• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Tahunan 2019 Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Tahunan 2019 Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun Laporan Kinerja Tahunan 2019 Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebagai pertanggung jawaban kinerja atas pelaksanaan APBD, APBDP tahun 2019 yang bertolok ukur dari Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023.

Laporan Kinerja merupakan media pertanggung jawaban yang dibuat secara periodik yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Tahunan mempunyai beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksaan tugas dan fungsi rumah sakit, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi dan disisi lain Laporan Kinerja Tahunan merupakan alat kendali dan alat pemacu kinerja setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Sejalan dengan kondisi yang demikian, Laporan Kinerja Tahunan yang kami susun berupaya melaporkan apa yang direncanakan sesuai dokumen perencanaannya dan sejauh mana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung

(4)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, sekaligus sebagai wujud komitmen dalam melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso.

Kami menyadari Laporan Kinerja Tahunan yang disusun belum secara lengkap menggambarkan kinerja yang ideal. Oleh karenanya kami terus berupaya menyempurnakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), untuk itu kami mohon koreksi dan saran dalam rangka perbaikan Laporan Kinerja Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso untuk tahun mendatang.

Pontianak, Februari 2020

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso

drg. Yuliastuti Saripawan, M. Kes

Pembina Tingkat I NIP. 19710714 200012 2 002

(5)

KATA PENGANTAR………... DAFTAR ISI……….. BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum 1. Pendahuluan……… 2. Susunan Organisasi………. 3. Tupoksi……….. 4. Sumber Daya Aparatur (SDA)……… 5. Sumber Daya Keuangan……… 6. Sarana dan Prasarana……… B. Permasalahan Utama (Strategic Issued)...

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Rencana Strategis

1. Visi………. 2. Misi……… 3. Tujuan dan Sasaran Strategis ……….. B. Perjanjian Kinerja ...

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi ... ……. B. Realisasi Anggaran... …….

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran ... …….

LAMPIRAN

1. Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2019

i-ii iii 1 2 2 8 10 11 16 18 20 24 25 27 39 58

(6)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

1. Pendahuluan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1993 menjadi RSUD Dokter Soedarso, kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Prop Kalbar Nomor 3 tahun 2002 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dan selanjutnya berdasarkan Perda No. 3 tahun 2005 hingga sekarang kembali

menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso. Berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat ditindak lanjuti dengan Peraturan Gubernur Kalimatan Barat Nomor 71 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05/III/3970/09 tanggal 8 Oktober 2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak Kalimantan Barat sebagai Rumah Sakit pendidikan, dalam hal ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura Pontianak. Rumah sakit Umum Daerah Dokter Soedarso memiliki surat izin dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.07.06/III/771/09. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor: 44/RSUD SOEDARSO/2015 tanggal 11 Desember 2015, RSUD Dokter Soedarso merupakan Rumah Sakit Umum yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status penuh. Lulus Akreditasi Tingkat Paripurna

(7)

Otonomi Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso ditetapkan menjadi Lembaga Teknis Daerah.

2. Susunan Organisasi a. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi RSUD Dokter Soedarso terdiri dari : a. Direktur ; b. Wakil Direktur I ; c. Wakil Direktur II ; d. Bidang Pelayanan ; e. Bidang Penunjang ; f. Bidang Pengembangan; g. Bidang Pengendalian :

h. Bidang Pengelolaan Dana Fungsional : i. Bagian Tata Usaha;

j. Komite Pengendalian Penyakit Infeksi; k. Komite Medik ;

l. Komite Keperawatan ;

m. Komite Farmasi dan Terapi; n. Instalasi ;

o. Satuan Pengawas Intern;

p. Dewan Penyantun ;

q. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI)

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 71 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso mempunyai Tugas pokok sebagai berikut :

(8)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

a. Tugas Pokok :

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso mempunyai tugas

melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan lingkup tugasnya yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

b. Fungsi :

RSUD Dokter Soedarso didalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:

1) Penyusunan program kerja RSUD Dr. Soedarso ;

2) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan, penunjang, pengembangan, pengendalian dan pengelolaan dana fungsional;

3) Penyusunan petunjuk operasional dan pelaksanaan bidang

pelayananan yang meliputi pelayanan medik dan pelayanan

keperawatan ;

4) Penyusunan petunjuk operasional dan pelaksanaan bidang penunjang yang meliputi penunjang medik dan penunjang non medik;

5) Penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang

pengembangan yang meliputi pendidikan dan penelitian, serta mutu dan akreditasi ;

6) Penyusunan petunjuk operasional dan pelaksanaan bidang

pengendalian yang meliputi sistem informasi dan rekam medik, serta hukum, humas dan pemasaran;

7) Penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengelolaan dana fungsional yang meliputi dana langsung dan dana tidak langsung;

(9)

11)Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas ;

12)Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Gubernur.

c. Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Masing-Masing :

a. Direktur sebagai unsur pimpinan mempunyai tugas memimpin,

membina, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan RSUD Dr. Soedarso berdasarkan kebijakan Gubernur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Wakil Direktur I mempunyai tugas membantu Direktur dalam memberikan bimbingan dan mengkoordinasikan kegiatan bidang pelayanan, penunjang, pengembangan dan instalasi-instalasi pelayanan. c. Wakil Direktur II mempunyai tugas membantu Direktur dalam

memberikan bimbingan dan mengkoordinasikan kegiatan tata usaha, bidang pengendalian dan bidang pengelolaan dana.

d. Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi semua kebutuhan dan melakukan pemantauan dan mengevaluasi kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat darurat, pelayanan rawat inap dan rawat intensif, pelayanan khusus dan penggunaan fasilitas pelayanan serta melakukan pemantauan dan mengendalikan penerimaan serta pemulangan pasien dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dilingkungan instalasi-instalasi medik dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi 2 (dua) Seksi yaitu :

- Seksi Pelayanan Medik ;

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan kebutuhan pelayanan medik, melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan medik pada rawat jalan, rawat darurat, bedah sentral rehabilitasi medik, haemodialisa serta pemeriksaan kesehatan menyeluruh, melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap

(10)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

- Seksi pelayanan Keperawatan ;

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan kebutuhan pelayanan keperawatan melkukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan keperawatan pada rawat inap dan rawat

intensif, melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap

penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayana keperawatan, serta pemantauan dan pengevaluasian pelayanan pasien.

e. Bidang Penunjang mempunyai tugas melaksanakan program, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan pengevaluasian kegiatan dibidang penunjang medik dan penunjang non medik dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi :

- Seksi Penunjang Medik ;

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan kebutuhan pelayanan penunjang medik, melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penggunaaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medik pada instalasi radiologi, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, instalasi Gizi dan instalai terkait lainnya.

- Seksi Penunjang Non Medik ;

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan kebutuhan pelayanan penunjang non medik, melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang non medik pada instalasi pengelolaan fasilitas rumah sakit, instalasi sanitasi dan pemulasaraan jenazah, instalasi sterilisasi dan binatu, serta instalasi terkait lainnya.

f. Bidang Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan

sumber daya manusia meliputi pendidikan, pelatihan, penelitian, mutu dan akreditasi dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi :

(11)

Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang mutu dan akreditasi.

g. Bidang Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, evaluasi, pelaporan dan pengendalian di bidang pelayanan rumah sakit yang meliputi kegiatan sistem informasi manajemen rumah sakit, pengelolaan rekam medik, hukum, humas dan pemasaran dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi :

- Seksi Sistem Informasi dan Rekam Medik ;

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeberian informasi, petunjuk dan penyuluhan kepada masyarakat, pengelolaan rekam medik dan audit rekam medik.

