• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab ii telah direvisi teknik2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab ii telah direvisi teknik2"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE INTEGRASI

Antiturunan suatu fungsi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode-metode yang digunakan tersebut semata-mata bertujuan untuk memudahkan dalam menentukan antiturunan fungsi yang diketahui yang dalam hal ini adalah integran dari bentuk integral yang diberikan. Selanjutnya dalam bab ini disajikan 6 metode yang digunakan untuk menentukan integral fungsi dan masing metode mempunyati sifat-sifat tertentu. Metode dalam integrasi tersebut adalah:

Substitusi,

1) Integral Fungsi Trigonometri,

2) Teknik Subtitusi Fungsi Trigonometri, 3) Integral Parsial

4) Integral Fungsi Rasional, dan

5) Integral Fungsi Rasional yang Memuat Fungsi Trigonometri

1. Metode Substitusi

Metode substitusi disebut juga metode pemisalan. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk memudahkan selesaian integral ke bentuk rumus dasar rumus integral tak tentu, yaitu;

a. ,

1 1

c n

x dx x

n

n

 

asalkan n

-1 atau

b.

( )

'( )

( )

,

1

c n

x f dx x f x f

n n

 

asalkan n

-1

Secara lebih khusus dapat dijelaskan bahwa metode substitusi digunakan jika integrannya berbentuk funsi berpangkat yaitu

f(x)

n,n 1 atau bentuk lain yang tidak sejenis dengan tanda integrasinya, misalnya

sin(2x)dx,

tan(2x 1)dxatau yang lainnya.

(2)

f(x)

n. Setelah substitusi dilakukan selanjutnya masing-masing bagian didiferensialkan dan akhirnya dapat digunakan rumus umuma. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh berikut:

Tentukan integral fungsi-fungsi berikut: 1.

1 x dx

Jawab

Substitusikan u 1 x

u2 1 x

( 2) (1 )

x d u

d   

 2ududx

Substitusi bentuk terakhir ke

1 x dx, diperoleh

u(2u)du 2

u2du

Dengan rumus dasar di dapat

1xdx 2

u2du

u c       

3 2

3

 (1 x)3 c 3

2

Akhirnya diperoleh

x dx (1 x)3 c 3

2

1

2.

(12x)3dx

Jawab

Substitusi E

12x

23

3 2 1 2x

E   

 

E2 d

1 2x

3

d   

x

dx EdE 31 2 (2)

2 2

2 ) 2 1 (

3 x

EdE dx

(3)

Sehingga

 

 3 2

) 2 1 ( 3 )

2 1 (

x EdE E

dx x

4 3 2

3E dE E

dE E

 4

5

3 1

c E

    

 

   

 

9 4 3 1 4

9

c E

 4

9

4 3

x

c

  

 

 4

9 2 3 2 1 4 3

Akhirnya diperoleh x dx

x

c

  

   

4

9 2 3

3 1 2

4 3 )

2 1

(

3.

(3x12)11dx

Jawab

Substitusi A(3x12)  d(A)d(3x12) dA3dx

3 dA dx 

Sehingga

 

3 )

12 3

( x 11dx A11 dA

A11dA 3

1

A )c 12 ( 3 1 12

A12 c 36

(4)

x c 36

) 12 3

( 12

Akhirnya diperoleh

xdxx c 12

) 12 3 ( )

12 3 (

12

11

4. cos22x dx

Jawab

Substitusikan U 2x dx

dU 2 

2 dU dx 

Sehingga

2 cos 2

cos2 xdx 2 A dA

cos2 AdA 2

1

AdA 2

2 cos 1 2 1

dA

cos2AdA 4

1 4

1

AAc 8

2 sin 4

xxc 8

4 sin 4 2

Akhirnya diperoleh

xdxxxc 8

4 sin 2 2

cos2

5.

4x2 4x2 4x dx

Jawab

Substitusikan A 4x2 4x

A2

4x24x

d(A2)d

4x2 4x

(5)

AdA(4x2)dx

Sehingga

4x2 4x24x dx

A.AdA

A2dA

A3c 3 1

 3 4x2 4xc 3

1

Akhirnya diperoleh

x

x2 x dx 3 4x24c 3

1 4

4 2

4

6.

4 3t

tdt

Jawab

Substitusi Misal P 3t4 4

3 2 P t

) 4 3 ( ) ( 2

 

d P d t

dt PdP 3

2 

3 2PdP dt

Sehingga

         

  

P

dP P P

t

tdt 3

2 3

4

4 3

2

(2P  8)dp 9

1 2

PPc 9 8 27

2 3

t

 3t4c 9

8 4 3 27

2 3

Akhirnya diperoleh

t

t t c

t tdt

  

 

 

3 4

9 8 4 3 4 3 27

2 4

(6)

7.

