• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

EFFECTIVENESS IN EXECUTION OF DELIBERATION PLANNING OF DEVELOPMENT ( MUSRENBANG) IN DISTRICT OF SUKADANA

SUB-PROVINCE EAST LAMPUNG

By

BENDI JUANTARA

(2)

This type of research used in this research is descriptive research using a qualitative approach. Source of data obtained through direct interviews with informants, and data is written.,data collecting technique through circumstantial interview, and documentation. Data-Processing technique that used is interpretation and editing.Technique analyse data use data discount, presentation of data verification and data by relate at Laws, Regulation of Government, guidance of Musrenbang management and also literature support.

Based on the analysis conducted can be seen that the implementation of the District Sukadana musrenbang implemented effectively. In terms of data availability around the readiness of the implementation of district musrenbang Sukadana of place, schedule, participants, data on the status of the development of regional planning is a priority districts and proposals which had previously been discussed at the time of execution musrenbang villages fully been available in accordance with the guidelines implementation musrenbang. In terms of preparation musrenbang has established a coordinating team in charge of organizing the delivery of information from both musrenbang until coordination with the village planning team. In terms of implementation musrenbang been through a series of discussions and agreed on the priority scale of the proposed joint district.

(3)

ABSTRAK

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KECAMATAN SUKADANA

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

BENDI JUANTARA

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Sukadana didasarkan pada Undang-Undang No 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan nasional, Undang-Undang No 32 tentang pemerintahan daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 15 Juli 2010 kepada unsur penyelenggara musrenbang kecamatan mengungkapkan bahwa pelaksanaan musrenbang belum sepenuhnya dihadiri oleh seluruh stakeholder, baik dari lembaga swadaya masyarakat, maupun lembaga legislatif.

(4)

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan, dan data tertulis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing dan interpretasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data dengan mengacu pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, serta pedoman penyelenggaraan Musrenbang.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pelaksanaan musrenbang di Kecamatan Sukadana terlaksana secara efektif. Dari sisi ketersediaan data seputar kesiapan pelaksanaan musrenbang kecamatan Sukadana dari tempat, jadwal, peserta, data tentang status perkembangan perencanaan daerah yang menjadi prioritas kecamatan dan usulan-usulan yang sebelumnya telah di bahas pada saat pelaksanaan musrenbang desa sepenuhnya sudah tersedia sesuai dengan pedoman penyelenggaraan musrenbang. Sedangkan dari sisi persiapan musrenbang telah dibentuk tim penyelenggara yang yang bertugas menyelenggarakan musrenbang baik dari penyampaian informasi musrenbang hingga koordinasi dengan tim perencana desa. Dari sisi pelaksanaan musrenbang telah melalui serangkaian pembahasan dan menyepakati bersama skala prioritas usulan kecamatan.

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan-perubahan yang terus menerus ke arah yang dikehendaki. Menurut Rogers dikutif Zulkarimen Nasution (2004:28) pembangunan adalah suatu proses perubahan sosial dengan patisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. Salah satu proses yang paling penting dalam menciptakan tujuan dari pembangunan tersebut adalah perencanaan pembangunan.

(6)

2

pemerintah, legislatif, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan elemen masyarakat lainya yang mengarah pada terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance) dalam rangka menentukan kebijakan (policy) dan arah pembangunan daerah.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari tugas – tugas pemerintahan di daerah, yang pada hakekatnya bersumber pada pasal 18 UUD 1945, kemudian dalam ketetapan MPR nomor II/MPR/1983, GBHN, digariskan asas- asas pembangunan daerah yang intinya adalah :

- Keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah; - Keselarasan pertumbuhan ekonomi didalam suatu daerah antar daerah. - Pentingnya perhatian pada pembangunan daerah minus/terbelakang,

daerah padat penduduk dan daerah pedesaan;

- Perlu peningkatan prakarsa dan partisipasi rakyat dalam pembangunan di daerah

(7)

3

untuk mengikuti kebijakan nasional, maka masyarakat akan mempunyai investasi kecil saja didalamnya (Bryant Coralie 1987:215).

Seringkali Pelaksanaan desentralisasi dalam penyelenggaraan pembangunan nasional dewasa ini menimbulkan permasalahan yang mendasar ketika pemerintah daerah diberi kewenangan yang lebih besar oleh pemerintah pusat cenderung hanya berorientasi pada daerahnya masing-masing oleh sebab itu Pelaksanaan musyawarah perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebagai media yang tepat guna melibatkan seluruh pemangku kepentingan menjadi sangat penting dan diperlukan untuk menyeimbangkan dan menyebarluaskan informasi tentang isu strategis bersama, ketersediaan sumberdaya serta alternatif tindakan yang harus melalui kerjasama pembangunan sesuai dengan tujuan dari musrenbang itu sendiri.