- Seksi Hukum, Humas dan Pemasaran ;

Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan

penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan dan

penyelesaian masalah hukum, publikasi dan pemberitaan resmi kehumasan serta pemasaran.

h. Bidang Pengelolaan Dana Fungsional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana fungsional meliputi dana langsung, dana tidak langsung dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi :

- Seksi Pengelolaan Dana langsung ;

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan penerimaan dana langsung yang meliputi penerimaan dana dari pelanggan perorangan, pelanggan pihak ketiga dan fleksibilitas tariff.

- Seksi Pengelolaan Dana Tidak Langsung;

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan penerimaan dana tidak langsung yang meliputi pengajuan tagihan kepada pihak ketiga dan melakukan pendistribusian jasa pelayanan.

i. Bagian Tata usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan

(12)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

dan asset dan dalam pelaksanaan tugasnya membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu :

- Sub Bagian Rencana Kerja dan Monev ;

Mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan penyusunan rencana kerja, rencana strategis, serta monitoring dan evaluasi.

- Sub Bagian Umum dan Aparatur ;

Mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan menyiapkan bahan

perumusan kebijakan administrasi kepegawian, organisasi dan

tatalaksana serta urusan umum. - Sub Bagian Keuangan dan Asset ;

Mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset.

j. Komite Pengendalian Penyakit Infeksi merupakan kelompok tenaga

profesional kesehatan yang anggotanya terdiri dari dokter wakil dari tiap

SMF, petugas laboratorium, farmasi, perawat, bidan, sterilisasi

(CSSD),binatu, IPFRS, sanitasi, gizi, kesehatan dan keselamatan kerja (K3),dan kamar jenazah mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun dan evaluasi program, kebijakan dan standard operating procedure pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi, pengembangan dan peningkatan cara pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi, penyusunan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) clinical governance dan keamanan pasien, melaksanakan pendidikan dan latihan pencegahan dan pengedalian penyakit menular.

k. Komite Medik merupakan kelompok tenaga medis yang anggotanya terdiri dari Ketua-Ketua Staf Medik Fungsional mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan medik, memantau

(13)

l. Komite keperawatan merupakan kelompok profesi perawat/bidan yang anggotanya terdiri dari perawat/bidan, mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan, melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan.

m. Komite Farmasi dan Terapi merupakan kelompok tenaga profesional kesehatan yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medis dan staf farmasi yang anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit, dan apoteker yang mewakili farmasi rumah sakit, mempunyai tugas membantu Direktur Menyusun dan mengembangkan formularium rumah sakit, mengatur pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit, meninjau penggunaan obat di rumah sakit terhadap standar diagnosa dan terapi serta laporan mengenai efek samping obat, melaksankan bimbingan terhadap instalasi farmasi dalam mengembangkan peninjauan terhadap kebijakan dan peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit,mengevaluasi produk obat dan dosis obat yang diusulkan oleh staf medis,menyebarluaskan ilmu pengetahuan obat kepada staf medis dan staf keperawatan.

n. Instalasi merupakan unit penyelenggara pelayanan fungsional di RSUD Dr. Soedarso dipimpin oleh seorang Kepala dalam Jabatan Fungsional, mempunyai tugas membantu Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan

fungsional sesuai dengan fungsinya secara langsung dengan

memanfaatkan sumber yang ada secara efektif dan efisiensi.

4. Sumber Daya Aparatur (SDA)

Sebagaiamana diketahui tenaga medis dan paramedis merupakan tulang punggung system ketenagaan Rumah Sakit, demikian pula dengan tenaga-tenaga teknis lainnya dimana pada saat ini tenaga-tenaga tersebut pada RSUD Dokter Soedarso masih di bawah kebutuhan standar minimal ketenagaan. Pada tahun 2019 tenaga pada RSUD Dokter Soedarso berjumlah 927 Orang yang terdiri dari

(14)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

319 orang laki-laki dan 608 orang Perempuan dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebanyak 4 Orang yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Jumlah Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) pada Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebanyak 234 orang. Jumlah Pegawai berdasarkan dari tingkat Kualifikasi Pendidikan dan kepangkatan/Golongan Ruang Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

NO PENDIDIKAN TOTAL IV III II I PNS 1 DOKTOR 1 1 2 SPESIALIS 32 16 48 3 S2 16 12 28 4 APOTEKER 3 6 9 5 NERS 10 32 42 6 S1 15 93 108 7 D4 4 31 2 37 8 D3 337 93 430 9 D2 1 1 10 D1 11 11 11 SMA 50 134 184 12 SMP 12 6 18 13 SD 4 6 10 JUMLAH PNS 81 588 246 12 927 CPNS 1 S1/ PROFESI 2 2 2 D3 2 2 3 SMA/D1 0 4 SMP 0 5 SD 0 JUMLAH CPNS 0 2 2 0 4 TOTAL PNS & CPNS 81 590 248 12 931

Sumber ; Data Sub Bag Umum dan Aparatur Tahun 2019

KEPANGKATAN / GOLONGAN RUANG

REKAPITULASI PNS DAN CPNS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO TAHUN 2019 BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN DAN GOLONGAN

1) Dari segi Kepangkatan/Golongan Ruang, terdiri dari:

a). Golongan I = 12 orang

(15)

a). Eselon II = 3 Orang

b). Eselon III = 6 Orang

c). Eselon IV = 13 Orang

b. Disamping itu, Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dibantu oleh Pegawai Non Organik (Tenaga Perbantuan) dengan jumlah 234 orang.

5. Sumber Daya Keuangan

Dana yang tersedia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas selama tahun 2019, bersumber dari dana APBD dan APBDP Rumah Sakit

Umum Daerah Dokter Soedarso dengan total dana sebesar Rp.

272.421.987.693,00 dengan perincian sebagai berikut:

No. Uraian Anggaran

1) APBD & APBDP Rp 272,421,987,693

a. Belanja Tidak Langsung Rp 99,446,272,959

- Belanja Pegawai Rp 99,446,272,959

b. Belanja Langsung Rp 172,975,714,734

- Belanja Pegawai Rp 44,494,636,450

- Belanja Barang dan Jasa Rp 75,199,964,862

- Belanja Modal Rp 53,281,113,422

(16)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

6. Sarana dan Prasarana

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso adalah:

1. Luas Areal : 26,632 Ha 2. Bangunan :

a. Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdiri 2 lantai;

- Lantai 1 merupakan ruang pelayanan Instalasi Gawat Darurat

(IGD), Apotik 24 jam, medical record, kasir IGD 24 jam.