Akhirnya diperoleh c

(7)

Sehingga

t t  3/2dt

ts

t s

2 ds 2 3

2 . . )

2

(

s ds

t

t 2

2 ) 2 ( 3

2

s c t

t

 

2 3

3 1 ) 2 ( 3

2

t

c t

t

  

 2

9

2 2

) 2 ( 9

2

t tc 9

) 2 (

2 2

5

Akhirnya diperoleh

t t dt t tc 9

) 2 ( 2 )

2

( 2

5 2

/ 3

Soal-soal

Tentukan hasil pengintegralan di bawah ini:

1. dx

x x

sin

2.

1 2 3 t dt

3.

dx

x x

2 sin

2 cos 1

2

4.

 

  

dt t

t

t t t

1 3

1 3

sin ) 1 6 (

2 2

5.

 9 2

2 x

xdx

6.

x(3x2)3/2dx

7.

dx x

x 16 2

8.

x dx

3 sin

9.

x

xdx

2

cos 16

(8)

10.

cos(2x 4)dx

11.

xsin(x2 1)dx

12.

x2cos(x31)dx

13.

x(x2 3)12/7dx 14.

  

dx x

x x

1 3 2 2

15.

 

dx e e

e e

x x

x x

2 2

2 2

16. dt

e e

t t

 6 3 4

17.

dx

x x

4

4 2

18.

4

4

x xdx

19.

sinx 1 2cosxdx

20.

x dx xdx

2

2 1

21.

x13 12xx2dx

B. Integral Fungsi Trigonometri

Sebelum membahas metode integrasi pada fungsi trigonometri secara lebih mendetail, berikut ini diberikan beberapa integral dasar fungsi trigonometri yang menjadi acuan untuk menentukan hasil pengintegralan yang akan ditentukan antiturunannya. Bentuk dasar integral fungsi trigonometri tersebut adalah:

1)

sinxdx cosxc

2)

cosxdxsinxc

3)

tanx dxlnsecxc  lncosxc

4)

cotxdx lncscxc lnsinxc

(9)

6)

cscx dxlncscx cotxc

Berdasarkan bentuk-bentuk dasar integral fungsi trigonometri di atas, selanjutnya diberikan beberapa metode integrasi fungsi trigonometri yang masing-masing berbeda cara menyelesaikan. Bentuk integral fungsi trigonometri yang di bahas adalah:

a. Bentuk

sinmxdx,

cosmxdx

dengan m bilangan ganjil atau genap

positip

Kasus 1: m adalah bilangan ganjil

Jika m bilangan bulat positip ganjil, maka m diubah menjadi (m-1) + 1, atau m digenapkan terdekat. Selanjutnya substitusi dengan menggunakan kesamaan identitas sin2xcos2x1 dan diferensial d(sinx)cosxdxatau

xdx x

d(cos ) sin . Akhirnya dengan substitusi tersebut didapat kesamaan antara integran dengan tanda integrasinya, sehingga pengintegralan mudah diselesaikan.

Contoh: 1.

sin3xdx

Jawab

sin3xdx

sin(31)1xdx sin2xsinxdx

(1 cos2x)d( cosx)

1d( cosx)

cos2d(cosx)  x cos3xc

3 1 cos

Sehingga

3xdx x cos3xc 3

1 cos sin

2.

cos5 xdx

Jawab

cos5 xdx

cos(51)1xdx

cos4xcosxdx

(10)

(1 sin2x)2d(sinx)

(12sin2xsin4x)d(sinx)

1d(sinx) 2

sin2xd(sinx)

sin4xd(sinx)  x 3x sin5xc

5 1 sin 3 2

sin

Sehingga

5xdxx 3xsin5xc 5

1 sin 3 2 sin cos

3.

sin5(2x)dx

Jawab:

Karena tanda integrasinya belum sama dengan vaiabel integral maka gunakan substitusi terlebih dahulu. Substitusikan u 2x dan du2dx atau

2 du dx

Sehingga

2 sin )

2 (

sin5 x dx 5udu

sin5udu 2

1

sin usinudu 2

1 4

(1 cos ) (cos ) 2

1 2u 2d u

(1 2cos cos ) ( cos ) 2

1 2u 4u d u

 u 3usin5uc 10

1 sin 3 1 cos 2 1

 xx sin 2xc 10

1 2 sin 3 1 2 cos 2

1 3 5

Akhirnya diperoleh

x dx xx sin 2xc

10 1 2 sin 3 1 2 cos 2 1 )

2 (

sin5 3 5

Kasus 2 m adalah bilangan ganjil

Jika m bilangan bulat positip genap, selesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan substitusi kesamaan setengah sudut

(11)

x

(12)

Jawab

Akhirnya diperoleh

c

Soal-soal

(13)

5)

cos43xdx

6)

cos41 2xdx

7)

sin413xdx

8)

  

 

x dx 5 2 1 cos2

9)

  

  

dx x 5

2 3 sin3

10)

  

  

dx x 2

4 1 cos2

b. Bentuk

sinmxcosnxdx

Terdapat dua kasus pada pengintegralan

sinm xcosnxdx .

Kasus 1 : m atau n ganjil

Jika m atau n bilangan bulat positip ganjil, pilih salah satu m atau n. Jika dipilih m, ubah m menjadi (m-1)+1 demikian pula jika yang dipilih n, ubah n menjadi (n-1)+1. Pemilihan tidak boleh sekaligus. Selanjutnya gunakan kesamaan identitas sin2xcos2x1 dan sifat diferensial d(sinx)cosxdxdan

xdx x

d(cos ) sin dan akhirnya pengintegralan dapat dilakukan dengan cara sebelumnya.

Contoh

1.

sin3xcos2xdx

Jawab

Karena salah satu pangkatnya 3 (ganjil), pilih yang ganjil dan ubah menjadi (3-1)+1, dan gunakan kesamaan identitas diperoleh

sin3xcos2xdx

sin(31)1xcos2xdx

sin2xsinxcos2xdx

(1 cos2x)cos2xsinxdx

(cos2x cos4x)d( cosx)

(14)

 cos2xd(cosx) cos4xd(cosx)

 3x cos5xc 5

1 cos 3 1

x x c   

 

 

3 1 cos 5 1

cos3 2

Akhirnya diperoleh x xdx x x c

  

 

 

cos 31

5 1 cos cos

sin3 2 3 2

2. sin2xcos3xdx

Jawab

Karena salah satu pangkatnya 3 (ganjil), pilih yang ganjil dan ubah menjadi (3-1)+1, dan gunakan kesamaan identitas diperoleh

sin2xcos3xdx

sin2xcos2xcosxdx

sin2x(1 sin2x)cosxdx

sin2x(1 sin2x)d(sinx) 

sin2xd(sinx)

sin4xd(sinx)  3x sin5xc

5 1 sin 3 1

Akhirnya diperoleh

2x 3xdx 3x sin5xc 5

1 sin 3 1 cos

sin

3.

sin3xcos3xdx

Jawab

Karena kedua pangkatnya 3 (ganjil), pilihu salah satu dan diubah menjadi (3-1)+1, selanjutnya gunakan kesamaan identitas diperoleh

sin3xcos3xdx sin3xcos2xcosxdx

sin3x(1 sin2x)d(sinx) 

sin3xd(sinx)

sin5xd(sinx)  4x sin6xc

6 1 sin 4 1

Atau

(15)

(1 cos2x)cos3xd( cosx) 

(cos3x cos5x)d(cosx)  4xcos6xC

6 1 cos 4 1

Kasus 2 : m dan n genap sekaligus.

Jika m dan n genap sekaligus, digunakan kesamaan setengah sudut

2 2 cos 1

sin2x x dan

2 2 cos 1

cos2 xx

. Selanjutnya substitusikan kesaman pada integran dan akhirnya diperoleh hasil pengintegralannya.

1.

cos2xsin2 xdx

Jawab

Kedua pangkat bilangan genap, sehingga diperoleh:

  

      

  

x x dx

xdx x

2 2 cos 1 2

2 cos 1 sin

cos2 2

(1 cos 2x)dx 4

1 2

   

 

x dx

2 4 cos 1 1 4 1

   

 

x dx

2 4 cos 2 1 4 1

x xc   

 

 

8 4 cos 2 4 1

xxc 32

4 cos 8

Akhirnya diperoleh

x xdxxxc 32

4 cos 8 sin

cos2 2

2.

sin4 xcos4 xdx

(16)

Karena kedua pangkatnya bilangan genap, untuk menentukan selesaiannya gunakan kesamaan setengah sudut sin2x =

(17)

Bentuk integral fungsi trigonometri nxdx dan nxdx

tan , cot dibedakan dalam

dua kasus.

Kasus 1: n bilangan ganjil

Jika n ganjil diubah menjadi (n-1)+1 dan gunakan kesamaan 1tan2xsec2x

atau 1cot2xcsc2x dan gunakan sifat diferensial d(tanx)sec2xdxatau

xdx x

d 2

csc )

(cot 

Contoh

Tentukan integral berikut ini 1.

tan3 xdx

Jawab

Karena pangkat integran ganjil maka ubah 3 = (3-1)+1, selanjutnya gunakan kesamaan identitas 1tan2xsec2xdand(tanx) sec2xdx

Sehingga diperoleh

tan3xdx tan2xtanxdx

(sec2x 1)tanxdx

sec2xtanxdx

tanxdx

tanxsec2xdx lnsecxc

tanxdtanx lnsecxc

 tan x lnsecxc 2

1 2

2.

