PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG
SISI DATAR KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE THE LEARNING CELL
(PTK Kelas VIII-A SMP Negeri 4 Jatisrono Tahun Ajaran 2011/2012)
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Oleh:
SUHARSIH A 410 080 056
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, suharsih056@yahoo.com
2
Staf Pengajar UMS Surakarta, idrisharta@yahoo.com
3
Staf Pengajar UMS Surakarta, slamethw0406@yahoo.com
ABSTRACT
The aim of this research is to improve the participation of students in
mathematics learning on the the wide and volume of cube and beam through the
method of The Learning Cell. This research is research of class action that us
collaborative among researchers, mathematics teacher as an actor, and the
principal as subjek which helped collect research data. The subject as the giver of
the action in this research is the mathematics teacher in VIII A class of junior
high school 4 of Jatisrono, while the subject as the receiver of the actions are
students of VIII-A class which students consist of 30 students. Data were collected
through observation, field note, and documentation. Data analysis by using
descriptive qualitative with flow method. The result of this research show an
increased participation of students on thr mathematic learning. That can be seen
from the indicators of participation : 1) asking is not yet clear before action
13,33% and 86,66 after action, 2) propose opinion before action 3,33% and
53,33% after action, 3) work on practice question before action 53,33% and
93,33% after action, 4) conclude before action 6,67% and 60% after action. The
conclusion of this research is The Learning cell method can improve the
participation of student on the learning mathematic.
PENDAHULUAN
Dalam permendiknas nomor 11 tahun 2009 salah satu prinsip dalam pelaksanaan kurikulum adalah siswa mendapatkan pelayanan yang bermutu serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara positif dan aktif dalam proses belajar. Hal itu tentu menjadi tugas guru sebagai pendidik untuk menumbuhkan partisipasi belajar siswa, agar pembelajaran aktif di kelas tercapai sehingga berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri.
Menurut Keit davis dalam Sastroputro (1989:35) partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Menurut George Terry dalam Winardi (2002:149) partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut.
Partisipasi siswa dalam belajar memiliki hubungan erat dengan peningkatan mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki peningkatan mutu pendidikan maka hasil belajar yang dicapai harus ditingkatkan, dan untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan partisipasi siswa yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini menempatkan partisipasi siswa pada posisi yang penting di dalam proses pembelajaran, tetapi realita di SMP Negeri 4 Jatisrono menunjukkan bahwa siswa memiliki partisipasi belajar yang rendah dalam proses pembelajaran.
Partisipasi siswa ini meliputi beberapa hal, diantaranya adalah menanyakan yang belum jelas, mengemukakan ide, menjawab soal-soal dari guru/teman, dan keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan.
Alternatif tindakan yang bisa dilakukan guru dalam upaya peningkatan partisipasi siswa adalah menggunakan metode pembelajaran yang tepat dengan harapan metode pembelajaran yang dipilih dapat mengikutsertakan siswa secara aktif, kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan suatu metode pembelajaran yang tepat akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran dalam menyajikan materi pelajaran berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan siswa (Sanjaya, 2008:46).
Salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan untuk meningkatkan partisipasi siswa adalah metode The Learning Cell. Menurut Suprijono (2009:122) Metode pembelajaran aktif The Learning Cell adalah suatu metode pembelajaran yang menunjuk pada suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab secara bergantian berdasarkan materi yang sama, sehingga siswa lebih dilibatkan dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran The Learning Cell merupakan salah satu metode pembelajaran yang menuntut adanya partisipasi aktif siswa.
Langkah-langkah metode ini adalah:
2. Pada setiap awal pertemuan, siswa ditunjuk untuk berpasangan secara acak. Siswa A mulai dengan pertanyaan pertama dan dijawab oleh siswa B.
3. Setelah mendapatkan jawaban dan dilakukan koreksi ataupun diberi tambahan informasi, giliran siswa B mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa A.
4. Jika siswa A selesai mengajukan satu soal kemudian dijawab oleh siswa B, ganti B yang bertanya, dan begitu seterusnya.
5. Selama berlangsung tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan lain sambil memberi feedback, bertanya dan menjawab pertanyaan.
Metode pembelajaran ini memicu siswa untuk lebih partisipatif dalam proses pembelajaran, berani untuk berpendapat ataupun menanyakan materi yang belum dipahami, adanya diskusi berpasangan akan memicu siswa untuk menggali materi lebih dalam, dan lebih berani bertukar pendapat ataupun bertanya antara satu siswa dengan siswa lain.
Persoalannya sekarang adalah: apakah penerapan metode The Learning Cell dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok?
Memperhatikan uraian diatas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas mempunyai ciri yaitu adanya perbaikan terus menerus terhadap praktik pembelajaran sehingga peneliti merasa proses pembelajaran mengalami peningkatan yang lebih baik. Penelitian tindakan merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, 4) refleksi, dan 5) evaluasi.
Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran matematika, terutama yang berkaitan dengan partisipasi siswa, kemudian merumuskan permasalahan tersebut. Berdasarkan perencanaan yang ada, proses pembelajaran diimplementasikan dengan menerapkan metode pembelajaran The
Learning Cell.
siswa di kelas, yaitu gambaran langsung tentang peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika (2) Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan yang tidak teramati dalam lembar observasi selama pembelajaran, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, dan hubungan siswa dengan siswa diamati dan dianalisis secara langsung, kemudian dicatat dalam bentuk catatan tertulis (3) Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran The Learning Cell, buku-buku, arsip atau catatan yang berhubungan dengan arah yang diteliti, untuk memperoleh data sekolah dan data siswa. Kegiatan di kelas didokumentasikan dengan alat bantu elektronik yaitu kamera, untuk memperoleh foto pada saat pelaksanaan tindakan penelitian.
Analisis hasil ditekankan pada antusias siswa dalam bertanya,
mengemukakan ide, mengerjakan soal-soal latihan, dan menarik kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Meningkatnya partisipasi siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Jatisrono sebelum dan sesudah tindakan
No Partisipasi Belajar Siswa
Sebelum
Tindakan Putaran I Putaran II
Putaran
A = Menanyakan yang belum jelas B = Mengemukakan ide
C = Mengerjakan soal-soal latihan dari guru D = Menarik kesimpulan
Tabel 1 di atas menunjukkan data hasil observasi kelas sebelum dan sesudah penelitian. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Mulai putaran I sampai putaran III partisipasi siswa menglami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan.
b. Pada akhir penelitian, antusias siswa dalam menanyakan materi yang belum jelas mencapai 26 siswa (86,66%).
d. Pada akhir penelitian, kemauan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan dari guru mencapai 28 siswa (93,33%)
e. Pada akhir penelitian, keterlibatan dalam menarik kesimpulan mencapai 18 siswa (60%).
Data penelitian di atas berkaitan dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika, data di atas dapat dilihat secara grafis. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika. Profil kelas sebelum dan sesudah penelitian dalam partisiasi siswa pada gambar 1 berikut :
Grafik 1 di atas menunjukkan bahwa perubahan tindak mengajar yang berkaitan dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika setelah dilaksanakan tindakan kelas selama III putaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi dalam hal keberanian dalam bertanya, kemauan siswa untuk megemukakan ide, kemampuan siswa untuk mengerjakan soal, dan keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan. Partisipasi siswa dapat
0
Putaran I Putaran II Putaran III
Menanyakan yang belum jelas
menyampaikan ide
mengerjakan soal latihan
ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran The Learning Cell. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya aspek-aspek berikut : 1) menanyakan materi yang belum jelas mencapai 26 siswa, 2) mengemukakan ide mencapai 16 siswa 3) mengerjakan soal-soal latihan dari guru mencapai 28 siswa, dan 4) keterlibatan dalam menarik kesimpulan mencapai 18 siswa. Berdasarkan peningkatan aspek-aspek tersebut menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran The Learning Cell
Metode The Learning Cell dapat meningkatkan partisipasi siswa karena dalam pembelajaran menggunakan metode ini siswa di bimbing untuk belajar secara kooperatif berpasangan. Proses pembelajaran matematika melalui metode pembelajaran The Learning Cell menempatkan guru sebagai motivasitator dan fasilitator pembelajaran. Metode pembelajaran ini mempermudah siswa dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit dengan berdiskusi. The Learning
Cell juga mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan
pertanyaan, selain itu metode ini juga sesuai dengan psikologi siswa SMP yang cenderung membentuk kelompok-kelompok dengan teman sebayanya.
KESIMPULAN
meningkatnya partispasi siswa didukung oleh pendapat dari guru kelas yang terlibat dalam penelitian.
Pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran The Learning Cell ini memiliki peran utama dalam kaitannya dengan upaya meningktkan partisipasi siswa. Dalam upaya peningkatan partisipasi siswa ini, ada baiknya menyentuh pengembangan kreatifitas guru. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja kolaboratif guru dengan peneliti untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran matematika yang selalu dihadapi di kelas.
Sementara itu, faktor siswa yang ikut mendukung upaya peningkatan partisipasi siswa antara lain adalah keberanian siswa dalam menanyakan materi yang belum dipahami, kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, kemauan dalam mengerjakan soal latihan dari guru, dan keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan.
SARAN
1. Guru hendaknya menerapkan metode-metode pembelajaran yang menarik yang dapat menumbuhkan partisipasi belajar matematika siswa, seperti metode The Learning Cell
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wira. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sastropurto, Santoso. 1989. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin
dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam manajemen. Jakarta: PT