- Lantai 2 merupakan ruang pelayanan Incentive Care Unit (ICU), ICCU, NICU dan PICU.

b. Gedung Pelayanan rawat jalan (Poliklinik) terdiri 3 lantai;

- Lantai 1 terdiri dari ruang Pendaftaran/Medical Record, Kasir, BPJS centre Rawat Jalan dan Rawat Inap, Apotik, Bank Kalbar, Klinik Anak, Klinik Interpensi dan GE, Klinik Jantung, Klinik Obgin dan Kebidanan, serta Costumer Service,

- Lantai 2 terdiri dari ruang Pelayanan Pasien Klinik Bedah Tulang, Klinik Bedah Umum, Klinik Urologi, Klinik Bedah Saraf, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Saraf, Klinik THT, Klinik Mata.

- Lantai 3 terdiri dari ruang Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin, Klinik Paru dan klinik Stoma (Luka), Klinik Bedah Plastik.

c. Gedung Administrasi yang berhubungan dengan kegiatan

administrasi perkantoran.

(17)

VIP

Interme diate Ward

A Instalasi Rawat Inap A

1 C (Kelas II UMUM) 32 32 2 D (ARWANA) 18 21 39 3 G 16 16 4 VIP (IRNA) 7 18 25 5 VVIP 1 9 10 6 PPT 1 5 16 22

B Instalasi Rawat Inap B

7 A (ANAK) 2 4 24 30 8 B (Perinatologi) 28 28 9 F (Ruang Infeksi) 16 16 10 27 27 11 I ( PARU) 27 27 12 29 29 13 N (NIFAS /OBSTETRI) 4 21 25 14 L (SYARAF) 12 12 C 15 ICU 10 10 16 ICCU 6 6 17 PICU/NICU 4 4 18 HCU 7 7 D Ruang Transit 5 5

Sumber : data Seksi Keperawatan

Utama III Utama IV Kelas III VVIP High care

JUMLAH TOTAL TEMPAT TIDUR BERDASARKAN KELAS

JUMLAH TEMPAT TIDUR PADA RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

Instalasi Rawat Inap Intensif /Khusus JUMLAH TOTAL 0 2 0 21 0 0 27 54 82 184 370 Utama I JLH TOTAL TT

NO RUANG RAWAT INAP KLS

I KLS II KLS III Intensif Utama II

H (Peny. Dalam Pria & Wanita

K ( Bedah Pria dan Wanita

(18)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

VIP Interme diate Ward 1 M (Maternal)/ Bersalin 16 16 2 17 17 3 OK Sentral 8 4 OK IGD 2 5 OK PPT 2

Sumber : data Seksi Keperawatan

JUMLAH TEMPAT TIDUR TINDAKAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

NO RUANG RAWAT INAP

JUMLAH TOTAL TEMPAT TIDUR BERDASARKAN KELAS VVIP High care Intensif KLS I KLS II KLS III JLH TOTAL TT Utama I Utama II Utama III Utama IV Kelas III

IGD (Instalasi Gawat Darurat ) 33 0 45 0 0 0 0 0 JUMLAH TOTAL 0 0 0 VIP Interme diate Ward 1 FLU BURUNG 4 4

Sumber : data Seksi Keperawatan

High care Intensif KLS I KLS II KLS III JLH TOTAL TT Utama I Utama II Utama III Utama IV Kelas III

JUMLAH TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN RUANG RAWAT KHUSUS SITUASIONAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

NO RUANG RAWAT INAP

JUMLAH TOTAL TEMPAT TIDUR BERDASARKAN KELAS VVIP

4 0 4

0 0 0 0 0

(19)

1 2 3

Sumber : data Seksi Keperawatan

DATA JUMLAH TEMPAT TIDUR TINDAKAN DI UNIT PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO

17 37

RAWAT KHUSUS RAWAT SEHARI (ONE DAY CARE)

RUANG RAWAT KHUSUS JUMLAH TOTAL TEMPAT TIDUR

RUANG Thalasemia Hemodialisa (HD) Ruang Rehabilitasi Medik

JUMLAH TOTAL TEMPAT TIDUR 94

13 27 NO

e. Serta Gedung Penunjang lainnya seperti Instalasi gizi (dapur),

Kamar Bedah Sentral (OK), Laboratorium, Radiologi, UMS, Pusat Diagnostik, Rehabilitasi Medik, Farmasi, Loundry, UMS, Pengelola Fasilitas Rumah Sakit, Penunjang Non Medik Selektif, Kamar Jenazah,MRI dan Bank Darah, Cathlab.

3. Kendaraan

Kendaraan yang tersedia, yaitu :

1) Kendaraan Roda Dua = 3 unit

2) Kendaraan Roda Empat 11 unit terdiri dari :

Ambulance = 5 unit

Mobil Jenazah = 2 unit

Opersional Kantor= 4 unit 4. Peralatan medis

Peralatan Medis yang ada mencakup seluruh peralatan yang ada pada masing-masing unit pelayanan spesialistik meluputi :

Sebagian besar peralatan yang tersedia antara lain CT, Scan, Auto Analyzer, Mesin Haemodialisa, EEG, Anasthaetic Mechine, EKG, USG, Treadmill, Endoscopy, Electro Medical Monitor, incubator, Dental Unit,

(20)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Pesawat Rontgen 500 MA, Ventilator, X.Ray Mobile Plus 250 MA, Echocardiography, Perimetri, Automatic Film Prosecor, Histocentre, Floating Bath, Electric Couter, operating Lamp Celling Type, operating table electric, MRI dan seluruh peralatan lainnya pada masing-masing unit pelayanan. Pada Tahun 2019 RSUD Dr. Soedarso mengadakan Alat medis Cathlab, Mammography dan C- Arm System.

5. Fasilitas lainnya

- Penerangan/listrik : sumber tenaga PLN 865 KVA dan tenaga genset

sebanyak 3 buah masing-masing memiliki daya 500 KVA sehingga total daya genset yang ada sebesar 1500 KVA serta Kavasitor Bank (alat penstabil aliran listrik)

- Sumber Air Bersih : PDAM dan Air hujan.

- Air panas dan uap : Boiler 1 unit dengan tekanan desain 9,99 kg/cm2.

- Telekomunikasi : 2 (dua saluran sambungan PT. Telkom, sentral

telepon dengan hunting system kapasitas 200 pesawat).

- Gas Medik N2O, O2, Suction, Air presure secara sentral.

- Incenerator.

- Pengolah limbah (IPAL).

Pada tahun anggaran 2019 RSUD Dr. Soedarso telah melengkapi sarana dan parasarana pada Gedung Perawatan Kelas III dengan kapasitas 10 kamar Perawatan yang menggunakan dana APBD-DAK 2018 demikian juga dengan Gedung Instalasi Gizi yang menggunakan dana APBD-DAK 2018.

Demikian juga untuk Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi dan

Gedung Instalasi Laboratorium telah selesai pembangunannya tahun

(21)

Permasalahan yang dihadapi :

1. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 390 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional. Pada dasarnya untuk memenuhi standar sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional RSUD Dokter Soedarso pada saat ini lebih banyak membenahi fasilitas dan pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

prima kepada masyarakat Kalimantan Barat. Dalam rangka

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 RSUD Dr. Soedarso membangun Gedung Baru yang terdiri dari enam lantai sehingga lebih banyak membutuhkan anggaran yang lebih banyak untuk melengkapi peralatan medis, non medis serta penunjang medis lainnya.

