RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN SANGGAU
TAHUN 2014 - 2019
PERENCANAAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS DAN AKUNTABEL
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU
NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 - 2019
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU,
Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
disusun untuk mencapai tujuan pembangunan.
Berdasarkan tugas pokok, dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau, maka dalam pelaksanaannya dipandang perlu menetapkan Rencana
Strategis Tahun 2014 2019;
b. bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan bersifat indikatif berwawasan 5 (lima) Tahun yang dijabarkan setiap tahun
menjadi Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau perlu
ditetapkan dengan suatu Keputusan.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21
Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
24. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9
Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat;
29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 20008-2028;
30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sanggau, tentang Rencana Strategis Tahun
2014 2019.
KEDUA : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sanggau Tahun 2014 2019 menjadi landasan
dan pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan untuk masa 5 (lima) tahun ke depan.
KETIGA : Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Strategis tersebut
dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan yang tercermin dalam Program dan Kegiatan.
KEEMPAT : Penuangan dalam Rencana Kerja Tahunan dilaksanakan
dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan adanya
perubahan-perubahan dan perkembangan keadaan yang
memerlukan langkah-langkah penyesuaian terhadap program pembangunan daerah Kabupaten Sanggau.
KELIMA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Sanggau
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014 ini merupakan tindak lanjut dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Pada
prinsipnya Rencana Strategis Tahun 2014-2019 ini merupakan Dokumen Acuan
Operasional pelaksanaan kegiatan Tahun 2014-2019 yang dalam penyusunannya
berdasarkan hasil Musrenbang RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 dan
dibuat untuk diimplementasikan oleh seluruh Unit-unit kerja dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Sangggau Tahun 2014-2019
merupakan Pelaksanaan tehnis selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun yang
dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Kami menyadari
bahwa Rencana Strategis ini tidak akan dapat tersusun tanpa dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Disadari bahwa Penyusunan Rencana Strategis ini masih jauh dari
sempurna, tetapi kami berharap dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan
evaluasi dalam upaya meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Akhir kata Semoga Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ini dapat dilaksanakan
bagi peningkatan penyelenggaraan Perencanaan, Pemerintahan dan Pembangunan
khususnya di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel... iii
Daftar Gambar ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Landasan Hukum ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan... 7
1.4. Sistematika... 8
BAB 2 Gambaran Pelayanan Bappeda ... 10
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda ... 10
2.1.1 Struktur Organisasi ... 10
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ... 11
2.2. Sumber Daya Bappeda... 19
2.2.1 Kinerja Pelayanan Bappeda... 20
2.2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelyanan Bappeda ... 23
BAB 3 Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... 25
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda... 25
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 25
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota... 29
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 30
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... 32
BAB 4 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ... 34
4.1. Visi dan Misi Bappeda ... 34
4.3. Strategi dan Kebijakan... 36
BAB 5 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif ... 45
BAB 6 Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan
Golongan Tahun 2013 ... 19
Tabel 2 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013... 20
Tabel 3 Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Resntra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ... 21
Tabel 4 Analisis SWOT ... 23
Tabel 5 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ... 2
Gambar 2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Sanggau merupakan suatu lembaga yang berdasarkan keputusan Bupati
Sanggau Nomor 17 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau bahwa
BAPPEDA Kabupaten Sanggau merupakan unsur penunjang Daerah di Bidang
Perencanaan memiliki tugas pokok dan fungsi menyusun dokumen perencanaan
daerah, baik jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Oleh karena itu
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA Kabupaten Sanggau
membutuhkan pedoman dan acuan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan selama 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategis
(RENSTRA) BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Menurut pendapat
Allison & Kaye, 1997 yang menyatakan bahwa rencana strategis (RENSTRA)
merupakan suatu proses sistemik yang disepakati organisasi dalam membangun
keterlibatan stakeholders utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan
tanggap terhadap lingkungan operasi. Pendapat lain juga menyatakan bahwa
RENSTRA merupakan suatu bentuk perencanaan yang mencoba menjawab
pertanyaan dasar tentang siapakah kita? Kemana kita akan pergi ? Bagaimana kita
pergi ? Apa makna keberadaan kita ? Dari beberapa pendapat ini dapat
disimpulkan bahwa RENSTRA dapat membantu organisasi dalam mengungkapkan
visi dan mengidentifikasi langkah-langkah menuju Visi tersebut, serta menciptakan
fokus dan kemampuan organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
Berdasarkan definisi diatas maka RENSTRA BAPPEDA Kabupaten Sanggau
Tahun 2014-2019 merupakan suatu dokumen perencanaan jangka menengah
yang menjabarkan tentang visi misi tujuan dan sasaran BAPPEDA selama tahun
2014-2019 serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagaimana Peraturan
Daerah Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah
Daerah Kabupaten Sanggau 2014-2019.
/informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan, pengolahan
data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis,
perumusan visi–misi-tujuan sasaran, merumuskan strategi, kebijakan, program dan
kegiatan selama 5 (lima) tahun, melaksanakan Diskusi Fokus antar bidang
pembangunan, penyusunan rancangan akhir, verifikasi, pengesahan Bupati
Sanggau serta penetapan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
untuk dapat dilaksanakan. Keterkaitan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau
dengan dokumen perencanaan lain dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1
Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
RPJPD Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan
jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan dokumen perencanaan
jangka menengah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan
mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan
permasalahan lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap
tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka
mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.
RTRW Kabupaten Sanggau adalah dokumen rencana tata ruang wilayah
ini memuat strategi dan kebijakan penataan ruang wilayah yang meliputi : 1).
kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah 2) Kebijakan dan strategi
RPJM Nasional
RKP Nasional
RPJ PD & RTRW
RPJM Daerah
RKP Daerah
RAPBD APBD
RENSTRA SKPD
Renja SKPD
RKA SKPD
DPA SKPD
Diperhatikan Diacu
Diperhatikan
Pedoman Dijabarkan
Pedoman
Bahan Diperhatikan Pedoman
Pedoman Diacu
Diperhatikan
penetapan struktur ruang wilayah daerah. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun
2014-2019 merupakan penjabaran dari sasaran pembangunan jangka panjang
tahap ketiga, yang memiliki 12 (dua belas) strategi untuk mengimplementasikan
agenda pembangunan selama 5 (lima) tahun sebagai berikut : 1) . Perbaikan dan
penguatan tata ruang Kabupaten dan desa; 2). Strategi pengembangan ketahanan
pangan keluarga; 3). Strategi pembangunan bidang pendidikan;4). Strategi
pembangunan bidang kesehatan; 5) Strategi pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan dan sarana dan prasarana lainnya; 6).Strategi pembangunan usaha
produktif dan investasi; 7). Strategi perbaikan manajemen keuangan daerah; 8).
Strategi penataan Ibukota dan penanganan sampah perkotaan; 9). Strategi
reformasi birokrasi publik dalam rangka menciptakan organisasi pemerintah yang
bersih, solid dan efektif; 10). Strategi pengembangan transparansi dan partisipasi
masyarakat; 11). Strategi percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang
sinergis, terukur dan berkelanjutan pada kawasan cepat tumbuh dan tertinggal;
12). Strategi penguatan masyarakat dalam bingkai iman, moral dan ahlak;
RPJMD Kabupaten Sanggau akan dijabarkan di dalam dokumen RKPD
yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD. RENSTRA
BAPPEDA Kabupaten Sangggau tahun 2014-2019 merupakan bagian integral dari
RPJMD Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 yang pelaksanaannya akan
dijabarkan didalam Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
setiap tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Renja SKPD menjadi
acuan untuk penyusunan RKA-SKPD (Rencana Kerja Anggaran SKPD). Muatan
RKA meliputi input (dana, tenaga kerja, fasilitas, dll), kegiatan (proses) dan
output/outcome. Sehingga perencanaan dimulai dengan informasi tentang
ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan daerah.Critical pointnya adalah
menyusun hubungan optimal antara input, proses, danoutput/outcome.
