• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104529 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104529 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

81

Dwi Septiani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang dideskripsikan

dalam Bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Penerapan Model Pembelajaran Induktif pada materi pemecahan masalah

matematika berkaitan dengan pecahan sederhana di kelas IIIA SDN yang berada

di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Pelaksanaan tindakan siklus I, II dan III

dalam kegiatan pembalajarannya disesuaikan dengan tahapan pembelajaran pada

model pembelajaran induktif yakni, pada strategi pertama yaitu pembentukan

konsep terdiri dari 1) Mengidentifikasi dan menyebutkan data satu persatu. Data

yang relevan dimasukkan ke dalam topik masalah, 2) Mengelompokan data ke

dalam kategori yang sejenis, dan 3) Mengembangkan label-label dalam setiap

kategori. Kemudian strategi yang kedua yaitu interpretasi data dengan tahapan 1)

Mengidentifikasi dimensi-dimensi yang saling berhubungan, 2) Menjelaskan

dimensi-dimensi yang saling berhubungan, dan 3) Membuat inferensi atau

kesimpulan dan strategi yang ketiga yaitu aplikasi prinsip dengan tahapan 1)

Memprediksi akibat, menjelaskan fenomena yang tidak lumrah dan melakukan

hipotesis, 2) Menjelaskan dan atau mendukung hipotesis, dan 3) Menguji

perkiraan. Semua tahapan tersebut pada model pembelajaran induktif sudah

terlaksana dengan baik. Dalam tiga kali pembelajaran, siswa sudah dapat

mengikuti dengan baik. Menggunakan setting diskusi kelas, pelaksanaan

pembelajaran dengan model induktif menjadi lebih aktif dan siswa pun responsif.

Siswa menjadi aktif mengemukakan jawaban di depan kelas dan mengemukakan

pendapat tanpa adanya paksaan dari guru.

2. Perkembangan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada

pembelajaran matematika di kelas IIIA SDN yang berada di Kota Bandung

(2)

82

Dwi Septiani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes evaluasi kemampuan matematis. Peningkatan ini dapat dibuktikan dengan

nilai rata-rata siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 52,83 dengan presentase

pencapaian KKM sebesar 35,7%. Nilai rata-rata pada siklus II sebesar 68,53

dengan presentase pencapaian KKM sebesar 60,7%. Kemudian nilai rata-rata

pada siklus III sebesar 82,05 dengan presentase pencapaian KKM sebesar 85,7%.

Dari ketiga siklus tersebut menunjukan nilai rata-rata dan presentase pencapaian

KKM lebih besar dibandingkan dengan sebelum menerapkan Model

Pembelajaran Induktif yaitu nilai rata-rata sebesar 45,7 dan presentase pencapaian

KKM sebesar 21,4%.

B. Rekomendasi

Penelitian ini terbukti memberikan hasil yang positif dalam peningkatan

kualitas pembelajaran matematika baik itu proses pembelajaran maupun hasil yang

diperoleh siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

mengajukan beberapa rekomendasi yang mungkin akan bermanfaat bagi semua pihak

yang terkait untuk SDN yang berada di Kota Bandung Kecamatan Sukajadi.

1. Bagi Guru

a. Penerapan Model Pembelajaran Induktif dalam pembelajaran matematika tidak

hanya terbatas pada satu pokok bahasan saja akan tetapi Penerapan Model

Pembelajaran Induktif ini dapat diterapkan pada pokok bahasan yang lainnya

yang ada pada pembelajaran matematika. Karena dengan menerapkan Model

Pembelajaran Induktif, guru dapat meningkatkan aktivitas siswa dan dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Namun, setelah

dilakukan penelitian bahwa indikator kemampuan komunikasi matematis

menurut Cai, Lane, and Jakabscin itu kurang membentuk konsep matematika.

Maka, guru hendaknya mengaplikasikan dengan cara dan media lain dalam

tahap pembentukan konsep.

b. Hendaknya guru mengkaji teori yang ada dalam Model Pembelajaran Induktif

serta memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam

melaksanakan pembelajaran dengan Penerapan Model Pembelajaran Induktif

(3)

83

Dwi Septiani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hendaknya mengkaji lebih dalam dan menguasi teori-teori yang berkaitan

dengan Model Pembelajaran Induktif agar pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan Model Pembelajaran Induktif lebih efektif.

b. Dalam menerapkan Model Pembelajaran Induktif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa hendaknya peneliti selanjutnya

memperbaiki atau menyempurnakan tahapan yang ada pada model

pembelajaran induktif agar kemampuan pembentukan konsep siswa lebih

Referensi

Dokumen terkait

Gereja terpanggil untuk menjalankan perannya sebagal gereja yang sesungguhnya memberi arah dan menuntun warganya untuk sanggup menjawab realitas dunia dan juga harus

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Sasaran Program Studi Pendidikan Biologi disesuaikan dengan misi program studi agar peserta didik sebagai calon guru biologi yang: (1) beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,

In the compression process to the string homogenous Variable Length Binary Encoding (VLBE) algorithm is better than Even-Rodeh Code algorithm shows the Compression Ratio on the

Sehingga para anggota rapat tidak perlu takut tidak ke bagian jalur transmisi karena dengan penambahan acces point tersebut daya tampung semakin besar, para anggota juga cukup duduk

Untuk masing-masing proses pentransferan da- ta menggunakan rumus pada proses perhitungannya, yaitu dengan cara membagi ukuran data dengan waktu transfer yang didapat.

Atribut terdiri dari atribut sederhana atau atormis, atribut komposit, atribut berharga tunggal. atribut null-value, atribut kunci, atribut bernilai banyak dan atribut