RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MAN 1 Kerinci Kelas/Semester : XI/Genap
Mapel : Alqur’an Hadits Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 45 menit) Surel : 10504761185001@siap.id
Topik : Makanan yang Halal & Baik (hadits riwayat Abu Daud & hadits riwayat at-Tirmidzi) A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu membaca dan memahami hadits riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi tentang hewan-hewan yang haram dimakan dan hikmah memakan makanan yang halal, kemudian menerapkan dan mengamalkan saat memilih makanan dan minuman dalam kehidupan sehari-hari.
B. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat/Bahan: Laptop/Gawai/HP, Internet, google classroom, dan google form.
2. Sumber Belajar: Buku Siswa Al-Qur’an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XI, Jakarta: Kemenag RI, 2014, Muhammad, Ahsin Sakho, dkk., Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang
Disempurnakan). Jakarta: Departemen Agama RI, 2009, buku lain yang relevan. C. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran pada google classroom dengan mengucapkan salam, berdoa, lalu menanyakan kabar, dan mengabsensi peserta didik.
b. Guru menyampaikan sekilas materi yang dipelajari minggu lalu.
c. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, manfaat, dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi pada classroom berupa Bahan Ajar hadits riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi tentang hewan-hewan yang haram dimakan dan hikmah memakan makanan yang halal.
b. Siswa diminta untuk membaca dan memperhatikan Bahan Ajar tersebut.
c. Setelah siswa selesai membaca, guru membuka sesi diskusi dan tanya jawab pada
classroom. (Guru dan siswa aktif dalam diskusi)
d. Guru memberikan tugas pada classroom berupa soal-soal yang telah disusun di google
form. (Guru memberikan link google form)
e. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dimana hasilnya akan tersimpan secara otomatis pada google drive guru.
f. Setelah semua selesai, guru membimbing siswa menyimpulkan materi hadits riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi tentang hewan-hewan yang haram dimakan dan hikmah memakan makanan yang halal.
3. Penutup
a. Guru membuat kesimpualan pembelajaran.
b. Guru mengingatkan siswa agar senantiasa menjaga kesehatan, kebersihan, dan mengkonsumsi makanan yang halal dan baik agar wabah Covid-19 segera berakhir. c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.
D. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan: Siswa menjawab soal-soal terkait materi pada google form. Siswa menyebutkan hewan-hewan yang haram dimakan dan memahami hikmah makanan yang halal.
2. Penilaian Keterampilan: Siswa mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan baik (yaitu classroom dan google form).
3. Penilaian Sikap: Mengucap salam dan doa (spiritual), aktif dalam pembelajaran (disiplin), pembiasaan menjaga kebersihan, kesehatan, dan makanan bergizi (sosial).
Mengetahui,
Kepala MAN 1 Kerinci
Dafri Hayani, S.Pd
NIP.19790425 200604 1010
Kerinci, 18 April 2020 Guru Mapel Al-Qur’an Hadits
H. Abu Hasan al Asyhari, Lc
NIP. 19850115 201903 1005
Materi Ajar Daring Alqur’an Hadits Kelas XI
BAHAN AJAR
Belajar dalam Jaringan (DARING)
ALQUR’AN HADITS
KELAS XI
Makanan yang Halal dan Baik
(Bag. 2)
Disusun Oleh :
H. Abu Hasan al Asyhari, Lc
MAN 1 KERINCI
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Materi Ajar Daring Alqur’an Hadits Kelas XI
Hand Out
BAHAN AJAR
Sekolah : MAN 1 Kerinci Kelas/Semester : XI / Genap Mata Pelajaran : Alqur’an Hadis Program : MIA/IIS/IIK Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Bagian/Pertemuan : 2
Materi Pokok : Makanan yg Halal & Baik
MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
(Bagian 2)
Pertama. Hadis riwayat Abu Daud
َلاَق َمَّل َسَو ِهْيَل َع َُّللَّها ىَّل َص َِّللَّها ِلو ُسَر ْن َع َبِرَك يِدْعَم ِنْب ِماَدْقِمْلا ْنَع
ِلاَم ْنِم ُة َطَقُّللا َلَاَو ُّيِل ْهَْلْأا ُراَم ِحْلا َلَاَو ِعاَب ِّسلا ْنِم ٍباَن وُذ ُّل ِحَي َلَا َلَاَأ
ُهَل َّنِإَف ُهوُرْقَي ْمَلَف اًمْوَق َفا َض ٍل ُجَر اَمُّيَأَو اَهْن َع َيِنْغَت ْسَي ْنَأ َّلَاِإ ٍدَهاَعُم
ُهاَرِق ِلْثِمِب ْمُهَبِقْعُي ْنَأ
Dari Al Miqdam bin Ma'dikarib dari Rasulullah Saw., beliau bersabda: "Ketahuilah, tidak halal hewan buas yang memiliki taring, keledai jinak, barang temuan dari harta orang kafir Mu'ahad (yang menjalin perjanjian dengan negara Islam) kecuali ia tidak
membutuhkannya. Dan siapapun laki-laki yang bertamu kepada suatu kaum dan mereka tidak menjamunya, maka baginya untuk menuntut ganti yang seperti jamuan
untuknya."