2. Selain itu permasalahan lainnya yaitu masih kurangnya tenaga medis Dokter Spesialistik/Subspesialistik.

Solusi ;

Berdasarkan permasalahan diatas maka Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso setiap tahunnya selalu melengkapi Sarana, prasarana dan sumber daya manusianya supaya tercapai standar yang diperlukan dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 56 tahun 2014, RSUD dr. Soedarso setiap tahunnya tetap berupaya untuk penambahan dokter residen/PDS/Dokter tamu untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit.

(22)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat

Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam

mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang disusun dengan mengintegrasikan antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain, agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis.

Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso periode 2018 - 2023 mengandung penyataan visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi untuk mencapainya yang penyusunannya memperhatikan RPJM Provinsi Kalimantan Barat dan RPJM Nasional Khususnya Bidang kesehatan. Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso disusun untuk mengantisipasi perkembangan, perubahan dan tantangan masa depan yang semakin komplek. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (ultimate outcame) yang diharapkan. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) yang disertai penyelenggaraan pelayanan publik yang prima, perlu didukung kesiapan sumberdaya yang handal baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya keuangan, serta penyediaan sarana dan prasarana aparatur yang memadai.

(23)

Uraian lebih lanjut Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Tahun 2019 yang merupakan tahun pertama dari Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Tahun 2018 - 2023, adalah sebagai berikut :

1. VISI

Visi adalah cara pandang jauh kedepan atau gambaran masa depan tentang bagaimana dan kemana Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso harus dibawa dan berkarya agar konsisten, eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.

Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh staf/karyawan, pejabat dan masyarakat pada umumnya dalam rangka meningkatkan kinerja.

a. Pernyataan Visi

Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna rumah sakit, maka upaya meningkatkan mutu pelayanan terus menerus dilakukan sesuai dengan perkembangan IPTEK. Untuk itu, menjadikan sumber daya manusia rumah sakit yang handal dan professional dalam pemberian pelayanan baik pelayanan kesehatan, administrasi dan keuangan merupakan upaya yang juga terus menerus dilakukan.

Diharapkan kedua upaya tersebut rumah sakit dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat dan juga harapan sumber daya manusia rumah sakit itu sendiri.

Kedua harapan tersebut digambarkan dalam satu Visi yaitu :

“ MENJADI RUMAH SAKIT TERBAIK MANDIRI DAN

PROFESIONAL “

(24)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat

b. Penjelasan Makna Visi :

Makna yang terkandung dalam Visi tersebut, diperoleh beberapa komponen pokok sebagai berikut :

Rumah Sakit Terbaik

Dilaksanakan upaya menuju rumah sakit terbaik tentunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, berdasarkan Standar Operating Prosedure (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal serta peraturan yang berlaku.

Menjadi rumah sakit terbaik adalah suatu kemajuan yang ingin dicapai bersama yaitu Pemilik Rumah Sakit, Sumber Daya Munusia Rumah Sakit, Stoke Holder dan yang terpenting adalah harapan masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yang nantinya akan menilai apakah rumah sakit daerah ini sudah terbaik atau tidak.

Mandiri

Diharapkan kedepannya Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dapat mengelola keuangan secara mandiri yang pada gilirannya mampu membiayai kebutuhan operasionalnya sendiri dengan tetap mengedapankan aspek sosial.

Profesional

Semua Sumber Daya Manusia Rumah Sakit harus mengedapankan profesionalismenya dalam pemberian pelayanan. Profesionalisme disini mengedapankan tiga unsur yaitu: Aspek Moral, Pengetahuan dan

Keterampilan. Dengan ketiga unsur profesionalisme ini aspek

kemanusiaan menjadi pertimbangan utama dalam memberikan pelayanan sehingga hak-hak pasien terlindungi.

(25)

2. MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai dengan Visi yang ditetapkan agar tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Misi yang ditetapkan diharapkan sebagai acuan bagi seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui program dan hasil yang diperoleh dengan tetap mengikuti perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi baik perubahan lingkungan internal maupun eksternal. Oleh karena itu misi yang ditetapkan sangat dimungkinkan untuk dilakukan perubahan dan penyesuaian sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan yang signifikan.

a. Pernyataan Misi

Adapun Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dalam rangka mendukung Visi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

b. Penjelasan Makna Misi

1) Meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat.

Misi ini mengandung makna Pelayanan yang bermutu dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat diupayakan melalui

1) Meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau

masyarakat.

2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan,

pelatihan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia.

3) Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

4) Meningkatkan pendapatan guna menunjang kemandirian rumah

sakit.

(26)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat

penerapan Standar pelayanan minimal, Standar Operating Prosedure (SOP), ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia.

Misi ini mengandung makna memberikan kesempatan dan pemerataan kepada sumber daya manusia rumah sakit untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pemerataan pendidikan, pelatihan dan juga melaksanakan penelitian dibidang kesehatan sesuai perkembangan IPTEK sehingga dapat meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

3) Meningkatkan Kesejahteraan pegawai

Misi ini mengandung makna meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui pembinaan kedisiplinan dan pengawasan.

4) Meningkatkan pendapatan guna menunjang kemandirian rumah sakit.

Misi ini mengandung makna meningkatkan pendapatan guna menunjang kemandirian rumah sakit melalui ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta efektifitas peluang-peluang pendapatan atas pelayanan yang diberikan.

3. Tujuan

Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun kedepan yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan diperlukan untuk meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah

(27)

kualitatif ataupun kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi organisasi, merupakan jawaban atas prioritas permasalahan, mencakup jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan secara jelas arah program.

Untuk menetapkan tujuan, diperlukan suatu alat bantu berupa metode atau analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam menggambarkan situasi dan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso. Dari pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang akan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu dalam menetapkan tujuan.

Agar dapat mengukur pencapaian tujuan pada suatu periode tertentu diperlukan adanya indikator kinerja tujuan, yang pada hakekatnya merupakan

benefit atau impacts dari suatu kegiatan. Untuk keperluan ini dibutuhkan

adanya Sistem Pengukuran Kinerja yang berlaku untuk di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso.

Suatu instansi pemerintah dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan kriteria:

1) Cukup jelas

2) Diselaraskan dengan Visi dan Misi

3) Mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

instansi

4) Menggambarkan hasil yang ingin dicapai

5) Mengakomodir issue strategis yang dihadapi

6) Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan.

Berdasarkan uraian di atas Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso menetapkan tujuan berikut ini.

(28)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat

3.1. Tujuan Umum :

”Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal khusus di Kalimantan Barat”.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, maka tujuan umum yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat orang peorang untuk hidup sehat . Hal ini ditandai hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta bertambahnya pengetahuan hidup sehat.

3.2. Tujuan Khusus :

a. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Misi Pertama yaitu “Meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat” adalah .

o Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai standard dan indikator pelayanan rumah sakit dengan menerapkan Standar Operating Prosedure dan Standar Pelayanan Minimal serta mengutamakan kepuasan pelanggan dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

b. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Misi Kedua yaitu ”Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia”.

o Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang profesional

khususnya tenaga medis, keperawatan dan non keperawatan, serta menyelenggarakan penelitan dan pengembangan sesuai perkembangan IPTEK.

(29)

o Terwujudnya kesejahteraan karyawan melalui pembinaan kedisiplinan dan pengawasan.

d.Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Misi Keempat yaitu “ Meningkatkan pendapatan guna menunjang kemandirian rumah sakit”

o Terciptanya peluang-peluang pendapatan dengan ketersediaan

sarana dan prasarana rumah sakit yang memadai serta efektifitas dan effisiensi pengeluaran.

4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama :

Tujuan waktu jangka panjang ( 3 sampai 5 tahun), untuk mencapai tujuan , maka setiap priode (bulan/triwulan/semester/tahunan atau satuan waktu yang lebih pendek dari tujuan) ditetapkan sasaran-sasaran yang diharapkan untuk dapat mencapai tujuan.

Sasaran hendaknya dapat diukur dengan jelas, fokus pada tindakan dan hasil yaitu kegiatan yang bersifat spesifik, dapat diukur dan diwujudkan. Sasaran-sasaran tahunan akan dijadikan dasar sebagai penyusunan rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso.

Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sangat diharapkan dapat dicapai melalui sasaran-sasaran strategis yang diidentifikasi sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kualitas Hidup, dimana indikator utamanya adalah NDR Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate). NDR adalah angka kematian 48 jam setelah di rawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Sedangkan GDR adalah angka kematian umumm untuk setiap 1000 penderita keluar. 2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan, Indikator Utamanya adalah BOR.,

ALOS. TOI, dan BTO. BOR (Bed Occupancy Ratio = Persentase Pemakaian Tempat Tidur) adalah Prosentasi pemakaian tempat tidur pada

(30)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat

satuan waktu tertentu, Nilai Parameter BOR yang ideal adalah antara 60-80%. ALOS ("Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari. TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali atau 3-4 kali perbulan.

3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Rumah Sakit, Indikator Kinerja utamanya adalah akreditasi Paripurna.

Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan selama 1 (satu) tahun meliputi Sasaran, Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja dan target yang akan direalisasikan sebagaimana yang diuraikan lebih lanjut dalam formulir Pengukuran Kinerja (PK). Adapun sasaran Strategis dan indikator sasaran beserta targetnya yang akan dilaksanakan dalam

(31)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Kualitas Hidup NDR<25/1000

GDR<45/1000

25 45

2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan BOR 60 – 80%

LOS 6 – 9 Hari TOI 1 – 3 Hari BTO 40 – 50 Kali 61 6 3 45

3 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola

Rumah Sakit

(32)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:

1). Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

Realisasi

Capaian indikator kinerja = x 100%

Rencana

2). Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indikator kinerja = x 100%

Rencana Atau:

(33)

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator

outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan

sasaran yang diinginkan.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran. Sebagian lagi berupa indikator hasil (outcomes). Sedangkan indikator manfaat, dan dampak sebagian baru terbatas pada identifikasi untuk melihat keterkaitannya dengan tujuan dan sasaran, mengingat sistem pengukuran kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat belum sepenuhnya terbangun.

Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran yang meliputi indikator makro, indikator strategis dan indikator mikro Penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan.

(34)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:

a. Kinerja kegiatan merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok indikator kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK).

b. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Kerja

Hasil capaian baik kekurangan maupun kelebihannya merupakan hasil kerja manajemen dalam mensinergikan berbagai sumber daya dan keterlibatan seluruh komponen yang ada dalam masyarakat, tidak terkecuali pengaruh kondisi dan situasi yang melingkupinya.

Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capai suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program dan berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembangunan. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh suatu pihak saja.

Kinerja tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada Tahun Anggaran tertentu bukanlah kinerja yang berdiri sendiri tapi terkait dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, akan sangat sulit dan hampir mustahil untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kinerja APBD satu tahun anggaran sampai pada tingkat atau indikator dampak karena dampak dari suatu program atau kegiatan ada yang baru dapat dinilai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sesuai dengan tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dari program itu.

(35)

Soedarso yang dimaksudkan dalam rangka mencapai Misi menyelenggarakan pelayanan prima, merata, manusiawi dan terjangkau serta mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi, untuk itu maka diperlukan pengelolaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso yang berkesinambungan.

Dimasa mendatang Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sangat dimungkinkan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sebagai penerima jasa pelayanan berdasarkan masukan atau aspirasi dari masyarakat maupun fleksibilitas tarif rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sangat diperlukan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Barat umumnnya dan masyarakat kota Pontianak khususnya. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso perlu meningkatkan, melengkapi dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, menambah dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas serta mendayagunakan semaksimal mungkin disertai dengan penyediaan dana yang memadai untuk kebutuhan operasional dan pembangunan. Guna mewujudkan hal itu Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso mempunyai Motto : Bekerja keras melaksanakan pelayanan kesehatan yang prima berdasarkan pengetahuan dan teknologi yang benar serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019 :

Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian indikator kinerja pada level sasaran Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso tahun 2019 adalah sebagai berikut :

(36)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

NO

SASARAN

STRATEGIS IKU TARGET REALISASI %

1 Meningkatnya Kualitas Hidup NDR<25/1000 25 57 28 GDR<45/1000 45 99 20 2 Meningatnya Kualitas Pelayanan BOR 60-80% 61 61 100 LOS 6-9 hari 6 5 83 TOI 1-3 hari 3 4 66 BTO 40-50 kali 45 41 91 3 Meningkatnya Tata

Kelola Rumah Sakit Akreditasi Paripurna paripurna 100

Secara rinci capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Dilihat dari capaian indikator sasaran diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut diatas dapat dikategorikan cukup Berhasil. Secara umum capaian indikator kinerja sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Pelayanan Rawat Inap diukur dengan indikator pelayanan yang dipergunakan

yaitu BOR, LOS, BTO,TOI, NDR dan GDR pada pelayanan rawat inap.

Dari 6 (enam) indikator pelayanan rawat inap, 3 (tiga) indikator pelayanan rawat inap masuk dalam standar ideal yaitu : BOR, LOS dan BTO, pada tahun 2019 masih dikatagorikan belum ideal dan belum optimal mutu pelayanannya adalah NDR dan GDR dan TOI, hal ini terlihat dari masih rendahnya realisasi rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dan masih tingginya angka kematian umum dan angka kematian jam setelah dirawat jika > 48 jam, jika dibandingkan standar pelayanan ideal berarti pelayanan rawat inap belum effisien.

a. Rata-rata penggunaan tempat-tidur (BOR)

(37)

menggambarkan bahwa Tingkat Pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sudah efektif.

b. Rata-rata lama hari Perawatan (ALOS)

Rata-rata lama hari perawatan pasien di rumah sakit idealnya berkisar antara 6 – 9 hari/org, sedangkan lama hari rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso rata-rata 5 hari/orang masih dalam katagori ideal dan capaian kinerja sebesar 83%.

c. Frekewensi pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu (BTO).

