HUKUM ACARA PERADILAN PAJAK
HUKUM ACARA PERADILAN PAJAK
OLEH :
OLEH :
EKA SRI SUNART, SH.,M.Si.
EKA SRI SUNART, SH.,M.Si.
Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA
Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA
MULYANA, SH., MH
MULYANA, SH., MH
Fakultas Hukum
Fakultas Hukum
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN
UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN
2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK
2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN
1983 TENTANG KETENTUAN UMUM
1983 TENTANG KETENTUAN UMUM
DAN TATA CARA PERPAJAKAN ,
DAN TATA CARA PERPAJAKAN ,
UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN
UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN
2000 , 28 tahun 2007
2000 , 28 tahun 2007
SENGKETA PAJAK
SENGKETA PAJAK
PASAL 1 angka 5 UU PP
PASAL 1 angka 5 UU PP
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam
bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau
bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau
penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang
penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang
dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada
dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada
Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan
Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
Pasal 31
Pasal 31
UU PP
UU PP
Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.
dan memutus Sengketa Pajak.
Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan
memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000
Selain tugas dan wewenang sebagaimana
Selain tugas dan wewenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31, Pengadilan Pajak
dimaksud dalam Pasal 31, Pengadilan Pajak
mengawasi kuasa hukum yang memberikan
mengawasi kuasa hukum yang memberikan
bantuan hukum kepada pihak-pihak yang
bantuan hukum kepada pihak-pihak yang
bersengketa dalam sidang-sidang
bersengketa dalam sidang-sidang
Pengadilan Pajak.
Pengadilan Pajak.
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
HUKUM ACARA
HUKUM ACARA
Bagian Pertama Kuasa HukumBagian Pertama Kuasa Hukum Bagian Kedua BandingBagian Kedua Banding
Bagian Ketiga GugatanBagian Ketiga Gugatan
Bagian Keempat Persiapan PersidanganBagian Keempat Persiapan Persidangan
Bagian Kelima Pemeriksaan dengan Acara BiasaBagian Kelima Pemeriksaan dengan Acara Biasa Bagian Keenam Pemeriksaan dengan Acara CepatBagian Keenam Pemeriksaan dengan Acara Cepat Bagian Ketujuh PembuktianBagian Ketujuh Pembuktian
Bagian Kedelapan PutusanBagian Kedelapan Putusan
Bagian Kesembilan Pelaksanaan PutusanBagian Kesembilan Pelaksanaan Putusan
Bagian Kesepuluh Pemeriksaan Peninjauan Bagian Kesepuluh Pemeriksaan Peninjauan
1. Kuasa Hukum
1. Kuasa Hukum
Pasal 34
Pasal 34
(1) Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi (1) Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi
atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum dengan Surat atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum dengan Surat Kuasa Khusus.
Kuasa Khusus.
(2) Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat (2) Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut: sebagai berikut:
Warga Negara Indonesia;Warga Negara Indonesia;
mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang peraturan perundang-undangan perpajakan;
peraturan perundang-undangan perpajakan;
persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.
(3) Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau mewakili (3) Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau mewakili
pemohon Banding atau penggugat adalah keluarga sedarah pemohon Banding atau penggugat adalah keluarga sedarah atau semenda sampai dengan derajat kedua, pegawai, atau atau semenda sampai dengan derajat kedua, pegawai, atau
pengampu, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pengampu, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diperlukan.