(8)

4

Proses Musrenbang pada dasarnya mendata aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang dirumuskan melalui pembahasan di tingkat desa/kelurahan, dilanjutkan di tingkat kecamatan, dikumpulkan berdasarkan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, dan selanjutnya diolah dan dilakukan prioritisasi program/kegiatan di tingkat kabupaten/kota oleh Bappeda bersama para pemangku kepentingan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan dan kewenangan daerah.

Pada tingkat desa/kelurahan, fungsi Musrenbang adalah menyepakati isu prioritas wilayah desa/kelurahan, program dan kegiatan yang dapat dibiayai dari Alokasi Dana Desa (ADD), diusulkan ke APBD, maupun yang akan dilaksanakan melalui swadaya masyarakat dan APBDesa, serta menetapkan wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang kecamatan.

(9)

5

diwajibkan untuk menghadiri Musrenbang kecamatan. (Local Governance Support Program (LGSP) (2009:01))

Akan tetapi kesenjangan antara teori/aturan normatif dengan praktek dilapangan terjadi saat penulis melakukan kegiatan pra-riset di Kecamatan Sukadana, menurut hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap Kepala Seksi Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) yaitu Bapak Elbiner Purba menjelaskan bahwa di Kecamatan Sukadana kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) telah dilaksanakan namun kurang optimal.

kenyataan dilapangan Musrenbang Sukadana hanya sebatas formalitas dikarenakan tidak jelasnya sumber dana dari APBD dan nonAPBD sehingga apa yang menjadi tujuan musrenbang tidak tercapai. Banyak laporan atau aspirasi masyarakat yang disepakati bersama didalam musrenbang sukadana dari tahun ketahun hanya bisa ditampung tanpa ada tindak lanjut dan sedikit yang terealisasi.

(10)

6

Selain itu Hal lain yang menjadi permasalahan yakni Keterbatasan waktu pelaksanaan yang relatif singkat. Untuk musrenbang tingkat kecamatan yang hampir sebagian besar peserta musrenbang didominasi oleh wakil dari masyarakat, pelaksanaan musrenbang hanya ½ (setengah) hari, sehingga hampir tidak mungkin masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya.

Idealnya berdasarkan Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor : 050 187/Kep/Bangda/2007 Tentang Pedoman Penilaian Dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang ) menghendaki dalam hal pelaksanaan musrenbang tersebut dapat mencerminkan perencanaan yang partisipatif, demokratis, transparansi, akuntabel, dan komprehensif, dan tercapainya tujuan dari musrenbang.

Melihat latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis menganggap perlu diadakannya penelitian mengenai efektifitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Sukadana guna mewujudkan apa yang menjadi tujuan musrenbang yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

(11)

7

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui ”Efektifitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur’’.

D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Praktis

Bagi instansi terkait, hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran, masukan-masukan bagi aparatur Pemerintah Daerah khususnya Kecamatan Sukadana, serta memperbaiki proses pelaksanaan musyawarah Perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan lebih baik lagi, sehingga lebih memperhatikan nilai-nilai keefektifan.

2. Secara Teoritis

(12)

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian dan keterangan yang telah dijabarkan dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Data Musrenbang

secara garis besar ketersediaan data seputar kesiapan pelaksanaan musrenbang kecamatan Sukadana dari tempat, jadwal, Jumlah dan latar belakang kualifikasi peserta, Jumlah peserta menurut gender; Jumlah fasilitator, data tentang status perkembangan perencanaan daerah yang menjadi prioritas kecamatan dan usulan-usulan yang sebelumnya telah di bahas pada saat pelaksanaan musrenbang desa sepenuhnya sudah disediakan dengan lengkap sesuai dengan pedomannnya.

2. Persiapan Musrenbang

(13)

111

program yang sebelumnya diselenggarakan dalam musrenbang masing-masing desa.

3. Pelaksanaan Musrenbang

Didalam pelaksanaan musrenbang kecamatan sukadana ketersediaan tempat penyelenggaraan dan alokasi waktu penyelenggaraan telah sesuai dengan ketentuan oleh pemerintah daerah. Informasi yang disampaikan oleh narasumber juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terlebih lagi usulan masyarakat direspon oleh pemerintah daerah, hanya saja alokasi waktu pembahasan musrenbang masih sangat minim sehingga masih banyak usulan masyarakat yang tidak dapat tersampaikan dengan baik. Usulan yang diprioritaspun belum disertain dengan perkiraan anggaran baik dari APBD maupun non APBD,

(14)

112

Didalam agenda yang dilaksanakan pada saat musrenbang telah berjalan dengan efektif dan sesuai dengan rencana tim penyelenggara. Agenda yang direncanakan berupa pembagian kelompok pembahasan sesuai dengan masing-masing permasalahan, agenda tersebut menghasilkan rancangan akhir berupa skala prioritas kecamatan. Hanya saja didalam pembahasan tersebut masih terlihat sebagian masyarakat yang tidak terlibat dalam menentukan skala prioritas, hal tersebut terindikasi akibat masih lemahnya pengetahuan masyarakat untuk menjunjung tinggi prinsip penyelenggaraan musrenbang. Dilain sisi fasilitator belum optimal dalam menentukan tujuan serta sasaran pertemuan, karena ketika sidang kelompok banyak usulan peserta kurang didengar, terlebih lagi seluruh fasilitator tidak ada wakil perempuan.

Dari sisi data pendukung tim penyelenggara telah mampu menyiapkan fasilitas bantu untuk peserta baik berupa alat tulis menulis hingga kertas usulan, alat bantu yang disiapkan sedikit banyak memudahkan peserta dalam membahas usulan program/kegiatan.

4. Efektifitas Musrenbang Kecamatan Sukadana

(15)

113

perlu dilakukan perbaikan guna lebih meningkatkan kualitas musrenbang ditahun-tahun mendatang.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, ada beberapa saran untuk dapat lebih mengefektifkan musrenbang sebagai media perencanaan pembangunan dalam mewujudkan tercapainya tujuan dari musrenbang,

1. Dari sisi jadwal penyelenggaraan musrenbang Kecamatan Sukadana, tim penyelenggara dapat lebih mengoptimalkan alokasi waktu pembahasan, sehingga usulan-usulan yang dikaji dan diprioritaskan dapat lebih bermanfaat dan sesuai dengan keinginan seluruh peserta musrenbang.

2. pemerintah Daerah Lampung Timur harus lebih transparan terhadap anggaran perencanaan baik dari anggaran APBD maupun non APBD, transparasi dapat dilakukan dengan mempublikasikannya terhadap publik. Salah satu media penyampaian dapat dilakukan di dalam musrenbang desa/kecamatan. Pemerintah daerah juga harus dapat lebih mengoptimalkan anggaran dana tersebut demi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(16)

114

sehingga usulan yang disepakati menjadi usulan yang diharapkan semua pihak, dan atas keputusan bersama.

4. Keterlibatan stakeholder sangatlah penting guna meningkatkan kualitas hasil dari usulan yang diprioritaskan. Oleh karena itu keterwakilan golongan perempuan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga legislatif harus dapat ditingkatkan. Terlebih lagi lembaga legislatif merupakan mitra pemerintah daerah, sehingga pokok-pokok pikiran mereka akan dapat mengoptimalkan pembahasan.

5. Selain peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap prinsip

penyelenggaraan musrenbang juga perlu ditingkatkan kualitas dan

Referensi

Dokumen terkait

bawah permukaan tanah, sehingga dapat diketahui adanya lapisan pembawa air tanah atau akuifer yang berpotensi mengakibatkatkan terjadinya intrusi di Desa Lubuk Saban

Masa awal atau periode starter merupakan fase penting yang harus diperhatikan dalam menjamin pertumbuhan seluruh organ vital dalam tubuh ayam, jika terhambat maka

Sehingga dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Net Profit Margin akan mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Jenis usaha yang dijalankan PT Sinar Mas Arta Raya Terang (SMART) sesuai dengan Izin Usaha Industri yang dijalankan saat ini berupa industri furniture dari

Dengan membandingkan throughput dari modem kabel (56 Kbps) dan mengambil asumsi bahwa Maximum Segment Lifetime dari paket IP adalah 2 menit [3], maka hasil simulasi

Kemudian user akan menetapkan sumber node (sumber data berasal), dari node sumber akan dipilih node tetangga sebagai penerus data menuju sink kemudian dicek apakah node

Sintesis Karbon Aktif dari Limbah Kulit Pisang Kepok ( Musa Paradisiaca ) Menggunakan Aktivator NaOH dan Aplikasinya sebagai Adsorben Malachite Green.. Jurusan

Turbin gas adalah topik yang dianalisa pada tugas akhir ini dan analisa dilakukan pada performa turbin gas sebelum dan setelah dilakukannya Overhaul combustion inspection.