• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Pelayanan Gizi Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kasus Pelayanan Gizi Rumah Sakit"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi

Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan denganyang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan statusdan status

metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat

penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien

berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien (Depkes, 2003).(Depkes, 2003).

Pelayanan gizi rumah sakit merupakan salah satu pelayanan penunjang Pelayanan gizi rumah sakit merupakan salah satu pelayanan penunjang medik dalam pelayanan kesehatan paripurna rumah sakit yang

medik dalam pelayanan kesehatan paripurna rumah sakit yang terintegrasiterintegrasi dengan kegiatan lainnya, mempunyai peranan penting dalam mempe

dengan kegiatan lainnya, mempunyai peranan penting dalam memperepatrepat penapaian tingkat kesehatan baik bersi!at

penapaian tingkat kesehatan baik bersi!at promoti!, pre"enti!, kurati! maupunpromoti!, pre"enti!, kurati! maupun rehabilitati!

rehabilitati!. Kegiatan pokok pelayanan gizi di . Kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit meliputi rumah sakit meliputi # pengadaan# pengadaan dan pengolahan$produksi makanan, pelayanan gizi di ruang ra%at

dan pengolahan$produksi makanan, pelayanan gizi di ruang ra%at inap,inap, konsultasi dan penyuluhan gizi serta penelitian dan pengembangan bidang konsultasi dan penyuluhan gizi serta penelitian dan pengembangan bidang terapan (Depkes, &''2).

terapan (Depkes, &''2).

Kegiatan pelayanan gizi di ruang ra%at inap merupakan salah

Kegiatan pelayanan gizi di ruang ra%at inap merupakan salah satu kegiatansatu kegiatan yang dimulai dari upaya perenanaan penyusunan diet pasien

yang dimulai dari upaya perenanaan penyusunan diet pasien hinggahingga pelaksanaan e"aluasi di

pelaksanaan e"aluasi di ruang pera%atan. ruang pera%atan. ujuan kegiatan pelayanan giziujuan kegiatan pelayanan gizi

tersebut adalah untuk memberi terapi diit yang sesuai dengan perubahan sikap tersebut adalah untuk memberi terapi diit yang sesuai dengan perubahan sikap pasien. Pelayanan gizi untuk pasien ra%at jalan dilakukan apabila pasien

pasien. Pelayanan gizi untuk pasien ra%at jalan dilakukan apabila pasien tersebut masih ataupun sedang memerlukan terapi

tersebut masih ataupun sedang memerlukan terapi diit tertentu. Pelayanan gizidiit tertentu. Pelayanan gizi penderita ra%at jalan juga dilakukan melalui penyuluhan gizi di poliklinik gizi penderita ra%at jalan juga dilakukan melalui penyuluhan gizi di poliklinik gizi (Depkes *, &''2).

(Depkes *, &''2).

+asaran penyelenggaraan makanan dirumah sakit adalah

+asaran penyelenggaraan makanan dirumah sakit adalah pasien. +esuaipasien. +esuai dengan kondisi umah +akit dapat juga

dengan kondisi umah +akit dapat juga dilakukan penyelenggaraan bagidilakukan penyelenggaraan bagi

pengunjung (pasien ra%at jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan yang pengunjung (pasien ra%at jalan atau keluarga pasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis

(2)

memperepat penyembuhan dan memperpendek hari ra%at inap (Depkes, 200).

uang lingkup pelayanan gizi rumah sakit meliputi# a. Pelayanan gizi ra%at jalan

b. Pelayanan gizi ra%at inap . Penyelenggaraan makanan

d. Penelitian dan pengembangan gizi

KONSEP PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT VISI

Pelayanan gizi yang bermutu dan parpurna. MISI

&. -enyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan klien$pasien dalam aspek promoti!, pre"enti!, kurati!,

rehabilitati! untuk meningkatkan kualitas hidup

2. -eningkatkan pro!esionalisme sumber daya kesehatan

3. -engembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

TUJUAN UMUM

 eriptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.

TUJUAN KHUSUS

&. -enyelenggarakan asuhan gizi terstandar pada pelayanan gizi ra%at jalan dan ra%at inap

2. -enyelenggarakan makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi

3. -enyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien$pasien dan keluarganya

. -enyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(3)

Pengorganisasian pelayanan gizi rumah sakit mengau pada +K -enkes /omor '3 tahun &'' tentang 1rganisasi umah +akit dan Peraturan -enkes /omor &0$-/K+$P$4*$200 tentang Pedoman 1rganisasi umah +akit di

(4)
(5)

PENYELENGGARAAN MAKANAN

Penyelenggaraan makanan + merupakan rangkaian kegiatan mulai dari peranangan menu, peranangan kebutuhan bahan makanan, perenanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan penatatan, pelaporan serta e"aluasi. 5ertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas seusai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen gunan menapai status gizi yang optimal. +asaran penyelenggaraan makanan di rumah sakit terutama pasien ra%at inap. Dapat pula penyelenggaraan makanan bagi karya%an sesuai dengan kondisi rumah sakit. uang lingkup penyelenggaraan makanan rum ah sakit meliputi produksi dan distribusi makanan.

Alur Penyelenggaraan Makanan

Benuk Penyelenggaraan Makanan

5entuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit meliputi# &. +istem +%akelola

*nstalasi gizi$unit gizi bertanggung ja%ab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan. Dalam sistem ini, seluruh sumber daya yang diperlukan (tenaga, dana, metoda, sarana, dan prasarana) disediakan oleh pihak rumah sakit.

2. +istem diborongkan ke jasa boga (Out-Sourcing)

Penyelenggaraan makanan dengan meman!aatkan perusahaan jasa boga atau catering. +istem ini dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

(6)

out-sourcing). Pada sistem diborongkan sebagian, pengusaha jasa boga selaku penyelenggara makanan menggunakan sarana dan prasarana atau tenaga milik +. Pada sistem diborongkan penuh makanan disediakan oleh pengusaha jasa boga yang ditunjuk tanpa menggunakan saran dan

prasarana atau tenaga dari +. Dalam penyelenggaraan makanan dengan sistem diborongkan penuh atau sebagian, !ungsi Dietisien + adalah

sebagai peranang menu, penentu standar porsi, pemesanan makanan, penilai kualitas dan kuantitas makanan yang diterima sesuai dengan spesi6kasi hidangan yang ditetapkan dalam kontrak.

3. +istem kombinasi

+istem kombinasi dari sistem s%akelola dan sistem diborongkan sebagai upaya memaksimalkan sumber daya yang ada. Pihak rumah sakit dapat menggunakan jasa boga$catering hanya untuk kelas 7*P atau makanan karya%an, sedangkan selebihnya dapat dilakukan s%akelola.

Keg!aan Penyelenggaraan Makanan

Kegiatan penyelenggaraan makanan meliputi#

&. Penea"an "erauran "e#$er!an #akanan ru#a% &ak! . +uatu pedoman yang ditetapkan pimpinan rumah sakit sebagai auan dalam memberikan pelayanan makanan pada pasien dan karya%an yang sekurang8kurangnya menakup a) ketentuan maam konsumen yang dilayani, b) kandungan gizi, ) pola menu dan !rekuensi makan sehari, d)  jenis menu

2. Penyu&unan &an'ar $a%an #akanan ru#a% &ak!(  +tandar bahan makanan sehari adalah auan$patokan maam dan jumlah bahan

makanan (berat kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan keukupan gizi pasien yang terantum dalam Penuntun Diet dan disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit.

)( Peren*anaan #enu #akanan ru#a% &ak!( Kegiatan untuk

(7)

kombinasi keduanya, menetapkan lama siklus menu dan kurun %aktu penggunaan menu, menetapkan pola menu, menetapkan besar porsi, meranang !ormat menu, melakukan penilaian menu dan mere"isi menu, serta melakukan tes a%al menu.

. Peren*anaan ke$uu%an $a%an #akanan(  Kegiatan untuk

menetapkan maam, jumlah, dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun %aktu tertentu.

+( Peren*anaan anggaran $a%an #akanan( -erupakan kegiatan

penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karya%an yang dilayani.

,( Penga'aan $a%an #akanan( Kegiatan ini meliputi penetapan

spesi6kasi bahan makanan, perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan sur"ey pasar.

9. Pe#e&anan 'an "e#$el!an $a%an #akanan( Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata8rata jumlah konsumen$pasien yang dilayani,

sesuai periode pemesanan yang ditetapkan. +edangkan pembelian bahan makanan merupakan kegiatan penyediaan maam, jumlah, spesi6kasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai kebijakan yang berlaku.

-( Pener!#aan $a%an #akanan( -eliputi memeriksa, meneliti, menatat, memutuskan dan melaporkan tentang maam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesi6kasi yang telah ditetapkan, serta %aktu penerimaannya.

.( Peny!#"anan 'an "enyaluran $a%an #akanan( +uatu tata ara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan

dingin$beku.

/0( Per&!a"an $a%an #akanan( Kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani.

(8)

//( Pe#a&akan $a%an #akanan( Kegiatan memasak bahan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk

dikonsumsi.

/1( D!&r!$u&! #akanan( Proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen$pasien yang dilayani. erdapat tiga sistem distribusi makanan di rumah sakit, yaitu# a( Distribusi makanan yang dipusatkan, yaitu maknan dibagi dan disajikan

dalam alat makan di ruang produksi makanan

$( Distribusi makanan yang tidak dipusatkan, yaitu makanan pasien diba%a ke ruang pera%atan pasien dalam jumlah banyak$besar,

kemudian dipersiapkan ulang, dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.

*( Distribusi makanan kombinasi, dilakukan dengan ara sebagian

makanan ditempatkan langsung ke dalam alat makan pasien sejak dari tempat produksi, dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam %adah besar yang distribusinya dilaksanakan setelah sampai di ruang pera%atan.

Da2ar Pu&aka

Depkes *. &''2. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit . :akarta # Direktorat umah +akit. Khusus dan +%asta, Dit. :en. ;anmedik.

Depkes *. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit . :akarta # Direktorat umah +akit. Khusus dan +%asta, Dit. :en. ;anmedik.

(9)

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL GIZI

/( Kee"aan 3aku "e#$er!an #akanan ke"a'a "a&!en

 :udul Kee"aan 3aku "e#$er!an #akanan ke"a'a "a&!en Dimensi

mutu

!ekti6tas, akses, kenyamanan

 ujuan ergambarnya e!ekti6tas pelayanan instalasi gizi De6nisi

operasional

Ketepatan %aktu pemberian makanan kepada pasien

adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jad%al yang telah ditentukan

<rekuensi pengumpula n data & bulan Periode analisis 3 bulan

/umerator :umlah pasien ra%at inap yang disur"ey yang mendapat makanan tepat %aktu dalam satu bulan

Denominato r

 :umlah seluruh pasien ra%at inap yang disur"ey

+umber data +ur"ey +tandar = '0> Penanggung

 ja%ab

Kepala *nstalasi ?izi$Kepala *nstalasi a%at *nap

1( S!&a #akanan yang !'ak er#akan 4le% "a&!en

 :udul S!&a #akanan yang !'ak er#akan 4le% "a&!en Dimensi

mutu

!ekti6tas dan e6sien

 ujuan ergambarnya e!ekti6tas dan e6siensi pelayanan instalasi gizi

De6nisi operasional

+isa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang

tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit)

<rekuensi pengumpula n data

(10)

Periode analisis

3 bulan

/umerator :umlah kumulati! porsi sisa makanan dari pasien yang disur"ey

Denominato r

 :umlah pasien yang disur"ey dalam satu bulan

+umber data +ur"ey +tandar @ 20> Penanggung

 ja%ab

Kepala *nstalasi ?izi$Kepala *nstalasi a%at *nap

)( T!'ak a'anya ke5a'!an ke&ala%an "e#$er!an '!e

 :udul T!'ak a'anya ke5a'!an ke&ala%an "e#$er!an '!e Dimensi

mutu

Keamanan, e6sien

 ujuan ergambarnya kesalahan dan e6siensi pelayanan instalasi gizi

De6nisi operasional

Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam memberikan jenis diet

<rekuensi pengumpula n data & bulan Periode analisis 3 bulan

/umerator :umlah pemberian makanan yang disur"ey dikurangi  jumlah pemberian makanan yang salah diet

Denominato r

 :umlah pasien yang disur"ey dalam satu bulan

+umber data +ur"ey +tandar &00 > Penanggung

 ja%ab

Kepala *nstalasi ?izi$Kepala *nstalasi a%at *nap

Su#$er6 -enteri Kesehatan epublik *ndonesia /omor# &2'$-enkes$+K$**$200 tentang +tandar Pelayanan -inimal umah +akit

(11)

Permasalahan yang dapat timbul terkait dengan efektivitas dan efisiensi dari instalasi gizi,  berdasarkan standar pelayanan minimal rumah sakit (Depkes RI, 2008), yaitu

!" #etidaktepatan $aktu pemberian pada pasien"

Penyediaan makanan kepada pasien harus selalu dilakukan tepat $aktu sesuai dengan  %ad$al yang telah ditentukan" &erdasarkan 'enkes nmr !2 tahun 2008, ketepatan

$aktu pemberian diet kepada pasien haruslah memenuhi standar * 0+" 2" isa makanan yang tidak dihabiskan leh pasien

isa makanan ter%adi karena makanan yang disa%ikan tidak habis diknsumsi" -aktr yang mempengaruhi ter%adinya sisa makanan dapat berupa faktr yang berasal dalam diri

 pasien (faktr internal), faktr dari luar pasien (faktr eksternal) serta faktr lain yang mendukung (.lmatsier, dkk, 200/)

a" -aktr Internal yaitu faktr yang berasal dari pasien yang meliputi 

• Psikologis. -aktr psiklgis merupakan rasa tidak senang, rasa takut karena sakit dan ketidakbebasan karena penyakitnya sehingga menimbulkan rasa putus asa" 'anifestasi rasa putus asa tersebut sering berupa hilangnya nafsu makan sehingga  penderita tersebut tidak dapat menghabiskan makanan yang disa%ikan"

• Kebiasaan Makan. #ebiasaan makan pasien dapat mempengaruhi pasien dalam menghabiskan makanan yang disa%ikan" &ila kebiasaan makan sesuai dengan makanan yang disa%ikan baik dalam susunan menu maupun besar prsi, maka  pasien enderung dapat menghabiskan makanan yang disa%ikan" ebaliknya bila

tidak sesuai dengan kebiasaan makan pasien, maka akan dibutuhkan $aktu untuk  penyesuaian

• Kebosanan. Rasa bsan biasanya timbul bila pasien mengknsumsi makanan yang kurang bervariasi sehingga sudah hafal dengan %enis makanan yang disa%ikan" Rasa  bsan %uga dapat timbul bila suasana lingkungan pada $aktu makan tidak berubah"

1ntuk mengurangi rasa bsan tersebut selain meningkatkan variasi menu %uga  perlu adanya perubahan suasana lingkungan pada $aktu makan"

 b" -aktr eksternal yang mempengaruhi ter%adinya sisa makanan meliputi 

• Penampilan Makanan" Penampilan makanan terdiri dari $arna makanan, tekstur makanan, dan besar prsi"

(12)

• Rasa Makanan. Rasa makanan dipengaruhi leh suhu dari setiap %enis hidangan yang disa%ikan, rasa dari setiap %enis hidangan yang disa%ikan dan keempukan serta tingkat kematangan"

• Faktor Lain" -aktr lain yang dapat menyebabkan sisa makanan antara lain  penampilan alat makan, sikap petugas pengantar makanan" ara penya%ian

merupakan faktr yang perlu mendapat perhatian dalam mempertahankan

 penampilan dari makanan yang disa%ikan" Penya%ian makanan berkaitan dengan  peralatan yang digunakan, serta sikap petugas yang menya%ikan makanan termasuk

kebersihan peralatan makan maupun kebersihan petugas yang menya%ikan makanan"

&erdasarkan 'enkes nmr !2 tahun 2008, sisa makanan yang tidak dihabiskan leh  pasien harus memenuhi standar 320+"

4" 5er%adi kesalahan pemberian diet

#esalahan pemberian %enis diet kepada pasien dapat meneyebabkan pasien kekurangan gizi" ehingga sangat perlu diperhatikan pemberian diet sesuai dengan asupan gizi yang harus diterima leh pasien" &erdasarkan 'enkes nmr !2 tahun 2008, ketepatan  pemberian diet kepada pasien haruslah memenuhi standar !00+"

/" #eamanan makanan

'akanan yang diberikan kepada pasien haruslah dalam kndisi baik, yaitu dalam keadaan tidak teremar emaran bilgis, kimia$i, dan benda lain yang dapat menganggu,

merugikan, dan membahayakan kesehatan" 'akanan yang tidak aman dapat

menyebabkan penyakit yang disebut foodborne disease, yaitu ge%ala penyakit yang timbul akibat mengknsumsi makanan yang mengandung atau teremar bahan6senya$a beraun atau rganisme patgen" #eamanan mekanan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah  7mr 28 tahun 2008 tentang #eamanan, 'utu, dan izi 'akanan" 1paya untuk

men%amin keamanan makanan adalah dengan menerapkan %aminan mutu yang  berdasarkan keamanan makanan" Prinsip #eamanan makanan meliputi9 !)" d

(13)

