• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Batulicin, 01 Nopember 2016 Kepala Dinas. Drs. Abdul Karim, MM Pembina Utama Muda NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Batulicin, 01 Nopember 2016 Kepala Dinas. Drs. Abdul Karim, MM Pembina Utama Muda NIP"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan Rencana Pembangunan 5 (lima) tahunan yang disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Tanah Bumbu aspirasi masyarakat dan Keputusan Daerah guna memperjelas dan mempertajam arah dan sasaran Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Peternakan.

Renstra ini memuat Latar Belakang, Kondisi, Permasalahan dan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran, Kebijakan dan Langkah-Langkah yang akan ditempuh. Renstra ini dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembangunan sektor Tanaman Pangan dan Peternakan di Kabupaten Tanah Bumbu pada kurun waktu tahun 2016-2021.

Sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mewajibkan setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) membuat rencana strategis (RENSTRA), maka disusunlah Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu.

Sangat disadari bahwa Renstra ini masih ada kekurangannya, untuk itu saran dan masukan demi perbaikan dan penyempurnaan Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu tahun-tahun mendatang sangat diharapkan dari semua pihak.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusinya dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu diucapkan terima kasih

Batulicin, 01 Nopember 2016 Kepala Dinas

Drs. Abdul Karim, MM

Pembina Utama Muda NIP.19611206 198803 1 013

(2)
(3)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.4. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 7

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ... 8

2.2 Sumber Daya SKPD ... 21

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ... 24

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ... 28

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI ... 31

3.1. Identifikasi Permasakahan ... 31

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah ... 31

3.3. Telaahan Renstra Kementrian dan Propinsi ... 34

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah ... 35

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis... 35

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 38

4.1. Visi dan Misi ... 38

4.2. Tujuan dan Sasaran ... 38

4.3. Strategi dan Kebijakan ... 38

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 41

5.1 Rencana Program ... 41

(4)

5.3 Indikator Kinerja Program/Kegiatan ... 30

5.4 Kelompok Sasaran ... 46

5.5 Pendanaan Indikatif ... 46

BAB VI. INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD ... 48

6.1 Indikator Kinerja Utama ... 48

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan dan

Peternakan... 2. Jumlah Personil dan Tingkat Pendidikan Dinas Tanaman Pangan

dan Peternakan... 3. Data Realisasi Produksi dan Produktivitas ... 4. Data Realisasi Horti Buah-Buahan ... 5. Data Realisasi Horti Sayuran... 6. Data Realisasi Sasaran Pasca Panen... 7. Data Realisasi Jaringan Irigasi... 8. Data Realisasi Alsintan Pra Panen... 9. Data Perkembangan Realisasi Populsi Ternak... 10. Data Realisasi Alat Sasaran Prasarana Peternakan... 11. Data Realisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Ternak... 20 23 25 26 26 26 27 27 27 28 28

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Lampiran 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman

Pangan dan peternakan ... 2. Lampiran 2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan... 2. Lampiran 4. Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Dinas Tanaman Pangan dan peternakan ... 3. Lampiran 4. Tujuan Sasaran Strategis dan

Kebijakan... 4. Lampiran 5. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan

Indikatif... 5. Lampiran 6. Indikator SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD ... 7 7 38 38 41 48

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016– 2021, arah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan masing-masing instansi dilaksanakan dengan penetapan program pembangunan instansi 5 tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD).

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 disusun sebagai penjabaran yang memuat Visi, Misi dan Tujuan lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tanah Bumbu, secara spesifik akan memuat Indikasi Program dan Kegiatan bidang-bidang yang menjadi kompetensi organisasi dan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu jangka menengah.

Dengan penetapan rencana ini diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Rencana strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2016-2020, merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun berdasarkan visi Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

“ Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu Sebagai Poros Maritim Utama serta Pusat Perdagangan, Industri, dan Pariwisata, di Kalimantan berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera, dan

(8)

Berintelektual Tinggi.” dengan prioritas pembangunan daerah berdasarkan Misi Kabupaten Tanah Bumbu yaitu :

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan Pelabuhan sebagai Terminal Poin guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal di tengah arus regional dan nasional.

3. Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program penguatan kualitas SDM yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang baik, efektif, dan bersih.

RENSTRA SKPD dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan SKPD. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan pertanian dan peternakan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

(9)

1.2. Landasan Hukum

1. Tap MPR RI Nomor IV/ MPR/ 1999, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 2004 ;

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah bumbu dan Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265)

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 20008 tentnag perubahan Kedua atas Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)

4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438)

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun 20002004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 206) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3721) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4021)

(10)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4165) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4027) ;

10. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 200 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun

2007 tentang Pembentukan kedudukan Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Tanah Bumbu.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025

14. Perda Kabupaten Tanah Bumbu No 17 Tahun 2011 tentang RPJMD.

(11)

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai pedoman bagi setiap bidang dalam menyusun dan mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai tujuan, sasaran, dan program pembangunan yang akan dilaksanakan secara bertahap maupun berkesinambungan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 – 2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya

2.3. Kinerja Pelayanan

(12)

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DANFUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementria, Renstra Provinsi dan Renstra Kabupaten.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI TUJUAAN DAN SASARAN, STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran 4.3 Stategi dan Kebijakan

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA MAKRO INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program

5.2 Kegiatan

5.3 Indikator Kinerja 5.4 Kelompok Sasaran 5.5 Pendanaan Indikatif

BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.1 Indikator Kinerja BAB VII PENUTUP

(13)
(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN

Gambaran umum rencana strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kegiatan Pembangunan Pertanian dan Peternakan yang tercantum dalam RPJMD termasuk dalam salah satu kegiatan pembangunan pertanian secara nasional yang dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) program prioritas, yaitu :

1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3). Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4). Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. 5). Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian .

6). Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

7). Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. 8). Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak. 9). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

10). Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.

Kedudukan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan merupakan penjabaran yang akan dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan teknis dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembangunan pertanian dan peternakan. Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan adalah sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan agar dapat memberikan nuansa membangun pada semua unsur kekuatan dan faktor kunci keberhasilan dengan

(15)

strategi yang tepat dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu di provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4265) juga diiringi dengan terbentunya Kedudukan, Tugas Pokok, dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, sektor Pertanian dan Peternakan saat itu tergabung dengan Dinas Pertanian Kelautan Perikanan Peternakan dan Transmigrasi yang beralamat di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.

