• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh PKP 1 UT PGSD PDGK4501

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh PKP 1 UT PGSD PDGK4501"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

BAB I PENDAHULUAN 

A.Latar Belakang 

Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik, dan sumber belajar pada lingkungan belajar, guru, siswa dan prasarana merupakan faktor-faktor yang amat penting. Dimana guru harus memilih , mengkombinasikan materi, metode, media dengan pengalaman belajar untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Dalam proses pembelajaran tematik dengan kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara bagian –bagian tumbuhan dan hewan dengan fungsinya di SDN 15 Muntok menemukan indikasi-indikasi yang menghambat siswa dalam memperoleh pengalaman belajar. Indikasi–indikasi tersebut nampak jelas tercermin pada nilai tes formatif diakhir program pembelajaran yang dikategorikan rendah di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu nilai 70. Pencapaian rata-rata klasikal kelas V dari 30 siswa yaitu 55.

Indikasi-indikasi yang nampak antara lain:

1. Siswa yang berjumlah 30 orang dengan penyebaran hasil tes formatif sebagai berikut : nilai 40 dicapai oleh 4 siswa, nilai 50 dicapai 6 siswa, nilai 60 dicapai 20 siswa.

2. Nilai kriteria ketuntasan minimal baru dicapai 0 siswa, 30 siswa lainya belum mengalami tuntas belajar dengan standar nilai di bawah KKM 70. 3. Nilai rata-rata kelas 55 dari 30 siswa, hal ini tidak signifikan dengan

persentase penyampaian materi yang mencapai 100 %.

4. Tingkat partisipasi siswa sangat rendah dari 30 siswa kelas V Hanya beberapa siswa yang berperan sedikit aktif dalam pembelajaran, sedang yang lainya kurang proaktif dalam pembelajaran.

2 Dari pengamatan reflektif tersebut ditemukan gejala-gejala kekurangan siswa dalam pembelajaran yaitu :

1. Siswa sering menengok keluar jendela ( keadaan di luar kelas yaitu siswa kelas lain sedang berolah raga di halaman sekolah )

2. Siswa yang duduk di deretan belakang sering bermain-main sendiri dan berbicara sendiri dengan teman sebangku atau lintas bangku.

3. Siswa tidak berani atau tidak biasa bertanya jika menemui kesulitan belajar atau belum paham materi.

4. Siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal-soal latihan.

5. Ada sebagian siswa yang sering keluar masuk kelas dengan dalih buang air kecil

6. Siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman hubungan bunga dengan fungsinya.

Memperhatikan dan mencermati keadaan yang demikian, penulis melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Dari hasil reflektif ada beberapa aspek-aspek yang menyebabkan siswa tidak mencapai ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan oleh :

1. Guru kurang memberikan perhatian secara individu maupun klasikal dari keseluruhan siswa.

2. Guru kurang mengembangkan cara komunikasi yang efektif yang mampu diterima siswa.

3. Guru kurang mengembangkan sikap pemberian bentuk-bentuk penghargaan kepada siswa atas peran mereka dalam pembelajaran.

4. Guru kurang menggunakan media pembelajaran yang menunjang materi hubungan antara bunga dengan fungsinya.

5. Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai karakteristik materi hubungan antara bunga dengan fungsinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan, diskusi dari teman sejawat, dan saran dari supervisor, maka diputuskan ada beberapa masalah yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung antara lain:

1. Rendahnya tingkat perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.

2. Kurang efektifnya cara komunikasi antara guru dan siswa. 3. Kurang memanfaatkan media pembelajaran yang tepat.

4. Kurangnya kesempatan guru melibatkan siswa fisik, mental emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Dari analisis dan sebab-sebab kekurang efektifan pembelajaran tersebut, untuk membantu siswa kelas SDN 15 Muntok agar menguasai materi dan tuntas belajar penulis memfokuskan dan merumuskan masalah untuk perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA pada materi tumbuhan Hijau pada siswa kelas V SD

Negeri 15 Muntok semester I tahun 2013 ? ”

C. Tujuan Perbaikan

Perbaikan pembelajaran ini direncanakan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Mendiskripsikan pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran terhadap hasil belajar , dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 15 Muntok pada mata pelajaran IPA.

D.Manfaat Perbaikan

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Bagi Guru

a. Memberikan informasi tentang arti pentingnya pendekatan inkuiri terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

b. Sebagai pedoman bagi untuk memilih metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. c. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan pendekatan

inkuiri dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Siswa

a. Agar dapat memacu kreativitas, aktivitas, dan pembentukan pengetahuan yang sehingga sukses dalam belajar.

b. Agar memperoleh peningkatan hasil belajar yang baik dalam pembelajaran tematik

3. Bagi Sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA 

A. Hakikat ILMU PEMBELAJARAN TEMATIK

1. Ilmu tematik tikat sekolah dasar

Berdasarkan Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang cakupan isi kurikulum menyatakan bahwa Ilmu pembelajaran ipa pada sekolah dasar adalah kelompok mata pelajaran ilmu ipa dan teknologi pada SD / MI / SDLB dimaksudkan untuk mengenal menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Subtansi mata pelajaran IPA merupakan pelajaran terpadu. Alokasi waktu yang ditetapkan adalah 4 jam pelajaran ( 4 x 35 menit )

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi menjelajahi dan memahami alam secara alamiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang proses pembuatan makanan pada tumbuhan dilingkungan sekitar.

6 2. Tujuan mata pelajaran IPA di SD / MI

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan – Nya. b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman pelajaran IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan pelajaran satu dengan pelajaran yang berkaitan dengan, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d) Mengembangkan ketrampilan proses untuk memahami lingkungan sekitar , memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai ciptaan Tuhan.

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan pelajaran IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke kelas yang lebih tinggi 3. Ruang lingkup mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ruang lingkup bahan kajian pelajaran IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :

1) Tumbuhan hijau pada peroses kehidupan , yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksi dengan lingkungannya, serta kesehatan

2) Benda materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi cair, padat, dan gas 3) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran tematik

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor dari seberapa jauh komponen-komponen pembelajaran melakukan sinergi, korelasi dan interaksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran antara lain :

a. Siswa

Kegagalan atau keberhasilan pelajaran IPA tergantung pada kemampuan, kesiapan, inteligensi dan sikap serta minat siswa untuk mengikuti kegiatan pelajaran IPA

b. Pengajar

Kemampuan, kepribadian, pengalaman, motivasi dan kematangan emosional pengajar dalam memberikan materi pelajaran IPA berpengaruh terhadap efektifitas proses belajar siswa. jika pelajaran IPA tidak menguasai materi yang akan diajarkan, tentu tidak mungkin dapat mengajarkan pelajaran IPA dengan baik dan benar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Hal tersebut tentu saja menjadi penyebab gagalnya peserta didik dalam mempelajari pelajaran IPA

c. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang memadai tentu akan memperlancar kegitan proses belajar mengajar, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil dan prestasi siswa.

