• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NH 4 ABSTRAK Cl TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SELAMA PROSES PEMATANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NH 4 ABSTRAK Cl TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SELAMA PROSES PEMATANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH NH4Cl TERHADAP LAJU RESPIRASI DAN AKTIVITAS ENZIM DEHIDROGENASE PADA BUAH PISANG KEPOK (Musa

paradisiacaL.) SELAMA PROSES PEMATANGAN

Oleh

Fitriyani

Buah pisang merupakan salah satu jenis buah yang memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan energi yang relatif tinggi dibanding buah-buahan lain. Buah pisang kepok tergolong buah klimakterik dimana proses pematangannya diikuti dengan laju respirasi yang tinggi. Amonium merupakan prekursor bagi sintesis beberapa asam amino seperti glutamat dan glutamin. Pemberian amonium klorida pada buah pisang kepok diduga akan meningkatkan sintesis protein dan sintesis enzim. Peningkatan sintesis protein dan enzim ini diduga akan mendorong laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase, sehingga mempercepat proses pematangan buah pisang kepok.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengukuran dan NH4Cl terhadap laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang

kepok, mengetahui interaksi antara waktu pengukuran dan NH4Cl terhadap laju

respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok, dan mengetahui korelasi antara laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok selama proses pematangan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA pada bulan Februari-Maret 2011.

Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial 2 x 2 yang terdiri dari dua faktor. Faktor A adalah waktu pengukuran yaitu 4 hari setelah perendaman dan 8 hari setelah perendaman dan faktor B adalah perendaman buah pisang kepok dalam larutan NH4Cl. Setiap

(2)

uji F pada taraf 5%. Hubungan antara laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase ditentukan berdasarkan regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian NH4Cl meningkatkan laju

respirasi, tetapi waktu pengukuran dan aktivitas enzim dehidrogenase tidak berpengaruh pada buah pisang kepok. Korelasi antara laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase bersifat kuadratik.

Kata kunci : Pisang Kepok (Musa paradisiacaL), Amonium klorida (NH4Cl),

(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut :

1. Pemberian NH4Cl meningkatkan laju respirasi, tetapi waktu

pengukuran dan aktivitas enzim dehidrogenase tidak berpengaruh

pada buah pisang kepok.

2. Korelasi antara laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase

bersifat kuadratik.

B. Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsentrasi

NH4Cl terhadap laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase pada

(4)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili

Musaceaeini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda, pisang

ambon, pisang sereh, pisang raja, pisang tanduk, pisang sunripe, dan pisang

kepok merupakan contoh dari familiMusaceae. Tanaman pisang telah lama

dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber pangan yang penting. Iklim

tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus

memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia (Wikipedia, 2007).

Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin,

mineral dan juga karbohidrat (Prihatman, Kemal. 2000). Kandungan mineral

dan vitamin yang terdapat di dalam buah pisang ini dipercaya mampu menyuplai

cadangan energi secara cepat sehingga mudah diserap tubuh pada waktu

dibutuhkan. Buah pisang juga merupakan salah satu jenis buah yang memiliki

kandungan gizi yang sangat baik dan energi yang relatif tinggi dibanding

buah-buahan lain. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap 100 g buah pisang

(5)

karbohidrat 25,8 mg ; serat 0,7 g ; kalsium 8 mg ; fosfor 28 mg ; besi 0,5 mg ;

vitamin A 44 RE ; vitamin B 0,08 mg ; vitamin C 3 mg ; dan air 72 g (Cahyono,

Bambang. 2009).

Daerah penyebaran pisang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Di Asia,

Indonesia termasuk negara penghasil pisang terbesar karena setiap tahun

produksi pisang selalu meningkat (Suhardiman, 1997). Di antara produksi

buah-buahan lainnya seperti mangga, jeruk, pepaya, rambutan, manggis, salak,

belimbing, sawo, markisa, atau jambu biji, produksi pisang di Indonesia cukup

besar, bisa dikatakan berada pada posisi tertinggi (Suyanti dan Ahmad, 1992).

Hasil rata-rata per tahun mencapai ± 4.384 ton, sedangkan Provinsi Lampung

menghasilkan ± 319.081 ton per tahun (Anonim a, 2010).

Tanaman pisang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, baik

yang dibudidayakan di lahan khusus maupun ditanam sembarangan di kebun

atau di halaman. Hampir setiap pekarangan rumah di Indonesia terdapat tanaman

pisang, hal ini dikarenakan tanaman pisang cepat menghasilkan, mudah ditanam

dan mudah dipelihara (Agustina, Lina. 2008). Namun, agar produktivitas

tanaman optimal, sebaiknya pisang ditanam di dataran rendah. Ketinggian

tempat yaitu di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut. Iklim basah dengan

curah hujan yang merata sepanjang tahun merupakan iklim yang cocok untuk

(6)

3

Pisang kepok merupakan salah satu buah klimakterik yaitu buah yang proses

pematangannya diikuti oleh laju respirasi yang tinggi. Buah yang sudah cukup

tingkat ketuaannya ketika dipetik akan matang dalam 4-5 hari, hal ini

menunjukkan tingkat kematangan yang cepat. Berbagai perubahan fisik dan

kimia mengikuti proses pemasakannya diantaranya pelunakan buah, peningkatan

kandungan gula, perubahan warna kulit buah, dan peningkatan laju respirasi,

peningkatan sintesis protein, enzim dan laju produksi etilen. Gas etilen adalah

salah satu faktor yang menyebabkan pematangan. Etilen dihasilkan dari

pernafasan buah, daun dan jaringan lain di dalam tanaman (Kusumo dan

Suratman, 1984).

