1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan potensi diri yang tidak terbatas waktu dan tempat dengan memperhatikan adanya nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Dalam pendidikan ada sebuah tujuan yang ditetapkan sehingga timbul suatu usaha untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Melalui tujuan yang ditetapkan, maka pendidik maupun peserta didik memiliki tanggung jawab masing-masing terhadap peran mereka dalam dunia pendidikan.
2
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang disediakan bagi para siswa untuk menuntut ilmu. Di dalam menuntut ilmu para siswa dituntut untuk memperoleh prestasi yang baik di bangku sekolah. Untuk dapat memperoleh prestasi yang baik diperlukan adanya motivasi belajar yang tinggi. Menurut Ngalim Purwanto (2006) motivasi belajar berkaitan dengan tujuan dan cita-cita. Semakin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan maka makin kuat pula motivasi yang sangat berguna bagi perbuatan seseorang. Untuk dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi ada faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal adalah faktor yang berkenaan dengan diri orang tertentu mencakup kemauan diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, mencakup faktor lingkungan keluarga dan pergaulan teman sebaya.
3
menyampaikan pelajaran, tidak berusaha untuk merubah kebiasaan belajar dan hasil belajarnya yang kurang baik.
Dalam kesehariannya banyak para siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah. Dari hasil wawancara kepada Guru BK yang ada di SMK Diponegoro Salatiga, dan hasil survey dan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 15 Maret 2014 di SMK Diponegoro Salatiga, perilaku siswa yang memiliki motivasi belajar rendah banyak dilakukan oleh siswa kelas XI Akuntansi. Penyimpangan perilaku tersebut dibuktikan dengan masih banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam menerima pelajaran dari Guru, tidak mengerjakan tugas dari Guru, siswa cenderung pasif dan diam ketika mengikuti pelajaran.
Untuk dapat meningkatkan motivasi diri siswa, yang utama adalah mengacu pada keyakinan mereka tentang hal-hal yang dapat dilakukannya, serta hasil belajar yang dapat dicapai dari tindakannya. Keyakinan tersebut dapat dikenal dengan istilah self-efficacy yang dipopulerkan oleh Albert Bandura (1995), yang mengatakan bahwa faktor apapun yang bertindak sebagai motivator, berakar dalam keyakinan seseorang bahwa seseorang itu mempunyai kekuasaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4
menyatakan bahwa self efficacy merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan apakah siswa berprestasi atau tidak.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Trijoko Lestyanto (2013) dengan penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa RSBI Kelas VIII SMP Negeri 3 Pati. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara variabel efikasi diri dengan motivasi belajar. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi dengan r = 0,640 dan p=0,000. hal tersebut menunjukkan bahwa hasilnya signifikan karena p<0,05. Efikasi diri memiliki sumbangan positif terhadap motivasi belajar sebesar 41%. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi efikasi diri siswa, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Demikian pula sebaliknya semakin rendah efikasi diri siswa maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa. Jadi hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Sandi Prasetyaning Tyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Efikasi Diri pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan efikasi diri pada siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,279, p<0,05.
5
menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh (r = -0,440 dan p = 0,070). Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan motivasi belajar siswa.
Sehubungan dengan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Self
Efficacy Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga, Tahun Ajaran 2013/2014”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa di kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga, Tahun Ajaran 2013/2014?”
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga, Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1.4.1 Manfaat Teoritis
6
siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014, maka sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sandy Pra setyaning Tyas (2007), dan apabila dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014, maka penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agita Ekarini (2007).
1.4.2 Manfaat Praktis
a.Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Memberi masukan kepada Guru Pembimbing dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar.
b.Bagi Sekolah
Mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah, sehingga dapat memberikan masukan kepada seluruh warga sekolah untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.
c.Bagi Penulis
7 1.5Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca memahami isi skripsi ini, maka dalam penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika dan garis besar isinya yang disajikan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Landasan teori, berisi tentang pengertian motivasi belajar, ciri-ciri motivasi belajar, aspek-aspek motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, pengertian self efficacy, fungsi self efficacy, faktor yang mempengaruhi self efficacy, aspek-aspek self efficacy, proses self efficacy, penelitian yang relevan, hipotesis.
Bab III Metode Penelitian berisi tentang jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas dan teknik analisis data.
Bab IV Analisis dan pembahasan berisi tentang gambaran subjek penelitian, pengumpulan data, analisis deskriptif, analisis korelasi, uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.