C. Metode Mengajar

dibandingkan guru. Oleh karenanya metode mengajar yang lebih baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan kegiatan belajar siswa

Metode pembelajaran merupakan pola kegiatan yang berurutan yang diterapakan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar yang diinginkan. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. kekurangan suatu metode dapat ditutup oleh metode mengajar yang lain sehingga guru dapat mengkombinasikan beberapa metode dalam melakukan proses pembelajaran.

D. Metode Inkuiri

Metode Inkuiri menurut Nurhadi (2004: 122 ) adalah pembelajaran dengan penemuan / inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsep- konsep dan prinsip- prinsip serta dorongan siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip- prinsip untuk diri mereka.

Pada era milenium dan pasar pendidikan yang mengglobal ini, pendidikan merupakan sektor yang dianggap strategis. Kesenjangan antara dunia barat dan timur, antara negara maju dan negara berkembang serta kesenjangan antara negara kapitalis dan non kapitalis merupakan pusat perhatian yang tak terelakkan. Pada pasar bebas semua sektor harus segera mengembangkan diri termasuk di dalamnya sektor pendidikan. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan semangat paradigma baru dari “ teacher centris “ menuju kearah “ children centris ” dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran bukanlah guru melainkan siswa yang berproses konstruktif untuk membentuk pengalaman belajar. Hal ini mengandung pengertian perlunya strategi guru dalam memilih metode untuk mengaktifkan siswa dalam berproses untuk pencarian dan perubahan tingkah laku yang berupa hasil belajar.

E. Hasil Belajar

Sebagaimana diuraikan penulis pada bagian sebelumya bahwa hasil pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 15 Muntok pada pembelajaran sebelumya prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak tuntas secara klasikal berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Indikasi yang tampak yaitu siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, kurang bergairah dalam belajar, proses belajar mengajar masih didominasi oleh guru, perolehan hasil belajar berupa nilai evaluasi yang masih rendah. Kesan yang tertangkap secara umum adalah siswa kurang termotivasi pada pelajaran IPA

Berawal dari persoalan seperti inilah penulis mencoba mengangkat suatu permasalah agar hasil belajar pelajaran IPA pada siswa kelas V pada khususnya dapat meningkat secara signifikan dengan mengambil referensi mengenai penggunaan pendekatan inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 15 Muntok semester I pada tahun pelajaran 2013 / 2014.

Asumsi penulis kemukakan bahwa pendekatan inkuiri yang dipilih karena keterbatasan media pembelajaran, agar pembelajaran lebih dapat menarik siswa, mengaktifkan siswa, mengatasi verbalisme.

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN 

A. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 15 Muntok, Bangka Barat, dengan subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 30 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 3 siklus perbaikan pada mata pelajaran IPA mulai tanggal 6 Oktober 2013 sampai dengan 20 Oktober 2013 dengan jadwal sebagai berikut :

No Tanggal Pelaksanaan Perbaikan

Siklus Pokok Bahasan

1. 6 Oktober 2013 Siklus I Bagian- bagian tumbuhan 2. 13 Oktober 2013 Siklus II Bagian- bagian tumbuhan 3. 20 0ktober 2013 Siklus III Bagian- bagian tumbuhan

Fokus penelitian yang akan penulis laksanakan adalah pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi Memahami hubungan antar struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya dan kompetensi dasar hubungan antara hewan dengan fungsinya.

Siswa kelas V SDN 15Muntok berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 3 siswa adalah siswa tinggal kelas dan 27 siswa adalah siswa kelas V baru. Tingkat kecerdasan siswa kelas V beragam terdiri dari yang mempunyai kecerdasan tinggi, kecerdasan sedang, kecerdasan rendah. Walaupun penulis belum mengkategorikan tingkat intelegensi berdasarkan hasil tes IQ. Keberagaman kecerdasan siswa kelas V dilatarbelakangi oleh status sosial ekonomi dan pendidikan orang tua.

12 Di samping hal itu, latar belakang pendidikan orang tua orang tua siswa kelasV 50% dari 15 orang tua murid berlatar pendidikan tamat SLTA dan 30% berpendidikan sarjana/sarjana muda, serta sisanya tamat pendidikan dasar.

B. Prosedur Penelitian

Siklus I

1. Rencana

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, analisis masalah dan merumuskan hipotesa tindakan dari pembelajaran pra siklus, maka penulis merencanakan perbaikan pembelajaran siklus I untuk mata pelajaran tematik pada hari Kamis, 6 Oktober 2013 dengan menyusun tindakan-tindakan (skenario) perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) I sesuai dengan fokus yang telah ditentukan.

b. Guru menentukan media dan sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Guru menyusun lembar observasi siswa. d. Guru menyusun soal evaluasi tes akhir. 2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan siklus I pada hari Kamis, 6 Oktober 2013 pada jam pertama pelajaran yaitu pukul 07.30 sampai pukul 08.40 atau durasi waktu 2 x 35 menit. Penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP siklus I). Aktivitas-aktivitas perbaikan mencakup :

a. Guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan dengan menjelaskan secara singkat tentang tumbuhan dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

3. Pengamatan

Pada langkah pengamatan ini, penulis dibantu oleh seorang rekan sejawat. Rekan sejawat ini bertugas merekam , mencatat, pengumpul data berdasarkan pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan oleh penulis pada setiap siklus. Dalam pelaksanaan pengamatan, rekan sejawat menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.Hasil pengamatan yang dicatat oleh rekan sejawat antara lain sebagai berikut :

Pada momen ini guru sudah mengadakan apersepsi membuka pembelajan dengan suasana komunikasi yang hangat dan familiar, komunikasi dua arah yang interaktif, menanyakan kabar kesehatan peserta didik, dan bertanya jawab apa yang dialami siswa pada hari ini. Guru bertanya jawab tentang pra materi yang akan membawa mereka menuju materi yang sebenarnya serta menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

Pada proses pembelajaran guru sudah mempersiapkan media pembelajaran walaupun masih terbatas namun sudah mewakili dari jumlah populasi siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Guru menjelaskan secara singkat materi pembelajaran, namun guru kurang memperhatikan aktifitas siswa per siswa. Guru hanya merespon kepada siswa–siswa yang aktif saja kurang mencoba meminta siswa–siswa yang lain. Di sisi lain beberapa siswa yang aktif sangat respon terhadap pembelajaran guru, di sisi yang lain siswa–siswa yang lain datar-datar saja terhadap pembelajaran, kondisi inilah yang tidak mendapat perhatian guru.

Dalam penggunaan pendekatan inkuiri pada siklus I ini guru kurang memberdayakan peran serta siswa secara proporsional, memberi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan dan menemukan sendiri serta menampung keinginan mereka. Hal ini kurang mendapat perhatian guru.

Secara umum pembelajaran berjalan dengan baik, tetapi kesan yang tertangkap pengamat bahwa guru sangat berhati-hati dalam pelaksanaan pembelajaran bahkan terkesan kaku seolah-olah takut akan kehabisan waktu di setiap pembagian alokasi waktu pada tiap-tiap langkah-langkah pembelajaran. Sikap inilah yang terkesan pembawaan guru kurang luwes dan fleksibel.

Hal yang sangat mencolok pada langkah selanjutnya adalah guru kurang mengorganisir siswa, posisi tempat duduk diskusi, dan tata cara bekerja dalam kelompok sehingga waktu pelaksanaan pengerjaan LKS. Pada awal kegiatan siswa berebut tempat duduk dan terkesan gaduh sehingga menyita waktu diskusi.

Media LKS yang dipakai sudah bagus, siswa tidak lagi harus membuat format laporan diskusi tetapi tinggal mengisi format laporan. Secara umum tampilan media dan sarana diskusi sudah baik.

Pada tahap akhir dari proses pembelajaran berupa tagihan berupa jenis tes formatif soal-soal yang disusun sudah bagus, jelas dan mewakili semua indikator pembelajaran. Guru sudah melakukan penilaian dan umpan balik kepada siswa hasil evaluasi berupa nilai perolehan / nilai hasil tes.

4. Refleksi

Penulis saat melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran menggunakan media dan sarana yang telah dicatat oleh rekan sejawat berupa data kualitatif maupun kuantitatif yang telah mengalami proses pengolahan data. Hasil refleksi tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini :

a. Aspek-aspek yang telah baik

pembelajaran menuju kearah yang lebih baik. Hal tersebut dapat dijelaskan pada masing-masing aspek-aspek sebagai berikut :

1) Aspek dari guru sebagai pengajar

Guru sudah merencanakan, menskenariokan, melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam PTK serta sudah mendokumenkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru sudah menerapkan dan melalui tahap demi tahap sesuai dengan skenario pembelajaran maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, dari tahap kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, dan evaluasi.

Guru sudah menguasai materi pembelajaran bagian-bagian bunga sempurna, mengadakan apersepsi berupa tanya jawab, memperhatikan alokasi waktu setiap tahap, mengadakan evaluasi formatif dan penilaian, mengunakan media dan peraga dan mencoba mengkondisikan siswa lebih kondusif dan komunikasi yang hangat.

2) Aspek bahasa yang digunakan pengajar

Guru berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang komunikatif dan jelas, bahkan jika ada kosa kata yang sukar di tangkap artinya oleh siswa dijelaskan dengan bahasa ibu yaitu bahasa Bangka atau pun bahasa pergaulan mereka. Guru telah memilih kalimat-kalimat yang efektif untuk menjelaskan materi bagian-bagian tumbuhan hijau.

3) Aspek Interaksi dengan metode yang dipilih

Guru sudah memberikan kesempatan bertanya kepada siswa-siswa yang belum jelas dalam menerima pelajaran dan merespon secara positif pertanyaan setiap siswa.

4). Pengelolaan kelas

5). Mengorganisir siswa dan media belajar

Guru sudah berupaya mengorganisir populasi belajar siswa yang berjumlah 30 orang yang merupakan kelompok belajar heterogen. Guru sudah mengorganisir dengan baik sumber belajar, media belajar walaupun belum memenuhi satu siswa satu media dan sumber belajar, tetapi sudah terwakili beberapa media, sarana, sumber belajar yang telah disediakan guru.

6). Evaluasi

Soal evaluasi yang disusun sudah mewakili semua indikator pembelajaran. Jenis penyebaran soal sudah baik tersusun dari yang mudah, sedang dan sukar. Kalimat-kalimat soal sudah berupa kalimat yang efektif tidak ada kesan penafsiran ganda. Penilaian siswa diambil dari data pengamatan siswa dan hasil tes formatif, serta portofolio.

b. Aspek-aspek yang belum baik

Aspek ini adalah kondisi tampak yang merupakan indikasi dan gejala awal dari dinamika guru, siswa, media, sarana, interaksi dan komunikasi pada saat pembelajaran yang dikategorikan atau disinyalir dapat membawa kemunduran atau tidak berhasilnya dalam pembelajaran, baik dilihat dari segi siswa maupun guru sebagai pengajar . Aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Aspek dari guru sebagai pengajar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru terlalu hati-hati dan kaku untuk alokasi waktu setiap langkah-langkah pembelajaran, sehingga performa guru dalam pembelajaran cenderung kaku dan takut waktu pelajaran IPA .

2). Aspek bahasa yang digunakan pengajar.

Guru dalam menjelaskan materi kadang tanpa disadari telah mengucapakan kata-kata yang keliru semisal kata “ itu “ diucapkan “ inu ”dan sering berulang-ulang.Dialek Bangka yang kental yang

pembelajaran. Hal tersebut dapat membuat kondisi menjadi gaduh bahkan ada beberapa siswa yang justru dengan sengaja mengucapakan berulang untuk membuat suasana kelas menjadi terpecah .

3). Aspek interaksi dengan metode yang dipilih

Guru hanya berinteraksi dengan siswa yang aktif dan responsif terhadap pembelajaran , sedangkan siswa yang aktif luput dari perhatian guru. Guru tidak berusaha mengaktifkan mereka dalam pembelajaran. Guru dan siswa belum begitu memahami pendekatan inkuiri yang dipilih sebagai langkah yang sinergis.

4). Pengelolaan kelas

Pada pengelolaan kelas situasi yang krusial yaitu ketika siswa berpindah tempat untuk mencari tempat duduk yang diinginkan suasana menjadi gaduh. Guru kurang memfasilitasi penataan tempat pembelajaran klasikal.

5). Mengorganisir siswa dan media belajar.

Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk mencoba dan menemukan sendiri yang menjadi tuntutan pembelajaran. Alat peraga hanya disediakan oleh guru seharusnya siswa diberdayakan dengan sumber daya lingkungan siswa untuk membawa dari rumah. Guru tidak mengkomunikasikan alat, media, sumber belajar sebelumnya.

Siklus II

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, analisis masalah dan merumuskan hipotesa tindakan dari pembelajaran siklus I, maka penulis merencanakan perbaikan pembelajaran siklus II untuk mata pelajaran IPA pada hari Kamis, 13 Oktober 2013 dengan menyusun tindakan-tindakan (skenario) perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) II sesuai dengan fokus yang telah ditentukan

b. Guru menentukan media dan sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran.

c. Guru menyusun lembar observasi siswa.

d. Guru menyusun soal evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II pada hari Kamis, 13 Oktober 2013 pada jam pertama pelajaran yaitu pukul 07.15 sampai pukul 08.25 atau durasi waktu 2 x 35 menit. Penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP siklus II ). Aktivitas-aktivitas perbaikan mencakup :

a. Guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan menjelaskan secara singkat tentang tumbuhan dan hewan dan dilanjutkan dengan tanya jawab. b. Guru memasang alat peraga dan secara klasikal siswa mengamati.

c. Siswa secara acak maju ke depan kelas menunjukkan bagian-bagian tumbuhan dan hewan dan siswa yang lain meresponnya

d. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kesulitan belajarnya. e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

f. Siswa melakukan diskusi dalam pengawasan dan bimbingan guru. g. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain

menanggapinya.