Merupakan pemakaian tempat tidur berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu ( 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai, idealnya selama satu tahun rata-rata satu tempat tidur dipakai antara 40 – 50 kali, jika dibandingkan dengan pemakaian tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebesar 41 kali/tahun masih dalam kategori ideal dengan capaian 91%.

d. Turn Over Internal (TOI)

Merupakan rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1–3 hari, jika dibandingkan dengan rata-rata tempat tidur kosong Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebesar 4 hari masih dalam katagori kurang ideal dan capaian 66%

e. Neath Death Rate (NDR)

merupakan angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar, indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, nilai yang masih ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar. Jika dibandingkan dengan angka kematian NDR Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebesar 57 per 1000 penderita keluar menunjukkan bahwa mutu pelayanan belum

(38)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

system pelayanan kesehatan yang berjenjang dari program BPJS, dimana RSUD Dokter sedarso merupakan rumah sakit rujukan nasional.

f. Angka kematian umum (GDR)

merupakan angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Seyogyanya nilai angka kematian umum ini tidak lebih dari 45 per 1000 penderita. Jika dibandingkan dengan angka kematian di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso sebesar 99 per 1000 penderita maka dapat diprediksi bahwa mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso masih belum optimal, sehingga perlu peningkatan pelayanan atau penanganan terhadap pasien.

Capaian Indikator yang masih rendah dapat disebabkan oleh banyak faktor yaitu salah satunya karena RSUD Dr. Soedarso merupakan rumah sakit rujukan tingkat lanjut dan juga karena faktor tersebarnya sarana pelayanan kesehatan rujukan baik milik pemerintah maupun rumah sakit swasta di seluruh Kalimantan Barat dengan standar pelayanan yang hampir sama sebagai akibat berkembangnya teknologi kedokteran yang berdampak pada ketatnya persaingan bisnis pelayanan kesehatan. Oleh karena itu Rumah sakit berupaya untuk meningkatkan pelayanan dengan melengkapi rumah sakit dengan fasilitas dan sarana kesehatan yang optimal.

a. Untuk Mencapai Stategis yang optimal dan sesuai target Rumah Sakit terus berupaya Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan maupun SDM. Upaya-upaya peningkatan Pelayanan dapat dilihat dari analisis atas efisiensi penggunaan sumber Daya, pada Tabel berikut :

(39)

N

o SasaranStrategi

s Program

Anggaran Capaian

Kinerja EfisisensiTingkat

Target Realisasi % 1 Mening katnya Kualitas Hidup Program Perbekalan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian 2,647,330,300 2,443,402,535 92.30 24 N/a 2 Mening katnya Kualitas Pelayan an Program Upaya Pelayanan Kesehatan 2,333,689,728 1,659,027,126 71.09 85 N/a Program Peningkatan dan Pengemban gan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit 3,968,523,000 3,458,841,000 87.16 Program Pengadaan Peningkatan dan Pemeliharaa n Sarana dan Prasarana Rumah Sakit 43,225,057,372 40,685,056,186 94.12 3 Mening katnya Tata Kelola Rumah Sakit Program Peningkatan Mutu dan Standarisasi Pelayanan rumah Sakit 120,006,850,000 113,397,333,172 94.49 100 100 Program Penigkatan dan Pendayagun aan SDM Kesehatan 772,877,000 691,128,171 89.42

(40)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

b. Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Pencapaian Program/ kegiatan di Rumah Sakit hampir dalam kategori berhasil, hanya pada program Upaya Pelayanan Kesehatan Kesehatan yang masih kurang berhasil dikarenakan pada Kegiatan Pemulangan/Penguburan pasien kurang/tidak mampu sama sekali nihil disebabkan tidak adanya pasien yang kurang mampu yang dikuburkan atau di pulangkan. dan pada kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Spesialistik/Sub Spesialistik pencapaiannya kurang optimal hanya 69.79% dikarenakan jumlah tenaga dokter yang fluktuatif shingga penyerapan anggaran berdasarkan jumlah dokter yang ada.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberpa tahun terakhir.

(41)
(42)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Organisasi

N

O StrategisSasaran IKU REALISASI Target2019

2017 2108 2019 1 Meningkat nya Kualitas Hidup NDR<25/1000 GDR<45/1000 63 99 59 94 57 99 25 45 2 Meningatn ya Kualitas Pelayanan BOR 60-85% LOS 6-9 hari TOI 1-3 hari BTO 40-50 kali 60 4 3 48 68 5 3 42 61 5 4 41 61 6 3 45 3 Meningkat nya Tata Kelola Rumah Sakit

Akreditasi Akreditasi Akreditasi Akreditasi Paripurna

Pencapaian kerja berdasarkan Indikator BOR, TOI dan BTO terlihat lebih rendah pada tahun 2019 di bandingkan 2018 disebabkan bertambahnya jumlah tempat tidur di Rumag Sakit, dimana pada tahun 2018 jumlah tempat tidur 346 dan pada tahun 2019 jumlah tempat tidur adalah 373. Faktor lainnya adalah kunjungan Rawat Inap Tahun 2019 lebih sedikit dibanding tahun 2018. Pada Tahun 2018,

(43)

sarana pelayanan kesehatan rujukan baik milik pemerintah maupun rumah sakit swasta diseluruh Kalimantan Barat dengan standart pelayanan yang hampir sama sebagai akibat berkembangnya teknologi kedokteran yang berdampak pada ketatnya persaingan bisnis pelayanan kesehatan.

4. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan atau peningkatan/penurunan Kinerja serta Alternatif yang telah di lakukan

Hambatan dan kendala :

1. Adapun Hambatan maupun kendala dalam pencapaian sasaran program Upaya Pelayanan Kesehatan (RSUD) antara lain :

1. Jumlah Dokter Spesialis/ Subspesialiaas yang masih belum memenuhi standar.

2. Jumlah Tenaga Dokter yang fluktuatif sehingga penyerapan untuk kegiatan pelayanan Kesehatan Spesialistik/Sub Spesialistik berdasarkan jumlah yang ada.

3. Kegiatan pemulangan/penguburan pasien kurang/tidak mampu anggaran tidak terserap karena tidak adanya penguburan pasien kurang/tidak mampu.

2. Hambatan dan kendala dalam sasaran program pengadaan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit adalah :

a. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Belum Memenuhi standar RS kelas A b. Harga peralatan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal atau

mengalami kenaikan harga.

3. Hambatan dan kendala dalam sasaran program sumber daya kesehatan (RSUD) adalah antara waktu pelaksanaan pelatihan dan jadwal kehadiran nara sumber terjadi ketidak sesuaian.

(44)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Upaya atau solusi dalam mengantisipasi hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-sasaran program antara lain :

1. mengusulkan untuk penambahan untuk tenaga medis dokter residence/PDS/Dokter Pendamping guna peningkatan pelayanan kesehatan. 2. Berupaya mengembangkan dan meningkatkan jenis pelayanan untuk

memenuhi berbagai tuntutan kebutuhan Masyarakat.

