• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN SCHEDULE PERAWATAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 SUB-ASSEMBLY REM BERBASIS RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYUSUNAN SCHEDULE PERAWATAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 SUB-ASSEMBLY REM BERBASIS RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Ada beberapa kerusakan yang terjadi pada sub-assembly rem seperti bunyi

berdecit ketika mengerem, daya pengereman lemah, pengereman tidak

smooth, dan rem mengunci. Terdapat berbagai macam variasi perambatan

kerusakan pada sub assembly rem, salah satu diantaranya adalah Fr.Brake

Master Seal akan merambat ke Fr.Brake Master Piston, Fr.Brake Master

Housing, Fr.Brake Hose Comp,Fr.Caliper Piston, lalu akan merambat ke

Fr.Caliper Housing, hal ini disebabkan karena keausan seal yang

membuat material asing seperti air masuk.

2. Tabel kekritisan komponen tersusun dengan menggunakan metode

penilaian kualitatif sehingga dihasil untuk komponen kritis yaitu Pad Set,

Rr, Pad Set, Fr. , Cylinder Set, Master dan seterusnya. Untuk estimasi

umur Pad Set didapatkan menggunakan perhitungan elemen mesin, dan

menghasilkan estimasi umur Pad Set,Rr sebesar 14 bulan atau 14.000

km,dan Pad Set, Fr sebesar8 bulan atau 8000 km.

3. Penerapan RCM pada sub-assembly rem dengan melalui beberapa langkah

seperti FMECA, LTA, estimasi umur komponen utama. Jenis perawatan

yang harus diterapkan adalah preventive maintenance, reactive

maintenance dan inpeksi yang didukung dengan perkiraan usia pakai pada

kondisi yang ekstrim. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sebuah

schedule perawatan yang baru untuk melengkapi schedule standar yang

ada dengan harapan schedule tambahan ini akan membantu dalam

memperpanjang usia komponen mesin.

4. Manejemen resiko menunjukkan adanya akibat bila perawatan tidak

(2)

87

sub-assembly adalah kerusakan komponen dan perambatan kerusakan

sehingga berakibat breakdown, sedangkan resiko kecelakaan akibat

breakdown memiliki persentase kecil. Pentingnya manajemen resiko untuk

menginformasikan resiko-resiko yang dapat terjadi akibat perawatan yang

tidak teratur dan pemkaian tidak normal

6.2 Saran

Saran untuk pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut :

1. Data beberapa komponen diharapkan lebih lengkap untuk pengembangan

lebih lanjut metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada

assembly sepeda motor secara keseluruhan.

2. Perlu mengembangkan setiap tahun metode perawatan dengan RCM agar

didapat hasil lebih baik dari tahun ke tahun.

3. Produsen sepeda motor perlu memproduksi satu buku tambahan yang

termasuk dalam penjualan sepeda motor, yang berisi tentang manajemen

resiko, sehingga diharapkan konsumen sadar betul akan pentingnya

merawat sepeda motor, terutama kaitannya dengan sub-assy rem, karena

dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan apabila mengalami mal

fungsi.

4. Perlu dikembangkan sebuah software yang dapat memfasilitasi perawatan

berbasis RCM dalam bentuk jadwal dan historical record service dan

penggantian sparepart. Sehingga diharapkan perawatan dapat dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat

ASTRA HONDA SEMARANG, yang telah memberikan izin untuk mencari informasi tentang objek tugas akhir yang dikerjakan.. Bapak Fahrul Reza, selaku trainer dari

Gambar 4.4 Pengklasifikasian rute perjalanan berdasarkan situasi lalu lintas saat pulang kerja

a) Identifikasi komponen yang penting untuk dimaintain, biasanya digunakan metode Failure Mode Effect Critacality Analysis (FMECA) dan Fault Tree Analysis (FTA). b) Menentukan

Setelah komponen masing-masing memiliki nilai kekritisannya (nilai total hasil kali grade komponen dan bobot kriteria) maka selanjutnya diperoleh 20 komponen yang

Aditama, Prasetya.2010.” Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar

[r]