Penelitian ini dipusatkan pada upaya untuk memahami beberapa proses fisiologis

yang berkaitan dengan proses pematangan buah pisang kepok. Beberapa proses

fisiologis yang penting untuk dipelajari dalam kaitannya dengan proses

pematangan buah pisang kepok diantaranya adalah sintesis protein dan sintesis

enzim yang baru. Dalam penelitian ini dipelajari bagaimana hubungan antara

peningkatan sintesis protein, laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase

pada buah pisang kepok. Selain itu akan dilihat bagaimana hubungan antara laju

respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase selama proses pematangan.

Amonium yang merupakan prekursor bagi sintesis beberapa asam amino

(7)

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh waktu pengukuran dan NH4Cl terhadap laju respirasi

dan aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok selama proses

pematangan.

2. Mengetahui interaksi antara waktu pengukuran dan NH4Cl terhadap laju

respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok selama proses

pematangan.

3. Mengetahui korelasi antara laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase

buah pisang kepok selama proses pematangan.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai

pemahaman proses-proses metabolisme yang terjadi pada buah pisang kepok

(Musa paradisiacaL.) selama proses pematangan.

D. Kerangka Pemikiran

Buah pisang kepok (Musa paradisiacaL.) merupakan buah klimakterik dimana

proses pematangannya diikuti oleh peningkatan laju respirasi yang tinggi.

Peningkatan laju respirasi ini bertujuan untuk mensuplai ATP bagi berbagai

(8)

5

protein dan enzim yang baru. Oleh sebab itu proses pematangan buah pisang

kepok tergolong cepat. Selama proses pematangan buah terjadi peningkatan

sintesis protein dan sintesis enzim yang baru. Amonium merupakan prekursor

bagi sintesis beberapa asam amino seperti glutamat dan glutamin. Aplikasi

amonium klorida di dalam jaringan buah pisang kepok akan mempengaruhi

metabolisme, aplikasi amonium ini memerlukan suplai ATP yang cukup besar.

Pemberian amonium klorida pada buah pisang kepok diduga akan meningkatkan

sintesis protein dan enzim. Peningkatan sintesis protein dan enzim diduga akan

mendorong laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase, yang disebabkan

oleh meningkatnya kebutuhan ATP. Hal ini dapat ditunjukkan oleh peningkatan

laju respirasi dan aktivitas enzim dehidrogenase. Pendekatan yang dilakukan

untuk membuktikan ini adalah dengan membandingkan laju respirasi dan

aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok kontrol dan buah pisang kepok

perlakuan serta menentukan hubungan antara laju respirasi dan aktivitas enzim

dehidrogenase. Pembandingan dilakukan pada 2 hari pengamatan yang berbeda

yaitu awal klimakterik (4 hari setelah perlakuan) dan akhir klimakterik (8 hari

(9)

Buah pisang merupakan buah klimakterik

Peningkatan laju respirasi (suplai ATP)

Sintesis Protein Sintesis Enzim

NH4Cl

Laju respirasi ?

[image:9.612.130.526.85.537.2]

Aktivitas enzim dehidrogenase ?

(10)

7

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Pemberian NH4Cl dan waktu pengukuran meningkatan laju respirasi dan

aktivitas enzim dehidrogenase buah pisang kepok.

2. Adanya korelasi antara laju respirasi dengan aktivitas enzim dehidrogenase

(11)

Gambar

Gambar 1. Skema prediksi pengaruh NH4Cl terhadap laju respirasi danaktivitas enzim dehidrogenase pada buah pisang kepok.

Referensi

Dokumen terkait

Zat adiktif dan psikotropika yang dalam istilah sehari-hari dikenal dengan nama Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) adalah

Dengan menuliskan hal-hal penting dari sebuah teks yang dibaca, kamu dapat menanggapi hal tersebut dengan menggunakan bahasa yang santun.. Lalu bagaimana menanggapi hal

Kelomopk yang menolak Putusan MK tersebut yang merupakan sebagan kecl dar warga masyarakat memberkan alasannya: anak luar kawn dapat menmbulkan masalah dalam

Imam Suyitno, Memahami Tindakan Pembelajaran: Cara Mudah dalam Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Bandung,Refika Aditama,2011,hal.51-52.. individual juga mendapat nilai

c. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat pengelompokan tumbuhan, yaitu Spermatophyta, Pterydhophyta dan Bryophyta seperti yang telah dipelajari di kelas 7.

incluyen ) a las tierras y a los dos pozos de agua , confirman que en este particular predio está probado que se puede plantar y cosechar el cultivo que uno desee , desde forrajes ,

Terdapat juga dalam hadits yang berkaitan dengan strata orang-orang yang beriman dan berilmu: “ Seutama- utamanya manusia adalah orang mukmin yang alim (pandai) yang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kepada masyarakat Desa