• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang Operator Pasawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban untuk membangun, memelihara dan memastikan kompetensi Operator Kran Mobil. Dan skema Inl dapat digunakan dalam sertifikasi profesi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban balk pemerintah maupun swasta.

1. PENGERTIAN:

Persyaratan sertifikasi khusus bagi pemohon/pemegang sertifikat Kompetensi Operator Crane di Indonesia yang ditetapkan dengan menggunakan standar SKKNI Sektor MIGAS

sebagaimana termaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Bidang Operator Pesawat Angkat , Angkut dan Ikat Beban, serta aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama bagi seluruh pemegang sertifikat Kompetensi Operator baik yang bekerja di Indonesia maupun di luar negeri.

Bidang Operator Crane sangat luas, untuk itu secara umum bidang profesi operator Crane dikatagorikan atas profesi yang bersifat umum (generalis) yang mencakup tiga tingkatan yang bersifat generalis di kualifikasikan menjadi:

(2)

b.  Operator Mobile Crane dengan kapasitas lebih dari 25 ton sampai dengan 100 ton

c.  Operator Mobile Crane dengan kapasitas lebih dari 100 ton

2.      Justifikasi. Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada

a.    UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

b.    UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

c.    UU No. 18 tahun 1999 tentang LPJK

d.    PP No. 23 tahun 2004 tentang BNSP

e.    PP No. 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas

f.     PP No. 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas

g.    PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

(3)

h.    Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2010

i.      Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

j.      Kepmen Nakertrans Nomor: KEP.245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Bidang Operator Pesawat Angkat. Angkut dan Ikat Beban

3.      Ruang lingkup

a.    Bidang Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.

b.    Lingkup penggunaan:

i.    Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada Operasi Kram Mobil di bidang Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.

4.      Tujuan

a.    Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Kran Mobil pada industri migas.

(4)

5.      Organisasi pengusul:

a.    A2K3 (Asosisasi Ahli K3)

b.    Pertamina

c.    Industri Pertambangan Umum (Mineral dan Batubara)

6.      Level dalam Klaster

1. OPERATOR KRANE MOBIL (KM) s/d 25 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

(5)

OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 25 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

(6)

3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1.

(7)

IMG.PA02.001.01

Mempersiapkan Operasi Kran Mobil s/d 25 Ton 2. IMG.PA02.002.01

Mengoperasikan Kran Mobil s/d 25 Ton 3. IMG.PA02.003.01

Menghentikan Kran Mobil s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.004.01

(8)

KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.001.01

Mengendalikan Beban Statis s/d 25 Ton

2. OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 50 ton

(9)

PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 50 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja

(10)

2.

IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(11)

1.

IMG.PA02.005.01

Mempersiapkan Operasi Kran Mobil s/d 50 Ton 2. IMG.PA02.006.01

Mengoperasikan Kran Mobil s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.007.01

Menghentikan Kran Mobil s/d 50 Ton

4.

(12)

Membuat Laporan Penggunaan Kran Mobil s/d 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.002.01

Mengendalikan Beban Statis s/d 50 Ton

(13)

3. OPERATOR KRAN MOBIL > 50 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN MOBIL > 50 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(14)

1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas

(15)

KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.009.01

Mempersiapkan Operasi Kran Mobil > 50 Ton 2. IMG.PA02.010.01

Mengoperasikan Kran Mobil > 50 Ton

3.

(16)

IMG.PA02.011.01

Menghentikan Kran Mobil > 50 Ton 4. IMG.PA02.012.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Mobil > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(17)

1.

IMG.PA03.003.01

Mengendalikan Beban Statis > 50 Ton

4. OPERATOR KRAN PUTAR TETAP (KPT) s/d 25 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN PUTAR TETAP (KPT) s/d 25 Ton

KOMPETENSI UMUM

(18)

NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

(19)

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.013.01

Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton

2.

(20)

Mengoperasikan Kran Kran Putar Tetap (KPT)s/d 25 Ton 3. IMG.PA02.015.01

Menghentikan Kran Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.016.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO

(21)

KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.004.01

Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis s/d 25 Ton

5. OPERATOR KRAN PUTAR TETAP s/d 50 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

(22)

OPERATOR KRAN PUTAR TETAP s/d 50 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA0 1.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

(23)

3.   IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1.

(24)

IMG.PA02.017.01

Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 2. IMG.PA02.018.01

Mengoperasikan Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.019.01

Menghentikan Kran Putar Tetap s/d 50  Ton 4. IMG.PA02.020.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap s/d 50 Ton

(25)

KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.005.01

Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis s/d 50 Ton

(26)

AREA PEKERJAAN      :    KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN Putar Tetap > 50 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

(27)

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT

(28)

JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.021.01

Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap > 50 Ton 2. IMG.PA02.022.01

Mengoperasikan Kran Putar Tetap > 50 Ton 3. IMG.PA02.023.01

Menghentikan Kran Putar Tetap > 50 Ton

(29)

4.

