• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN KOSMETIK MUSTIKA RATU TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN KOSMETIK MUSTIKA RATU TBK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN KOSMETIK MUSTIKA RATU TBK

(Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) Ruri setianingsih1, Nur Ida Iriani2, Anung Prasetyo N3

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Email: ruri_setianingsih@yahoo.co.id

ABSTRAK

Laporan keuangan salah satu alat pengontrolan kegiatan arus kas perusahaan. Untuk menjaga stabilitas anggaran PT. Mustika Ratu Tbk maka perlu memperhatikan tingkat likuiditas perusahaan agar tetap mampu memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan kosmetik Mustika Ratu Tbk dari tahun 2011 sampai 2013 berdasarkan rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio Likuiditas yang terdiri dari rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas. Kemudian dari hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukan tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 3% sesuai ketentuan laporan keuangan Bank Indonesia tahun 2004. Adapun yang perlu dilakukan oleh PT. Mustika Ratu Tbk selalu menjaga kualitas produk sehingga mampu meningkatkan pendapatan yang berdampak terhadap kemampuan untuk melunasi likuiditas perusahaan.

(2)

THE ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENT TO EVALUATE THE LIQUIDITY LEVEL OF PT. MUSTIKA RATU Tbk

(Listen on the Indonesian Stock Exchange Period 2011-2013) Ruri setianingsih1, Nur Ida Iriani2, Anung Prasetyo N3

Department of Management, Faculty of Economics Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Email: ruri_setianingsih@yahoo.co.id

ABSTRACT

The financial statement is the one of company cash flow controller. To keep on the budget stability in PT. Mustika Ratu Tbk so the liquidity level of company must be controlled well, so that all company duties could be fulfilled. The aim of this research is knowing the liquidity level of PT. Mustika Ratu Tbk cosmetic company from the year 2011 until 2013 based on the fluence-ratio, quick-ratio also cash-ratio. This research use secondary data which is recieved from Bursa Efek Indonesia (BEI) branch-office Brawijaya University Malang. The name is the financial report of PT. Mustika Ratu Tbk in the 2011-2013 period. This research counts the liquiditry ratio consisted of fluence-ratio, quick-ratio and cash-ratio. From the ratios calculation can be

recognized about the financial statement quality of PT. Mustika Ratu Tbk. The financial quality is accelerated to the financial standard of Bank Indonesia. The result of this research showed that the liquidity level of PT. Mustika Ratu Tbk is healthy and in the good condition. The liquidity level is more than three procent and it is appropriate to the financial statement policy of Bank Indonesia in the year 2004. PT. Mustika Rabu Tbk must aware with the product quality so that it can increase the income that will be effected to the ability in fulfilling the company liquidity.

(3)

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dunia usaha dewasa ini, telah memacu tingkat persaingan yang semakin kompetitif di antara berbagai perusahaan, baik perusahaan jasa, dagang, industri maupun manufaktur. Perusahaan merupakan salah satu pelaku bisnis yang utama dituntut untuk menciptakan inovasi serta mengembangkan konsep atau metode-metode baru dalam perusahaan, selanjutnya yang akan digunakan oleh pihak manajemen dalam perhitungan matematisnya agar mampu bertahan dalam persaingan serta meningkatkan nilai perusahaan dimasa yang akan datang.

Dalam dinamika lingkungan ekonomi sangat cepat mengalami perubahan disertai ketatnya persaingan, karenanya perusahaan di harapkan harus memiliki kemampuan yang kuat di berbagai bidang seperti keuangan, bidang pemasaran, bidang operasional dan bidang sumber daya manusia, salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi perusahaan adalah kondisi keuangannya.

Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari prestasi perusahan dari tahun ke tahun. Yang di maksud dengan prestasi perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen perusahaan. Peranan manajemen keuangan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Penilaian kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dapat di lihat dalam laporan keuangan yang berguna bagi perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang serta merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut masalah efektifitas dan pemanfaatan modal, efisiensi dari kegiatan perusahaan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

Menurut Munawir (2004:64), mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan merupakan dasar untuk dapat mengintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase, penganalisa menyadari bahwa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan.

PT Mustika Ratu tbk yang didirikan pada tahun 1975 merupakan salah satu industri manufaktur khususnya dalam bidang kosmetik, yang sudah tentu mempunyai laporan keuangan, laporan keuangan merupakan salah satu informasi untuk menganalisa keadaan perusahaan dimasa akan datang, laporan keuangan diharapkan dapat memberi informasi tentang keadaan perusahaan dari hasil-hasil usaha yang telah dicapai secara kuantitatif pada semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan itu.