Agar lebih terkonsentrasi dalam pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan maka melalui Perda No. 02 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Di dalamnya termasuk Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan yang beralamat di Jl. Transmigrasi Km. 2 Kecamatan Simpang Empat, di dasari oleh PP No. 08 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

Berdasarkan PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Perda No. 16 Tahun 2007 tanggal 10 Nopember 2007 tentang pembentukan kedudukan tugas pokok dan susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja unit pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dan pada bulan Februari 2008 terbentuklah Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan yang beralamat di Jl. Dharma Praja Gunung Tinggi Kecamatan Batulicin.

(16)

A. Tugas dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

a. Tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang tanaman pangan dan peternakan.

b. Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai fungsi Sebagai berikut :

1) Penetapan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan peternakan.

2) Pembinaan tanaman pangan dan hortikultura.

3) Pebinaan sarana prasarana dan hasil usaha tanaman pangan dan peternakan.

4) Pembinaan produksi dan pengembangan peternakan.

5) Pembinaan kesehatan hewan atau kesehatan masyarakat veteriner dan usaha agrobisni tanaman pangan dan peternakan.

6) Pengelolaan kesekretariatan.

B. Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan peternakan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melaksanakan pembinaan teknis kegiatan dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

(17)

4. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian dibidang tanaman pangan dan peternakan.

5. Mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya dibidang tanaman pangan dan peternakan.

6. Membina unit pelayanan teknis daerah dan bidang tanaman pangan dan peternakan.

7. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengelola urusan kesekretariatan sesuai ketentuan yang berlaku.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

C. Unsur - unsur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sesuai PERBUB tersebut diatas terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat

Sekretariat terdiri atas:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

3. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan ;

c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura terdiri atas :

1. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 2. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan

d. Bidang Sarana Prasarana dan Hasil Usaha Agribisnis terdiri atas : 1. Seksi Prasarana dan Alat Mesin Pertanian

2. Seksi Bina Usaha Tani dan Agribisnis

e. Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan terdiri atas : 1. Seksi Produksi Peternakan

2. Seksi Pengembangan Peternakan

f. Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Usaha Agrobisnis terdiri atas :

(18)

1. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)

2. Seksi Agrobisnis Peternakan g. Unit Pelayanan Teknis Dinas

h. Kelompok Jabatan Fungsional

A. SEKRETARIAT

1. Tugas dan Fungsi Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja dinas, keuangan, umum dan kepegawaian, keprotokolan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada semua unsur organisasi dinas.

b. Sekretariat dalam melaksanakan tugas menyelenggaraka fungsi :

1. Pengumpulan dan pengelolaan data serta penyusunan program dan rencana kerja dinas;

2. Pengelolaan urusan keuangan; 3. Pengelolaan urusan kepegawaian;

4. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; 5. Pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan protokol; 6. Pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan; c. Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat

1. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, penataan, dokumentasi, arsip dan penggandaan.

2. Menyiapkan bahan dan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit (RKBU dan RTBU).

3. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan , pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, distribusi, dan penghapusan barang unit;

(19)

4. Menyiapkan bahan administrasi perjalanan dinas, pelayanan akomodasi tamu, hubungan masyarakat dan keperotokolan; 5. Menyiapkan bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi

pengusulan kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun;

6. Menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi pembinaan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan, pemberian tanda jasa/ penghargaan dan kedudukan hukum pegawai; 7. Menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan evaluasi,

dokumentasi dan pelaporan;

8. Menyiapkan bahan dan pengelolaan tata usaha kepegawaian dan absensi.

9. Menyiapkan Bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan semua unsur organisasi dinas;

10. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan evaluasi kegiatan dinas;

11. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan dokumentasi kegiatan dinas;

12. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan pelaporan kegiatan dinas;

13. Menyiapkan bhan koordinasi dengan unit kerja/ instansi terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, dokumentasi pelaporan dinas;

14. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya;

(20)

2. Tugas Sekretaris

Melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja dinas, keuangan, umum dan kepegawaian, keprotokolan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada semua ungsur organisasi dinas.

Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang masing-masing uraian tugasnya sebagai berikut :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a) Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan , kearsipan, pemeliharaan akuasisi arsip serta pengelolaan perpustakaan;

b) Memberikan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu, keprotokolan dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat;

c) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan mutasi kepegawaian yang meliputi pengusulan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pengangkatan dalam jabatan, formasi, pindah tugas antar wilayah dan sebagainya;

d) Menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana meliputi uraian tugas, informasi jabatan, sistem prosedur kerja;

e) Menyiapkan bahan pembinaan pegawai yang meliputi disiplin kerja, kesejahteran pegawai, pendidikan dan pelatihan serta pemberian tanda jasa;

f) Melaksanakan penataan administrasi kepegawaian meliputi informasi data kepegawaian, dokumentasi berkas dan pengelolaan absensi;

g) Melaksanakan inventarisasi dan menyiapkan barang/ asset daerah serta pelaporannya sesuai ketentuan yang berlaku;

(21)

h) Mengkoordinir pelaksanaan pengawasan dan pemeliharaan gedung yang meliputi kebersihan dan keamanan lingkungan kantor.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

a) Menyiapkan rencana dan mengkoordinir penyusunan RKA/ DPA dan Belanja Tidak Langsung;

b) Menyiapkan bahan dan administrasi pembayaran dan belanja pagawai dan belanja rutin;

c) Melaksanakan pembukuan, administrasi, evaluasi serta laporan pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan; d) Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi serta laporan

pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan;

e) Menyiapkan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran rutin;

f) Melaksanakan pengawasan kredit, anggaran belanja pegawai rutin;

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

c. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan

a) Mengumpulkan data dan mengkoordinir kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program semua sub unit kerja sesuai bagan struktur organisasi;

b) Menganalisa dan mengevaluasi data perencanaan program, untuk bahan penyusunan program kerja dinas;

c) Mengumpulkan data dan mengkoordinir penyusunan arah kebijakan umum;

d) Mengumpulkan data dan mengkoordinir penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA);

e) Mengumpulkan data dan mengkoordinir penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

(22)

f) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Laporan Tahunan dan laporan rutin lainnya;

g) Melaksanakan Pengawasan dan evaluasi terhadap laporan kemajuan kegiatan-kegiatan dinas yang dibiayai oleh APBD dan APBN.

B. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

1. Tugas

a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan peningkatan mutu dan hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura.