3. Pengamatan

Pada langkah pengamatan ini, penulis dibantu oleh seorang rekan sejawat. Rekan sejawat ini bertugas merekam , mencatat, pengumpul data berdasarkan pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan oleh penulis pada setiap siklus. Dalam pelaksanaan pengamatan siklus II, rekan sejawat menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.Hasil pengamatan yang dicatat oleh rekan sejawat antara lain sebagai berikut :

Pada momen ini guru sudah mengadakan apersepsi membuka pembelajan dengan suasana komunikasi yang hangat dan familiar, komunikasi dua arah yang interaktif, menanyakan kabar kesehatan peserta didik, dan bertanya jawab apa yang dialami siswa pada hari ini. Guru bertanya jawab tentang pra materi yang akan membawa mereka menuju materi yang sebenarnya serta menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

Pada proses pembelajaran guru sudah lebih mempersiapkan media pembelajaran yang mewakili dari jumlah populasi siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Guru menjelaskan secara singkat materi pembelajaran, namun guru kurang memperhatikan aktifitas siswa per siswa. Guru hanya merespon kepada siswa–siswa yang aktif saja kurang mencoba meminta siswa– siswa yang lain. Di sisi lain beberapa siswa yang aktif sangat respon terhadap pembelajaran guru, di sisi yang lain siswa–siswa yang lain datar-datar saja terhadap pembelajaran, kondisi inilah yang tidak mendapat perhatian guru.

Dalam mengantarkan materi keterangan dan penjelasan guru sudah menggunakan kosa kata yang lebih tepat. Pemilihan diksi kata dalam bahasa komunikasi yang digunakan guru sudah tepat dan dapat membawa suasana kelas menjadi lebih konduksif.

Dalam penggunaan pendekatan inkuiri pada siklus II ini guru lebih memberdayakan peran serta siswa secara proporsional, memberi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan dan menemukan sendiri serta menampung keinginan mereka. Hal ini sudah menjadi prioritas perhatian guru.

terkendali, guru lebih efektif memanfaatkan waktu di setiap pembagian alokasi waktu pada tiap-tiap langkah-langkah pembelajaran. Sikap yang terkesan pembawaan guru sudah lebih fleksibel.

Hal yang sangat mencolok pada langkah selanjutnya adalah guru sudah mengorganisir siswa, posisi tempat duduk diskusi, dan tata cara bekerja dalam kelompok sehingga waktu pelaksanaan pengerjaan LKS siswa duduk tenang di tempatnya sehingga pelaksanaan diskusi berjalan tertib dan lancar.

Media LKS yang dipakai sudah bagus, siswa tidak lagi harus membuat format laporan diskusi tetapi tinggal mengisi format laporan. Secara umum tampilan media dan sarana diskusi sudah baik.

Pada tahap akhir dari proses pembelajaran berupa tagihan berupa jenis tes formatif soal-soal yang disusun sudah bagus, jelas dan mewakili semua indikator pembelajaran. Guru sudah melakukan penilaian dan umpan balik kepada siswa hasil evaluasi berupa nilai perolehan / nilai hasil tes.

4. Refleksi

Penulis saat melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran menggunakan media dan sarana yang telah dicatat oleh rekan sejawat berupa data kualitatif maupun kuantitatif yang telah mengalami proses pengolahan data. Hasil refleksi tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini :

a. Aspek-aspek yang telah baik

Berdasarkan identifikasi masalah , analisis masalah , dan menelaah lembar pengamatan dari penilaian rekan sejawat diperoleh aspek-aspek pembelajaran yang dikategorikan sebagai aspek-aspek yang menunjang perbaikan pembelajaran menuju kearah yang lebih baik. Hal tersebut dapat dijelaskan pada masing-masing aspek-aspek sebagai berikut :

1) Aspek dari guru sebagai pengajar

pembelajaran maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, dari tahap kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, dan evaluasi.

Guru sudah menguasai materi pembelajaran tentang bagian-bagian tumbuhan dan hewan , mengadakan apersepsi berupa tanya jawab, memperhatikan

alokasi waktu setiap tahap, mengadakan evaluasi formatif dan penilaian,mengunakan media dan peraga dan mencoba mengkondisikan siswa lebih kondusif dan komunikasi yang hangat. 2) Aspek bahasa yang digunakan pengajar

Guru berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang komunikatif dan jelas, bahkan jika ada kosa kata yang sukar di tangkap artinya oleh siswa dijelaskan dengan bahasa ibu yaitu bahasa Bangka ataupun bahasa pergaulan mereka. Guru telah memilih kalimat-kalimat yang efektif untuk menjelaskan materi tentang bagian-bagian tumbuhan hijau.

3) Aspek Interaksi dengan metode yang dipilih

Guru sudah memberikan kesempatan bertanya kepada siswa-siswa yang belum jelas dalam menerima pelajaran dan merespon secara positif pertanyaan setiap siswa.

4). Pengelolaan kelas

Kelas sudah tertata rapi, tampilan secara umum suasana kelas dan kondisi kelas pantas dan layak untuk sebuah pembelajaran. Kursi, meja siswa, papan tulis, papan pajangan, tempat duduk siswa, penerangan kelas sudah tertata dan mendukung untuk pembelajaran secara klasikal.

5). Mengorganisir siswa dan media belajar

sumber belajar, tetapi sudah terwakili beberapa media, sarana, sumber belajar yang telah disediakan guru.

6). Evaluasi

Soal evaluasi yang disusun sudah mewakili semua indikator pembelajaran. Jenis penyebaran soal sudah baik tersusun dari yang mudah, sedang dan sukar. Kalimat-kalimat soal sudah berupa kalimat yang efektif tidak ada kesan penafsiran ganda. Penilaian siswa diambil dari data pengamatan siswa dan hasil tes formatif, serta portofolio.

b. Aspek-aspek yang belum baik

Aspek ini adalah kondisi tampak yang merupakan indikasi dan gejala awal dari dinamika guru, siswa, media, sarana, interaksi dan komunikasi pada saat pembelajaran yang dikategorikan atau disinyalir dapat membawa kemunduran atau tidak berhasilnya dalam pembelajaran, baik dilihat dari segi siswa maupun guru sebagai pengajar . Aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Aspek dari guru sebagai pengajar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih hati-hati untuk alokasi waktu setiap langkah-langkah pembelajaran, sehingga performa guru dalam pembelajaran cenderung agak takut waktu pelajaran IPA

2). Aspek bahasa yang digunakan pengajar.

Guru dalam menjelaskan materi sudah menggunakan bahasa Indonesia yang lebih komunikatif. Kebiasaan salah ucap sudah mulai jarang diucapkan oleh guru, namun masih ada dengan intensitas yang berkurang dari pembelajaran sebelumnya, sehingga pembelajaran lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Penggunaan dialeg Bangka sudah berkurang dari sebelumnya.

3). Aspek interaksi dengan pendekatan yang dipilih

mendapat perhatian yang proporsional oleh guru. Guru berusaha mengaktifkan mereka dalam pembelajaran. Guru dan siswa sudah memahami pendekatan pembelajaran yang dipilih sebagai langkah yang sinergis.