Informasi akan menjadi komoditi yang sangat penting saat ini, sebab setiap pengambilan keputusan harus didasari pada informasi yang akurat. Report data laporan keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang di sajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu investor dan para pelaku modal dalam

(4)

menginterprestasikan keadaan suatu perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perh itungan lebih lanjut atau analisis yang tepat pada laporan keuangan tersebut.

(Chairuddin 2012:45)Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut dapat digunakan oleh para pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting dalam memperoleh informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan.

Dengan dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.

Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan digunakan metode dan teknik analisis untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos dalam laporan keuangan, sehingga diketahui perubahan masing-masing pos bila diperbandingkan. Hasil dari pembandingan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas, yang dapat menggambarkan kondisi keuangan pada perusahaan(Bringham 2001:17) .

Laporan keuangan dapat dianalisa dengan alat perhitungan berupa rasio-rasio keuangan. Salah satu metode analisis adalah dengan menggunakan analisis rasio yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang dalam jangka waktu pendek, perusahaan dapat mengukur dengan menggunakan rasio likuiditas( Ikatan akuntansi 2009:12).

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung

berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas untuk mengevaluasi tingkat likuiditas (Horne 2005:31).

Suatu evaluasi keuangan yang seringkali di pakai dan diketahui oleh umum adalah analisis rasio dengan menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan. Rasio keuangan adalah petunjuk yang menuntun manajemen sebuah perusahaan menetapkan berbagai target serta standar rasio keuangan sangat membantu para manajer keuangan dalam menetapkan strategi jangka panjang yang menguntungkan serta dalam membuat keputusan jangka pendek yang efektif.

Kondisi dalam setiap perusahaan dapat berubah setiap dari hari dan dalam situasi yang dinamis, rasio keuangan akan menginformasikan kepada manajemen masalah yang segera memerlukan perhatian.

Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengevalusi tingkat likuiditas perusahaan Kosmetik Mustika Ratu Tbk dari Tahun 2011-2013 berdasarkan rasio lancer, rasio cepat dan rasio kas.

TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akuntansi dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

(5)

membuat pertimbangan dan pengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut (M.Sadeli,2002:2). Tujuan laporan keuangan

Laporan keuangan keuangan memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam suatu keputusan-keputusan ekonomi. Harahap(2007:201) laporan keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambil keputusan. Keputusan di samping sebagai sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability sekaligus menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pengertian Likuiditas

Menurut Riyanto (2009:25), menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas suatu perusahaan berhubungan erat dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Untuk dapat memenuhi kewajiban tersebut, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat likuid yang berupa aktiva lancar yang jumlahnya harus lebih besar dari jumlah kewajiban-kewajiban yang harus segera dipenuhi yang berupa hutang-hutang lancar.

Tingkat Likuiditas Perusahaan

Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas. Dengan kata lain, rasio likuiditas

berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun didalam perusahaan (likuiditas perusahaan).

Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannnya pada saat ditagih ( Sawir,2001 : 31). Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menilai posisi likuiditas perusahaan yang paling umum yaitu rasio lancar (Current Ratio) . Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio Likuiditas yang terdiri darirasio lancar, rasio cepat dan rasio kas. Kemudian dari hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan Bank Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui tingkat likuiditas dalam penelitian ini peneliti menggunakan

Current Ratio (Rasio Lancar), Rasio Cepat

dan Cash ratio (Rasio Kas), maka data disajikan sebagai berikut.

(6)

1. Rasio Lancar PT. Mustika Ratu Tbk Menurut Riyanto (2001:35), apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan rasio lancar sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau rasio lancar suatu perusahaan dapat di ukur dengan cara:

- Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar.

- Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. - Dengan mengurangi jumlah utang lancar

sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar.

Rasio lancar dapat dihitung dengan rumus: Rasio Lancar: 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Adapun data disajikan pada tabel berikut: Tabel 1: Rasio Lancar PT. Mustika Ratu

Tbk.

Tahun Rasio Lancar

2011 6,07%

2012 6,02%

2013 6,05%

Sumber : Diolah, 2015

Dari tabel 1, diketahui bahwa perputaran rasio lancar PT. Mustika Ratu Tbk dalam keadaan stabil dimana pada tahun 2011 sebesar 6,07%, pada tahun 2012 sebesar 6,02% dan pada tahun 2013 sebesar 6,05%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya berdasarkan perputaran rasio lancar PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan stabil atau baik dimana nilai perputaran rasio lancar lebih besar dari ketentuan Bank Indonesia yaitu rasio lancar paling rendah 3%.

2. Rasio Cepat PT. Mustika Ratu Tbk. (Munawir 2010:74)Rasio cepat, sama dengan rasio lancar kecuali tanpa memperhitungkan persediaan yang dianggap sebagai aktiva lancar yang kurang likuid.

Rasio cepat dapat dihitung dengan rumus :

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟–𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑋 100%

Adapun data disajikan pada tabel berikut: Tabel 2: Rasio Cepat PT. Mustika Ratu

Tbk.

Tahun Rasio Cepat

2011 20,41%

2012 20,26%

2013 21,09%

Sumber : Diolah, 2015

Dari tabel 2, didapatkan hasil perhitungan diketahui bahwa perputaran ratio cepat dalam keadaan baik dan stabil karena rasio cepat PT. Mustika Ratu Tbk pada tahun 2011 sebesar 20,41%, pada tahun 2012 sebesar 20,26%, pada tahun 2013 sebesar 21,09%, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT. Mustika Ratu Tbk untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya berdasarkan perhitungan rasio cepat dalam keadaan stabil atau baik, dimana nilai perputaran rasio lancar lebih besar dari ketentuan Bank Indonesia yaitu rasio lancar paling rendah 3%.

3. Rasio Kas PT. Mustika Ratu Tbk. Rasio kas merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain rasio kas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.

(7)

Rasio kas dapat dihitung dengan formula:

Rasio kas = kas

utang lancar x 100%

Tabel 3: Kas Rasio PT Mustika Ratu Tbk.

Tahun Rasio Kas

2011 84,47%

2012 98,46%

2013 84,47%

Sumber, Diolah 2015

Dari tabel 3, didapatkan hasil perhitungan kas rasio PT. Mustika Ratu Tbk diketahui bahwa perputaran ratio kas dalam keadaan baik, hal ini di lihat dari adanya tingkat kas rasio kas pada tahun 2011 sebesar 84,47%, pada tahun 2012 sebesar 98,46%, dan pada tahun 2013 sebesar 93,64%. Pengambilan keputusan diketahui dari nilai perputaran rasio kas PT. Mustika Ratu Tbk lebih besar dari ketentuan Bank Indonesia yaitu rasio kas paling rendah 3%. 4. Penentuan Tingkat Likuiditas PT.

Mustika Ratu Tbk.

Pengambilan keputusan dalam penentuan tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004. Analisis dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4: Hasil rasio Likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk. Keterangan TAHUN 2011 2012 2013 Rasio Likuiditas Rasio Lancar 6,07% 6,02% 6,05% Rasio Cepat 20,41% 20,26% 21,09% Cash rasio 84,47% 98,46% 93,64% Standar Bank Indonesia >3% Sumber, Diolah 2015

Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa hasil rasio Likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan Rasio Lancar, Rasio Cepat dan Cash rasio dinyatakan dalam keadaan sehat dan baik karena nilai dari masing-masing rasio likuiditas lebih dari 3% dari standar ketentuan Bank Indonesia tahun 2004. 5. Penjualan Neto PT. Mustika Ratu Tbk.

Dari data diketahui bahwa jumlah penjualan neto PT. Mustika Ratu Tbk dari tahun 2011 sampai 2013 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1: Penjualan Neto PT. Mustika Ratu Tbk.

Sumber: Diolah, 2015.

Berdasarkan gambar 1, diketahui bahwa perkembangan jumlah penjualan bersih PT. Mustika Ratu Tbk mengalami ketidak stabilan dimana jumlah penjualan bersih pada tahun 2011 berjumlah Rp 406.315.784.681, pada tahun 2012 berjumlah Rp 458.197.338.824 dan tahun 2013 berjumlah Rp 358.127.545.503. Hal tersebut disebabkan oleh semakin rendahnya promosi yang dilakukan PT. Mustika Ratu Tbk sehingga minat konsumen untuk membeli produk Mustika Ratu menurun

0 5E+10 1E+11 1,5E+11 2E+11 2,5E+11 3E+11 3,5E+11 4E+11 4,5E+11 5E+11 1 2 3 Pen in gkat an Pe n ju al an B e rsi h

Penjualan Bersih

(8)

yang berdampak pada rendahnya jumlah penjualan bersih yang didapatkan.

