, komplit/inkomplit, jenis fraktur (distracted, contracted,impacted) 4. Komplikasi

+/-Jenis-jenis fraktur :

1. Fraktur transversal 2. Fraktur spiral atau obliq 3. Fraktur komunitif  4. Fraktur avulse 5. Fraktur greenstick  6. Fraktur kompresi 7. Fraktur impresi

8. Hair line fracture (sering pada tentara karena trauma ringan berulang-ulang>>>hati-hati jadi keganasan)

Komplikasi fraktur: 1. Osteomielitis

2. Osteonecrosis : yang paling berbahaya, sering terjadi pada fraktur pelvis karena banyak   pembuluh darah.

3. Non-union 4. Mal-union 5. Delayed-union

6. Atropi Sudeck (disuse osteoporosis yang berat pada tulang distal) Tanda Fraktur 

- Adanya soft tissue swelling >> peradangan - Diskontinuitas korteks

- Proses penyembuhan : Adanya reaksi periosteal >> pembentukan calus primer (sudah mulai tebal) > calus sekunder (sudah seputih tulang).

Pada proses penyembuhan tidak ada proses korosis >> tidak ada proses osteolitik. Tulang dapat menjadi lebih opaks >> osteosklerotik 

OSTEOMIELITIS

- Infeksi tulang dan sumsum tulang

- Semua tanda-tanda osteomielitis bias ditemukan pada saat penyembuhan

- Adanya soft tissue swelling : dilihat dari Fat line (garis radiolusen di bawah kulit) >>  jika tidak rata (berbenjol-benjol) >>> swelling

(5)

- Korteks irregular  - Adanya lesi Osteolitik  Foto : Cruris Dextra AP/Lat Deskripsi :

Tampak diskontuinitas korteks tulang tibia Dextra 1/3 medial dengan garis fraktur  longitudinal, komplit, jenis fraktur, kondisi fraktur, tanpa komplikasi.

Foto : Cruris Sin AP/Lat

Tampak komplit union fraktur pada 1/3 prox. Tibia Sin Tida terdapat tanda-tanda komplikasi.

Foto Cruris Sin AP/Lat

Tampak fraktur komunitif 1/3 prox. tibia

BONE TUMOR

Tumor Jinak : - Kondroma - Osteokrondroma - Kondroblastoma - Kondromiksoid fibroma - Osteoma

- Simple Bone Cyst - Aneurysmal Bone Cyst - Fibrous cortical defect - Giant cell tumor  Tumor ganas :

- Osteosarkoma - Sarkoma Ewing - Chondrosarcoma Tanda-tanda jinak /ganas:

Tumor jinak : berbatas tegas, korteks menipis, tidak ada reaksi periosteal Tumor ganas : batas tidak tegas, korteks destruksi, reaksi periosteal

Lesi Osteolitik Lesi Osteoblastik   Sarkoma Ewing

Multiple myeloma Enkondroma Kondroblastoma Giant cell tumor 

Kondromiksoid fibroma Fibrous cortical defect Simple bone cyst

Aneurysmal bone cysts

Osteoma Osteosarcoma Fibrosarcoma

(6)

Gambaran Tumor Tulang

Nama Asal Lokasi Gambaran Radiologis

Kondroma Tulang rawan

(condrosit)

Tulang tangan dan kaki

- Radiolusen, batas tegas didaerah medulla - Kadang : pelebaran tulang, penipisan korteks,

kalsifikasi Osteokondroma Osteosit dan

condrosit

Metafisis ke diafisis

Terutama di genu

- Soliter, jika multiple = diaphyseal aclasia

- Penonjolan tulang dengan korteks dan spongiosa yang normal

- Cauli flowers appearance >>> osteosit sebagai  batang, kondrosit = bunga, opaks pada tangkai,

lusen pada bunga.

Kondroblastoma Condroblast Epifisis - Radiolusen, bundar, batas tegas

- Kadang : tepi sklerotik, kalsifikasi Kondromiksoid fobroma Condrosit dan fibrosit Metafisis, eksentris terutama : lutut

- Radiolusen, eksentris, batas tegas, korteks tipis - Reaksi periosteal (-)

- Kadang : Soap bubble appearance Simple bone cyst Etx : tdk 

diketahui

Metafisis, >> femur, humerus, tibia

- Selalu soliter 

- Radiolusen, batas tegas, tepi sklerotik  - Korteks tipis, kadang menggembung keluar  - Unilokuler atau multilokuler 

Aneurysma Bone Cyst

Diduga kelainan vaskuler 

Metafisis - Radiolusen

- Lesi ekspansif, korteks sangat tipis - Batas tegas, tepi sklerotik 

Giant Cell

Tumor 

(>>> usia 30-40)

Osteoclast Ujung tulang

(subartikuler), Terutama : genu

- Radiolusen, batas tidak tegas, terdapat septa-septa - Gambaran multinucleated giant cell = Foam Like

Appearance

- Reaksi Periosteal (-)

- Lesi eksentrik, ekspansif >>> korteks tipis - Ada zona transisi antara tulang normal dan

 patologis

- Sering terjadi fraktur patologis

Osteoma Osteosit Sinus paranasal,

calvaria

- Radioopaks, bulat atau lonjong - Batas tegas

- Jarang > 2,5 cm Osteosarkoma

>>> (usia 10-25)

Osteosit Metafisis : >> lutut - Tipe osteolitik : detruksi korteks, batas tidak tegas Tipe osteoblastik : Osteosklerotik, batas irregular,

(7)

kalsifikasi jaringan lunak 

- Reaksi Periosteal : Sunrays appearance, Sun  burst appearance, Codman triangle

- Soft tissue swelling - Kalsifikasi soft tissue Kondrosarkoma

(>> usia 40-70)

kondrosit Pelvis, prox.

Femur, Prox. Humerus

(metafisis), scapula

- Tumor besar, meluas keluar korteks sampai ke  jaringan lunak 

- Perkabutan irregular, dengan translusen ringan,  bintik-bintik kalsifikasi

- Penebalan korteks

- Reaksi periosteal (+), Codman triangle

Nama Asal Lokasi Gambaran Radiologis

Sarcoma Ewing RES (myelum) Diafisis - Radiolusen

- Reaksi Periosteal : Onion Skin Appearance Multipel

Myeloma

RES (myelum) >> vertebra, pelvis, sternum, costa, calvaria

- Lesi osteolitik, porotik (Radiolusen batas tegas) - Penipisan korteks - Fraktur patologis >>. Fibrosarkoma (>> dekade  pertengahan) Fibrosit (jaringan ikat > kolagen) Metafisis ke epifisis

- Bentuk lobulasi dan trabekulasi irregular =  Melting Away

- Reaksi Periosteal (+)

- Biasanya di daerah sumsum

Foto antebrachii sinistra AP

Tampak massa jaringan lunak 1/3 distal antebrachii Sin. Bentuk noduler, batas tegas, tepi regular, disertai kalsifikasi disekitarnya

Tampak reaksi periosteal pada 1/3 distal tulang radius Sinistra, disertai penebalan korteks irregular, disertai lesi osteosklerotik (osteoblastik)

Kesan : Fibrosarkoma DD : Osteosarcoma Foto Manus Sin. Lat

Tampak soft tissue swelling. Tidak tampak reaksi periosteal

Tampak lesi osteolitik pada tulang phalank prox I DD : Chondroma

Giant Cell tumor  Foto femur Dekstra Lateral Tampak soft tissue swelling

Diskontinuitas korteks tulang femur 1/3 distal, komplit, impacted, dengan komplikasi osteomielitis (ada lesi osteolitik)

(8)

Hati-hati : Fraktur, osteolitik, pada dewasa muda >>> Keganasan dengan komplikasi fraktur patologis atau Fraktur dengan komplikasi osteomielitis

Jika proses keganasan terjadi di korteks jarang menyebabkan fraktur. Jika di medulla >>> fraktur patologis

Oleh sebab itu lihat juga tulang-tulang yang lain >> bone survey Kesimpulan :

Gambar

Foto Cruris Sin AP/Lat
Foto antebrachii sinistra AP

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada kondisi tanpa aerasi, pemberian probiotik (TADP) mening- katkan secara signifikan sintasan anakan ikan Nila merah dibandingkan tanpa pemberian probiotik (TATP) (Gambar

ROA yang dihitung oleh perbandingan laba bersih dan total aset berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan memiliki arti bahwa besar kecilnya ROA perusahaan

Pasar modal memiliki beberapa alternatif investasi, salah satunya yaitu investasi saham.Investasi saham mengandung risiko yang cukup tinggi, sehingga investor

Sebagian besar dari larva Malacostracea merupakan meroplankton dan sebagian besar mati sebagai plankton karena di makan oleh spesies hewan yang lebih besar  atau mati karena

dilakukan untuk mengurangkan fenomena UHI di Kotaraya Jakarta seperti: a) melakukan kajian iklim pada setiap kegiatan pembangunan, diantaranya pembinaan jalan raya,

Sebenarnya konflik – konflik antar suku sudah sering terjadi di provinsi lampung baik itu antara suku asli lampung dengan bali seperti yang terjadi saat ini, maupun jawa dengan

Dalam konteks hidup bagi Tuhan dan melayani, saya harap hanya ada satu kalimat pertanyaan ini yang terus terngiang di hati kita, apakah engkau mengasihi Aku?. Dihina orang,