• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PADAT KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI PADAT KARYA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi 9 | Juli 2020

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL JAWA TENGAH - DI YOGYAKARTA

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

REPORTASE

LIPUTAN KHUSUS

OPTIMALISASI PADAT KARYA

UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT

TERDAMPAK COVID-19

PELANDAIAN JALAN

DI BLACK SPOT SIMPANG HANOMAN SEMARANG

(2)

LI?LUPƕ

2&IZU9ƕ0$ZPZP

U09?2? &ƕ

%"'5"3*4*

$289

Ţ

Ŧ

şş

şŢ

şŤ

şť

şŧ

Šş

Šš

ŠŤ

ŠŦ

šŞ

šš

šţ

s‘Ès¾ƕ&˜

Lˆ„s¢Â˜ƕƶƕPs¤sªƕLˆ„s¢Â˜

Š

š

?»È˜ªs¤˜Âs˜ƕIs„sÈƕ0s¾ÝsƕZ«ÈÍ¢ƕ8ˆª~s«ÈÍƕ8sÂÝs¾s¢sÈƕUˆ¾„sª»s¢ƕ ±Ö˜„Ɖşŧ

Iˆ¤s«„s˜s«ƕ/s¤s«ƕ„˜ƕ ¤s¢ƕP»±ÈƕP˜ª»s«’ƕ$s«±ªs«ƕPˆªs¾s«’ƕ Í«sƕ0;s«’˜ƕ0ˆˆ¤s¢ss«

s¾Í¾sÈƕ2s¤Íƕ2˜«ÈsÂƕ/ˆª~sÈs«ƕ2±„͖͢ƕ„˜ƕLÍsÂƕUˆªs«’’Í«’ƕƈƕd±«±Â±~±

/s¤s«ƕ˜¤ˆ~s¾¢s«ųƕIˆ¾¤s«s¾ƕIˆ¾ˆ¢±«±ª˜s«ƕ„˜ƕ0s×sÂs«ƕLˆª~s«’ƕƈƕ ¤±¾sƕƉƕ ˆ»Í

/ˆª~sÈs«ƕ0¾ˆÈˆ¢ƕ&&ƕIˆ«’–Í~Í«’ƕIs«Âˆ¤sƕPsªsÂƕIs¾s«’Ⱦ˜È˜Âƕ

ƕƕƕƕƕƕ˜–s¾s»¢s«ƕUˆ¾¢±«È¾s¢ƕUs–Í«ƕŠŞŠŞ

Iˆ«˜«’’˜s«ƕ˜«„˜«’ƕPs¤Í¾s«ƕ„s«ƕL˜’˜„ƕ/s¤s«ƕIs«È;sƕPsÝÍ«’ƕÈs˜ƕ0ˆ¾ÍÂs¢s«ƕ/s¤s«ƕ¢˜~sÈƕL±~

Iˆªˆ¤˜–s¾ss«ƕ/s¤s«ƕ8ˆ«¡s’sƕ0ˆªs«Ès»s«ƕ/s¤s«ƕ„˜ƕIs«È;sƕ s¾sÈ

Iˆ«˜«’¢sÈs«ƕ/s¤s«ƕI¾˜«’Â;sÈƕƈƕPˆs«’ƕƈƕ0ˆ»¾ˆ¢s«ƕÍ«ÈÍ¢ƕ8ˆ«„ͫ͢’ƕ0PI9ƕ ±¾±~̈́;

Lˆ‘±͘«’ųƕIˆª~s«’Í«s«ƕ/s¤˜«’¢ÍÈƕ ¾ˆ~ˆÂƉUˆ’s¤ƕ˜Ès¾’ˆÈ¢s«ƕPˆ¤ˆÂs˜ƕUs–Í«ƕŠŞŠş

‘ˆ¢È˜‘¢s«ƕIs»s«ƕLˆ¢¤sªˆƕÍ«ÈÍ¢ƕ&«‘±¾ªs˜ƕ ±Ö˜„Ɖşŧƕ„˜ƕ/s¤s«ƕ9s˜±«s¤

0ˆªˆ«Èˆ¾˜s«ƕIZILƕPs¤Í¾¢s«ƕ s«Â±ÂƕIs¢ˆÈƕPˆª~s¢±ƕÍ«ÈÍ¢ƕds¾’sƕ

ƕƕƕƕƕƕƕUˆ¾„sª»s¢ƕ ±Ö˜„Ɖşŧƕ„˜ƕšŢƕI¾±Ö˜«Â˜

Ls˜–ƕ&P?ſ& ƕşťŞŠţŲŠŞşťƕ2s~±¾sȱ¾˜ÍªƕIˆ«’Í¡˜s«ƕ I/9ƕ/sȈ«’ƕƉƕ&jƕ

ƕƕƕƕƕƕƕP˜s»ƕ8ˆ«¡s’sƕ8ÍÈÍƕ2sÝs«s«

P;ֈÝƕZÂͤs«ƕIˆª~s«’Í«s«ƕ/ˆª~sÈs«ƕ s«ÈÍ«’ƕ„˜ƕ Í«Í«’ƕ0˜„ͤ

ƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕƕ

«s¤˜Â˜Âƕ0ˆ«Ýsªs«s«ƕIˆ«’’Í«sƕ/ˆª~sÈs«ƕ s«ÈÍ«’ƕˆÂs˜«ƕUs–Í«ƕŠŞşŧ

2&IZU9ƕZU8ƕ

 9ƕ

šť

šŧ

I/9ƕ/sȈ«’ƕƈƕ&jƕ ˆ¤s¾ƕLs»˜„ƕUˆÂÈƕZ«ÈÍ¢ƕŦŧšƕIˆ’s×s˜ƕs¤sªƕ8ˆ¤s×s«ƕ ±Ö˜„Ɖşŧ

Lˆ±¾’s«˜Âs˜ƕ„˜ƕUÍ~͖ƕ0ˆªˆ«Èˆ¾˜s«ƕIZILƕÍ«ÈÍ¢ƕ‘ˆ¢È˜Ö˜ÈsÂƕ„s«ƕ혈«Â˜ƕ ˜¾±¢¾s˜

2L&ƕ

ŢŠ

&9?ƕ

¢ÂˆÂƕ2sÝs«s«ƕ&«‘±¾ªs˜ƕIÍ~¤˜¢

I˜Âs–ƕPsª~ÍÈƕI˜ª»˜«s«ƕ s¤s˜ƕ ˆÂs¾ƕIˆ¤s¢Âs«ss«ƕ/s¤s«ƕ9s˜±«s¤ƕ/sȈ«’ƕƉƕ&j

(3)

Iˆ¤˜«„Í«’

0ˆ»s¤sƕ I/9ƕ/s×sƕUˆ«’s–ƕƈƕ&ƕj±’Ýs¢s¾Ès

Iˆ«s«’’Í«’ƕ/s×s~

0ˆ»s¤sƕ s’˜s«ƕZªÍªƕ„s«ƕUsÈsƕZÂs–s

ˆ×s«ƕLˆ„s¢Â˜

0s~˜„ƕ0ˆÈˆ¾»s„Ís«ƕIˆª~s«’Í«s«ƕ

ƕƕƕƕ&«‘¾sÂȾ͢È;ƕ/s¤s«

0s~˜„ƕIˆª~s«’Í«s«ƕ/s¤s«ƕ„s«ƕ/ˆª~sÈs«

0s~˜„ƕI¾ˆÂˆ¾Ös˜ƕ&ƕ

0s~˜„ƕI¾ˆÂˆ¾Ös˜ƕ&&

Is¾sƕ0ˆ»s¤sƕPsÈÍs«ƕ0ˆ¾¡s

Iˆª˜ª»˜«ƕLˆ„s¢Â˜

U±È±¢ƕטƕjͤ˜s¾È±

„˜È±¾

2˜sƕZ¾Âͤs

ˆÂ˜’«ƕ ¾síÂ

8͖sªªs„ƕPÝsͽ˜

±È±’¾s‘ˆ¾

8͖sªªs„ƕPÝsͽ˜ƕ

j±Â˜ƕPˆÈ˜s«È±

Iˆª~ÍsÈƕ¾È˜¢ˆ¤

sÈ;ƕ0;«˜sƕ9˜«’˜–

¤sªsÈƕLˆ„s¢Â˜

/s¤s«ƕP±ˆ¢s¾«±ƕƈƕ$sÈÈsƕ0ªŸƕŠŤųƕ0s¾s«’¡sȘųƕ

0s~Í»sȈ«ƕPˆªs¾s«’ųƕţŞţţŠ

Uˆ¤»ŸƕƅŞŠŧŦƆƕŤŞŠšŞšŠ

2sÝs«s«ƕ&«‘±¾ªs˜ƕ„s«ƕIˆ«’s„Ís«ƕ

ŞŦşšƕşŠšŢƕţşţŠ

ªs˜¤ƕLˆ„s¢Â˜ƕ

–ͪ͢Ÿ¢±ª»ÍŸ~~»¡«ťÂª’Ƹ’ªs˜¤Ÿ±ª

~s¤s˜ťŸ«ˆÈ

dˆ~˜ȈƕŲƕ

Ƹ˜«‘±~~»¡«ťƕƕƕƕ

Ƹ˜«‘±~~»¡«ť

„˜Â˜ƕŧƕƕƕƹƕƕƕ/ͤ˜ƕŠŞŠŞ

Z2U&9

s„sƕ~ͤs«ƕ/Í«˜ƕȈ¤s–ƕ„˜¤s¢Âs«s¢s«ƕ¾ˆ±¾’s«˜Âs˜ƕÝs«’ƕ

I

 Í ¢ Í » ƕ ~ ˆ  s ¾ƕ „ ˜ ƕ È Í ~ Í – ƕ 0ˆ ª ˆ « È ˆ ¾ ˜ s « ƕ I Z I L Ÿƕ Iˆ¾Í~s–s«ƕ»ˆ¡s~sÈƕÂȾ͢È;s¤ƕ~ˆ¾’ͤ˜¾ƕ„˜ªÍ¤s˜ƕ„s¾˜ƕ Iˆ¡s~sÈƕ I˜ª»˜«s«ƕ U˜«’’˜ƕ I¾sÈsªsƕ –˜«’’sƕ Iˆ¡s~sÈƕ „ª˜«˜ÂȾsȱ¾Ÿƕ 0ˆ»s¤sƕ s¤s˜ƕ Ýs«’ƕ ˆªÍ¤sƕ „˜¡s~sÈƕ ±¤ˆ–ƕ &¾Ÿƕ ¢–ªs„ƕ s–Ýs„˜ųƕ8Ÿ«’ƕ¢˜«˜ƕ„˜¡s~sÈƕ±¤ˆ–ƕ&¾ŸƕPsȾ˜±ƕP͒ˆ«’ƕ I¾sݘȫ±ųƕ88Ÿ Iˆ¾Í~s–s«ƕ »ˆ¡s~sÈƕ Ȉ¾Âˆ~ÍÈƕ ¡Í’sƕ ªˆ«s«„s˜ƕ »ˆ¾Í~s–s«ƕ «±ªˆ«¢¤sÈ;ƕ s¤s˜ƕ ˆÂs¾ƕIˆ¤s¢Âs«ss«ƕ/s¤s«ƕ9s˜±«s¤ƕc&&ƕ ªˆ«¡s„˜ƕ s¤s˜ƕ ˆÂs¾ƕ Iˆ¤s¢Âs«ss«ƕ /s¤s«ƕ 9s˜±«s¤ƕ /s×sƕ Uˆ«’s–ƕƈƕ&ƕj±’Ýs¢s¾ÈsŸƕ9sªÍ«ƕ»ˆ¾Í~s–s«ƕ«±ªˆ«¢¤sÈ;ƕ Ȉ¾Âˆ~ÍÈƕȘ„s¢ƕ ªˆ«’Í~s–ƕט¤sÝs–ƕ ¢ˆ¾¡sƕ ~s¤s˜ƕÝs˜ÈÍƕ/s×sƕ Uˆ«’s–ƕƈƕ&ƕj±’Ýs¢s¾ÈsŸƕ 0˜«˜ƕ „˜ƕ ~s×s–ƕ ˜¾ˆ¢È±¾sÈƕ /ˆ«„ˆ¾s¤ƕ ˜«sƕ 8s¾’sƕ s„sƕ ˆ~s«Ýs¢ƕ ťƕ s¤s˜ƕ ˆÂs¾ƕ ƅ I/9Ɔƕ „s«ƕ ŠŤƕ s¤s˜ƕ ƅ I/9Ɔƕ „˜ƕ ˆ¤Í¾Í–ƕ&«„±«ˆÂ˜sŸ 8s˜–ƕ ~ˆ¾¤s«’ÂÍ«’«Ýsƕ »s«„ˆª˜ƕ ±¾±«sƕ c˜¾ÍÂƕ ˜Âˆsˆƕ ƅ ?c&ƉŠŞşŧƆƕÝs«’ƕ–˜«’’sƕ»ˆ¾Èˆ«’s–s«ƕÈs–Í«ƕŠŞŠŞƕ~ˆ¤Íªƕ ªˆ«Í«¡Í¢¢s«ƕ »ˆ«Í¾Í«s«ƕ s«’¢sƕ ¢sÂÍÂƕ ªˆ«’–s¾Í¢s«ƕ Iˆªˆ¾˜«Ès–ƕ &«„±«ˆÂ˜sƕ ªˆ¾ˆs¤±¢s˜ƕ „s«ƕ ¾ˆ‘±͘«’ƕ s«’’s¾s«ƕ~ˆ¤s«¡sƕI 9ƕ„s«ƕI ƕUƕŠŞŠŞŸ ˜ƕ 0ˆªˆ«Èˆ¾˜s«ƕ IZILƕ s«’’s¾s«ƕ Ýs«’ƕ „˜¾ˆs¤±¢s˜¢s«ƕ Ȉ¾Âˆ~ÍÈƕ s¢s«ƕ „˜’Í«s¢s«ƕ Í«ÈÍ¢ƕ ªˆª~s«ÈÍƕ ªˆª~ˆ¾˜¢s«ƕ ÂȘªÍ¤ÍÂƕ ¢ˆ»s„sƕ ªsÂÝs¾s¢sÈƕ Ýs«’ƕ Ȉ¾„sª»s¢ƕ ?c&Ɖşŧƕ ªˆ¤s¤Í˜ƕ »¾±’¾sªƕ ~s«ÈÍs«ƕ ±˜s¤ƕ ªsͻͫƕ »s„sÈƕ ¢s¾Ýsƕ ÈÍ«s˜Ÿ 8ˆ„˜sƉťƕ „˜Â˜ƕ Şŧƕ ¢ˆª~s¤˜ƕ –s„˜¾ƕ Í«ÈÍ¢ƕ ªˆ«Ý͖͒¢s«ƕ ¾s«’¢Íªs«ƕ ˜«‘±¾ªs˜ƕ „˜ƕ ט¤sÝs–ƕ ¢ˆ¾¡sƕ s¤s˜ƕ ˆÂs¾ƕ Iˆ¤s¢Âs«ss«ƕ/s¤s«ƕ9s˜±«s¤ƕ/s×sƕUˆ«’s–ƕƈƕ&ƕj±’Ýs¢s¾ÈsŸƕƕ Ps¤sªƕ

(4)

Semarang - Seperti kita ketahui saat ini negara Indonesia dan hampir 120 negara di dunia sedang mengalami wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19. Dampak pandemi sangat luar biasa tidak hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah ekonomi, perdagangan, sosial, budaya dan sebagainya.

Pembatasan kegiatan dalam skala besar (PSBB) juga telah dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 secara masif di berbagai daerah, Provinsi dan Kota. Dengan pembatasan ini tentu banyak sektor kegiatan ekonomi yang ada jadi terhenti. Di sektor transportasi banyak penerbangan yang dihentikan, jadwal kereta api yang dibatasi, begitu juga di pelabuhan.

Hal ini sangat besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia khususnya golongan menengah ke bawah yang pendapatannya bergantung dari kegiatan sehari-hari. Banyak tenaga kerja yang dirumahkan dan diputus hubungan kerja dan masyarakat yang kehilangan penghasilan / upah / bayaran harian. Salah satu kebijakan pemerintah Republik Indonesia untuk meringankan dampak COVID-19 salah satunya meggunakan alokasi dari dana APBN. Seperti kita ketahui bahwa Kementerian PUPR ini adalah pengguna anggaran yang cukup besar atau bahkan mungkin yang terbesar dari seluruh kementerian atau lembaga sehingga dengan adanya dampak COVID-19 ini dilakukan re-focusing anggaran.

“Kementerian PUPR tahun ini mengelola kurang lebih 120 triliun. Dan kebijakan Bapak Menteri PUPR disamping refocusing anggaran yaitu kurang lebih 40 triliun dari 120 triliun direfocusing untuk digunakan dalam kegiatan penanganan dampak COVID-19 ini” tutur Kepala BBPJN VII, Akhmad Cahyadi di Kantor Balai, Selasa (12/5).

Ia menjelaskan dampak refocusing anggaran tersebut terhadap paket-paket konstruksi di BBPJN VII / BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta yang sudah terkontrak maupun yang masih dalam proses pelelangan sehingga ada beberapa alternatif dengan penyesuaian seperti paket yang semula Single Years Contract (SYC) menjadi Multi Years Contract (MYC), kemudian paket yg sudah MYC dua tahun bisa diperpanjang menjadi 3 tahun. Untuk paket yang diestimasi dengan dana yang semula lebih besar dikurangi dan kegiatan pekerjaannya dikurangi menjadi lebih kecil. Adapun paket yang masih dalam proses lelang atau yang belum lelang dan bisa ditunda untuk tahun berikutnya maka dicancel /ditunda.

“Untuk paket kegiatan yang sudah berjalan, Pak Menteri meminta kepada seluruh Balai / pelaksana di lapangan untuk mengoptimalkan kegiatan untuk membantu masyarakat melalui padat karya tunai” ujar Cahyadi.

OPTIMALISASI PADAT KARYA

UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT

TERDAMPAK COVID-19

Kegiatan padat karya pengecatan kerb di Jalan Lingkar Salatiga (14/5)

(5)

Bentuk kegiatan padat karya yang dimaksud adalah kegiatan yang sebelumnya dilakukan dengan maksimal dengan menggunakan mesin dan alat berat sebisa mungkin dilaksanakan secara manual dengan mengajak serta masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan akibat pandemi COVID-19. “Kegiatan padat karya kita adalah paket yg reguler (rutin) yang sebenarnya sudah kita lakukan sejak beberapa tahun yang lalu khususnya di Direktorat Jenderal Bina Marga, khususnya kegiatan pemeliharaan rutin jalan yang tidak membutuhkan

skill tinggi /unskill bisa kita lakukan dengan padat karya. Seperti pembersihan tanaman, pemeliharaan jalan, saluran, pengecatan marka, kerb, pembersihan gorong-gorong, pemeliharaan jembatan dan lain-lain kita lakukan dengan padat karya yang kita sebut sebagai padat karya reguler yang setahun artinya kontrak di awal tahun dan selesai di akhir tahun”

Selain padat karya reguler juga terdapat padat karya non reguler atau non rutin yang akan berjalan selama dua bulan. Estimasi pemerintah bahwa COVID-19 di Indonesia akan berakhir di bulan Agustus dan puncaknya di bulan Juni-Juli lalu akan menurun di bulan Agustus dan selesai.

Sehingga diprediksi masyarakat yang kehilangan pekerjaan / pendapatan pada puncaknya ada di bulan Juni dan Juli 2020 sehingga Menteri PUPR memberikan instruksi untuk menambahkan program padat karya non reguler sebagai pendamping program padat karya yang reguler / rutin.

“Paket ini untuk dua bulan (Juni dan Juli), caranya dengan mengubah analisa harga satuan dan metode pelaksanaan. Kalau misal galian tanah yg semula dengan maksimal menggunakan alat berat excavator, kita ubah galian dengan cara manual / menggunakan tenaga kerja sehingga masyarakat kita terdampak COVID-19 ini bisa kita ajak di paket kita sebagai tenaga kerja yang kita bayar dengan padat karya itu” kata Cahyadi.

Ia menuturkan telah menginstruksikan kepada para PPK dan Satker di lapangan di lingkungan BBPJN VII / BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta untuk menginformasikan kepada masyarakat secara luas secara transparan bahwa paket-paket Balai Akhmad Cahyadi, Kepala BBPJN VII (12/5)

melaksanakan program padat karya. Ia menambahkan bahwa para PPK dan Satker juga bekerja sama dengan Kepala Desa, RT, RW yang dilalui paket kegiatan itu mendapatkan masyarakat kelompok sasaran untuk bisa ikut dalam program padat karya.

(6)

personnya kemudian nanti perlu disepakati metode kerja, jam kerja dan upahnya, dan lain-lain” ungkapnya. Akhmad Cahyadi menjekaskan bahwa BBPJN VII / BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta telah mengevaluasi kegiatan yang potensial yang bisa dipadatkaryakan dari seluruh paket yang terkontrak yaitu 17 paket kegiatan preservasi jalan didapatkan nilainya 23,74 miliar yang terdiri dari unsur alat, material, dan upah. “Target padat karya kita 7,593 miliar yaitu upah yang dibayarkan kepada masyarakat yang bekerja di padat karya di seluruh paket pemeliharaan rutin. Nilai upah padat karya rutin tersebut meliputi 40 kabupaten / kota di Jawa Tengah dan DIY. Dan itu sudah kita hitung untuk target sasarannya 92.874 orang per hari. Jadi jumlah orang bekerja dengan waktu satu tahun. Lalu yang non reguler (Juni – Juli) target kita 1,794 miliar dengan rincian untuk di Jawa Tengah 1,621 miliar dan DIY 172,78 juta. Dan setelah kami hitung jumlah tenaga kerja yg bisa kita serap kurang lebih 540 orang, atau 21.657 orang per hari” pungkasnya.