PEMBAHASAN

Dari data diketahui bahwa tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk yaitu

Current ratio (Rasio Lancar) diketahui

tingkat likuiditas pada tahun 2011 sebesar 6,07%, pada tahun 2012 sebesar 6,02% dan pada tahun 2013 sebesar 6,05%. Sedangkan berdasarkan perhitungan rasio cepat diketahui tingkat likuiditas pada tahun 2011 sebesar 20,41%, pada tahun 2012 sebesar 20,26% dan pada tahun 2013 sebesar 21,09%. Adapun perhitungan Cash ratio (Rasio kas) diketahui tingkat likuiditas pada tahun 2011 sebesar 84,47%, pada tahun 2012 sebesar 98,46%dan pada tahun 2013 sebesar 93,64%.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 3% sesuai ketentuan laporan keuangan Bank Indonesia. Adapun yang perlu dilakukan oleh PT. Mustika Ratu Tbk selalu menjaga kualitas produk sehingga mampu meningkatkan pendapatan yang berdampak terhadap kemampuan untuk melunasi likuiditas perusahaan.

Tujuan pengelolaan likuiditas secara garis besar adalah untuk menurunkan serendah mungkin biaya dana,hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih komposisi sumber dana yang akan memberikan biaya yang paling rendah, untuk memenuhi ketentuan sumber dana yang diperlukan dan untuk memenuhi ketentuan terhadap kebutuhan mendadak. Sedangkan tujuan rasio likuiditas yaitu untuk mengatahui peningkatan volume kegiatan perusahaan untuk menambah kebutuhan dana dan membiayai harta lancar.

Menurut Kasmir (2004: 22), manfaat rasio likuiditas yaitu, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang, untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan dan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk adalah utang lancar, penjualan bersih dan jumlah asset.

1. Utang lancar

Semakin berkurang utang lancar pada setiap tahunnya maka tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk semakin mengalami peningkatan maupun sebaliknya semakin bertambah utang lancar maka semakin rendah tinggkat likuiditas perusahaan.

2. Penjualan bersih

Apabila dalam sebuah perusahaan terhadap peningkatan penjualan bersih maka PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan mengalami tingkat likuiditas yang baik. 3. Jumlah asset.

Sedangkan apabila terhadap peningkatan jumlah asset maka dinyatakan PT. Mustika Ratu Tbk mengalami tingkat likuiditas yang baik. Karena semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Berdasarkan data diketahui bahwa tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk stabil dikarenakan adanya pengontrolan

(9)

dan penyesuaian pengeluaran anggaran yang seimbang oleh PT. Mustika Ratu Tbk. Oleh karena itu dalam pengelolaan likuiditas harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang ada.

Pengelolaan likuiditas perlu diperhatikan beberapa prinsip pengelolaan likuiditas yaitu memperbaiki posisi likuiditas hanya dapat dilakukan dengan menambah lebih banyak dana jangka panjang, baik dari pemegang saham maupun dengan pinjaman, memgembalikan posisi investasi dengan menjual harta tetap dan mengatur harta lancar secara lebih efisien.

Menurut Riyanto (2009:48), rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio lancar menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya rasio lancar yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.

Tingkat likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan rasio lancar dinyatakan baik karena nilai likuiditas tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Sedangkan rasio kas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen

kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.

Adapun untuk memperbaiki posisi likuiditas hanya dapat dilaksanakan dengan menambah lebih banyak dana jangka panjang, baik dari pemegang saham maupun dengan pinjaman, memgembalikan posisi investasi dengan menjual harta tetap dan mengatur harta lancar secara lebih efisien. Sedangkan harus diketahui oleh PT. Mustika Ratu Tbk untuk mengukur likuiditas perusahaan menggunakan pendekatan dengan cara mempelajari kemampuan perusahaan untuk mengubah piutang usaha dan persediaan kas dalam suatu periode waktu tertentu. Pengubahan piutang usaha menjadi kas dapat diukur dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan penagihan piutang perusahaan dengan menghitung periode penagihan rata- rata.

Pengelolaan likuiditas harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang ada. Oleh karena itu dalam pengelolaan likuiditas PT. Mustika Ratu Tbk perlu diperhatikan beberapa prinsip pengelolaan likuiditas yaitu, harus memiliki sumber dana inti, harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan dengan hati- hati dan harus diperhatikan komposisi sumber dana jatuh waktu berdasarkan jumlah masing-masing komposisi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan jumlah penjualan bersih PT. Mustika Ratu Tbk mengalami ketidak stabilan dimana jumlah penjualan bersih pada tahun 2011 berjumlah Rp 406.315.784.681, pada tahun 2012 berjumlah Rp 458.197.338.824 dan tahun 2013 berjumlah Rp 358.127.545.503. Hal tersebut disebabkan oleh semakin rendahnya promosi yang dilakukan PT.