3. ke depannya agar lebih cermat dalam menganalisis perencanaan kebutuhan barang

Data Realisasi Program dan Kegiatan Prioritas ;

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran maka disusunlah rencana program yang dijabarkan melalui kegiatan-kegiatan. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Prioritas dan kegiatan indikatif tersebut mencakup sebagai berikut :

N O

PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 Program Upaya Pelayanan Kesehatan

(45)

3 Program Perbekalan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian

2.647.330.300 2.443.402.535 92.30

4 Program Peningkatan Mutu dan Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit

120.006.850.000 113.397.333.172 94.49

5 Program Pengadaan,

Peningkatan dan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

43.225.057.372 40.685.056.186 94.12

6 Program Sumber Daya Kesehatan (RSUD)

772.877.000 691.128.171 89.42

Sasaran 1. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yang efektif dan efisiensi.

Sasaran ini diarahkan untuk mencapai misi “Meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat” dengan kebijakan program yaitu Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan cepat dan tepat berdasarkan Standar Operating Prosedure dan Standar Pelayanan Minimal. Sasaran ini dilaksanakan dalam 5 program dan 14 kegiatan dengan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Penyempurnaan (APBDP) tahun anggaran 2019 untuk mewujudkan sasaran tersebut Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 124.903.100.028.00 dengan realisasi sebesar Rp. 117.437.969.583.00 atau pencapainnya sebesar

(46)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

1. Program Peningkatan Mutu dan Standarisasi Pelayanan Rumah Sakit pada kegiatan Pendampingan Pelaksanaan BLUD dengan anggaran

yang tersedia pada tahun 2019 sebesar Rp. 120.000.000.000,00 dan realisasi keuangan sebesar Rp. 113.390.783.172 capaian realisasi 94.49% dari target 100% yang terinci sebagai berikut :

A. BELANJA OPERASI

A.1. BELANJA PEGAWAI

1. Belanja Pegawai

Kegiatan Belanja Pegawai target output dalam rangka pembayaran Honorarium Pegawai Honorer / Tidak Tetap dan pembayaran Honorarium Pelaksana BLUD antara lain, Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan, Honorarium Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Barang dan Jasa, Honorarium Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Barang dan Jasa, Honorarium Pemimpin BLUD, Honorarium Panitia Pengelolaan Kegiatan, Honorarium Pengelolaan Keuangan, Honorarium Dewan Pengawas, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 5.496.548.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 4.406.085.822,- (80.16 %) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Pembayaran pelaksana kegiatan BLUD yang bekerja pada RSUD Soedarso dan tersedianya Pembayaran Pegawai Honorarium/Tidak Tetap untuk Tenaga honor tingkat SD, SMP, SMA, D3, S1/S2 dan Dokter Spesialis yang bekerja pada RSUD Soedarso.

2. Belanja Jasa Pelayanan

Kegiatan Belanja Jasa Pelayanan di Rumah Sakit target output dalam rangka memenuhi biaya yang terdiri dari Biaya Jasa Pelayanan - Medis,

(47)

keuangan Rp. 35.870.586.835,- (97.14 %) dan Realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Biaya Jasa pelayanan.

A.2 BELANJA BARANG DAN JASA

1. Belanja Bahan

Kegiatan Belanja Bahan di Rumah Sakit target output dalam rangka memenuhi kebutuhan yang terdiri dari Biaya Bahan dan Obat-obatan, Biaya Consumable HD dan CAPD, Biaya Alat Medis Habis Pakai, Biaya BHP Medis, Biaya Bahan dan Alat Laboratorium, Biaya Bahan dan Alat Radiologi, Biaya Pengisian Tabung Gas Medis, Biaya Bahan Makanan dan Minuman Pasien, Biaya Pelayanan Darah, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 49.487.903.600,- dengan realisasi keuangan Rp. 46.509.953.599,-(93.98%) dan Realisasi fisik 100 % outcome tersedianya kebutuhan Bahan-bahan untuk pelayanan.

2. Belanja Pemeliharaan

Kegiatan Bbelanja Pemeliharaan di Rumah Sakit target output dalam rangka memenuhi biaya yang terdiri dari Biaya pemeliharaan Alat Kedokteran, Biaya pemeliharaan Alat Laboratorium, Biaya pemeliharaan Alat Radiologi, Biaya pemeliharaan Elektro Non Medis, Biaya pemeliharaan Instalasi / Jaringan dan Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, Biaya Pemeliharaan Aset tetap lainnya, Biaya Pemeliharaan Instalasi Listrik dan Telepon, Biaya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Komunikasi / Sistem Informasi, Biaya Pemeliharaan Fisik Lainnya, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 3.522.446.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 3.026.936.650,- (85.93%) dan Realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Biaya Pemeliharaan alat Rumah sakit dan Biaya pemeliharaan untuk mendukung BLUD.

(48)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Kegiatan Belanja Barang dan Jasa di Rumah Sakit target output dalam rangka memenuhi biaya yang terdiri dari Biaya Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering), Biaya Bahan Bakar Minyak / Gas dan Pelumas, Biaya Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran, Biaya Air, Biaya Peralatan Rumah Tangga, Biaya Seksi Mutu dan Akreditasi, Biaya Peningkatan Mutu SDM, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 10.105.877.500 dengan realisasi keuangan Rp. 9.932.418.447,-(98.28%) dan Realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Biaya Barang dan Jasa untuk mendukung BLUD.

4. Belanja Administrasi Kantor

Kegiatan Belanja Administrasi Kantor target output Biaya Penggandaan (Fotocopy), Biaya Jilid, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 5.847.117.500,- dengan realisasi keuangan Rp. 5.752.688.160,- (98.38%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Biaya Administrasi untuk mendukung BLUD.

5. Belanja Umum dan Administrasi

Kegiatan Belanja Umum dan Administrasi target output Biaya Premi Asuransi dan Kesehatan, Biaya Jasa Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional, Biaya angkut sampah dan Biaya Kontribusi. Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 1.380.398.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 1.137.769.604 (82.42%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Biaya Umum dan Administrasi Lainnya untuk mendukung BLUD.

B. BELANJA MODAL

B.1. BELANJA PERALATAN DAN MESIN

(49)

sebesar Rp. 3.144.691.200,- dengan realisasi keuangan Rp. 3.144.690.924,- (99.99%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Peralatan dan Mesin Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso.

2. Peralatan Kantor

Kegiatan Belanja Peralatan Kantor dengan target Output perlengkapan kantor komputer dan printer dana yang dianggarkan sebesar Rp. 2.066.641.250,- dengan realisasi keuangan Rp. 1.968.526.000,- (95.25%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Peralatan dan perlengkapan kantor Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso

B.3. BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN

Kegiatan Belanja Gedung dan Bangunan terget output yaitu selasar Kelas

III Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 1.200.000.000,- dengan

realisasi keuangan Rp. 1.183.915.331,- (98.66%) dan realisasi fisik 100 % outcome Terlaksananya Kegiatan Selasar Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso yang memadai.

B.4. BELANJA JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Kegiatan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan target output Jalan, Irigasi dan Jaringan, Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 500.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 437.291.800,- (87.46%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Jalan, Irigasi dan Jaringan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso.

B.5. BELANJA ASET TETAP LAINNYA

Kegiatan Belanja Aset Tetap Lainnya Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 324.250.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 20.000.000,- (6.17%) dan realisasi fisik 100 % outcome tersedianya Aset tetap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso.

(50)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

2. Program Upaya Pelayanan Kesehatan dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2019 sebesar Rp. 2.133.064.728,00 dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.484.282.126,00 dengan capaian realisasi 69.58% dari target 100% yang dilakukan dalam 4 kegiatan yaitu :

- Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan TKI Bermasalah pagu

anggaran sebesar Rp. 22.119.428 realisasi keuangan Rp. 22.119.428 (100%). Target pelayanan terhadap TKI bermasalah sebanyak 10 orang. Output Perawatan dan pengobatan tenaga kerja Indonesia bermasalah / pasien terlantar selama satu tahun anggaran, outcome tersedianya pelayanan pasien TKI bermasalah / pasien terlantar target kinerja 100%.

- Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Spesialistik / Sub

spesialistik pagu anggaran sebesar Rp. 2.071.695.300,- realisasi

keuangan Rp. 1.445.762.698,- (69,79%). Target output Tenaga

Residens dan pendampingan sebanyak 15 orang, outcome terwujudnya pelayanan kesehatan dengan target Kinerja 100%.

- Kegiatan Pemulangan / Penguburan Pasien kurang / tidak mampu pagu

anggaran sebesar Rp. 20.000.000,00 realisasi keuangan Rp. 0,00 (0%). Target output pemulangan / penguburan pasien tidak mampu selama satu tahun anggaran, outcome tersedianya pelayanan pemulangan / penguburan pasien tidak mampu, target kinerja 80%.

- Kegiatan Bhakti Sosial Pagu anggaran Rp. 19.250.000,- Realisasi

Keuangan Rp. 16.400.000,- (85.19%) Target pemeriksaan Gratis

terhadap masyarakat sebanyak 230 orang Output pembinaan upaya masyarakat dengan pemeriksaan gratis sebanyak 1 kali kegiatan. Outcome adalah terlaksananya bhakti Sosial di Rumah Sakit, Target Kinerja 100%

(51)

sebesar Rp. 102.135.000 dan realisasi keuangan sebesar Rp. 100.023.000 dengan capaian realisasi 97.93 % dari target 100% yang dilakukan dalam 7 kegiatan yaitu :

- Kegiatan Penyusunan laporan Keuangan pagu anggaran sebesar Rp.

22.440.000,- realisasi keuangan Rp. 21.602.000,- (96.27%). Target

yaitu Tertibnya Administrasi Laporan Keuangan dengan output Penggandaan dan jilid Dokumen Laporan Keuangan sebanyak 4 dokumen, outcome terlaksananya penyusunan pelaporan keuangan RSUD Dr. Soedarso dengan target Kinerja 100%.

- Kegiatan Penyusunan LAKIP pagu anggaran sebesar Rp.

10.760.000,-realisasi keuangan Rp. 10.500.000,- (97,58%). Target output dokumen LAKIP RSUD Dr, Soedarso sebanyak 1 dokumen, outcome terlaksananya penyusunan LAKIP target kinerja 100%.

- Kegiatan Penyusunan dan Pelaporan LPPD dan LKPJ pagu anggaran

sebesar Rp. 13.530.000,- realisasi keuangan Rp. 13.250.000,00

(97,93%). Target output Bahan Laporan Kepala Daerah LPPD dan LKPJ sebanyak 2 dokumen, outcome terlaksananya penyusunan LPPD dan LKPJ target kinerja 100%.

- Kegiatan Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD pagu anggaran

sebesar Rp. 20.160.000,- realisasi keuangan Rp. 19.786.000 (98,14%). Target output Pedoman Pelaksanaan Program Kegiatan RKA SKPD dan DPA SKPD sebanyak 2 dokumen, outcome terlaksananya penyusunan program dan kegiatan rumah sakit target kinerja 100%.

- Kegiatan Penyusunan Renstra Pagu anggaran sebesar Rp

8.295.000,-Realisasi Keuangan Rp 8.295.000,- (100%), Target Perencanaan, penganggaran dan pelaporan disusun tepat waktu. Output dari kegiatan ini adalah adanya Pedoman Program dan Kegiatan Lima tahun atau Dokumen Renstra sebanyak 1 dokumen. Outcome tersedianya Dokumen Renstra dengan Target kinerja 100%.

(52)

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

- Kegiatan Penyusunan Renja SKPD dengan Pagu anggaran Rp.

14.610.000,- Realisasi Keuangan Rp. 14.250.000,- (97.54%). Target

Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan disusun Tepat Waktu. Output dari kegiatan ini adalah adanya Pedoman Rencana Kerja Program dan Kegiatan Jangka Pendek sebanyak 1 Dokumen. Outcome Terlaksananya Penyusunan Renja SKPD.

- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pagu Anggaran Rp.

12.340.000,-realiasi Keuangan Rp. 12.340.000 (100%). Target Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan yang disusun tepat waktu. Adapun Output adalah adanya bahan Evaluasi dalam Penyusunan Laporan sebanyak 4 Dokumen. Outcome terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan TLHP.

4. Program Penentuan Kebutuhan Barang dan Jasa

Dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2019 sebesar Rp. 20.570.000 dan realisasi keuangan sebesar Rp. 19.478.750 dengan capaian realisasi 94.69 % dari target 100% yang dilakukan dalam 1 kegiatan yaitu :

- Kegiatan Penyusunan / Pelaporan Inventaris Aset pagu anggaran

sebesar Rp. 20.570.000,- realisasi keuangan Rp.

19.478.750,-(94.69%). Target Tertibnya Barang Milik Daerah output Penyusunan / pelaporan Inventaris Aset sebanyak 4 dokumen, outcome terlaksananya penyusunan laporan inventaris rumah sakit target kinerja 100%.

5. Program Perbekalan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian

Dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2019 sebesar Rp. 2.647.330.300 dan realisasi keuangan sebesar Rp. 2.443.402.535 dengan capaian realisasi 92.30 % dari target 100% yang dilakukan dalam 1 kegiatan yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran capaian kinerja RSUD Provinsi NTB dilakukan berdasarkan pada realisasi pencapaian indikator dan target program kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra 2019-2023,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA 2020 2.2 RENCANA KINERJA TAHUNAN Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan penjabaran sasaran dan indikator kinerja secara

Soekanto, sosiolog Indonesia, -) Interaksi sosial adalah hubungan sosial yg dinamis baik antara orang perorangan, orang dgn kelompok dan kelompok dgn kelompok. Namun inti

Saya kira Ibu Sukma sebagai salah seorang Anggota Komisi Yudisial tahun 2015 – 2020 ini kan sudah berpengalaman ya. Saya hanya ingin mendapatkan gambaran dari Ibu

Untuk reaktor riset RSG- GAS dengan tekanan 1 bar dan temperatur diatas 1oO °c maka fraksi void pada temperatur saturasi sekitar 0,01 %.(5) Karena koefisien

Pemberian fraksi AANP Acacia villosa mengakibatkan perubahan histopatologi pada organ hati tikus berupa degenerasi hidropis, degenerai lemak, apoptosis dan pada ginjal

Di Indonesia, penanaman akar wangi saat ini lebih banyak digunakan untuk memproduksi minyak atsirinya dan sebagai bahan produk kerajinan dari akar wangi yang telah kering.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa meski hukum wajib wasiat tidak lagi diberikan kepada orang tua dan kaum kerabat, namun demikian Abū Zahrah justru