• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDI RUSANDI DIREKTUR KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANDI RUSANDI DIREKTUR KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN

DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

KONSERVASI PERAIRAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

ANDI RUSANDI

(2)

Menjabarkan Visi-Misi Pemerintahan Kabinet Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | www.kkp.go.id

LAUT

ADALAH

MASA DEPAN

BANGSA

“Kita harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama

memunggungi laut, memunggungi

samudera dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga jalesveva

jayamahe, di laut justru kita jaya,

sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu bisa kembali lagi

membahana”.

Presiden Joko Widodo, 20 Oktober 2014

2 2

3 PILAR MISI KKP

Kedaulatan

Keberlanjutan

Kesejahteraan

TRISAKTI & NAWA CITA

VISI KKP

Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri,

maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional

1

2

3

(3)

Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan

Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut,

konservasi dan keanekaragaman hayati

laut

Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan

budidaya

Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan

dan perikanan

T U J U A N

Kedaulatan (Sovereignty ) Keberlanjutan (Sustainabiltiy) Kesejahteraa n (Prosperity)

1

2

3

4

5

Mengembangan kapasitas SDM, dan pemberdayaan masyarakat Meningkatkan inovasi iptek kelautan dan perikanan

6

7

3 KKHL-PRL-KKP 2016KKHL-PRL-KKP 2016

(4)

TUPOKSI DITJEN PRL

Ditjen PRL mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang :

Pengelolaan Ruang Laut

• Tata ruang Laut Nasional

• Zonasi teluk, selat, laut dan pulau-pulau kecil

Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Hayati

Laut • Pengelolaan Ekosistem/Kawasan Konservasi: • Pengelolaan Jenis/Genetik pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

• Pengelolaan Pesisir Terpadu • Rehabilitasi • Reklamasi • Mitigasi Bencana • Jasa Kelautan Landasan Undang-Undang:

1. UU No. 31/2004 jo UU No. 45 / 2009 tentang Perikanan

2. UU No. 27/2007 jo UU No. 1 / 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(5)
(6)

Luas Kawasan Konservasi Terhadap Luas WPP

Lokasi Luas WPP Jumlah MPA Luas MPA Luas TOTAL % MPA terhadap WPP

WPP 571 14009131.98 3 45882.2 17980002.73 0.328 WPP 572 93605688.6 26 856820.86 0.915 WPP 573 94306540.99 16 4070626.326 4.316 WPP 711 65821917.22 14 3393781.07 5.156 WPP 712 43432055.87 13 402744.43 0.927 WPP 713 47719293.09 27 1083396.949 2.270 WPP 714 65843417.96 25 3358703.184 5.101 WPP 715 47569557.41 17 2399739.26 5.045 WPP 716 52628859.9 13 507886.58 0.965 WPP 717 63556630.75 5 1746421.87 2.748 WPP 718 47275657.38 1 114,000.00 0.241

Perairan Umum (Bungo, Sarolangun, Solok, Brebes & Boolang Mongondow)

5 649.2652 649.2652

(7)

Luas kawasan konservasi di masing-masing Wilayah Pengelolaan

Perikanan/ WPP

2 3 1 5 4

(8)

Proporsi luas Kawasan Konservasi Perairan terhadap luas WPP (kanan)

1

2

3

(9)

4

UPAYA POKOK KEGIATAN KONSERVASI

KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT

KONSERVASI

EKOSISTEM

(Laut, padang lamun, terumbu karang, mangrove, estuar, pantai,

rawa, sungai, danau, waduk, embung, perairan ekosistem

buatan)

KONSERVASI

GENETIK

KONSERVASI

JENIS

(ikan yang terancam punah, langka, endemik, populasi turun,

reproduksi rendah)

- Perlindungan habitat dan keanekaragaman hayati; - Pemanfaatan kawasan konservasi

- Perikanan berkelanjutan - Ekowisata bahari

- Penelitian dan pendidikan;