(10)

Mustika Ratu Tbk sehingga minat konsumen untuk membeli prodak Mustika Ratu menurun yang berdampak pada rendahnya jumlah penjualan bersih yang didapatkan.

Dalam dunia usaha masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh PT. Mustika Ratu Indonesia yaitu dari segi pengenalan produknya kepada konsumen dalam bentuk promosi harus lebih ditingkatkan lagi, ini di maksudkan agar masyarakat bisa lebih mengenal berbagai variasi produk yang di produksi oleh PT. Mustika Ratu Tbk dan agar daya beli masyarakat dapat meningkat. Selain itu promosi yang tinggi juga bisa meningkatkan persaingan yang agresif agar tidak kalah daya jualnya dengan produk lain.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa tingkat likuiditas PT. Mustika ratu Tbk yaitu dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 3% sesuai ketentuan laporan keuangan Bank Indonesia. Berdasarkan Rasio Lancar diketahui tingkat likuiditas pada PT. Mustika ratu Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik. Sedangkan berdasarkan perhitungan rasio cepat diketahui tingkat likuiditas PT. Mustika ratu Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik. Dari perhitungan Rasio kas diketahui tingkat likuiditas PT. Mustika ratu Tbk dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik.

Adapun yang harus diperhatikan PT. Mustika Ratu Tbk dalam pengelolaan likuiditas yakni secarahati-hati dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang ada seperti harus memiliki sumber dana inti, mengontrol dan menjaga arus kas agar tetap stabil.

SARAN

Bagi PT. Mustika Ratu Tbk

PT. Mustika ratu Tbk tetap meningkatkan rasio likuiditas untuk mengetahui dan mengukur likuid atau tidak sebuah perusahaan serta mempelajari kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendek.

Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dalam proses penelitian laporan keuangan selama priode 5 tahun untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menganalisis perbandingan likuiditas antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA Akhor Sadiq Oshoke

Journal of Accounting and Finance

Management Vol. 1 No.3, 2015 www.iiardonline.org, Performance evaluation through ratio analysis. Bringham, E.F. & Houston, J.F.

2001.Manajemen Keuangan.Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta

Chairuddin, H. 2012.Analisis Posisi

Likuiditas digitallibrary Fakultas Ekonomi dan Manajemen dinamika Universitas Sumatera Utara

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Edisi Kesatu. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(11)

Horne, J.C.V. & Wachowicz, J.M. 2005.Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12 (diterjemahkan oleh Fitriasari, D & Kwary, D.A ). Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntansi, 2009. Standar Akuntansi Keuangan.Salemba Empat, Jakarta. Kasmir, S.E, MM. 2004. Manajemen

perbankan.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Munawir, S, 2004. Analisis laporan keuangan.Edisi

Kedua,YPKN,Yogyakarta. Munawir, S, 2004. Edisi Ke-3, Liberty, Yogyakarta.

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan

Keuangan, Edisi Ke-Empat, Liberty,

Yogyakarta

M. Sadeli, Lili, 2002. Dasar-dasar Akuntansi. PT, Bumi Aksara. Jakarta. Nusa Muktiadji , Dini Trianawati, Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol 8 No, 1 April 2008:44-50, Analisis Rasio

Likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membiayai aktivitas perusahaan.

Riyanto, Bambang, 2009. Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan,

BPFE,Yogyakarta.

Riyanto, Bambang 2001. Dasar-dasar

pembelanjaan perusahaan,

BPFE,Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2001. Analisa Kinerja

Keuangan dan Perencanaan keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh data mengenai penataan lokasi wisata adalah dengan cara pengamatan secara langsung obyek lokasi wisata sejenis untuk mengetahui permasalahan dan

Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Sementara itu variabel yang berpengaruh negatif terhadap kemiskinan adalah angka melek huruf penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, pertumbuhan riil, nilai tukar dan

Alat-alat bukti seperti foto copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon, foto copy akta Kelahiran atas nama anak pemohon, Asli surat pemberitahuan adanya

Latar Belakang : Remaja adalah masa peralihan dari usia kanak-kanak menuju dewasa yaitu antara usia 10-19 tahun. Proses melewati tahap perkembangan dapat dilakukan dengan

Keberadaan jalur pejalan kaki tidak hanya sekedar sebagai pemberi kesan pada sebuah kota, dimana jika jalan-jalan dan jalur pejalan kakinya mengesankan maka kota

Kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan harus kamu isi dengan perilaku yang positif.. Perilaku yang positif bukan berarti perilaku

Dikarenakan nilai p value lebih kecil dari tingkat signifikan = 5% atau (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak; yang berarti ada pengaruh profitabilitas, leverage,