Salah satu pekerja padat karya rutin di Paket Preservasi Weleri – Kendal – Batas Semarang, Solikhin, adalah warga Candiroto Kabupaten Kendal.

“Sebelum ada Corona saya bekerja pada pabrik tapi saya di PHK dan sekarang saya ikut padat karya. Yang saya kerjakan di padat karya adalah membersihkan

(7)

jembatan, menyapu jalan dan potong rumput. Dengan adanya program padat karya ini saya sangat berterima kasih karena sangat membantu kebutuhan keluarga saya” ungkap Solikhin.

Meskipun paket-paket kegiatan konstruksi di BBPJN VII / BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta terus berjalan di masa pandemi COVID-19 namun telah dilaksanakan sesuai protokol dan ketentuan yang berlaku untuk pencegahan penyebaran COVID-19 sebagai perlindungan kepada tenaga kerja di lokasi konstruksi atau di lapangan. (LU/CK)

(8)

Semarang - Simpang Hanoman Semarang telah ditetapkan sebagai daerah rawan kecelakaan oleh kepolisian. Sebab hampir tiap bulannya terjadi kecelakaan, baik kecelakaan ringan maupun kecelakaan yang memakan korban jiwa.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta beserta Satker PJN Wilayah II Provinsi Jawa Tengah, BPTD Wilayah II Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Kota Semarang, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satlantas Polrestabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang melaksanakan rapat koordinasi terkait tindak lanjut penanganan Black Spot Persimpangan Hanoman.

PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah Heru Wantoro mengatakan “Ruas ini menjadi titip rawan kecelakaan karena tidak banyak yang tahu adanya lampu merah saat turunan sehingga kendaraan berat mengalami ketidakseimbangan sehingga menjadi awal mula permasalahan di titik simpang tigas hanoman.

PELANDAIAN JALAN

DI BLACK SPOT SIMPANG HANOMAN SEMARANG

GUNA KURANGI KECELAKAAN

Black Spot dari arah Jakarta ke Semarang. Karena kebanyakan tidak banyak yang tahu adanya lampu merah, sehingga dilakukan perbaikan dengan penurunan ketinggian jalan menjadi 2%”.

Perbaikan geometrik di Simpang Hanoman ini dilakukan dengan pelanda ian / penurunan grade jalan dari 6% menjadi 2%.

Pekerjaan yang sedang berlangsung adalah pembuatan dinding bantal median jalan agar tidak longsor saat dilakukan pemancangan secondpile primer dan sekunder.

“Diperkirakan selesai untuk pekerjaan bor pile median hari Rabu (17/6) sudah selesai. (Lalu) kita akan pindah ke sisi median” sahut Heru, Rabu (10/6) saat ditemui di lapangan.

Heru juga menyampaikan diperkirakan pekerjaan akan selesai seluruhnya pada akhir Desember 2020. Lingkup pekerjaan dalam perbaikan geometrik dan kelengkapan badan jalan sepanjang 250 meter tepatnya di Km 06+350 – Km 06+600 Jalan Siliwangi Kota Semarang dengan item pekerjaan galian

(9)

perkerasan dengan Coldmilling Machine (CMM), penutupan galian CMM (AC-BC), overlay 1 lapis, timbunan pilihan, pekerjaan galian, lapis pondasi agregat kelas A dengan tebal 15-20 cm, lapisan pondasi beton kurus dengan tebal 10 cm, perkerasan beton semen dengan tebal 31 cm.

Item pekerjaan lainnya yakni dinding penahan tanah, pemasangan batu, bahu jalan agregat klas S dan pekerjaan marka jalan thermoplastic.

Rencananya akan dilaksanakan penutupan dua lajur (arah Jakarta dan arah Semarang) guna pengamanan lokasi pekerjaan dan penempatan alat berat. Penutupan arus lalu lintas ruas jalan Siliwangi (KM 06+350 sd 06+700) tepatnya di turunan Hanoman sampai dengan Simpang Hanoman direncanakan dimulai tanggal 15 Juli 2020 hingga pekerjaan selesai. Dalam pelaksanaan rekayasa lalu lintas, PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah berkoordinasi dengan Jasa Marga Semarang dan JSB (Jasa Marga Semarang

“Arah semarang nantinya akan tutup total. Rekayasa lalu lintas dari Krapyak, mobil kecil masuk di alternative dan tembus ke Jalan Hanoman. Truk-truk besar akan kita arahkan untuk masuk ke jalan tol” ujar Heru.

Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Kasatlantas Polrestabes Semarang memberi saran agar pada saat memulai pekerjaan pemotongan (cutting) perkerasan jalan, kendaraan kecil (roda 2 dan roda 4) dapat dialihkan ke jalan Subali (Hanoman) dan menjadi satu lajur arah Semarang (Kalibanteng) serta untuk kendaraan besar (truk, bus dan trailer) dari arah Jakarta ke Semarang diarahkan masuk Tol Kaliwungu maupun Tol Krapyak.

Penyedia jasa PT. Mohandas Oeloeng menyiapkan rambu-rambu peringatan perihal pengalihan arus lalu lintas ruas jalan Siliwangi (KM 06+350 sd 06+700) tepatnya di turunan Hanoman sampai dengan Simpang Hanoman, yang diletakkan sebelum exit tol Kaliwungu dan perempatan Krapyak serta sebelum

(10)

Simpang Hanoman di Jalan Siliwangi yang selama ini menjadi blackspot Heru Wantoro, PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah

diarahkan melewati exit tol lain ataupun melewati jalan dalam kota lainnya.

“Kendala lain tidak ada selain menyelesaikan permasalahan utilitas. Utilitas dari PLN memerlukan waktu” imbuh Heru.

PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah telah memberikan informasi kegiatan pada setiap pemilik utilitas (26/03), memberikan surat permintaan relokasi tiang PLN (18/05), rapat koordinasi dengan PT. PLN (27/05), memberikan surat permintaan relokasi tiang PLN yang kedua (27/05) kemudian rapat korrdinasi kedua dengan PT. PLN yang kedua (08/06). Heru berharap agar permasalahan utilitas ini bisa segera selesai agar pekerjaan dapat selesai sesuai target. (CK)

(11)

Temanggung – Pemasangan Jembatan Bailey di atas Jembatan Lodukuh dilakukan sebagai upaya penanganan darurat atas kerusakan Jembatan Lodukuh akibat gerusan di bagian pondasi jembatan. Penanganan darurat tersebut dilaksanakan oleh PPK S01 SKPD-TP Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah serta Bidang Preservasi dan Peralatan II di jembatan yang merupakan penghubung ruas Parakan Temanggung – Wonosobo.

Pondasi Jembatan Lodukuh rusak akibat guyuran hujan lebat di wilayah tersebut pada hari Jumat (27/3). “Waktu identifikasi kerusakan pertama terjadi gerusan di groundsillnya, kemudian abutmen dari pelebarannya itu runtuh. Di pondasi abutmen bawah juga tergerus kira kira sepanjang 5 meter dan sedalam 1,5 meter.” ujar PPK S01, Roosiana saat dihubungi Media-7 melalui telepon.

Kerusakan yang menyebabkan sebagian perkerasan

2020. Selama ditutup, hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas dengan sistem buka tutup.

“Yang waktu itu bisa lewat hanya sepeda motor. Kalau angkutan bus, berhenti di dua sisi jembatan, lalu penumpangnya turun jalan kaki, berganti bus,” terang Rosi.

”Supaya lalu lintas bisa melewati jalur ini, kita memasang Jembatan Bailey. Tapi ini bersifat darurat sampai ada penanganan permanen. Maka sistemnya buka tutup, gantian lewat dan kendaraan dibatasi maksimal 10 ton. Kalau pekerjaan bronjong di bawah (jembatan) untuk menahan supaya tidak ada kerusakan groundsill lagi kemudian abutmen bisa bertahan lama sampai nanti ada penanganan permanen” lanjutnya.

Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi yang mudah dipindah-pindah

DARURAT LALU LINTAS

JEMBATAN LODUKUH

DI RUAS TEMANGGUNG – WONOSOBO

Pemasangan rangka jembatan bailey

di eksisting Jembatan Lodukuh (5/4) (dok. PPK S01)

(12)

Setelah semua komponen jembatan bailey dan material sampai di lokasi maka dilakukan pemasangan di atas jembatan eksisting. Setelah proses pemasangan selesai pada tanggal 10 April 2020 kemudian dilanjutkan pembuatan oprit jembatan dengan menggunakan timbunan pilihan dan perkerasan aspal. Meskipun jembatan bailey s udah dibuka untuk umum mulai 14 April 2020 namun dengan lebar jembatan bailey dan cukup terbatasnya kapasitas jembatan maka diberlakukan sistem buka tutup jalur.

Untuk pengaturan lalu lintas di jembatan ini pihak PPK berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung dan Kepolisian setempat.

Kerusakan pada pondasi jembatan mengakibatkan amblasnya

perkerasan jalan oprit jembatan (2/4) (dok. PPK S01)

Perbaikan Lantai Jembatan Bailey

Rupanya pembatasan kendaraan bermuatan lebih dari 10 ton yang akan melalui Jembatan Bailey Lodukuh ini belum berjalan dengan semestinya. Kurangnya kesadaran dari pengemudi yang memaksakan untuk tetap melalui jembatan sementara ini meskipun beban kendaraannya lebih dari 10 ton tidak mampu dibendung oleh petugas.

Akibatnya, jembatan bailey ini mengalami kerusakan pada bagian lantai jembatan pada tanggal 24 Juni 2020. Melihat adanya kerusakan yang harus segera ditangani tersebut tim PPK S01 pada tanggal 24 Juni 2020 pukul 20.00 – 05.00 menutup jembatan tersebut dan melakukan perbaikan dengan metode pengelasan lantai jembatan.

(13)

“Hasil pengelasan ini akan kami monitor selama satu minggu setelah perbaikan ini selesai untuk melihat kekuatan jembatan ini. Semoga jembatan bailey ini bisa bertahan hingga jembatan permanen dibangun untuk menggantikan Jembatan Lodukuh eksisting” ujar Rosi.

Ia juga telah berkoordinasi kembali terkait kondisi jembatan tersebut dengan Dinas Perhubungan Temanggung dan Kepolisian setempat agar lebih tegas dalam mengatur lalu lintas khususnya untuk menindak pengemudi yang membawa beban berat. Kendaraan yang bermuatan lebih dari 10 ton diarahkan untuk mengambil jalur melalui jalur selatan Kebumen dan Purworejo.

Usulan Penggantian Jembatan

Jembatan Lodukuh sendiri dibangun pada tahun 1985, artinya jembatan ini sudah berumur 35 tahun. Jembatan ini memiliki bentang 11,90 meter dengan lebar 7,10 meter.

Berdasarkan hasil identifikasi dari survey bersama yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2020 disimpulkan bahwa Jembatan Lodukuh sudah tidak dapat digunakan kembali dan perlu diusulkan penggantian jembatan.

Melihat kondisi eksisting Jembatan Lodukuh Mengingat jalur Parakan Temanggung – Wonosobo ini merupakan jalur utama yang sangat penting di wilayah tengah Jawa Tengah maka diharapkan usulan penggantian jembatan ini dapat diwujudkan pada tahun 2020 ini.

“Sedang diusulkan untuk penanganan permanen penggantian jembatan dengan bentang 27 meter menggunakan PCI girder dengan pondasi bore pile. Desainnya saat ini masih dikoreksi sebelum dilelangkan. Rencana lelang tahun ini juga karena darurat.” ujar PPK Perencanaan, Satker P2JN Provinsi Jawa Tengah, Novi Krisniawati (17/4).

Rencananya selama proses penggantian jembatan berlangsung maka lalu lintas akan dilewatkan di jembatan bailey yang akan ditempatkan di dekat Jembatan Lodukuh eksisting.

“Untuk penempatan jembatan bailey di hulu akan membutuhkan sewa lahan karena ada beberapa rumah di lokasi tersebut. Tapi kita sudah mengalokasikan terkait sewa lahan, bongkar pasang angunan, jadi setelah jembatan sudah jadi, orang akan kembali lagi ke rumahnya,” papar Novi. (LU/CK)

Perbaikan lantai jembatan bailey Lodukuh (24/6) (dok. PPK S01)

(14)

Rembang - Kementerian PUPR melalui BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta telah melakukan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas jalan di sepanjang jalan penghubung Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Blora hingga Cepu. Peningkatan status ruas jalan Rembang – Blora – Cepu yang semula merupakan jalan provinsi menjadi jalan nasional pada tahun 2015 bertujuan untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Rembang, Blok migas di Cepu - Blora.

“Penanganan di ruas ini untuk mendukung pengembangan daerah di Cepu dan sekaligus konektivitas Pantura dengan batas Jatim di Bojonegoro dan yang menuju ke Tol Ngawi” ujar PPK 1.5 Provinsi Jawa Tengah, I Nyoman Yasmara.

Pada Tahun Anggaran 2020 dianggarkan 25,8 miliar rupiah untuk paket longsegmen Preservasi Jalan Rembang – Blora – Cepu yang meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 34,19 km, pemeliharaan rutin kondisi sepanjang 19,37 km, pekerjaan penunjang / holding sepanjang 11,98 km, preservasi rekonstruksi dan rehabilitasi jalan sepanjang 1,75 km, pelebaran jalan menuju standar sepanjang 3,2 km, preservasi rutin jembatan sepanjang 754,2 km dan preservasi berkala jembatan

sepanjang 9,5 m. Total penanganan Paket Preservasi Ruas Rembang – Blora – Cepu sepanjang 70,14 km. Ia menjelaskan dengan adanya refocusing atau relaksasi anggaran di Kementerian PUPR menuntut adaya penyesuaian di paket tersebut.

“Di 2020 kami kena refocusing atau relaksasi. Awalnya secara kontrak nilainya 25 miliar, kena refocusing relaksasi 13,2 miliar pada lingkup pelebaran jalan. Namun demikian penyedia jasa siap menyelesaikan sampai di akhir Desember dan pembayaran di 2021” Ujar PPK 1.5 Provinsi Jawa Tengah, I Nyoman Yasmara. “Kita ada efektif pelebaran jalan dengan sepanjang 3,2 km. Jadi untuk ruas Rembang – Blora – Cepu yang dulu ruas jalan provinsi lalu naik status menjadi jalan nasional pada tahun 2015 ada kurang lebih 18 km yang secara lebar belum memenuhi lebar standar. Dan di tahun 2020 ini alokasi anggaran untuk menangani pelebaran 3,2 km. Saat ini progress di lokasi pelebaran jalan sudah mencapai 41,29 %” Ujar Yasmara (10/6).

JALAN DILEBARKAN,

PERLANCAR PEREKONOMIAN

DI KAWASAN REMBANG – BLORA - CEPU

Pelebaran jalan di KM SMG 140+300 (dok. PPK 1.5 Provinsi Jawa Tengah)

(15)

Yasmara menjelaskan untuk desain pelebaran jalan terdiri dari AC Base 8 cm, AC BC 6 cm, AC WC 4 cm dan untuk eksisting sendiri ada dua lapis AC BC 6 cm AC WC 4 cm. Pekerjaan yang masih dilaksanakan yaitu pekerjaan saluran, AC WC, Agregat S dan bangunan pelengkap lainnya.

Selain lingkup pelebaran jalan di ruas Rembang – Blora – Cepu ini juga terdapat pekerjaan rehabilitasi jalan sepanjang 1,4 km di mana titiknya tersambung dengan pekerjaan pelebaran jalan tepatnya di Rembang - Batas Kabupaten Blora. Yasmara menyebutkan bahwa pekerjaan perkerasan untuk rehabilitasi jalan sudah selesai dilakukan. Pekerjaan yang tersisa adalah pekerjaan agregat S dan marka jalan.

“Lalu lintas kendaran berat di ruas ini sebagian besar truk truk bermuatan pasir dari Cepu ke Rembang, truk muatan minyak dan gas dari Cepu dan truk semen di daerah Bulu. Kawasan di sekitar ruas ini juga masih banyak berupa lahan pertanian.” Kata Yasmara.

Untuk pemeliharaan berkala jembatan di Genjahan ada penambahan tangga inspeksi dan pengecatan jembatan. Secara kondisi jembatan Genjahan masih dalam kondisi sangat baik karena jembatan tersebut masuk dalam penanganan efektif tahun 2019.

“Kami ada padat karya rutin jalan yaitu pembersihan patok, pembersihan rambu, pembersihan drainase, pengendalian tanaman dan pengecatan jembatan. Untuk padat karya non rutin untuk efektif ada galian untuk selokan dan saluran drainase dan pasangan batu dengan mortar” tambahnya.

Padat karya di ruas ini untuk di lingkup rutin sekitar 15 orang terbagi di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora. Pekerja padat karya yang mengerjakan drainase dan mortar berjumlah kurang lebih 20 orang.

“Tapi menyesuaikan juga dengan kondisi volume pekerjaan di lapangan. Jadi rata-rata sekitar 15-20 orang itu” pungkasnya. (LU/CK)

Kondisi jalan usai dilakukan rehabilitasi di KM SMG 143+500 (dok. PPK 1.5 Provinsi Jawa Tengah)

(16)

Bantul – Pembangunan jalur Pansela merupakan salah satu program strategis Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Program yang dicanangkan pada tahun 2004 tersebut sudah mulai direalisasikan secara bertahap dari tahun 2014 hingga sekarang untuk menghubungkan kawasan selatan Jawa salah satunya di Provinsi DI Yogyakarta.

Dari panjang total ruas Pansela di wilayah Jawa Tengah – DI Yogyakarta yang direncanakan 328,022 km hingga tahun 2019 telah terbangun 65,66% yang meliputi 151,232 km di Jawa Tengah dan 64,16 di DI Yogyakarta. Di DI Yogyakarta pada tahun 2020 tengah berlangsung Pembangunan Jalan Baru Legundi – Planjan dan Jerukwudel – Baran – Duwet di Kabupaten Gunung Kidul.

Salah satu titik dari bagian jalur Pansela yang belum tersambung di ruas Samas – Parangtritis tepatnya di Kabupaten Bantul. Di ruas ini telah direncanakan pembangunan Jembatan Kretek II.

“Kami akan membangun Jembatan Kretek II termasuk jalan pendekat. Secara umum PCI girder dengan asesoris baja. Desainnya sudah mengakomodir

JEMBATAN KRETEK II

PENGHUBUNG PANSELA SAMAS PARANGTRITIS

DIHARAPKAN TERKONTRAK TAHUN 2020

Gambar desain Jembatan Kretek II (dok. Satker P2JN Provinsi Jawa Tengah)

kearifan lokal dengan bentuk menyerupai luku / keris” ujar Ni Komang, Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan.

Sebelumnya desain Jembatan Kretek II ini telah melalui evaluasi ulang untuk memastikan desain sudah mengakomodir ketahanan gempa karena wilayah pesisir Bantul Parangtritis ini salah satu lokasi rawan bencana gempa dan tsunami serta akibat adanya perubahan palung Sungai Opak.

Sisi barat Jembatan Kretek II adalah ruas Poncosari – Greges sepanjang 16 km yang telah dibangun tahun 2011, sedangkan sisi timurnya adalah Jalan Samas – Kretek sepanjang 2 km yang dibangun tahun 2017. Kedua jalan ini akan terhubung nantinya dengan Jembatan Kretek II sepanjang 2 km (termasuk jalan pendekat).

Dengan lama konstruksi yang diperkirakan memakan waktu 24 bulan maka jika akhir tahun 2020 sudah dapat terkontrak maka diharapkan pada awal tahun 2023 sudah dapat open traffic (dimanfaatkan oleh masyarakat). (LU/CK)

(17)

Demak - Wilayah sepanjang ruas jalan Bts. Kota Semarang – Bts. Kabupaten Demak merupakan wilayah pesisir yang sering terkena dampak dari banjir pasang surut atau lebih dikenal dengan istilah rob. Banjir rob merupakan peristiwa naiknya air laut sampai menggenangi daratan di sekitarnya, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Salah satunya air rob tersebut menggenangi badan jalan sehingga mengakibatkan kerusakan pada perkerasan jalan.

Pada bulan Mei 2020, PPK 3.2 Provinsi Jawa Tengah melakukan perbaikan sementara berupa penutupan lubang dengan metode pacthing dan salob serta melakukan pekerjaan peninggian dinding saluran air setinggi 130 cm sepanjang 700 meter. Dinding saluran yang ditinggikan itu akan menghalangi limpasan rob sehingga diharapkan dapat meminimalisasi air yang menggenangi jalan.

“Saluran di sisi jalan dibentuk seperti halnya penahan tanggul, nyambung dengan saluran lama yang ditinggikan. Jadi, kemungkinan air ke jalan kecil dan lalu lintas bisa normal” imbuh Januar.

Proyek peninggian dan pembetonan jalan Pantura Semarang – Demak di Km 8 tentu mengakibatkan kemacetan panjang. Pihak kepolisian setempat memberlakukan contra flow menuju Demak seiring penutupan jalur yang sedang dikerjakan.

Selain contraflow, arus kendaraan dari Demak menuju Semarang dipecah melalui jalur alternative Onggorawe – Mranggen sehingga beban arus kendaraan sedikit berkurang. Jalur alternative ini disarankan untuk pengguna kendaraan kecil, sedangkan kendaraan besar tetap melewati jalur

PENINGGIAN DINDING SALURAN DAN RIGID

JALAN PANTURA SAYUNG ATASI KERUSAKAN JALAN

AKIBAT ROB

Pekerjaan peninggian dinding saluran untuk menahan rob agar tidak melimpas ke badan jalan

(18)

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah juga telah memasang papan informasi jalan berupa rambu MMT di jalan tol Semarang – Batang dan di wilayah timur termasuk di Pati dan akan ditambah Variable Message Sign (VMS) di jalan tol mulai dari Pejagan yang akan dikomunikasikan oleh BBPJN Jawa Tengah – D.I.Yogyakarta dengan pengelola jalan tol. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah menempatkan personil untuk mengatur lalu lintas guna mengurangi kemacetan di jalan Semarang – Demak.

Januar menambahkan ruas jalan yang dibeton yakni sepanjang satu kilometer. Jalan tersebut ditinggikan 41 sentimeter yang meliputi 10 cm lantai beton dan 31 cm beton atas atau jalan. Saat ini progress pekerjaan fisik (16/7) telah mencapai 35%.

“Target pekerjaan selesai bulan September. Semoga tidak ada hambatan di tengah-tengah pekerjaan” ujar Januar.

BBPJN Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta juga tengah berkoordinasi dengan pihak lain yakni dengan BBWS Pemali Juana dan juga Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Berkaitan dengan penanggulangan rob BBWS Pemali Juana tengah melaksanakan Detail Desain Penanganan Rob wilayah antara Sungai Babon dan Sungai Sayung, sedangkan kegiatan konstruksinya ditargetkan dapat dimulai pada awal Tahun Anggaran 2021.

BBWS Pemali Juana juga melaksanakan kegiatan darurat untuk mengurangi dampak genangan dengan menempatkan pompa portable sebanyak 6 unit kapasitas 15 lps di sepanjang ruas jalan Sayung yang tergenang selama masa pelaksanaan peningkatan jalan oleh BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta.

Dalam penanganan terkait rob PPK 3.2 Provinsi Jawa Tengah juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkiraan cuaca dan ketinggian muka air laut. (CK)

Pekerjaan Rekonstruksi Jalan dengan metode rigid/beton Bts. Kota Semarang – Bts. Kota Demak Km 08+000 s/d 09+000

(19)

Batang - Preservasi jalan merupakan kegiatan penanganan jalan berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas seingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai. Preservasi merupakan kegiatan yang penting untuk mempertahankan kondisi jalan. Pemeliharaan jalan (rutin dan berkala) diprioritaskan pada jalan nasional yang berkondisi baik dan sedang agar dapat memberikan pelayanan jasa transportasi yang optimal.

Paket Preservasi Pemalang – Pekalongan – Batang – Plelen oleh PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah dikerjakan oleh PT. Satria Buana Pamua Sakti. Panjang penanganan jalan yaitu 96,29 km dan jembatan sepanjang 2,284 meter. Kegiatan preservasi dilaksanakan hingga akhir tahun anggaran dengan total anggaran 64 miliar. Lingkup pekerjaannya preservasi rekonstruksi dan rehabilitasi jalan sepanjang 7,29 Km, preservasi pemeliharaan rutin jalan sepanjang 89 Km, preservasi jembatan sepanjang 188,2 m dan preservasi rutin jembatan dengan total panjang 2.095,80 m.

“Jadi disitu kita ada penanganan lingkup efektif berupa rehabilitasi mayor 3 lapis pekerjaan aspal sepanjang 7,29 Km di kontrak awal. Dan setelah kita cek lapangan untuk tahun ini kita bisa selesaikan 7,8 Km. Untuk progresnya sampai saat ini lingkup efektif kami sampai dengan sebelum lebaran kita bisa menyelesaikan 1,644 Km di lingkar Pemalang. Kemudian sisanya dikarenakan adanya relaksasi anggaran 2021 akan dimulai lagi awal oktober 2020 dan akan selesai di januari 2021 sekitar 6,2 Km”. PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah juga melaksanakan program padat karya yang terbagi menjadi dua yaitu program padat karya pekerjaan non rutin dan program padat karya pekerjaan pemeliharaan rutin. Lingkup pekerjaan untuk pemeliharaan rutin jalan terbagi menjadi 3 meliputi pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan rutin kondisi jalan dan penunjangan/ holding. Selain itu preservasi rekonstruksi dan rehabilitasi jalan, preservasi rutin jembatan dan preservasi jembatan.

Jodi menjelaskan kegiatan program padat karya yang dilaksanakan di Kabupaten Batang yaitu pembersihan

PEMELIHARAAN JALAN

MENJAGA KEMANTAPAN JALAN

DI PANTURA BARAT

(20)

PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah, Jodi Pujiadi

“Selanjutnya untuk lingkup lainnya pekerjaan rutin jalan itu kita ada pembersihan kerb median kemudian pembersihan saluran, pemotongan rumput di badan jalan dan bahu jalan. Kemudian untuk pekerjaan berkala jembatan kami di 9 jembatan itu kita ada pelaksanaan coldmilling dengan penutup aspal 1 lapis dan untuk rutin jembatannya kita ada pengecatan railing sederhana untuk 65 jembatan” ujarnya.

Ia juga menambahkan untuk pemeliharaan rutin tahun ini dikerjakan dengan skema padat karya. “Jadi kami mempunyai pagu sekitar 300 juta itu pelaksanaannya memakan waktu 107 hari dan tiap hari kita targetkan ada 36 warga lokal yang kita

pekerjakan dengan upah minimal sesuai UMP/UMR setempat itu 85ribu perhari” imbuh Jodi.

Untuk merekrut tenaga kerja padat karya ini pihak PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah mengirim surat baik ke Kepala Desa maupun Lurah setempat yang sekiranya warganya terkena dampak covid. “Kita prioritaskan untuk warga setempat yang terkena dampak akibat covid ini” tegas Jodi.

Pemeliharaan rutin merupakan penanganan yang diberikan hanya terhadap lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendaraan (Riding Quality) tanpa meningkatkan kekuatan struktural dan dilakukan sepanjang tahun. Kegiatannya sendiri meliputi pekerjaan perbaikan dan perawatan yang dilaksanakan secara terus menerus sepanjang tahun pada ruas jalan dalam kondisi mantap. Pelayanan prasarana transportasijalan yang baik, akan mempengaruhi pengembangan ekonomi daerah ativitas-aktivitas ekonomi dan dapat meningkatkan iklim investasi.

Jodi menjabarkan untuk pekerjaan pacthing termasuk lingkup rutin yang bertujuan untuk menjaga kemantapan jalan terutama di jalur pantura yang harus siap 24 jam terhadap lubang-lubang yang ada. Begitu lubang muncul, PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah segera mengerahkan tim untuk menutupnya. Ia mengkalkulasi dalam sehari itu bisa menggunakan aspal sekitar 9 ton untuk pemeliharaan rutin.

Untuk pekerjaan holding/penunjang di ruas tersebut difokuskan di Km 115 dan Km 129.

“Jadi disitu kita ada pekerjaan coldmilling dan penutupnya itu kita fokuskan di atas perkerasan combo yang seringkali terdeformasi atau terjadi lubang atau retakan memanjang yang jika dibiarkan akan membahayakan bagi pengguna jalan. Jadi tahun ini untuk holdingnya kita bisa targetkan sepanjang 4,4 Km dengan lebar coldmilling 1 meter. Jadi spot-spot” tutup Jodi. (CK)

Pekerja Padat Karya Membersihkan rumput di jalan dan median

(21)

Magelang - Kegiatan pemeliharaan efektif di wilayah PPK 3.3 Provinsi Jawa Tengah tepatnya di ruas Pringsurat – Secang – Keprekan pada tanggal 12 Juni 2020 diawali dengan penggalian aspal dengan Cold Milling Machine (CMM) di Jalan Mayjend Bambang Soegeng, Mertoyudan Magelang.

“Kegiatan peningkatan jalan di ruas Pringsurat – Secang – Keprekan ini untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur. Ruas efektif dari Simpang Artos Magelang sampai Simpang Tiga Keprekan akan dilanjutkan sampai selesai” ujar Koordinator Pengawas Lapangan PPK 3.3 Provinsi Jawa Tengah, Teguh Budi Harsono saat ditemui di lapangan, Jumat (12/6).

Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di depan Artos Mall yang saat itu dilakukan penggalian CMM dan pengaspalan maka dilakukan rekayasa lalu lintas. Arus dari arah Yogyakarta diarahkan untuk

PENINGKATAN JALAN

PRINGSURAT – SECANG – KEPREKAN

UNTUK MENDUKUNG KSPN BOROBUDUR

“Untuk CMM ini dilakukan di ruas efektif maupun yang fungsional. Cuma di ruas efektif disamping perbaikan pada permukaan perkerasan yang rusak atau retak buaya setelah kita gali dengan CMM setelah itu kita lapis ulang dengan aspal binder dan aspal modified” ucap Teguh.

Ia menambahkan bersamaan dengan pelaksanaan peningkatan ruas jalan dari Artos Magelang sampai Simpang Tiga Keprekan yang lapis perkerasannya akan dioverlay (diaspal ulang) akan diiringi dengan penyesuaian ketinggian median. Untuk itu pada beberapa lokasi peningkatan jalan tersebut dilakukan pembongkaran kanstin median / kerb.

“Ketinggian dari median itu sendiri harus menyesuaikan pada saat selesai AC-WC. Kita naikkan sesuai dengan ketinggian yang ada kurang lebih 10 – 15 cm. Sehingga setelah kita hampar AC-WC sehingga sebagai pengaman pemisah jalur paling tidak

(22)

Peta penanganan Paket Preservasi Jalan Pringsurat – Secang – Keprekan

(dok. PPK 3.3 Prov. Jateng)

Keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk dalam kontrak longsegment tersebut terdiri dari pekerjaan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 7,09 km, pekerjaan rutin kondisi sepanjang 7 km, pekerjaan penunjang sepanjang 14,32 km, pekerjaan rehabilitasi mayor jalan sepanjang 8,5 km dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 154,7 m.

Pekerjaan – pekerjaan pemeliharaan rutin jalan juga telah berlangsung sejak kontrak paket longsegment Preservasi Jalan Pringsurat – Secang – Keprekan berjalan tanggal 17 April 2020. Pemeliharaan rutin yang telah berjalan seperti patching (penambalan lubang), pengendalian rumput, pembersihan saluran. “Di samping itu di lokasi-lokasi lain yang bahu jalannya rusak kita perbaiki dengan material cold milling” pungkas Teguh. (LU/CK)

Teguh Budi Harsono, Koordinator Pengawas Lapangan PPK 3.3 Provinsi Jawa Tengah

(23)

Brebes – Progres fisik pembangunan jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes – Tegal yang dilaksanakan pada tahun 2020 dengan panjang penanganan 14,9 km telah mencapai 32,1 % per 18 Juni 2020.

Sebelumnya pembangunan jalan lingkar yang panjang totalnya 17,4 km pada tahap pertama konstruksi dimulai tahun 2011 telah dikerjakan sepanjang 4 km namun belum tuntas yang kemudian dilanjutkan tahun 2017 di STA akhir sepanjang kurang lebih 2,5 Km.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Provinsi Jawa Tengah, Juniar Perkasa Setia Laksana menerangkan dari sisi pembebasan lahan dari Pemerintah Kabupaten Brebes dan Kota Tegal sudah dituntaskan pada tahun 2003 sepanjang 17,4 km.

REFOCUSING, PEMBANGUNAN

JALINGKUT BREBES-TEGAL

DITARGETKAN SELESAI

TAHUN 2021

“Saat ini masih ada kendala dalam pembebasan lahan tetapi itu di luar dari konstruksi kami. Namun secara keseluruhan sudah tuntas” ujar Juniar Perkasa Setia Laksana atau disapa dengan nama Tony.

Dalam pelaksanaan pembangunannya terbagi menjadi 4 zona, di mana masing-masing zona terdiri dari zona 1 dari STA 0 hingga STA 5, kemudian zona 2 dari STA 5 hingga STA 8+300, zona 3 dari STA 8+300 hingga STA 12+200 dan terakhir zona 4 STA 12+200 hingga STA 14+900. Pelaksanaaan semua zona dibangun secara paralel.

Tony menjelaskan dari total keseluruhan 8 jembatan sudah ada 1 jembatan yang sudah terbangun di tahun 2017 dan sebanyak 7 jembatan masih dalam proses pembangunan.

(24)

“Yang 5 jembatan kita sudah menyelesaikan struktur utamanya. Lalu yang 2 jembatan kita masih proses pelaksanaan yaitu Jembatan Kaligangsa dan Kali Kemiri. Jadi ada 5 yang sudah kita laksanakan struktur utamanya yaitu Jembatan Siderpa (bentang 44 meter), lalu jembatan Pemali (panjang 130 meter dengan 3 bentang), selanjutnya ada Jembatan Pancorawis (panjang 20 meter) kemudian ada Jembatan Sigeleng (panjang 30 meter) dan Jembatan Bugel (panjang 30 meter)” sambungnya.

Terkait rencana jalur Lingkar Utara Brebes – Tegal yang semula akan difungsionalkan untuk arus mudik lebaran 2020, Tony mengatakan PPK 1.1 Provinsi Jawa

Jembatan Pemali Yang Sudah Selesai Dibangun Struktur Utamanya

Tony (rompi oranye biru) sedang memonitor pekerjaan di lapangan bersama penyedia jasa

Tengah telah berupaya menyiapkan jalur tersebut supaya dapat dilewati umum meskipun pada akhirnya pemerintah melarang masyarakat mudik.

“Jadi di awal masuk target yang diberikan oleh Bapak Menteri PUPR cukup berat karena memang harus fungsional awalnya. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memfungsionalkan karena memang belum sepenuhnya diaspal. Paling tidak secara keseluruhan kita sudah nyambung, jembatan-jembatan sudah bisa kita fungsionalkan meskipun 2

(25)

jembatan masih bersifat sementara (menggunakan jembatan Bailey) itu sudah kita fungsionalkan. Meskipun kemarin adanya pandemi COVID-19 sehingga ada pelarangan mudik namun arahan pimpinan menginstruksikan untuk slowdown pekerjaan. Sehingga untuk target fungsional yang kami laksanakan kemarin kita bentuk badan jalan, kita pasang rambu-rambu sepanjang 17 Km, jadi kalau dibutuhkan untuk fungsional kami sudah siap” tegasnya.

Berjalan di Tengah Pandemi

Pembangunan Jalingkut Brebes – Tegal mengalami refocusing anggaran, di mana sebelumnya nilai kontrak 223 miliar dialokasikan untuk tahun 2020 ini namun dengan adanya refocusing dipecah dalam dua periode anggaran. Sehingga di tahun 2020 hasil penyesuaian anggaran untuk paket ini dialokasikan 114 miliar dan sisanya sekitar 76 miliar dialokasikan di tahun 2021.

Perpanjangan waktu konstruksi ini juga berpengaruh pada jadwal serah terima pertama (PHO) yang semula direncanakan bulan Desember 2020 berubah menjadi bulan April 2021.

Meskipun demikian pelaksanaan di lapangan tetap dilakukan percepatan dengan penambahan sumber

yang sudah kita laksanakan seperti tadi pengecekan suhu tubuh, lalu mewajibkan penggunaan masker kemudian pada pelaksanaan pekerjaan kita tetap menjaga jarak atau social distancing dan selalu melaksanakan cuci tangan. Kita juga telah melaksanakan rapid tes baik dari pihak kita (PPK) maupun dari pihak penyedia jasa” imbuh Juniar. Sempat terkendala terkait kurangnya pekerja karena sebagian pekerja memilih berhenti sementara dikarenakan keluarga pekerja takut resiko penyebaran COVID-19 di lokasi konstruksi. Namun pada akhirnya

setelah keluarga diberi penjelasan protokol kesehatan yang telah dilaksanakan dan disiapkan di lokasi konstruksi pada akhirnya semua bisa merasa yakin kembali dan kembali bekerja seperti semula. Berkaitan dengan terbitnya PERPRES Nomor 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang, Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temangggung, dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang, maka Paket Pembangunan Jalingkut Brebes – Tegal ini masuk sebagai salah satu upaya untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Pantai Utara Barat Jawa Tengah. “Kita harapkan begitu ini terbangun, pertumbuhan ekonomi disini menjadi lebih baik kaitannya dengan

Pemancangan pipa PVD (Prefabricated Vertical Drain) untuk menyerap air dan udara di dalam tanah rawa supaya lebih cepat terjadi pemadatan tanah

(26)

Semarang - Selama beberapa bulan terakhir Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 telah lekat dalam ingatan masyarakat Indonesia. Selama itu pula Indonesia bergulat dengan upaya-upaya menghentikan penyebaran virus yang mendunia tersebut.

Tidak sedikit informasi yang masuk melalui berbagai platform media sosial, televisi dan media lainnya. Dari sekian banyak informasi, tidak sedikit yang merupakan misinformasi atau hoax. Tentu hoax ini cukup menyulitkan pemerintah karena akan berdampak pada sikap dan pola pikir masyarakat yang mempercayai hoax tersebut sebagai suatu kebenaran. Hal ini menjadi perhatian instansi-instansi pemerintah seperti di Kementerian PUPR. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII atau Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DI Yogyakarta ikut bertindak dalam upaya memberikan dan meneruskan informasi dari pemerintah terkait Covid-19 salah satunya dengan menggerakkan para pemilik baliho/billboard/

EFEKTIFKAN PAPAN REKLAME

UNTUK INFORMASI COVID-19

DI JALAN NASIONAL

Baliho informasi pencegahan Covid-19 di jalan nasional (dok. Tim Perizinan Pemanfaatan Bagian Jalan)

papan reklame/videotron yang berada di sepanjang jalan nasional untuk menampilkan informasi layanan masyarakat tentang Covid-19.

“Dalam rangka melawan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas diperlukan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat termasuk para pemilik dan penyewa baliho iklan atau videotron pada ruas jalan nasional di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta” ujar Kepala BBPJN VII, Akhmad Cahyadi, Senin (6/4) .

Cahyadi mengungkapkan bahwa konten yang dianjurkan dipasang di baliho iklan/videotron berisi substansi “melawan Covid-19”. Pemuatan konten tersebut dilaksanakan selama masa tanggap darurat

(27)

Covid-19 hingga terbitnya kebijakan lebih lanjut. Dengan arahan tersebut rupayanya cukup banyak menuai respon positif dari para pemilik baliho/ videotron. Berbagai konten melawan Covid-19 mulai tampak menghiasi jalan-jalan utama berstatus jalan nasional.

Sebagai informasi, para pemilik papan iklan di jalan nasional atau tepatnya di ruang milik jalan membutuhkan izin pendirian dan sewa dari Kementerian PUPR yang hasil sewanya akan masuk sebagai pendapatan negara bukan pajak.

Papan iklan ini pada umumnya berada di lokasi-lokasi strategis yang mudah dipandang. Dengan adanya kerjasama antara BBPJN VII / BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta dengan para pemilik papan iklan di jalan nasional di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta diharapkan masyarakat dapat lebih teredukasi, waspada dan mampu memilah informasi yang benar di masa darurat Covid-19 ini. (LU/CK)

(28)

Kab. Semarang – Di tengah ketidakpastian ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia berusaha untuk memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dengan menjaga pemenuhan kebutuhan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat khususnya yang berada di kalangan bawah.

Hal ini seperti yang disampaikan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo tentang kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Kamis (9/4). Berbagai program bantuan telah dilaksanakan oleh pemerintah, namun Presiden menyampaikan adanya beberapa kebijakan tambahan seperti penyaluran bantuan sosial serta memperkuat Program Padat Karya Tunai di kementerian-kementerian.

Mewujudkan kebijakan dalam bentuk penyaluran bantuan sosial, Kementerian PUPR pada tanggal 30 April 2020 melaksanakan penyaluran bantuan bertajuk “PUPR Peduli Covid-19” yang dilaksanakan secara serentak di 34 Provinsi.

Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah, seperti menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumuman. Untuk efisiensi dan efektvitas penyaluran maka dibentuk koordinator di tiap Provinsi.

Total 56.125 paket sembako yang dibagikan pada Kegiatan PUPR Peduli Covid-19 kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dan memerlukan bantuan. Setiap paket bantuan yang bernilai Rp. 150.000,- s/d Rp. 200.000,- berisi 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, 1 liter kecap, 20 bungkus indomie, dan 1 buah kornet kemasan.

Di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4.384 paket dan Provinsi DI Yogyakarta sebanyak 920 paket dibagikan kepada masyarakat kelompok sasaran oleh unit organisasi Kementerian PUPR yang berada di wilayah tersebut seperti BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, BBWS Bengawan Solo, BBWS Serayu Opak, BP2JK Jawa Tengah dan DIY serta BBPW Cipta Karya Jawa Tengah.

Untuk menentukan kriteria masyarakat yang berhak mendapatkan bansos tersebut Kementerian PUPR mengidentifikasi kelompok sasaran antara lain: masyarakat berpenghasilan rendah, korban PHK, karyawan yang dirumahkan, ojek online, ojek pangkalan, pekerja harian, pedagang berpenghasilan menurun, lansia, dan guru honorer.

KEMENTERIAN PUPR SALURKAN BANSOS

PAKET SEMBAKO UNTUK WARGA

TERDAMPAK COVID-19 DI 34 PROVINSI

Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian, Agung Sutarjo mewakili BBPJN VII menyerahkan bantuan di Desa Karangjati (30/4)

(29)

Proses packing paket bansos di BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta(29/4)

Penyaluran yang dilakukan kepada warga terdampak Covid-19 di sekitar kantor BBPJN Jateng – DI Yogyakarta terima oleh warga dari RW 001 dan 007 Desa Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang sebanyak 157 paket. Selain itu, bantuan juga diserahkan kepada warga di Karangpucung, Cilacap sebanyak 59 paket.

Ribut Susanto, pedagang soto di Desa Karangjati menyebutkan bahwa selama pandemi Covid-19 pendapatannya menurun drastis. Ia yang biasanya mendapatkan pelanggan dari pegawai perkantoran dan pertokoan di sekitar Pasar Karangjati harus menerima kenyataan bahwa selama pandemi banyak perkantoran yang menerapkan work from home dan pertokoan banyak yang harus tutup sementara sehingga pelanggan menjadi berkurang. Ribut, yang mengandalkan penghasilan dari berjualan soto merasakan dampak pandemi ini cukup memukul kondisi ekonomi keluarganya.

Saat menerima bantuan sosial PUPR Peduli Covid-19 ia menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Terima kasih sekali atas bantuannya. Ini sangat membantu sekali karena dampak dari Covid-19 ini sangat terasa oleh kami karena sekitar 70%-80% penurunan penghasilan kami. Tapi alhamdulillah bantuan dari PUPR ini membuat kami bersemangat kembali karena kami masih mendapat perhatian dari pemerintah untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari” ungkap Ribut.

Dari warga yang menerima bantuan sembako adanya bantuan pemerintah sekecil apapun dan berupa apapun selama bisa membantu mereka untuk

Ribut Susanto, pedagang soto penerima bantuan PUPR Peduli Covid-19

menyambung hidup di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi ini sangat besar artinya.

Tentunya kita bersama-sama berharap agar pandemi ini segera berakhir baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Demi tatanan hidup yang lebih sehat dan kuat secara ekonomi. (LU/CK)

(30)

U

nit Pelaksanaan Pengujian Semarang (UPPS) merupakan garda terdepan bidang Pembangunan dan Pengujian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – D I Yogyakarta dalam melakukan pengendalian terkait mutu pelaksanaan pekerjaan paket-paket pembangunan dan preservasi dengan cara memberikan informasi/advis teknik terhadap mutu pekerjaan di lapangan agar memenuhi dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. Berbagai upaya yang dilakukan Unit Pelaksanaan Pengujian Semarang (UPPS) untuk meningkatkan daya saing laboratorium hingga berbuah sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada Bulan Mei 2020 melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN). Sertifikat akreditasi ini merupakan bukti keberadaan lembaga laboratorium ini telah mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal maupun internal.

Akreditasi dengan ISO/IEC 17025:2017 merupakan standar mutu yang dibuat untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi. Sesuai panduan ISO/ IEC 17025:2017 maka laboratorium penguji harus menerapkan persyaratan umum, persyaratan struktur, persyaratan sumber daya, persyaratan proses dan persyaratan sistem manajemen.

Pentingnya Akreditasi Laboratorium

Akreditasi laboratorium ini penting sebagai jaminan mutu kompetensi dan membangun kepercayaan, baik pengguna jasa maupun penyedia jasa serta pihak eksternal yang membutuhkan pelayanan pengujian. Sesuai Undang-Undang No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, KAN diberi amanat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pemerintah di bidang akreditasi. KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi, sistem akreditasi dan sertifikasi untuk memastikan kompetensi lembaga penilaian kesesuaian.

“Perlu pembuktian bahwa pihak-pihak yang menerapkan standar itu menerapkannya sudah betul, melalui proses suatu penilaian, dalam terminologi umumnya kita sebut dengan conformity assessment atau disebut juga penilaian kesuaian. Tata cara penilaian kesesuaian tersebut diantaranya adalah uji laboratorium, sertifikasi, audit, dan lain sebagainya,” ujar Kepala Bidang pembangunan dan pengujian, Agung Sutarjo, pada tanggal 5 Juni 2020 di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DI Yogyakarta.

RAIH ISO/IEC 17025:2017

LABORATORIUM PENGUJIAN BBPJN JATENG-DIY

SIAP MENJAGA MUTU LAYANAN

Oleh :

Emy Eko Setiyawati (Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda) dan Wahyuningsih Tri Hermani (Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Madya)

Kebijakan KAN tentang tata cara penyesuaian pemenuhan persyaratan akreditasi laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi dari SNI ISO/IEC 17025:2008 ke ISO/IEC 17025:2017 menggunakan prinsip-prinsip perubahan, antara lain:

Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian, Agung Sutarjo (5/6)

—

Menggunakan pendekatan proses dengan standar yang lebih mutakhir (9001, 15189, 17020, 17021, 17024, 17065); Lebih menekankan orientasi pada hasil dari sebuah proses;

Memberikan penekanan lebih kuat pada teknologi informasi, yang mencakup penggunaan sistem komputer, rekaman elektronik, hasil dan laporan elektronik;

Menggunakan pendekatan risk-based thinking;

Menggunakan terminology yang lebih modern sesuai kemajuan jaman (penggunaan dokumen dan rekaman elektronik);

Menyesuaikan dengan perubahan Vocabulary of Metrology (VIM) dan penggunaan istilah serta struktur yang selaras dengan standar ISO/IEC untuk jenis Lembaga penilaian kesesuaian lainnya; Ruang lingkupnya mencakup seluruh kegiatan laboratorium termasuk pengujian, kalibrasi dan sampling yang dilakukan untuk kegiatan kalibrasi dan pengujian;

Mensyaratkan penetapan dan pemenuhan kriteria kompetensi personel, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan serta seluruh proses yang digunakan oleh laboratorium untuk menghasilkan data; Mensyaratkan laboratorium untuk berpikir dan beroperasi dengan cara yang dapat menjamin bahwa seluruh proses berada dalam kendali dan data yang dihasilkan selalu handal;

Laboratorium dapat melakukan proses perbaikan berkelanjutan untuk terus meningkatkan efektivitas dan efiensi dalam sistem manajemen mutunya. Salah satu persyaratan akreditasi sertifikasi ISO/ IEC 17025:2017 untuk sebuah laboratorium adalah memiliki standar quality control yang bertujuan untuk memonitor validitas hasil pengujian dan kalibrasi yang telah dilakukan. Monitoring tersebut termasuk

(31)

keikutsertaan uji banding antar laboratorium atau uji profisiensi. Selain itu penggunaan bahan acuan yang telah mendapat sertifikat atau melakukan replikasi pengukuran dengan menggunakan metode yang sama atau berbeda dapat dilakukan untuk monitoring ini.

Uji profisiensi dilakukan oleh provider dari laboratorium rujukan dengan cara mendistribusikan sampel kepada peserta yang nilainya telah ditetapkan. Setiap peserta akan menguji sampel yang dimilikinya, lalu akan dievaluasi akurasinya dengan nilai sebenarnya (reference value) dan nilai ketidakpastian analisis yang didapatkan. Sehingga bisa diperoleh kesimpulan apakah prosedur pengujian laboratorium sudah layak dan hasil yang diperoleh akurat serta dapat diterima oleh pihak manapun. Pelaksanaan uji profisiensi/uji banding laboratorium ini menjadi persyaratan teknis yang harus dipenuhi untuk menjadi laboratorium yang terakreditasi.

Pelaksanaan Uji Profisiensi/Uji Banding Laboratorium Laboratorium UPPS selalu aktif mengikuti uji profisiensi yang diselenggarakan oleh lembaga/ provider uji profisiensi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, karena kompetensi suatu laboratorium ditentukan dari bagaimana laboratorium tersebut dapat menghasilkan data hasil pengujian yang secara teknis benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Kompetensi tersebut merupakan salah satu penilaian/ persyaratan dalam proses pengajuan akreditasi yang wajib dilaksanakan minimal 1 (satu) kali selama masa akreditasi laboratorium.

Pelaksanaan uji profisiensi laboratorium UPPS dilakukan secara berkala tiap tahun sesuai jadwal lembaga provider uji profisiensi Balitbang Kementerian PUPR.

Apabila tidak tersedia program uji profisiensi dari KAN atau lembaga penyelenggara uji profisiensi maka laboratorium harus dapat membuktikan kemampuannya seperti yang disyaratkan dalam ISO/ IEC 17025:2017 dengan cara keteraturan penggunaan bahan acuan bersertifikat dan/atau pengendalian mutu internal dengan menggunakan bahan acuan sekunder (KAN, 2005).

Perjalanan Proses Akreditasi Laboratorium UPPS Proses akreditasi laboratorium pada Laboratorium Unit Pelaksanaan Pengujian Semarang telah drintis kurang lebih sejak satu tahun yang lalu dengan berbagai persiapan dokumen, pembenahan struktur organisasi, pengembangan kompetensi sumber daya manusia, perbaikan, pemeliharaan dan pemenuhan peralatan uji sesuai standar persyaratan serta fasilitas kondisi laboratorium dan lingkungannya. Tahapan yang dilakukan dalam mencapai sertifikasi akreditasi adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan Permohonan Akreditasi melalui aplikasi KANMIS (Agustus 2019);

2. Kajian Permohonan dan Sumber Daya oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan pengecekan kaji kelayakan/kelengkapan dokumen, persetujuan tim asesmen dan audit kecukupan dokumen (September 2019);

3. Persiapan Asesmen oleh KAN melalui penjadwalan dan pembentukan tim asesor dengan asesor kepala Dewi Kusumawardani dan asesor anggota Deddy Rachman Sumadi.

4. Unjuk kerja dalam rangka asesmen awal di laboratorium disaksikan oleh asesor dari KAN terkait kompetensi sumber daya manusia, fasilitas laboratorium dan lingkungan serta peralatan uji yang digunakan di laboratorium (12 -13 Desember 2019).

5. Tindakan Perbaikan Asesmen oleh Laboratorium terkait hasil asesmen awal diberikan dengan jangka waktu 3 bulan. Laboratorium UPPS mengirimkan segala bukti tindakan perbaikan yang telah dilakukan (Maret 2020).

6. Rapat Panitia Teknis membahas/mereview kembali temuan ketidaksesuaian asesor dan tindakan perbaikan yang telah dilakukan oleh Laboratorium apakah telah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

7. Pemberian Keputusan Akreditasi oleh Rapat Council dengan memutuskan penerbitan Surat Keputusan dan Sertifikat akreditasi kepada laboratorium Unit Pelaksanaan Pengujian Semarang sebagai Laboratorium Pengujian dengan nomor akreditasi LP-1409-IDN pada tanggal 20 Mei 2020.

(32)

Pada tanggal 5 Juni 2020 dilakukan pengukuhan pemberian keputusan akreditasi laboratorium dengan penyematan simbol KAN dan nomor akreditasi LP-1409-IDN pada UPPS. Mantan Kepala BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta yang sekarang menjabat sebagai Direktur Preservasi II Direktorat Jenderal Bina Marga, Akhmad Cahyadi turut hadir dalam penyematan tersebut serta memberikan apresiasi yang besar terhadap sertifikasi akreditasi laboratorium Unit Pelaksanaan Pengujian Semarang karena laboratorium kementerian PUPR yang bersertifikasi KAN pada saat ini masih terbilang sedikit. Ia berharap Laboratorium UPPS BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta ke depan terus dapat meningkatkan kinerja dan memelihara sertifikasi yang telah diraih serta dapat menambah jumlah parameter pengujian yang terakreditasi.

UPPS bertekad untuk melanjutkan upaya sertifikasi KAN pada beberapa parameter Laboratorium UPPS Tahun 2020 dengan meningkatkan pelayanan dan jumlah parameter pengujian dengan cara melaksanakan Uji Profiensi Laboratorium yang mendapat sertifikasi KAN.

Dalam kesempatan ini Kepala BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta yang baru dilantik, Satrio Sugeng Prayitno, menyampaikan bahwa laboratorium UPPS sebagai laboratorium independen harus bersertifikasi akreditasi ISO/IEC 17025:2017 agar dapat diakui keberadaannya di dunia internasional. Ia menambahkan, laboratorium dapat melakukan proses perbaikan berkelanjutan untuk terus meningkatkan efektivitas dan efiensi dalam sistem manajemen mutunya.

Hal ini sesuai dengan perkembangan terbaru terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian yaitu diterbitkannya ISO/IEC 17025: 2017 yang menggantikan ISO/IEC 17025:2005.

Parameter pengujian laboratorium UPPS yang telah terakreditasi oleh KAN, yaitu:

Bidang Pengujian Produk yang Diuji Bahan-Bahan / Jenis Pengujian / Sifat yang Diukur Spesifikasi/ Identitas

Metoda Pengujian Mekanika/Fisika Aspal keras/aspal

cair/aspal emulsi

1. Penetrasi Aspal SNI 2456:2011 2. Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola

(Ring And Ball)

SNI 2434 : 2011 3. Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal dengan Alat

Cleveland Open Cup

SNI 2433:2011 4. Daktilitas Aspal SNI 2432:2011 5. Berat Jenis Aspal Keras SNI 2441:2011 6. Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan

Cara A (TFOT)

SNI 06-2440-1991 7. Kelarutan Dalam TCE SNI 2438:2015

Mekanika/Fisika Tanah

8. Berat Jenis Tanah SNI 1961:2008 9. Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan

di Laboratorium

SNI 1965:2008

Mekanika/Fisika Beton 10. Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder SNI 1971:2011

Mekanika/Fisika Agregat 11. berat jenis dan penyerapan agregat kasar 12. berat jenis dan penyerapan agregat halus 13. kadar rongga agregat halus (angularitas

agregat halus) 14. pengujian pipih & lonjong

SNI 1969:216 SNI 1970:2016 SNI 03-6877-2002 SNI ASTM D4791-10

Mekanika/Fisika Campuran Beraspal 15. pengujian GMM 16. pengujian Marshall

SNI 03-68932002

Prosesi Pengukuhan sertifikasi akreditasi laboratorium dari KAN pada Unit Pelaksanaan Pengujian Semarang (UPPS) BBPJN Jawa Tengah – DI

(33)

Gunung Kidul – Manfaat infrastruktur jalan dan jembatan sangat dirasakan dan dibutuhkan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya yang dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul yang akhirnya disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui permohonan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menampung satu per satu usulan yang disampaikan oleh daerah. Tentunya usulan tersebut dilakukan proses pengecekan lapangan oleh Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satker P2JN). Satker P2JN ini yang kemudian melakukan survey untuk mengidentifikasi kebutuhan, kondisi dan permasalahan yang ada di lokasi yang diusulkan. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menyampaikan usulan penanganan 4 jembatan antara lain Jembatan Bancang, Jembatan Tanjung, Jembatan Dungwanglu 1 dan Jembatan Dungwanglu 2. Lokasi keempat jembatan tersebut berada di ruas jalan provinsi dan jalan kabupaten yang menghubungkan akses menuju kawasan wisata dengan daerah terisolir di Kabupaten Gunungkidul sehingga dinilai perlu ditingkatkan

Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUP KP) Kabupaten Gunungkidul, dan Core Team Konsultan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional DI Yogyakarta pada bulan April 2020. Jembatan Bancang berada di Desa Hargomulyo Kecamatan Gedangsari. Identifikasi di Jembatan Bancang jalan provinsi di Desa Hargomulyo Kecamatan Gedangsari diketahui bahwa jembatan tersebut merupakan akses menuju kawasan wisata yang ada di Kecamatan Gedangsari yaitu Green Village dan Gunung Gentong. Berdasarkan informasi warga pada saat hujan deras seringkali air meluap hingga ke atas jembatan sehingga perlu adanya peninggian. Jembatan eksisting yang lebarnya 3,5 meter tidak dapat dilalui dua jalur. Apabila ada kendaraan yang akan melewati dari arah yang berlawan harus bergantian sehingga memerlukan adanya pelebaran sesuai ruas jalan yang ada sehingga jembatan ini diusulkan untuk dilebarkan menjadi 9 meter dengan panjang 40 meter.

Jembatan kedua yaitu Jembatan Tanjung yang berlokasi di Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari. Jembatan Tanjung merupakan akses menuju Kawasan

SURVEY USULAN PEMBANGUNAN

JEMBATAN GANTUNG DI GUNUNG KIDUL

Jembatan Dungwanglu 1 (dok. Satker P2JN Provinsi DIY)

(34)

Jembatan ketiga yaitu Jembatan Dungwanglu 1 yang berada di Desa Banyusoco Kecamatan Playen. Dari hasil survey diketahui Jembatan Dungwalu 1 eksisting lebarnya 4 meter. Jembatan ini merupakan akses menuju Desa Dungwanglu yang merupakan daerah terisolir. Untuk meningkatkan kapasitas jembatan maka dibutuhkan pelebaran menjadi 9 meter dengan panjang 50 meter. Dari hasil Survey Jalan Kabupaten Banyusoco – Dungwanglu atau pendekat menuju Jembatan Dungwanglu 1 juga memerlukan perlu adanya penyesuaian pelebaran jalan.

Jalan Kabupaten Banyusoco – Dungwanglu (dok. Satker P2JN Provinsi DIY)

Jalan Desa Banyusoco – Dungwanglu (dok. Satker P2JN Provinsi DIY)

Jembatan keempat yaitu Jembatan Dungwanglu 2 yang terletak di Desa Banyusoco, Kecamatan Playen. Jembatan Dungwanglu 2 merupakan akses menuju Desa Dungwanglu yang merupakan daerah terisolir dan merupakan satu-satunya akses warga Desa Banyusoco dengan 5 RT yang ada di wilayah tersebut. Jembatan eksisting dengan lebar 3 meter ini memerlukan pelebaran dan peninggian menjadi lebar 9 meter dengan panjang 50 meter. Jalan pendekat ke Jembatan Dungwanglu 2 juga memerlukan peningkatan jalan Desa Banyusoco – Dungwanglu menjadi lebar 5 meter sepanjang 1 km. (CK)

(35)

B

erdasarkan Surat Edaran Menteri nomor : 02/ SE/M/2010, dalam rangka melaksanakan Pasal 78, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, perlu penetapan pedoman penyelenggaraan jalan mengenai perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jembatan gantung, yang memuat perencanaan dan pelaksanaan termasuk pemeliharaan bangunan atas, bangunan bawah dan fondasi jembatan gantung untuk lalu lintas pejalan kaki dengan bentang utama maksimum 120 m.

Banyaknya jembatan gantung yang mengalami kerusakan di berbagai daerah dan juga kebutuhan yang tinggi terkait pembangunan jembatan gantung di pedesaan Indonesia membuat pihak Kementerian PUPR melakukan suatu inovasi perencanaan jembatan gantung. Jembatan gantung desain tahun 2019 merupakan tipe jembatan fleksibel

sehingga lebih murah dari segi biaya. Keunggulan dari jembatan gantung adalah material jembatan telah terprefabrikasi sehingga pengiriman material ke lapangan jadi lebih mudah dan bisa mengakses lokasi-lokasi medan yang sulit. Selain itu metode pelaksanaan bisa dilakukan dari satu arah, sehingga cocok untuk membuka jalur perintis dan mengurangi pengangkutan material menyeberangi sungai.

Kriteria perencanaan jembatan gantung memper- timbangkan kekuatan, lendutan dan berat dinamik sehingga aman dan ekonomis. Namun belum mempertimbangkan pada kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, pada artikel ini akan membahas analisa kenyamanan pengguna jembatan gantung tahun 2019 pada bentang 42 m, 60 m, 84 m, dan 120 m.

ANALISIS KENYAMANAN

PENGGUNA JEMBATAN GANTUNG

DESAIN TAHUN 2019

Oleh :

Ady Wijayanto (Jafung Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda)

Gambar

Gambar desain Jembatan Kretek II  (dok. Satker P2JN Provinsi Jawa Tengah)

Referensi

Dokumen terkait

• Vieroituksesta tiineytykseen rehua annetaan vähintään 34 MJ NEa/d emakon ruokahalun ja kunnon mukaan.. Ensikon energiaruokintasuositukset MJ NEk/pv Viikko

Untuk menganalisa seberapa besar arus gangguan yang mungkin terjadi pada sistem 6 kV PLTU SMS Energy, maka diperlukan suatu analisa short circuit dan simulasi

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 40 menit, 80% pengunjung dapat memahami tentang pengertian keluarga berencana, manfaat dari  program keluarga berencana, jenis-jenis alat

gaya tarik menarik antara bagian nonpolar dari masing-masing lipid (interaksi hidrofobik), sehingga akan terbentuk struktur misel (butiran kecil lemak), gg vesikel (kantung

Sedangkan, apabila menggunakan asam laktat 90% yaitu asam dengan kemurnian yang tinggi, perbandingan bahan baku antara metanol dan asam laktat adalah 4 : 1, dengan penggunaan

Hal ini dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur yang independen dapat dibuktikan dalam algoritma klasifikasi menjadi lebih efektif [5] Naïve Bayes tan & Kumar, 2006 merupakan salah

Mudharabah merupakan akad kerjasama usaha yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak dengan modal usaha dari salah satu pihak yang tidak ikut dalam teknis bisnis

Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana dan atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan atau