cot3 xdx

Jawab

Karena pangkat integran ganjil maka ubah 3 = (3-1)+1, selanjutnya gunakan kesamaan identitas 1cot2xcsc2xdand( cotx) csc2xdx

 

Sehingga diperoleh

cot3xdx

cot2xcotdx

(csc2x 1)cot dx

(18)

cotxcsc2xdx ln cscxc

cotxd cotxlncscxc

 cot xlncscxc 2

1 2

Kasus 2: n bilangan genap

Jika n bilangan genap, maka digunakan kesamaan identitas 1tan2xsec2 x dan x

x 2

2 csc cot

1  . Selanjutnya dengan menggunakan sifat diferensial

xdx x

d(tan )sec2 atau d(cotx) csc2xdx

Perhatikan contoh berikut: 1.

cot4 xdx

Jawab

cot4 xdxcot2 x 2dx

(csc2 x1)2dx

(csc4 x 2csc2 x 1)dx

 

=

(csc2x)csc2x 2csc2x1)dx

=

(1cot2x)csc2x 2csc2x1dx`

=

(1cot2x)d( cotx) 2

d( cotx)

dx

=  x  cot x2cotxxC 3

1 ) cot

( 3

=  cot xcotxxC 3

1 3

d.

tanm xsecnxdx

, dan

cotmxcscnxdx

Bentuk ini mempunyai dua kasus yaitu n genap m sebarang dan m ganjil n sebarang. Jika n genap dan m sebarang gunakan kesamaan 1 + tan2xsec2x atau

x

x 2

2 csc cot

1 

Contoh

(19)

Karena salah satu pangkat bilangan genap, maka langsung gunakan kesamaan identitas 1+tan2xsec2x, sehingga diperoleh

tan5xsec4 xdx

=

tan5 xsec2 xsec2 xdx

=

tan5x(1tan2x)sec2xdx

= (tan5x tan7x)d(tanx)

= 6 x tan8xC 8

1 tan 6 1

2.

cot4xcsc4xdx

Jawab

cot4xcsc4 xdx

=

cot4x(csc2x)(csc2x)dx

= cot4x(cot2 1)d( cotx)

= (cot6x cot4x)d( cotx)

=  7xcot5xC 5

1 cot 7 1

Sedangkan untuk m bilangan ganjil dan n sebarang juga dengan menggunakan substitusi kesamaan identitas 1 + tan2xsec2x atau 1 + cot2x= csc2x. Contoh:

1.

tan3 xsec3 xdx

=

tan2 xtanxsec2 xsecxdx

=

tan2 xsec2d(secx)

= (sec2x 1)sec2xd(secx)

= (sec4x sec2x)d(secx)

 

= 5x sec3xC 3

1 sec 5 1

2.

tan3xsec1/2 xdx

= tan2xtanxsec32secx dx

= (sec2 x 1)sec32 xd(secx)

=

(sec1/2 x sec32 x) d(secx) = sec3/2x 2sec1/2x

3

(20)

e.

sinmxcosnxdx,

sinmxsinnxdx,

cosmxcosnxdx

Integral bentuk ini juga sering muncul, untuk menyelesaikannya digunakan rumus kesamaan hasil kali, yaitu:

sin mx cos nx = [sin( ) sin( ) ]

2 1

x n m x

n

m  

sin mx sin nx = [cos( ) cos( ) ]

2 1

x n m x

n

m  

cos mx cos nx = [cos( ) cos( ) ]

2 1

x n m x

n

m  

Contoh

1.

sin 3x cos 4x dx =

[sin(34) sin(3 4) ] 2

1

x

x dx

=

sin7x 2

1

+ sin (-x) dx = cos7x

14 1

- cos

2 1

x + C

2.

sin3xsin2xdx =

 [cos(32)  cos(3 2) ] 2

1

x

x dx

= 

cos5x cosx

dx 2

1

= sin 10

1

5x + sin

2 1

x + c 3.

cos y cos 4y dy =

[cos(14)y

2 1

+cos(1-4)y] dy =

[cos5 cos(3 )]

2 1

y

x dy

= y sin3yC 6

1 5 sin 10

1

Soal-soal

Tentukan hasil integral berikut ini.

(21)

dx x x

          

5 cos 5

sin3 3

dx x xcos 3 3

sin2 3

1

(sin32t) cos2tdt

tan6 xdx dx x) 3 ( cot4

dx x x

4

csc cot

tan2xsec22xdx

(tanxcotx)2dx

sin3xsinxdx

csc4 4ydy

tan4qsec2qdq

cos2xsin3xdx

    

dx x 3 cot4

zdz

z 3

2 1

cos sin

tan5xsec3/2xdx

cosxcos3xdx

dx x x

          

2 5 sin 2 sin

2.3 Substitusi Fungsi Trigonometri

Metode substitusi fungsi trigonometri

digunakan untuk menyelesaikan integral fungsi jika integrannya memuat bentuk-bentuk:

a. a2 x2 , a

Real b. x2 a2

(22)

c. x2 a2 , a

Real

atau bentuk lain yang dapat diubah menjadi bentuk di atas, misalnya 2

2 2 b x

a  = 2

2

x b a

      

x b a2 2

 = 2

2

x b a

      

2 2 2x b

a  =

2 2

      

a b

x atau ax2bxc yang dapat diubah menjadi bentuk

kuadrat sempurna.

Bentuk integral yang integrannya memuat a2 x2 atau bentuk lain yang dapat diubah menjadi sejenisnya. Selesaiannya menggunakan substitusi x = a sin t atau sin t =

a x

dengan -2 

2   t .

Selanjutnya perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini.

Karena x = a sin t maka a2 x2 = a2 (asint)2

= a2(1 sin2t)

= a cos t dx = a cos t dt.

Selanjutnya bentuk a2 x2 ccostdan dxacostdtsubstitusikan ke

dalam integral semula. Contoh:

Tentukan hasil pengintegralan berikut ini:

4 x2 dx Jawab

t

x

a

2 2 x

(23)

Misal x = 2 sin t  sin t = 2 x

dx = 2 cos t dt

4 x2 = 4 4sin2t 2cost Sehingga

4x2 dx

2cost.2costdt

= 4

costcostdt

= 4

cos2tdt

= 4

t dt

2 ) 2 cos 1 (

= 2

dt + 2

cos2t dt

= 2t2sintcostc

=    

               

2 4 2 2 2 arcsin

2 x x x2 +

c

Atau 4

cos2tdt

= 4 ( 2

cos sint t

+ tC 2 1

) = 2 sint cost + 2t + C = 2 

    

2 x

2 4 x2

+ 2 arc sin     

2 x

+ C

= x x xC      

2 arcsin 2 2

4 2

2.

 2 4x x

dx

Jawab

 2 4x x

dx

=

  ( 2)2

4 x

dx

Misal (x-2) = 2 sin t, sin t = 2

2  x

dx = 2 cos t dt

4 (x 2)2 2cost, sehingga

t

x

2

2 4 x

2  x

2 4xx

2

(24)

  ( 2)2

4 x

dx

=

t tdt cos 2

cos 2

=

dt

= t + C

= arc sin       

2 2 x

+ C

3.

 6 2 16 x x

dx

Jawab

 6 2 16 x x

dx

=

  ( 3)2

25 x dx

Misal (x-3) = 5 sin t, dx = 5 cos t dt

25 (x 3)2 = 5 cos t, sehingga

 6 2 16 x x

dx

=

t tdt cos 5

cos 5

=

dt

= t + C = arc sin

5 3  x

+ C

Soal-soal

Kerjakan soal berikut sebagai latihan bagi pembaca

 2 2 2

3

2 1 1

1 x x

dx

x dx

dx

x x2 25

x2 9 x2

dx

x2 3 x2 dx Jawab

5

2 6 16 xx 3

x

(25)

Substitusi x = 3sin A`

Bentuk integral yang integrannya memuat bentuk a2x2 atau bentuk lain yang dapat diubah sejenisnya, selesaiannya menggunakan

(26)

Selanjutnya perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini.

Karena x = a tan t maka a2x2 = a2 (atant)2

= a2(1 tan2t)

= a sec t

Selanjutnya bentuk a2 x2 ccostdan dx = a sec2t .substitusikan ke

dalam integral semula.

Contoh:

Tentukan hasil pengintegralan di bawah ini. 1.

 2 9 x

dx

Jawab

Misal x = 3 tan t

dx = 3 sec2t dt

9x2  3 sec t, sehingga

 2 9 x

dx

=

t dt sec 3 sec

3 3

=

sectdt

= ln secttantC

= ln 93x2 3x + C

= ln 9x2 xC

2.

 

 5 4

) 1 2 (

2 x x

dx x

Jawab

2 9x

x

3 t

t

x

2 2 a

x

(27)

 

 5 4

) 1 2 (

2 x x

dx x

= dx

x x x

x x

) 5 4 1 5

4 2 (

2 2

  

 

=

  

2) 1 ( 2) 1 (

2

2

2 x

dx x

xdx

Misal (x+2) = tan t x = (tan t) - 2 dx = sec2 t dan

( 2)2 1

 

x = sec t, sehingga

  

2) 1 ( 2) 1 (

2

2

2 x

dx x

xdx

=

 

t tdt t

tdt t

sec sec sec

sec ). 2 (tan

2 2 2

= 2

tantsectdt 4

sectdt -

sect dt

= 2 sec t – 5 ln secttantC

= 2 x24x5 5ln x24x5(x2)C

Soal-soal

Kerjakan soal berikut sebagai latihan

2 2 9 x

dx

dx x

3 2

dx

x x2 1

x2 4x13 dx

x232x5 xdx

dt t

t

4 2

2  x

5 4 2

  x x

1

(28)

Bentuk integral yang integrannya memuat x2 a2 atau sejenisnya, selesaiannya menggunakan substitusi x = a sec t dan dx = a sec t tan t dt,

-2 

2   t .