2. Fungsi

a) Peningkatan mutu dan hasil produksi tanaman;

b) Peningkatan mutu dan hasil produksi tanaman hortikultura; c) Perlindungan dan pemeliharaan kesehatan tanaman pangan

dan hortikultura;

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Uraian Tugas

a) Menyiapkan bahan dan menyusun program kegiatan di bidang bina produksi tanaman pangan dan hortikultura; b) Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis

pelaksanaan kegiatan pembinaan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura;

c) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan pengendalian peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

d) Menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan perlindungan dan pemeliharaan kesehatan tanaman pangan dan hortikultura;

e) Melaksanakan bimbingan teknis perlindungan dan pemeliharaan kesehatan tanaman pangan dan hortikultura;

(23)

f) Melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan evaluasi peningkatan mutu, hasil produksi, perlindungan dan pemeliharaan kesehatan tanaman pangan dan hortikultura; g) Menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan instansi

atau unit kerja terkait dalam rangka pembinaan dan peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura; h) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

4. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari :

1. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan.

4.1. Tugas dari Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan koordinasi dan pengawasan peningkatan mutu dan hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura.

4.2. Uraian Tugas dari Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura :

a) Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan dan pengawasan mutu dan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

b) Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan pembinaan dan pengawasan mutu dan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu dan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

d) Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dibidang pembinaan mutu dan hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura;

(24)

e) Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait dibidang pengawasan mutu dan hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura;

f) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4.3. Tugas dari Seksi Perlindungan Tanaman Pangan : Melaksanakan penyiapan rencana program kerja, petunjuk teknis dan perlindungan tanaman.

4.4. Uraian Tugas Seksi Perlindungan Tanaman Pangan: a) Menyiapkan bahan penyusunan program dibidang

perlindungan tanaman pangan;

b) Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan;

c) Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka pelaksanaan perlindungan tanaman pangan;

d) Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi terkait di bidang perlindungan tanaman pangan; e) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas;

f) Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

C. Bidang Sarana Prasarana dan Hasil Usaha Agribisnis

1. Tugas

a). Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaa sarana prasarana dan hasil usaha tanaman pangan dan hortikultura. 1. Fungsi

(25)

a. Pembinaan sarana/prasarana dan alat mesin petani (Alsintan), bagi tanaman pangan dan peternakan;

b. Pembinaan usaha tani bidang tanaman pangan dan peternakan.

c. Pembinaan Agribisnis dan pasca panen;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

D. Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan

1. Tugas

a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan peningkatan dan hasil produksi, pengembangan (intensifikasi dan ekstensifikasi ) peternakan.

2. Fungsi

a) Peningkatan hasil produksi peternakan b) Peningkatan Mutu Produksi Peternakan.

c) Pelaksanaan pengembangan intensifikasi dan ekstensifikas peternakan;

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan bidang tugas;

3. Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan terdiri dari : 1. Seksi Produksi Peternakan

Tugas :

Menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan pengawasan peningkatan mutu dan hasil peternakan.

2. Seksi Pengembangan Peternakan. Tugas:

Menyiapkan bahan pelaksanaan, kordinasi dan pengawasan pengembangan (intensifikai dan Ekstensifikasi).

E. Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Usaha Agribisnis.

(26)

a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengawasan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Usaha Agribisnis.

2. Fungsi

a) Pembinaan, koordinasi dan pengawasan kesehatan hewan dan kesmavet ;

b) Pembinaan dan pengawasan hasil usaha;

c) Pembinaan, koordinas dan pengawasan usaha agro biisnis ; d) Melaksanakan tugas lain yang diberiakan oleh atasan

langsung sesuai dengan bidangnya;

3. Bidang Keswan Kesmavet dan usaha Agobisnis terdiri dari : a. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet

Tugasnya adalah menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pengawasan pemeliharaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. b. Seksi Agro Bisnis.

Tugasnya adalah menyiapkan bahan pelaksanaan pembinan, koordinasi dan pengawasan pengelolaan agro bisnis bidang peternakan.

F. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas badan sesuai dengan keahlian dan fungsinya.

(27)

G. Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan

Kepala Dinas,

Sekretaris

Sub.Bag.Umum Kepegawaian

Bid. Keswan Kesmavet & Usaha Agribisnis Sub.Bag. Perenc.

Keuangan

Sub.Bag. Evaaluasi Dok. & Pelaporan

Bid. Prod. & Pengemb. Peternakan

Seksi Prasarana & Alsintan Seksi Produksi Tan. Pan

. & Hort.

Puskeswan

Unit Pelaksana Teknis

Bid. Sarana Pras. & Bina Ush. Agr. Bidang Bina Produksi

Tan. Pan. & Hort.

Seksi Keswan Kesmavet Seksi Prod. Peternakan

Seksi Usaha Agribisnis Peternakan Seksi Pengembangan

Peternakan Seksi Bina Usaha

Agribisnis Seksi perlindungan Tan.

Pangan & Hort.

Balai Benih Tanaman Pangan

(28)

2.2 Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Sumber daya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi sumber daya lahan, sumber daya manusia dan sumber daya pertanian lainnya antara lain :

Sumber Daya Lahan Pertanian

 Irigasi

 Lahan Tadah Hujan

 Tanah Sawah sementara tidak diusahakan

225 ha 17.226ha

1.605 ha.

Alat Mesin Pertanian :

 Traktor Roda Empat  Hand Traktor

 Power Thresser  Pompa Air

 Alat Pembuat Pupuk Organik  Angkutan Roda Tiga

 Mesin Panen :

- Mesin Panen (Besar) - Mesin Panen (Sedang) - Mesin Panen (Kecil)  Rice Transplanter  Pengilingan Padi

 Pabrik Mini Pakan Ternak  Kultivator

 Rotari Lahan Kering  Mesin Pengering Padi  Hand Prayer 6 buah 1.019 unit 453 unit 392 unit 23 unit 24 unit 4 unit 8 unit 4 unit 22 unit 17 unit 1 unit 5 unit 7 unit 3 unit 240 unit

(29)

Unit Teknis Operasional

 Puskeswan

 Pos Inseminasi Buatan

 Rumah Potong Hewan (RPH)  BBU Tanaman pangan dan

Hortikultura

 Gedung dan Bangunan

3 unit 5 unit 1 unit 2 unit

59 unit

Aset Kendaraan & Inventaris Barang :

 Kendaraan Roda Empat 4 buah

 Kendaraan Roda 2 44 unit

 Laptop 12 Buah

 Computer 10 Buah

 Printer 20 Buah

Camera/Handycam 15 Buah

Meja Kerja/meja rapat 43 Buah

Kursi Kerja 74 Buah

Pesawat Telephone 1 Buah

Faximile 1 Buah

Lemari 18 Buah

Radio Kumunikasi (HT) 5 Buah

Filling Kabinet 9 Buah

Brangkas 2 Buah

Kipas Angin 9 Buah

Warelles 1 Buah

Proyektor 2 Buah

Radio 1 Buah

Lemari Es 5 Buah

(30)

ACDVDTanahKarpetParabola 16 buah 1 unit 13 fersil 8 buah 1 unit

Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu sampai dengan akhir bulan April tahun 2016 tercatat sejumlah 93 orang terdiri dari PNS sebanyak 53 orang, PTT (Honorer) sebanyak 7 orang dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu /THLTP sebanyak 33 orang . Secara rinci sebagai :

 Pejabat struktural eselon II berjumlah 1 orang  Pejabat struktural eselon III.a berjumlah 1 orang  Pejabat struktural eselon III.b berjumlah 4 orang  Pejabat struktural eselon IV.a berjumlah 11 orang  Staf PNS sebanyak 36 orang

 PTT (Honorer) sebanyak 7 orang  THLTB sebanyak 34 orang

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 .