- Pelestarian habitat dan keanekaragaman hayati - Rehabilitasi habitat dan

- Restocking jenis biota; - Pengawasan dan pengendalian; - Monitoring dan evaluasi

- Perlindungan jenis biota

- Penggolongan jenis biota(dilindungi dan tidak dilindungi); - Penetapan status perlindungan jenis biota;

- Pemanfaatan Jenis biota - Perdagangan;

- Pemeliharaan/sea ranching, Akuarium; - Aquaria;

- Pengembangbiakan/breeding (ex. Kima);dan - Penelitian dan Pengembangan

- Pelestarian Jenis biota

- Rehabilitasi habitat di luar kawasan konservasi - Restocking jenis biota di luar kawasan konservasi - Pengawasan dan Pengendalian

- Monitoring dan Evaluasi

- Riset

(10)

KEWENANGAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

a.

Perairan laut di luar 12 mil

b.

Perairan dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas propinsi;

c.

Perairan yang memiliki karakteristik tertentu

d.

Kawasan Strategis Nasional

1. Kawasan Konservasi Nasional : Kawasan Konservasi yang dikelola oleh Pusat meliputi :

2. Kawasan Konservasi Daerah : Dikelola oleh pemerintah propinsi meliputi :

a. Perairan laut paling jauh 12 mil;

b. KKP yang berada dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas

kabupaten/kota;

c. Perairan Payau dan/atau perairan tawar yang berada dalam wilayah

kewenangannya

(11)

Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 2015-2019 (IBSAP)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | www.kkp.go.id

11

Target Nasional iBSAP Indikator Program PRL

Terwujudnya pemeliharaan yang berkelanjutan dan peningkatan luasan kawasan konservasi

Luas kawasan konservasi 20 juta Ha

Penambahan luas kawasan konservasi perairan

Jumlah kawasan yang dikelola secara

berkelanjutan

Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan)

Mempertahankan populasi spesies yang terancam punah sebagai spesies

prioritas konservasi nasional

Jumlah spesies prioritas terancam punah yang dilindungi (20 spesies)

Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis)

(12)

1. Pengamanan Aset Keanekaragaman hayati perairan 2. Pemanfaatan Kawasan Penyediaan dataseries Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengamana n Kawasan Konservasi Penguatan Kelembagaa n Pengelolan Rehabilitasi Ekosistem Peningkatan peran serta masayarakat Pusat Konservasi Sistem Pendanaan Berkelanjutan Bantuan Pemerintah Promosi dan Investasi Sarpras Pendukung Pemanfaatan Penelitian dan Pengembanga n

Program Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi

UT AMA P ENDU K UNG

(13)

KEBERLANJUTAN

13

Menyediakan ekosistem yang sehat

• Terlindunginya sistem rantai makanan (food chain) bagi

species penting (ekonomis tinggi, terancam punah, endemik,)

• Terjaminnya akses pemanfaatan bagi masyarakat secara

berkelanjutan • Mengurangi laju degradasi habitat dan kepunahan spesies laut • Memberikan manfaat sosial, ekonomi masyarakat • Pengalokasian ruang • Basis data

• Monitoring Biofisik dan Sosek • Pengawasan/Patroli • Penyadaran Masyarakat • Penegakan hukum • Monitoring Dampak Kawasan

Peningkatan Value Chain

• Pelayanan Masyarakat PENGELOLAAN EFEKTIF

(14)

Figur Keberhasilan

Pengelolaan

Biota Langka

Terjaganya kondisi dan kelestarian biota

Reinterpretasi E-KKP3K BIOFISIK

(15)

Figur Keberhasilan Pengelolaan

Reintepretasi E-KKP3K

(16)

Strate gi Pendanaa n Berkelanj utan Kemitraan Menduku ng Perikanan Berkelanj utan Memperk uat Basis Data MA -CITES Aktif dalam Forum Internasio nal Pemanfaa tan Berbasis Daya Dukung

STRATEGI DAN RENCANA AKSI

• K/L Lain • NGO • Perguruan Tinggi • Lembaga Penelitian • Masyarakat • Pebisnis • Mendukung WPP RI • Habitat Penting • By Catch Issue • Kolabarasi dengan 7 TNL • Lembaga tkt Nasional • BLU • Donor • Pengambilan data • Integrasi system

• Atlas Kehati Laut (kawasan dan Jenis • Penangkapan • Budidaya • Pariwisata • Penelitian dan Pendidikan • Regulasi/ Peraturan • Notifikasi ke Sekretariat • Lembaga Pelaksana (B/LPSPL) • CTI • IUCN • CITES • CBD 1. Penguatan Kelembagaan (Peraturan, regulasi, Juknis, pedoman, kebijakan) 2. Peningkatan Kapasitas SDM 3. Penyediaan Sarana-Prasarana Dasar 4. Pengawasan SDA

5. Monitoring dan Evaluasi

(17)

Tingkat keberhasilan atau efektifitas

pengelolaan suatu kawasan konservasi berdasarkan kriteria E-KKP3K (Kep Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil No. KEP. 44 KP3K/2012

(18)

TARGET KEMENTERIAN KP

Sasaran:

Meningkatnya Penataan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan, pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Secara Berkelanjutan dan Mensejahterakan Masyarakat

Jenis Ikan Terget Konservasi: Dugong, Penyu, Napoleon, Terubuk, BCF, Karang Hias, Hiu Paus, Arwana, Labi-labi, Sidat, Bambu Laut, Paus, Kima, Lola, Kuda Laut, teripang, mola-mola, pari manta, Hiu appendix CITES, pari gergaji

Kawasan

Jenis

1. Penambahan Luas 20 Juta Hektar – 2019

2. 35 Kawasan terkelola efektif – 2019

(E-KKP3K – Perdirjen No.44/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Efektifitas

Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)

20 jenis ikan endemis, terancam punah dan dilindungi dikelola secara berkelanjutan 17 28 30 33 35 2015 2016 2017 2018 2019 16.5 17.1 17.9 18.8 20 2015 2016 2017 2018 2019 16 17 18 19 20 2015 2016 2017 2018 2019

(19)

KAWASAN KONSERVASI

- Luas: 17,9 jt ha (31 Desember 2016)

- Jumlah Kawasan : 130 Kawasan (10 Nasional, 120 Daerah) - Kep. Dirjen KP3K tentang Pedoman E-KKP3K

- Kep. Dirjen KP3K tentang Pedoman Rencana Teknis Pemanfaatan

93 kawasan

34 kawasan

3 kawasan Level Efektifitas Pengelolaan

(20)

Perlindungan Penuh

Perlindungan Terbatas Internasional (CITES) Appendix 2

Ukuran Waktu Tempat

Kepmen KP No. 18/2013

Ikan Hiu Paus (Rhyncodon typus)

Oseanik (Manta birostris) Karang (Manta alfredi) Kepmen KP No. 37/2013 (Cheilinus undulatus) Kepmen KP No. 59/2011 Ikan Terubuk (Tenualusa

macrura) – Bengkalis,

Meranti dan Siak

Kepmen KP No. 43/2016 Ikan Terubuk (Tenualusa ilisha) – Labuhan Batu

Kepmen KP No. 46/2014 (Isis spp.)

Hiu Koboi atau Oceanic Whitetip Shark

(Carcharhinus

longimanus)

Hiu Martil Scalloped atau Scalloped Hammerhead (Sphyrna lewini)

Kepmen KP No. 4/2014 Ikan Pari Manta Hiu Martil Besar atau

Great Hammerhead (Sphyrna mokarran)

Hiu Martil Caping atau Smooth Hammerhead (Sphyrna

(21)

11 Rencana Aksi Nasional : 1. Teripang

2. Kuda Laut 3. Hiu dan Pari 4. Kima

5. Sidat

2. Capaian IBSAP

Mempertahankan populasi spesies yang terancam punah sebagai spesies prioritas konservasi nasional

6. Ikan Napoleon 7. Cetacea 8. Bambu Laut 9. Penyu 10. Pari Manta 11. Lola

(22)
(23)

DAYA DUKUNG KAWASAN

(DATA TAHUN 2015)

(24)

Perikanan

Hasil kajian Pemanfaatan Perikanan Tangkap tahun 2015 sebagai bagaian dari penyusunan Rencana Teknis Pemanfaatan .

