• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI SOSOK PEREMPUAN DALAM TAYANGAN KAKEK-KAKEK NARSIS (ANALISIS SEMIOTIKA) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REPRESENTASI SOSOK PEREMPUAN DALAM TAYANGAN KAKEK-KAKEK NARSIS (ANALISIS SEMIOTIKA) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

REPRESENTASI SOSOK PEREMPUAN DALAM TAYANGAN KAKEK-KAKEK NARSIS

(ANALISIS SEMIOTIKA)

Kemampuan media untuk menampilkan sosok perempuan sebagai objek dominasi

laki-laki menyebabkan eksploitasi fisik perempuan sebagai daya tarik tayangan. Di tengah

persaingan industri media, eksploitasi kemenarikan fisik perempuan menjadi hal yang wajar.

Kemenarikan sosok perempuan menjadi komoditas yang dilekatkan dengan kualitas tayangan,

atau justru melengkapi kekurangmenarikan isi program. Secara ekstrim, kemenarikan fisik

perempuan dimanfaatkan oleh tayangan talk show Kakek-Kakek Narsis untuk membawa imajinasi khalayak ke tema seksualitas yang menjadi segmentasi program.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sosok perempuan dalam tayangan talk show komedi Kakek-Kakek Narsis. Dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, representasi konstruksionis Stuart Hall, serta kacamata Fiske, penulis mencoba membedah

simbol-simbol tayangan yang disajikan melalui tiga level analisis yaitu reality, representation, dan ideology. Kemudian yang terakhir, penulis menggunakan teori humor milik Hobbes untuk menganalisis kategori humor yang terdapat pada tayangan Kakek-Kakek Narsis.

Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga temuan mengenai representasi sosok

perempuan dalam tayangan Kakek-Kakek Narsis. Pertama adalah mitos kepasifan perempuan sebagai objek kelucuan melalui superioritas laki-laki dan perempuan sebagai sosok penggoda.

Seorang perempuan akan dianggap lucu jika melontarkan kata-kata tertentu adalah karena

penonton memiliki mitos tentang gambaran perempuan secara ideal. Kemudian temuan kedua

adalah komodifikasi sosok perempuan melalui physical attractiveness. Komodifikasi tersebut menggunakan sosok perempuan sebagai nilai jual utama program. Penggunaan daya tarik fisik

dalam tayangan Kakek-Kakek Narsis termasuk dalam komodifikasi buruh di mana pemilik modal

(stasiun televisi) memaksimalkan nilai fungsi atau guna talent. Sedangkan temuan yang terakhir

(2)

ABSTRACT

REPRESENTATION OF WOMEN IN DISPLAY figure In KAKEK-KAKEK NARSIS

(Semiotic analysis)

The ability of the media to show women as objects of male dominance led to the

exploitation of women's physical attractiveness impressions. In the midst of the media industry

competition, exploitation of women's physical attractiveness be normal. The woman

attractiveness into a commodity that is attached to the quality of impressions, or even

attractiveless complete program content. In the extreme, physical attractiveness of women

exploited by talk show impressions KAKEK-KAKEK NARSIS (KKN) to bring audiences to the theme of sexuality imagination the segmentation program.

This study aims to analyze the female figure in the talk show comedy impressions. Using

a semiotic approach Roland Barthes, Stuart Hall constructionist representation, as well as glasses

Fiske, the author tries to dissect the symbols of impressions served through three levels of

analysis, reality, representation, and ideology. Finally, the author uses the theory of Hobbes

humor belong to analyze humor category contained on impressions KKN.

Results showed that the three findings regarding the representation of the female figure in

impressions KKN. First is the myth of passivity of women as objects of humor through the superiority of men and women as seductive figure. A woman would be funny if it threw certain

words is because the audience has a myth about the image of the ideal woman. Then the second

finding is the commodification of the female figure through physical attractiveness.

Commodification is using women as major selling program. The use of physical attractiveness in

impression KKN included in the commodification of labor in which the owners of capital (television station) in order to maximize the value of the function or talent. While the latter

finding is the naturalization characterizations and the role of women in the frame packaged

humor. Woman 'forced' by the impressions to present yourself as someone who is passive so that

Referensi

Dokumen terkait

Melalui realitas yang dibangunnya, pengarang menampilkan kenyataan baru bahwa penderitaan yang dialami perempuan sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh sosok patriakhi tetapi

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan konstruksi tradisi Islam lokal Kudus tentang partisipasi politik perempuan pada pemilu 2004 dan mendiskripsikan implikasi pemikiran

Gambar 1.1 Beberapa representasi perempuan yang terlibat dalam skandal kasus korupsi pada sampul Majalah Berita Mingguan Tempo a) Malinda Dee dengan metaphor lukisan Monalisa

dalam perkawinan yang digambarkan sebagai sosok yang sangat muda, cantik dan seksi. Herman adalah suami baru bunda Rasya setelah setahun bercerai dari Januar. Duda beranak satu

puas setelah dapat menjalankan peran sosial menurut nilai saling menyayangi dari Upin-Ipin dan. menganggap yang menonjol dari kualitas tayangan adalah humor dari

Dalam membicarakan infotainment yang merupakan bagian dari media televisi, analisis semiotika Barthes menjadi penting dalam penelitian ini karena merupakan metode yang digunakan

Kedua wanita tersebut merupakan selebriti yang memiliki wajah camera

Sebaiknya ditambahkan dapur pada hunian lansia yang potensial supaya lansia tersebut bisa mandiri, selain itu tambahkan ruang aktualisasi diri untuk lansia tersebut