Penjelasan
Hadits ini menjelaskan mengenai salah satu ciri atau karakteristik hewan yang tidak halal untuk dikonsumsi yakni hewan buas yang bertaring. Selain itu Rasulullah Saw. juga menyebutkan secara spesifik yang diharamkan Allah yakni keledai jinak,
barang temuan dari orang kafir mu‘āhad.
Imam Ibnu ‘abdil Barr dalam at-Tamhid dan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam I’lamul Muwaqqi’in kemudian merinci ketentuan tersebut. Menurut kedua ulama tersebut, binatang haram yang dimaksudkan Rasulullah termasuk dalam istilah ŻINAB
(DZU NABIN). Ini adalah binatang yang memiliki taring atau kuku tajam untuk
melawan manusia. Termasuk di dalamnya serigala, singa, macan tutul, harimau, beruang, kera dan sejenisnya. “Semua itu haram dimakan,” papar kedua ulama. Imam Ibnu ‘Abdil Barr menambahkan beberapa jenis hewan yang termasuk pada kriteria ini, yakni gajah dan anjing. Ulama ini bahkan tidak sekadar melarang untuk mengonsumsi, melainkan juga menganjurkan agar tidak memperjualbelikan daging hewan itu sebab tidak ada manfaatnya.
SIBĀ’ adalah istilah lain untuk binatang yang menangkap binatang lain untuk
dimakan dengan bengis. Cendekiawan Muslim Syekh Dr. Yusuf al-Qard /awi menggolongkannya dalam khabaiṡ, yakni semua yang dianggap kotor, menjijikkan dan berbahaya oleh perasaan manusia secara umum, kendati beberapa prinsip mungkin berpendapat lain.
Dengan demikian, apapun yang berkaitan dengan binatang ini hukumnya haram, tidak terkecuali hewan yang diterkam binatang buas dan telah dimakan sebagian dagingnya. Menurut Syekh Dr. Yusuf al-Qard /awi, tidak boleh dikonsumsi meski darahnya mengalir dan bagian lehernya yang terkena.
Materi Ajar Daring Alqur’an Hadits Kelas XI
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri, saat ini di sebagian masyarakat masih menyimpan kepercayaan bahwa daging hewan buas mengandung khasiat bagi kesehatan. Jadilah, beberapa jenis hewan buas dan bertaring justru menjadi konsumsi favorit. Anggapan itu tentu masih bisa diperdebatkan kebenarannya. Sebaliknya, berdasarkan penelitian medis, hewan-hewan ini memiliki penyakit yang sifatnya zoonosis (yang dapat menular kepada manusia), yakni rabies. Menilik alasan tersebut, Islam pun melarang umat untuk mengonsumsi hewan buas dan bertaring tadi.