Tabel 1.Jumlah Personil dan Tingkat Pendidikan Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan

No Pendidikan PNS PTT THLTB Jumlah 1. S2 3 - - 3 2. S1 31 2 8 41 3. D.IV 1 - - 1 4. DIII 7 - - 7 5. SLTA 9 5 22 36 6. SLTP 2 - 3 5 Jumlah 53 7 33 93

(31)

Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat pendidikan PNS yang ada di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dengan jumlah terbanyak berpendidikan S2 sebanyak 3, Pendidikan S1 31 orang, Pendidkan D.IV sebanyak 1 orang, Pendidikan D.III sebanyak 7, Penddikan SLTA sebanyak 9 orang dan Pendidikan SLTP sebanyak 2 orang,

3.2 Kinerja Pelayanan

Kinerja pelayanan dinas diarahkan fokus pada kegiatan peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produksi tanaman pangan dan peternakan serta swasembada secara berkelanjutan terutama komoditas tanaman padi dan swasembada ternak sapi potong, dengan capaian target produksi dan produktivitas tanaman pangan dan peternakan seperti :

1. Meningkatnya produktivitas padi dari 46 Kw/ha perhektar pada tahun 2016, menjadi 50 Kw/ha perhektar pada tahun 2021.

2. Berkembangnya penggunaan varietas unggul nasional padi antara lain : 1.) Ciherang, 2.) Mekongga, 3). Inpari 4.) Cibogo 5.) Inpago

6.) MSP (megawati sukarno putri)

3. Meningkatnya penggunaan alat mesin pertanian, seperti hand traktor mencapai 1.019 unit, power thresser 453 unit dan pompa air ada 392 unit.

4. Terwujudnya sentra pengembangan peternakan (cluster ternak) seperti sentra sapi potong di Kecamatan Kuranji, Angsana, Sungai Loban, Kusan Hilir, Kusan Hulu, Mantewe, Satui dan ternak kambing di Kecamatan Karang Bintang.

(32)

5. Terbangunnya pos Inseminasi buatan ada 5 unit dan berkembangnya kelompok agribisnis peternakan sebanyak 30 kelompok.

Selanjutnya capaian produksi dan produktifitas padi dan palawija tahun 2011-2015 seperti tabel dibawah ini :

Tabel 2. Data Realisasi Produksi dan Produktivitas.

No Komoditas Produksi (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Padi 93.749 76.672 100.346 99.458 98.869 -2 Jagung 2.803 2.684 1.938 2.132 768 -3 Kedelai 21 28 48 816 39 -4 Kacang Tanah 201 205 271 337 146 -5 Kacang Hijau 13 31 50 16 6 -6 Ubi Jalar 1.041 875 887 1.307 712 -7 Ubi Kayu 2.507 2.802 2.452 2.804 1.688

-Sumber Data : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu.

No Komoditas Produkstivitas (Kw/Ha)

2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Padi 41,40 45,0 44,5 42,62 42,05 -2 Jagung 32,25 37,07 36,63 36,76 37,11 -3 Kedelai 11,80 11,35 11,45 12,85 12,85 -4 Kacang Tanah 11,80 11,62 11,62 11,78 11,69 -5 Kacang Hijau 10,05 10,30 14,59 10,54 10,45 -6 Ubi Jalar 102,00 101,76 101,76 102,91 103,15 -7 Ubi Kayu 140,00 139,42 139,42 140,18 139,52 -Sumber Data : Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu.

(33)

Tabel 3. Data Realisasi Horti Buah-buahan No Komoditas Kg 2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Durian 529 39.995 25.300 34.300 88.800 -2 Mangga 214 - 140.700 116.000 213.700 -3 Rambutan 733 - 13.700 313.400 962.100

-Tabel 4. Data Realisasi Horti Sayuran

No Komoditas Kg

2011 2012 2013 2014 2015 Ket

1. Lombok 728.000 - 218.880 245.700

-2. Bawang Merah - - -

-Tabel 5. Data Realisasi Sarana Pasca Panen

No Mesin Unit 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah 1 Mesin Panen 1.) Mesin Panen 2.) Kecil - - - 4 - 4 Mesin Panen Sedang - - - - 8 8 Mesin Panen Besar - - - -Mesin Panen Jagung - - - -2 Power Thresser 49 104 - 160 - 313 3 Mesin Perontok Jagung - - 5 2 6 13 4 Mesin Pengering Padi - - - 3 - 3 Lantai Jemur - - - 4 5 9 5 Alat Pengilingan Padi 4 - - 6 4 14

(34)

Tabel 6. Data Realisai Jaringan Irigasi

No Uraian Ha

2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah

1 Jaringan Irigasi - 574 470 - 1118 2.162

Tabel 7. Data Realisasi Alsintan Pra Panen

No Uraian Unit

2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah

1 Hand Traktor 73 118 327 184 110 812

2 Pompa Air - 68 8 69 144 289

3 Hands Prayer 100 - - 100 15 215

Tabel 8. Perkembangan Realisasi Populasi Ternak

No Uraian

Populasi Ternak (ekor) Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Sapi potong 17.089 19.131 17.966 19.864 17.500 2 Sapi Perah 4 3 1 1 6 3 Kerbau 1.599 1.614 1.557 1.665 1.741 4 Kuda 6 10 15 14 14 5 Kambing 7.224 7.368 5.346 5.727 5.963 6 Domba 23 15 13 15 -7 Babi 979 918 374 368 348 8 Ayam Buras 479.472 484.267 254.864 302.458 333.852 9 Ayam Ras Petelur 1.200 - 1.598 - -10 Ayam Ras Pedaging 292.394 298.242 1.096.192 1.205.811 1.204.990 11 Itik 45.061 45.512 26.890 36.117 42.946

(35)

Tabel 9. Data Realisasi Alat Sarana Prasarana Peternakan

No Uraian Unit

2011 2012 2013 2014 2015 Ket

1 Alat saranaprasarana peternakan

- - - 2 -

-Tabel 10. Data Realisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak No Uraian Unit 2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Rata-rata penyakit menular ternak yang tertanggan. 25 20 18 15 5

-2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yaitu :

1. Tantangan

1. Beras merupakan kebutuhan pokok atau bahan utama kebutuhan pangan yang selalu meningkat kebutuhannya seiring dengan pertambahan penduduk.

2. Telah terjadinya alih fungsi lahan sesuai dengan pergeseran perekonomian dari pertanian ke perindustrian dan dari tanaman pangan keperkebunan.

3. Masih rendahnya kesadaran petani dalam penggunaan varietas unggul bermutu.

4. Petani belum sepenuhnya mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu.

5. Masih banyak lahan potensial yang belum dimanfaatkan untuk usaha tani.

6. Kurangnya kesadaran petani untuk pemanfaatan dan perawatan alat mesin pertanian secara baik.

(36)

7. Daging merupakan kebutuhan pokok yang setiap tahun selalu meningkat dalam hal penyedianya sesuai dengan pertambahan penduduk.

8. Tersedianya kebutuhan masyarakat akan kualitas daging yang asuh (aman, sehat, utuh, halal).

9. Telah terjadinya alih fungsi lahan yang dulunya padang pengembalaan pada lahan basah (kerbau) serta pada lahan kering pada ternak ruminansia lainya.

10. Masih rendahnya kesadaran petani peternak dalam hal pencegahan penyakit menular.

11. Ternak bukan pekerjaan pokok hanya sebagai pekerjaan sambilan.

12. Lahan perkebunan yang luas bisa disinergiskan untuk budidaya ternak ruminansia besar.

13. Masih tingginya angka pemotongan sapi betina produktif. 2. Peluang

1. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman padi dan palawija.

2. Dengan upaya optimalisasi lahan tidur dan peningkatan IP (Index Pertanaman).

3. Dengan upaya Pemberdayaan petani penangkar dan memfungsikan balai benih umum sehingga benih unggul bermutu selalu tersedia dan mudah didapat.

4. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) melalui kegiatan sekolah lapang penyakit hama tanaman (SL-PHT).

5. Percepatan pengolahan tanah dalam usaha tani dengan penyediaan sarana dan prasarana pertanian (mekanisasi pertanian).

(37)

6. Peningkatan mutu perngolahan hasil pertanian untuk meningkatkan daya saing dengan merevitalsasi alat pasca panen.

7. Dengan penetapan baku sawah untuk menghindari

terjadinya alih fungsi usaha pertanian ke non pertanian yang merupakan ancaman penurunan luas sawah fungsional. 8. Teknologi tepat guna untuk peningkatan produksi dan

produktivitas.

9. Peningkatan produksi hasil peternakan (ruminansia besar bisa dilaksanakan dengan program integrasi sawit dengan sapi potong.

10. Dengan integrasi sawit dengan sapi potong dapat

dibudidayakan setiap satu hektarnya bisa sampai empat ekor satuan ternak.

11. Peningkatan mutu kelahiran ternak dilaksanakan dengan lebih optimalisasi dengan penanggulangan reproduksi dan sinkronisasi estrus.

12. Peningkatan mutu genetik hewan ternak dengan persilangan penjatan unggul.

(38)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

Dalam pelaksanan tugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ada beberapa isu strategis yang terkait dengan tugas pokok fungsi Dinas yang menjadi kendala dalam target sasaran seperti berikut ini :

1. Masih terjadi fluktuasi produksi dan produktivitas tanaman padi. 2. Masih rendahnya mutu hasil tanaman pangan dan peternakan. 3. Meningkatnya alih fungsi lahan disebabkan pembangunan . 4. Menurunnya minat berusaha di sektor tanaman pangan dan

peternakan.

5. Masih kurangnya sarana jaringan irigasi tersier, jaringan irigasi perpompaan, jaringan irigasi perpipaan dan embung.

6. Menurunya populasi ternak sapi karena tingginya angka pemotongan sapi betina produktif dan meningkatnya pengeluaran ternak bibit keluar kabupaten.

7. Masih rendahya SDM petani dan peternak untuk pengelolaan teknologi peternakan.

8. Menurunya tingkat populasi ternak sebagai dampak alih fungsi lahan menjadi lahan perkebunan.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

[

Rencana strategis (RENSTRA) dinas tanaman pangan dan peternakan tahun 2016-2021, merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun berdasarkan visi kabupaten yakni

(39)

“ Terwujudnya KabupatenTanah Bumbu Sebagai Poros Maritim Utama serta Pusat Perdagangan, Industri, dan Pariwisata, di Kalimantan berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Setrategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi. Dengan prioritas pembangunan daerah berdasarkan Misi Kabupaten Tanah Bumbu yaitu :

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan Pelabuhan sebagai Terminal Poin guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan baerbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal di tengah arus regional dan nasional.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program penguatan kualitas SDA yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi Asean (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan tata kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang baik, efektif, dan bersih.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebagai mana penjabaran di atas, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan peternakan melalui perluasan areal tanam, fasilitasi sarana produksi pertanian, pengendalian hama dan penyakit secara

(40)

terpadu, fasilitasi sarana alat mesin pertanian, penyebaran populasi ternak dengan intensivikasi kawin alam, sinkronisasi birahi, inseminasi buatan serta fasilitasi bantuan ternak.

2. Dalam rangka peningkatan infrastruktur yang berkualitas melalui dana APBD II Dinas Tanaman Pangan dan peternakan melaksanakan kegiatan pembangunan gudang desa mandiri benih, gudang alsintan, pelayanan perbaikan alsintan, pos IB dan keswan, pembangunan TPH, RPU, Check Point, Pasar Hewan, dan Optimalisasi Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan).

3. Dalam rangka meningkatkan daya saing daerah Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan melaksanakan kegiatan pembinaan secara teknis pada masyarakat petani dan peternak serta meningkatkan produksi dan produktivitas Tanaman Pangan dan Peternakan.

4. Dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan baik untuk aparatur maupun masyarakat petani melalui, bimbingan teknologi pengolahan hasil pertanian, bimbingan operasionalisasi mesin pertanian, pelatihan budidaya ternak ruminansia, pelatihan pembuatan pakan ternank, dan pembinaan petani peternak melaui pertemuan kelompok.

6. Dalam mendukung misi penyelenggarakan tata kelola birokrasi yang baik dan bersih Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan melakukan pelayanan yang optimal serta melakukan penganggaran/pembelanjaan yang efektif dan efisien.

(41)

3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Provinsi

3.3.1 Visi Kementrian Pertanian Republik Indonesia Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.

3.3.2 Misi Kementerian Pertanian:

1. Mewujudkan Kadaulatan Pangan dan Gizi.

2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Pertanian.

3. Mewujudkan Kesejahteraan Petani.

4. Mewujudkan Kementrian Pertanian yang Transparan Akuntabel, Profesional dan Integritas Tinggi.

3.3.3 Visi Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, dan memperhatikan kondisi, potensi dan permasalahan yang ada maka Visi Pembangunan Pertanian tahun 2016 s/d 2020 adalah : ”Mewujudkan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan yang Mandiri dan Terdepan. ”dengan Misi : 1. Mewujudkan Swasembada Beras Berkelanjutan,

Swasembada Jagung dan Kedelai, Serta Peningkatan

Produksi Tanaman Pangan Lainya.

2. Mewujudkan Peningkatan Produksi Bawang Merah Aneka Cabai dan Jeruk Serta Peningkatan Produksi Hortikultura lainya.

3. Mewujudkan Efisiensi Dalam Pengelolaan Sistem Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura.

3.3.4 Visi Misi Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan

(42)

Mewujudkan Kemandirian dan Agro Industri Peternakan Tahun 2021.

b. Misi

1. Meningkatkan Produksi Ternak Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan.

2. Meningkatkan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia di bidang Peternakan untuk Menghasilkan Produk Ternak yang Berkualitas dan yang berdaya Saing di Pasar Domestik dan Gelobal.

3. Mengembangkan Agroindustri Peternakan Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Dengan Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Alam dan Melestarikannya Serta adanya Jaminan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Keterkaitan dalam pemanfaatan tata ruang wilayah dalam pembangunan sektor tanaman pangan dan peternakan yang perlu ditegaskan adalah adanya penetapan perlindungan lahan pertanian

berkelanjutan dan upaya pencegahan alih fungsi lahan sawah dalam

rangka melestarikan ketahanan pangan nasional. Kemudian untuk sektor peternakan perlunya disiapkan kawasan sentra produksi atau cluster peternakan. Hal tersebut perlu dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).

3.5 Penentuan isu strategis

Dari beberapa isu yang ada dan terkait dengan tugas fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan yang menjadi kendala adalah masih rendahnya produksi dan produktivitas serta mutu hasil tanaman pangan dan peternakan disebabkan belum optimalnya

(43)

penggunaan varietas unggul, IP 200, perluasan areal tanam, pemanfaatan lahan tidur (optimalisasi lahan), terjadinya dampak fenomena iklim dan gangguan hama penyakit serta sarana prasarana pertanian dan peternakan yang perlu di tingkatkan, yang berdampak pada masih rendahnya pendapatan petani peternak selain itu kurangnya kemampuan permodalan petani sehingga memerlukan program dan kegiatan yang sifatnya stimulan maupun pemberdayaan.

Sasaran pokok kementria untuk peningkatan agroindustri peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian adalah meningkatnya PDB industri pengolahan makanan dan minuman serta produksi komoditas andalan ekspor dan komoditas prospektif, meningkatkan jumlah sertifikasi untuk produk pertanian yang diekspor, berkembangna agroindustri terutama di pedesaan dan arah kebijakan peningkatan kedulatan pangan menuju kemandirian pangan adalah dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilitas harga bahan pangan, terjaminya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan.

Terkait dengan pengelolaan sumberdaya lahan dan air masih ditemui alih fungsi lahan khususnya lahan sawah sehingga berpengaruh pada luas lahan produktif. Hal ini memerlukan ketegasan penetapan perda untuk mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan sesuai Undang-Undang No. 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pangan berkelanjutan. Selain itu untuk mencapai target sasaran peningkatan produksi diperlukan upaya pemanfaatan cadangan lahan sawah yang masih tersedia berdasarkan RTRW kabupaten.

(44)

a. Daya saing beberapa komoditas pertanian masih rendah dan belum ada kejelasan arah untuk rumah tangga pertanian terkait rencana penigkatan pendapatan dan produktivitas pertanian untuk komoditas unggulan.

b. Diperlukan kegiatan di hilir yang memberikan nilai tambah seperti pengolahan hasil pertanian .

c. Luas lahan pertanian yang masih relatif rendah, dan perlu untuk pengembangan.

d. Sistem pengairan pertanian kebanyakan masih mengandalkan air hujan (sawah tadah hujan), sehingga produksi tidak maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh tanah sawah sementara tidak diusahakan, lahan basah tidak ditanami dan masih belum dimanfaatkan untuk pertanian.

e. Masih rendahnya pertumbuhan produksi ternak, daging dan produk turunannya. Hal tersebut disebabkan ketersediaan lahan yang masih cukup luas, tetapi tidak dimanfaatkan untuk pengembangan peternakan. Potensi pengembangan peternakan sapi perah dan ternak unggas yang belum terakomodasi untuk dikembangkan. Mahalnya harga pakan dan ketersediaan yang belum cukup dan tidak kontinyu, menyebabkan para peternak kurang semangat untuk melakukan usahanya.

(45)
(46)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

a. Visi :

“Terwujudnya Pertanian dan Peternakan yang Maju dan Modern. b. Misi :

1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas hasil pertanian dan peternakan.

2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi sarana dan prasarana pertanian dan peternakan.

4.2 Tujuan Dan Sasaran Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan

a. Tujuan

1. Terwujudnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan peternakan.

2. Terpenuhinya sarana dan prasarana pertanian dan peternakan. 3. Terpenuhinya Jaringan Irigasi Perpipaan/Perpompaan

b. Sasaran

1. Meningkatnya produksi tanaman pangan, palawija dan peternakan. 2. Mengembangkan kegiatan agribisnis menuju usaha tani modern. 3. Meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian dan

peternakan.

4. Meningkatanya Pemanfaatan Jaringan Irigasi Perpipaan/Perpompaan.

4.3 Strategi dan Kebijakan

a. Strategi

(47)

yang meliputi penetapan kebijakan, program dan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Beberapa strategi dalam mencapai target dan sasaran yang diterapkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yaitu : 1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan

Peternakan.

2. Meningkatkan penggunaan dan pemanfaatan mesin pertanian

3. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil produksi.

4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku dan Pembina dalam pembangunan tanaman pangan dan peternakan.

5. Pengembangan peternakan dengan pemanfaatan integrasi ternak dan perkebunan.

6. Meningkatkan pengunaan dan pemanfaatan jaringan irigasi

7. Penggunaan dan pemanfaatan jaringan irigasi untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil produksi.

b. Kebijakan

Kebijakan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dalam mencapai target dan sasaran khususnya dalam peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan dan peternakan dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan Penggunaan Benih Unggul Bermutu/bersetifikat

2. Memperkuat penangkaran benih tanaman melalui pemberdayaan dan fasilitasi penangkar

3. Percepatan penerapan teknologi budidaya dan penerapan teknologi pasca panen pra panen.

4. Memberikan bantuan langsung benih/bibit kepada petani

5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumberdaya petani. 6. Produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan dan peternakan.

7. Mengembangkan kawasan sentra produksi (KSP) dan produk – produk unggulan daerah.

(48)

8. Mengembangkan teknologi tepat guna dalam pemanfaatan produksi daerah.

9. Pengamanan dan Pengawalan tanaman dari Gangunan OPT dan DFI 10. Meningkatkan partisipasi masyarakat tani dalam kemitraan dibidang

tanaman pangan dan peternakan.

11. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dibidang tanaman pangan dan peternakan. HHHHHHHHHHHHHHHHH

(49)
(50)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA PROGRAM / KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN PAGU INDIKATIF 5.1. Rencana Program

Rencana program yang berjalan dan yang telah dilaksanakan Dinas tanaman Pangan dan Peternakan berdasarkan Permendagri No.13 Tahun 2016 diantaranya adalah :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.

6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 7. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. 9. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

10. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.

Dalam rangka mengoptimalkan program-program tersebut diatas tentu kegiatan-kegiatannya tetap sebagai kelanjutan dari kebijakan percepatan pemulihan ekonomi dan peningkatan produktifitas melalui pengembangan ekonomi kerakyatan, penguatan unit-unit usaha yang difokuskan dengan mengakomodir ikon-ikon sebagai produk unggulan dibidang pertanian.

5.2 Kegiatan

Kegiatan secara terinci masing-masing program sebagaimana diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

1. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. 1. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

(51)

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. 3. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. 4. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

5. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan.

6. Kegiatan Penyediaan Kompenen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

7. Kegiatan Penyediaan dan Perlengkapan Kantor. 8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga. 9. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

10. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah. 11. Kegiatan Penyediaan Tenaga Administrasi Teknis dan Perkantoran

(Jasa non PNS).

12. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

1. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional. 2. Kegiatan Pengadaan Meubelair.

3. Kegiatan Pemeliharaan/ Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. 4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor. C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan.

2. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu. D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal. E. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.

1. Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian. 2. Kegiatan Penyuluhan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian. F. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna.

2. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna.

(52)

4. Kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi Perpipaan/Perpompaan. G. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

1. Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. 2. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan. 3. Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian.

4. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian.

5. Kegiatan Penyediaan Sarana Perlindungan Tanaman.

6. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pengembangan Komoditas Padi.

7. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pengembangan Komoditas Palawija.

8. Kegiatan Pembinaan Pengawalan Perlindungan Tanaman dan DFI (Dampak Fenomena Iklim).

9. Kegiatan Penyediaan Benih Tanaman Sayuran. 10. Kegiatan Penyediaan Tanaman Buah-buahan.

H. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. 1. Kegiatan Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah.

2. Kegiatan Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Ternak. 3. Kegiatan Pengadaan Peralatan Pendukung Kesehatan Hewan 3. Kegiatan Pembangunan Fasilitas Kesehatan Hewan.

I. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

1. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan Ternak. 2. Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat.

3. Kegiatan Penelitian dan Pengolahan Gizi dan Pakan Ternak. 4. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan.

J. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna.

(53)

5.3. Indikator Kinerja Program / Kegiatan

Indikator Kinerja Program pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Ketersediaan Layanan Administrasi Perkantoran. 2. Tingkat Kelengkapan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Persentase Aparatur Yang Memenuhi Kopentensi.

4. Tingkat Kedisiplinan Aparatur Aparatur Dalam Kehadiran dan Penggunaan Atribut.

5. Jumlah Alsintan pasca panen Yang Dibagikan Kepada Kelompok Tani.

6. Jumlah Alsintan Pra Panen yang dibagikan Kepada Kelompok Tani. 7. Luas Lahan Pertanian yang Terairi Oleh Jaringan Irigasi.

8. Meningkatakan Produksi Pertanian.

9. Rata-rata Penyakit Menular Ternak yang Tertanggani. 10. Produksi Peternakan.

11. Peningkatan Produksi Hasil Olahan Peternakan.

Indikator Kegiatan pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan adalah sebagai berikut :

1. Terbayarnya Rekening Kantor.

2. Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional yang dipelihara. 3. Tersedianya Jasa Administrasi Keuangan.

4. Tersedianya alat dan Pembersih Kantor. 5. Tersedianya Alat Tulis Kantor.

6. Tersedianya Barang Cetakan dan Pengandaan.

7. Terpasangnya Sarana Instalasi Listrik Kantor dan Tersedianya Peralatan Listrik Kantor.

8. Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

9. Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga Kantor. 10. Terlaksanaanya acara rapat koordinasi.

(54)

12. Jumlah Tenaga Non PNS yang Mendapatkan Honorarium dan Honor Upah.

13. Terlaksanaanya Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah.

14. Tersedianya Jumlah Kendaraan Dinas Roda Empat dan Roda Dua. 15. Tersedianya Meubelair Kantor.

16. Terpeliharanya Perlengkapan Gedung Kantor. 17. Terpeliharanya Peralatan Gedung Kantor. 18. Jumlah SDM PNS Yang Mengikuti Pendidikan. 19. Tersedianya Jumlah Pakaian Kerja Lapangan. 20. Tersedianya Pakaian Batik Tradisional.

21. Tersedianya Sarana Pasca Panen. 22. Dokumen Penurunan Susut Hasil.

23. Jumlah Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat Guna Yang Tersedia.

24. Terlaksananya Acara Pemanfaatan Alsintan dan Program Kegiatan. 25. Terlaksananya Rapat Sosialisasi Pupuk Bersubsidi dan Rekapitulasi

RDKK.

26. Jumlah JaringanIrigasi Perpipaan atau Perpompaan

27. Laporan hasil koordinasi bidang sarana dan prasarana pertanian. 28. Dokumen Evaluasi Peningkatan Produksi Pertanian.

29. Tersedianya Sarana Produksi Pertanian. 30. Tersedianya Bibit Unggul Pertanian.

31. Tersusunya Dokumen Lahan Pertanian Berkelanjutan.

32. Tersedianya Obat-obatan untuk pengendalian hama dan Penyakit Tanaman.

33. Tersedianya Sarana Produksi Pengembangan Komoditas Padi. 34. Tersedianya Sarana Produksi Komoditas Palawija.

35. Terlaksananya Pengendalian Hama dan Sinkronisasi DFI.

36. Tersedianya Sarana Produksi Komoditas Bibit Tanaman Sayuran. 37. Tersedianya Sarana Produksi Komoditas Buah-buhan.

38. Terbangunya Pos Pengawasan Lalu Lintas Ternak (check Point). 39. Tersedianya Obat-obatan Hewan dan Vaksin.

(55)

40. Tersedianya Peralatan Pendukung Kesehatan Hewan.

41. Terbangunya Tempat Pemotogan Hewan, Tempat Pemotongan Unggas dan Pasar Hewan.

42. Jumlah Kantor Puskeswan yang terbangun. 43. Jumlah Bibit Ternak yang tersedia.

44. Laporan Hasil Kegiatan Pengelolaan Gizi dan Pakan Ternak. 45. Terlaksananya Kegiatan SPR

46. Tersedianya Sarana Teknologi Peternakan.

47. Jenis Usaha Hasil Peternakan yang di Kembangkan. 48.

5.4 Kelompok Sasaran

Sasaran penyediaan sarana dan prasarana pertanian dan peternakan tahun 2016-2021.

a. Menigkatnya produksi padi, jagung, kedelai , ternak sapi potong, kerbau, kambing dan unggas.

b. Meningkatnya pemanfaatan alat mesin pertanian dan Peternakan menuju usaha tani moderen.

c. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi perpipaan/perpompaan.

5.5 Pendanaan Indikatif

Adapun untuk pagu anggaran BTL (belanja tidak langsung) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sebesar Rp. 32.930.231.112, dan dari perhitungan secara ekonomi bahwa ada 4 (empat) program rutin dan ada 6 (enam) program teknis, antara lain untuk program rutin yaitu (1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 16.850.470.099,- (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 9.024.956.500,- (3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar Rp. 453.000.000,- (4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar Rp. 650.000.000,- dan untuk program teknis yaitu (1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp. 22.713.896.000,- (2). Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan sebesar Rp. 33.845.480.000,- (3). Program Peningkatan Produksi Pertanian sebesar Rp. 34.949.456.000,- (4). Program Pencegahan dan Penanggulangan

(56)

Penyakit Ternak sebesar Rp. 2.928.553.400,- (5). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan sebesar Rp. 14.660.900.000,- (6). Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Sebesar Rp. 1.209.250.000,-untuk program teknis selama tahun 2016-2021 diperlukan alokasi dana sebesar Rp 112.381.595.400,- Prediksi ini diperkirakan akan memberikan nilai partisipasi petani semakin meningkat, sehingga alokasi dana yang diperuntukkan akan memperbesar peluang pada program pembangunan pertanian dan peternakan, kesehatan hewan di Kabupaten Tanah Bumbu.

(57)
(58)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN TANAH BUMBU

No. Indikator KinerjaUtama (IKU) Satu an Target (Tahun) 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1. Jumlah Produksi Komoditas Pertanian Ton 107.632 109.231 110.869 112.532 114.221 114.700 2. Jumlah Produksi Peternakan Ekor 1.607.072 1.616.370 1.625.717 1.635.225 1.645.728 1.588.335 3. Produksi pentol olehan usaha Kg 226.108 229.945 234.899 237.892 242.980 248.561 4. Produksi usaha

(59)

BAB VII P E N U T U P

Rencana strategis Dinas yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan merupakan acuan bagi pelaksanaan program pembangunan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, khususnya petani sebagai pelaku pembangunan, sehingga tercipta kesatuan gerak dari segenap pihak yang terlibat dalam kegiatan pembangunan tanaman pangan dan peternakan. Komunikasi yang intensif didasari semangat kekeluargaan harus terus dilaksanakan agar hasil pembangunan tanaman pangan dan peternakan dapat dinikmati secara lebih merata dan berkeadilan oleh seluruh masyarakat petani Kabupaten Tanah Tanah Bumbu, sebagai bagian dari proses peningkatan kesejahteraan petani.

Renstra berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bentuk strategis kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2016-2021. ini merupakan dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan, dalam kerangka pencapaian Visi dan Misi, yang akan dipergunakan sebagai acuan bagi segenap jajaran aparatur Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, dalam rangka tugas-tugas pembangunan tanaman pangan dan peternakan dalam kegiatan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu, sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.

Dengan demikian Renstra merupakan kerangka landasan bagi penyusunan arah, kebijakan dan strategis implementasi APBD memberikan arah kejelasan kinerja bagi SKPD dalam melaksanakan kebijakan, program

(60)

dan kegiatan, serta apabila dikemudian hari terjadi perubahan-perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, maka Renstra dapat ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian seperlunya. Akhir kata semoga hasil-hasil pembangunan pertanian dan peternakan dapat merata di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.

(61)
(62)

Gambar

Tabel 1.Jumlah Personil dan Tingkat Pendidikan Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan
Tabel 2. Data Realisasi Produksi dan Produktivitas.
Tabel 3. Data Realisasi Horti Buah-buahan No Komoditas Kg 2011 2012 2013 2014 2015 Ket 1 Durian 529 39.995 25.300 34.300 88.800  -2 Mangga 214 - 140.700 116.000 213.700  -3 Rambutan 733 - 13.700 313.400 962.100
Tabel 8.   Perkembangan Realisasi Populasi Ternak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Karena yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pemahaman stakeholder yang lebih mengarah pada persoalan persepsi mereka atas pelaksanaan akuntabilitas LPMP dalam

Bentuk kegiatan yang diselenggarakan berupa ajang apresiasi dan kreasi siswa serta upacara peringatan HUT ke-59 SMA Negeri 2 Purwokerto dengan perincian

(Jakarta: Ghalia Indonesia.. penelitian yaitu bagaimana bimbingan konseling yang ada di SMA 2 Sumenep terkait dengan persepsi citra negatif guru bimbingan konseling

Kekurangan pemilihan sampel sembarangan yang paling serius adalah sulitnya menjaga agar tetap tidak bias dalam melakukan pemilihan. Karena pemilihan item atau pos

Keempat, evaluation and sanction (penilaian dan sanksi) 52 yang agak sulit dipisahkan jika dikaitkan dengan peran, namun kedua hal tersebut didasarkan pada

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan distribusi generalized beta II ( , , , ) terhadap distribusi Pareto (α) melalui distribusi Singh-Maddala ( , , ), Dagum ( , ,

Analitik adalah cara bagus untuk memperlihatkan link yang perusahaan yang buat jika dapat membangkitkan trafik; (b) kounter pengunjung, untuk menunjukkan jumlah pengunjung situs

Perbandingan NVK tahun 2020 sebelum dan sesudah jalan tol beroperasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh adanya jalan tol terhadap kinerja jaringan jalan Kota