'anufaturing Praties ('P)9 2)" :ygiene dan sanitasi makanan (Penyehatan 'akanan)9 dan 4)" Penggunaan bahan tambahan makanan" 1pay tersebut merupakan  prgram dan prsedur praktif yang bersifat antisipasi dan preventif, perlu

didkumentasikan seara teratur agar dapat men%amin keamanan makanan"

. <aktor lainnya menurut sur"ei asuhan gizi pasien ra%at inap di daerah

 :a%a tengah

5indakan asuhan gizi yang paling banyak tidak dilakukan yaitu, Penentuan diet a$al leh dkter sebesar 88,;+, tindakan mnitring dan evaluasi sebesar ;!,4+, menghitung

kebutuhan gizi sebesar 4,4+ dan pengukuran antrpmetri sebesar 4<,4+" edangkan

tindakan pemberian makan ke pasien yang paling banyak tidak dilakukan, diantaranya adalah  penandatanganan pemesanan blangk diet leh pera$at sebesar ;2+, dan tindakan memberi

infrmasi asupan makan pasien dari pramusa%i ke ahli gizi sebesar <8,4+" .dapun faktr yang mempengaruhi ter%adinya errr pada asuhan gizi ra$at inap dari faktr petugas ter%adi karena ketidaktaatan terhadap =P yang ada ( melakukan pelanggaran) pada ahli gizi, sedangkan pada petugas pramusa%i errr ter%adi karena ketidakpahaman petugas terhadap =P yang ada" Pada faktr rganisasi tidak adanya penempatan struktur rganisasi yang %elas dan minimnya ssialisasi =P pada petugas pramusa%i" -aktr kndisi ker%a, pada petugas ahli gizi dan pramusa%i adalah lemahnya supervisi terhadap kiner%a petugas berimplikasi pada lemahnya penegakan =P ('urtiningsih, 20!4)"

1ntuk menegah kesalahan>kesalahan tersebut, maka perlu dilakukan penga$asan dan  pengendalian mutu pelayanan gizi " Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu %ika

memenuhi 4 kmpnen mutu, yaitu !) penga$asan dan pengendalian mutu untuk men%amin  bah$a prduk yang dihasilkan aman, 2) men%amin kepuasan knsumen, dan 4) assesement

(14)

Pada dasarnya terdapat / langkah yang dapat dilakukan dalam penga$asan dan pengendalian mutu pelayanan, yaitu 

!" Penyusunan standar, baik standar biaya, standar perfrmane mutu, standar kualitas keamanan prduk, dsb"

2" Penilaian kesesuaian, yaitu membandingkan dari prduk yang dihasilkan atau pelayanan yang dita$arkan terhadap standar tersebut"

4" 'elakukan kreksi bila diperlukan, yaitu dengan mengreksi penyebab dan faktr>faktr yang mempengaruhi kepuasan"

/" Perenanaan peningkatan mutu, yaitu membangun upaya>upaya yang berkelan%utan untuk memperbaiki standar yang ada"

kema prses pengendalian dalam menapai standar evaluasi dan pengendalian mutu  pelayanan gizi rumah sakit

Almatsier, +unita. 200. Penuntun Diet. :akarta # ?ramedia Pustaka Bmum Dapus

 itin -urtiningsih. 20&3. +tudi Kasus rror Dalam Penatalaksanaan Asuhan ?izi 5agi Pasien a%at *nap Di +BD dr. . ?1/? A1/AD*5AA

Referensi

Dokumen terkait

Seperti fenomena yang dilakukan A ketika mengirim pesan berisi penghinaan dan SARA, setelah mereka meninggalkan media sosial, mereka akan kembali lagi ke rutinitas sehari-hari

Inpres tersebut, selanjutnya diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 15 tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumsi Pengguna Jenis BBM tertentu, yang

Sektor publik mengharapkan efisiensi anggaran pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik kepada masyarakat yang bisa diperoleh dari teknologi, inovasi

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional

Banjarbaru dan Martapura Kab. Prakiraan cuaca dari BMKG Syamsudin Noor Banjarmasin untuk tanggal 28 Juli 2017 terlampir. Patroli darat NIHIL. Patroli udara ke wilayah

UDEKUENA als BRO bersama-sama dengan PARINGGONAN HASIBUAN als BUDI (diajukan dalam berkas perkara terpisah) pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat

Kolesistitis Akut adalah peradangan dari dinding kandung empedu, biasanya merupakan akibat dari adanya batu empedu di dalam duktus sistikus, yang secara tiba-tiba menyebabkan

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan modal utama sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari