• Tidak ada hasil yang ditemukan

Welcome To Blog…Ericute

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Welcome To Blog…Ericute"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPUTERISASI SISTEM PENERIMAAN KAS

PADA KAP. HADISOERYO DAN MAHARANI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D III)

Trias Nurhidayat

NIM : 11081781

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika

Jakarta

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAKSI

Trias Nurhidayat (11081781), Komputerisasi Sistem Penerimaan Kas Pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani

Sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin luas dan perkembangan teknologi yang semakin canggih maka pengolahan data yang modern sangatlah dibutuhkan, yaitu suatu peralatan yang mampu mengolah berbagai macam data dengan cepat adalah komputer.

Dengan mengamati sistem yang berjalan pada proses penerimaan kas, permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem penerimaan kas masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, penulis membuat bahan tulisan ini berdasarkan dari hasil riset pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani. Penulis juga merancang sistem komputerisasi untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi dan dapat menangani pengolahan data secara benar serta memudahkan pemakai dan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun orang lain, sehingga informasi dan pembuatan laporan yang disampaikan sangat kecil kesalahannya, terutama kekurangan datanya.

Dalam peniulisan ini, penulis menggunakan program Miscrosoft Visual Basic

6.0 untuk menjalankan sistem penerimaan kas pada KAP. Hasdisoeryo dan Maharani.

Kekurangan pada sisem manual akan lebih sedikit dengan adanya sistem komputer, antara lain memiliki sarana akses data yang lebih cepat dan akurat dan dapat menyajikan laporan dengan cepat.

Kata kunci: Komputerisasi Sistem, Sistem Penerimaan Kas

(6)

ABSTRACT

Trias Nurhidayat (11081781), Computerized System Acceptance Cash in KAP. Hadisoeryo dan Maharani.

Due to the development of the knowledge that the knowledgeable and development of more advance technology and modern data processing is required, it’s an equipment that is capable of managing various kids of data with the computer is fast.

With the system runing on the acceptance cash problems, that arise in the acceptance system is still manual. Therefore the author of this paper to make based an research on KAP. Hadisoeryo dan Maharani . The author also computerized system designed to address the problems faced and can handle data correctly. And the ease can be useful for companies as well as other, so that information and preparing report that the error was very small, especially the lack of data.

In this paper, the author using Miscrosoft Visual Basic 6.0 to run system n acceptance cash KAP. Hadisoeryo dan Maharani the lack manual system more less by the computer system, among other facilities have acces data more quickly and accurately and can provide reports to the fast.

Keyword: System Computerized, Acceptance Cash System

(7)
(8)
(9)
(10)

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 59

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

DAFTAR SIMBOL

A. Simbol Data Flow Diagram

EXTERNAL ENTITY

Digunanakan untuk menggambarkan suatu sumber atau tujuan

pada arus data.

DATA FLOW

Digunakan untuk menggambarkan suatu arus data.

PROCES

Digunanakan untuk menggambarkan suatu proses yang sedang

berlangsung.

DATA STORE

Digunakan untuk menggambarkan suatu tempat penyimpanan

(12)

B. Simbol Konfigurasi Komputer

DISPLAY

Digunakan untuk menggambarkan kegiatan menampilakan

data melalui CRT (Cathode Ray Tube) atau monitor.

MANUAL INPUT

Digunakan untuk menggambarkan kegiatan memasukan data

dengan menggunakan terminal (Keyboard).

LINE PRINTER

Digunakan untuk menggambarkan pengeluaran data pada

mesin pencetak (Printer).

FLASH DISK

Digunakan untuk menggambarkan media penyimpanan data

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Struktur Organisasi 35

Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan 40

Gambar III.3 Diagaram Nol Sistem Berjalan 41

Gambar III.4 Diagram Detail Sistem Berjalan 42

Gambar III.5 Diagram Detail Sistem Berjalan 43

Gambar IV.1 Diagram Konteks Sistem Usulan 62

Gambat IV.2 Diagram Nol Sistem Usulan 63

Gambar IV.3 Diagram Detail Sistem Usulan 64

Gambar IV.4 Diagram Detail Sistem Usulan 65

Gambar IV.5 Diagram Detail Sistem Usulan 66

Gambar IV.6 Diagram Detail Sistem Usulan 67

Gambar IV.7 Diagram HIPO 95

(14)
(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Di era globalisasi informasi dan teknologi yang semakin canggih seperti saat

ini, seiring juga perkembangan dunia usaha yang kian pesat dan persaingan antar

perusahaan dalam mencapai profit dalam menjalankan usahanya, sehubungan hal itu

penerapan teknologi komputer yang disebut dengan sistem komputerisasi kini tidak

dapat dihindari lagi, sebut saja dibidang perkantoran, perdagangan dan lainnya yang

sangat membutuhkan informasi dan pengolahan data yang cepat, akurat dan efisien

harus segera diwujudkan.

Saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan sistem komputer untuk

mendukung diperolehnya informasi khususnya laporan penerimaan kas. Tetapi

beberapa masih menggunakan sistem sederhana yang berurutan input, penyimpanan

dan output. Proses seluruhnya belum digunakan dalam sistem yang diterapkan.

Dalam perusahaan yang menggunakan sistem yang masih sederhana banyak

kendala yang dihadapi, tentunya ini diperlukan usaha untuk mengkomputerisasi suatu

sistem didalam suatu perusahaan tersebut.

Dalam kegiatan operasionalnya, KAP. Hadisoeryo dan Maharani yang

bergerak dibidang Akuntansi Jasa, sistem pengolahan datanya masih menggunakan

sistem yang masih sederhana. Hal ini tentu kurang efisien, efektif dan akurat dalam

(17)

Dalam sistem pengolahan datanya, KAP. Hadisoeryo dan Maharani masih

terbilang kurang dan menemui beberapa kendala, yaitu : Proses pencatatan

penerimaan kas datanya kurang efisien, data penerimaan kas mudah hilang dan

pembuatan laporan yang masih menggunakan sistem manual yang kurang akurat.

Kendala tersebut disebabkan belum digunakannya sistem penerimaan kas

yang sudah terkomputerisasi. Untuk itu sangat diperlukan adanya sistem penerimaan

kas yang sudah terkomputerisasi, sehingga kendala-kendala diatas dapat teratasi.

Dengan sistem komputerisasi datanya akan akurat dan lebih efisien.

Untuk mengatasi kendala di atas penulis mengambil pokok permasalahan

dengan judul “KOMPUTERISASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA KAP. HADISOERYO DAN MAHARANI”.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Maksud dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu:

1. Memperbaiki sistem yang berjalan dengan merancang sistem penerimaan kas

yang dapat memberikan hasil yang lebih efektif, efisien dan akurat.

2. Merubah sistem penerimaan kas yang masih manual kebentuk yang

komputerisasi sehingga didapatkan hasil yang lebih optimal.

3. Membentuk pola pikir yang inovatif, kreatif dan memiliki wawasan yang luas

dan konkret.

Tujuan penulisan tugas akhir ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan program Diploma Tiga (D.III) pada jurusan Komputerisasi Akuntansi

(18)

1.3. Metode Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan beberapa metode dalam

proses pengumpulan data, antara lain :

a. Metode Wawancara (Interview)

Suatu bentuk metode riset dengan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap

orang yang mempunyai peran penting pada objek penelitian penulis. Penulis

melakukan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan

dengan sistem penerimaan kas di KAP. Hadisoeryo dan Maharani.

b. Observasi (Observasi)

Proses pengamatan objek penelitian secara langsung di lapangan pada saat

melakukan riset. Penulis melakukan pengamatan langsung ke perusahaan

tersebut untuk mendapatkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan

kegiatan pendapatan untuk mengetahui masalah yang terjadi pada sistem

berjalan.

c. Metode Studi Pustaka (Library)

Mencari data dan fakta dengan mengkaji sumber-sumber pustaka yang

berhubungan dengan objek penelitian. Penelitian kepustakaan ini dilakukan

penulis untuk memperoleh aspek–aspek teoritis dalam pengumpulan data dan

informasi dengan membaca buku–buku, catatan kuliah dan literatur– literatur

(19)

1.4. Ruang Lingkup

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan masalah hanya mengenai penerimaan kas dari KAP. Hadisoeryo dan

Maharani yang dimulai dari proses penerimaan Client, proses penagihan, proses

penerimaan kas, proses perhitungan kas masuk, proses pembuatan jurnal, serta proses

laporan penerimaan kas.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan penjabaran dari setiap isi bab yang ditulis

didalam laporan secara global. Adapun penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima

bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi pembahasan umum, maksud dan tujuan, metode

penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas konsep dasar sistem dan peralatan pendukung (Tool

System) dari Diagram Alir Data (DAD), dan Kamus Data (Data Dictionary) yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan masalah umum, tinjauan organisasi, struktur

organisasi, tugas dan fungsi organisasi, prosedur sistem berjalan,

(20)

masukan dan keluaran, permasalahan pokok serta alternatif pemecahan

masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Pada Bab ini dijelaskan tentang gambaran umum mengenai sistem

yang diusulkan, prosedur sistem usulan, diagram alir data usulan yang

meliputi spesifikasi dokumen masukan dan keluaran, spesifikasi file,

normalisasi, spesifikasi program, struktur kode dan spesifikasi sistem

komputer yang mengenai perangkat lunak, perangkat keras dan

konfigurasi komputer yang diguakan dalam sistem usulan serta sistem

usulan jadwal implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari semua yang telah diuraikan dan

saran-saran yang berguna untuk mengatasi permasalahan yang ada

(21)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Mempersoalkan sistem sebenarnya bukan membahas hal yang baru. Kalau ada

sistem yang baru, sebenarnya sudah lama ada. Dinilai baru karena baru ditemukan

dan baru diketahui oleh orang banyak. Dalam mendefisinikan suatu sistem, terdapat

dua pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan

yang menekankan pada elemen atau komponen.

A. Pengertian Sistem 1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:34) bahwa “sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Scott dalam Hanif (2007:4) bahwa “sistem terdiri dari unsur-unsur

seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output)”. Sistem

merupakan jalur kegiatan yang dibuat untuk diikuti dan dilaksanakan dalam sebuah

perusahaan atau organisasi, sehingga kegiatan perusahaan atau organisasi tersebut

(22)

2. Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu

membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah

karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem

dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem

tidak peduli berapapun kecilnya.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem

tersebut, dengan demikian lingkungan luar sistem tersebut harus tetap dijaga

dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus

dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

(23)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk

subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut. Dengan

demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai

contoh didalam suatu unit sistem komputer. Program adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

7. Penyimpanan (Storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap

dari informasi, energi, bahan baku dan sebagainya.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

yang terjadi didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan

(24)

1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem

Fisik (Physicals System)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide–ide yang tidak

nampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa

pemikiran tentang hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik

adalah sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem

Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, contoh sistem

perputaran bumi, terjadinya siang dan malam. Sedangkan sistem buatan

manusia adalah sistem yang melibatkan manusia dengan mesin, yang disebut

dengan human machine system. Contoh sistem ini adalah sistem

komputerisasi pendapatan.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Deterministic System) dan

Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat

diprediksi. Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat diprediksi

berdasarkan program–program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem

tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi.

Contoh sistem ini adalah sistem ramalan cuaca.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem

(25)

Sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi lingkungan

luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem

lainnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh

lingkungan luarnya.

B. Konsep Dasar Informasi 1. Definisi Informasi

Informasi sangat penting dialam suatu organisasi ataupun didalam suatu

perusahaan. Sumber informasi adalah data yang menggambarkan kenyataan suatu

kejadian-kejadian pada saat tertentu dan kesatuan nyata berupa objek. Menurut

Jogiyanto (2005:8) mendefinisikan “informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Mc. Leod dalam Hanif (2007:9) mengatakan bahwa “informasi

adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti”. Sedangkan menurut

Davis dalam Hanif (2007:9) bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau mendatang”.

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat yang dihasilkan

(26)

Sedangkan kualitas dari suatu informasi menurut Sutabri (2005:30) dalam

bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat

juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat. Dewasa ini

informasimahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan

teknologi yang mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda satu dengan lainnya.

2. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model menjadi

informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu

keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu tindakan, yang lain

yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai

masukan, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu

siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (Information

(27)

3. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (Quality of Information)tergantung dari tiga hal yaitu :

a. Informasi harus akurat (Accurate), yaitu informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

b. Tepat pada waktunya (Timelines),yaitu informasi yang datang pada si

penerima tidak boleh terlambat.

c. Relevan (Relevance), yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakai.

4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir

keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis Cost Effectiveness

atau Cost Benefit.

C. Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

dalam Jogianto HM (2005:11) adalah: “ Sistem informasi adalah suatu sistem

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

(28)

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

Menurut Stair dalam Hanif (2007:9) menjelaskan bahwa Sistem Informasi

berbasis komputer (CBIS) dalam organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan

masukan data, memproses data dan keluaran data.

2. Perangkat lunak, yaitu program dan intruksi yang diberikan ke komputer.

3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga mudah diakses oleh pengguna sistem informasi.

4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna

sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan

kerja yang efektif.

5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer analis,

programer dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

2. Komponen Sisetem Informasi

Komponen-komponen sistem informasi menurut Burch dan Grudniski dalam Hanif

(2007:10) terdiri dari :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

(29)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan

membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Database

Merupaka kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat

lunak untuk memanipulasiya.

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa

hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

(30)

D. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menurut Hanif (2007:12) bahwa “Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah

sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan

pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan

laporan-laporan tertentu”.

Sistem Informasi Manajemen menurut Gordon B Davis dalam Jogiyanto

(2005:15) bahwa “sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk

mendukung operasi manajemen dan fungsi keputusan dari suatu organisasi”.

Sedangkan menurut Barry E. Cushing dalam Jogiyanto (2005:14) Sistem

Informasi Manajemen yaitu “Kumpulan dari manusia dan sumberdaya modal didalam

suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk

menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam

kegiatan perencanaan dan pengedalian”.

Sistem Informasi Manajemen tersebut dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada semua tingkat manajemen yaitu :

1. Manajemen Tingkat Bawah (Lower Level Manajement) disebut dengan

operating management yang meliputi mandor dan pengawas.

2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management) terdiri dari

manajer devisi dan manajer–manajer cabang.

3. Manajemen Tingkat Atas (Top Level Manajemen) terdiri dari direktur utama

(31)

D. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Stephen A. Mouscove dan kawan-kawan dalam Jogiyanto (2005:17)

mendefinisikan “Sistem Informasi Akuntansi yaitu suatu komponen organisasi yang

mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisa, mengkomunikasikan

informasi, mengambil keputusan dan orientasi financial bagi pihak-pihak luar dan

pihak-pihak perusahaan (secara prisip-prinsip manajemen)”.

Sedangkan menurut Soemarso (2006:3) bahwa Sistem Informasi Akuntansi

yaitu “kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk

mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi”.

F. Sistem Penerimaan Kas

Transaksi kas merupakan transaksi utama dalam perusahaan, karena hampir

semua transaksi perusahaan akan berakhir dipenerimaan kas atau pengeluaran kas.

Penerimaan kas dapat berupa bunga, deviden, setoran, modal, penjualan aktiva tetap

dan investasi dan lain-lain. Bentuk dari penerimaan kas yaitu berupa uang tunai, cek,

bilyet giro, bank draft. Adapun tujuan dari laporan penerimaan kas itu yaitu untuk mengetahui berapa jumlah kas yang dimiliki perusahaan dan berapa jumlah yang

masih dipinjam oleh pihak lain.

Untuk mencatat penerimaan kas dari pelanggan digunakan jurnal, yaitu

sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref D K

Kas xxxxxxx

(32)

2.2. Peralatan Pendukung

Dalam merancang suatu sistem baru dibutuhkan peralatan pendukung yang

merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model

dari suatu sistem, dimana simbol–simbol, lambang–lambang dan diagram–diagram

menunjukkan secara tepat arti fisiknya. Adapun tool system yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

A. Diagram Alir Data (DAD) 1. Konsep Dasar DAD

Menurut Jogiyanto (2005:700) Data Flow Diagramadalah “bagan yang

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang telah

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan”.

Keuntungan dari pembuatan Diagram Alir Data adalah menggambarkan

sistem dari level rendah (dekomposisi), sedangkan kekurangannya adalah tidak

menunjukan proses perulangan, proses perhitungan dan proses perulangan.

2. Simbol-simbol yang digunakan dalam DAD

Simbol-simbol atau lambang-lambang yang lazim digunakan dalam Diagram Alir

(33)

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang berupa orang atau

organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima

output dari sistem.

2. Proses (Proses)

Simbol ini dipakai untuk memproses pengolahan atau informasi data.

3. Simpanan data (Data Store)

Simpanan dari data yang dapat berupa file atau database pada sistem

komputer, arsip atau catatan manual, agenda atau buku.

4. Data Flow

Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir

pada suatu proses.

3. Cara Pembuatan DAD

Aturan yang baku dan berlaku dalam penggunaan diagram alir data untuk membentuk

suatu model sistem adalah sebagai berikut :

1. Tidak boleh menghubungkan external entity dengan external entity secara

langsung.

2. Tidak boleh menghubungkan data store dengan data store secara langsung.

3. Tidak boleh menghubungkan data store dengan external entity secara

langsung.

4. Setiap proses harus ada arus data yang masuk (data flow) yang masuk dan ada

(34)

4. Tahapan Pembuatan DAD

Adapun teknik dalam membuat Diagram Alir Data adalah sebagai berikut :

1. Mulai dari yang umum atau tingkatan yang lebih tinggi, kemudian diuraikan

atau dijelaskan sampai yang lebih detail.

2. Jabarkan proses yang terjadi didalam data flow diagram sedetail mungkin

sampai tidak dapat diuraikan lagi.

3. Pelihara konsistensi proses yang terjadi di dalam DFD.

4. Berikan label yang bermakna untuk setiap simbol yang digunakan.

Diagram Alir Data terdiri dari beberapa diagram yang masing–masing

menggambarkan tahap–tahap yang digambarkan yaitu :

1. Diagram Konteks

Diagram ini buat untuk menggambarkan sumber serta data yang tujuannya

diproses atau kata lain mengambarkan sistem secara umum atau global dari

seluruh sistem yang ada.

2. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam

diagram konteks, yang penjabarannya secara rinci.

3. Diagram Detail

Untuk menggambarkan arus data secara mendetail lagi dari tahapan proses

(35)

B. Kamus Data atau Data Dictionary

1. Konsep Dasar Kamus Data

Jogiyanto (2005:725) mendefinisikan kamus data atau data dictionary atau

juga disebut dengan istilah Sistem Data Dictionaryadalah “katalog fakta tentang data

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Kamus data dibuat pada tahap analisis atau pada tahap perancangan sistem.

Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara

analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang data yang mengalir di sistem,

yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh

pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

merancang input, laporan-laporan dan database.

2. Isi Kamus Data

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada Data Flow Diagram.

Arus data yang ada di DFD bersifat global dan hanya menunjukkan nama arus

datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD

dapat dilihat pada kamus data. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem

dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap. Kamus Data yang

baik terdiri dari unsur-unsur berikut ini, yaitu:

1. Arus Data

Menunjukan dari mana arus data mengalir dan kemana data akan menuju.