Kedua. Hadits Riwayat at-Tirmidzi
ِهْيَل َع َُّللَّها ىَّل َص َِّللَّها ُلو ُسَر َلاَق َلاَق ُهْن َع ُللَّها َي ِضَر َةَرْيَرُه يِبَأ ْن َع
َنيِنِم ْؤُمْلا َرَمَأ ََّللَّها َّنِإَو اًبِّي َط َّلَاِإ ُلَبْقَي َلَا ٌبِّي َط ََّللَّها َّنِإ ُساَّنلا اَهُّيَأ َمَّل َسَو
اوُلَم ْعاَو ِتاَبِّي َّطلا َنِم اوُلُك ُل ُسُّرلا اَهُّيَأ اَي( َلاَقَف َنيِل َسْرُمْلا ِهِب َرَمَأ اَمِب
ْنِم اوُلُك اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي( َلاَقَو )ٌميِل َع َنوُلَمْعَت اَمِب يِّنِإ ا ًحِلا َص
ِهْيَدَي ُّدُمَي َرَب ْغَأ َثَع ْشَأ َرَف َّسلا ُلي ِطُي َل ُجَّرلا َرَكَذ َّمُث )ْمُكاَنْقَزَر اَم ِتاَبِّي َط
ٌماَر َح ُه ُسَبْلَمَو ٌماَر َح ُهُبَر ْشَمَو ٌماَر َح pُهُمَع ْطَمَو ِّبَر اَي ِّبَر اَي ِءاَم َّسلا ىَلِإ
َكِلَذِل ُبا َجَت ْسُي ىَّنَأَف ِماَرَحْلاِب َيِذُغَو
Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah
menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana perintah kepada para Rasul :
ٌميِل َع َنوُلَمْعَت اَمِب يِّنِإ ا ًحِلا َص اوُلَم ْعاَو ِتاَبِّي َّطلا َنِم اوُلُك ُل ُسُّرلا اَهُّيَأ اَي
Wahai sekalian para Rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan (Q.S al-Mukminun:51)
Dan Allah Ta’ala berfirman:
ْمُكاَنْق َز َر اَم ِتاَبِّي َط ْنِم اوُلُك اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik dari rezeki yang Kami berikan kepada kalian (Q.S Al Baqarah:172). Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa,
menengadahkan tangan ke langit dan berkata: Wahai Rabbku, wahai Rabbku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi
asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?! (H.R Muslim)
Penjelasan Ayat
Hadis tersebut menjelaskan bahwa salah satu kriteria sesuatu dikategorikan halal adalah sesuatu tersebut baik. Mengkonsumsi dan menggunakan barang-barang yang baik dan halal adalah penyebab dik abulnya keinginan-keinginan kita dan diangkatnya amalan-amalan kita, sebab Allah Swt. selamanya tidak akan menyatukan yang baik dan yang jelek, walaupun kebanyakan manusia lebih cenderung kepada yang jelek-jelek. Allah berfirman : “Katakanlah, tidak sama yang jelek dan yang baik itu, walaupun banyaknya yang jelek itu menarik hatimu” (QS. al-Ma’idah [5]: 100).
Allah hanya akan menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa saja, sebagaimana dalam firmanNya: “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa” (QS. al-Ma’idah [5]: 27).
Imam Ah /mad ditanya tentang makna yang bertakwa di sini, beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang menjaga segala perkara, sehingga tidak masuk ke dalam perkara yang tidak halal.” (Jami’ al-’Ulum wal Hikam: 134).
Materi Ajar Daring Alqur’an Hadits Kelas XI
Hikmah Makanan Halal dan Baik bagi Umat Manusia
Diantara hikmah yang ada adalah :
1. Allah akan mengabulkan doa orang yang memakan makanan halal dan baik
2. Allah Swt. akan menyelamatkan orang-orang yang makan makanan halal dan baik 3. Amal ibadah orang yang makan makanan halal dan baik akan diterima oleh Allah
Swt.
4. Makanan halal dan baik akan membentuk darah daging yang baik dimana akan melahirkan amalan yang baik pula.
Sumber :
Buku Siswa Al-Qur’an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XI, Jakarta: Kemenag RI, 2014