Metodologi: Swept Area (untuk ikan pelagis)

• Dilakukan di 4 stasiun dengan 3 kali hauling untuk setiap stasiun

• Alat tangkap yang digunakan dari jenis "purse seine" (nelayan Anambas mengenalnya sebagai pukat mayang),

33.412,2 ton

63.061,91 ton

1.053,55 ton

2.704,73 ton

Pelagis Besar Pelagis Kecil

Ikan Demersal dan Cumi Ikan Karang

107.585,18

Ton

Perikanan Tangkap

Total Biomassa

(25)

Perikanan

Perikanan Tangkap

* Dengan asumsi (berdasarkan kondisi eksisting) Rata-rata tangkapan (kapasitas tangkap) kapal rawai per-hari sebesar 0,1017 ton. Jumlah trip kapal diperbolehkan 268.495 trip/hari. Jika 1 kapal rawai beroperasi 20 trip sebulan, 9 bulan setahun

Jumlah alat yang diperbolehkan

1.492

Unit*

Jumlah alat tangkap rawai yang beroperasi

284 Unit*

Penambahan alat yang masih diperbolehkan

1.208 Unit*

Pengembangan alat/kapal

Rawai

39

Unit*

Pancing ulur

1.000

Unit*

Bagan

196

Unit*

Gillnet

829

Unit*

MSY

35.030,35

ton/tahun

Luas Subzona Perikanan Tangkap = 1.214.705,39 ha

Sumber: Dokumen Arahan Teknis Pemanfaatan Perikanan Tangkap TWP Anambas, 2015

TAC

27.305,90

(26)

Luasan budidaya terkait daya dukung lingkungan

Perikanan

Perikanan Budidaya

Jenis Budidaya: •KJT, •KJA, •rumput laut •kerang-kerangan/kerang hijau

•kerang mutiara. Perhitungan nitrogen budget berdasarkan kepada N yang dihasilkan dari proses budidaya ikan

kerapu di KJA/KJT

Sumber: Olah data Arahan Teknis Pemanfaatan Perikanan Budidaya TWP Anambas, 2015

Napoleon

Kerapu

Sunu KerapuMacan Kerapu

Lumpur

Komoditas Budidaya Unggulan:

5.043,51

Ha

Batasan Luas Usaha Budidaya

7.783,78

Ha

Luas subzona budidaya Perhitungan daya dukung lingkungan (64.80%) TR AD ISIONAL

Skala  Mikro, Kecil, Menengah

1ha

 31

unit karamba

max Budidaya dengan pakan

1.533,23

Ha

Budidaya non pakan

3,510.28

Ha

dengan asumsi 1 karamba = 6m x 6m

Dengan mempertimbangkan kriteria kedalaman perairan untuk budidaya tradisional maka luasan usaha total :

1.844,71 Ha721,99 Ha Budidaya dengan pakan (KJT)

(27)

Perikanan

Perikanan Budidaya

Luas layak usaha 103.23Ha Budidaya pakan 27.48Ha Budidaya non pakan 75.75Ha - Rumput Laut 50.50Ha - Kerang Hijau 25.25Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha Pulau Keramut

Luas layak usaha 19.00Ha Budidaya pakan 19.00Ha Budidaya non pakan 0.00Ha - Rumput Laut 0.00Ha - Kerang Hijau 0.00Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha

Pulau Impol Besar (Bagian Barat)

Luas layak usaha 45.85Ha Budidaya pakan 12.22Ha Budidaya non pakan 33.63Ha - Rumput Laut 22.42Ha - Kerang Hijau 11.21Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha

Pulau Impol Besar (Bagian Selatan)

Luas layak usaha 1583.97Ha Budidaya pakan 486.47Ha Budidaya non pakan 1097.50Ha - Rumput Laut 731.67Ha - Kerang Hijau 365.83Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha Teluk Tiru

Luas layak usaha 1134.10Ha Budidaya pakan 333.61Ha Budidaya non pakan 800.49Ha - Rumput Laut 533.66Ha - Kerang Hijau 266.83Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha

Teluk Temburun (Teluk dan Selat Airbini)

Luas layak usaha 40.02Ha Budidaya pakan 12.41Ha Budidaya non pakan 27.61Ha - Rumput Laut 18.41Ha - Kerang Hijau 9.20Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha Pulau Nyamuk

Luas layak usaha 1962.76Ha Budidaya pakan 587.03Ha Budidaya non pakan 1375.73Ha - Rumput Laut 917.16Ha - Kerang Hijau 458.57Ha - Kerang Mutiara 0.00Ha

Teluk Sunting (Selat Airasuk dan Selat Pulau Kanan)

Luas layak usaha 108.54Ha Budidaya pakan 38.52Ha Budidaya non pakan 70.02Ha - Rumput Laut 58.35Ha - Kerang Hijau 11.67Ha - Kerang Mutiara 11.67Ha

Pulau Telaga Kecil

Luas layak usaha 46.04Ha Budidaya pakan 16.49Ha Budidaya non pakan 29.55Ha - Rumput Laut 24.63Ha - Kerang Hijau 49.25Ha - Kerang Mutiara 4.93Ha

Pulau Kiabu (Teluk Raya)

Sebaran daya dukung lingkungan terhadap kegiatan usaha budidaya di zona-zona budidaya TWP Anambas

(28)

Ekowisata

27

lokasi

wisata selam wisata snorkeling wisata rekreasi pantai

9.041

13.562

8.571

orang orang orang

Daya dukung Kawasan

644

1.260

855

orang orang orang

Daya Dukung Pemanfaatan

Nilai optimal pemanfaatan berdasarkan nilai ambang batas kumpulan orang dari beberapa kegiatan wisata bahari dalam orang/hektar yaitu: Selam : 25, snorkeling : 50, berenang : 50, wisata pantai : 200

104

unit

Jumlah perahu yang diijinkan untuk berada di perairan untuk pemanfaatan wisata

snorkeling & selam Rencana arahan

pengembangan masing-masing zona

(29)

Ekowisata

Sebaran daya dukung optimal zona pemanfaatan pariwisata

(30)

Ekowisata

(31)

Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut

Gedung Minabahari 3, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat, Telp/Fax 021 - 3522045

Gambar

Figur Keberhasilan  Pengelolaan
Figur Keberhasilan Pengelolaan

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis Menurut data diatas penyebab kecelakaan kerja tersebut tidak lepas dari perusahaannya itu sendiri

Pada operasi lain, dokter cenderung tidak melakukan marking pra bedah dikarenakan lesi dapat dilihat kasat mata, contohnya tindakan ortopedi seperti ORIF tidak

pemanfaatan teknologi game yang telah digunakan dan dikembangkan agar dapat lebih bersaing pada pasar yang semakin kompetitif karena munculnya pesaing baru akibat dari

Hasil penelitian menunjukkan: sampai minggu ke-8 dan ke-12, sapi Bali nyata lebih cepat (P<0,05) mengalami kebuntingan dibandingkan dengan sapi PO, dimana level protein

Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kandungan tanah lempung Karawang didominasi oleh mineral smectite, pengaruh waktu kontak terhadap Sorpsi Sr oleh tanah

Hasil yang diperoleh dari perancangan CKM yaitu dapat memudahkan customer dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan pelayanan, keamanan dan seputar

Form ini adalah form untuk menginput saldo awal persediaan bahan baku maupun produk yang tersisa diakhir bulan. Langkah pertama adalah mengetik jenis persediaan, nama, harga dan sisa

Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung selama penelitian meliputi konstruksi jaring (Lampiran 1), jenis spesies ikan hasil tangkapan utama dan