Keterangan ini perlu dicatat dikamus data supaya memudahkan mencari arus

(36)

2. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir didata flow

diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga

mereka yang membaca data flow diagram dan memerlukan penjelasan lebih

lanjut tentang suatu arus data tertentu didata flow diagram dapat langsung

mencari dikamus data.

3. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus dituliskan. Alias perlu ditulis karena

data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen

yang satu dengan yang lainnya.

4. Tipe Data

Arus data mengalir dari suatu proses yang lainnya. Data yang mengalir

biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan komputer.

Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen

dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak,

tampilan layar dimonitor, variable, paramenter dan field-field. Bentuk data

seperti ini perlu dicatat dikamus data.

5. Volume

Volume perlu dicatat didalam kamus data adalah tentang volume rata–rata dan

volume puncak arus data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus data

yang mengalir dalam suatu periode tertentu. Sedangkan volume puncak

(37)

6. Bentuk Data

Bentuk data ini perlu dicatat dalam kamus data, karena dapat digunakan untuk

mengelompokkan kamus data kedalam kegunaannya sesudah perencanaan

sistem. Bentuk data yang mengalir ini dapat berupa :

a. Dokumen dasar atau formulir

b. Dokumen hasil cetakan komputer

c. Laporan tercetak

d. Tampilan dilayar monitor

7. Periode

Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. Fungsinya yaitu

digunakan untuk mengidentifikasi kapan input data harus dimasukan ke

sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan–laporan

harus dihasilkan.

8. Penjelasan

Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan–keterangan tentang arus data

tersebut.

Selain hal–hal tersebut diatas kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan yang disebut dengan

(38)

3. Notasi Pada Kamus Data a. Notasi Tipe Data

Biasanya untuk menunjukkan informasi-informasi tambahan ini digunakan

untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang

umum digunakan antara lain adalah

Tabel II.I Notasi Tipe Data Dalam Kamus Data

Sumber : Jogianto (2005:370)

b. Notasi Struktur data

Notasi ini dibuat untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi yang

umum digunakan adalah sebagai berikut :

Notasi Keterangan

X

Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

Titik, sebagai pemisah ribuan

Koma, sebagai pemisah pecahan

Hype, sebagai tanda penghubung

(39)

Tabel II.2 Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

=

Iterasi / pengulangan proses

Pilih salah satu pilihan

Pemisah pilihan didalam tanda [ ]

Keterangan atau catat

Petunjuk ( Key Field )

Sumber : Sutabri (2004:172). Analisa Sistem Informasi

C. Normalisasi

Menurut Hanif (2007:129) bahwa “normalisasi adalah teknik yang digunakan

untuk memvalidasi model data”.

Bila ada kesulitan dalam pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat

dipecah pada beberapa tabel lagi tau dengan kata lain perancangan yang dilakukan

belum mendapatkan suatu database yang optimal.

Salah satu alasan mengadakan normalisasi adalah untuk memastikan bahwa

model data relasional dapat berjalan dengan baik. Ini berarti bahwa struktur yang

tidak normal tidak akan berjalan, tetapi akan mengakibatkan beberapa masalah ketika

program aplikasi berusaha untuk mengubah sistem landas data.

Teknik normalisasi merupakan suatu teknik yang menstrukturkan data dalam

cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang

(40)

struktur record yang konsisten secara logika yang mudah untuk dimengerti dan

sederhana dalam pemeliharaannya. Pada proses normalisasi perlu dikenal definisi

dari tahapan dalam normalisasi yaitu sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti

format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data

dikelompokkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Suatu relasi 1NF jika dan hanya jika dari setiap relasi dari setiap atributnya

bersifat atomik. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya,

bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Bentuk normal kesatu

ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Setiap data dibentuk dalam file datar (flat file), data dibentuk dalam

satu record demi satu record. Nilai dari file berupa atomic value, yaitu tidak ada satu set yang berulang atau bernilai ganda, hanya satu arti

saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga memiliki arti yang lain.

b. Tiap file hanya memiliki satu pengertian, bukan merupakan kumpulan

kata yang mempunyai arti ganda.

c. mempunyai ketergantungan parsial.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal bentuk kesatu. Atribut bukan kunci haruslah

(41)

parsial, mempunyai hubunngan transitif, artinya hubungan yang memiliki

lebih dari satu kunci.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan premier

tidak punya hubungan transitif.

5. Boyce Code Normal Form (BCNF)

Relasi dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi

pada atribut superkey.

6. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

Relasi R adalah bentuk 4NF jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk

BCNF dan semua ketergantungan multivalue juga merupakan ketergantungan

fungsional.

7. Bentuk Normal Kelima (5NF/Five Normal Form)

Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dengan menghilangkan

ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.

Pada normalisasi ini ada beberapa konsep yang harus diketahui seperti atribut

kunci dan ketergantungan kunci. Ada beberapa kunci (Key Function) yang digunakan

untuk proses pencarian, Penyaringan, hapus dan lain sebagainya yang bisa

diguanakan kedalam database.

Cara menentukan field atau atribut kunci pada normalisasi yang dapat

(42)

1. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Suatu atribut atau satu set minimal atribut mengidentifikasikan secara unik

suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.

2. Kunci Primer (Primary Key)

Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya

mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang secara spesifik, akan

tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.Setiap kunci

kandidat punya peluang menjadi primary key, akan tetapi sebaiknya dipilih

satu saja yang dapat mewakili entitas yang ada secara menyeluruh.

3. Kunci Alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Kerapkali kunci

alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

4. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi suatu hubungan

yang menunjukan keinduknya.

5. Super Key

Himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk mengidentifikasi

secara unik sebuah entitas dalam entitas set.

Dari normalisasi diatas, maka didapat beberapa file dimana tipe file tersebut

adalah :

1. File Induk (Master File)

(43)

a. File Induk Acuan (Reference Master File)

File induk yang recordnya relative statis, atau jarang berubah nilainya.

b. File Induk Dinamik (Dynamic Master File)

File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering

dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari suatu transaksi.

2. File Transaksi (Transaction File)

File ini disebut juga dengan file input (input file) yang digunakan untuk

merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi.

3. File Laporan (Report File)

Disebut juga dengan nam file output (output file) yaitu file yang berisi dengan

informasi yang akan ditampilkan.

4. File Sejarah (History File)

Disebut juga dengan file arsip yang merupakan file yang berisi data masa lalu

yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang.

5. File Kerja (Working File)

Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara.

6. File Pelindung (Backup File)

Berisi salinan data-data yang masih aktif didatabase pada suatu waktu

tertentu.

D. Pengkodean

Menurut Jogiyanto (2005:384) tentang pengkodean yaitu “kode digunakan

untuk untuk mengklasifikasikan data, memasukan data ke dalam komputer

(44)

Kode numerik (numeric code) menggunakan 10 macam kombinasi angka

didalam kode. Kode alphabetik (alphabetic code) menggunakan 26 kombinasi huruf

untuk kodenya. Kode alphanumerik (alphanumeric code) merupakan kode yang

menggunakan gabungan angka, huruf dan karakter-karakter khusus.

1. Petunjuk Pembuatan Kode

Untuk membuat sebuah kode diperlukan aturan main agar kode yang

dirancang menjadi kode yang baik dan mewakili. Suatu kode yang baik dan mewakili

isi dari informasi yang akan disampaikan lewat kode tersebut harus sesuai dengan

aturan-aturan pembuatan kode. Aturan main tersebut yaitu :

1. Harus mudah diingat

Dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek

yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang mewakilinya, unik berarti

tidak ada kode yang kembar atau sama.

3. Harus fleksibel

Memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat tetap

diwakili oleh kode.

4. Harus efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

(45)

5. Harus konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

6. Harus standarisasi

Kode harus standarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang tidak standard akan menyebabkan kebingungan, salah

pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian.

7. Spasi dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan

kesalahan didalam menggunakannya.

8. Hindari karakter-karakter yang mirip

Karakter-karekter yang mirip serupa bentuk dan bunyi pengucapan sebaiknya

tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

2. Tipe Kode

Ada beberapa macam kode yang dapat digunakan didalam sistem informasi

yaitu :

1. Kode Mnemonik (Mnemonic code)

Digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonic dibuat

dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karaker dari item yang

mewakili oleh kode ini.

Contohnya : KD = Kamus Data

(46)

2. Kode Urut (Squential code)

Kode ini disebut juga kode seri yang merupakan kode yang nilainya urut

antara satu kode dengan kode berikutnya.

Contoh : 001 Kas

002 Piutang dagang

003 Persediaan

3. Kode Blok (Block code)

Mengklasifikasikan item didalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan

satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

Contoh : 1000-1999 Aktiva Lancar

2000-2999 Aktiva Tetap

3000-3999 hutang Lancar

4. Kode Grup (Group Code)

Kode grup (Group Code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan

tiap field kode memiliki arti.

Contoh : 1. Aktiva tetap

1.1. Aktiva Lancar

1.1.0.1 Kas

5. Kode Desimal (Decimal Code)

Mengklasifikasikan kode atas 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0

dengan angka 9 atau dari angka 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyak-

nya kelompok.

(47)

101 Kas

102 Piutang Dagang

E. HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)

Menurut Hanif (2007:150) menyatakan bahwa “HIPO adalah teknik

penggambaran modul-modul yang nantinya akan dikembangkan oleh programer

menjadi prosedur-prosedur dalam program sistem informasi”. Mula-mula tiap fungsi

utama diidentifikasi dan kemudian dibagi lagi kedalam tingkatan fungsi yang lebih.

Tujuan utama HIPO dapat diringkas sebagai berikut :

1. Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi sistem di

mengerti.

2. Untuk menguraikan fungsi-fugsi yang akan dikerjakan oleh suatu

program, bukan mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk

melaksanakan fungsi.

3. Untuk memberikan diskripsi visual dari input yang akan dipakai serta

output yang akan dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkat diagram.

Ciri-ciri paket HIPO adalah bahwa paket ini berisikan tiga jenis diagram :

1. Daftar isi Visual Tabel of Contents (VTOC) adalah satu atau lebih diagram

hierarki.

2. Diagram ringkasan adalah suatu seri diagram fungsional, masing-masing

(48)

3. Diagram rinci adalah suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram

(49)

33

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum

Dalam bab ini penulis akan menganalisa sistem penerimaan kas yang sedang

berjalan pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani agar dapat menemukan kendala atau

permasalahan pada sistem penerimaan kas tersebut, sehingga penulis bisa

mengusulkan perbaikan dari sistem penerimaan kas yang sedang berjalan. Sistem

yang berjalan pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani khususnya mengenai sistem

penerimaan kas meliputi tinjauan perusahaan, mengenai sejarah perusahaan, struktur

organisasi dan fungsi, prosedur sistem yang berjalan, DAD sistem berjalan, kamus

data, spesifikasi sitem yang berjalan yang terdiri spesifikasi bentuk masukan,

spesifikasi bentuk keluaran, permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan serta

alternatif pemecahan masalah.

Sistem Penerimaan Kas pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani masih

menggunakan sistem yang sederhana, yang tentunya banyak menemukan

kendala-kendala yang dihadapi.

Dengan analisa yang baik dari Sistem Penerimaan Kas yang berjalan pada

KAP. Hadisoeryo dan Maharani, memudahkan penulis dalam menemukan

(50)

3.2. Tinjauan Perusahaan

KAP. Hadisoeryo dan Maharani adalah Perusahaan yang bergerak dibidang

jasa Audit dan Pajak. Maksud dan tujuan dari pendirian KAP. Hadisoeryo dan

Maharani ini yaitu menjalankan usaha dibidang Audit dan Pajak di jakarta, membuka

lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja. Selain itu pula KAP

Hadisoeryo dan Maharani juga bertujuan membantu masalah bisnis keuangan dengan

jasanya seperti konsultasi keuangan maupun penilian kesehatan perusahaan .

3.2.1. Sejarah Perusahaan

KAP. Hadisoeryo dan Maharani didirikan pada 1987 oleh Drs. Johnny

Hadisoeryo,MBA,CPA dan Dra. Maharani H., CPA. KAP. Hadisoeryo dan Maharani

adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa audit dan pajak dengan modal

awalnya sebesar Rp 150.000.000. Modal ini merupakan modal yang diambil dari

modal pribadi. Sejak didirikannya perusahaan, telah banyak karyawan yang

direkrutnya. Dan sampai sekarang sekitar 25 karyawan yang bekerja diperusahaan

tersebut.

Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis khususnya dibidang jasa dan

pajak ini, memaksa perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik, tanpa

mengesampingkan kwalitas dan harganya. Dalam perkembangannya KAP.

Hadisoeryo dan Maharani memiliki visi yaitu memberikan service terbaik dan dapat

(51)

D iv is i K e u a n g a n

M a n g in g P a rtn e r

P a rtn e r

D iv is i A u d itin g D iv is i P a ja k D iv is i P e rs o n a lia 3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi sangat penting dalam perusahaan. Setiap perusahaan harus

memiliki organisasi yang baik agar koordinasi dan tata kerja dapat tergambar dengan

jelas, sehingga dapat berfungsi secara maksimal. Bentuk dari organisasi ada berbagai

macam dan untuk memilih yang terbaik sangat tergantung dengan situasi dan kondisi

masing-masing perusahaan atau organisasi serta tujuan yang ingin dicapai.

Struktur organisasi yang baik harus dapat menggambarkan fungsi-fungsi,

pengelompokan kerja masing-masing personil atau bagian. Peranan dari struktur

organisasi menunjukan tipe atau bentuk organisasi yang dipergunakan, juga

merupakan perwujudan hubungan fungsi-fungsi wewenang dan tanggung jawab

terhadap pelaksanaan tugas masing-masing personil atau bagian.

Sebagaimana penjelasan diatas, KAP. Hadisoeryo dan Maharani berusaha

menggunakan strutur perusahaan yang baik dan sesuai dengan tujuan dari perusahaan.

Berikut struktur organisasi dari KAP. Hadisoeryo dan Maharani :

Sumber : Arsip KAP. Hadisoeryo dan Maharani

(52)

Tugas dan Fungsi dari masing–masing bagian dalam struktur organisasi perusahaan

A. Managing Partner

Managing Partner bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan

sehari-hari. Memimpin serta membawahi bagian-bagian dalam perusahaan.

Tugas dari Managing Partner yaitu :

1. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh pekerjaan audit dan pajak

untuk dilaporkan ke klien

2. Memiliki wewenang untuk mengambil keputusan atas nama

perusahaan

3. Mengawasi pelaksanaan tugas dan merencanakan program kerja.

4. Mengadakan teguran, pengawasan dan peringatan terhadap tingkah

laku pegawai perusahaan.

5. Menghadiri PPL yang dilaksanakan oleh IAPI.

B. Partner

Partner memiliki tanggung jawab membantu Managing Partner dalam

menjalankan Perusahaan, tugasnya:

1. Mereview laporan audit maupun pajak dari Divisi Auditing dan Divisi

Pajak.

2. Mewakili Managing Partner dalam menghadiri pelatihan maupun PPL.

3. Membantu Managing Partner mengawasi tugas dan merencanakan

program kerja

4. Melakukan pendekatan/lobby terhadap klien atau calon klien.

(53)

C. Divisi Keuangan

Bertanggung jawab atas arus keuangan didalam suatu perusahaan. Bagian ini

merupakan bagian yang amat penting. Adapun tugas-tugas dari bagian keuangan,

yaitu :

1. Membuat Surat Penawaran Harga

2. Membuat Surat Pengantar

3. Membuat Surat Perikatan

4. Melaksanakan pembukuan

5. Membuat rekapitulasi keuangan

6. Membuat Kuitansi tagihan

7. Membuat laporan keuangan

8. Mencatat transaksi yang terjadi diperusahaan

D. Divisi Auditing

Merupakan bagian yang bertugas untuk pekerjaan Audit. Adapun tugas dari

Divisi Auditng adalah sebagai berikut:

d. Memeriksa data-data yang diperlukan dari klien untuk dianalisis

e. Menjaga rahasia data-data klien

f. Membuat progress report audit

g. Secara berkala mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh IAPI

ataupun lembaga lain

h. Mereview hasil audit dengan Partner dan Managing Partner

(54)

E. Divisi Pajak

Merupakan bagian yang bertugas untuk pekerjaan Pajak. Adapun tugas dari

Divisi Pajak adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa data-data yang diperlukan dari klien untuk dianlisis

2. Menjaga kerahasiaan data-data klien

3. Membuat progress report pajak

4. Mereview hasil pekerjaan pajak dengan Partner dan Managing Partner

F. Divisi Personalia

Mempromosikan karyawan, memberikan pertimbangan dan penilaian atas

pelaksanaan kerja bawahan.

3.3. Prosedur Sistem Akuntansi Berjalan

Prosedur sistem akuntansi berjalan penerimaan kas pada KAP. Hadisoeryo

dan Maharani adalah sebagai berikut :

1. Proses Penerimaan Klien

Proses penerimaan klien ini dimulai dari pengiriman Surat Penawaran Harga

(SPH) dari divisi keuangan ke klien, kemudian klien memberikan kembali

surat penawaran harga (SPH acc klien) tersebut ke divisi keuangan yang

sudah disetujui harganya. Dan surat penawaran harga tersebut diteruskan ke

partner untuk diacc. Setelah surat penawaran harga diacc (SPH acc partner),

lalu diarsipkan dalam arsip surat penawaran harga selanjutnya dibuatkan surat

pengantar dua rangkap (SP1 dan SP2) dan surat perikatan kerja dua rangkap

(55)

Setelah SPK2 ditandatangani klien kemudian dikembalikan ke bagian

keuangan lalu diarsipkan ke arsip surat perikatan kerja.

2. Proses Penagihan

Berdasarkan surat pengantar dari arsip surat pengantar (SP2), surat penawaran

harga dari arsip surat penawaran harga yang telah di acc partner (SPH acc

partner) dan surat perikatan kerja dari arsip surat perikatan kerja (SPK2),

maka bagian keuangan membuatkan Kwitansi tagihan yang akan diberikan ke

pelanggan sebanyak dua rangkap (KW1 dan KW2), dimana KW1 diberikan

kepada klien dan KW2 dimasukkan kedalam arsip.

3. Proses Penerimaan Kas

Setelah klien menerima Kwitansi tagihan (KW1), maka selanjutnya kewajiban

pelanggan untuk membayar tagihan. Pembayaran oleh pelanggan dapat

dilakukan secara tunai dan dapat juga via giro. Bila pembayaran dari klien

dilakukan via giro, maka pelanggan menyerahkan giro ke bagian keuangan,.

Setelah giro dari pelanggan diterima, bagian keuangan kemudian mengcopy

giro dan dimasukkan kedalam arsip giro setelah itu menyetorkan giro asli ke

Bank. Dan didapatkan bukti setor yang kemudian diarsipkan di arsip bukti

setor.Dan dengan cara tunai klien dapat langsung membayar langsng ke

bagian keuangan, dengan Kwitansi sebagai alat bukti. (KW1)

4. Proses Laporan Penerimaan Kas

Dari arsip giro dan arsip bukti setor, didapatkan data penerimaan kas yang

akan digunakan untuk pembuatan laporan penerimaan kas bulanan yang

(56)

3.4. Diagram Alir Data Sistem Akuntansi Berjalan

Diagram Alir Data sistem akuntansi dimaksud untuk menjelaskan dan

menggambarkan secara logik tentang sistem yang berada diperusahaan.

A. Diagram Konteks

Partner

Sistem Penerimaan Kas Pada KAP. Hadisoeryo dan Maharani

Managing Partner

Klien Bank

SPH acc klien, SPK2 acc klien, Giro

SPH, SPK1,SPK2 SP1, KW1

Laporan Penerimaan Kas Bulanan

Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Akuntansi Berjalan

Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Akuntansi Berjalan

SP : Surat Pengantar SPH : Surat Penawaran Harga

(57)

B. Diagram Nol SPK1, SPK2, SP1, SPH

SPH acc klien, SPK2 acc klien

SPH acc partner SPH acc klien

Arsip SPH

Arsip SP

Arsip SPK SPH acc partner SPK2 acc Klien

SP2

SP2

SPH acc Partner SPK2 acc klien KW1

Arsip Giro Arsip Bukti Setor

Laporan Penerimaan Kas Bulanan Copy Giro

(58)

C. Diagram Detail SPK2 acc klien

SPK2

SPH : Surat Penawaran Harga

(59)
(60)

3.5. Kamus Data Sistem Akuntansi Berjalan

Kamus Data atau Data Dictionary adalah adalah katalog fakta dan kebutuhan

– kebutuhan informasi. Berikut ini kamus data sistem pendapatan pada KAP.

Hadisoeryo dan Maharani.

3.5.1. Kamus Data Dokumen Masukan

I. Nama arus data : Giro

Struktur Data : Header+Isi+Footer

Header = No_Giro+Tgl

Keterangan :

No_Giro *No. Referensi Giro*

Tgl *Tanggal pemberian Giro*

Isi = tgl+jumlah+no_rek+nama_perusahaan+nama_bank

Keterangan :

tgl *tanggal pencairan*

jumlah *Jumlah uang*

no_rek *No. Rek. KAP*

(61)

nama_bank *Bank yang dituju*

2. Nama Arus Data : Bukti Setor

Alias : -

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Bank-Proses 3.0

Arsip Bukti Setor-Proses 4.0

Penjelasan : Digunakan untuk bukti pembayaran dan sebagai bukti

setor ke Bank

Periode : Setiap terjadi transaksi

Volume : Rata-rata 5 kali setiap bulan.

Struktur : Header+Isi+Footer

Header = tgl+Jenis_Transaksi

Keterangan :

Tgl *tanggal terjadi transaksi*

Jenis_Transaksi *jenis transaksi yang dilakukan*

Isi = nama_perusahaan+nama_bank+no_rek

+nama_karyawann+alamat_karyawan+sumber_Dana+1

{Bank_tertarik+Nomor_cek/BG+Valuta+Nominal}+Ju

mlah +Terbilang+Biaya_Transaksi

Keterangan :

Nama_perusahaan *nama perusahaan*

No._Rek *No Rekening Perusahaan*

(62)

Nama_karyawan *Nama karyawan penyetor*

Alamat_karyawan *Alamat dan penyetor*

Sumber_dana_transaksi *Jenis setoran*

Bank_tertarik *Nama Bank yang disetor*

Nomor_cek/BG *Nomor Bilyet Giro*

Valuta *Jenis Mata Uang*

Nominal *Jumlah uang disetor*

Jumlah *Total setoran*

3. Nama Arus Data : Surat Penawaran Harga

Alias : SPH

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Klien-proses 1.0

Arsip SPH-Proses 2.0

Penjelasan : Digunakan untuk penawaran harga kepada klien

Periode : Setiap terjadi penawaran

Volume : Rata–rata 12 kali setiap bulan

Struktur data : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Nama_klien *nama klien perusahaan*

Alamat_klien * Alamat klien*

Isi = isi surat+biaya

(63)

Footer =nama_partner+nama_pimpinan_klien

Keterangan :

Nama_partner *nama partner perusahaan*

Nama_pimpinan_klien *nama pinpinan klien*

4. Nama Arus Data : Surat Perikatan Kerja

Alias : SPK

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Klien-proses 1.0

Penjelasan : Digunakan untuk perjanjian kerjasama

Periode : Setiapsurat penawaran harga disetujui

Volume : Rata-rata 5 kali setiap bulan.

Struktur : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Nama_klien *nama klien*

Alamat_klien *alamat klien*

Isi = isi_surat+biaya

Format = text

Footer = nama_partner+nama_pimpinan_klien

Keterangan :

Nama_partner *nama partner perusahaan*

(64)

5. Nama Arus Data : Kwitansi

Alias : KW

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Klien-Porses 3.0

Penjelasan : Sebagai Bukti Pembayaran

Periode : Setiap kali terjadi pembayaran

Volume : Rata–rata 5 kali setiap bulan

Struktur Data : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Jumlah *jumlah total dari biaya yang harus dibayar*

Footer = tgl+nama_karyawan

Keterangan :

tgl *tanggal pembuatan kwitansi *

(65)

3.5.2. Kamus Data Dokumen Keluaran

1. Nama arus data : Surat Pengantar

Alias : SP

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Proses 1.0-Klien

Proses 1.0-Arsip Surat Pengantar

Penjelasan : Sumber data pembuatan Daftar Tagihan

Periode : Setiap terjadi pengantaran dokumen

Volume : Rata–rata 30 kali setiap bulan

Struktur Data : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien+tgl+alamat_perusahaan

Keterangan :

Nama_klien *nama_klien*

Alamat_klien *alamat_klien*

Tgl *tanggal dikirimnya surat pengantar tersebut*

Alamat_perusahaan *alamat Perusahaan*

Isi =*keterangan*

Footer = nama_karyawan

Keterangan :

(66)

2.. Nama Arus Data : Surat Penawaran Harga

Alias : SPH

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Proses 1.0-Klien

Proses 1.0-Partner

Proses 1.0-Arsip SPH

Penjelasan : Digunakan untuk penawaran harga kepada klien

Periode : Setiap terjadi penawaran

Volume : Rata–rata 12 kali setiap bulan

Struktur data : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Nama_klien *nama klien perusahaan*

Alamat_klien * Alamat klien*

Isi = isi surat+biaya

Format = Text

Footer =nama_partner+nama_pimpinan_klien

Keterangan :

Nama_partner *nama partner perusahaan*

(67)

3. Nama Arus Data : Kwitansi

Alias : KW

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Proses 2.0–Kien

Proses 2.0–Arsip Kwitansi

Penjelasan : Sebagai Bukti Pembayaran

Periode : Setiap kali terjadi pembayaran

Volume : Rata–rata 5 kali setiap bulan

Struktur Data : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Jumlah *jumlah total dari biaya yang harus dibayar*

Footer = tgl+nama_karyawan

Keterangan :

tgl *tanggal pembuatan kwitansi *

(68)

4. Nama Arus Data : Surat Perikatan Kerja

Alias : SPK

Bentuk Data : Cetakan Komputer

Arus Data : Proses 1.0-Klien

Proses 1.0-Arsip SPK

Penjelasan : Digunakan untuk perjanjian kerjasama

Periode : Setiapsurat penawaran harga disetujui

Volume : Rata-rata 5 kali setiap bulan.

Struktur : Header+Isi+Footer

Header = nama_klien+alamat_klien

Keterangan :

Nama_klien *nama klien*

Alamat_klien *alamat klien*

Isi = isi_surat+biaya

Format = text

Footer = nama_partner+nama_pimpinan_klien

Keterangan :

Nama_partner *nama partner perusahaan*

(69)

5. Nama arus data = Laporan Penerimaan Kas

Alias = -

Bentuk Data = cetakan Manual

Arus Data = Proses 4.0-Pimpinan

Penjelasan = Sebagai laporan penerimaan kas

Periode = Setiap bulan

Volume = Satu kali dalam sebulan

Struktur data = Header+Isi+Footer

Header = alamat_perusahaan

Keterangan :

Alamat_perusahaan *alamat perusahaan*

Isi =

Tgl *tanggal diterima uang dari klien*

Nama_klien *Nama klien*

Jumlah *Jumlah pendapatan dari jasa*

Keterangan *keterangan *

(70)

Footer = tgl+nama_karyawan

Tgl *tanggal dibuatkan laporan*

Nama_karyawan *nama karyawan yang berwenang membua laporan*

3.6. Spesifikasi Sistem Akuntansi Berjalan

Spesifikasi sistem akuntansi berjalan adalah rangkaian dari proses–proses

yang terjadi didalam sistem akuntansi berjalan yang memerlukan dokumen masukan

untuk mendukung berjalannya proses utuk menghasilkan dokumen keluaran. Adapun

spesifikasi sistem akuntansi berjalan pada Perusahaan Pratison Piranti Service adalah

sebagai berikut :

3.6.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

1. Nama dokumen : Giro

Fungsi : Untuk pembayaran atas tagihan

Tujuan : ArsipBagian Keuangan

Sumber : Klien

Frekuensi : Setiap pembayaran

Media : Kertas

Jumlah : Satu Lembar

Bentuk : Lampiran A-1

2. Nama dokumen : Bukti Setor

Fungsi : Bukti Setor Bank

(71)

Tujuan : Bagian Keuangan

Frekuensi : Setiap Penyetoran ke Bank

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran A-2

3. Nama dokumen : Surat Penawaran Harga

Fungsi : Surat Untuk Menawarkan harga ke klien

4. Nama dokumen : Surat Perikatan Kerja

Fungsi : Sebagai bukti perjanjian kerja sama

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Klien

Frekuensi : disetujuinya Surat Penawaran Harga

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran A-4

5. Nama dokumen : Kwitansi

(72)

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Klien

Frekuensi : Setiap kali pembayaran dilakukan

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran A-5

3.6.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

1. Nama dokumen : Surat Pengantar

Fungsi : Bukti telah diterimanya dokumen

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Klien

Frekuensi : Setiap Penggiriman dokumen

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran B-1

2. Nama dokumen : Surat Penawaran Harga

(73)

3. Nama dokumen : Kwitansi

Fungsi : Sebagai bukti penerimaan kas

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Klien

Frekuensi : Setiap kali pembayaran dilakukan

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran B-3

4. Nama dokumen : Surat Perikatan Kerja

Fungsi : Sebagai bukti perjanjian kerja sama

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Klien

Frekuensi : disetujuinya Surat Penawaran Harga

Media : Kertas

Jumlah : Dua lembar

Bentuk : Lampiran B-4

5. Nama dokumen : Laporan Penerimaan Kas

Fungsi : Sebagai laporan penerimaan kas bulanan

Sumber : Bagian Keuangan

Tujuan : Pimpinan

Frekuensi : Satu kali dalam sebulan

(74)

Bentuk : Lampiran B-5

3.7. Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa maka penulis dapat

mengemukakan beberapa masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan yaitu :

1. Pembuatan dan perhitungsn transaksi masih menggunakan cara manual

sehingga data yang dihasilkan masih belum akurat.

2. Laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu

3. Kerangkapan pekerjaan menyebabkan kesalahan dalam pembuatan laporan

atau transaksi.

3.8. Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi masalah ini maka penulis mengajukan alternatif pemecahan

masalah yaitu dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan komputer data yang dihasilkan akan lebih akurat

2. Pembuatan laporan tidak terlambat kaarena menggunakan tenaga mesin

3. Laporan yang dihasilkan tepat waktu

4. Adanya pemisahan tugas diantara bagian–bagiannya agar kesalahan dalam

pembuatan laporan dapat diminimalisir.

5. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dapat meminimalisasi

Gambar

Tabel II.I Notasi Tipe Data Dalam Kamus Data
Tabel II.2 Notasi Struktur Data
Gambar III.I Struktur Organisasi KAP. Hadisoeryo dan Maharani
Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Akuntansi Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di era globalisasi informasi dan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, seiring juga perkembangan dunia usaha yang kian pesat dan persaingan antar

Demokrasi ini harus meliputi adanya pembagian kekuasaan lebih luas, ter- bukanya akses kepada sarana-sarana produksi dan distribusi bagi rakyat, terbukanya akses bagi rakyat untuk

Suatu  sistem  jaringan  komputer  menjadi  begitu  berkembang  sejak  ditemukannya jaringan komputer sebagai  sarana  untuk  berkomunikasi 

Analisis menggunakan metode Hardy Cross dan Newton-Raphson secara manual dibandingkan dengan menggunakan program komputer menunjukkan adanya sedikit perbedaan hasil

Karena dengan menggunakan komputer proses perhitungan biaya inap akan lebih cepat dan akurat, serta dapat menghasilkan laporan atau informasi yang lebih baik dan benar yang

Dengan adanya teknologi komputer maka kita dapat mempermudah segala pekerjaan yang rumit misalnya penerimaan pegawai disuatu perusahaan dapat terselesaikan dengan cepat dan

Dengan komputer kita dapat membuat aplikasi yang baik dalam memproses data transaksi penjualan dan pembelian barang dengan lebih akurat dan lebih cepat dibandingkan dengan

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kudus maka perlu adanya sistem ujiann Online agar lebih akurat, efektif dan efisien,