• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01257

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01257"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Editor:

(2)

PROSIDING

SEMINAR DAN LOKAKRYA

”PENDIDIKAN POLITIK BAGI APARAT PEMERINTAH DAN MASYARAKAT PEDESAAN”

KATA PENGANTAR

Setalah berjalan selama sebelas tahun, reformasi politik di Indonesia memunculkan sejumlah perubahan terutama menyangkut perundang-undangan, sejak perubahan perundang-undangan politik (UU No 2, 3, dan 4 Tahun 1999), perubahan pemerintahan yang dikenal sebagai Undang-undang Otonomi Daerah (UU No.22/99) dan perubahannya (UU No. 32/2004) sampai kepada Amandement Undang-Undang Dasar 1945. Perubahan perundang-undangan tersebut membawa perubahan struktur, mekanisme, dan sistem politik di Indonesia yang cukup mendasar. Paling tidak Pemilu 1999, Penentuan wakil-wakil di DPR, Pemilihan Presiden dan wakilnya, Pergantian kekuasaan, sampai perubahan kekuasaan di daerah telah memberikan warna dan mekanisme yang lebih demokratis. Walaupun demikian dipandang dari segi rakyat munculah sejumlah pertanyaan mendasar seperti: apakah semua perubahan politik dari hasil reformasi tahun 1998 telah membawa perubahan di dalam kesempatan rakyat untuk berpartisipasi di dalam proses pengambilan keputusan di aras nasional bahkan pada aras lokal sekalipun? apakah sebagai warga negara telah memperoleh hak-haknya dan telah memperoleh perlindungan hukum yang benar ? apakah rakyat telah lebih sejahtera secara politk ? Apakah partai politik sudah menjalankan peran dan fungsinya ? dan beberapa sejumlah pertanyaan lain.

Dalam perspektif politik, otonomi daerah merupakan perkara mendasar bagi proses perkembangan/pembangunan demokrasi di Indonesia. Dengan demikian maka pihak – pihak yang berkepentingan (stakeholders) di era otonomi daerah kini dituntut untuk memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal, efektif, dan efisien.

Dari realitas tersebut, maka kesepahaman, pengertian, dan komunikasi interaktif antar para

stakeholders pembangunan menjadi hal yang niscaya. Tujuannya agar diperoleh strategi yang tepat di antara para stakeholders yang terlibat dalam pembangunan, yakni pemerintah, legislatif, warga masyarakat, dan juga kalangan LSM serta akademisi.

(3)

disasar dalam rangka itu adalah dengan memberikan pendidikan politik khususnya kepada para pihak yang berkaitan dengan pembangunan di pedesaan.

Salatiga, Juli 2010

Drs. Daru Purnomo,M.Si

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB 1 : P E N D A H U L U A N ... 1-2 BAB 2 : KERANGKA ACUAN KERJA ... 3-5 2.1. Latar Belakang ... 3

2.2. Tujuan ... 3

2.3. Hasil Yang Diharapkan ... 4

2.4. Metode/Startegi ... 4

2.5. Pelaksanaan Kegiatan ... 5

BAB 3: HASIL DAN KESIMPULAN ... 6

3.1. Pembukaan ... 6

3.2. Resume Pembicara ... 7

3.2.1. Pendidikan Politik Bagi Aparat Pemerintah Desa ... 7

3.2.2. Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Pedesaan ... 21

BAB 4: MATERI SEMILOKA ... 32

(5)

Oleh: Prof. Dr. Kutut Suwondo,MS ... 32-34 4.1.2. Peranan Partai Politik Dalam Pembangunan Masyarakat Desa

Oleh: Slamet Luwihono, SH. ... 35-43 4.1.3. Membangun Kesadaran Politik Dengan Pendekatan Berbasis Hak

Oleh: Juwanto ... 44-48 4.2. Materi Semiloka Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Desa ... 49

4.2.1. Peran Partai Politik Dalam Pembangunan Masyarakat Desa

(6)

BAB 1: PENDAHULUAN

Semiloka Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah Dan Masyarakat Pedesaan merupakan rangkaian kegiatan pendidikan politik yang berkaitan dengan partisipasi politik local

dan peran partai dalam pembangunan masyarakat desa yang ditujukan kepada aparat pemerintah

dan masyarakat desa yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) Trukajaya

Salatiga. Pada kesempatan tersebut, diambil tema terfokus berdasarkan beberapa tinjauan

kebutuhannya yaitu tema “Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah dan Masyarakat

Pedesaan”

Semiloka ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pendidikan politik kepada

masyarakat pedesaan yag terkadang luput dari perhatian pemerintah dalam bidang penyadaran

politik. Masyarakat pedesaan belum memiliki kesadaran akan pentingnya arti politik, sehingga

kebutaan masyarakat terhadap politik hal yag dimanfaatkan secara sepihak oelh para

calon-calon pemimpin yag akan mengikuti pemilihan (pembodohan), misalnya dengan maraknya

money politics yang seakan-akan menjadi harapan bagi masyarakat pada saat menghadapi

pemilihan serta janji-janji manis para calon yag kini sudah tidak menjadi senjata ampuh kembali

bagi masyarakat.

Dalam semiloka ini dihadiri oleh wakil-wakil aparat pemerintah desa dan wakil-wakil

masyarakat dari ketiga daerah binaan LSM Trukajaya yaitu Desa Kendel (Boyolali), Desa

Randurejo (Grobogan) dan Desa Lembu (Semarang), serta dihadiri oleh salah satu staff pengajar

FISKOM UKSW dan beberapa pembicara.

Acara Semiloka ini diawali dengan pembukaan, perkenalan dan sambutan oleh

Koordinator Kegiatan Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah dan Masyarakat Pedesaan.

Kemudian dilanjutkan dengan acara sharing (bertukar pendapat) antar aparat desa mengenai

permasalah politik yag ada di desa masing-masing yang difasilitasi oleh Bapak Suwarto

(Direktur LSM Trukajaya). Hal ini berlaku untuk kedua kegiatan, karena dalam kegiatan

pendidikan politik ini terbagi menajdi dua bagian yaitu Semiloka yag ditujukan untuk aparat

pemerintahan desa (pada tanggal 19-20 Juli 2010) dan Semiloka yang ditujukan untuk

masyarakat desa (pada tanggal 22-23 Juli 2010). Acara Semiloka pada 19 Juli 2010 berbentuk

diskusi panel untuk aparat desa kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari para nara sumber

(7)

1. Prof. Kutut Suwondo, staff pengajar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2. Slamet Luwihono, staff LSM Percik Salatiga

3. Juwanto, staff LSM TRukajaya Salatiga

Selama berlangsungnya kegiatan tersebut dipandu oleh: Ibu Eko dari staff LSM Trukajaya.

Nara sumber pertama, Prof. Kutut Suwondo memaparkan gagasan mengenai

Membangun Partisipasi Politik Lokal Dalam Demokrasi, sedangkan nara sumber kedua yaitu

Bapak Slamet Luwihono memaparkan tentang Peran Partai Dalam Pembangunan Masyarakat

Desa dan nara sumber ketiga yaitu Juwanto membawakan materi mengenai Membangun

Kesadaran Hak Dan Kewajiban Politik Masyarakat. Acara Semiloka ini kemudian dilanjutkan

dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Hasil-hasil diskusi dan tanya jawab ini terdapat dalam

salah satu bab di buku ini. Lalu pada tanggal 20 Juli 2010 kegiatan Semiloka pendidikan politik

dilanjutkan dengan diskusi perencanaan pembangunan desa yag dipimpin oleh Bapak Suwarto

dan Ibu Eunike. Sedangkan pada Semiloka pendidikan politik yang ditujukan kepada

masyarakat desa (22-23 Juli 2010) dilakukan pula sebuah diskusi panel yang mengadirkan dua

pembicara yaitu :

1. Daru Purnomo, staff pengajar FISKOM UKSW

2. Juwanto, staff LSM Trukajaya Salatiga

Bagian kegiatan ini pun dipandu oleh Ibu Eko selaku staff LSM Trukajaya Salatiga.

Nara sumber pertama membawakan materi mengenai Peran Partai Dalam Pembangunan

Masyarakat Desa dan pada narasumber kedua mendiskusikan tentang Membangun Kesadaran

Hak Dan Kewajiban Politik Masyarakat. Acara selanjutnya pun dilakukan diskusi dengan sesi

Tanya jawab. Adapun hasil-hasil dari sesi diskusi dan tanya jawab ini pun akan menjadi bahan

lampiran dari prosiding ini. Pada tanggal 23 Juli 2010 kegiatan Semiloka bagi mayarakat desa

pun dilanjutkan dengan diskusi perencanaan pembangunan desa yang dipimpin oleh Bapak

Suwarto dan Ibu Eunike.

Semiloka ditutup oleh Koordinator kegiatan Pendidikan Politik bagi Aparat

pemerintahan dan Masyarakat Pedesaan, dan diharapkan dari kegiatan ini dapat menjadi bahan

masukan bagi masayrakat dan aparat pemerintah pedesaan dalam menjalankan kehidupan

pemerintahan dan politik., serta menjadi bahan pendidikan politik bagi masyarakat pedesaan

(8)

BAB 2: KERANGKA ACUAN KERJA

2.1. Latar Belakang

Keterbukaan informasi telah terjadi di semua lapisan masyarakat. Berbagai media telah

memungkinkan seluruh lapisan masyarakat memperoleh informasi, khususnya melalui televisi.

Meski begitu, praktik-praktik korupsi masih terus berlangsung dalam berbagai perkara dan

melalui berbagai peristiwa. Korupsi itu membawa dampak bagi masyarakat miskin, yaitu

mereka tidak bisa menikmati hasil pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan.

Dalam skala desa kemungkinan praktik korupsi tidak terjadi secara menyolok, seperti

dalam skala nasional. Namun, praktik korupsi apapun bentuknya akan menghadirkan

ketidakadilan bagi kelompok miskin. Praktik korupsi di pedesaan kemungkinan besar terjadi

karena kurangnya pemahaman mengenai apa itu korupsi dan bagaimana melakukan kontrol

terhadapnya. Situasi masyarakat yang relatif homogen merupakan salah satu kendala untuk

melakukan kontrol terhadap korupsi.

Salah satu cara untuk melakukan kontrol terhadap korupsi di pedesaan adalah menarik

sebanyak mungkin keterlibatan masyarakat terhadap proses pembangunan: mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi, dan juga bagaimana mengelola anggaran

pembangunan secara terbuka tanpa meninggalkan praktik “bersaudara” dalam masyarakat.

Pengelolaan anggaran pembangunan bukanlah sekadar membagi dana secara merata tanpa

mempertimbangkan tingkat kemiskinan antar-warga di pedesaan. Sebab, membagi dana

pembangunan atau bantuan secara “merata” bukan sikap yang adil, justru merupakan salah satu

bentuk korupsi terhadap kaum miskin.

Berdasarkan pemahaman tersebut, pendidikan politik bagi aparat pemerintah dan

masyarakat desa ini dilaksanakan. Dengan harapan bentuk-bentuk demokrasi langsung dalam

pembangunan bisa diwujudkan dalam konteks pedesaan yang relatif kecil.

2.2.

Tujuan

Kegiatan ”Pendidikan Politik” ini –walau singkat—akan dibedakan ke dalam dua bagian

penting: bagi aparat pemerintah desa dan bagi masyarakat desa, yang dirumuskan sebagai

berikut:

(9)

• Membangun kesadaran mengenai pentingnya menggali aspirasi masyarakat dalam

proses pembangunan

• Menerapkan keberpihakan bagi kaum miskin secara kontekstual tanpa meninggalkan

kebersamaan dalam masyarakat

• Merancang desain pembangunan yang adil dan partisipatif untuk mengurangi

praktik korupsi

2. Bagi Masyarakat Pedesaan:

• Membangun kesadaran mengenai pentingnya turut mengambil bagian dalam proses

pembangunan

• Mengembangkan konsep keadilan bagi kaum miskin secara kontekstual tanpa

meninggalkan kebersaudaraan dalam masyarakat

• Mengusulkan dan merancana desain pembangunan yang aspiratif dan partisipatif

untuk mencegah munculnya korupsi pembangunan.

2.3.

Hasil Yang Diharapkan

• Dihasilkan rumusan desain pembangunan desa yang aspiratif-adil-partisipatif yang

berasal dari masyarakat (pendekatan bottom up) dan yang bertujuan mendukung

pembangunan nasional (pendekatan sistemik pemerintah), dalam bentuk rencana aksi.

• Rencana aksi (desain pembangunan) yang dirumuskan bisa disepakati dan dijadikan

acuan (pedoman) bersama dalam mengembangkan masyarakat melalui proses yang

terdokumentasi secara terbuka dan partisipatif

2.4.

Metode/Strategi Pendidikan Politik

Pendidikan ini pada tahap pertama dilaksanakan secara terpisah: aparat akan menjalani

pendidikan bersama aparat dari desa lain dan belajar mengenai kesulitan-kesulitan dalam

menerapkan proses pembangunan yang adil dan partisipatif, dari proses belajar itu diharapkan

akan ada rencana perbaikan yang perlu diterapkan di masyarakat.

Sementara, pada tingkat masyarakat, mereka juga akan mengeksplorasi

kesulitan-kesulitan mengusulkan gagasan pembangunan dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan

yang baik, karena kurangnya pemahaman dan keterampilan yang dipunyai. Dari situ

(10)

Setelah menjalani proses perbaikan, pada tahap berikutnya, kedua belah pihak akan

dipertemukan kembali, bisa secara bersama atau melalui proses di masing-masing desa dengan

Trukajaya sebagai mediator atau fasilitator pertemuan. Kemudian dari pertemuan-pertemuan ini

akan dirancang sebuah program yang menjadi model bagi keduanya melakukan uji coba.

2.5.

Pelaksanaan Kegiatan

2.5.1.Peserta

1. Unsur Pemerintahan Desa: kepala desa, sekretaris desa dan masing-masing kepala

dusun dan ditambah kepala urusan pembangunan atau kesejahteraan masyarakat;

yang jumlahnya paling banyak 10 orang untuk tiap desa.

2. Unsur Masyarakat: perwakilan dari masing-masing dusun maksimal dua (2) orang

dan tiap desa tidak lebih dari 15 orang. Kriteria peserta: mereka yang bersedia

memaparkan potensi dan persoalan desanya secara seimbang.

Tempat dan Waktu Kegiatan

Tempat kegiatan Semiloka dilaksanakan di Wisma LP3K Jl. Sukarno Hatta No. 10

Salatiga, dan waktu kegiatan mulai tanggal 19 – 20 dan 22- 233 Juli 2010. (Jadwal

terlampir).

Akomodasi dan Transportasi

Seluruh peserta akan memperoleh dukungan dari Yayasan Trukajaya berupa akomodasi

(penginapan dan konsumsi) selama pelatihan, dan diberikan uang transport dari dan

menuju ke tempat pelatihan, tergantung dari jarak desa ke lokasi pelatihan.

2.5.4. Fasilitator/ Pembicara

1. Trukajaya (Suwarto Adi dan Juwanto)

2. UKSW (Kutut Suwondo dan Daru Purnomo)

3. Percik (Slamet Luwihono)

2.5.5. Panitia Pelaksana

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Trukajaya dan mahasiswa FISKOM UKSW

(11)

BAB 3: HASIL DAN KESIMPULAN

3.1.

Pembukaan

Kegiatan Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintahan dan Masyarakat Pendesaan terbagi

menjadi dua bagian yaitu semiloka yang terkhusus ditujukan kepada aparat pemeritnahan desa

dan semiloka yang khusus ditujukan kepada masyarakat desa. Tujuan dilaksanakannya adalah

sebagai berikut :

1. Bagi aparat pemerintahan desa

• Membangun kesadaran mengenai pentingnya menggali aspirasi masyarakat dalam

proses pembangunan.

• Menerapkan keberpihakan bagi kaum miskin secara kontekstual tanpa meninggalkan

kebersamaan dalam masyarakat.

• Merancang desain pembangunan yang adil dan partisipatif untuk mengurangi praktik

korupsi.

2. Bagi masyarakat desa

• Membangun kesadaran mengenai pentingnya turut mengambil bagian dalam proses

pembangunan.

• Mengembangkan konsep keadilan bagi kaum miskin secara kontekstual tanpa

meninggalkan kebersaudaraan dalam masyarakat.

• Mengusulkan dan merancana desain pembangunan yang aspiratif dan partisipatif

untuk mencegah munculnya korupsi pembangunan.

Pokok permasalahan yang akan dibahas untuk kedua fokus sasaran tersebut adalah :

1. Membangun partisipasi politik lokal dalam demokrasi

2. Peran partai dalam pembangunan masyarakat desa

(12)

3.2 Resume Pembicara

3.2.1. Pendidikan Politik Bagi Aparat Pemerintahan Pendesaan

Rangkaian acara 1 : Sharing Pengalaman di Desa masing-masing dan difasilitasi oleh Bapak Suwarto (Direktur LSM Trukajaya Salatiga) dengan hasil sebagai berikut :

Harapan dari diskusi (sharing) dan semiloka ini adalah menghasilkan desain

pemerintahan desa secara sederhana yang dengan harapan dapat menjadi suatu perencanaan

yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan sesuai dengan potensi desa. Pembagian sama rata

yang biasanya menjadi tuntutan masyarakat sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai keadilan

bagi seluruh masyarakat, karena pembagiannya tidak sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.

Pembaguan hanya dapat dikatakan jika disesuaikan dengan kemampuan masing-masing

masyarakat, walaupun intensitas (jumlah) pembagiannya tidak merata (tidak sama antara satu

orang dengan orang lain).

Salah satu penyebab adanya ketertinggalan dan kemiskinan di daerah-daerah adalah karena

adanya praktek-praktek korupsi yangs emakin merajalela. Sedagkan pengertian korupsi menurut

para aparat pemerintahan desa adalah sebagai berikut :

Menggunakan atau memakai uang kantor yang tidak ada pertanggungjawabannya

sehingga merugikan orang lain.

Menghabiskan uang bantuan masyarakat tapi uang tersebut tidak sampai sasaran,

walaupun sampai namun tidak tepat jumlahnya dan sasarannya.

Suatu tindakan pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran (yang bisa merugikan

pihak-pihak yang menuju jenjang ke depan menuju pembangunan).

Menyalahgunakan hak orang lain untuk kepentingan pribadi.

Menyalahgunakan uang negara yang tidak semestinya atau tidak sesuai dengan

semestinya.

(13)

Menyalahgunakan uang atau barang yang tidak termasuk hak miliknya atau barang

orang lain.

Salah satu cara dari instansi terkait untuk memenuhi kepentingan pribadinya.

Bantuan dari atas (pemerintah pusat) untuk masyarakat (wong cilik) tapi di bawah

(pemerintahan desa) selalu digunakan perorangan (tidak tepat sasaran).

Sesuatu penyimpangan aturan pemerintah atau negara.

Penggunaan uang untuk kepentingan pribadi

Penyimpangan bantuan yang berasal dari negara untuk orang miskin.

Kesimpulan yang diperoleh dari macam-macam pengertian korupsi ini yaitu korupsi adalah penyimpangan (penyimpangan yang tidak sesuai).

Korupsi dapat muncul karena adanya penyelewengan yang diakibatkan karena

ketidaktahuan masyarakat, khususnya pada indikator kemiskinan contohnya adalah pada

pembagian raskin yang sangat merata karena indicator keadilan yang dipahami masyarakat

adalah pembagian secara merata tanpa ada pengecualian, sehingga orang yang berkemampuan

cukup dan orang yang tidak mampu pun sama-sama memperoleh baiain raskin, serta anggapan

bahwa keadilan (yang merata tersebut) tidak termasuk korupsi namun termasuk penyimpangan

krn tidak untuk memperkaya sendiri.

Menurut salah satu aparat pemerintah desa (Pak Syamsidar) mengatakan bahwa

penyimpangan tersebut perlu dicegah, dengan cara melakukan penyadaran politik terhadap

masyarakat agar masing-masing masyarakat sadar akan hak-hak politiknya. Selain penyadaran,

harus pula diadakan pembersihan kasus-kasus korupsi dari atas ke bawah (pemerintah pusat ke

pemerintah daerah); selalu melaksanakan koordinasi, transparansi dan sosialisasi di antara

masyarakat dan aparat desa untuk penyadaran masyarakat. Menurutnya terdapat beberapa cara

lain untuk mencegah (meminimalisir) korupsi, yaitu PERTAMA, di sekolahan harus diajari ttg

tata karma. KEDUA, di masyarakat harus sering diadakan musyawarah; KETIGA, di lembaga

masyarakat (LSM) sering diadakan kegiatan di masyarakat dan KEEMPAT, pemerintah harus

(14)

Hukum di Indonesia harus ditegakkan agar pelaku-pelaku korupsi takut (jera) melakukan

korupsi besar-besaran (skala nasional). Di tingkat desa dengan memberikan pengajaran atau

pengarahan terhadap masyarakat agar dengan kesadaran yang tinggi masyarakat dapat sadar

mengenai dampak-dampak korupsi (skala desa); pengembangan RPJM Desa, REINSTRA Desa,

rencana pembangun desa dari jangka pendek, jangka menengah kepada jangka panjang. Namun

kendala yang muncul dalam penyusunan RPJM adalah ketidak-mauan membagi ilmunya kepada

masyarakat luas.

Sebagai kesimpulan akhir yang dapat diperoleh bahwa dalam pencegahannya harus terdapat partisipasi dari berbagai pihak.

Rangkaian acara 2 : diskusi panel dengan moderator Ibu Eko.

Pembicara I:

Prof. Kutut Suwondo, staff pengajar Universitas Kristen Satya Wacana dengan tema Membangun Partisipasi Politik Lokal dalam Demokrasi.

Menurut Beetham, demokrasi adalah suatu proses pengambilan keputusan yang

kebijakannya bersifat mengikat dimana rakyat boleh melakukan kontrol dalam pelaksanaannya.

Ketika kesepakatan telah terjadi, maka rakyat boleh melakukan kontrol (menyampaikan usul,

protes, dll). Terdapat beberapa keunggulan dari demokrasi yaitu :

Memberikan hak yang sama kepada semua pihak, seperti semua peserta rapat dalam

suatu musyawarah atau anggota masyarakat tertentu memiliki hak bicara.

Diperoleh keputusan yg rasional dan matang. Artinya setiap usulan yang diberikan harus

masuk akal; dan

Kekuasaan dan kewenangan ada di tangan rakyat, karena kini yang mengambil

keputusan adalah rakyat, seperti dalam melakukan pemilihan pemimpin (PEMILU).

Sedangkan kelemahan dari proses Demokrasi adalah sebagai berikut :

(15)

Mampu menimbulkan konflik dan anarchism seperti pada munculnya demo yang

merusak dan menimbulkan kerusuhan dimana-mana, namun pelaku demo tidak

dihukum (karena beberapa hal).

Terkadang dalam mengambil keputusan, demokrasi memihak kepada yang kaya (kaum

elit) ; dan

Keputusan bisa memihak kepada kaum yang mayoritas dan atau kapitalis.

Terdapat beberapa landasan dalam demokrasi yaitu

a) Adanya kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat (bukan pada pribadi pemimpin),

sehingga seorang pemimpin harus banyak memperhatikan kepentingan (aspirasi) rakyat;

b) Rasionalitas (masuk akal), artinya pikiran-pikiran yang diungkapkan dan diputuskan

harus matang dan bisa dipertanggungjawabkan;

c) Etis, yaitu tidak melanggar norma seperti norma agama, norma kehidupan,dll;

d) Ada keberanian dan kemampuan dari rakyat untuk berpartisipasi penuh sehingga

menuntut masyarakat untuk ikut berpartisipasi.

Salah satu langkah dalam membangun partisipasi adalah membangun institusi rakyat dan

SDM-nya. Makna partisipasi adalah terlibat dengan paksaan, terlibat dalam mobilisasi, terlibat

dalam proses pengambilan keputusan, dan terlibat dengan penggunaan kekuasaan dan

kewenangan penuh. Kini yang terpenting adalah membangun partisipasi kekritisan SDM, yaitu

dengan mengadakan pendidikan politik yang terus menerus (pelatihan, penyadaran dan

advokasi) dan membangun civil society seperti mengadakan pelatihan dan penyadaran yang

berkelanjutan, kebersamaan yang berkelanjutan, advokasi yang terus menerus, pengerahan

massa dengan tidak ada kekerasan. Sebenarnya dalam suatu demonstrasi mengandung unsur

rasa kebersamaan dan kesadaran bersama yang tinggi, namun jangan menimbulkan kerusakan

(anarki), dan propaganda yang positif.

Pembicara II:

(16)

Dalam kenyataannya ,peran partai politik di desa sangat minim sekali, namun terdapat

desa-desa tertentu yang peranan politiknya sangat kuat. Hal yang paling pokok dalam

pembangunan adalah adanya perubahan ke arah positif yang terjadi di desa. Proses melakukan

perubahan ini terdapat beberapa (bermacam-macam) cara, namun dalam melakukan

pembangunan di desa tidak semua cara dapat diterapkan. Artinya setiap desa memiliki cara

penanganan yang berbeda, maka dari itu kita harus cermat untuk menentukan sikap dalam

penanganan. Pembangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan

perlu dikeluarkan UU No. 22 tahun 1999 mengenai otonomi daerah yaitu merupakan upaya

untuk mengembalikan kemandirian atau otonomi desa yang selama ini hilang. Penyelenggaraan

pembangunan yang semula bersifat top down ingin diubah dengan model pembangunan yang

berbasis pada partisipasi masyarakat (bottom up). Pelibatan masyarakat pun harus dimulai pada

proses prencanaan, pelaksanaan sampai pada kontrol.

Peranan partai politik pun sangat penting dalam penataan kelembagaan. Keberadaannya

seharusnya juga dapat berperan sebagai agen pembangunan di desa dan tidak hanya sebagai

wadah untuk memperoleh jabatan politik di pemerintahan. Pengurus partai politik pun pada saat

MUSRENBANG harus berfungsi (ikut minimal mendengarkan). Lahirnya gagasan bahwa

masyarakat desa harus diikutsertakan secara aktif dalam proses pembangunan hendaknya

disikapi kritis oleh partai politik sebagai institusi politik yang bisa memainkan peran. Partisipasi

rakyat pun harus ikut serta dalam menentukan isi kebijakan publik, seperti kebijakan anggaran

yg bisa mengubah kehidupan masyarakat itu sendiri.

Kegiatan partai politik hendaknya tidak hanya melakukan perebutan kekuasan saja tetapi

juga melakukan kegiatan yang sifatnya memperjuangkan kebijakan publik yang berpihak

kepada masyarakat. Partai politik sebenarnya mampu menjadi penghubung antara masayarakat

dan pemerintah, sehingga hasil MUSRENBANG dapat dikomunikasikan dgn anggota legislative

namun peran ini kerapkali terlupakan. Menurut Ramlan Surbakti, fungsi partai politik adalah

sebagai berikut :

1) Artikulasi kepentingan, yaitu suatu proses peng-input-an berbagai kebutuhan, tuntutan,

dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk dalam lembaga legislatif,

agar kepentingan, tuntutan, dan kebutuhan kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi

(17)

2) Agregasi kepentingan, diartikan sebagai cara bagaimana tuntutan-tuntutan yang

dilancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi

alternatif-alternatif pembuatan kebijakan publik. Agregasi kepentingan ini sangat erat kaitannya

dengan relasi antara masyarakat luas yang mengagregasikan diri atau diagregasikan oleh

pemimpin politik, terutama di dalam partai politik.

3) Sosialisasi politik, yaitu cara untuk memperkenalkan norma-norma dan sifat-sifat politik

di suatu negara.

Dengan adanya fungsi-fungsi tersebut maka masyarakat harus ikut berperan aktif dalam

berpendapat sebagai upaya untuk mengkomunikasikan tuntutan setiap masyarakat agar dapat

terwujud. Dalam pasrtisipasi masyarakat perlu ada keterbukaan (transparansi), sehingga tidak

ada yang ditutup-tutupi.

Hasil Diskusi

Hasil diskusi panel ini merupakan gabungan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh peserta semiloka pendidikan politik bagi aparat kepada kedua pembicara.

• Presiden Soekarno sudah menjalankan demokrasi terpimpin, namun hal tersebut

bukanlah demokrasi yang sebenarnya karena merupakan demokrasi yang dipaksakan.

Dengan menyerahkan semua keputusan kepada wakil rakyat ketika terdapat banyak

tuntutan dari masyarakat, namun demikian hal ini tidak dapat dikatakan sebagai

kedaulatan rakyat.

• Demokrasi memang berharga mahal, karena dalam pemilihan pemimpinnya harus

dilakukan pemilihan secara langsung oleh seluruh rakyat, contohnya adalah pada

Pemilihan Presiden yang memerlukan waktu 1 tahun untuk kampanye dengan segala visi

dan misinya, termasuk janji-janji manisnya. Namun ketika ia sudah terpilih dan

janj-janjinya tidak terealisasikan, hal ini berkaitan dgn kedaulatan rakyat.

• Dalam melakukan pemilihan seorang pemimpin atau wakil rakyat, masyarakat harus

benar-benar pintar dalam menentukan pilihan. Kita harus melihat track record dari

calon tersebut seperti jika pada pemilihan sebelumnya calon tersebut terpilih dan

(18)

kedaulatan rakyat. Jadi semua pilihan tergantung pada penilaian rakyat (pintar-pintarnya

rakyat dalam memilih pemimpin). Sehingga mempelajari track record (sejarah

kepemimpinan) mengenai calon sebelum melakukan pemilihan adalah hal yang penting

dan merupakan salah satu cara untuk menentukan pemimpin yang baik dan mampu

mensejahterakan rakyatnya.

Money politics adalah wajar. Artinya jika ada calon pemimpin yang memberi uang

masyarakat berhak untuk menerima, namun pada saat pemilihan masyarakat tidak dapat

dipaksa untuk memilih salah satu calon tertentu karena memilih adalah hak rakyat

(terserah pada pilihan rakyat). Saat pemilihan adalah saatnya untuk berpesta demokrasi,

yaitu membebaskan diri untuk memilih siapa pun tanpa mempedulikan money politics.

Hal ini sebenarnya dapat menjadi efek jera bagi calon yg melakukan money politics,

karena pada kenyataannya tidak semua orang yang memperoleh money politics

(serangan fajar) akan memilih calon tersebut.

• Politik sebetulnya adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan, sehingga setiap hari

sebenarnya kita sudah berpolitik. Di semua bidang pun sebenaranya telah mengandung

politik. Hanya masalahnya sekarang adalah bagaimana caranya berpolitik dengan cara

yang benar. Calon Kepala Daerah berpolitik untuk melakukan manuver politik agar

terpilih menjadi pemimpin.

• Politik berbeda dengan kebijakan. Politik merupakan cara untuk memperoleh kekuasaan

sedangkan kebijakan merupakan bagian dari politik, contohnya dalam pembentukan

kebijakan berasal dari berpolitik. Sehingga politik sangat mempengaruhi kebijakan.

• Hal-hal yang telah disampaikan oleh masyarakat sebenarnya telah mencerminkan

kondisi di masyarakat yang sebenarnya. Ketika hal-hal tersebut terjadi, maka perlu

dilakukan beberapa hal yaitu menciptakan suatu kontrol, SDM yg kritis untuk

mengkritisi keadaan di desa tersebut, dan penguatan masyarakat untuk berani berbicara

dengan berbagai sumber (misalnya bersumber pada buku-buku, koran, ensiklopedia,

internet, dll).

• Demokrasi politik yang saat ini diberlakukan memang cara yang tidak bagus, namun

(19)

pemilihan pemimipin dengan menggunakan system keturunan) terjadi, maka rakyat tidak

dapat mengontrol pemerintahan. Karena dalam hal tersebut hak rakyat dihormati.

• Pada masa Orde Baru, partai politik memang sedikit dan kini partai politik telah

menjamur. Namun pembatasan partai politik kini tidak dapat dilakukan karena akan

membatasi hak rakyat untuk membentuk partai politik (suatu perkumpulan yang

berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat). Cara untuk membatasi jumlah partai

adalah dengan memperketat indikator-indikator pembentukan partai politik.

Mencalonkan diri menjadi partainya pun kini bukan menjadi suatu masalah. Yang

menjadi wakil rakyat pun sebenarnya berasal dari perwakilan partai politik. Namun pada

kenyataannya saat ini, untuk menjadi anggota partai politik pun harus melakukan

pembayaran sejumlah uang kepada partai politik. Sehingga ketika anggota partai politik

terpilih mejadi wakil rakyat maka ia harus dan akan berusaha untuk mengembalikan

uang yg telah ia keluarkan. Alurnya adalah sebagai berikut :

Ingin menjadi anggota legislative masuk dalam partai politik harus membayar

sejumlah uang kepada partai politik sebagai kendaraan politik kampanye terpilih

menjadi wakil rakyat harus mengembalikan uang yang telah dikeluarkan korupsi.

• Alur tersebut seperti alur lingkaran setan yang sulit untuk dipecahkan. Maka dari itu,

kontrol rakyat dalam sebuah pemilihan dan pelaksanaan pemilihan harus sangat kuat,

sehingga menimbulkan efek keterpaksaan dari calon-calon untuk tidak melakukan

korupsi. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengotrol

jalannya pemerintahan, namun cara-cara tersebut tidak selalu mudah dan sangat

membutuhan keberanian dari masyarakat. Sehingga perlu suatu strategi khusus untuk

mengontrolnya.

• Demontrasi merupakan salah satu cara untuk mengontrol jalannya pemerintahan, namun

dalam melakukan suatu demonstrasi harus memenuhi aturan-aturannya karena dalam

melakukan demonstrasi pun memiliki aturan-aturan tersendiri agar tidak merugikan

salah satu pihak. Demonstrasi yang dilakukan secara brutal maka akan merusak fasilitas

(20)

• Politik kotor dapat berupa politik suap-menyuap uang, yaitu mencari kekuasan dengan

cara menyuap uang. Politik kotor menggunakan cara yang tidak etis.

• Politik praktis adalah misalnya, jika seorang pengajar di bidang akademis maka

pengajar tersebut harus netral terhadap partai poltik, namun ketika ia masuk dalam partai

politik maka ia sudah masuk dalam politik praktis. Politik praktis merupakan praktek

politik dan politik yang telah masuk ke dalam ranah kenegaraan. Masyarakat harus

mengerti mengenai politik, agar tidak terjebak dalam politik kotor. Salah satu caranya

adalah dengan adanya pelaksanaan pendidikan politik agar masyarakat tidak dengan

mudah tidak termakan politik kotor. Kita pun perlu melakukan latihan demonstrasi agar

demonstrasi yang akan dilakukan dapat terkoordinasi.

Rangkaian acara 3: diskusi bersama mengenai Membangun Kesadaran Politik Dengan Pendekatan Berbasis Hak dengan menghadirkan Bapak Juwanto sebagai pembicara yang

merupakan salah satu staff LSM Trukajaya.

Pendekatan berbasis hak mengaitkan antara penanggulangan kemiskinan dengan hal-hal

yang menyangkut dengan kewajiban (bukan kesejahteraan ataupun derma). Pendekatan berbasis

hak ini mengharuskan masyarakat untuk melihat ke arah statistik nasional dan

mengidentifikasikan kelompok-kelompok yang paling rentan serta menyusun strategi guna

membantu mereka. Menurut Bertrand, pendekatan pembangunan berdasarkan hak merupakan

sebagai pendekatan berdasarkan kewajiban, masyarakat sebagai pemangku hak dan pemerintah

pemangku kewajiban. Serta mengkaji tentang bagaimana dan seharusnya pendekatan hak dalam

konteks masyarakat yang selama ini masih keliru, seperti halnya pada program PNPM Mandiri

,dan juga hak yang sebenarnya milik rakyat dan kewajiban dalam kaitannya dengan kesadaran

politik.

Tugas utama pemerintah adalah memenuhi dan melindungi hak rakyat, terlepas dari

pendapat Bertrand. Pada dasarnya hak adalah milik manusia secafa pribadi dan juga tidak dapat

dihilangkan ataupun dicabut. Dalam hal ini negara sebagai pemangku kewajiban harus bisa

mengerti dan selalu menjaga hak masyarakat (walaupun bukan bersifat pribadi ataupun bersifat

kolektif). Contohnya, rakyat sebagai masyarakat harus bisa mengklaim hak mengenai hal-hal

apa saja yang menjadi persoalan mereka, dan kewajiban negara adalah melindungi, memenuhi,

(21)

pun memiliki hak-hak sipil , yaitu hak atas kemerdekaan, hak atas kebebasanm perlindungan

hukum, bebas dari perbudakan, hak atas pengakuan yang sama di depan hukum, hak atas

kemerdekaan berpikir,beragama, hak atas kehidupan dan keamanan, danhak atas pemeriksaan

yang adil dan terbuka. Masyarakat pun memiliki hak politik, seperti kebebasan berfikir,

beragama, bebas berpendapat,kebebasan untuk berkumpul dan juga berserikat secara damai,

memiliki akses umum yang sama tanpa pengecualian. Hak sosial seperti perlindungan hukum,

bebas bergerak dan berpindah tempat,kewarganegaraan,memiliki harta. Serta hak ekonomi

seperti jaminan perlindungan social, pekerjaan, upah dan hasil yang sama untuk pekerjaan yang

sama, liburan dan istirahat, pendidikan, cuti, dan taraf kehidupan yang memadai.

Beralih pada proses partisipasi, adapun partisipasi yang terdiri dari partisipasi

manipulasi, partisipasi semu, informasi, dan konsultasi pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu

partisipasi kemitraan. Masyarakat yang mengambil peranan paling penting adalah merupakan

partisipasi yang paling tinggi atau partisipasif. Sebagai pemerintah desa, aparat pemerintahan

desa harus mengetahui sampai dimana (seluas apa) melakukan pembuka kesempatan bagi

masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan berkembang dalam hal pemberdayaan masyarakat.

Hasil Diskusi :

• Semua hak masyarakat dapat dituntut, sehingga rakyat dapat menuntut banyak hal

seperti hak untukmendapatkan keadalian serta hak-hak yang lainnya. Masyarakat pun

dapat menuntut kepad pemimpinnya.

• Masyarakat dapat menuntut hak atas upah dan diskriminasi mengenai pembedaan upah

pada para aparat. Masyarakat dapat langsung menuntut kepada Bupati (pimpinan daerah)

dan dapat melalui pengadilan, sehingga aparat dapat memperoleh upah yang sama sesuai

dengan kedudukannya.

Rangkaian acara 4: Rencana Tindak Lanjut (RTL) mengenai desain pembangunan desa yang berpartisipatif dengan difasilitasi oleh Bapak Suwarto Adi.

UU Sistem Pembangunan Nasional mendorong munculnya partisipatif dari masyarakat.

Salah satu contoh kasus dalam penyusunan Renstrades, kelemahan dari pemerintahan di daerah

Polobogo (berdasarkan pada pandangan Turkajaya sebagai lembaga pendamping selama 5 tahun

(22)

menjadi patokan rencana jangka panjang pembangunan desa, (2) Penyusunan RPJMDes tidak

berdasarkan pada potensi desa dan keinginan bersama masyarakat, (3) tidak ada kontrol dari

masyarakat ketika RPJMDes dirumuskan, (4) tidak ada peran parpol.

Desa harus memiliki lembaga politik (sebagai lembaga demokrasi) sebagai alat

penggerak bersama musyawarah desa, parpol; meningkatkan (peningkatkan) SDM sadar

akan haknya; civil society (masyarakat sipil) sadar akan haknya; dan partisipasi.

Dalam mengembangkan desa, kita bisa melihat pada pengalaman negara-negara

lain yang tidak selalu berfokus pada sektor industri, contohnya negara-negara agraris seperti

Thailand dan Filiphina. Sehingga kemajuan suatu daerah atau negara tergantung kepada

pemikiran masing-masing individu (warga). Namun kini pengembangan ekonomi di Indonesia

belum berpihak pada petani justru berpihak pada pengusaha. Sebenarnya hanya di Indonesia

saja yang pemerintahnya tidak memperhatikan petani. Berbeda dengan negara maju lain yang

selalu memperhatikan kesejahteraan petani. Karena petani tidak memberikan keuntungan politik

dengan cepat sehngga kini pemerintah tidak terlalu memperhatikan petani. Mungkin inilah

kekurangan dari pemerintah Indonesia.

Petani di Indonesia kini jusrtu cenderung sengsara karena pemerintah Indonesia belum

pro petani. Semakin banyak kita mengkonsumsi barang-barang yang bukan hasil produksi petani

dalam negeri (produk dalam negeri), maka semakin banyak kita tergantung dengan produktor

lain (produktor asing) atau petani asing (luar negeri). Pada jaman dahulu, kebutuhan masyarakat

tidak tergantung pada pihak luar. Terdapat kerja sama dengan daerah-daerah lain untuk

melakukan pemenuhan kebutuhan , misalnya kerja sama dalam penyimpanan padi (lumbung

padi) sehingga jika terdapat kegagalan panen maka masih terdapat persediaan.

Menurut Undang-Undang, pengadaan pendidikan adalah kewajiban negara. Yang harus

dilakukan oleh masyarakat adalah pendekatan formal, seperti pendidikan di sekolah dan

pendekatan life skill (keterampilan). Namun hal yang terpenting adalah kepemilikan

keterampilan oleh masyarakat desa, walaupun banyak warganya yang hanya lulusan Sekolah

Dasar (SD) saja namun jika masyarakat dapat melakukan banyak hal sesuai dengan potensinya

masing-masing seperti membuat produk kerajinan, perkebunan kopi organic dan sayur organic

(23)

Hasil diskusi RTL :

1. Rencana Kegiatan Aparat Desa Randurejo Kabupaten Boyolali

Hasil diskusi antara desa Randurejo dengan Desa Kendel dan Lembu :

• Dengan adanya peternakan sapi di desa maka perlu adanya persediaan pakan ternak

seperti rumbut.

• Dana-dana yang ada dalam perencanaan hanyalah sebatas perencanaan saja, pada

nyaerdapat kemungkinan untuk berubah dan masyarakat mengandalkan dana berasal dari pemerintah, karena tidak mampu untuk berswadaya.

No. Rencana

Juli 2011 KADES 40.000.000

(24)

2. Rencana Kegiatan Aparat Desa Kendel Kabupaten Boyolali

Hasil diskusi antara Desa Kendel dengan Desa Randurejo dan Desa Lembu :

• Hasil pertanian melon tidak cukup untuk pakan ternak sapi, sehingga hasilnya dapat

dikatakan jelek.

• Di Desa Kendel merupakan daerah penghasil jagung dengan hasil panen lebih dari 200

ton, dan sisa hasil pertanian dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk organic.

• Pabrik industry pengeleloaan pakan ternak organic akan dilakukan oleh Desa Kendel,

dengan melakukan peloby-an kepada pengusah-pengusaha yang memiliki modal untuk menanamkan investasinya di Kendel dan meminta bantuan dari LSM Trukajaya untuk mencarikan investor. Sehingga masyarakat dapat memiliki lapangan pekerjaan baru dan dapat memperoleh pekerjaan baru.

• Pendirian pabrik akan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan musyawarah bersama

masyarakat, karena di wilayah di Kendel masih terdapat banyak lahan kosong dengan harga sewa yang relatif rendah. Hanya kesepakatan dari masayrakata saja apakah

(25)

pengelolaannya akan dilakukan oleh salah satu pihak atau oleh pihak masyarakat secara bersama-sama. Sehingga cara-cara ini dapat pula diterapkan di daerah lain.

• Dana-dana yang ada dalam perencanaan hanyalah sebatas perencanaan saja, pada

kenyataannya terdapat kemungkinan untuk berubah dan masyarakat mengandalkan dana berasal dari pemerintah, karena tidak mampu untuk berswadaya.

3. Rencana Kegiatan Aparat Desa Lembu Kabupaten Semarang

Hasil diskusi antara Desa Lembu dengan Desa Randurejo dan Desa Kendel :

• Pada awalnya akan digunakan sebagai waktu untuk mencari gagasan program-program yg

akan dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menggali pendidikan (pengetahuan )

yang akan dilakukan pada bulan Oktober 2010 (pada rencana kegiatan 1).

• Mengasas keterampilan masyarakat dengan membuat anyaman dari daun kelapa (lidi)

menjadi rogo-rege membentuk piring (tatakan piring), keranjang parcel, dll.

• Potensi Desa Lembu lainnya adalah produksi pohon jati.

(26)

• Dana-dana yang ada dalam perencanaan hanyalah sebatas perencanaan saja, pada nyaerdapat

kemungkinan untuk berubah dan masyarakat mengandalkan dana berasal dari pemerintah,

karena tidak mampu untuk berswadaya.

Pendidikan Politik bagi Masyarakat Pedesaan

Rangkaian acara 1: Sharing Pengalaman Di Desa Masing-Masing dan difasilitasi oleh Bapak Suwarto (Direktur LSM Trukajaya Salatiga) dengan hasil sebagai berikut :

Dari hasil diskusi bersama masyarakat Desa Kendel, Desa Randurejo dan Desa lembu

politik adalah sebagai berikut :

a) Politik adalah melakukan sesuatu dengan maksud tertentu.

b) Politik adalah pemikiran-pemikiran baru yang harus dilakukan.

c) Politik adalah cara untuk mencapai maksud2 tertentu.

Sedangkan partisipasi adalah :

a) partisipisai adalah ikut andil

b) partisipasi adalah ikut serta (peran serta).

Sehingga kesimpulannya adalah :

Partisipasi adalah ikut terlibat, ambil bagian, terlibat.

politik berasal dari kata polis (kata Yunani) artinya adalah tindakan-tindakan atau upaya-upaya warga kota untuk membangun dan menyejahterakan kota.

Partisipasi politik sangat diperlukan karena masyarakat perlu merasakan politik sehingga

asas demokrasi (dari rakyat untuk rakyat) pun dapat terpenuhi. Setiap warga harus mencermati

setiap proses yang terjadi di desa supaya dapat mengkontrol jalannya pembangunan.

Korupsi dapat muncul di tengah-tengah masyarakat karena adanya keinginan untuk

menguasai, kurangnya keimanan seseorang, adanya waktu yang memungkinkan terjadinya

korupsi (peluang), karena ada hal-hal yang memungkinkan untuk dikorupsi, serta kurangnya

partisipasi dari masyarakat. Jika masyarakat mengontrol, mungkin hal tersebut dapat

meminimalisir kasus-kasus korupsi yang terjadi, khususnya korupsi-korupsi yang terjadi di

desa-desa. Partisipasi masyarakat pun sangat diperlukan agar dapat membantu memajukan dan

mensejahterakan desa. Salah satu contoh program pembangunan desa yang dapat dilakukan

(27)

fokus pembangunan bukan hanya pada pembangunan fisik (pembangunan jalan, sekolah,

tempat2 ibadah,dll) saja.

Menurut perwakilan masyarakat yang hadir dalam semiloka ini mengatakan bahwa di

dalam partai politik tentu terdapat anggota partai politik dan ada pengurusnya (sekretaris, ketua

cabang,dll), dan setiap pengurus tersebut harus dapat mengetahui setiap perkembangan yang ada

di desa. Kehadiran partai politik sangat penting sekali karena partai politik sangat berfungsi

sebagai sarana komunikasi politik, pendidikan politik, pendamping desa, penyalur kepentingan

masyarakat, peran kepemimpinan, peran mobilisasi suara, serta sebagai suatu bentuk organisasi

di masyarakat. Jika masyarakat tidak berani, kurang antusias, terlalu penurut terhadap

pemerintah, tidak ada kerja sama dengan sesama masyarakat (persatuan), malas dan tidak

berpartisipasi, maka masyarakat akan selalu dibohongi oleh elite-elite politik (termasuk juga

pemerintah). Namun jika masyarakat semakin menyadari dan tahu tentang politik (melek

politik), maka masyarakat akan semakin mampu untuk memajukan desa.

Sebagai harapa akhir dari kegiatan ini adalah peserta semiloka akan menjadi penggerak

dalam kemajuan desa masing-masing. Perencanaan-perencanaan masyarakat yang telah dibuat

akan dipertemukan dengan perencanaan-perencanaan yang telah dibuat oleh aparat, dan akan

difasilitasi oleh LSM Trukajaya. Hal ini akan dilakukan dengan harapan bahwa perencanaan

tersebut akan dapat menjadi sumber inspirasi kemajuan pembangunan desa.

Rangkaian acara 2: diskusi panel dengan moderator Ibu Eko.

Pembicara I:

Daru Purnomo, Dosen FISKOM UKSW dengan tema diskusi Mengenai Peran Dan Fungsi Partai Politik.

Makna merdeka adalah bebas dari kemiskinan. Sebenarnya korupsi seakan-akan telah

membudaya, mengapa korupsi dapat membudaya ? hal ini disebabkan oleh adanya kebiasaan

yang telah tertanam sejak dulu seperti mulai munculnya kebohongan kecil-kecil sehingga

mengakibat kebohongan-kebohongan besar yang lainnya (korupsi). Politik adalah cara untuk

mencapai suatu tujuan dengan melakukan pengaturan strategi. Kedaulatan tertinggi adalah

terletak di tangan rakyat, sehingga yang memiliki hak tertinggi adalah rakyat, sedangkan negara

(28)

Partai politik pada kenyataannya hanya mendekati masyarakat ketika akan menghadapi

pemilihan saja. Dalam hal ini masyarakat kurang menyadari fungsi partai sebenarnya, hal ini

terbukti dengan banyaknya money politics yg masih banyak diterima oleh masyarakat.

Sebenarnya makna dari partainya wong cilik adalah partai yang membela rakyat desa (yang

tidak mampu), namun pada kenyataannya partainya wong cilik tidak terlalu bermakna karena

tidak juga memperjuangkan aspirasi masyarakat kecil.

Fungsi partai politik sebenarnya tidak hanya ada pada saat menghadapi Pemilu saja,

terlebih untuk mendapatkan massa (pendukung) yang sebanyak-banyaknya. Fungsi partai politik

adalah sebagai berikut :

(1) Sarana komunikasi politik, yaitu sebagai alat pendengar bagi pemerintah dan alat

pengeras suara bagi aspirasi masyarakat baik yang berupa dukungan maupun usulan

yang akhirnya menjadi usulan kebijakan partai politik dan menjadi kebijakan umum

untuk masyarakat;

(2) Sosialisasi politik;

(3) rekruitmen politik;

(4) artikulasi dan agregasi kepentingan;

(5) partisipasi politik;

(6) pengatur politik;

(7) mengkritik rejim yg berkuasa.

Pada kenyataannya partai politik di Indonesia belum mampu menjalankan peran dan

fungsinya sebagaimana yang semestinya.

Pembicara II:

Juwanto, staff LSM Trukajaya Salatiga dengan pokok pembicaraan Membangun kesadaran politik dengan pendekatan berbasis Hak.

Gerakan sosial merupakan gerakan bersama-sama untuk mewujudkan keinginan

masyarakat kepada negara. Gerakan sosial merupakan hak asasi manusia (HAM) dan

(29)

2/2008 adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, mengakomodasi suara rakyat,

memformulakan suara rakyat menjadi landasan pengambilan keputusan kepada rakyat dan

memberikan pendidikan politik kepada rakyat.

Partisipasi publik terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Partisipasi koersi : partisipasi yg berdasarkan pada paksaan.

b. Partipsipasi informing : partispiasi yg membrikan informasi

c. Partisipasi konsultasi : Konsultasi antara pemerintah dan masyarakat

d. Partisipasi kolaborasi : Negara sbg partner atau teman dgn masyarakat untuk

mewujudkan aspirasi masyarat.

e. Pemegang peran terpenting adalah masyarat. Yang membuat perencanaan adalah

mayarakat dan yang melaksanakan adalah masyarakat, sedangkan pemerintah hanyalah

sebagai pemantau.

Terdapat beberapa model pendekatan mengenai partisipasi, salah satunya adalah pendekatan

yang berbasis hak. Suatu model yang berbasis pada bottom up terkadang tidak selalu

berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. Pendekatan yang berbasis pada hak merupakan sebuah

kewajiban bagi pemeritah untuk melindungi, memenuhi dan menghormati hak asasi manusia.

Prinsip-prinsip pendekatan berbasis hak adalah universalitas, inaleniabilitas, indivisibility, dan

interdependensi.

Hasil Diskusi :

• Kita harus membedakan antara politik dan agama. Jika sekarang politik menjalankan

fungsinya sesuai fungsinya, maka politik akan menjadi hal-hal yang baik. Seandainya

masing-masing politik memiliki strategi yang baik untuk menjalankan fungsinya, maka

dalam pemilihan tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Koreksi itu sebenarnya ada

pada masyarakat itu sendiri, sangat celaka bahwa masyarakat sangat mengandalkan

money politic. Ada satu pertanyaan bahwa Golput merupakan hal untuk memilih dan

untuk dipilih, maksudnya karena dia tidak memiliki pilihan yang baik, contohnya adalah

(30)

pilih. Jika kita sudah melek politik, maka di masyarakat diharapkan dapat menjadi wakil

rakyat di DPR. Pembelajaran di lakukan agar kita sadar. Jika wakil rakyat ternyata hanya

memikirkan kepentingan pribadi, maka kepentingan masyarakat tidak akan

terperhatikan. Terdapat 4 macam kepentingan dalam berpolitik yaitu (1) kepentingan

pribadi), (2) Kepentingan partai merupakan kepentingan yg berasal dari partai, (3)

Kepentingan elit dan yang terakhir adalah (4) kepentingan rakyat.

• Untuk mengatakan layak atau tidak melihat suatu pertimbangan, yang paling pas adalah

saat ia berjanji maka harus ada perjanjian hitam di atas putih (kontrak politik). Jika ia

mengingkari, maka kontrak politik akan menjadi bukti bagi masyarakat dan

pemberontakan masyarakat kepada pemerintah (wakil rakyat yg terpilih). Money politic

dapat menjadikan kesulitan bagi masyarakat sendiri, terkhusus pada masa pemerintahan

selama 5 tahun kemudian. Cara-cara untuk memilih calon yang tepat dalam

pemilihan:(1) kita harus mencari tahu tentang track record calon pada masa-masa

sebelumnya dan jangan tergiur pada money politic yang diberikan, baik melalui LSM

atau informasi yang lainnya; (2) pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang

memiliki agama (iman); (3) memiliki mental yg sehat; (4) transparansi pemerintahan.

Yang tahu tentang pilihan yang tepat adalah diri sendiri.

• Pemerintah dapat dituntut oleh rakyatnya. Rakyat kita hanya boleh menuntut hak sipil

dan politik, namun kini telah berkembang dan masyarakat boleh menuntut mengenai

hak ekonomi, sosial dan pendidikan melalui pengadilan contohnya seperti UU BHP

(perguruan tinggi) mengenai rencana pemberlakuan PTN menjadi komersil seperti PTS.

• Seperti UAN yang kini banyak di tentang karena murid yang diajar oleh guru lokal

namun kelulusannya ditentukan oleh guru tingkat nasional. Sehingga hal ini sangat

tidak menguntungkan bagi rakyat-rakyat yang terletak di daerah terpencil yang jauh

dari fasilitas pendidikan. Juga dalam program pemerintah untuk membuat perkebunan

tebu yang merugikan masyarakat, maka masyarakat dapat menuntut kepada pemerintah

(PERHUTANI). Ketika menuntut hak tersebut, maka tuntutan jangan berdasarkan pada

kebutuhan tapi berdasarkan pada hak individu. Jika calon yang kita pilih kalah dan

(31)

masyarakat boleh menuntut karena telah melanggar hak. Walaupun demikian kita tidak

boleh melupakan kewajiban kita kepada Negara.

• Kontrak politik tidak menyalahi aturan dan hal tersebut merupakan salah satu bentuk

perjanjian antara masyarakat dan calon pemimpin, serta masyrakat yang telah terbiasa

mendengar janji-janji dari calon pemimpin . Selama kontrak politik tidak melanggar

Undang-Undang, maka hal tersebut tidak bermasalah. Kontrak politik memiliki

aturan-aturannya sendiri. Money politics sangat sulit untuk dibuktikan. Jika kita memiliki

bukti-bukti kuat mengenai money politics, maka hal tersebut dapat dilaporkan kepada

Panwaslu. Kasus money politics sangat sulit untuk dibuktikan. Bagaimana caranya

untuk menghindari money politics? jika kita tidak mau disuap maka calon pun tidak

akan melalukan penyuapan, money politics seperti sudah membudaya dan terbiasa di

masyarakat. Jadi jika masyarakat menolak money politics maka hal tersebut dapat

diminimalisir.

Money politics sebenarnya tergantung pada pelaksanaannya. Jika pemberian tidak

diharapkan dan tidak diterima maka hal tersebut bukan dianggap sebagai money

politics, dan jika diberi dan diharapkan maka hal tersebut dapat dianggap sebagai

money poltics. Saat diterima money politics dan terdapat saksinya maka hal tersebut

dapat dituntut. Jika ada saksi, bukti, kapan dan dimana maka hal tersebut dapat

dilaporkan kepada pihak yg berwajib. DPD diambil minimal 3 orang dalam satu

provinsi, namun semakin sedikit DPD suatu provinsi maka semakin kecil suara (aspirasi

yang tersampaikan) provinsi tersebut di tingkat nasional (DPR). Otonomi daerah pada

tahun 1999 sampai ke tingkat desa.

Rangkaian acara 2: RTL mengenai Desain Pembangunan Desa Yang Berpartisipatif dengan difasilitasi oleh Pak Suwarto.

Kenyataan politik yang ada di Indonesia memang terkadang merugikan masyarakat.

Partai politik tidak selamanya berfungsi dengan baik, biasanya partai politik atau calon

pemimpin lebih mencintai uang rakyat dari pada mencintai rakyatnya, contohnya adalah dengan

money politics. Begitu pula dengan masyarakat yang terkadang lebih mencintai uangnya dari

pada mencintai pemimpinnya sehingga hak suaranya dapat dibeli. Fungsi rekrutmen politik

(32)

sebenarnya memilih orang-orang yang pintar dan mampu menyejahterakan masyarakat untuk

menjadi bagian dari partai politik tersebut (merekrut). Masyarakat seharusnya memilih sesuai

dengan hati nuraninya, sehingga dapat terpilih pemimpin yg baik. Partai politik akan mencari

orang yang mampu memperjuangkan kepentingan partai politik dan masyarakat untuk

menyalurkan aspirasi masyarakat agar tercipta kesejateraan. Namun yang terjadi di Indonesia

adalah maraknya money politics.

Di Indonesia terdapat banyak partai, hal ini berbeda dengan di Amerika yang hanya

memiliki 2 partai saja yaitu partai Demokrat (liberal) dan partai Republic (buruh). Kedua partai

ini memiliki kebijakan yang berbeda, sehingga rakyat bebas untuk memiliih tergantung dengan

kebijakan yang dikehendaki dan hati nurani rakyat. Hal ini sedikit berbeda dengan di Indonesia,

jika salah satu partai terpilih menjadi pengusung pemimpin dengan segala kebijakan yang akan

dilakukan maka setelah terpilih justru menjadi tidak jelas. Kebijakan yang telah direncanakan

akan dilaksanakan tidak selalu terealisasi.

Masyarakat harus rajin-rajin mencari tahu mengenai hal-hal pemerintahan agar tidak

selalu terbodohi oleh pemerintah yang terkadang selalu melakukan korupsi. Salah satu contoh

kecilnmya adalah dengan mengumpulkan uang (iuran) per masyarakat dengan bentuk kas desa,

dan pengeleloaannya diserahkan kepada pengelola yang telah dipilih. Setelah terkumpul maka

akan digunakan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan, sehingga masyarakat dapat menjadi

semakin pintar, khususnya di daerah-daerah yang terpencil (yang kurang mendapat perhatian

dari pemerintah). Cara yg termudah untuk menikmati proses adalah dengan keterbukaan

komunikasi.

Pemerintah dapat hidup karena ada rakyat, sehingga uang dari rakyat akan dikembalikan

kepada rakyat (dalam bentuk pembangunan, dll). Namun karena banyaknya hutang-hutang

negara, maka uang rakyat tersebut terkadang tidak dapat di nikmati oleh rakyat. Maka dari itu

rakyat harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan, agar kita dapat menuntut hak kita sebagai

warga negara seperti hak untuk merencanakan dan mengontrol. Perencanaan yang telah dibuat

oleh pemerintah dan masyarakat akan dipertemukan dalam suatu diskusi agar perencanaan

tersebut dapat disepakati dan segera dilaksanakan dengan catatan perencanaan tersebut

(33)

Hasil diskusi RTL :

1. Rencana Kegiatan Masyarakat Desa Kendel Kabupaten Boyolali

Hasil diskusi antara desa Kendel dengan Desa Randerejo dan Lembu :

• Jika suatu lahan semakin banyak menggunakan pupuk organik maka kesuburan tanah

akan bertambah, begitu pula sebaliknya dengan pupuk kimia. Hal ini merupakan dampak

No Rencana

Kegiatan

Tujuan Hasil Mitra yang bisa

(34)

dari pertanian organik. Dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia sedikit demi

sedikit maka lama-kelamaan lahan pun akan terbiasa. Sebagai contoh adalah lahan di

Desa Kendel yang cocok dengan pertanian organik. Kini sistem pertanian yang

diterapkan di Desa Kendel adalah semi organic. Sebagian masyarakat pun telah

menggunakan konsep pertanian yang telah diperkenalkan oleh LSM Trukajaya.

• Jika dilihat dari kesuburan tanah, kini Kendel belum tergolong makmur. Dengan

kondisi tanah yang tidak cukup subur dan menggunakan pupuk kimia saja sudah

tergolong daerah yang tidak makmur dan terisolir, apalagi dengan pengobatan secara

kimia yang akan merusak kehidupan dan dampaknya untuk anak cucu kita ke depannya.

Lalu kehidupan Kendel selanjutnya akn menjadi apa ? Yang menjadi kekhawatiran

masyarakat Kendel saat ini adalah rusaknya lahan dan kehidupan yang akan diwariskan

kepada anak cucu. Maka dari itu kita perlu mempertahankan dan meningkatkan

kemakmuran. Bukan berarti tidak makmur, tetapi untuk merubah kebiasaan yang tidak

baik menjadi baik. Sehingga harus dibiasakan menggunakan pupuk organik.

• Keterampilan sumber daya manusia yang kini terdapat di Desa Kendel adalah

keterampilan menjahit khususnya untuk remaja putri. Dengan adanya hal tersebut maka

masyarakat dapat prospek yang lebih cerah pada masa depan.

• Fungai partai politik yang ada di Desa Kendel merupakan sebagai penampung aspirasi

hak masyarakat.

• Langkah pertama yang dilakukan untuk memajukan Desa Kendel adalah dengan

mempertajam keterampilan menjahit bagi masayrakat, lalu dilanjutkan dengan

pencarian pemasaran seperti ke butik-butik yang akan menampung hasil jahitan. Dalam

hal ini masyarakat hanya sebagai pemproduksi saja. Masalah dalam hal penjualan adalah

masalah yang terakhir, karena yang terpenting adalah ketajaman keterampilan terlebih

dahulu.

• Di Dusun Kendel terdapat 3 partai politik yaitu partai Demokrat, PDIP dan PKB, serta

PKS. Pemilihan KADA (Bupati) Kabupaten Boyolali pada periode 2010-2014 memiliki

(35)

• Salas satu perwakilan masyarakat Kendel mencoba untuk memancing perdebatan agar

peserta yang lain menanggapi dan mengkritik perencanaan Dusun Kendel. Ini

merupakan suatu cara yang cukup bagus untuk memancing perdebatan, namun

sepertinya ini hanyalah trik bagi yang kalah bicara.

• Dalam berorganisasi harus pandai-pandai menampung aspriasi masyarakat dengan baik.

Agar tujuannya menjadi baik, namun pada kebanyakan organisasi pasti memiliki tujuan

yang baik yaitu untuk menyatukan pendapat.

2. Rencana Kegiatan Masyarakat Desa Randurejo Kabupaten Boyolali

No Rencana

Hasil diskusi antara desa Randurejo dengan Desa Kendel dan Lembu :

• Lokasi daerah Lembu tercukupi air sehingga tidak cocok, berbeda dengan Randurejo

yang kering dan tidak ada air sehingga perlu ditraktor. Pertanian tradisional

(36)

modern dengan menggunakan teknologi mendekati canggih seperti dengan traktor dan

teknologi lainnya dapat mempercepat masa panen di Radurejo. Tidak selamanya

menggunakan teknologi canngih dapat menghasilkan hasil panenyang berkualitas.

• Dilihat dari segi hasil, pertanian organik memang menyehatkan tubuh walaupun hasil

panen yang diperolehnya rendah. Hal ini berbeda dengan hasil teknologi modern yang

hasilnya lebih menguntungkan. Namun pertanian organik tidak cocok untuk dilakukan di

daerah Randurejo karena daerah ini berjenis tanah yang kering.

• Dalam hal pendanaan pada proposal akan selalu meminta lebih, supaya tidak kekurangan

dana. Hal ini hanya bersifat perencanaan, walaupun pada kenyataannya penggalian

dananya berasal dari pemerintah karena masyarakat tidak mampu. Ralat dana 275 juta

untuk dana keseluruhan (peralatan, bibit, tenaga, lahannya, dll). Masyarakat membuat

perencanaan yang mendekati realita karena dana telah mencakupi keseluruhan.

3. Rencana Kegiatan Masyarakat Desa Lembu Kabupaten Semarang

No Rencana

Hasil diskusi antara desa Randurejo dengan Desa Kendel dan Lembu :

(37)

BAB 4: MATERI SEMILOKA

4.1. Materi Semiloka Pendidikan Politik Bagi Aparat Pemerintah Desa

4.1.1. MEMBANGUN PARTISIPASI POLITIK LOKAL DALAM DEMOKRASI oleh Kutut Suwondo

Makna Demokrasi

Decision-making about collectively binding rules and policies over which the people exercise control" (Beetham 1993:55). Pengambilan keputusan yang kebijakannya bersifat mengikat dimana rakyat boleh melakukan kontrol dalam pelaksanaannya.

Keunggulan Demokrasi

1. Memberi hak yang sama kepada semua pihak DEMOKRASI

Keunggulan

Demokrasi Kelemahan

Demokrasi

Landasan

Demokrasi

(38)

2. Diperoleh keputusan yang rational dan matang

3. Kekuasaan dan kewenangan ada di tangan rakyat

Kelemahan Demokrasi

1. Lama dan kadang-kadang bertele-tele

2. Menimbulkan konflik dan anarkisme

3. Keputusan bisa memihak mayoritas dan atau kapitalis

Landasan Berdemokrasi

• Rationalitas

• Etis

• Ada keberanian dan kemampuan dari rakyat untuk BERPARTISIPASI penuh

Membangun

Partisipasi

Membangun Institusi Demokrasi

Membangun SDM

(39)

Makna Partisipasi

1. Terlibat Dengan Dipaksaan

2. Terlibat Dalam Mobilisasi

3. Terlibat Dlm Proses Pengambilan Keputusan

4. Terlibat dengan Menggunakan Kekuasaan dan kewenangan penuh

Membangun Institusi Demokrasi • Perwujudan Trias Politika

• Pebenahan Sistem Kepartaian

• Pembenahan Sistem Pengkaderan

• Pengembangan In

Membangun Kekritisan SDM

• Mengembangkan Pola Pendidikan di Sekolah Kearah Kewarganegaraan yang Benar

Membanguan Civil Society

1. Saling Menghormati Keberadaan Masing-masing

2. Kritik yang Rasional

3. Inklusivitas

4. Non Violence dan Menghormati Penegakkan Hukum

Model Pendidikan Politik

1. Pelatihan dan Penyadaran Yang Kontinues

2. Kebersamaan yang kontinues

3. Advokasi yang terus menerus

4. Pengerahan Massa Non Violence

(40)

4

4..11..22.. PPEERRAANNAANNPPAARRTTAAIIPPOOLLIITTIIKKDDAALLAAMMPPEEMMBBAANNGGUUNNAANNMMAASSYYAARRAAKKAATT D

DEESSAA**))

Oleh: Slamet Luwihono**)

Pengantar

Secara sosiologis, Maschab menggambarkan desa sebagai suatu bentuk kesatuan

masyarakat atau komunitas penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu lingkungan di mana

mereka saling mengenal dan corak kehidupan mereka relatif homogen serta banyak bergantung

pada alam. Lebih jauh lagi Maschab menyebukan bahwa desa diasosiasikan dengan satu

masyarakat yang hidu sederhana, pada umumnya hidup dari lapangan pertanian, ikatan sosial,

adat dan tradisis masih kuat, sifat jujur dan bersahaja, pendidikannya relatif masih rendah dan

sebagainya.1 Dalam perkembangannya, sebagai akibat dari arus modernisasi sebagian desa telah mengalami perubahan secara drastis dan jauh dari kondisi-kondisi yang banyak digambarkan

oleh para ahli. Modermnisasi sebagai satu pendekatan pembangunan telah telah juga membawa

perubahan sosio-kultur desa. Dalam konteks yang demikian, desa tidak lagi bisa didefinisikan

sebagai tempat tempat tertentu yang masih jujur dan bersahaja, lugu dan masih menjalin

ikatan-ikatan sosial secara informal. Meskipun demikian, dalam kenyataannya dampak modernisasi

terhadap masyarakat desa memang tidak dapat digeneralisir. Secara nyata masih ada masyarakat

desa yang masih hidup mematuhi tradisi dan adat istiadat turun temurun, dan banyak

diantaranya dalam kondisi tidak maju atau terbelakang menurut ukuran modern. Desa di Badui

dalam atau pada umumnya desa-desa di luar Jawa misalnya merupakan masyarakat yang masih

menjunjung tinggi kepercayaan tradisional dan adat sehingga derasnya arus modernisasi tidak

mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat. Sebagian desa lagi, terutama desa-desa di luar

Jawa, secara geografis terletak sangat teriosolir dari dunia luar untuk dipengaruhi.2

*)

Disampaikan pada Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah Dan Masyarakat Pedesaan, Diselenggarakan oleh Yayasan Trukajaya, Salatiga, 19-20 Juli 2010.

**)

Peneliti pada Pusat Penelitian Dinamika Politik Lokal, Lembaga Percik Salatiga, dan Advokad pada Biro Pelayanan dan Bantuan Hukum Percik Salatiga.

1

Lihat Suhartono, 2001, Politik Lokal Parlemen Desa: Awal Kemerdekaan Sampai Jaman Otonomi Daerah, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta, hal. 17-18.

2 Lihat juga A. Surjadi, 1995, Pembangunan Masyarakat Desa, Mandar Maju, Bandung, hal. 5.

Referensi

Dokumen terkait

Kuartal II / Second Quarter Period of financial statements submissions Tanggal awal periode berjalan January 01, 2018 Current period start date Tanggal akhir periode berjalan June

"Pembayaran klaim kepada nasabah merupakan komitmen kami dan amanah yang telah dipercayakan kepada AXA Mandiri untuk menyampaikan manfaat asuransi karena

Oleh karena itu bagi anggota Seksi Bapa yang hendak ikut berpartisipasi dalam pelayanan tersebut dapat mendaftarkan diri melalui pengurus Seksi Bapa GKPS

Einstein mengusulkan bukan saja cahaya dipancarkan menurut suatu kuantum pada suatu saat, tetapi juga menjalar menurut kuanta individual seperti yang tertulis

menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antar suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dengan analisis rasio dapat di peroleh gambaran baik buruknya keadaan atau

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan responden yang merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta menyatakan ketidaksetujuannya terhadap

Penelitian ini membahas tentang salah satu langkah yang dapat diambil dalam mewujudkan tujuan dan harapan dibentuknya program MEA dan mengatasi masalah usaha- usaha

; Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas (y-on-y) pada triwulan I 2010 terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor pertambangan dan penggalian 9,09 persen, sektor