Selanjutnya perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini.

Karena x = a tan t maka x2 a2 = (asect)2 a2

= a2(sec2t 1) = atant

Selanjutnya bentuk x2 a2

 = atan dan dx = at secttant dtsubstitusikan

ke dalam integral semula.

Contoh:

Tentukan hasil pengintegralan berikut ini:

1.

dx

x x2 9

Jawab

Misal x = 3 sec t dx = 3 sec t tan t dt x2 9 = 3 tan t, sehingga

dx

x x2 9

=

t tdt

t t

tan sec 3 sec 3

tan 3

= 3

tan2tdt

3

x

9

2

x

t t

2 2 a

x

x

(29)

= 3

(sec2t 1)dt

= 3 tan t – 3 t + C

= 3 x   arc xC 3 sec 3 3

9 2

2.

  2 8 2

x x

dx

Jawab

  2 8

2 x

x dx

=

  1) 9 (x 2

dx

Misal (x-1) = 3 sec t, gg dx = 3 sec t tgn t dt (x 1)2 9 = 3 tgn t, sehingga

  1) 9 (x 2

dx

=

t tdt tan 3

tan sec 3

=

sectdt

= ln secttantC

= ln x  xx C

3 8 2 3

1 2

Soal-soal

Kerjakan pengintegralan berikut sebagai latihan.

x2 1dx

2 25 2 x

dx x

dt t t

3 2 4

6516xx2 dx

 6 2 x x

dx

 1 2 2

t t

dt

8 2 2

  x x

1  x

t

(30)

2.4 Integral Parsial (Integral Bagian)

Integral parsial secara umum digunakan untuk menentukan selesaian integral yang integrannya merupakan perkalian dua fungsi uv, dan u = f(x), v = g(x).

Karena y = uv, maka menurut definisi differensial dan turunan fungsi y = uv diperoleh

dy = d(uv)

d(uv) = u dv + v du

Dengan mengintegralkan masing-masing bagian diperoleh

d(uv)

udv

vdu

udv

d(uv)

vdu

udvuv

vdu

Bentuk terakhir ini dinamakan rumus integral parsial. Prinsip yang digunakan dalam integral parsial adalah integran yang berbentu uv di manipulasi menjadi udv dan dalam menentukan udv tidak boleh memunculkan persoalan yang lebih sulit dibandingkan dengan

udv tersebut.

Perhatikan beberapa contoh berikut ini. Tentukan integral persial berikut ini 1.

xcosxdx

Jawab

Bentuk

xcosxdx diubah menjadi

udv

Misal

u

x

dan dvcosxdx= x sehingga du 1dxdan v

cosxdxsinx

Akibatnya

xcosxdx

xd(sinx) Dengan rumus integral parsial

udvuv

vdu, diperoleh

(31)

x

(sin

x

)

cos

x

c

Akhirnya diperoleh 

xcosxdxxsinxcosxc

2.

x 1x dx

Bentuk

x 1xdx diubah menjadi

udv

Misal

u

x

dan dv  1x sehingga

du 1dxdan

2

3

3 2

1

1 2 1 1

2 1 1

1 xdx x dx x x

v

 

    

Sehingga

x 1x dx =

1 ) 3

2

( 3 x

xd

Berdasarkan rumus integral parsial

udvuv

vdu, diperoleh

x 1x dx =

1 ) 3

2

( 3 x

xd

= 3 1 1 3

2  x

-

1 ( )

3

23 xd x

= 3 1 1 3

2  x

-

3 1xdx 3

2

= 3 1 1 3

2  x

- 1x)C 5

2 ( 3 2 5

= 3 1 1 3

2  x

- ( 1x)C 15

4 5

3.

sinx exdx

Pilih u = sin x maka du = d(sinx) = cos dx dv = exdx, v =

exdx

= ex, sehingga:

sinx exdx =

sin x d(ex)

= exsinx

exd(sinx) = exsinx

excosxdx

Diperoleh bentuk

excosxdx

(32)

Pilih u = cos x , dv = d(cos x) = sin x dx dv = exdx, v =

exdx

= ex, sehingga:

cosx ex dx =

cos x d( x)

e

= excosx

exd(cosx) = excosx

ex(sinx)dx

= excosx

exsinx)dx, Akhirnya diperoleh

sinx ex dx = exsinx

excosxdx

= exsinxexcosx

exsinx)dx,

sinx ex dx =

2 1

x exsin

2 1

C x excos

Berdasarkan contoh di atas kerjakan soal di bawah ini sebagai latihan.

dx x x

sec2

dx x x

sec tan

dx x

sin3

dx x x tan

dx x arctan

dx x xln

x3 2x7

dx

dx x arccos2

x2

e2xdx

1xdx2x dx

cos3xsin3xdx

ex 1xdx

(33)

(x 2)cos(x 2)dx

dx xex

2

(2x 1)e 13xdx

sec3 x

dx

x3 2

4 x dx

ln3x dx

x2sinx

dx

x2 1 x

dx

dx x x

2sec2

2.5 Integral Fungsi Rasional.

Fungsi rasional adalah suatu fungsi yang dinyatakan dalam bentuk F(x) =

) (

) (

x g

x f

, dimana f(x) , g(x) adalah fungsi pangkat banyak (polinom) dan g(x)

0. Fungsi pangkat banyak adalah suatu fungsi yang dinyatakan dengan

f(x) = ao + a1x + a2 x2 + a3x3+ … + an xn , n = 1, 2, 3, … , sehingga

fungsi rasional adalah fungsi berbentuk gf((xx)) yang pembilang dan penyebutnya polinom.

Contoh f(x) =

2 3 1

2

x x

x

……….fungsi rasional sejati

f(x) =

4 4

4

2 2

 

x x

x

……….fungsi rasional tidak sejati)

f(x) =

x x

x x x

5 1 2

3 3 5

   

...fungsi rasional tidak sejati)

(34)

tidak sejati, karena derajat pembilang lebih besar atau sama dengan derajat penyebut.

Untuk langkah selanjutnya jika suatu fungsi rasional termasuk jenis tidak sejati, maka fungsi tersebut dijadikan fungsi rasional sejati. Melalui proses pembagian panjang akan diperoleh fungsi rasional sejati. Sehingga:

f(x) =

x x

x x x

5 1 2

3 3 5

   

= x23 +

x x

x

5 ) 1 14 (

3

 

F(x) = gf((xx)) , g(x)

0.

Dalam menentukan integral fungsi rasional, langkah yang ditempuh adalah: Nyatakan integrannya dalam bentuk fungsi rasional sejati.

Faktorkan penyebut g(x) dari fungsi rasional F(x) = gf((xx)) sampai tidak dapat difaktorkan lagi.

Dalam hal langkah nomor 2 di atas, g(x) dapat berupa kombinasi antara: fungsi linear berbeda, g(x) = (x-a)(x-b)….(x-t) dstnya.

fungsi linear berulang, g(x) = (x-a)n

= (x-a)(x-a)(x-a) … (x-a) fungsi liner dan kuadrat, g(x) = (x-a)(ax2 +bx + c)

fungsi kuadrat berbeda, g(x) = (ax2bxc)(px2 + qx + c)

fungsi kuadrat berulang, g(x) = (ax2bxc) n dan seterusnya.

Nyatakan integran menjadi bentuk penjumlahan n-pecahan parsial sehingga integran dapat ditentukan antiturunannya,

Misal :

) (

) (

x g

x

f ...

) (

)

( 2 2

2 1

1

1

 

ax b

A b

ax A

(Penyebut kombinasi liner berbeda)

... ) ( ) ( ) ( ) (

) (

3 3 2

2

1

     

b ax

A b

ax A b

ax A x

g x f

(35)

...

(kombinasi kuadrat berbeda)

...

(kombinasi linear dan kuadrat)

Integralkan secara keseluruhan jumlah n-pecahan parsial tersebut yang merupakan hasil akhir pengintegralan dengan terlebih dahulu menentukan konstanta A1, A2 , …An dan B1, B2, …Bn .

Berdasarkan kombinasi faktor dari penyebut pada integran, maka hasil integralnya dapat ditentukan dengan menggunakan metode sebelumnya setelah diperoleh masing-masing konstanta.

Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh di bawah ini.

Contoh : (Faktor linear berbeda) 1. Tentukan

dx

x 1

2

2

(36)

2.

integran fungsi rasional tidak sejati, maka:

Sehingga dx

x

Soal-soal

Tentukan hasil pengintegralan berikut:

x2 9

dx

x27x6

(37)

  dx

Contoh (Penyebut integran dalam faktor linear berulang) 1.

Karena integran adalah fungsi rasional sejati maka:

Sehingga diperoleh

(38)

= ln C

Integran di atas bukan fungsi rasional sejati, maka diubah terlebih dahulu menjadi fungsi rasional sejati. Sehingga:

(39)

= dx

Diperoleh

A+ B = 0, C-2A = 3, A-B+C = 5 atau A = ½, B = -1/2, C = 4, sehingga

Integran bukan fungsi rasional sejati, untuk menentukan faktor dari pembilang integran dibuat menjadi fungsi rasional sejati)

(40)

Sehingga didapat B+C = 272, A-4B = 0, -4A = 4,

Hasil akhir pengintegralan

Soal-soal Tentukan

dx

Selain dalam bentuk penyebut integran dinyatakan dalam faktor linear berbeda dan berulang, dapat juga difaktorkan dalam kombinasi linear dan kuadrat. Artinya penyebut dapat difaktorkan dalam bentuk kombinasi linear dengan kuadra atau kuadrat dengan kuadrat.

Selanjutnya integran dengan bentuk seperti ini dijadikan jumlah pecahan n parsial

r

, berdasarkan jumlah tersebut dapat ditentukan A,B, dan C.

Contoh 1.

(41)

= dx

Diperoleh

A+4B = 6, (B+4C) = -3, (A+C) = 1 atau A = 2, B = 1, dan C = -1 sehingga:

Integran merupakan fungsi rasional sejati, sehingga

(42)

Jawab: Penyebut adalah kombinasi linear berbeda (x+3) dan (x-2) dengan kuadrat

Maka diperoleh

(43)

Didapat A+B = 2, C = 1, 4A = -8 atau A = -2, B = 4, dan C = 1

Tentukan hasil pengintegralan berikut ini:

(44)

Integral Fungsi Rasional yang Memuat Fungsi Trigonometri Fungsi F(x) = , ( ) 0, ( )

) (

) (

x f x g x g

x f

dan g(x) mememuat fungsi

trigonometri dapat juga dikategorikan sebagai fungsi rasional, hanya saja tidak dapat disebut sejati atau tidak sejati. Hal ini dikarenakan f(x) = sin x dan f(x) = cos x tidak mempunyai derajat seperti halnya dengan fungsi polinomial. Pengintegralan jenis ini menggunakan METODE SUBSTITUSI.

Berikut ini diberikan beberapa contoh fungsi rasional yang pembilang dan penyebutnya memuat f(x) = sin x atau g(x) = cos x.

F(x) =

x x cos

sin 1

F(x) =

x x sin

cos sin 2

1 

F(x) =

x x cos

2 sin

5 

F(x) =

x sin 2 3

1 

F(x) =

x x cos sin

1

2  

Sehingga dalam bentuk pengingtegralan fungsi rasional yang pembilang dan penyebutnya memuat fungsi trigonometri adalah:

1sindxx cosx

2dxcosx

1sindxxcosx

12sinsinxcosx dx

3 21sinx dx

(45)

x = 2 arc tan z sehingga dx = dz z2

1 2

 .

Selanjutnya sin x dan coc x di substitusi ke bentuk variabel z. Karena x = 2 arc tan z maka:

Menurut rumus identitas fungsi trigonometri

1 + tan 

Menurut rumus identitas fungsi trigonometri yang lain sin2xcos2x1

Dengan rumus jumlah cosinus didapat: cos 2x = cos2xsin2 x

(46)

= 2 2 2 2

Dengan demikian integral fungsi rasional yang memuat fungsi trigonometri dapat diselesaikan dengan menggunakan substitusi

x = 2 arc tan z, sin x = 2

Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh di bawah ini. Tentukan selesaian dari

(47)
(48)

Soal-soal

Selidiki kebenaran hasil pengintegralan berikut ini!

(49)

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan pengerikan dengan cara kuret atau D&C (Dillatation & Curettage). Kuret adalah operasi kecil yang biasa dilakukan untuk menekan penyebab haid berat. Teknik ini

Analisis Perataan Laba (Income Smoothing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar

Pusat Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) Sepak Takraw Kabupaten Jepara salah satu pusat pelatihan yang ada di kabupaten jepara berdiri sejak tahun 2010, dan

Simpulan yang di dapat dari penelitian ini, yaitu dengan adanya sistem basis data knierja sistem semakin meningkat karena database sudah saling berhubungan

Oktober-Desember 2010 dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 Regression Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Interaksi

Dalam kajian Erina et.al (2014) yang bertajuk Persepsi Majikan Terhadap Graduan Politeknik Kementerian Pendidikan Malaysia mencatatkan bahawa kepuasan bagi majikan

Pada Foto hasil Elektroforesis polyacrilamide terlihat bahwa jarak antara Band – Band DNA sangat dekat.Hal tersebut dapat disebabkan karena waktu yang digunakan untuk

Toksin yang bertanggung jawab atas komplikasi utama dari miokarditis dan neuritis dan juga dapat menyebabkan rendahnya jumlah trombosit (trombositopenia) dan protein dalam