• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PD 1201167 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PD 1201167 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sopyan Hendrayana, 2015

ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN

SIKAP SPIRITUAL SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI

KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013

Sopyan Hendrayana

1201167

ABSTRAK

Berdasarkan survei TIMMS dan PISA menunjukkan bahwa masih rendahnya mutu pembelajaran IPA di Indonesia mulai dari tahun 2000 hingga 2012. Hal ini dikarenakan siswa kurang dibiasakan dengan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan proses sains dan penanaman sikap, terlebih saat ini terdapat sekolah yang menerapkan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pencapaian keterampilan proses sains dan sikap spiritual siswa kelas IV SD melalui Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada IPA konsep Sumber Daya Alam (SDA). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif terhadap dua SD yang menggunakan Kurikulum 2006 dan dua SD Kurikulum 2013. Instrumen yang digunakan berupa tes keterampilan proses sains berbentuk pilihan ganda, angket sikap spiritual, dan sebagai pendukung peneliti menganalisis kemunculan keterampilan proses sains dan sikap spiritual melalui proses pembelajaran menggunakan videograph. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tes pada keterampilan proses sains mencapai 64,92% untuk SD yang menerapkan Kurikulum 2006, dan 65,53% untuk SD Kurikulum 2013, sedangkan kemunculan keterampilan proses sains untuk SD Kurikulum 2006 sebesar 19,95%, dan SD Kurikulum 2013 sebesar 17,85%. Di sisi lain pencapaian sikap spiritual siswa untuk SD Kurikulum 2006 mencapai 58,90%, sedangkan SD Kurikulum 2013 mencapai 59,15%. Selain itu kemunculan sikap spiritual dalam proses pembelajaran untuk SD Kurikulum 2006 muncul sebesar 1,60%, dan SD Kurikulum 2013 sebesar 2,70%. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pencapaian keterampilan proses sains siswa untuk SD Kurikulum 2013 lebih tinggi pencapaiannya dibandingkan dengan SD Kurikulum 2006. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan kemunculan dalam pembelajaran, sedangkan pencapaian sikap spiritual untuk SD Kurikulum 2013 pencapaiannya lebih tinggi dibandingkan SD Kurikulum 2006 begitupun kemunculan sikap spiritual dalam pembelajaran.

(2)

Sopyan Hendrayana, 2015

ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE ANALYSIS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’

ACHIEVEMENT OF SCIENCE PROCESS SKILLS AND SPIRITUAL

ATTITUDE THROUGH 2006 CURRICULUM AND 2013 CURRICULUM

Sopyan Hendrayana

1201167

ABSTRACT

Based on TIMMS and PISA survey result from 2000 to 2012 indicated that science learning quality in Indonesia is still on the lower level. It is caused by students who are less accustomed to the learning that develop science process skills and inculcate attitude. In addition, nowadays there are schools that use 2006 and 2013 curriculum. Based on those problems, the present of the study aimed to find out how are the fourth grade elementary

schools students’ achievement of science process skills and spiritual attitude through 2013

curriculum and 2006 curriculum in the SDA (natural recourses) science concept. The study is done qualitatively to the two elementary schools that used 2006 curriculum and two schools that used 2013 curriculum. The instruments of the study are science process skills test in multiple choice, spiritual attitude questionnaire, and videograph to support the researcher to analyze the emerging of students' science process skills and spiritual attitude in learning process. The result of the study show that the means of science process skills test for elementary school that used curriculum 2006 is 64,92%, and 65,53% for those that used 2013 curriculum, whereas the emerging of science process skills for elementary school that used 2006 curriculum is 19,95%, and 17,85% for those that used 2013 curriculum. On the other hand, the achievement of students' spiritual attitude for elementary school 2006 curriculum is 58,90% whereas elementary school 2013 curriculum is 59,15%. Besides that, the emerging of spiritual attitude in learning process for elementary school 2006 curriculum is 1,60%, and elementary school 2013 curriculum is 2,70%. The conclusion of the study is the elementary school students' achievement of science process skills that used 2013 curriculum is greater than the school that used 2006 curriculum. However those contrary to the emerging in learning process, whereas students' spiritual attitude achievement 2013 curriculum is greater than elementary school 2006 curriculum as well as the emerging spiritual attitude in learning.

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan dilakukan dengan snorkling pada daerah rataan terumbu di sebelah utara pulau Barranglompo dengan target pengamatan karang bercabang, dan dari hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas tes carik celup Leukosit Esterase pada cairan asites dalam mendeteksi secara dini

PENERAPAN PENDEKATAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Universitas Pendidikan Indonesia

Penyimpangan dalam perkembangan kanak-kanak itu misalnya kesulitan untuk memusatkan perhatian seperti yang dialami merupakan karakteristik gangguan

Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang pendampingan kepada kelompok karang taruna yang mempunyai risiko bencana banjir dan erosi yang dihadapi oleh

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi (jenis pupuk dan dosis pupuk) dan jenis pupuk kompos yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang nyata

Berdasarkan tabel di atas, responden yang memilih sangat tidak setuju prosentase terbesar adalah 54,2% untuk item pernyataan “Tidak mampu menghargai pendapat orang lain