• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1100663 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 1100663 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia Promosi jabatan merupakan suatu kebijakan lembaga atau organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi termasuk kinerja sumber daya manusianya. Seperti yang telah dijelaskan oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Sruktural yang telah penulis simpulkan yaitu untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penyelengaraan tugas, tidak ada alternative lain kecuali peningkatan kualitas profesionalisme pegawai negeri sipil, maka untuk menciptakan sosok pegawai negara sipil yang dimaksud perlu menetapkan norma pengangkatan pegawai negara sipil dalam jabatan structural secara sistematik dan terukur untuk mencapai obyektifitas dan keadilan dalam pengangkatan.

Universitas Padjadjaran (UNPAD) merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi negeri yang ada di Bandung. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) mengungkapkan bahwa pelaksanaan promosi jabatan pegawainya masih belum efektif.

Hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menginventarisasi promosi jabatan pegawai seperti terlihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to appear here..1

Jumlah Pegawai Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Universitas

Padjadjaran (UNPAD) Bandung yang Dipromosikan

Tahun Formasi Jabatan (orang)

Permohonan Promosi Jabatan

(orang)

Titipan Pimpinan

(orang)

Jumlah pegawai yang telah dipromosikan

(orang)

2010 3 2 1 3

2011 2 2 - 2

2012 1 1 - 1

(2)

Putri Octrissa Jamil, 2015

(3)

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat pelaksanaan promosi jabatan yang dilakukan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola UNPAD dari tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2010 terdapat 3 orang pegawai yang mendapatkan promosi jabatan dan pada tahun selanjutnya yaitu pada tahun 2011 terjadi penurunan dalam pelaksanaan promosi jabatan yaitu hanya 2 orang pegawai yang di promosikan. Pelaksanaan promosi jabatan pada tahun 2012 semakin menurun dari tahun 2011, dimana hanya 1 orang pegawai yang di promosikan namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya jumlah pegawai yang dipromosikan yaitu sebanyak 3 orang. Namun dapat dilihat pada tabel 1 terdapat penyimpangan yang dimana terjadi pada tahun 2010 dan 2013 bahwa formasi jabatan yang dibutuhkan adalah 3 orang pegawai namun pegawai yang memenuhi kriteria untuk dipromosikan yaitu 2 orang namun terdapat suatu permohonan langsung dari atasan untuk mempromosikan 1 orang pegawai, dimana pegawai tersebut tidak terdaftar dalam pegawai yang siap untuk dipromosikan. Sehingga realisasi pelaksanaan promosi jabatan adalah sebanyak 2 orang sesuai kriteria formasi jabatan dan 1 orang berdasarkan permohonan pimpinan. Dengan demikian, dapat dilihat pelaksanaan promosi jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola UNPAD masih terdapat unsur subjektiftas dalam pelaksanaannya. Subjektifitas yang dimaksud adalah masih adanya unsur politik yang berupa jalinan keluarga maupun kekerabatan.

Selain data diatas berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Yayan selaku Sub Bagian Kepegawaian yang mengungkapkan bahwa terdapat penyimpangan lain dalam pelaksanaan promosi jabatan yaitu terdapat unsur senoritas. Senioritas merupakan keadaan dimana pegawai yang lebih senior memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan pegawai junior tanpa melihat kemampuan kerja pegawai. Hal tersebut menjadikan pegawai junior merasa bahwa dirinya tidak diprioritaskan dalam pelaksanaan promosi jabatan.

(4)

3

Putri Octrissa Jamil, 2015

Berkaitan dengan hal tersebut, terlebih dahulu dapat dilihat daftar jumlah pegawai berdasarkan jabatan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Rekapitulasi Pelatihan Bulan Maret 2014

No Jabatan Jumlah

Data Rekapitulasi Pelatihan Bulan September 2014

(5)

Sumber: Data Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung

Tabel di atas menjelaskan bahwa persentase data rekapitulasi pelatihan bulan maret dan september 2014 peserta paling banyak yang mengikuti pelatihan yaitu pegawai dengan jabatan pembantu pelaksana dengan persentase 92,85 yang mengikuti pelatihan pada bulan maret dan pegawai jabatan pelaksana dengan persentase 77,27 yang mengikuti pelatihan pada bulan maret persentase 78,4 pada pelatihan bulan september. Namun pada kenyataannya pelaksanaan promosi jabatan pada senioritas lebih banyak terjadi pada jabatan pembantu pimpinan dengan persentase 53,52 yang mengikuti pada pelatihan bulan maret, kepala sub bagian dengan persentase 50 pada pelatihan bulan maret, kepala bagian dengan persentase 33,33 pada pelatihan bulan maret, dan kepala biro, dimana data persentase yang mengikuti pelatihan di bagian tersebut rendah. Pernyataan adanya senioritas di atas didukung dengan adanya data yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.4

Data Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD)

Tahun Nama Jabatan Sebelum Jabatan yang

Suryaman, S.Si Pembantu Pimpinan Tata Usaha

S.Sos., M.si Pembantu Pimpinan

Kepala Sub Bagian

(6)

5

Putri Octrissa Jamil, 2015

Rumah Tangga Rumah Tangga Sumber: Data Biro SDM, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung

Berdasarkan hasil wawancara pada saat melakukan studi pendahuluan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) dengan salah satu pegawai di Sub. Bagian kepegawaian memaparkan bahwa dengan belum efektifnya pelaksanaan promosi jabatan pegawai ini dapat mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan para pegawai sehingga akan berdampak pada kurang disiplin, tidak semangat dalam berprestasi di pekerjaan dan pegawai akan menjadi tidak giat dalam bekerja. Apabila dibiarkan hal tersebut dapat mengakibatkan hambatan untuk kelancaran organisasi dan menganggu produktifitas orgnisasi dalam mencapai tujuan. Promosi jabatan mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan kepada setiap pegawai untuk meningkatan tanggung jawab dan loyalitasnya terhadap organisasi. Setiap pegawai mengharapakan promosi jabatan karena promosi jabatan dipandang sebagai penghargaan dari organisasi atas pekerjaanya, serta sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi yang besangkutan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi.

Adapun prosedur yang telah ditetapkan mengenai pengangkatan jabatan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2002 yang penulis dapat simpulkan bahwa syarat dari pengangkatan adalah berstatus Pegawai Negeri Sipil, serendah-rendahnya memiliki pangkat satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan, memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan, semua unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam dua tahun terakhir, memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan, sehat jasmani dan rohani. Selain persyaratan tersebut, perlu memperhatikan faktor senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) jabatan, dan pengalaman.

(7)

jabatan, peran teknologi informasi sangat dibutuhkan. Tidak dipungkiri informasi yang dihasilkan akan membantu menjembatani kebutuhan organisasi dalam mengelola pegawai dengan produktivitas yang tinggi dan keinginan pihak pegawai dengan fleksibilitas tinggi.

Salah satu teknologi informasi yang dapat membantu pelaksanaan promosi jabatan pegawai adalah Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendukung program-program personalia salah satunya yaitu program promosi jabatan pegawai. Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling mendasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Seperti yang telah dijelaskan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah telah penulis simpulkan yaitu Sistem Informasi Manajemen yang selanjutnya disingkat SIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu berdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah, dan perangkat lunak meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menetukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian.

Oleh karena itu sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan masalah fenomena belum efektifnya promosi jabatan pegawai pada Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD), maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan manajemen sumber daya manusia.

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah

(8)

7

Putri Octrissa Jamil, 2015

pendukung lain yang mempengaruhi promosi jabatan yaitu sistem informasi kepegawaian dimana sistem informasi kepegawaian ini menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan promosi jabatan pegawai.

Berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan promosi jabatan pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran, diduga faktor determinan yang berhubungan dengan promosi jabatan adalah faktor sistem informasi kepegawaian merupakan salah satu hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan promosi jabatan. Karena sistem informasi kepegawaian ini dikaitkan dengan informasi-informasi yang akan membantu dalam pelaksanaan promosi jabatan pegawai. Pelaksanaan promosi jabatan akan tergantung terhadap informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi kepegawaian. Menurut Marwansyah dan Mukaram (2000, hlm. 45) mengemukakan bahwa sebuah sistem informasi kepegawaian atau sistem informasi sumber daya manusia yang efektif akan sangat menentukan kualitas promosi jabatan dalam bidang sumber daya manusia. Artinya, promosi jabatan pegawai tidak akan terlepas dari informasi-informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi kepegawaian. Indikasi yang menerangkan adanya masalah tersebut dapat dilihat dari data-data yang telah dibahas pada latar belakang di atas. Mulai dari pernyataan-pernyataan yang negatif mengenai pelaksanaan promosi jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian Dengan Promosi Jabatan Di Biro Sumber Daya Manusia,

Hukum Dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Jatinangor ”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan masalah diatas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

(9)

2. Bagaimanakah efektifitas pelaksanaan promosi jabatan pegawai yang dilakukan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

3. Adakah hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD)?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD). Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui hubungan sistem informasi kepegawaaian dengan pengambilan keputusan promosi jabatan pegawai.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana gambaran pengunaan sistem informasi kepegawaian di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

2. Mengetahui bagaimanakah efektifitas pelaksanaan promosi jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

3. Mengetahui adakah hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD).

1.5 Kegunaan Penelitian

Jika Penelitian Kegunaan penelitian berkaitan dengan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian, baik bagi peneliti, bagi Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang dijadikan studi kasus, maupun bagi pembaca laporan penelitian tersebut. Pada dasarnya kegunaan penelitian dapat dibagi menjadi dua, antara lain :

(10)

9

Putri Octrissa Jamil, 2015

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi ilmu sistem informasi kepegawaian. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu informasi kepegawaian yang selama ini telah terakumulasi, sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang telah produktif.

2. Kegunaan Praktik

a. Sebagai bahan informasi bagi Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) untuk dapat memahami sistem informasi kepegawaian yang berkaitan dengan promosi jabatan pegawai.

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Manusia Universitas Padjadjaran (UNPAD) mengenai pelaksanaan sistem informasi kepegawaian yang berkaitan dengan promosi jabatan pegawai.

c. Sebagai bahan masukan bagi Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD)

d. Sebagai bahan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan promosi jabatan pegawai pegawai.

e. Sebagai sumbangan bagi para pegawai untuk memahami sistem informasi kepegawaian yang berkaitan dengan promosi jabatan pegawai.

f. Untuk mengetahui dengan pasti implikasi sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan pegawai.

(11)

Gambar

Tabel 1.2  Data Rekapitulasi Pelatihan Bulan Maret 2014
Tabel di atas menjelaskan bahwa persentase data rekapitulasi pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan alat peraga lebih baik. dibandingkan hasil belajar dengan model

[r]

objek penelitian dalam rangka penulisan tesis ini dengan judul: “ Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembinaan Kesadaran Berkonstitusi

Kadar pektin yang banyak dihasilkan pada perlakuan mangga yang diblender dengan pH 2 dan lama pemanasan 70 menit, sedangkan kadar pectin terendah dihasilkan pada perlakuan

 Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari.

[r]

Material komposit berpenguat serat sabut kelapa telah diteliti penggunaannya sebagai penguat dengan berbagai variasi perlakuan permukaan, variasi fraksi volume dan

Strategi pengembangan ekonomi kerakyatan harus meliat pemberdayaan rakyat sehingga mereka dapat mandiri baik secara ekonomi, politik, sosial dan