4). Pengelolaan kelas

Pada pengelolaan kelas situasi yang krusial yaitu ketika siswa berpindah tempat untuk menata tempat duduk kelompok diskusi suasana menjadi gaduh. Guru kurang memfasilitasi penataan tempat diskusi dan pembelajaran klasikal.

5). Mengorganisir siswa dan media belajar.

Guru sudah menyikapi dan merespon positif keantusiasan beberapa siswa untuk mencoba dan mendemonstrasikan sendiri percobaan. Alat-alat demonstrasi sebagian sudah disediakan oleh siswa, siswa diberdayakan dengan sumber daya lingkungan siswa untuk membawa dari rumah. Tetapi guru tidak mengkomunikasikan alat, media, sumber belajar sebelumnya.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka penulis lebih memfokuskan kepada hasil refleksi aspek-aspek yang belum berhasil pada pemakaian pendekatan inkuiri dalam menunjang peningkatan hasil belajar siswa. Selanjutnya penulis memfokuskan untuk siklus yang ke III sebagai berikut :

“ Tindakan memotivasi dan mengaktifkan siswa guna meningkatkan hasil belajar dengan pendekatan inkuiri .”

Siklus III

1. Rencana

Pada langkah perencanaan ini penulis melakukan penyusunan tindakan-tindakan atau skenario pembelajaran sebagai langkah awal proses perbaikan pembelajaran siklus III. Skenario pembelajaran tematik siklus III sebagai berikut :

a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) III sesuai dengan fokus yang telah ditentukan

b. Guru menentukan media dan sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran.

c. Guru menyusun lembar observasi siswa.

d. Guru menyusun soal evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus III pada hari Kamis, 20 Oktober 2013 pada jam pertama pelajaran yaitu pukul 07.30 sampai pukul 08.40 atau dengan durasi waktu 2 x 35 menit. Penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus III menggunakan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP siklus III). Aktivitas-aktivitas perbaikan hanya menekankan pada fokus perbaikan pada siklus II. Akktivitas-aktivitas tersebut mencakup :

a. Guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan menjelaskan secara singkat tentang tumbuhan hijau dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

b. Guru memasang alat peraga dan secara klasikal siswa mengamati.

c. Siswa secara acak maju ke depan kelas menunjukkan bagian-bagian tumbuhan hijau dan siswa yang lain meresponnya

d. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kesulitan belajarnya. e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

f. Guru melakukan konfirmasi tentang tata cara mengerjakan tugas diskusi kelompok.

g. Siswa melakukan diskusi dalam pengawasan dan bimbingan guru.

i. Guru memberi penguatan tentang materi pembelajaran.

j. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan. 3. Pengamatan

Pada langkah pengamatan ini, penulis tetap dibantu oleh rekan sejawat untuk melakukan observasi atas pelaksanaan proses perbaikan Pembelajaran siklus III. Rekan sejawat dalam mengobservasi menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan yang telah disediakan dalam bentuk format- format isian.

Hasil pengamatan rekan sejawat sebagaimana tersebut di bawah ini : a. Keaktifan siswa

Pada pembelajaran siklus ke III ini, upaya guru dalam mengorganisir siswa untuk lebih berperan aktif sangat signifikan. Hal tersebut ditandai dengan aktivitas siswa lebih menonjol dalam melakukan tanya jawab, mengerjakan tugas, dan diskusi kelompok dibandingkan peran guru dalam pembelajaran. Pemerataan kesempatan siswa untuk berperan dalam menemukan sendiri jawaban yang menjadi tuntutan tugas mendapat perhatian yang baik oleh guru, hal ini ditunjukkan dengan upaya guru dalam menunjuk siswa secara bergantian. Dengan demikian semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berproses mengkonstruksi pengalaman belajar sendiri secara bermakna. Hal yang sama terjadi ketika siswa melakukan kerja kelompok dan mendiskusikan permasalahan LKS, siswa lebih aktif dalam berproses, karena guru telah melengkapi LKS dengan media, alat dan bahan untuk melakukan pembuktian sesuai karakteristik soal dalam LKS. Suasana belajar lebih hidup, efektif , aktif dan menyenangkan siswa. Sebuah upaya guru dalam mensinergiskan komponen-komponen belajar: siswa, media pembelajaran, lingkungan, dan sumber belajar untuk mencapai perbaikan pembelajaran.

b. Motivasi siswa.

mengacungkan ibu jari, setiap partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan atau perbuatan siswa. Guru menghindari bentuk-bentuk hukuman atau ucapan yang membuat mental siswa menjadi turun. Bentuk motivasi lain yang diberikan guru adalah guru memberikan perhatian, memberikan contoh, membantu kesulitan belajar dengan cara mendatangi mereka dari meja-ke meja, dari kelompok ke kelompok dengan merata. Secara garis besar bahwa motivasi dan tingkat keaktifan siswa pada pembelajaran Siklus III ini meningkat sangat

signifikan. Siswa sangat bergairah, senang, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

4. Refleksi.

Penulis saat melakukan refleksi diri terhadap pembelajaran menggunakan media dan sarana yang telah dicatat oleh rekan sejawat berupa data kualitatif maupun kuantitatif hasil pengamatan siklus III. Hasil refleksi tersebut dapat didiskripsikan sebagai berikut :

a. Aspek-aspek yang telah baik

1). Keaktifan siswa

Pada siklus III tingkat aktivitas siswa sangat menggembirakan, Hal ini ditandai dengan sikap siswa yang antusias dalam melakukan tugas inkuiri dan kerja kelompok. Sikap merespon terhadap terhadap pembelajaran meningkat sangat tajam setelah guru menyediakan alat peraga dan media pembelajaran kemudian siswa yang melakukan kegiatan. Kenaikan ini dapat dilihat dari indikasi siswa yang pada siklus II masih enggan merespon pembelajaran secara positif pada siklus III menjadi siswa yang aktif dan partisipatif terhadap pembelajaran.

2). Motifasi siswa

kebutuhan akan belajar akibat reinforcement yang diberikan oleh guru dengan tersedianya media belajar yang menarik dan menyenangkan serta sesuatu hal yang baru yang membuat mereka tertantang untuk melakukan tugas inkuiri yaitu mendata hasil meneliti bagian tumbuhan tumbuhan hijau.

b. Aspek yang belum baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

A. Hasil Penelitian.

Dalam Berpijak dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam tiga siklus, penulis melakukan layaknya sebuah penelitian ilmiah yaitu proses pengumpulan data dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dituangkan dari hasil pengamatan teman sejawat dan kajian data hasil tes formatif siswa dalam tiga siklus pembelajaran. Dari data-data tersebut dikonsultasikan kepada supervisor sebagai prosedur asesmen kinerja menilai dan mengevaluasi hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis menggunakan lembar observasi, sementara untuk menilai kemajuan prestasi belajar siswa menggunakan tes formatif.

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, penulis melakukan langkah terobosan dari metode konvensional menuju pembelajaran yang berpusat pada peserta didik ( Student centered Learning ) yaitu penggunaan pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri diharapkan membantu siswa dalam mengatasi verbalisme dan mengajak belajar menemukan konsep IPA melalui konstruksi pengalaman-pengalaman langsung yang bermakna. Pada bagian ini penulis akan memaparkan data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan data hasil prestasi belajar siswa pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III.

Grafik 1. Persentase Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

tuntas

Tdk.tuntas

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0%

50%

68,2%

100% 100%

50%

31,8%

Nilai rata-rata siswa naik dari sebelum siklus 55, pada siklus I naik

menjadi 65, siklus II menjadi 70, dan pada siklus III naik menjadi 85.

Grafik 2. Nilai Rata-rata pra siklus, Siklus I, II, dan Siklus III

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

55

65

70

Tabel 2. Korelasi Data Kualitas Pelaksanaan Aktivitas Perbaikan Pembelajaran

Siklus I, II, dan III. No Aspek

Aktivitas Perbaikan Pembelajaran

Siklus

T H P. P E R B A I K A N

I II III

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1. Menata kelas - V - - - V - - - -- - - V 2. Penggunaan

strategi situasional

V - - -- - V - - - V -

3. Penggunaan Media - V - - - V - - - V 4. Memberikan tugas V - - - V - - - V - 5. Membimbing siswa

dlm.tugas

V - - - V - - - V -

6. Bertanya jawab V - - - V - - - V - - 7. Pemberian

penguatan

- V - - - - V - - - V - -

Jumlah 4 3 0 0 0 0 5 2 0 0 0 0 2 3 2

Rata-rata 1,4 2,3 4,0

Hasil evaluasi belajar siswa pra siklus nilai tertinggi adalah 60 dicapai oleh 12 siswa dan nilai terendah adalah 30 diperoleh 1 siswa. Pada siklus I nilai tertinggi 80 dicapai oleh 3 orang siswa dan nilai terendah 50 dicapai oleh 3 siswa. Pada siklus II nilai tertinggi 90 dicapai oleh 3 siswa dan nilai terendah 60 dicapai oleh 7 orang. Pada siklus III nilai tertinggi 100 dicapai oleh 6 siswa dan nilai terendah 70 dicapai oleh 6 siswa.

 

Grafik 3. Nilai Tertinggi dan Terendah

 

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai tertinggi

Nilai terendah

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

60

80

90

100

40

50

60

B. Pembahasan

Pada perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam tiga siklus pada mata pelajaran IPA kelas V semester I materi bagian-bagian bunga sempurna dengan menggunakan pendekatan inkuiri menunjukkan hasil yang signifikan. Pada pra siklus hanya 0% (0 siswa) dari 22 siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan KKM 70, sedangkan 100% (22 siswa) masih mendapatkan nilai dibawah 70. Hasil ini jauh dari ketententuan yang telah ditetapkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada pembelajaran pra siklus ini menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat rendah. Hal ini dikarenakan pada pra siklus belum diterapkan pengelolaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri dan penerapan metode yang sesuai secara optimal. Guru hanya mengajar dengan pola lama, sehingga anak-anak mudah jenuh dan merasa bosan, tidak bersemangat mengikuti pembelajaran, dan guru tidak mengkondisikan siswa siap secara fisik dan psikis. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus benar-benar belajar yang komprehensif, seperti pendapat Bell-Gredler (1986:1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills,

and attitudes.

Dengan diterapkannya pendekatan inkuiri pada siklus I, ternyata prestasi belajar siswa meningkat. Siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan. Keaktifan ini bisa terjadi karena penerapan dan penggunaan pendekatan inkuiri tersebut di atas. Pendekatan inkuiri memiliki karakteristik melibatkan siswa secara langsung baik fisik maupun psikis sehingga pembelajaran lebih hidup, menarik, dan bermakna.

meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran siklus II.

Dengan menerapkan pendekatan inkuiri secara tepat dan memberdayakan siswa dalam proses pembelajaran secara optimal seperti memberi kesempatan bertanya, menjawab pertanyaan, memberikan latihan-latihan yang cukup, serta menggunakan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses instruksional (pembelajaran), sumber informasi adalah guru, siswa, atau orang lain. Hanya, dalam hal ini, media mendapat definisi lebih khusus, yakni “teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran” (Scramm,1977), atau “sarana fisik

untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran” (Briggs, 1997).

Jadi dapat disimpulkan secara sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 

A. Kesimpulan

Dari proses dan hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara tumbuhan –tumbuhan hijau dengan fungsinya dengan indikator bagian-bagian tumbuhan hijau sempurna, dapat disimpulkan

1. Penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tumbuhan hijau dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan siswa kelas V SD Negeri 15 Muntok.

2. Penggunaan pendekatan inkuiri dengan partisipatoris dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

B. Saran 

DAFTAR PUSTAKA 

Andayani, dkk. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Jakarta : Universitas Terbuka

BSNP. (2006). Kurikulum Berbasis Komprtensi (KBK) SD/MI. Jakarta :

Gredler, Bell (1986: 1). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal 1.5

Haryanto (2004). Sains untuk Sekolah Dasar. Jakarta : Erlangga

Nana, Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Poerwadarminta. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rini, Budi Hardi. 1994. Penelitian pengajaran Bidang studi. Surakarta: UNS Press.

Saeful, Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

Saeful Bachri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Scramm, (1977). Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Palembang: Universitas Sriwijaya. Hal 61

Sutarno, Nono,dkk (2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Wardani, IGAK; Wihardi K: Nasoetion N (2004). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Lampiran 1 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya.

Indikator : 1. Siswa mampu menyebutkan 5 nama bunga

2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga sempurna.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menyebutkan bagin-bagian bunga sempurna serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. MATERI PEMBELAJARAN

Bagian-bagian bunga

*. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya

berwarna hijau seperti daun atau berwarna warni seperti mahkota.

*. Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai

warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berguna untuk menarik serangga

lain untuk datang membantu penyerbukan.

*. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan

kepala sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

*. Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat bagian yang

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 5 menit ) a. Pra Pembelajaran

Guru menyiapkan sarana pembelajaran. b. Pembukaan Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan doa dan resensi kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi bersama-sama. ” Lagu Lihat Kebunku ... .“

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang bunga dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

b. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kesulitan belajarnya. c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

d. Siswa melakukan diskusi .

e. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

f. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan.

3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. b. Guru melakukan tes evaluasi.

E. ALAT DAN SUMBER BAHAN

Alat : -

Bahan : -

F. PENILAIAN

1. Prosedur : post tes 2. Teknik : tes tertulis 3. Bentuk : isian (soal tes terlampir)

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat 1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

8. Bunga selalu didatangi lebah dan kupu-kupu karena di dalam bunga terdapat... . 9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

10. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala ... .

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai Akhir = x 100

Skor maksimal ( 10 )

KUNCI JAWABAN 1. Bunga

2. Benang sari 3. Putik 4. Buah

5. Mahkota bunga 6. Serangga

Muntok, 24 Oktober 2013 Kepala Sekolah , Mahasiswa,

HERLY SHINTA ULI S.Pd SYUKUR NIP 19560622 197803 2001 NIM :814122614

Mengetahui Supervisor,

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Siklus I

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Indikator : 1. Siswa mampu menyebutkan 5 nama bunga

2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga sempurna.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menyebutkan bagin-bagian bunga sempurna serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. TUJUAN PERBAIKAN

1. Meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa tentang bagian-bagian bunga yang telah ditetapkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2. Meningkatkan penguasaan dan pemahaman materi tentang bagian-bagian bunga.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Bagian-bagian bunga

*. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya

berwarna hijau seperti daun atau berwarna warni seperti mahkota.

*. Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai

warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berguna untuk menarik serangga

lain untuk datang membantu penyerbukan.

*. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan

kepala sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

*. Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat bagian yang

akan menjadi buah dan biji

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Metode ceramah 2 Tanya jawab 3 Diskusi

E. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 5 menit ) a. Pra Pembelajaran

Guru menyiapkan sarana pembelajaran. b. Pembukaan Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan doa dan resensi kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi bersama-sama. ” Lagu Lihat Kebunku ... .“

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang bunga dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

b. Guru memasang alat peraga dan secara klasikal siswa mengamati.

f. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kesulitan belajarnya.

g. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

h. Siswa melakukan diskusi dalam pengawasan dan bimbingan guru.

i. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

j. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan. 3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. b. Guru melakukan tes evaluasi.

F. ALAT DAN SUMBER BAHAN

Alat : Gambar bunga dan macam-macam bunga asli. Bahan : Kertas, tumbuhan

Sumber bahan : Kurikulum KTSP SDN 15 Muntok, IPA Sains kelas IV BSE.

G. PENILAIAN

1. Prosedur : post tes 2. Teknik : tes tertulis 3. Bentuk : isian

(soal tes terlampir)

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

10.Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala ... .

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai Akhir = x 100

Skor maksimal ( 10 )

KUNCI JAWABAN 1. Bunga

2. Benang sari 3. Putik 4. Buah

5. Mahkota bunga 6. Serangga

7. Bunga sempurna 8. Madu/ nektar 9. Tidak sempurna 10.Sari

Muntok, 4 Oktober 2013

Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN S.Pd SYUKUR

NIP 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 3

Sistematika Laporan Siklus I

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Waktu : 2 x 35 menit

A. Masalah yang diatasi:

1. Siswa pasif dalam mengikuti pelajaran.

2. Siswa ragu-ragu, bahkan tidak merespon pertanyaan guru. 3. Kurang terfokusnya perhatian siswa pada pembembelajaran. 4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran. B. Cara mengatasi:

1. Memperhatikan minat dan kondisi psikologi siswa.

2. Bersifat lebih ramah dan tidak kaku dalam menerapkan disiplin. 3. Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.

C. Hasil yang diperoleh:

1. Siswa terlihat lebih aktif.

2. Siswa lebih konsentrasi dalam proses pembelajaran. 3. Siswa sudah berani merespon pertanyaan guru.

Muntok, 4 Oktober 2013 Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN S.Pd SYUKUR NIP. 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 4 

LEMBAR EVALUASI 

Nama : ………..

Kelas : IV

Mata pelajaran : IPA

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

8. Bunga selalu didatangi lebah dan kupu-kupu karena di dalam bunga terdapat... . 9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

Lampiran 5 

Lembar Kerja Siswa 

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Petunjuk

a. Kerjakan dengan anggota kelompokmu ! b. Laporkan hasil kerjamu kepada gurumu ! c. Selamat bekerja.

Berilah tanda ceklist ( v ) pada pengelompokan bunga di bawah ini !

No Nama bunga Bunga Sempurna Bunga tidak Sempurna

1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok kerja

Nama Nilai 1...

Lampiran 6

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Indikator : 1. Siswa mampu menyebutkan 5 nama bunga

2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga sempurna.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menyebutkan bagin-bagian bunga sempurna serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. TUJUAN PERBAIKAN

1. Meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa tentang bagian-bagian bunga yang telah ditetapkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2. Meningkatkan penguasaan dan pemahaman materi tentang bagian-bagian bunga.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Bagian-bagian bunga

*. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya

berwarna hijau seperti daun atau berwarna warni seperti mahkota.

*. Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai

warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berguna untuk menarik serangga

lain untuk datang membantu penyerbukan.

*. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan

kepala sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

*. Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat bagian yang

akan menjadi buah dan biji

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi

E. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 5 menit ) a. Pra Pembelajaran

Guru menyiapkan sarana pembelajaran. b. Pembukaan Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan doa dan presensi kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi bersama-sama ” Lagu Lihat Kebunku “

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang bunga dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

b. Guru memasang alat peraga dan secara klasikal siswa mengamati.

c. Siswa secara acak maju ke depan kelas menunjukkan bagian-bagian bunga sempurna dan siswa yang lain meresponnya

e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

f. Siswa melakukan diskusi dalam pengawasan dan bimbingan guru.

g. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

h. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan. 3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. b. Guru melakukan tes evaluasi.

F. ALAT DAN SUMBER BAHAN

Alat : Gambar bunga dan macam-macam bunga asli. Bahan : Kertas, tumbuhan

Sumber bahan : Kurikulum KTSP SDN 15 Muntok, IPA Sains kelas IV BSE.

G. PENILAIAN

1. Prosedur : post tes 2. Teknik : tes tertulis 3. Bentuk : isian (soal tes terlampir)

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

10.Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala ... . Jumlah skor yang diperoleh

Nilai Akhir = x 100

Skor maksimal ( 10 )

KUNCI JAWABAN 1. Bunga

2. Benang sari 3. Putik 4. Buah

5. Mahkota bunga 6. Serangga

7. Bunga sempurna 8. Madu/ nektar 9. Tidak sempurna 10.Sari

Muntok,11 Oktober 2013

Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN S.Pd SYUKUR

NIP 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 7

Sistematika Laporan Siklus II

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Waktu : 2 x 35 menit

A. Masalah yang diatasi:

1. Siswa pasif dalam mengikuti pelajaran.

2. Siswa ragu-ragu, bahkan tidak merespon pertanyaan guru. 3. Kurang terfokusnya perhatian siswa pada pembembelajaran. 4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran. B. Cara mengatasi:

1. Memperhatikan minat dan kondisi psikologi siswa.

2. Bersifat lebih ramah dan tidak kaku dalam menerapkan disiplin. 3. Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.

C. Yang diperoleh:

1. Siswa terlihat lebih aktif.

2. Siswa lebih konsentrasi dalam proses pembelajaran. 3. Siswa sudah berani merespon pertanyaan guru.

Muntok, 11 Oktober 2013

Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN S.Pd SYUKUR

NIP 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 8 

LEMBAR EVALUASI 

Nama : ………..