PENGADILAN PAJAK
PENGADILAN PAJAK
2. Banding
2. Banding
(Pasal 35)
(Pasal 35)
Ruang lingkup
Ruang lingkup
Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak
Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak
dalam hal Wajib Pajak tidak dapat
dalam hal Wajib Pajak tidak dapat
menerima keputusan keberatan atas suatu
menerima keputusan keberatan atas suatu
surat ketetapan pajak. Dengan demikian
surat ketetapan pajak. Dengan demikian
ketentuan mengenai banding mengatur
ketentuan mengenai banding mengatur
tatacara dalam hal terdapat sengketa
tatacara dalam hal terdapat sengketa
mengenai materi atau dasar pengenaan
mengenai materi atau dasar pengenaan
pajak antara Wajib Pajak dan fiskus yang
pajak antara Wajib Pajak dan fiskus yang
Syarat-syarat pengajuan suatu banding
Syarat-syarat pengajuan suatu banding
Suatu permohonan banding dapat diterima untuk Suatu permohonan banding dapat diterima untuk
dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi
syarat-syarat syarat
sebagai berikut : sebagai berikut :
a. Diajukan secara tertulis : a. Diajukan secara tertulis :
Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak secara lisan;
secara lisan;
b. Dalam bahasa Indonesia : b. Dalam bahasa Indonesia :
Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak diperkenankan menggunakan bahasa lain;
diperkenankan menggunakan bahasa lain; c.
c. Dikemukakan alasan dari banding :Dikemukakan alasan dari banding :
Dalam surat banding harus dikemukakan alasan Dalam surat banding harus dikemukakan alasan mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima atau mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima atau menyanggah keputusan keberatan.
d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan
d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan
dan melampiran salinan keputusan yang dibanding.
dan melampiran salinan keputusan yang dibanding.
Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu
Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu
keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa
keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa
keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu
keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu
dilampiran salinan Surat Keputusan Keberatan.
dilampiran salinan Surat Keputusan Keberatan.
e.
e.
Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding.
sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding.
Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan
Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan
banding dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan karena
banding dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan karena
sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak)
sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak)
harus disertai bukti pendukung adanya keadaan
harus disertai bukti pendukung adanya keadaan
luar biasa (force majeur) tersebut.
luar biasa (force majeur) tersebut.
f.
f.
Dalam hal banding banding diajukan terhadap
Dalam hal banding banding diajukan terhadap
besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding
besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding
hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang
hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang
dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh
dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh
g. Pengajuan Banding g. Pengajuan Banding
Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli
warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya. warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya.
Apabila selama proses Banding, pemohon Banding Apabila selama proses Banding, pemohon Banding
meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh
ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau
pengampunya dalam hal pemohon Banding pailit. pengampunya dalam hal pemohon Banding pailit.
Apabila selama proses Banding pemohon Banding Apabila selama proses Banding pemohon Banding
melakukan penggabungan, peleburan, melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi,
permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak
yang menerima pertanggungjawaban karena yang menerima pertanggungjawaban karena
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran
3. Gugatan
3. Gugatan
(Pasal 40)
(Pasal 40)
Ruang lingkup
Ruang lingkup
Gugatan merupakan upaya hukum
Gugatan merupakan upaya hukum
yang dapat dilakukan oleh Wajib
yang dapat dilakukan oleh Wajib
Pajak atau Penanggung Pajak
Pajak atau Penanggung Pajak
terhadap pelaksanaan penagihan
terhadap pelaksanaan penagihan
pajak atau terhadap keputusan yang
pajak atau terhadap keputusan yang
dapat diajukan gugatan berdasarkan
dapat diajukan gugatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan
peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke
Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke
Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau
Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak :
Penanggung Pajak :
a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang; Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
b.
b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;
c.
c. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak; Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;
d.
d. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;
Syarat-syarat pengajuan suatu gugatan
Syarat-syarat pengajuan suatu gugatan
Suatu gugatan dapat diterima untuk
Suatu gugatan dapat diterima untuk
dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi
dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
syarat sebagai berikut :
a. Diajukan secara tertulis :
a. Diajukan secara tertulis :
Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak
Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak
secara lisan;
secara lisan;
b. Dalam bahasa Indonesia :
b. Dalam bahasa Indonesia :
Artinya menggunakan bahasa Indonesia,
Artinya menggunakan bahasa Indonesia,
tidak diperkenankan menggunakan bahasa
tidak diperkenankan menggunakan bahasa
lain;
lain;
c. Dikemukakan alasan dari gugatan :
c. Dikemukakan alasan dari gugatan :
Dalam surat gugatan harus dikemukakan
Dalam surat gugatan harus dikemukakan
alasan-alasan yang jelas.
d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima, d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima,
pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat
dan dilampiri salinan dokumen yang digugat. dan dilampiri salinan dokumen yang digugat.
e.
e. Gugatan diajukan dalam jangka waktu Gugatan diajukan dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan;
penagihan;
30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang 30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang digugat.
digugat.
Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak dapat mengajukan gugatan dalam jangka waktu yang dapat mengajukan gugatan dalam jangka waktu yang ditentukan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan ditentukan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan
Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya
keadaan luar biasa (force majeur) tersebut. keadaan luar biasa (force majeur) tersebut.
Jangka waktu tersebut mengandung arti bahwa surat Jangka waktu tersebut mengandung arti bahwa surat gugatan sudah diterima oleh Pengadilan Pajak, dengan gugatan sudah diterima oleh Pengadilan Pajak, dengan ketentuan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos ketentuan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos
pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterima pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterima
secara langsung adalah tanggal pada saat surat, secara langsung adalah tanggal pada saat surat,
f. Pengajuan gugatan
f. Pengajuan gugatan
Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli
Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli
warisnya, sorang pengurus, atau kuasa hukumnya
warisnya, sorang pengurus, atau kuasa hukumnya
dengan disertai alasan-alasan yang jelas,
dengan disertai alasan-alasan yang jelas,
mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan
mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan
penagihan, atau Keputusan yang digugat dan
penagihan, atau Keputusan yang digugat dan
dilampiri salinan dokumen yang digugat;
dilampiri salinan dokumen yang digugat;
Apabila selama proses Gugatan, penggugat
Apabila selama proses Gugatan, penggugat
meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh
meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh
ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya,
ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya,
atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.
atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.
Apabila selama proses Gugatan, penggugat
Apabila selama proses Gugatan, penggugat
melakukan penggabungan, peleburan,
melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi,
permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh
permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh
pihak .yang menerima pertanggungjawaban
pihak .yang menerima pertanggungjawaban
karena penggabungan, peleburan, pemecahan/
karena penggabungan, peleburan, pemecahan/
4. Persiapan Persidangan
4. Persiapan Persidangan
(Pasal 44)
(Pasal 44)
Banding
2. Permintaan Surat Uraian Banding
(14 hari)
3. Surat Uraian Banding 3 bln)
4. Salinan Surat Uraian Banding
Persiapan Persidangan Gugatan
2. Permintaan Surat Tanggapan (14 hari)
3. Surat Tanggapan (1bulan)
4. Salinan Surat Tanggapan
Persiapan Persidangan
Persiapan Persidangan
1. Penunjukkan Hakim 1. Penunjukkan Hakim
Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang
Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan
memutus Sengketa Pajak. memutus Sengketa Pajak.
Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, Ketua Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, Ketua
menunjuk salah seorang Hakim sebagaimana dimaksud menunjuk salah seorang Hakim sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) sebagai Hakim Ketua yang memimpin dalam ayat (1) sebagai Hakim Ketua yang memimpin
pemeriksaan Sengketa Pajak. pemeriksaan Sengketa Pajak.
Majelis atau Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud Majelis atau Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) bersidang pada hari yang ditentukan dan dalam ayat (1) bersidang pada hari yang ditentukan dan
memberitahukan hari sidang dimaksud kepada pihak memberitahukan hari sidang dimaksud kepada pihak
yang bersengketa. yang bersengketa.
2. Mulainya Persidangan 2. Mulainya Persidangan
Majelis/Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam Majelis/Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 Pasal 47 sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Banding. (enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Banding.
Dalam hal Gugatan, Majelis/Hakim Tunggal sudah Dalam hal Gugatan, Majelis/Hakim Tunggal sudah
memulai sidang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak memulai sidang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
5. Pemeriksaan Acara Biasa
5. Pemeriksaan Acara Biasa
(Pasal 49)
(Pasal 49)
Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh
Majelis. Majelis.
Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka
sidang dan menyatakan terbuka untuk umum. sidang dan menyatakan terbuka untuk umum.
Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis
melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan
dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan. dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan.
Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau
tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
sepanjang bukan merupakan persyaratan sepanjang bukan merupakan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal
36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1) 36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1)
dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan
6. Pemeriksaan Acara Cepat
6. Pemeriksaan Acara Cepat
(Pasal 65)
(Pasal 65)
Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis
atau Hakim Tunggal. atau Hakim Tunggal.
Pemeriksanaan dengan acara cepat dilakukan terhadap:Pemeriksanaan dengan acara cepat dilakukan terhadap:
Sengketa Pajak tertentu;Sengketa Pajak tertentu;
Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu sebagaimana Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2). dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2).
tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan dalam Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak;
hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak;
sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan
merupakan wewenang Pengadilan Pajak. merupakan wewenang Pengadilan Pajak.
Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf a adalah Sengketa Pajak yang Banding atau (1) huruf a adalah Sengketa Pajak yang Banding atau Gugatannya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana Gugatannya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36 dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1) ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6).
Pemeriksaan dengan acara cepat
Pemeriksaan dengan acara cepat
terhadap Sengketa Pajak
terhadap Sengketa Pajak
dilakukan tanpa Surat Uraian
dilakukan tanpa Surat Uraian
Banding atau Surat Tanggapan dan
Banding atau Surat Tanggapan dan
tanpa Surat Bantahan.
tanpa Surat Bantahan.
Semua ketentuan mengenai
Semua ketentuan mengenai
pemeriksaan dengan acara biasa
pemeriksaan dengan acara biasa
berlaku juga untuk pemeriksaan
berlaku juga untuk pemeriksaan
7. Pembuktian
7. Pembuktian
(Pasal 69)
(Pasal 69)
Alat bukti dapat berupa :
Alat bukti dapat berupa :
surat atau tulisan;
surat atau tulisan;
keterangan ahli;
keterangan ahli;
keterangan para saksi;
keterangan para saksi;
Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir
Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir
dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela
Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela
atas Gugatan berkenaan dengan permohonan
atas Gugatan berkenaan dengan permohonan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).
Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak
peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak
kepada Mahkamah Agung.
kepada Mahkamah Agung.
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil
penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan
penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang
perundang-undangan perpajakan yang
bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.
bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.
8. Putusan
Putusan
Putusan
Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa :
Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa :
menolak;
menolak;
mengabulkan sebagian atau
mengabulkan sebagian atau
seluruhnya;
seluruhnya;
menambah pajak yang harus dibayar;
menambah pajak yang harus dibayar;
tidak dapat diterima;
tidak dapat diterima;
membetulkan kesalahan tulis dan/atau
membetulkan kesalahan tulis dan/atau
kesalahan hitung; dan/atau
kesalahan hitung; dan/atau
Terhadap putusan pengadilan
Terhadap putusan pengadilan
Pajak tidak dapat diajukan
Pajak tidak dapat diajukan
Gugatan, Banding atau Kasasi,
Gugatan, Banding atau Kasasi,
tetapi dapat diajukan Peninjauan
tetapi dapat diajukan Peninjauan
Kembali ke mahkamah Agung
Kembali ke mahkamah Agung
.
.
Putusan pemeriksaan dengan
Putusan pemeriksaan dengan
acara biasa atas :
acara biasa atas :
Banding diambil dalam jangka waktu 12
Banding diambil dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan sejak Surat Banding
(dua belas) bulan sejak Surat Banding
diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan
diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan
dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga)
dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga)
bulan.
bulan.
Gugatan diambil dalam jangka waktu 6
Gugatan diambil dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak Gugatan diterima. Dan
(enam) bulan sejak Gugatan diterima. Dan
dalam hal-hal khusus, dan dapat
dalam hal-hal khusus, dan dapat
diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.
Putusan pemeriksaan dengan acara
Putusan pemeriksaan dengan acara
cepat terhadap Sengketa Pajak
cepat terhadap Sengketa Pajak
tertentu sebagaimana dimaksud
tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (2), dinyatakan
dalam Pasal 66 ayat (2), dinyatakan
tidak dapat diterima, diambil dalam
tidak dapat diterima, diambil dalam
jangka waktu sebagai berikut:
jangka waktu sebagai berikut:
30 (tiga puluh) hari sejak batas
30 (tiga puluh) hari sejak batas
waktu pengajuan Banding atau
waktu pengajuan Banding atau
Gugatan dilampaui;
Gugatan dilampaui;
30 (tiga puluh) hari sejak Banding
30 (tiga puluh) hari sejak Banding
atau Gugatan diterima dalam hal
atau Gugatan diterima dalam hal
diajukan setelah batas waktu
diajukan setelah batas waktu
Putusan/penetapan dengan acara cepat
Putusan/penetapan dengan acara cepat
terhadap kekeliruan berupa membetulkan
terhadap kekeliruan berupa membetulkan
kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung,
kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung,
diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau
hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau
sejak permohonan salah satu pihak diterima.
sejak permohonan salah satu pihak diterima.
Putusan dengan acara cepat terhadap
Putusan dengan acara cepat terhadap
sengketa yang didasarkan pertimbangan
sengketa yang didasarkan pertimbangan
hukum bukan merupakan wewenang
hukum bukan merupakan wewenang
Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat diterima,
Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat diterima,
diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak Surat Banding atau Gugatan
hari sejak Surat Banding atau Gugatan
diterima. Dalam hal putusan Pengadilan Pajak
diterima. Dalam hal putusan Pengadilan Pajak
diambil terhadap Sengketa Pajak, Pemohon
diambil terhadap Sengketa Pajak, Pemohon
Banding atau Penggugat dapat mengajukan
Banding atau Penggugat dapat mengajukan
Gugatan kepada peradilan yang berwenang.
Pembacaan Putusan
Pembacaan Putusan
Putusan Pengadilan Pajak harus
Putusan Pengadilan Pajak harus
diucapkan dalam sidang terbuka untuk
diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum. Tidak dipenuhinya ketentuan
umum. Tidak dipenuhinya ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), putusan Pengadilan Pajak tidak
(1), putusan Pengadilan Pajak tidak
sah dan tidak mempunyai kekuatan
sah dan tidak mempunyai kekuatan
hukum dan karena itu putusan
hukum dan karena itu putusan
dimaksud harus diucapkan kembali
dimaksud harus diucapkan kembali
dalam sidang terbuka untuk umum.
Putusan Pengadilan Pajak harus
Putusan Pengadilan Pajak harus
memuat
memuat
(Pasal 84)
(Pasal 84)
kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADlLAN kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADlLAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". , BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". ,
nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau
identitas lainnya dari pemohon Banding atau penggugat; identitas lainnya dari pemohon Banding atau penggugat;
nama jabatan dan alamat terbanding atau tergugat;nama jabatan dan alamat terbanding atau tergugat; hari, tanggal diterimanya Banding atau Gugatan;hari, tanggal diterimanya Banding atau Gugatan;
ringkasan Banding atau Gugatan, dan ringkasan Surat Uraian ringkasan Banding atau Gugatan, dan ringkasan Surat Uraian
Banding atau Surat Tanggapan, atau Surat Bantahan, yang Banding atau Surat Tanggapan, atau Surat Bantahan, yang
jelas; jelas;
pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan
hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu
diperiksa; diperiksa;
pokok sengketa;pokok sengketa;
alasan hukum yang menjadi dasar putusan;alasan hukum yang menjadi dasar putusan; amar putusan tentang sengketa; danamar putusan tentang sengketa; dan
hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama
Tidak dipenuhinya salah satu
Tidak dipenuhinya salah satu
ketentuan di atas menyebabkan
ketentuan di atas menyebabkan
putusan dimaksud tidak sah dan
putusan dimaksud tidak sah dan
Ketua memerintahkan sengketa
Ketua memerintahkan sengketa
dimaksud segera disidangkan
dimaksud segera disidangkan
kembali dengan acara cepat, kecuali
kembali dengan acara cepat, kecuali
putusan dimaksud telah melampaui
putusan dimaksud telah melampaui
9. Pelaksanaan Putusan
9. Pelaksanaan Putusan
(Pasal 86)
(Pasal 86)
Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang
dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang
berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur
berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur
lain.
lain.
Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak
atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2%
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2%
(dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh
(dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan
empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
undangan perpajakan yang berlaku.
Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris
dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka
putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan sela diucapkan.
waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan sela diucapkan.
Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal diterima putusan.
terhitung sejak tanggal diterima putusan.
Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam jangka waktu
dalam jangka waktu yang ditetapkan yang ditetapkan dikenakan sanksi sesuai dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku.
10. Peninjauan Kembali
10. Peninjauan Kembali
(Pasal 89)
(Pasal 89)
Pasal 77 (3)
Pasal 77 (3)
”
”
Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan
peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak
peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak
kepada Mahkamah Agung”
kepada Mahkamah Agung”
Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan
Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan
peninjauan kembali adalah hukum acara pemeriksaan
peninjauan kembali adalah hukum acara pemeriksaan
peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam
peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus
Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus
dalam Undang-undang ini.
Alasan pengajuan diatur dalam Pasal
Alasan pengajuan diatur dalam Pasal
91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang
91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak, yaitu :
Pengadilan Pajak, yaitu :
Permohonan Peninjauan Kembali
Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukanhanya dapat diajukan
berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada
suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan
pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu; dinyatakan palsu;
b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan
bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada
tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan
c. apabila telah dikabulkan suatu hal
c. apabila telah dikabulkan suatu hal
yang tidak dituntut atau lebih dari pada
yang tidak dituntut atau lebih dari pada
yang dituntut, kecuali yang diputus
yang dituntut, kecuali yang diputus
berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b
berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b
dan c;
dan c;
d. apabila mengenai suatu bagian dari
d. apabila mengenai suatu bagian dari
tuntutan belum diputus tanpa
tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya; atau
dipertimbangkan sebab-sebabnya; atau
e. apabila terdapat suatu putusan yang
e. apabila terdapat suatu putusan yang
nyata-nyata tidak sesuai dengan
nyata-nyata tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan
ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Jangka waktu pengajuan permohonan
Jangka waktu pengajuan permohonan
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, yaitu :
Pajak, yaitu :
(1)
(1)
Pengajuan permohonan Peninjauan
Pengajuan permohonan Peninjauan
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf a dilakukan
dimaksud dalam Pasal 91 huruf a dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan terhitung sejak diketahuinya
bulan terhitung sejak diketahuinya
kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
putusan Hakim Pengadilan Pidana
putusan Hakim Pengadilan Pidana
(2)
(2)
Pengajuan permohonan Peninjauan
Pengajuan permohonan Peninjauan
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
Kembali berdasarkan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan
dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 3 (bulan)
dalam jangka waktu paling lambat 3 (bulan)
bulan terrhitung sejak ditemukan surat-
bulan terrhitung sejak ditemukan surat-
surat bukti yang hari dan tanggal
surat bukti yang hari dan tanggal
temukannya harus dinyatakan dibawah
temukannya harus dinyatakan dibawah
sumpah dan disahkan oleh Pejabat yang
sumpah dan disahkan oleh Pejabat yang
berwenang
berwenang
(3)
(3)
Pengajuan permohonan Peninjauan
Pengajuan permohonan Peninjauan
Jangka waktu penyelesaian permohonan
Jangka waktu penyelesaian permohonan
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93
peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, yaitu :
Pajak, yaitu :
Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali dengan ketentuan :
peninjauan kembali dengan ketentuan :
a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung
telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan
b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung