• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE KNOWLEDGE AND SKILL NURSING IN IMPLEMENTING TRIAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE KNOWLEDGE AND SKILL NURSING IN IMPLEMENTING TRIAGE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

26 PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT

DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE

KNOWLEDGE AND SKILL NURSING IN IMPLEMENTING TRIAGE

Taufani Rizki1; Tri Nur Handayani2

1Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala 2Bagian Keperawatan Medikal Bedah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

e-mail: taufani.taan@gmail.com; trie_noer81@yahoo.com

ABSTRAK

Instalasi gawat darurat menerapkan triage untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara sistematis. Penerapan triage di Indonesia dengan presentase 68% sampai dengan 72% dari 1.722 rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melaksanakan triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini

descriptive eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study. Dengan jumlah Responden

adalah 34 orang perawat yang bekerja di IGD. Kuesioner yang digunakan dalam bentuk skala

dichotomus berjumlah 10 peryataan untuk pengetahuan perawat triage, dan 10 item dalam bentuk

observasi untuk keterampilan perawat dalam melaksanakan triage. Analisa data menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage pada kategori tinggi (100%), dan keterampilan perawat dalam melaksanakan

triage pada kategori Terampil (79.4%). Diharapkan kepada perawat agar dapat terus meningkatkan

kemampuan melakukan triage dengan mengikuti pelatihan dan mengasah terus keterampilan agar semakin sesuai dengan standar oprasional yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : Triage, Pengetahuan, Keterampilan, Perawat, IGD

ABSTRACT

Emergency installations apply triage to provide the first service in patients with systematic death and disability threats. Implementation of triage in Indonesia with a percentage of 68% to 72% of 1,722 hospitals. This study aims to determine the description of knowledge and skills of nurses in carrying out triage in Emergency Installation of General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This research type is descriptive explorative with cross sectional study design study. With the number of Respondents are 34 nurses who work in the ER. The questionnaires used in the form of dichotomous scale amounted to 10 statements for nurse triage knowledge, and 10 items in the form of observations for nurse skills in carrying out triage. Data analysis using descriptive statistics method. The results showed that nurse knowledge in carrying out triage in high category (100%), and skill of nurses in carrying out triage in Skilled category (79.4%). It is expected that nurses will continue to improve their ability to perform triage by training and hone their skills to be more in line with established operational standards.

(2)

27

PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (Boswick, 2014). Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin. IGD mempunyai tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawatdaruratan sehingga mampu mencegah resiko kecacatan dan kematian (to save life

and limb)dengan respon time selama 5 menit

dan waktu definitif kurang dari 2 jam (Misrawati dkk, 2013). Selain itu IGD rumah sakit juga merupakan salah satu tempat melakukan tindakan berdasarkan triage

terhadap pasien (Musliha, 2010).

Menurut Hosnaniah (2014,p.3), triage merupakan salah satu ketrampilan keperawatan yang harus dimiliki oleh perawat unit gawat darurat dan hal ini membedakan antara perawat unit gawat darurat dengan perawat unit khusus lainnya. Pengetahuan dan keterampilan perawat sangat dibutuhkan, terutama dalam pengambilan keputusan klinis dimana keterampilan penting bagi perawat dalam penilaian awal, perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas dasar pengambilan keputusan yang tepat, untuk mendukung hal tersebut diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien

dalam triase, sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah. Pelaksanaan triage harus memperhatikan prinsip triage yaitu memahami sistem instalasi gawat darurat menggunakan sumber daya untuk mempertahankan standar pelayanan yang memadai. Triage

mengutamakan perawatan pasien berdasarkan gejala dan kegawatannya yang harus dilaksanakan secara cepat dan tepat, petugas

triage harus memahami tentang klasifikasi triage.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Farokhnia dan Gorransson (2011) mengenai

“Swedish emergency department triage and interventions for improved patient flows: a national update” melaporkan mengenai

peningkatan penerapan kualitas triage pada

emergency department di Sweden dari tahun

2009 (73%) ke tahun 2010 (97%) (Farokhnia and Garransson, 2011). Penerapan triage di Indonesia dengan presentase 68% sampai dengan 72% dari 1.722 rumah sakit yang ada di Indonesia. Data yang didapat pada tahun 2005 sampai 2011 mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena sudah banyak perawat yang diikutkan dalam pelatihan penanganan kegawat daruratan berdasarkan sistem triage (Riskesdas, 2010).

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sebagai rumah sakit yang terakreditasi KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) dengan pencapaian paripurna, dimana sudah mempunyai sistim triage PAC (Patient Acuty Category). IGD Rumah Sakit dr.Zainoel Abidin Aceh didapatkan bahwa tahun 2017 jumlah perawat di IGD sebanyak 56 orang dan dokter sebanyak 20 orang, sedangkan jumlah petugas yang melakukan triage sebanyak 34 orang perawat dan 16 orang dokter. Namun dalam pelaksanaan

triage oleh staf IGD belum ada evaluasi

khusus tentang kesesuaian pelaksanaan triage berdasarkan SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku. Triage sangat

(3)

28 dibutuhkan oleh pasien yang pertama kali

datang ke IGD, triage dibutuhkan sebagai identifikasi awal terhadap tingkat kegawatan pasien guna mendapatkan prioritas penanganan.

METODE

Penelitian ini dengan desain deskriptif

eksploratif, penelitian ini telah dilaksanakan

pada 31 Juli - 4 Agustus 2017 di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 responden dengan teknik total sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang terdiri dari dua bagian, yaitu data demografi dan kuesioner Pengetahuan Perawat dalam melaksanakan

triage terdiri dari 10 pernyataan

menggunakan skala dichotomus. Untuk pengumpulan data keterampilan perawat dalam melaksankan triage mengunakan lembar Observasi. Data diolah dengan langkah-langkah: editing,coding, transferring,

dan tabulating.

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan surat lulus uji etik dari Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala dengan kode penelitian 111106100717 yang bertujuan untuk melindungi dan menjamin kerahasiaan responden. Peneliti dalam penelitian ini menekankan beberapa etika yaitu: menghormati harkat dan martabat Tabel 2. Usia dan Masa Kerja

manusia, menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian, keadilan dan inklusivitas/keterbukaan, memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Analisa data menggunakan analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari setiap variabel.

HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 responden, didapakan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Responden

No Data Demografi f % 1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 23 11 67,65 32.35 2. Pendidikan Terakhir D-III S-1 + Ners 23 11 67.65 32.35 3. Jenis Pelatihan BTCLS PPGD PPGD+BTCLS 19 2 13 55.9 5.9 38.22 Berdasarkan tabel. 1. dapat disimpulkan bahwa distribusi Frekuensi pendidikan terakhir tertinggi responden adalah DIII sebanyak 23 orang (67.65%). Frekuensi jenis kelamin tertinggi responden adalah Laki-laki sebanyak 23 orang (67,65%). Frekuensi pelatihan yang pernah diikuti oleh responden adalah BTCLS sebanyak 19 orang ( 55,9)

Mean Median Modus SD Min Max 95% convidence interval

lower Upper

Usia 30.53 29.00 29 4.12 26 42 29.09 31.97

Masa

(4)

29 Berdasarkan tabel. 2. Hasil analisa bahwa,

rata-rata usia Perawat adalah 30,53 tahun(95% convidence interval: 29,09-31,97), Median 29,00 tahun, standar deviasi 4,12 tahun, usia termuda 26 tahun dan usia tertua 42 tahun. Estimasi interval di yakini bahwa rata usia perawat antara 29.09 tahun. sampai 31,97 tahun. Dan rata-rata masa kerja perawat adalah 4,59 tahun (95% convidence interval: 3,55-5.63), Median 4,00 tahun, standar deviasi 2,97 tahun, masa kerja termuda 1 tahun dan masa kerja tertua 12 tahun. Estimasi interval di yakini bahwa rata-rata masa kerja perawat antara 3,55 tahun sampai 5,63 tahun.

Tabel 3. Gambaran pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage No Pengetahuan f % 1. 2. Tinggi Rendah 34 0 100 0

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage di instalasi gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kategori tinggi yaitu 34 responden (100%).

Tabel 4. Gambaran Keterampilan perawat dalam melaksanakan triage

No Keterampilan f % 1. 2. Terampil Tidak Terampil 27 7 79.42 20.58 Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa gambaran keterampilan perawat dalam melaksanakan triage di instalasi gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kategori Terampil yaitu 27 responden (79.42%).

Gambaran Pengetahuan Perawat dalam Melaksanakan Triage Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage di instalasi gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kategori tinggi

yaitu 34 responden (100%). Dalam hal ini responden mengetahui point-point pertanyaan dalam kuisioner, sudah paham dan mengerti bahwa dalam triage perawat harus mampu memprioritaskan perawatan medis berdasarkan tinggkat kedaruratannya.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil, sebagian besar responden (perawat) memiliki latar belakang pendidikan sebagai berikut, DIII keperawatan sebanyak 23 perawat ( 67,65 % ) dan S1+Ners sebanyak 11 perawat (32,35%). Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sanggat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

Perawat triage dituntut mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang memadai karena harus tampil dalam pengkajian serta harus mampu mengatasi situasi yang komplek dan penuh tekanan sehingga memerlukan kematangan professional untuk mentoleransi stress yang terjadi dalam mengambil keputusan terkait dengan kondisi akut pasien dan menghadapi keluarga pasien. Kemampuan perawat melakukan triase merupakan salah satu unsur dalam keberhasilan pertolongan pada saat klien yang mengalami gawat darurat. Menurut Permenkes No. HK.02.02/menkes/148/I/2010, tentang izin praktek dan penyelenggaraan praktek perawat mengatakan bahwa perawat IGD dapat melaksanakan praktek keperawatan mulai dari triase, primary survey, secondary

survey, tindakan definitif, dan transpotasi

pasien.Seperti yang disampaikan Margareths (2013) triase dilakukan oleh perawat yang profesional (RN) yang sudah terlatih dalam prinsip triase, pengalaman bekerja di bagian IGD, dan memiliki kualisifikasi menunjukkan kompetensi kegawat daruratan, Sertifikasi ATLS, ACLS, PALS, ENPC, Lulus Trauma

Nurse Core Currikulum (TNCC).

Hasil penelitan yang dilaksanakan oleh Miranda, 2012 berjudul Gambaran pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage di IGD

(5)

30 Rumah Sakit Pringadi medan Tahun (2012),

menyatakan bahwa pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage di IGD sangat baik dimana, setiap perawat wajib mengikuti pelatihan tentang triase yang di sediakan Rumah sakit.

Hasil penelitian yang di laksanakan oleh Juiperdo (2014), yang berjudul Gambaran pengetahuan perawat pelaksana dalam penanganan pasien gawat darurat di ruangan IGDM BLU RSUP Prof. Dr . R.D Kandou Manado menunjukkan bahwa dari 31 responden (berjumlah 32 orang, yang terdiri dari 1 Kepala ruangan dan 31 perawat pelaksana yang diteliti dengan kriteria Perawat yang telah mengikuti BTCLS). didapatkan pengetahuan responden dalam penanganan pasien gawat darurat dalam kategori cukup yakni sebanyak 19 responden (61,3%), baik sebanyak 9 responden (29%), dan kurang sebanyak 3 responden (9,7%) . Jumlah perawat yang ada di ruangan IGDM berjumlah berjumlah 32 orang, yang terdiri dari 1 Kepala ruangan dan 31 perawat pelaksana,

Hasil penelitian diatas berkesinambungan dengan hasil penelitian penulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan perawat dalam melaksanakan triage Tinggi. Hal ini disebabkan karena rata-rata perawat yang bekerja di IGD Rumah sakit Umum Dr Zainoel Abidin Banda Aceh memiliki pengalaman pelatihan BTCLS (55.9 %), PPGD (5.9%), dan BTCLS + PPGD sebanyak (38.22%). Hal ini juga berkesinambungan dengan status rumah sakit yang sudah terakreditasi Paripurna Bintang 5. Dan juga sebagai rumah sakit pendidikan dimana setiap perawat yang bekerja di tuntut memiliki pengetahuan yang baik.

Gambaran Keterampilan Perawat dalam Melaksanakan Triage. Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa gambaran keterampilan perawat dalam melaksanakan triage di instalasi gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan kategori Sesuia yaitu 27 responden (79.42%).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pelatihan yang pernah diikuti perawat sebagai berikut, PPGD + BTCLS 13 perawat (38,22%), dan BTCLS 19 perawat (55,9%). Pelatihan memberikan pegawai baru atau yang ada sekarang keterampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya pendidikan dan pelatihan yaitu, membantu individu untuk membuat keputusan dan pemecahan masalah secara lebih baik, internalisasi dan oprasionalisasi motivasi kerja, prestasi tanggung jawab, dan kemajuan. Mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri agar termotivasi untuk mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru ( Rica, 2016 ).

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pengetahuan dan keterampilan perawat sangat dibutuhkan, terutama dalam pengambilan keputusan klinis dimana keterampilan penting bagi perawat dalam penilaian awal, perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas dasar pengambilan keputusan yang tepat, untuk mendukung hal tersebut diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien dalam triase, sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah. Pemisahan yang dimaksud disebut triage (Oman, Koziol-Mclain, & Scheetz, 2012).

Kurrachman (2003) bahwa kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan, dimana perawat harus memiliki keterampilan baik dalam komunikasi efektif, objektivitas dan kemampuan membuat keputusan klinis secara cepat dan tepat agar perawatan setiap pasien menjadi maksimal. Hal ini penting jika tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat tersebut baik, maka akan memberikan kepuasan kepada pasien. Berkaitan dengan itu, pengetahuan dan keterampilan

(6)

31 perawat sangat penting didalamnya karena

perawat merupakan ujung tombak utama dalam sebuah pelayanan.

Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Akhmad (2016), yang berjudul gambaran pengetahuan dan penerapan triage oleh perawat di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum dr. Soedirman Kebumen. Menunjukkan bahwa ( 88.0 %) perawat masuk katagori baik dalam penerapan triage. Hal ini disebabkan karena setiap 1 tahun sekali perawat selalu mendapatkan pelatihan dan perawat yang sanggat kompeten serta berpengalaman.

Virgilio (2003), menunjukkan bahwa dengan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam ketrampilan anamnesa pasien perawat memfokuskan pada keluhan utama pasien dimana mencakup uraian tentang keluhan pasien, kapan masalah itu timbul, dan tindakan yang sudah dilakukan sebelum pasien datang ke UGD. Pertimbangan lain dalam keterampilan pengambilan keputusan di triase adalah setiap gejala yang cenderung berulang atau intensitasnya meningkat, setiap gejala yang disertai perubahan pasti lainnya, kemunduran yang progresif, usia yang sangat muda atau sangat tua, awitan yang mendadak, pasien tidak dapat menjelaskan sumber masalah. Hasil penelitian ini hampir sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh (Rica, 2015) peneliti selama 1 bulan, didapatkan hasil bahwa sebanyak 15 orang (100%) menunjukkan bahwa perawat yang mendapatkan pelatihan BTCLS sebanyak 7 (53.3%) dan perawat yg mengikuti pelatihan PPGD 8 (46.7%). Hal ini menunjukkan bahwa (86%) perawat yang bertugas di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki sikap dan keterampilan yang baik dalam menerapkan tindakan triage sesuai dengan protap / ketentuan yang berlaku di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan .

Hasil penelitian diatas berkesinambungan dengan hasil penelitian penulis. Hasil penelitian

menunjukan bahwa keterampilan perawat dalam melaksanakan triase sesuia dengan protap yang di tetapkan oleh rumah sakit. Hal ini disebabkan karena kemampuan seorang perawat menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Hal ini juga didukung oleh pengalaman kerja perawat dan lama kerja perawat di IGD rata-rata lebih dari 3 tahun. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan dari tanggal 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2017 terhadap 34 responden. Gambaran Pengetahuan Perawat dalam Melaksanakan Triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan katagori Tinggi yaitu 34 responden (100%). Dan Gambaran Keterampilan Perawat dalam Melaksanakan

Triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit

Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan katagori Terampil yaitu 27 responden (79.42%).

Di harapkan kepada pihak Rumah Sakit khususnya perawat agar terus termotivasi dalam menjalankan tugas dan untuk selalu bekerja atau melaksanakan tugas dengan mengacu pada Standar Oprasional yang telah di tetapkan. Bagi peneliti di harapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta dapat di jadikan dasar dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. Diharapkan bagi responden selalu termotivasi untuk terus menperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keperawatan. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan desain penelitian yang berbeda, serta dapat meneliti hubungan faktor ekspektasi, instrumentalis dalam melaksanakan

triase. REFERENSI

Akhmad, Zulmah dkk. (2016). Gambaran

(7)

32

perawat di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum dr. Soedirman

Kebumen. Jurnal, Magister

Keperawatan, Universitas Brawijaya, 2016.

Boswick, J.A,. (2014). Perawatan Gawat

Darurat, Jakarta.; EGC.

Farokhnia, A & Gorransson, D (2011). Swedish

emergency department triage and

interventions for improved patient flows: a national update”. Artikel.

Hosnaniah J, (2014). Pelaksanaan Triage Di

Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Reksa Waluya Kota Mojokerto. Skripsi, p.1-6.

Universitas Gadjah Mada.

Juiperdo A, (2014). Gambaran pengetahuan

perawat pelaksana dalam penanganan pasien gawat darurat di ruangan IGDM BLU RSUP Prof. Dr . R.D Kandou

Manado. Skripsi, p.1-6. Stikes

Muhammadiyah Manado.

Kurrachman, T. (2003). Pelatihan Pengetahuan

Dan Keterampilan Pada Perawat UGD di Magelang. dipublikasikan :Universitas

Gadjah Mada.

Margareths (2013) College of Emergency Nursing Australia. Position

Statement-Triage and Australian Statement-Triage Scale.

Artikel.

Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta ; Nuha Medika.

Misrawati, Karim D, Gurning Y. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Petugas Kesehatan IGD Terhadap

Tindakan Triage Berdasarkan Prioritas,

Jurnal Kesehatan 1(1);p.1-4.

Miranda Zuarna. (2012) Gambaran pengetahuan

perawat dalam melaksanakan Triase di IGD Rumah Sakit Pringadi medan,

Medan. USU.

Notoatmodjo, S. (2011). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rikena Cipta.

Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta :Rikena Cipta. Notoatmodjo, S (2010). Metodelogi Penelitian

Kesehatan. Jakarta : Rikena Cipta. Oman. K. S., Koziol-Mclain., J., &Scheetz., L. J.

(2012). Keperawatan Emergensi. Jakarta ; EGC.

Rica., M. (2016) Teori dan Pengukuran

Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku

Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.

Riskesdas (2010) Tentang Rumah Sakit.

Riskesdas.

Virgilio, DG. (2003). Problem Based Learning

for Training Health Care

Managers.in Developing Countries,

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden

Referensi

Dokumen terkait

- Alur sirkulasi yang efisien, direncanakan dan dirancang dengan baik sehingga kegiatan yang dilakukan dalam kompleks bangunan pusat seni tari tradisional ini dapat

Data-data yang terkait pada sistem saat ini adalah data operasional sampah, data produksi gas, jumlah tenaga kerja yang ada, serta aktivitas-aktivitas yang dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa, tingkat kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi paragraf bidang studi Bahasa

Disini kami De nature indonesia akan memperkenalkan pada anda obat herbal yang sudah terbukti manjur, aman tanpa efeksamping untuk mengobati penyakit sipilis dan

Given red chili treated with aqueous extract of kaccholam showed the decrease in plant height and weight it can be concluded that the crude extract of kacholam

Dalam Implementasi kurikulum berbasis kompetensi mata kuliah KBKR pada mahasiswa semester 2 prodi kebidanan DIII di STIKES’ Aisyiyah tahun akademik 2011/2012 dalam proses

Dari pemerintah, kitamengenal Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (KUKESRA),Badan Usaha Unit Desa (BUUD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit

Tentukan lebar dan tinggi talang agar dapat menampung air yang sebanyak-banyaknya dengan bahan talang yang terbatas, yaitu lebar seng 90 cm. Kawat sepajang 100cm