IMG.PA02.024.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.006.01

Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis > 50 Ton

(30)

7. OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 25 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN JEMBATAN PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 25 Ton KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(31)

1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas

(32)

KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.025.01

Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan s/d 25 Ton 2. IMG.PA02.026.01

Mengoperasikan Kran Jembatan s/d 25 Ton

3.

(33)

IMG.PA02.027.01

Menghentikan Kran Jembatan s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.028.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan s/d 25 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(34)

1.

IMG.PA03.001.01

Mengendalikan Beban Statis s/d 25 Ton

8. OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 50 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN JEMBATAN PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 50 Ton

(35)

KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja

3.

(36)

IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.029.01

Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan s/d 50 Ton

(37)

2.

IMG.PA02.030.01

Mengoperasikan Kran Jembatan s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.031.01

Menghentikan Kran Jembatan s/d 50 Ton 4. IMG.PA02.032.01

Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan s/d 50 Ton

KOMPETENSI KHUSUS

(38)

NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.002.01

Mengendalikan Beban Statis s/d 50 Ton

9. OPERATOR KRAN JEMBATAN  (KJ)> 50 TON

AREA PEKERJAAN      :    KRAN JEMBATAN (KJ) PADA PESAWAT ANGKAT

(39)

PEKERJAAN

:

OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) > 50 Ton OMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja

2.

(40)

IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT

(41)

1.

IMG.PA02.033.01

Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan > 50 Ton 2. IMG.PA02.034.01

Mengoperasikan Kran Jembatan > 50 Ton 3. IMG.PA02.035.01

Menghentikan Kran Jembatan > 50 Ton 4. IMG.PA02.036.01

(42)

Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.003.01

Mengendalikan Beban Statis > 50 Ton

(43)

10. OPERATOR FORKLIFT (FL)

AREA PEKERJAAN      :    FORKLIFT PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR FORKLIFT (FL) KOMPETENSI UMUM NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1.

(44)

IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI

(45)

NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.037.01

Mempersiapkan Operasi Forklift 2. IMG.PA02.038.01 Mengoperasikan Forklift 3. IMG.PA02.039.01

(46)

Menghentikan Forklift 4. IMG.PA02.040.01

Membuat Laporan Penggunaan Forklift KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.007.01

(47)

Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis

11. JURU IKAT BEBAN (RIGGING)

AREA PEKERJAAN      :    RIGGING PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN :

JURU IKAT BEBAN (RIGGING) KOMPETENSI UMUM NO

(48)

KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA01.001.01

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA01.002.01

Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA01.003.01

(49)

KOMPETENSI INTI NO KODE UNIT JUDUL UNIT 1. IMG.PA02.001.01

Mempersiapkan Pengikatan Beban 2. IMG.PA02.002.01

(50)

Memindahkan Beban 3. IMG.PA02.003.01

Menghentikan Operasi Pemindahan Beban 4. IMG.PA02.003.01

Membuat Laporan Penggunaan Pemindahan Beban KOMPETENSI KHUSUS NO KODE UNIT

(51)

JUDUL UNIT 1. IMG.PA03.008.01

Mengikat Macam-Macam Beban

a.    Parsyaratan dasar / Pendidikan:

i.    Ijasah minimal setingkat SLTA, sehat jasmani dan nohani, dengan pengalaman keija minimal 1 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN

ii.    Ijasah minimal setingkat SLTP, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT , ANGKUT DAN IKAT BEBAN

iii.    Ijasah minimal setingkat SD, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman ketja minimal 5 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT . ANGKUT DAN IKAT BEBAN

(52)

i.    Telah mengikuti pelatihan Operator Crane

7.      Permohonan

a.    Proses Sertifikasi: Secana umum proses sertifikasi mencakupi:

i.    asesi yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/klaster Operator Kran Mobil dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK yang diinginkan, dengan mengisi Formulir APL 1 untuk permohonan dan Penilaian mandiri, kemudian LSP akan menugaskan asesor kompetensi, yang kemudlan akan mengases pemohon dengan standar asesmen SKKNI MET.AS. 00.001. 01, MET.AS.00.002.01 dan

MET.AS.00.003.01 . Asesor akan melaporkan rekomendasi kepada LSP. LSP akan

mengevaluasi (bila diperiukan membentuk Komite teknis) akan menetapkan status kompetensi dan akan menerbitkan sertifikat kompetensi untuk Klaster Operator Kran Mobil.

b.    Persyaratan dasar

i.    Ijasah minimal setingkat SLTA, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT , ANGKUT DAN IKAT BEBAN

ii.    Ijasah minimal setingkat SLTP, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman keija minimal 2 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT , ANGKUT DAN IKAT BEBAN

iii.    Ijasah minimal setingkat SD, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT , ANGKUT DAN IKAT BEBAN

(53)

c.    Hak pemohon

i.    Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda operator.

ii.    Menggunakan sebagai promosi diri sebagai profesi operator

d.    . Kewajiban Operator Kran Mobil

i.    Melaksanakan keprofesian sebagai Operator Kran Mobil dengan tetap menjaga kode etik profesi.

ii.    Bersedia dilakukan survaiten sebagai pemegartg sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

iii.    Melakukan re-sertifikasi setiap 3 tahun sekali.

e.    Biaya

i.    Struktur biaya sertifikasi mencakupi biaya asesmen dan adrrinistrasi.

ii.    Biaya sertifikasi terdiri atas:

(54)

1.    Operator Kran Mobil s/d 50 Ton : Rp. 750.000,- untuk petaksanaan di TUK sedangkan untuk

2.    pelaksanaan di luar TUK biaya Rp.

3.    Apabila belum berkompeten, maka asesi dapat mengikuti asesmen ulang dengan biaya separuhnya (Rp. 350.000)

iii.    Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transportasl, yang dipertiitungkan sesuai dengan kondisi dan jenis trasportasi pelaksanaan asesmen

f.     Pelaksanaan Asesmen. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah asesi minimal 15 orang. Apabila asesi kurang dari 15 orang maka biaya ditanggung oteh jumlah asesi yang ada.

8.      Evaluasi

a.    LSP mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa:

i.    LSP mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang tingkup yang diajukan;

ii.    LSP menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya

(55)

b.    LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi dari asesi berdasarkan

persyaratan skema melalui satu atau tebih metode seperti tertulis, lesan, praktek, pengamatan dan/atau portfolio.

c.    Asesmen direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema di-verifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti

terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon.

d.    LSP menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil asesmen, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti.

e.    Indtkator Unjuk Kerja sebagai dasar kesesuaian:

i.     PedomanMutu LSP

ii.    D.E. Dickie ,P.Eng: Crane Hand Book.Construction Safety Association of Ontario Canada, 1996.

iii.    W.G (Bill) New Berry: Hand Book For Riggers, Construction Safety Ass. Of Ontario Canada, 1977

iv.    D.E. Dickie ,P.Eng: Rigging Manual CSA of Ontario Canada,1975.

v.    O.H. Campbell, B Asc, P. Eng: Mobile Crane Today, Information of Operating Engineer, Canada 1996.

(56)

vi.    API: Specification for Offshore Crane, API Spec 28C, API Washington 1995.

vii.    Pedestal Jon, Weatherford .Washington 1991

viii.    D.E. Dickie ,P.Eng: Mobil Crane Manual ,CSA Ontario Canada,1995

ix.    Cork; Operation & Service Manual, Aurora .Illinois USA.

x.    Kepmen Nakertrans Nomor: KEP 245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban

9.      Keputusan sertifikasi

a.    Keputusan sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP harus berdasarkan infbrmasi yang dikumpulkan setama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boteh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan calon.

b.    LSP memberikan sertifikasi kepada semua Profesi yang disertifikasi

(57)

kompeten/telah layak untuk disertifikasi. LSP LSK-K3 ICCOSH memelihara kepemilikan

sertifikasi. Sertifikat tersebut dalam bentuk surat, dan kartu yang ditandatangani atau disahkan oleh Pengurus LSP LSK-K3 ICCOSH yang bertanggung jawab.

d.    Sertifikat tersebut memuat informasi berikut :

a.     nama personil yang disertifikasi dan nomor seri sertifikat

b.     nama lembaga sertifikasi

c.     nomor registrasi

d.     ruang lingkup sertifikasi termasuk batasannya

e.    tanggal efektif sertifikasi dan masa berlaku

10.     Survailen. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

a.    Evaluasi rekaman kegiatan asesmen Operator

b.    Evaluasi asesi (sampling)

(58)

c.    Witness (bila diperiukan)

11.     Sertifikasi ulang:

a.    LSP menetapkan persyaratan sertifikasi ulang mengacu kepada persyaratan untuk menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu mutakhir

b.    Fokus metode asesmen.

i.    Rekaman kegiatan asesmen.

ii.    Portfolio

iii.    Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja.

12.     Penggunaan sertifikat

a.    Profesi yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk: memenuhi ketentuan skema sertifikasi;

b.    menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan;

(59)

c.    tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;

d.    menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta rrengembalikan

sertifikat kepada LSP yang menerbitkannya, dan tidak menyalahgunakan sertifikat

13.     PERPANJANGAN SERTIFIKAT

1. Perpanjangan sertifikat dilaksanakan 2 (dua) bulan sebelum masa kadaluarsa sertifikat Kompetensi dengan memperhatikan hasil surveilan.

2. Perpanjangan sertifikat berlaku hanya bagi pemegang sertifikat Kompetensi yang tidak kehilangan haknya dikarenakan kasus kriminal dan atau malpraktek yang telah memiliki kekuatan hukum tetap

a.   Permohonan, persyaratan dan Uji Kompetensi untuk perpanjangan sertifikat mengacu kepada permohonan, persyaratan dan Uji Kompetensi awal

14.     SYARAT dan KETENTUAN

(60)

i.    Berdasarkan lisensi yang dimiliki, LSP LSK-K3 ICCOSH adalah Organisasi Profesi yang memiliki otoritas untuk melakukan uji Kompetensi operator crane di Indonesia.

ii.    Akreditasi LSP LSK-K3 ICCOSH dilakukan oleh lembaga independen lainnya untuk menjamin kredibilitas LSP LSK-K3  ICCOSH

iii.    Untuk tujuan  sertifikasi Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH adalah lembaga mandiri yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk mengoperasikan  sertifikasi Kompetensi melalui uji kompetensi, dimana pengurus LSP LSK-K3 ICCOSH tidak didominasi oleh suatu

kepentingan pihak tertentu.

iv.    LSP LSK-K3 ICCOSH menetapkan prosedur pemberian  sertifikasi Kompetensi yang mencakup: persyaratan pengakuan, pemeliharaan, perluasan ruang lingkup, pengurangan ruang lingkup, pembekuan dan pencabutan  sertifikasi Kompetensi.

v.    Jika diperlukan, LSP LSK-K3  ICCOSH akan merubah, menambah atau menghilangkan elemen persyaratan  Sertifikat Kompetensi

vi.    Dalam hal terjadi perubahan, LSP LSK-K3 ICCOSH akan memberikan informasi kepada setiap pemegang  Sertifikat Kompetensi dan memberi waktu kepada pemegang Sertifikat Kompetensi untuk memenuhi perubahan persyaratan.

vii.    LSP LSK-K3 ICCOSH menerbitkan publikasi prosedur pengajuan Sertifikat Kompetensi melalui proses uji profesiensi.

viii.    Permohonan  Sertifikat Kompetensi berlaku selama 2 tahun sejak tanggal diajukan apabila pelaksanaan  Sertifikat Kompetensi belum dapat dilaksanakan maka permohonan dianggap batal

(61)

ix.    Sertifikat Kompetensi berlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan tidak dapat dipindahkan pada pihak lain.

x.    Semua pemegang Sertifikat Kompetensi akan dimasukkan dalam Direktori LSP LSK-K3 ICCOSH.

xi.    LSP LSK-K3 ICCOSH akan melakukan surveilan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi paling sedikit sekali dalam setahun. jika diperlukan LSP LSK-K3 ICCOSH dapat melakukan perubahan jadwal pelaksanaan surveilan.

xii.    Jika persyaratan masa berlaku  Sertifikat Kompetensi berakhir dan pemegang Sertifikat Kompetensi mempunyai keinginan untuk memperpanjang  Sertifikat Kompetensi, maka 

pemegang Sertifikat Kompetensi harus mendaftarkan kembali minimnal 2 bulan sebelum masa berlakunya  Sertifikat Kompetensi. LSP LSK-K3 ICCOSH akan menginformasikan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi tentang kewajiban mengajukan perpanjangan  Sertifikat Kompetensi paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Kompetensi habis. Jika proses sertifikasi ulang tidak selesai dalam waktu 3 tahun sertifikat akan dibekukan.

b.    Pembekuan dan pencabutan sertifikat jika:

i.    pelanggaran terhadap persyaratan  Sertifikat Kompetensi;

ii.    Gagal memenuhi persyaratan Sertifikat Kompetensi Ahli K3.

iii.    LSP LSK-K3 ICCOSH menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan LSP LSK-K3 ICCOSH dapat mencabut  Sertifikat Kompetensi jika pemegang Sertifikat Kompetensi tidak mampu memenuhi persyaratan lagi.

(62)

iv.    Sebelum LSP LSK-K3 ICCOSH membekukan  Sertifikat Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat pemberitahuan diterima.

v.    Selama periode  Sertifikat Kompetensi jika pemegang Sertifikat Kompetensi tidak memenuhi persyaratan sertifikasi, tetapi berdasarkan pertimbangan LSP LSK-K3 ICCOSH bahwa terjadi hanya sesaat dan tidak mempengaruhi dan tidak mempunyai akibat besar pada status persyaratan  Sertifikat Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH dapat membekukan

pemegang Sertifikat Kompetensinya.

vi.    Pemegang Sertifikat Kompetensi yang dibekukan atau dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan gelar dan mempublikasikan atau iklan yang menyatakan masih dalam status  Sertifikat Kompetensi pemegang Sertifikat Kompetensi yang dicabut  Sertifikat Kompetensinya harus mengembalikan sertifikat  Kompetensi kepada LSP LSK-K3 ICCOSH .

c.    Semua informasi yang didapat dari LSP LSK-K3 ICCOSH,selama proses persyaratan pengakuan, pemeliharaan,  pembekuan dan pencabutan  Sertifikat Kompetensi, akan diperlakukan secara rahasia antara LSP LSK-K3 ICCOSH dan pemegang Sertifikat Kompetensi, kecuali keputusan pengakuan pembekuan dan pencabutan.

d.    Semua anggota dan staf Bidang Registrasi LSP LSK-K3 ICCOSH  dalam semua level serta komite-komite serta individu yang mendapat penugasan dari LSP LSK-K3 ICCOSH  harus menyadari dan menjaga kerahasiaan. Informasi tentang pemegang Sertifikat Kompetensi tertentu tidak boleh dibuka kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari pemegang Sertifikat Kompetensi. Bila peraturan perundangan membutuhkan informasi untuk dibuka pada pihak ketiga pemegang Sertifikat Kompetensi harus

diberitahu, sesuai dengan yang diperlukan/diijinkan oleh peraturan perundangan.

(63)

15.     NOTIFIKASI PERUBAHAN

a.  Pemegang Sertifikat Kompetensi akan diberi informasi jika terjadi perubahan persyaratan dan akan diberikan waktu yang cukup untuk melakukan perubahan. LSP LSK-K3  ICCOSH harus menotifikasikan perubahannya kepada pemegang Sertifikat Kompetensi jika sudah selesai.

b.   Setiap pemberitahuan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi dalam kaitannya dengan perubahan, dapat dilakukan melalui pengiriman,, telex/fax, dan email.

c.   Perubahan yang signifikan dari Sertifikat Kompetensi mencakup:

i.      Perubahan organisasi atau manajemen, seperti menajemen organisasi, manajer operasi atau manajer mutu.

ii.      Perubahan penandatangan sertifikat.

iii.      Perubahan alamat, kepemilikan, status legal

iv.      Perubahan kebijakan dan prosedur

(64)

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal, 7 Desember 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan mengenai pengaruh bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, harga, tempat/lokasi dan promosi terhadap

Tujuan perentangan ini didasarkan pertimbangan bahwa informasi atas objek yang ingin diambil dari data citra terdistribusi pada aras keabuan yang berbeda- beda. Untuk

Berdasarkan karakteristik citra mamografi yang tampak secara visual, para dokter ahli dapat mengelompokkan tumor payudara berdasarkan pada benjolan dan batas tepi

Dengan demikian dapat disimpulkan: Pertama, bahwa sikap mahasiswa akan sangat dipengaruhi oleh simpul-simpul yang paling dekat dengan lingkup hidupnya dan dalam

Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPI2JM, maka Pemerintah

Berdasarkan hasil verifikasi dan penelusuran dokumen Laporan Produksi PT Artcraft Indonesia selama periode audit, produk yang diekspor bukan merupakan dari bahan

a Teknik pertanian dapat berperan di bidang peternakan untuk meningkatkan produktivitas, konservasi, dan kesejahteraan ternak lokal, melalui pendekatan atau aplikasi ilmu

Lurah dalam memimpin suatu kelurahan sangatlah besar tanggung jawabnya karena jika lurah tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya itu maka suatu kelurahan tidak