Kelas : IV

Mata pelajaran : IPA

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

8. Bunga selalu didatangi lebah dan kupu-kupu karena di dalam bunga terdapat... . 9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

Lampiran 9 

Lembar Kerja Siswa 

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Petunjuk

a. Kerjakan dengan anggota kelompokmu ! b. Laporkan hasil kerjamu kepada gurumu ! c. Selamat bekerja.

Berilah tanda ceklist ( v ) pada pengelompokan bunga di bawah ini !

No Nama bunga Bunga Sempurna Bunga tidak Sempurna

1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok kerja

Nama Nilai 1...

Lampiran 10

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Indikator : 1. Siswa mampu menyebutkan 5 nama bunga

2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga sempurna.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menyebutkan bagin-bagian bunga sempurna serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. TUJUAN PERBAIKAN

1. Meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa tentang bagian-bagian bunga yang telah ditetapkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2. Meningkatkan penguasaan dan pemahaman materi tentang bagian-bagian bunga.

3. Memotivasi siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode pengamatan langsung.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Bagian-bagian bunga

*. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya

*. Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai

warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berguna untuk menarik serangga

lain untuk datang membantu penyerbukan.

*. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan

kepala sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

*. Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat bagian yang

akan menjadi buah dan biji

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Metode ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi

E. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 5 menit ) a. Pra Pembelajaran

Guru menyiapkan sarana pembelajaran. b. Pembukaan Pembelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan doa dan presensi kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi bersama-sama. ” Lagu Lihat Kebunku ... .“

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang bunga dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

b. Guru memasang alat peraga dan secara klasikal siswa mengamati.

c. Siswa secara acak maju ke depan kelas menunjukkan bagian-bagian bunga sempurna dan siswa yang lain meresponnya

d. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kesulitan belajarnya. e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.

f. Siswa melakukan diskusi dalam pengawasan dan bimbingan guru.

g. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

3. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman. b. Guru melakukan tes evaluasi.

F. ALAT DAN SUMBER BAHAN

Alat : Gambar bunga dan macam-macam bunga asli. Bahan : Kertas, tumbuhan

Sumber bahan : Kurikulum KTSP SDN 15 Muntok, IPA Sains kelas IV BSE.

G. PENILAIAN

1. Prosedur : Post tes 2. Teknik : Tes tertulis 3. Bentuk : Isian (soal tes terlampir)

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

8. Bunga selalu didatangi lebah dan kupu-kupu karena di dalam bunga terdapat... . 9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai Akhir = x 100

Skor maksimal ( 10 )

KUNCI JAWABAN 1. Bunga

2. Benang sari 3. Putik 4. Buah

5. Mahkota bunga 6. Serangga

7. Bunga sempurna 8. Madu/ nektar 9. Tidak sempurna 10.Sari

Muntok, 18 Oktober 2013

Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN S.Pd SYUKUR

NIP 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 11

Sistematika Laporan Siklus III

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Waktu : 2 x 35 menit

A. Masalah yang diatasi:

1. Siswa pasif dalam mengikuti pelajaran.

2. Siswa ragu-ragu, bahkan tidak merespon pertanyaan guru. 3. Kurang terfokusnya perhatian siswa pada pembembelajaran. 4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran. B. Cara mengatasi:

1. Memperhatikan minat dan kondisi psikologi siswa.

2. Bersifat lebih ramah dan tidak kaku dalam menerapkan disiplin. 3. Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.

C. Hasil yang diperoleh:

1. Siswa terlihat lebih aktif.

2. Siswa lebih konsentrasi dalam proses pembelajaran. 3. Siswa sudah berani merespon pertanyaan guru.

Muntok, 18 Oktober 2013

Teman sejawat, Mahasiswa,

ROBENRUS PAKPAHAN, S.Pd SYUKUR

NIP. 19850218 201001 2 025 NIM 814122614

Mengetahui, Supervisor,

Lampiran 12 

LEMBAR EVALUASI 

Nama : ………..

Kelas : IV

Mata pelajaran : IPA

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. Penyerbukan pada tumbuhan terjadi di ... .

2. Alat kelamin jantan pada bunga disebut jantan disebut... . 3. Alat kelamin betina pada bunga disebut... .

4. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan menjadi ... . 5. Bagian bunga yang paling luar disebut... .

6. Warna mahkota berwarna-warni berguna untuk menarik ... .

7. Bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, benang sari dan putik disebut juga bunga... .

8. Bunga selalu didatangi lebah dan kupu-kupu karena di dalam bunga terdapat... . 9. Bunga yang tidak memiliki bagian lengkap disebut juga bunga ... .

Lampiran 13 

Lembar Kerja Siswa 

Nama Sekolah : SDN 15 Muntok Mata Pelajaran : I P A

Kelas / Semester : IV / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Petunjuk

a. Kerjakan dengan anggota kelompokmu ! b. Laporkan hasil kerjamu kepada gurumu ! c. Selamat bekerja.

Berilah tanda ceklist ( v ) pada pengelompokan bunga di bawah ini !

No Nama bunga Bunga Sempurna Bunga tidak Sempurna

1.

2.

3.

4.

5.

Kelompok kerja

Nama Nilai 1...

Lampiran 14

Tabel

Hasil nilai tes formatif siswa siklus I, II dan siklus III

Tabel Hasil Nilai Tes Formatif Siswa Pra Siklus Siklus I, II dan siklus III

No Nama PRA

SIKLUS Nilai siklus I Nilai sikus II Nilai Siklus III Keterangan KKM 70

1 Alvianda 50 60 70 80 T

2 Andini .K. 60 70 80 70 T

3 Aulia Kartika 60 70 80 90 T

4 Danda. S 50 60 70 90 T

5 Dinda Bastari 50 60 70 80 T

6 Dea Maulana 50 60 60 70 T

7 Dwika Nandila 60 70 80 100 T

8 Fitri Nugraha 50 60 60 70 T

9 Hesti .N 60 80 90 100 T

10 Imel Dwina 40 60 60 80 T

11 Jhanu 60 70 80 90 T

12 Jaya Saputra 60 80 90 100 T

13 M. Makmur 50 50 60 70 T

14 M. Pandu 50 60 70 80 T

15 Nasrul 60 70 80 90 T

16 Nuriska 50 50 60 70 T

17 Nurlita 60 70 80 100 T

18 Ratni Septina 60 70 60 80 T

19 Rifqi 60 60 80 90 T

20 Raykal Rifqi 60 80 90 100 T

21 Tri Setya 60 70 80 100 T

22 Yunita 50 50 60 70 T

Siswa tuntas 0 11 15 20

Siswa tdk TT 22

Gambar

Grafik  1. Persentase Ketuntasan
Tabel 2.  Korelasi Data Kualitas Pelaksanaan Aktivitas Perbaikan Pembelajaran
Grafik  3. Nilai Tertinggi dan Terendah
Tabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 17 Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang terjadi

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik,antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik,antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadinya belajar yang baik. Salah

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. Pembelajaran sebagai suatu sistem intruksional

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung

Proses belajar mengajar yang merupakan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (suasana edukatif). Baik buruknya situasi

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang