i
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan
yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 dapat diselesaikan dan ucapan
terima kasih kami sampaikan pula kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian dokumen ini.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2016 – 2021, menggambarkan rencana pelaksanaan
program/kegiatan dengan sumber dana APBD Prov. Kalsel, dan disusun
dalam rangka memenuhi Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Selatan, sebagaimana yang tertuang dalam Inpres 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pada Penyusunan Rentra ini disesuaikan dengan Permendagri Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 dari sisi
format penulisannya, Rencana Strategis ini juga diharapkan dapat
memberikan arah kepada segenap karyawan dan manajemen Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya
pencapaian sasaran RPJMD Prov. Kalsel 2016 s.d 2021. Segala komentar,
saran, kritik maupun tanggapan yang konstruktif demi penyempurnaan
Rencana Strategis ini akan diterima dengan senang hati.
Banjarmasin, April 2017
KEPALA DINAS SOSIAL
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
ADI SANTOSO, S.Sos, M.Si
Pembina Tingkat I
NIP. 19680115 199003 1 006
ii
Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan Hukum ... 31.3 Maksud dan Tujuan ... 5
1.4 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PELAYANAN DINAS SOSIAL PROV. KALSEL 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Prov. Kalsel .. .... 8
2.2 Sumber Daya Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan ... 11
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan ... 14
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial ... 19
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI DINAS SOSIAL PROV. KALSEL 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ... 22
3.2 Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 29
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ... 31
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 33
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 33
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, SRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi ... 38
4.2 Tujuan ... 40
4.3 Sasaran ... 40
4.4 Indikator ... 41
iii
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana dan Program kegiatan ... 50
5.2 Indikator Kinerja ... 53
5.3 Kelompok Sasaran ... 53
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL PROV. KALSEL TAHUN
2016-2021 MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 57 PENUTUP ... 66
iv
Halaman
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Sosial Prov. Kalsel ... 11
Tabel 2.2 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Prov. Kalsel ... 17
Tabel 3.1 Jumlah PMKS berdasarkan Kelompok Sasaran ... 23
Tabel 3.2 Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (1) ... 24
Tabel 3.3 Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (2) ... 24
Tabel 3.4 Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (3) ... 25
Tabel 3.5 Data Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Se Kalimantan Selatan ... 25
Tabel 3.6 Kaitan Visi Kepala Daerah dengan Tugas, Fungsi Dinas Sosial ... 30
Tabel 4.1 Penjelasan Visi ... 38
Tabel 4.2 Perumusan Misi ... 39
Tabel 4.3 Sasaran dan Target Jangka Menengah Dinas Sosial Prov. Kalsel ... 46
Tabel 5.1 Kelompok Sasaran Dinas Sosial Prov. Kalsel ... 53
Tabel 5.2 Indikator Kinerja/Sasaran ... 55
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Sosial Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ... 62
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencapaian tujuan suatu organisasi yang dikelola secara modern hanya
dapat dicapai jika menerapkan fungsi-fungsi manajemen secara baik. Salah
satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. Perencanaan menurut
dimensi waktu dapat dikelompokkan ke dalam perencanaan jangka panjang,
perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek. Perencanaan
jangka menengah perlu disusun untuk dipedomani di dalam menyusun
perencanaan jangka pendek, menyadari hal tersebut maka Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Selatan mengimplementasikan penyusunan perencanaan
jangka menengah dalam sebuah dokumen perencanaan strategis.
Tuntutan adanya pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,
berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, merupakan salah satu
pertimbangan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Diktum kedua
dari Instruksi tersebut menyatakan bahwa sejak tanggal 30 September 1999,
setiap instansi pemerintah sampai lingkup Eselon II diharapkan telah
mempunyai perencanaan Stratejik tentang program-program utama yang akan
dicapai selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
2
Daerah Tahun 2008 Nomor 6 serta Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah dibidang Sosial sesuai dengan azas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Selain itu dengan terbitnya
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial memberikan
peran yang cukup besar bagi Dinas Sosial dalam kegiatan pembangunan
dibidang sosial.
Berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999, Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Selatan sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan dituntut untuk mempunyai Rencana Strategis
yang merupakan serangkaian program dan kegiatan mendasar, untuk
diimplementasikan oleh seluruh komponen organisasi dalam rangka
pencapaian tujuannya. Untuk itu disusun Rencana Strategis Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 (sumber dana
APBD), yang tentunya merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Kalimantan
Selatan yang didasari dari Visi Misi Gubernur Kalimantan Selatan.
1.2 Landasan Hukum
Dinas Sosial Provinsi Propinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan
Tugas Pokok dan fungsinya didasari atas:
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
3
3. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
4. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional;
5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
6. Undang-undang nomor 23 tahun 2013 tentang pemerintahan daerah;
7. Peraturan Pemerintah RI nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian
urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan
tugas pembantuan;
9. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang / jasa pemerintah;
10. Peraturan Menteri Sosial RI - Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
141/HUK/2011-2015 tentang rencana program, kegiatan, dan anggaran
dekonsentrasi dan tugas pembantuan lingkup Departemen Sosial tahun
2011-2015;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008, Tentang tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
4
sebagaimana telah diubah dengan peraturan daerah Prov. Kalsel No.1
Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah prov. Kalsel no. 6
tahun 2008 tentang lembaran daerah Kalimantan selatan Tahun 2012
Nomor 1);
13. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Badan Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor
6);
14. Keputusan-Keputusan Menteri Sosial RI, Gubernur Kalimantan Selatan,
dan Pedoman maupun juknis yang ada kaitannya dengan Tupoksi Dinas
Sosial Provinsi Kalimantan Selatan.
15. Peraturan Gubernur Kaimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2016 - 2021, adalah sebagai upaya mendayagunakan seluruh
potensi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, dengan cara
mengintegrasikan antara kemampuan dari potensi sumber daya manusia
dengan sumberdaya lainnya, agar satuan kerja ini mampu menjawab
tuntutan perkembangan permasalahan sosial di daerah.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
5
Selatan agar dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi,
menganalisa/mengkaji secara objektif keberhasilan yang ingin dicapai dengan
berorientasi ke masa depan, melaksanakan pelayanan prima dengan fasilitas
komunikasi dan partisipasi seluruh pelaku (stakeholder), serta antisipasi
terhadap berbagai perubahan yang terjadi
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :
BAB
BAB
BAB
BAB
I.
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan dan sistematika.
GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL PROV. KALSEL
Memuat tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial
Prov. Kalsel, Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola serta Jenis
Pelayanan dan Kelompok Sasaran.
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI DINAS SOSIAL PROV.
KALSEL
Memuat rumusan Analisis Gambaran Umum Daerah terkait dengan
Pelayanan Dinas Sosial Prov. Kalsel, Target Capaian Pembangunan
Program Prioritas Kepala Daerah, Kajian Dokumen Penunjang dan
Analisis Isu-Isu Strategis Berkaitan dengan Tugas dan Fungsi Dinas
Sosial Prov. Kalsel
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
6
BAB
BAB
V.
VI.
atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu
5 (lima) tahun.
- Menjelaskan misi yang merupakan rumusan umum mengenai
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
- Menjelaskan tujuan yang merupakan pernyataan-pernyataan
tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dan menangani isu strategis yang dihadapi.
- Menjelaskan sasaran yang menggambarkan hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
- Menjelaskan strategi yang merupakan langkah-langkah yang
berisikan program-program APBD untuk mewujudkan visi dan
misi.
- Menjelaskan kebijakan yang merupakan arah / tindakan yang
diambil untuk mencapai tujuan.
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF (APBD)
Memuat Rencana Program, kegiatan indikator kinerja kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif selama tahun 2016 – 2021
INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL PROV. KALSEL YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RJPMD PROV. KALSEL
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
7
BAB
VII
PENUTUP
Berisi mengenai saripati dari seluruh uraian dalam bab-bab
sebelumnya,
disertai
dengan
harapan-harapan
dalam
mengimplementasikan Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2016 - 2021.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 8
GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Prov. Kalsel
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Prov. Kalsel
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan
Daerah Prov. Kalsel Nomor 6 Tahun 2008 mempunyai tugas melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah dibidang Sosial sesuai dengan azas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Berdasarkan Peraturan
Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan, Fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan,
yaitu :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
sosial;
c. Pelaksanaan kebijakan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana
Alam dan Sosial;
d. Pelaksanaan Kebijakan Rehabilitasi Sosial;
e. Pelaksanaan Kebijakan Pemberdayaan Sosial;
f. Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Fakir Miskin;
g. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis;
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 9
h. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan
2.1.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Prov. Kalsel
Sebagaimana dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor :
072 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas Fungsi,
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan bagian
kesembilan pasal 21 tentang Tugas dan Fungsi serta struktur organisasi
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya dilengkapi dengan unsur-unsur organisasi, yang terdiri :
KEPALA DINAS BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL BIDANG PENANGANAN FAKIR MISKIN SEKSI PERLINDUNGAN KORBAN BENCANA ALAM SEKSI PERLINDUNGAN KORBAN BENCANA SOSIAL SEKSI JAMINAN SOSIAL SEKSI REHABILITASI SOSIAL ANAK SEKSI REHABILITASI PENYANDANG DISABILITAS DAN LANJUT USIA SEKSI REHABILITASI TUNA SOSIAL DAN
KORBAN PERDAGANGAN
ORANG
SEKSI PEMBERDAYAAN POTENSI DAN SUMBER DAYA KESEJAHTERAAN SOSIAL SEKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SEKSI KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN, KESETIAKAWANAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DANA SOSISAL SEKSI PENANGANAN FAKIR MISKIN PERDESAAN SEKSI PENANGANAN FAKIR MISKIN PERKOTAAN JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT UPT DINAS SOSIAL SUBBAG KEUANGAN DAN ASET SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG PERENCANAAN DAN PELAPORAN SEKSI PENANGANAN FAKIR MISKIN PESISIR/ PULAU-PULAU KECIL
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 10
a. Sekretariat, yang terdiri dari Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan,
Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Bidang Pemberdayaan Sosial, yang terdiri dari Seksi Potensi dan Sumber
Daya Kesejahteraan Sosial, Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil dan Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan, dan Pengelolaan
Sumber Dana Sosial.
c. Bidang Rehabilitasi Sosial, yang terdiri dari Seksi Rehabilitasi Sosial Anak,
Seksi Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia dan Seksi Rehabilitasi Tuna
Sosial dan Korban Perdagangan Orang.
d. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, yang terdiri dari Seksi
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Seksi Perlindungan Sosial
Korban Bencana Sosial, Seksi Jaminan Sosial Keluarga.
e. Bidang Penanganan Fakir Miskin, yang terdiri dari Seksi Penanganan
Fakir Miskin Perdesaan, Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan, Seksi
Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas yaitu Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Bina Netra “Fajar Harapan”, Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Lanjut Usia “Budi Sejahtera”, Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan
Perlindungan Anak “Budi Mulia”, Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Bina Remaja “Budi Satria”, Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bina
Wanita “Melati”,
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 11
2.2 Sumber Daya Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, Dinas Sosial Prov. Kalsel termasuk salah satu
SKPD yang melaksanakan urusan wajib. Dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya Dinas Sosial Prov. Kalsel membawahi 5 (lima) UPTD.
Potensi yang dimiliki Dinas Sosial Prov. Kalsel antara lain :
1.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 2.1
Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Sosial Prov. Kalsel
NO.
JABATAN/ESELON
JUMLAH
1.
Dinas Prov. Kalsel
- Eselon II
1 Orang
- Eselon III
10 Orang (termasuk 5 org kepala
panti)
- Eselon IV
30 Orang (termasuk 15 org di
panti)
- Jafung
23 Orang (termasuk 21 org di
panti)
- Staf Dinas
63 Orang
2.
UPTD (Panti Sosial)
- PSBN “Fajar Harapan”
28 Orang (staf)
- PSTW “Budi Sejahtera”
47 Orang (staf)
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 12
NO.
JABATAN/ESELON
JUMLAH
- PSBR “Budi Satria”
16 Orang (staf)
- PSBW “Melati”
17 Orang (staf)
3.
Tenaga Honorer yang ada
pada Dinas dan
Panti-Panti
124 Orang
Total SDM pada Dinas dan
Panti
372 Orang
Pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan terdapat PNS yang
berkarier pada jabatan fungsional pekerja sosial sebanyak 23 (dua puluh
tiga) orang dan 1 (satu) orang arsiparis yang bertugas pada Dinas Sosial
= 1 orang (Arsiparis), PSTW = 5 orang, PSAA = 6 orang, PSBR = 5
orang, PSBW = 1 orang dan PSBN = 4 orang. Disamping itu melalui
kerjasama dengan masyarakat telah dilatih dan tersebar tenaga
penyuluh sosial sebanyak 90 orang.
2. Sarana Prasarana Pusat dan daerah (Seperti : gedung, mobil operasional,
peralatan kantor, UPTD)
a. Jenis
Sarana dan Prasarana Penunjang Yakni :
Gedung Kantor Dinas Sosial (Hibah Kementerian Sosial RI / Asset
Pemerintan Provinsi)
Gedung/Gudang Logistik Bencana
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 13
Gedung beserta sarana prasarana (5 (lima) buah Panti
Sosial/UPTD)
Sarana Mobilitas mendukung kegiatan yang berasal dari Kementerian
Sosial RI
Mobil Tangki Merk Mitsubishi thn. 2006
(Ops. Bencana)
3 buah
Mobil Truk Bak Kayu Merk Isuzu Thn. 2006
(Ops. Bencana)
1 buah
Mobil Bok/Dumlap Merk Mitsubishi 2004
(Ops. Bencana)
4 buah
Mobil Doble Cabin Merk Mitsubishi 2006
(Ops. Bencana)
2 buah
Mobil Kijang Merk Toyota Thn. 1998
2 buah
Mobil Mini Bus Merk Toyota
(UPSK) thn. 2006
1 buah
Mobil Jeep Feroza Merk Daihatsu 1997
1 buah
Mobil Mini Bus L 300 Merk Mitsubishi
Thn.1999
3 buah
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 14
Sarana Mobilitasi berasal dari Pemprov. Kalsel
Mobil Innova Merk Toyota 2008
1 buah
Mobil Kijang Merk Avanza 2009
5 buah
Adapun untuk pelayanan dan rehabilitasi pada Panti Sosial Bina Netra
“Fajar Harapan” kapasitas tampungnya sebanyak 70 orang, Panti Sosial
Tresna Werdha “Budi Sejahtera” sebanyak 170 orang, Panti Sosial Asuhan
Anak “Budi Mulia” sebanyak 100 orang, Panti Sosial Bina Remaja “Budi
Satria” sebanyak 125 orang/angkatan, Panti Sosial Bina Wanita “Melati”
sebanyak 65 orang/angkatan.
Sumber dana dalam melaksanakan program dan kegiatan pada Dinas
Sosial Prov. Kalsel adalah dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan juga
bersumber dari dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Kementerian
Sosial RI.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan
Adapun jenis pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) dan Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sebagai
berikut :
1. Pelayanan Sekretariat
Penyusunan perencanaan program/kegiatan dan Pelaporan kinerja,
administrasi keuangan dan aset, administrasi umum dan kepegawaian.
2. Pelayanan Bidang Pemberdayaan Sosial
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 15
Pemberdayaan
Komunitas
Adat
Terpencil,
Pelestarian
dan
Pendayagunaan
Nilai-nilai
Kepahlawanan,
Kejuangan
dan
Kesetiakawanan Sosial, Penyuluhan Sosial serta Pemberdayaan Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kesehatan (TKSK), Pemberdayaan Organisasi Sosial
(Orsos), Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Pemberdayaan
Karang Taruna (KT), Pengembangan Wahana Kesos berbasis Masyarakat
(WKSBM), Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor dan Dunia Usaha
(Kerjasama Kelembagaan dan Dunia Usaha) dan Pendayagunaan Sumber
Dana Sosial.
3. Pelayanan Bidang Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang,
Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Korban Penyalahgunaan Napza,
Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, Pelayanan dan Perlindungan Kesos
Lanjut Usia, Pembinaan dan Perlindungan Kesos Anak.
4. Pelayanan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
Penyelenggaraan Pencarian dan Penyelamatan Musibah Bencana Alam
dan Bencana Lainnya, Pemberdayaan Sosial Korban Bencana Sosial,
Akses Jaminan Sosial, dan Penyempurnaan Pelaksanaan Bantuan Tunai
Bagi Rumah Tangga Sangat Miskin yang memenuhi Persyaratan Program
Keluarga Harapan (PKH).
5. Pelayanan Bidang Penanganan Fakir Miskin
Pemberdayaan Fakir Miskin; Fakir Miskin Perkotaan, Perdesaan, Pesisir,
dan pulau-pulau kecil.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 16
6. Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Daerah :
a. Panti Sosial Bina Netra “Fajar Harapan”, memberikan pelayanan
rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial
pelatihan keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut
(bekerjasama dengan Kab/Kota) bagi para penyandang cacat netra
agar mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. (usia 7 -
35 tahun)
b. Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Sejahtera”, memberikan pelayanan
sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial pelatihan
keterampilan bagi para lanjut usia terlantar agar dapat menikmati
sisa-sisa hidup secara wajar termasuk didalamnya kegiatan
pemulasaraan (penyelenggaraan jenazah), usia 60 tahun keatas.
c. Panti Sosial Asuhan Anak “Budi Mulia”, memberikan pelayanan
Kesejahteraan sosial kepada anak yatim, piatu, yatim piatu terlantar
meliputi pembinaan fisik, mental, sosial bakat dan kemampuan serta
keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut (bekerjasama
dengan Kab/Kota) agar mampu berperan aktif dalam kehidupan
masyarakat. (usia 7 - 18 tahun)
d. Panti Sosial Bina Remaja “Budi Satria”, memberikan pelayanan
Kesejahteraan sosial kepada anak terlantar yang putus sekolah
meliputi pembinaan fisik, mental, sosial bakat dan kemampuan serta
keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut (bekerjasama
dengan Kab/Kota) agar mampu berperan aktif dalam kehidupan
masyarakat. (usia 15 - 21 tahun)
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 17
e. Panti Sosial Bina Wanita “Melati”, melaksanakan pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi wanita rawan sosial ekonomi meliputi
pembinaan fisik, mental, sosial, sikap dan prilaku, keterampilan,
resosialisasi dan pembinaan lanjut (bekerjasama dengan Kab/Kota)
agar terwujud kesetaraan dan kemandirian serta dapat berperan aktif
dalam kehidupan masyarakat. (usia 22 - 50 tahun).
Tabel 2.2
Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Prov. Kalsel
No.
JENIS PELAYANAN
OBYEK PELAYANAN
KELOMPOK
SASARAN
1
Pemberdayaan Sosial
- Petugas
Pendamping KAT
- Bantuan
Bagi
Warga KAT
- Penyuluhan
Sosial
- Pemberdayaan
TKSK,
dan
Karang Taruna
- Pemberdayaan
Organisasi Sosial
- Pemberdayaan
Pekerja
Sosial
Masyarakat
(PSM)
- Pelestarian
nilai-nilai
kepahlawanan,
keperintisan, dan
kejuangan
Masyarakat
Warga
Komunitas Adat
Terpencil
Lembaga
Kesejahteraan
Sosial
Tenaga
Kesejahteraan
Sosial
Kecamatan
(TKSK),
dan
Karang Taruna
(KT)
Organisasi
Sosial
Pekerja Sosial
Masyarakat
Pejuang
veteran, TMP,
dan MPN
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 18
No.
JENIS PELAYANAN
OBYEK PELAYANAN
KELOMPOK
SASARAN
2.
Penanganan
Fakir
Miskin
- Pemberdayaan
bagi
keluarga
miskin
pesisir
dan pulau-pulau
kecil
- Pemberdayaan
Bagi
Keluarga
Miskin Perkotaan
- Pemberdayaan
Bagi
Keluarga
Miskin Perdesaan
Fakir
Miskin
pesisir
dan
pulau-pulau
kecil
Fakir
Miskin
Perkotaan
Fakir
Miskin
Perdesaan
3.
Rehabilitasi Sosial
-
Rehabilitasi
Sosial
Anak
Terlantar
-
Rehabilitasi
Sosial
Korban
Napza
dan
Gepeng
-
Rehabilitasi
Sosial
Penyandang
Disabilitas
-
Rehabilitasi
Sosial Lanjut Usia
Terlantar
-
Pelayanan
dan
perlindungan
sosial,
hukum
bagi
korban
eksploitasi,
perdagangan
perempuan dan
anak
Anak Terlantar
Korban
Penyalahgunaan
Napza
dan
Gepeng
Penyandang
Disabilitas
Para Lanjut Usia
Terlantar diluar
panti
Anak
Berhadapan
dengan Hukum,
Korban
Perdagangan
Orang, Korban
Trafficking
4.
Perlindungan
dan
Jaminan Sosial
-
Perlindungan
Sosial
Korban
Bencana Alam
-
Perlindungan
Sosial
Korban
Bencana Sosial
-
Pembinaan
Keluarga
Harapan
Korban Bencana
Alam
Korban Bencana
Sosial
Keluarga
penerima
manfaat
5.
Pelayanan
dan
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 19
No.
JENIS PELAYANAN
OBYEK PELAYANAN
KELOMPOK
SASARAN
Sosial
-
Panti Sosial Bina
Netra
-
Panti
Sosial
Tresna Werdha
-
Panti
Sosial
Asuhan Anak
-
Panti Sosial Bina
Remaja
Penyandang
Disabilitas Netra
Lanjut
Usia
Terlantar
Anak Terlantar,
Anak Jalanan
Remaja
Terlantar
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial
a) Tantangan
Secara umum tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan antara lain sebagai
berikut :
- Trend Permasalahan Sosial; berkembangnya masalah sosial akibat dari
krisis, konflik sosial, bencana alam dan gejala disintegrasi sosial,
membutuhkan penanganan secara hoistik dan komprehensif. Ada 7
(tujuh) kelompok sasaran masalah sosial, yaitu : kemiskinan, kecacatan,
keterpencilan, ketunaan, dan penyimpangan perilaku, korban bencana,
serta korban tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Mereka
termasuk sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang perlu
mendapat perhatian yang luar biasa mengingat mereka yang paling
rentan terhadap berbagai perubahan baik secara ekonomi maupun sosial
ditambah dengan situasi kebencanaan yang akhir-akhir ini terjadi di
Kalimantan Selatan. Telah banyak program dan kegiatan yang mencapai
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 20
sasaran dan target yang diharapkan, namun harus diakui keberhasilan
itu harus terus ditingkatkan mengingat perkembangan masalah sosial
semakin cepat kompleksitasnya.
- Keterpaduan Program Intra dan Inter Sektor; Integrasi Program-program
bantuan kesejahteraan sosial selama ini masih terfragmentasi dan belum
responsif, penargetannya juga belum konsisten selain itu definisi dan
data PMKS masih tumpang tindih, belum fokus serta belum jelas.
Koordinasi Pemerintah Pusat, daerah, dan masyarakat belum optimal dan
bersinergi.
b) Peluang
Peluang merupakan kesempatan yang memungkinkan untuk
melakukan beberapa hal. Berikut peluang Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Selatan :
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kearifan Lokal; Pembangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pada hakikatnya ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi merupakan salah
satu faktor yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan
daya saing dan kualitas hidup suatu bangsa. Iptek berupaya
memecahkan persoalan kekinian dan mengantisipasi masalah masa
depan.
-
Stakeholders; Keberadaan dan keberagaman Government Organizations
(GO’s) maupun Non Goverment Organizations (NGO’s) yang bergerak di
bidang kesejahteraan sosial seperti pelayanan sosial anak, bencana
alam/sosial, lanjut usia, kekerasan terhadap perempuan dan anak,
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021 21
human trafficking, HIV/AIDS, dan sebagainya, merupakan peluang bagi
Dinas Sosial untuk mengembangkan kemitraan strategis, baik dalam
perumusan kebijakan maupun pengimplentasian program dan kegiatan
pelayanan di bidang kesejahteraan sosial.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
22
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROV. KALSEL 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009, dimana pada Bab II tentang kondisi dan prediksi kondisi umum daerah serta isu-isu strategis kondisi sosial budaya disebutkan bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Berkembangnya masalah sosial akibat dari krisis, konflik sosial, bencana alam, dan gejala disintegrasi sosial, membutuhkan penanganan secara holistik dan komprehensif. Kementerian Sosial memfokuskan pada 7 (tujuh) kelompok sasaran yaitu : Kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, serta korban tindak kekerasan, esploitasi, dan diskriminasi. Mereka termasuk sebagai penyandang masalah sosial yang perlu mendapatkan perhatian luar biasa mengingat mereka yang paling rentan terhadap berbagai perubahan baik secara ekonomi maupun sosial ditambah dengan situasi kebencanaan yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia. Ketujuh sasaran tersebut menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia, Data dari Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) berdasarkan kelompok sasaran adalah sebagai berikut :
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
23
Tabel 3.1
Jumlah PMKS berdasarkan Kelompok Sasaran
Kelompok Jenis PMKS Jumlah Sumber Data
1
Kemiskinan Fakir Miskin,Wanita Sosial Ekonomi 2,5 Juta RTSM Pendataan Perlindungan Tahun 2011, BPS Tahun 2011
2
Keterlantaran Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar 7,191,551Jiwa BPS, Survey Ekonomi
Nasional (Susenas)
3
Kecacatan Orang dengan kecacatan 2,126,785 Jiwa BPS, Susenas4
Keterpencilan Komunitas Adat Terpencil 213,080 KK Pendataan Dit. PKA5
Ketunaan danPenyimpangan Tuna Susila, Pengemis,
Binaan Lapas, ODHA, NAPZA
3,872,287
Jiwa Dinas Sosial Provinsi
6
Korban Korban Bencana Alam, Bencana Sosial 1,416,744 KK Dinas Sosial7
KTK, Eksploitasi Korban Tindak Kekerasan, KPO889,897 Jiwa Dinas Sosial
Sumber : Kementerian Sosial RI dalam Angka, 2011
Berdasarkan Permensos RI No. 8 Tahun 2012 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Se Indonesia ada 26 jenis dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) ada 12 jenis. Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kalimantan Selatan berjumlah 194.623 PMKS, berikut rinciannya :
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
24
Tabel 3.2
Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (1)
Tanah Laut Kotabaru Banjar Barito Kuala Tapin
2 3 4 5 6
1. Anak Balita Terlantar 3 - 55 225 -2. Anak Terlantar 344 115 722 231 2,102 3. Anak yang berhadapan dengan hukum - - - - -4. Anak Jalanan - 5 44 - -5. Anak dengan kedisabilitasan (ADK) - - - - 50 6. - - 46 -
7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus - - - - -8. Lanjut Usia Terlantar 1,016 319 2,113 2,865 2,050 9. Penyandang Disabilitas 358 293 2,958 2,853 1,172 10. Tuna Susila - - 7 - -11. Gelandangan - - 15 - -12. Pengemis - - 120 - -13. Pemulung - - - 16 -14. Kelompok Minoritas - - - - -15. Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan (BWBLP) 13 - 187 270 270 16. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) - - - - -17. Korban Penyalahgunaan Napza 4 2 77 - -18. Korban Traffiking - - - - -19. Korban Tindak Kekerasan - - 46 - -20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) - - 4 - -21. Korban Bencana Alam 9,325 186 4,490 423 206 22. Korban Bencana Sosial 149 757 - - 142 23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 560 523 2,241 2,658 10 24. Fakir Miskin (FM) 1,642 2,190 10,679 8,701 5,146 25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 9 - 208 - -26. Komunitas Adat Terpencil (KAT) - 46 683 -
-13,423
4,436 24,695 18,242 11,148
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL Kabupaten/ Regency
1
Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan atau diperlakukan salah
JUMLAH TOTAL
Tabel 3.3
Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (2)
HSS HST HSU Tabalong Tanah Bumbu
2 3 4 5 6
1. Anak Balita Terlantar 38 - 16 604 5 2. Anak Terlantar 1,002 741 132 2,913 34 3. Anak yang berhadapan dengan hukum 4 2 3 - 7 4. Anak Jalanan 1 - 13 - -5. Anak dengan kedisabilitasan (ADK) 241 65 155 50 189 6. 2 - 2 - -7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus 14 4 1 - -8. Lanjut Usia Terlantar 5,478 5,346 1,627 1,355 2,162 9. Penyandang Disabilitas 1,473 1,512 590 1,563 739 10. Tuna Susila 4 - 4 - 282 11. Gelandangan 6 - 11 4 -12. Pengemis 59 13 20 - 28 13. Pemulung 27 - 18 - -14. Kelompok Minoritas - - 8 - -15. Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan (BWBLP) 150 161 44 144 21 16. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) 12 - - - -17. Korban Penyalahgunaan Napza 254 20 521 11 -18. Korban Traffiking 1 - - - -19. Korban Tindak Kekerasan 12 72 - 3 -20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) - - - - -21. Korban Bencana Alam 30 - 27 705 2,647 22. Korban Bencana Sosial 40 95 146 - 54 23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 1,750 135 2,170 1,404 446 24. Fakir Miskin (FM) 8,848 14,026 14,946 8,073 2,840 25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 20 17 499 - 4 26. Komunitas Adat Terpencil (KAT) - 620 - 83
-27 Data Rumah Tidak Layak Huni 2,818
19,466
22,829 23,771 16,912 9,458 JUMLAH TOTAL
Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan atau diperlakukan salah
1
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
25
Tabel 3.4
Data PMKS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Selatan (3)
Balangan Banjarmasin Banjarbaru Kalsel
2 3 4 5
1. Anak Balita Terlantar 23 89 13 1,071 2. Anak Terlantar 279 264 160 9,039 3. Anak yang berhadapan dengan hukum 4 300 5 325 4. Anak Jalanan - 70 1 134 5. Anak dengan kedisabilitasan (ADK) 37 - 51 838 6. 1 - 6 57
7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus - - 1 20 8. Lanjut Usia Terlantar 588 3,790 339 29,048 9. Penyandang Disabilitas 30 1,123 322 14,986 10. Tuna Susila - 113 244 654 11. Gelandangan - 125 8 169 12. Pengemis 6 180 13 439 13. Pemulung - 375 74 510 14. Kelompok Minoritas - - 4 12 15. Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan (BWBLP) 23 58 67 1,408 16. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) - - 1 13 17. Korban Penyalahgunaan Napza - - 47 936 18. Korban Traffiking - - - 1 19. Korban Tindak Kekerasan - - - 133 20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) - - - 4 21. Korban Bencana Alam - 1,080 - 19,119 22. Korban Bencana Sosial - - - 1,383 23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 714 3,204 481 16,296 24. Fakir Miskin (FM) 727 3,000 3,969 84,787 25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 6,965 95 15 7,832 26. Komunitas Adat Terpencil (KAT) 3,977 - - 5,409
13,374
13,866 5,821 194,623 Kabupaten/ Regency
JUMLAH TOTAL
Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan atau diperlakukan salah
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
1
Data Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Tabel 3.5Data Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Se Kalimantan Selatan
Pratama Madya Utama Tumbuh Berkembang Maju Percontohan
1 Kota Banjarmasin - - 25 - 25 249 20 - 15 - - 15 1 - - - - 5 -2 Kota Banjarbaru - 35 - - 35 2 - 20 10 4 - 34 1 - 11 - 5 5 -3 Kab. Banjar - - - - 16 37 7 - - - - 138 1 - - - - 20 2 4 Kab. Tapin - - 91 42 8 125 13 - - 138 1 - 10 - 7 12 -5 Kab. Hulu Sungai Selatan - 169 22 4 195 82 13 68 37 - 7 112 1 - 10 - 11 11 5 6 Kab. Hulu Sungai Tengah 122 52 13 - - 107 1 7 167 5 11 161 7 Kab. Hulu Sungai Utara - - - - 1,095 44 10 153 55 9 1 218 10 - - 1 15 10 -8 Kab. Tabalong 2 106 35 3 144 28 28 71 1 3 40 5 12 -9 Kab. Barito Kuala - 49 6 - 55 28 - 129 14 - - 143 6 5 4 - 30 17 54 10 Kab. Tanah Laut - - - - 35 36 3 - 50 49 2 101 - 8 - - 7 11 -11 Kab. Kotabaru 10 16 3 - 40 1 - - - 20 -12 Kab. Balangan 1 64 32 6 - 138 1 - 3 - 6 8 13 13 Kab. Tanah Bumbu 38 - - - - 9 3 - 39 - - 39 1 - - - - 10
-41
359 88 7 1,887 657 114 495 233 62 10 1,294 26 13 48 208 91 152 235
WPKS Jumlah
NO. KAB / KOTA
JENIS POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
Pekerja Sosial Profesional KLASIFIKASI PSM Keluarga Pioner Penyuluh Sosial TKSK Dunia Usaha WKSBM JUMLAH
LKS KLASIFIKASI KARANG TARUNA Jumlah LK3 Tagana
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan kesejahteraan sosial, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan dengan sumber dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dari Kementerian Sosial RI, sehingga rencana strategis Kementerian Sosial RI tahun
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
26
2015 – 2019 adalah salah satu dokumen penunjang dalam rencana strategis Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 – 2021.
Hal ini merupakan tantangan dan tanggungjawab Kementerian Sosial RI untuk dapat mewujudkan melalui berbagai program kegiatan terkait dengan prioritas pembangunan kesejahteraan sosial menurut undang-undang Nomor 11 tahun 2009 yang semula 5 (lima) prioritas utama saat ini menjadi 7 (tujuh) prioritas utama yaitu kemiskinan; keterlantaran; kecacatan; keterpencilan; ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku; korban bencana, korban tindak kekerasan, ekploitasi dan diskriminasi.
Di tingkat Nasional masalah penduduk miskin dan belum tuntasnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) masih menjadi isu penting dan tetap memerlukan perhatian dalam pembangunan kesejahteraan
sosial. Di tingkat Regional masalah trafficking dan perlindungan sosial merupakan
permasalahan sosial yang mendapat perhatian serius pada beberapa negara. Di tingkat Global masalah kemiskinan menjadi isu global dimana setiap negara merasa berkepentingan untuk membahas kemiskinan.
Pada millennium ke 2 PBB melopori pertemuan tingkat tinggi yang
menghasilkan tujuan pembangunan millennium yang dikenal dengan Millennium
Development Goals (MDGs) yang terdiri : 1. menghapuskan tingkat kemiskinan dan
kelaparan, 2. mencapai pendidikan dasar secara universal, 3. mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, 4. mengurangi tingkat kematian anak, 5. meningkatkan kesehatan ibu, 6. memerangi HIV AIDS, malaria dan penyakit lainnya, 7. menjamin keberlanjutan lingkungan, 8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Dalam penyusunan renstra Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan ini juga mengkaji beberapa penelitian yang dilaksanakan pusat penelitian dan
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
27
pengembangan kesejahteraan sosial Kementerian Sosial RI antara lain penelitian evaluasi pasca pemberdayaan komunitas adat terpencil.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan fenomena umum di kota-kota yang semakin berkembang termasuk diseluruh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan dan kesulitan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar. Hambatan dan kesulitan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/ketertinggalan dan bencana alam maupun bencana sosial.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebagai isu strategis tersebut bila dikaitkan dengan Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tugas Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang sosial sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan berarti Dinas Sosial berkewajiban :
a. Melaksanakan program/kegiatan bidang sosial yang terdapat dalam APBD Prov. Kalsel (untuk belanja langsung yang terdiri dari 10 program dan 15 kegiatan pembangunan dan 21 kegiatan rutin dinas untuk T.A 2016).
b. Melaksanakan program/kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial dengan sumber dana dekonsentrasi Kementerian Sosial Republik Indonesia (4 program & 25 kegiatan untuk T.A 2016).
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
28
c. Melaksanakan program/kegiatan pembangunan kesejahteran sosial dengan
sumber dana tugas pembantuan Kementerian Sosial Republik Indonesia (1 program kegiatan untuk T.A 2016)
2. Fungsi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan :
a. Pada Sekretariat, menghimpun program/kegiatan bidang terkait penanganan PMKS dan PSKS.
b. Pada Bidang Pemberdayaan Sosial, menangani PMKS (Komunitas Adat Terpencil), Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Kesetiakawanan Sosial serta Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (TKSK, PSM, Orsos, KT, WKSBM, Dunia Usaha) dan Pendayagunaan Sumber Dana Sosial.
c. Pada Bidang Rehabilitasi Sosial, menangani PMKS (Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Cacat, Anak Nakal, Anak Jalanan, Lansia Terlantar, Penyandang Cacat, Tuna Susila, Pengemis, Gelandangan, Korban Penyalahgunaan Napza, Orang dengan HIV/ AIDS) dan Korban Perdagangan Orang.
d. Pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, menangani PMKS (Korban Bencana Alam, Korban Bencana Sosial dan Pelaksanaan Bantuan Tunai Bagi Rumah Tangga Sangat Miskin yang memenuhi Persyaratan Program Keluarga Harapan (PKH), dan Menangani PSKS (Taruna Siaga Bencana). e. Pada Bidang Penanganan Fakir Miskin, menangani PMKS khusus Fakir
Miskin, serta Keluarga Miskin.
f. Pada UPTD Dinas Sosial Prov. Kalsel, menangani Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam panti yaitu penyandang cacat netra, anak terlantar/putus sekolah, lanjut usia terlantar dan wanita rawan sosial ekonomi.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
29
3.2 Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Sesuai dengan dokumen RPJMD, Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021 adalah:
"Mewujudkan Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
Misi Pertama : Mengembangkan Sumber daya manusia Yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil. Hal ini bertujuan untuk
membentuk identitas dan karakter sumber daya manusia yang berkualitas, melalui pemanfaatan implikasi perkembangan teknologi untuk pengembangan pendidikan baik formal maupun informal.
Misi Kedua : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional
dan berorientasi pada pelayanan publik. Hal ini bertujuan
untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, profesional dan transparan dalam menjalankan tugasnya memberi pelayanan publik yang prima, menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik.
Misi Ketiga : Memantapkan kondisi Sosial Budaya Daerah Yang Berbasiskan Kearifan Lokal. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat serta meningkatkan kehidupan kualitas masyarakat berbudaya lokal.
Misi Keempat : Mengembangkan infrastruktur wilayah yang menukung percepatan pengembangan ekoomi dan sosial budaya. Hal
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
30
pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang.
Misi Kelima : Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing
perekonomian serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah.
Sebagai Dinas yang mengemban urusan wajib yaitu Urusan Sosial, Dinas Sosial dalam kurun waktu 5 tahun kedepan (2016-2021) akan melaksanakan 1 (Misi) dari 5 (lima) misi Kepala Daerah tersebut diatas, yaitu Misi ketiga; Memantapkan Kondisi
Sosial Budaya Daerah yang berbasiskan kearifan Lokal.
Tabel 3.6 Kaitan Visi Kepala Daerah dengan Tugas, Fungsi Dinas Sosial
No. KONDISI 5 TAHUN KEDEPAN PERAN DINAS SOSIAL
1 Mandiri, melalui elemen ini pemerintah
ingin mewujudkan keseimbangan antara kemandirian pembangunan dengan aspek lingkungan hidup melalui perluasan kerjasama, baik dalam skala nasional maupun internasional dengan berbagai program pembangunan daerah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Melaksanakan koordinasi kerjasama antar daerah
2 Berkeadilan, pembangunan di Provinsi
Kalimantan Selatan masih terpusat di kota Banjarmasin, selain itu sektor pertanian masih mendominasi roda perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan sehingga perlu ditingkatkan leading sector lainnya agar dapat menyerap tenaga kerja dan berperan serta dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga perlu ditingkatkan untuk menunjang dan memeratakan roda perekonomian. Pemeliharaan dan pembangunan prasarana, sarana, fasilitas umum dan fasilitas sosial harus ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan sosial yang maksimal untuk menunjang aktivas masyarakat. Jika hal ini tercapai, maka akan menimbulkan multiplier
effect yang dapat meningkatkan dan
memeratakan kesejahteraan masyarakat
Membuat Perencanaan
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dengan mempertimbangkan potensi-potensi sumber
kesejahteraan sosial agar dapat menunjang fasilitas sosial
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
31
3 Sejahtera, beberapa indikator kesejahteraan adalah laju pertumbuhan ekonomi, tingkat Inflasi terutama untuk kelompok makanan, serta daya beli masyarakat.
Memberikan bantuan Pemenuhan kebutuhan dasar bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, mengingat PMKS merupakan salah satu hambatan bagi Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat 4 Berdaya Saing, merupakan kemampuan
menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, Provinsi Kalimantan Selatan pada periode ketiga RPJPD ingin mengembangkan agrobisnis, dikarenakan Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu lumbung padi Nasional.
Memberikan bantuan stimulan kepada PMKS agar dapat mendirikan usaha yang
menghasilkan produk barang/ jasa
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi Gubernur/ wakil Gubernur. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Renstra Kementerian Sosial. Rencana strategis ini disusun dengan memperhatikan Perturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah daerah kabupaten/kota dan ketersediaan anggaran yang bersumber dari APBD maupun APBN. Selain itu mencemati isu-isu strategis yang berkembang dan perubahan lingkungan yang makin dinamis, kebijakan, program dan kegiatan yang dituangkan didalamnya merupakan tolok ukur yang akan dicapai dalam program dinas selama lima tahun kedepan termasuk indikator penilaian kinerja setiap tahunnya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Visi Kementerian Sosial Tahun 2015 – 2019 adalah “Terwujudnya
Indonesia yang berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Nilai dan Semangat Gotong Royong”. Upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mencapai Visi tersebut yaitu dengan melaksanakan 7 (Tujuh) Misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi, dengan mengamankan sumber daya
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
32
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan Penduduk maju, berkeseimbangan, dan demokratis berdasarkan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri yang bebas aktif, dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan penduduk yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Sebagai penjabaran visi dan misi Kementerian Sosial, maka tujuan akhir penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yaitu
1. Meningkatkan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan dasar; 2. Terpenuhinya hak dasar dan inklusivitas bagi penduduk miskin dan rentan,
penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya;
3. Meningkatkan kualitas manajemen dan pengelolaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Sasaran Strategis Kementerian Sosial Tahun 2015-2019 diarahkan untuk mendukung tujuan Kementerian Sosial, yaitu :
1. Berkontribusi menurunkan jumlah fakir miskin, kelompok rentan, dan PMKS Lainnya sebesar 1 (satu) persen pada tahun 2019 melalui indikator :
1.1 Persentase (%) Keluarga Miskin dan rentan serta PMKS lainnya yang meningkat kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
33
1.2 Persentase (%) Anak, penyandang disabilitas, lanjut usia, dan kelompok marjinal lainnya yang meningkat kemampuannya dalam pemenuhan hak dasar dan inklusivitas.
2. Meningkatkan Kapasitas SDM dan Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial melalui indikator :
2.1 Persentase (%) SDM dan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang meningkat kapasitasnya.
2.2 Persentase (%) Lembaga Kesejahteraan Sosial yang meningkat kualitasnya.
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan sebagai perangkat daerah yang membantu Kepala Daerah dalam pembangunan bidang Sosial tidak membahas mengenai tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan gambaran pelayanan Dinas Sosial Prov. Kalsel, telaahan tujuan dan sasaran Kementerian Sosial, dapat disimpulkan isu-isu strategis yang dihadapi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan adalah penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
34
Keberadaan PMKS di berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dilatarbelakangi oleh berbagai kondisi antara lain;
a. Keberadaan PMKS sesungguhnya tidak terlepas dari kondisi disparitas sosial dan kesenjangan yang terjadi antar wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan. Ketika pertumbuhan pembangunan ekonomi yang terjadi di berbagai wilayah di provinsi Kalimantan Selatan tidak seimbang maka yang terjadi adalah terjadinya mobilitas penduduk ke arah daerah yang secara ekonomik dinilai lebih menjanjikan.
b. Terbatasnya pendidikan, ketrampilan dan keahlian yang dimiliki kaum migran menyebabkan mereka tertolak dari berbagai jenis pekerjaan di sektor formal yang membutuhkan prasyarat yang ketat. Migran yang telah datang merantau ke daerah tujuan biasanya enggan untuk kembali ke daerah asalnya sehingga mereka terpaksa mengembangkan mekanisme tententu
agar dapat tetap survive di kota termasuk dengan hidup menggelandang dan
mengemis. Di samping itu kota dapat saja menjadi tempat pelarian bagi anak-anak untuk dengan bebas hidup di kota kendati menyandang status sebagai anak jalanan.
c. Sebagaimana dipahami bahwa kemampuan Provinsi Kalimatan Selatan untuk menyediakan fasilitas publik dan lapangan pekerjaan relatif terbatas, sehingga akibat yang terjadi kemudian kaum migran cenderung mengembangkan kegiatan produktif di sektor non-formal, sektor informal,
dan bahkan sektor informal yang ilegal (shadow economy), serta mencari
tempat tinggal di zone-zone yang sebetulnya melanggar hukum, seperti wilayah stren kali, di kolong jembatan, permukiman liar, dan sejenisnya.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
35
d. Berbagai situasi ekonomi yang kurang baik seperti, krisis ekonomi, kenaikan harga BBM, kenaikan berbagai harga bahan kebutuhan pokok, terjadinya pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor kegiatan ekonomi, kemerosotan pertumbuhan ekonomi dan melambungnya harga kebutuhan hidup sehari-hari, dapat saja menyebabkan meningkatnya jumlah
orang-orang miskin baru dan orang-orang-orang-orang yang dekat dengan kemiskinan (near
poor).
e. Selain faktor belum optimalnya implementasi berbagai kebijakan dan peraturan daerah terkait dengan penanganan PMKS, keberadaan PMKS juga
disebabkan oleh lemahnya pengawasan atau pemantauan (monitoring)
terhadap PMKS yang berada di jalanan. Aktivitas pengawasan atau pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah daerah melemah maka kondisi tersebut akan cenderung dimanfaatkan oleh PMKS untuk melakukan aktivitas di jalanan seperti; menjadi pengemis, pengamen jalanan, gelandangan, WTS jalanan dan sebagainya .
f. Diakui bahwa selama ini cukup banyak PMKS yang telah ditampung di panti sosial atau tinggal di rumah singgah dan diberikan pelatihan ketrampilan atau aktivitas yang ditujukan untuk memberikan pembekalan ketrampilan. Tetapi dalam kenyataannya tidak jarang PMKS yang dirawat dan dibina di panti sosial yang tidak kerasan di panti sosial atau rumah singgah sehingga melepaskan diri dengan alasan kondisi penampungan yang tidak nyaman dan tidak memadainya tempat penampungan serta adanya perasaaan bahwa di panti sosial atau rumah singgah dirasa kurang diberikan kebebasan seperti yang dialami oleh PMKS anak jalanan.
g. Keberadaan PMKS di Provinsi Kalimantan Selatan juga tidak terlepas dari masih kurang optimalnya penanganan dan parawatan serta kepedulian
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
36
anggota keluarga atau kerabat terhadap PMKS itu sendiri. Tidak jarang ketika PMKS sudah dikembalikan pada keluarga keluarga menolak atau keberatan serta tidak bersedia untuk merawat PMKS tersebut.
Meskipun pemerintah telah berupaya untuk menangani masalah PMKS tersebut namun beberapa masalah yang masih dihadapi adalah dalam kebijakan antara lain :
a) Terbatasnya dana untuk program percepatan dalam penanganan PMKS yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan dukungan dana yang sangat terbatas dan jauh dari layak, sudah barang tentu sulit bagi Pemerintah Provinsi untuk melakukan program penanganan PMKS yang benar-benar efektif dan berskala luas. Selama ini dalam menangani PMKS baik anak jalanan, gepeng, gelandangan psikotik , dan PMKS Lainnya kendala ketersediaan dana dinilai sangat serius tidak hanya dialami oleh dinas atau SKPD baik pada tingkat provinsi maupun daerah tetapi juga unit pelaksana teknis (UPT) yang bersentuhan langsung dengan para penyandang masalah kesejahteraan sosial.
b) Selain ketersediaan dana yang kurang mencukupi dalam program percepatan penanganan PMKS, selama ini dinilai masih belum adanya sinergisitas dan koordinasi serta kebersamaan dari berbagai pihak untuk menangani masalah ini baik dari pemerintah malalui SKPD dan lembaga bentukan pemerintah terkait,pihak swasta maupun masyarakat secara luas. Padahal peran berbagai pihak terutama dari pihak swasta dan masyarakat dinilai sangat menentukan efektivitas program melalui program-program yang mengedepankan peran dan fungsi komunitas lokal beserta insititusi sosial kemasyarakat yang ada.
Renstra Dinas Sosial Prov. Kalsel Tahun 2016 - 2021
37
c) Selain itu keberadaan PMKS yang telah kembali ke daerah asal kerapkali ditolak oleh masyarakat sekitar sehingga mereka kembali ke kota dan hidup menggelandang di jalanan. Oleh sebab itu dukungan anggota keluarga dan masyarakat pada PMKS jalanan sangat diperlukan.
d) Pembangunan kesejahteraan sosial khususnya dalam penanganan PMKS yang dikembangkan selama ini umumnya tidak berjalan efektif atau tidak maksimal, karena cenderung hanya menyentuh masalah di hilir, sementara akar masalah di tingkat hulu tidak banyak ditangani. Pendekatan penyantunan terhadap PMKS memang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Tetapi, dengan dukungan dana yang terbatas tentu sulit bagi Dinas Sosial dan dinas terkait lain di Provinsi Kalimantan Selatan untuk dapat mengatasi akar masalah yang sebenarnya.
e) Keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana baik dalam penampungan maupun perawatan dan rehabilitasi medik.