1.2 Landasan Hukum
Dalam menyusun Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau mengacu pada peraturan
per-Undang-Undangan yang berlaku yaitu : 1) landasan idiil Pancasila, 2)
landasan konstitusional UUD’45, serta 3) landasan operasional :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958(Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 )
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
23. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat;
28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2028;
29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013-2018;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata
31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun
2005-2025;
32. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;
33. Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud penyusunan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 adalah :
1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan di BAPPEDA pada setiap tahun anggaran
selama 5 (lima) tahun ;
2. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun ke depan;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar dokumen
perencanaan;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan
berkelanjutan;
5. Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah.
1.3.2 Tujuan
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Tahun 2014-2019 ini adalah :
1. Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang merupakan
penjabaran visi-misi BAPPEDA Kabupaten Sanggau untuk mewujudkan
keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun mendatang;
2. Tersedianya pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)
1.4 Sistematika
Sistematika penyusunan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun
2014-2019 berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas dibagi per
bab sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang,
1.2 Landasan Hukum,
1.3 Maksud dan Tujuan,
1.4 Sistematika
BAB II : Gambaran Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten
Sanggau
2.2 Sumber Daya Bappeda Kabupaten Sanggau
2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau
2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda
Kabupaten Sanggau
BAB III : Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV : Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1 Visi dan Misi Bappeda
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran
BAB VI : Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU
2.1.1. Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sanggau adalah merupakan
unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Di bentuk berdasarkan
Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012.
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Sanggau terlampir.
Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun
2012 Bab II pasal 2 mengenai Susunan-susunan Organisasi bahwa Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau terdiri dari :
1. KEPALA
2. SEKRETARIS
Sekretariat, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu :
a. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. KEPALA BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN
PENGENDALIAN
Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
4. KEPALA BIDANG EKONOMI
Bidang Ekonomi, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :
a. Sub Bidang Pertanian
b. Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pengembangan
Dunia Usaha
5. KEPALA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
Bidang Sosial dan budaya, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :
a. Sub Bidang Kependudukan, Pemerintahan dan Pemberdayaan
Masyarakat
b. Sub Bidang Kesehatan, Pendidikan, Penerangan dan Komunikasi
6. KEPALA BIDANG FISIK DAN PRASARANA
Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :
a. Sub Bidang Penataan Ruang, Sarana dan Prasarana wilayah
perhubungan dan Pariwisata
b. Sub Bidang energi, Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup
7. JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
tehnis Bappeda di Bidang Keahlian masing-masing. Pada saat ini untuk
Jabatan Fungsional di Bappeda belum ada penetapan dari Bupati Sanggau.
2.1.2.Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau mempunyai
kedudukan, tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17
Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012 Bab III sebagai berikut :
1. KEPALA BADAN
Sesuai pasal 4 Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, membina
dan menyelenggarakan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan
daerah berdasarkan kebijaksanaan Kepala Daerah dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Badan Perencanaan
dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan
pembangunan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan
daerah.
b. Pengkoordinasian dalam penyusunan perencanaan pembangunan
daerah.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. SEKRETARIAT
Sekretariat adalah unsur staf yang langsung berada dibawah Kepala
Badan. Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
perencanaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, hubungan
masyarakat, protokol dan umum.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas,
sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja pembangunan
b. Penyelenggaraan pengendalian, evaluasi dan pelaporan
c. Pembinaan organisasi dan tatalaksana
d. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan
e. Penyelenggaraan urusan umum yang meliputi urusan rumah tangga
dinas, sarana dan prasaran, perlengkapan, surat menyurat dan
kearsipan, penggandaan, hubungan masyarakat, perjalanan dinas serta
protokoler.
f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang
g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
3.BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN
Bidang Penelitian, pengembangan dan pengendalian mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Bappeda di bidang penelitian,
pengembangan dan pengendalian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Penelitian, pengembangan dan
pengendalian mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang
penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan
penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi,
pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang penelitian,
pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian,
kerjasama perencanaan, pengembangan
sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik
dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan.
c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum dibidang penelitian,
pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian,
kerjasama perencanaan, pengembangan
sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik
dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan.
d. Pengendalian kegiatan dibidang penelitian, pengembangan dan
pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan,
pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti,
statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan pembangunan.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas
dibidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi
urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi,
pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
4. BIDANG EKONOMI
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang ekonomi.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ekonomi mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang
ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan,
perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi
dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan
dunia usaha.
b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang ekonomi
yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM,
penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia
usaha.
c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum di Bidang ekonomi yang
meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM,
penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia
usaha.
d. Pengendalian kegiatan di Bidang ekonomi yang meliputi urusan
perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan,
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal,
pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di
Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan
serta pengembangan dunia usaha.
f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
5. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
Bidang Sosial dan budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang Sosial dan
Budaya.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Sosial dan Budaya
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang
sosial dan budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan, mental
spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi,
pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB
dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan
olahraga serta komunikasi dan informatika.
b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang sosial dan
budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan, mental spiritual,
kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan
masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga
sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta
komunikasi dan informatika.
c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayana umum di Bidang sosial dan
budaya yang meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual,
kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan
masyarakat dan desa,
pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga
kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan
informatika.
d. Pengendalian kegiatan di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan
perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan
catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di
Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan,
mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan
catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga
kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan
informatika.
f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
6.BIDANG FISIK DAN PRASARANA
Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang Fisik dan
Prasarana.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang
fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang,
pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup,
pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.
b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang fisik dan
prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan
umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan,
pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.
c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum di Bidang fisik dan
prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan
umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan,
pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.
d. Pengendalian kegiatan di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi
urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan
rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta
energi dan sumber daya mineral.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di
ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.
f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
7. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
teknis perencanaan pembangunan daerah di Bidang keahlian
masing-masing. Pada saat ini untuk Jabatan Fungsional di Kabupaten Sanggau
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau
Tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau
2.2 Sumber Daya Bappeda
Komposisi sumber daya aparatur Bappeda Kabupaten Sanggau yang
menduduki jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan peraturan Bupati
Sanggau tersebut diatas adalah : 1 (satu) orang esselon IIb yaitu Kepala Bappeda;
1 (satu) orang esselon IIIa yaitu sekretaris, 4 (empat) orang esselon IIIb yaitu
kepala bidang, serta 11 (tiga belas esselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang
kasubbag dan 8 (delapan) orang kasubbid.
Adapun jumlah Sumber daya Bappeda yang berstatus PNS sebanyak 33
orang. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan
kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan terutama dalam menciptakan
Bappeda sebagai centre of knowledge dan learning organization. Komposisi
pegawai Bappeda berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 22 orang laki-laki atau 66
% dan perempuan sebanyak 11 orang atau 34% . Sedangkan komposisi
jumlah pegawai Bappeda berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV
sebanyak 5 orang atau 15%, golongan III sebanyak 22 orang atau 66 % dan
sisanya golongan II sebanyak 6 orang atau 19 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat
dari tabel berikut ini :
Tabel 1
Jumlah Pegawai Bapppeda Kabupaten Sanggau berdasarkan Golongan Tahun 2013
NO Jenis Kelamin GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah
1 Laki-laki - 2 orang 16
orang 4 orang 22 orang
2 Perempuan - 4 orang 6 orang 1 orang 11 orang
TOTAL - 6 orang 22
orang 5 orang 33 orang
(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau Desember
2013 )
Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana
lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan
diharapkan memberikan andil yang cukup besar dalam pelaksanaan tugas dan
Pasca Sarjana 7 orang atau 21%, Sarjana (Strata 1) sebanyak 11 orang
atau 33% , Diploma IV sebanyak 3 orang atau 9%, Diploma III sebanyak 2 Orang
atau 6%, berpendidikan SLTA sebanyak 9 orang atau 27 % serta pendidikan SD 1
(satu)sebanyak 1 orang atau 4%. Untuk lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut
ini:
Tabel 2
Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau berdasarkan tingkat Pendidikan Tahun 2013
No Jenis Kelamin SD SMP SMA D1/II DIII/Akademi DIV S1 S2 Jumlah
1 Laki-laki 1 - 5 - 1 3 7 5 22
2 Perempuan - - 4 - 1 - 4 2 11
TOTAL 1 - 9 - 2 3 11 7 33
(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau Desember 2013)
2.2.1 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Bappeda berdasarkan
sasaran/target Renstra Bappeda periode sebelumnya, berdasarkan tugas, pokok
Tabel 3
Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda
Target Renstra SKPD Tahun ke
-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun ke
-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Penyusunan Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sanggau 2005-2025
1 1 100
2
Penyusunan Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sanggau 2009-2014
1 1 100
3
Penyusunan Dokumen Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda
Kabupaten Sanggau 2009-2014
1 1 100
4 Penyusunan Perda RTRW
Kabupaten Sanggau 1 0,8 80
5 Penyusunan Dokumen RKPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
6 Penyusunan KUA /PPAS dan
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda
Target Renstra SKPD Tahun ke
-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun ke
-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7 Pelaksanaan Forum dan
Musrenbang Kabupaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
8 Penyusunan Renja Bappeda
Kabupaten Sanggau 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
9 Penyusunan dokumen Lakip 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
10
Penyusunan Dokumen
Perencanaan Bidang Fisik dan
Prasarana, Ekonomi dan Sosial
Budaya
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
11 Penyusunan Dokumen Monitoring
dan Pelaporan Pembangunan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
12 Penyusunan Dokumen Penelitian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
Dari tabel diatas terlihat semua indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Bappeda
tercapai, namun demikian masih perlu terus ditingkatkan kualitas output dan dokumen
perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.
2.2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau
Analisis lingkungan internal dan eksternal diperlukan dalam rangka
merumuskan strategi untuk mencapai visi, misi dan tujuan.Bappeda Kabupaten
Sanggau. Dengan menggunakan adalah Analisis SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunities, Threats), yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi untuk meminimalkan kelemahan dan
ancaman yang dihadapi. Lingkungan internal adalah sumber daya yang dimiliki oleh
SKPD termasuk program dan kegiatan yang telah disusun serta keberhasilan yang telah
dicapai. Lingkungan eksternal merupakan kondisi-kondisi di luar SKPD yang
berhubungan dan mempengaruhi terhadap eksistensi dan kinerja SKPD pada waktu
sekarang dan yang akan datang. Adapun hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4 Analisis SWOT
Faktor Internal
Kekuatan (STRENGHT) Kelemahan(WEAKNESS)
1. Struktur organisasi
lengkap/sesuai kebutuhan
1. Jumlah PNS/aparatur belum
memadai
2. Tupoksi jelas 2. Beban kerja cukup tinggi
3. Motivasi kerja tinggi 3. Perencanaan antar sektor belum
terkoordinasi dengan baik
4. Besarnya dukungan dan
kepercayaan pimpinan
4. Kualitas SDM Perencana yang
kurang memadai
5. Solidaritas kerja antar bidang
cukup tinggi
5. Minimnya Sarana dan Prasarana
Aparatur
Faktor Eksternal
Peluang(OPPORTUNITIES) Ancaman(THREATS)
1. Sistem perencanaan sudah baku 1. Adanya ego sektoral antar
instansi
2. Koordinasi dengan Pemerintah
tingkat provinsi dan pusat cukup
baik
2. Adanya ketidakpercayaan
sebagian masyarakat terhadap
berbagai tahapan dan proses
yang dianggap hanya formalitas.
3. Adanya kerjasama antar
kabupaten/kota
3. Masih adanya sikap arogansi dan
apriori pelaku birokrasi terhadap
partisipasi publik.
4. Adanya pendidikan dan pelatihan
perencanaan dalam dan luar
negeri
4. Perbedaan tahun periode
RPJMN, RPJMD Propinsi dan
RPJMD Kabupaten
5. Adanya Partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan
pembangunan
5. Masih adanya tekanan-tekanan
politik dalam pengambilan
keputusan bidang perencanaan
dan penganggaran sehingga
mengganggu tahapan dan
proses perencanaan
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU
Secara normatif Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan
pembangunan daerah. Adapun permasalalahan yang dihadapi oleh Bappeda
Kabupaten Sanggau adalah :
1. Masih adanya ego sektoral antar SKPD/instansi yang cenderung mempersulit
koordinasi perencanaan pembangunan;
2. Makin tingginya dinamika pembangunan sehingga sulit dalam merumuskan
prediksi dan antisipasi atas persoalan pembangunan yang makin kompleks
yang berujung dalam kesulitan menyusun program prioritas pembangunan;
3. Rendahnya koordinasi dalam penyusunan database data pembangunan,
sehingga data dasar yang seharusnya sama tidak jarang di temukan masih ada
perbedaan untuk kondisi tahun yang sama;
4. Belum mandirinya sumber keuangan pembangunan yang masih bertumpu
pada dana bagi hasil yang merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga
keterbatasan dana pembangunan kian mempersulit koordinasi dan penyusunan
program prioritas pembangunan;
5. Kurangnya SDM yang memahami Analisis Perencanaan dan evaluasi program
pembangunan. Kelemahan ini seringkali berujung pada lemahnya sinkronisasi
program pembangunan dengan Visi dan Misi instansi terkait dan Visi dan Misi
pembangunan daerah.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sanggau merupakan penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang berisikan
tentang tujuan, sasaran, arah kebijakan, kebijakan umum dan programSKPD.
berkembang pada masa 5 tahun sebelumnya (tahun 2009-2014), maka visi
Kabupaten Sanggau untuk periode 2014-2019 adalah:
“SANGGAU MAJU DAN TERDEPAN”
Adapun makna dari visi tersebut yaitu:
1. MAJU keadaan yang menunjukkan meningkatnya berbagai indikator
pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial dengan dukungan ketersediaan
sarana dan prasarana, pelayanan publik yang baik, dan pemerintahan daerah
yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis
2. TERDEPAN dalam kurun waktu lima tahun kedepan Kabupaten Sanggau lebih memprioritaskan melayani masyarakat dan membangun desa sehingga
diharapkan mampu mewujudkan masyarakat dan aparatur yang mempunyai
harga diri dan martabat yang tinggi dengan berdasar pada IMAN dan
TAKWA.
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sanggau Tahun
2014-2019 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sanggau adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan aksesibilitas dan
kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial.
2. Meningkatkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada pertanian, kehutanan,
perkebunan, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan industri yang
berdaya saing dan berwawasan lingkungan dengan didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan,
akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.
4. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian, perlindungan
dan penegakan supremasi hukum.
5. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang bertumpu pada kearifan
lokal dan kelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan keselarasan
dengan pembangunan nasional
6. Meningkatkan tata kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, religius,
berbudaya, demokratis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
7. Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi
8. Meningkatkan penataan infrastruktur ibukota kabupaten, infrastruktur ibukota
kecamatan dan percepatan pembangunan wilayah pedesaan dengan
bertumpu pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Keterkaitan antara Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dengan renstra Bappeda mengacu pada misi ke tiga yaitu “Meningkatkan
tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.”
Keterkaitan antara Visi dan Misi Kabupaten Sanggau dengan Visi Misi
Bappeda Kabupaten Sanggau dapat dijabarkan dalam matrik berikut :
RPJMD KABUPATEN SANGGAU RENSTRA BAPPPEDA
KABUPATEN SANGGAU
VISI : SANGGAU MAJU DAN
TERDEPAN
VISI :
PERENCANAAN YANG PROSPEKTIF,
REALISTIS DAN AKUNTABEL
MISI PROGRAM AKSI MISI
3. Meningkatkan
tata kelola
pemerintahan daerah yang
profesional,
transparan,
akuntabel dan demokratis
serta
berorientasi
pada pelayanan
publik.
1. Peningkatan
kualitas
perencanaan
dan
Pengendalian
pembangunan
1. Meningkatkan kualitas perencanaan
dan pengendalian pembangunan
Kabupaten Sanggau.
2. Meningkatkan peran penataan ruang
sebagai acuan pembangunan daerah
3. Mengembangkan kemampuan sumber
daya dan profesionalisme aparatur
perencana
4. Meningkatkan Peran Penelitian,
Pengembangan dan Perekayasaan
dibidang IPTEK
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Mengacu pada Perpres Nomor 47 Tahun 2009 dan Perpres Nomor 82
Tahun 2007 menyebutkan bahwa tugas pokok Kementrian PPN/Bappenas adalah
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan
nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya, tugas pokok tersebut dijabarkan dalam 9 (sembilan) fungsi, yaitu :
1) penyusunan rencana pembangunan nasional; 2) koordinasi dan perumusan
kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional; 3) pengkajian kebijakan
4) penyusunan program pembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan belanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama
dengan Departemen Keuangan; 5) Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan
pencairan sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian
dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait; 6) koordinasi kegiatan
fungsional dalam pelaksanaan tugas Kementrian PPN/Bappenas: 7) fasilitasi dan
pembinaan kegiatan instansi pemerintah di bidang perencanaan pembangunan
nasional; 8) penyampaian hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas
dan dan fungsinya kepada presiden; serta 9) penyelenggaraan pembinaan dan
pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, keuangan, kearsipan, hukum,
perlengkapan dan rumah tangga.
Pelaksanaan tugas Kementrian PPN/bappenas mengerucut menjadi
4(empat) peran yang saling terkait, yaitu (1) pengambil kebijakan/keputusan,
(2) koordinator, (3) think-tank dan (4) administrator. Kementrian PPN Bappenas
memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMN
2010-2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional
(RPJMN dan RKP) yang berkualitas.
Visi Kementrian Bappenas 2010-2014 adalah ”Mewujudkan Kementrian PPN/bappenas yang andal, kredibel dan proaktif untuk mendukung pecapaian
tujuan berbangsa dan bernegara”. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan
tindakan nyata melalui 3 (tiga) misi, yaitu :
1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka :
a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi) dan mensinergikan baik
antar daerah, antar ruang, antarwaktu dan antarfungsi pemerintah, maupun
antara pusat dan daerah;
b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana
pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas
perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan si
berbagai bidang.
3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementrian
PPN/Bappenas.
Dari penjelasan diatas, keterkaitan Bappeda Kabupaten Sanggau dengan
Bappenas sama-sama berperan dalam mengawal konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUPSTRATEGIS
Didalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, diamanatkan perlunya dilakukan penataan ruang yang dapat
mengharmoniskan lingkungan alam dan lingkungan buatan, yang mampu
mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan,
serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang.
Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain dan harus
dilakukan kesesuaian dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan dapat
mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasilguna dan berdayaguna serta
mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak
terjadi pemborosan pemanfaatan ruang, dan tidak menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas ruang.
Dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten, Pemerintah Daerah
mempunyai kewenangan meliputi :
1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
2. Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten; dan
3. Pengendalian Pemenfaatan Ruang Wilayah Kabupaten.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang;
3. Perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten Sanggau;
4. Penetapan kawasan strategis;
5. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
Kabupaten Sanggau;
6. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah serta keserasian antarsektor; dan
7. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.
Dibidang lingkungan hidup, pemerintah juga sudah menerbitkan Undang
– Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dimana didalamnya mengamanatkan kewajiban untuk
menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RTRW
Kabupaten. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) bertujuan untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program yang tertuang dalam RTRW Kabupaten terhadap kondisi
lingkungan hidup, termasuk di dalamnya rumusan alternatif penyempurnaan
kebijakan, rencana dan program, serta rekomendasi-rekomendasi perbaikan
pengambilan keputusan untuk menjamin pengintegrasian prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten mempunyai kedudukan strategis dalam
pelaksanaan program – program pembangunan di daerah. Pembangunan akan
berjalan optimal salah satunya dipengaruhi oleh adanya perencanaan yang
berkualitas. Sebagai institusi perencanaan pembangunan di daerah dan sejalan
dengan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten, maka perencanan pembangunan di
daerah dilaksanakan secara sinergis dengan RTRW Kabupaten Sanggau, baik
yang menyangkut rencana struktur ruang maupun rencana pola ruang. Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten adalah sebagai alat dalam
mengkoordinasikan, merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan
pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha maupun
swadaya masyarakat sehingga tercapai keterpaduan program-program sektoral.
Adanya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Kabupaten,
akan memperkuat sinergisitas dan singkronisasi wilayah dalam menserasikan
Seperti telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, diharapkan
semua kepentingan masyarakat yang memiliki latar belakang sosial, budaya,
politik dan ekonomi agar dapat diakomodir dengan fokus untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Sanggau yang Maju dan Terdepan.
Selama kurang lebih 5 (lima) tahun ke depan Bappeda Kabupaten Sanggau
diharapkan lebih renponsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi baik di tingkat
lokal, regional maupun nasional. Perencanaan hendaknya memperhatikan
permasalahan dan isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat sehingga arah
pelaksanaan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.
Untuk jangka waktu menengah selama lima tahun ke depan seiring dengan
perubahan lingkungan strategis yang cepat, disimpulkan beberapa isu strategis
Kabupaten Sanggau ke depan yaitu:
1. Percepatan pencapaian wajib belajar 9 tahun dan perintisan wajib belajar 12
tahun
2. Peningkatan Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
3. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sumber daya air
dan energi
4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan
pengembangan kawasan strategis
5. Percepatan pembangunan dan pemberdayaan kawasan ibukota kabupaten,
ibukota kecamatan dan desa.
6. Pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan peningkatan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan
7. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sosial
8. Peningkatan ketahanan pangan
9. Pengembangan ekonomi kreatif
10. Pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata
11. Pelaksanaan Implementasi Good Governance dan penguatan reformasi
birokrasi
12. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan
keselarasan dengan lingkungan hidup
13. Penegakan Peraturan perundang-undangan yang berlaku
Hingga saat ini dirasakan bahwa perencanaan pembangunan di daerah
kualitas dari perencanaan itu sendiri. Demikian pula dari aspek birokrasi, dimana
masih sangat dirasakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur belum
optimal.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, isu strategis Kabupaten Sanggau dan
identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda Kabupaten
Sanggau, maka ditetapkan beberapa isu-isu strategis Bappeda Kabupaten
Sanggau antara lain:
1. Peningkatan Konsistensi Perencanaan terhadap Pelaksanaan Pembangunan
2. Penguatan Sinergisitas Perencanaan Pembangunan
3. Peningkatan Penataan Ruang.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengembangan serta perekayasaaan
di bidang IPTEK.
5. Peningkatan Kualitas dan kuantitas Sumber daya Perencanaan
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Bappeda
4.1.1 Visi
Visi BAPPEDA Kabupaten Sanggau adalah “Perencanaan yang Prospektif, Realistis Dan Akuntabel”.
Prospektif diartikan perencanaan yang mempunyai peluang, harapan yang cerah
untuk masa depan.
Realistis diartikan perencanaan yang disusun menurut kenyataan keadaan yang
sesungguhnya.
Akuntabel diartikan perencanaan yang disusun dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Jadi perencanaan yang prospektif, Realistis dan Akuntabel berarti Perencanaan
yang mempunyai peluang, harapan yang cerah untuk masa depan sesuai
kenyataan keadaan yang sesungguhnya serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
4.1.2 Misi
Misi Bappeda Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan
Kabupaten Sanggau.
2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah.
3. Mengembangkan Kemampuan Sumber Daya Dan Profesionalisme Aparatur
Perencana.
4. Meningkatkan peran penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.2.1 Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan,
dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Adapun Tujuan Jangka