• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Entomologi Dalam Penanggulangan Wabah Malaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Survei Entomologi Dalam Penanggulangan Wabah Malaria"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI EN TOMOLOGI DALAM PENANGGULANGAN W ABAH MALARI A

Dra. N urm aini, MKM

Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sy a r a k a t Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

1 . PEN DAH ULUAN

Meskipun sudah sej ak lim a puluhan dilakukan pem berant asan m alaria, t et api m alaria m asih m erupakan m asalah ke sehat an m asyarakat hingga sekarang, let upan at au w abah m alar ia ser ing t er j adi di beber apa daer ah t er t ent u. Wabah m alaria yang akhir- akhir ini sem pat m enj adi pem bicaraan t ingkat nasional.

Unt uk penanggulangan wabah t ersebut oleh program pem berant asan m alaria yang dibant u oleh t im kesehat an dan pihak inst it usi t elah dilakukan penem uan dan pengobat an penderit a sert a penyem prot an rum ah dengan insekt isida, t et api karena upaya t ersebut belum didasari dat a ent om ologi yang benar, m aka upaya yang dilakukan belum m e nyelesaikan m asalah. Penyem prot an insekt isida t idak dapat m enghent ikan penularan, sedang pengobat an t idak dapat m engej ar penularan.

Set elah didasri dat a vekt or yang benar, kem udian dilakukan penyem prot an dengan fenit rot hion/ sum it hion penularan dapat dihent ikan. Kem udian dengan pengobat an, j um lah penderit a dapat dit urunkan dengan drast is.

Bila ada wabah m alariaaaa, survei ent om ologi perlu dipriorit askan. Dari survei ent om ologi diharapkan t erkum pul dat a vekt or dengan rinci, sehingga st rat egi penanggulangan yang t epat dapat disusun. Dengan upaya penanggulangan yang t epat , penularan berlangsung dapat dihent ikan/ diput uskan. Kalau kesulit an dana, sehingga survei ent om ologi yang m em enuhi st andar t idak dapat dilakukan, m aka upay a y ang har us dilak uk an adalah upay a penanggulangan t anpa resiko kegagalan, m isalnya upaya penem uan dan pengobat an penderit a dikom binasi dengan beberapa pengabut an ( fogging) dengan frekuensi m ingguan dan penyem prot an rum ah.

2 . TUJUAN DAN MAN FAAT SURVEI EN TOMOLOGI .

Tuj uan survei ent om ologi adalah unt uk m engum pulkan dat a vekt or secara rinci. Dat a vekt or ini digunakan sebagai dasar m eyusun st rat egi pem berant asan yang t epat . Manfaat survai ent om ologi adalah unt uk m enem ukan suat u m et oda yang dapat m em ut uskan / m enghent ikan penularan yang berlangsung. Jadi Survai yang dilakukan difokuskan unt uk m engum pulkan seluk beluk vekt or st adium dewasa. Meskipun dem ikian, t idak berart i bahwa survai t em pat perindukan ( survai j ant an) dapat dit inggalkan. Dat a yang m enguraikan t em pat perindukan digunakan sebagai dasar m enyusun upaya yang diperlukan lebih lanj ut .

Survai ent om ologi diharapkan dapat m enerangkan bahwa spesies yang m enyebabkan t im bulnya wabah, kej adian penularan yang berlangsung wakt u it u dan seluk beluk vekt or yang berperan.

Unt uk m endapat kan dat a yang baik, perlu didukung oleh dana yang cukup, peralat an yang m em adai dan t im yang t angguh. Tim yang diperlukan t erdiri at as : ent om ologiw an, pem bant u ent om ologiw an t ehnisi dan beberapa orang penangkap nyam uk. Met ode survai m engikut i st andar dari WHO.

3 . SURVAI YANG DI LAKUKAN.

Survai ent om ologi dalam penanggulangan wabah m alaria dilakukan dengan t ahap – t ahap sebagai ber ikut :

- Survai pendahuluan, unt uk m engum pulkan dat a epidem iologi yang

(2)

- Survai ent om ologi, unt uk m engum pulkan dat a vekt or. - Analisa dan hasil survai.

- Perum usan st rat egi penanggulangan.

3 .1 . Sur va i Pe nda hulua n.

Survai pendahuluan m em punyai nilai pent ing dalam m enganalisa dat a yang t erkum pul, survai ini m encakup :

1. Riwayat kej adian penyakit . Bagaiam an berlangsungnya wabah perlu diket ahui dengan j elas.

2. Pet a penyebaran penderit a. Pet a ini berguna pula unt uk m em ilih lokasi unt uk m elakukan survai ent om ologi. Dilokasi t erkum pulnya penderit a, disit u kem ungkinan keberhasilan survai lebih besar.

3. Keadaan cuaca sepanj ang t ahun, t er ut am a t ent ang k e adaan huj an. Bila lokasi t idak ada pencat at an keadaan huj an, dapat diam bil dar i daer ah sekit ar nya, at au daerah lain yang ada pengaruhnya t erhadap keadaan t em pat perindukan v ek t or daer ah w abah.

4. Keadaan sosial ekonom i penduduk, yang m encakup pula pendat aan binat ang piaraan, t ipe rum ah dan sebagainya.

5. Keadaan dan t ingkah laku m asyarakat .

6. Mat a pencaharian penduduk, t erm asuk pula keluar m asuknya penduduk ke/ dari daerah lain at au t em pat lain.

3 .2 . SURVEI TEMPAT PERI NDUKAN

Diat as t elah disebut kan bahw a survai dilakukan m engikut i m et ode st andar dari WHO. Kegiat an yang dilakukan dapat dij elaskan sebagai berikut :

1 . M e n e n t u k a n spe sie s y a n g be r pe r a n se ba ga i v e k t or .

a. Melakukan penangkapan nyam uk dengan um pan orang. Kegiat an ini dilakukan dengan dua cara yait u :

- Penangkapan um pan orang langsung ( m an bit t ing) dengan

m enggunakan aspirat or. Biasanya penangkapan perangkap sebagai um pan, art inya hanya nyam uk m enggigit dirinya yang harus dit angkap. Cara ini, m eskipun resiko penularan m alaria besar dan t idak m anusiaw i, t et api dat a t erkum pul paling baik.

- Penangkapan um pan orang dilindungi kelam bu. Kelam bu yang

digunakan dibuat dua lapis, ant ara lapis dalam dengan luar dibuat sedem ikian rupa, sehingga penangkap dapat dengan leluasa m elakukan penangkapan nyam uk. Kelam bu lapis dalam dibuat hingga lant ai, sedang lapis luar lebih pendek, kira – kira 25 – 30 cm dari lant ai. Dengan kelam bu dem ikian nyam uk akan m asuk ( karena t ert arik um pan/ orang yang ada di dalam ) , t et api hanya sam pai diluar kelam bu lapis dalam , yang oleh penangkap dapat dit angk ap dengan m enggunakan aspirat or. Unt uk survai di daerah wabah, cara kedua ini lebih dapat dit erim a. Species yang paling banyak dit angkap dengan um pan orang, dapat dicurigai sebagai vekt or , apalagi kalau didaerah lain dibukt ikan sebagai vekt or m alaria.

(3)

2 . M e ne nt uk a n Ke j a dia n Pe nula r a n M a la r ia

Besarnya kej adian penularan dapat dilihat dari beberapa param et er, yait u dengan m elakukan kegiat an sebagai berikut :

a. Melakukan pem bedahan ovarium unt uk m enget ahui ” persen parous ” populasi vekt or. Angka ini dikom binasikan dengan kepadat an nyam uk dit angkap dengan um pan orang ( j um lah nyam uk dit angkap per orang per m alam ) m erupakan param et er unt uk m enget ahui besar/ kecilnya penularan yang berlangsung. Kapadat an t inggi dengan persen parous t inggi m enerangkan penularan m asih berlangsung. Sedangkan kepadat an t inggi/ rendah dengan persen parous rendah, m enerangkan bahwa penularan t elah berhent i. Persen parous lebih dari 60% t ergolong rendah.

b. Menent ukan ” Kem at ian harian “ vekt or. Kem at ian harian vekt or didapat dengan m em elihara v ek t or- vekt or yang dit angkap dari dalam rum ah. Pem bacaan angka kem at ian set elah nyam uk dipelihara selam a 24 j am dengan t em perat ur dan kelem baban udara. Angka kem at ian harian kecil, m enerangkan m em punyai pot ensi m enularkan besar. Karena set elah 12 hari ( w akt u yang diperlukan parasit hingga m enj adi sporosit ) , kepadat annya m asih m em ungkinkan unt uk kelangsungan penularan.

c . Menent ukan t em pat berlangsungnya penularan. Angka ini didapat dengan m elakukan penangkapan dengan um pan orang, baik didalam m aupun diluar rumah. Unt uk ini, perlu diperhat ikan pula kebiasaan dan t ingkah laku penduduk. Angka ini pent ing unt uk m engukur besarnya kej adian penularan yang berlangsung di luar rum ah ( out doors t ranm ission) .

3 . M e n e n t u k a n be sa r n ya k on t a k a n t a r a ve k t or de n ga n din din g r u m a h

I nform asi ini ada kait annya dengan penyem prot an rum ah, yang m erupakan upaya pokok dalam penanggulangannya. Angka ini didapat dengan m elakukan penangkapan nyam uk yang hinggap di dinding, dengan m enggunakan aspirat or. Penangkapan dilakukan dengan baik pada pagi at aupun m alam hari.

4 . M e n e n t u k a n st a t u s k e r e n t a n a n ve k t or t e r h a da p in se k t isida

Nyam uk yang diuj i adalah nyam uk dari segala hasil penangkapan, t elah dipisahkan

Berdasarkan m acam penangkapan ( penangkapan dengan um pan orang, penangkapan dit em pat ist irahat dan lain sebagainya) . Perlu diperhat ikan bahw a uj u kerent anan dilakukan langsung sebelum ovarium nya berkem bang. Angka ini m enent ukan j enis insekt isida yang harus dipakai dalam penyem prot an at au pengabut an.

5 . M e m pe la j a r i t e m pa t ist ir a h a t v e k t or

Tem pat ist irahat yang dim aksud t em pat ist irahat di alam bebas ( nat ural) . I nform asi

ini, m eskipun kurang pent ing, t et api dapat m em bant u dalam m enent ukan upaya yang dapat dilakukan. Misalnya diket ahui bahw a t em pat ist ir ahat nya t ebing parit / sungai, m aka unt uk penanggulangannya dapat dilakukan pengabut an sepanj ang t ebing parit / sungai.

6 . Su r va i t e m pa t pe r in du k a n

(4)

( lagoon) , m aka harus dicari ket erangan yang m enerangkan wakt u m em buka/ m enut upnya m uara t ersebut .

3 .3 . ANALI SA HASI L SURVEI DAN PERUMUSAN METODE PENANGGULANGAN

Karena m enghadapi suat u wabah, m aka m et oda unt uk m enanggulangi harus cepat dapat disusun. Kalau dari hasil survei ent om ologi m enerangkan kalau penularan m asih berlangsung, m aka upaya penanggulangan harus segera dilakukan, agar penular an dapat seger a dihent ikan. Tet api, kalau penularan t elah berhent i, m aka upaya pem berant asan vekt or dapat dit angguhkan. Bila penularan t elah berhent i, m aka upaya penanggulangan yang diperlukan adalah penem uan dan pengobat an pender it a.

Apabila hasil survei ent om ologi m enerangkan bahwa, kecuali penularan didalam rum ah ( indoors t ransm ission) , penularan yang berlangsung diluar ( out doors t ransm ission) j uga cukup hebat , m aka kecuali penyem prot an rum ah ( indoors spraying) , perlu pula dilakukan pengabut an ( fogging) . Berdasarkan penelit ian oleh VBCRU, pengabut an adalah m et oda yang efekt if unt uk penanggulangan w abah. Kalau vekt or yang berperan t idak hinggap didinding, m aka insekt isida yang digunakan penyem prot an, harus yang m em punyai daya bunuh lewat fum igasi. Dari hasil coba yang t elah dilakukan VBCRU, fenit rot hion/ sum it hion adalah insekt isida yang daya bunuhnya lewat fum igasi cukup lam a. Analisa hasil survei dan perum usan m et ode penanggulangan, sebelum nya supaya didiskusikan dengan ” Epidem iologist ” , ” Malariologis” dan penanggung j awab program .

4 . KESI MPULAN DAN SARAN 4 .1 . Ke sim pu la n

Dalam upaya m enanggulangi wabah, survei ent om ologi hendaknya dipriorit askan. Upaya penanggulangan unt uk m em ut uskan/ m enghent ikan penularan akan efekt if, bila didasari dengan dat a vekt or yang benar. Kegiat an ent om ologi dalam penanggulangan wabah dapat disim pulkan sebagai berikut :

1. Mengadakan penangkapan nyam uk dengan um pan orang, baik langsung m aupun dengan m enggunakan kelam bu sebagai orang yang sebagai pengum pan.

2. Melakukan det eksi sporosit dalam t ubuh nyam uk. Caranya, dengan m elakukan pem bedahan kelenj ar ludah nyam uk at au dengan t ehnik ” enzym linked im m unosorbent assay ” ( Ellisa) .

3. Melakukan pem bedahan ovarium , unt uk m enget ahui persen parous populasi vekt or. Dat a ini bersam a kepadat an hasil penangkapan um pan orang, akan m enerangkan besar/ kecilnya kej adian penularan.

4. Mem pelaj ari angka kem at ian harian vekt or yang dit angkap di dalam rum ah. 5. Melakukan penangkapan nyam uk yang hinggap didinding, baik wakt u m alam

at au siang/ pagi. Dat a ini m enerangkan besarnya kont ak ant ara vekt or dengan dinding rum ah.

6. Melakukan uj i kerent anan vekt or t erhadap insekt isida. 7. Melakukan penangkapan nyam uk di alam pada pagi hari. 8. Melakukan survei t em pat perindukan vekt or.

4 .2 . Sa r a n

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sanit yo Kirnowardoyo and Gam biro Pranowo, ( 1987) Ent om ological I nvest igat ion of an Out br eak ao Malar ia in Cilacap on Sout h Coast of Cent r al Jav a, I ndonesia During 1985. J. Com .Dis., 19 ( 2) 121- 127, 1987.

Anonym ous ( 1975) , Manual On Pract ical Ent om ology in Malaria Part I I , WHO, Geneva.

Hoedoj o, et al. ( 1987) A prelim inary st udy on det ect ion of Plasm odium falciparum spor ozoit es in Anopheles aconit us by enzy m- linked im m unosorbent assay. Mosquit o- Borne Disease Bullet in Vol 3 No. 3 pp 64- 66.

Dam ar Tri Buana Dan Sukam t o, ( 1982) . Pengaruh Therm al Fogging 2% fenilt rot hion di t em pat - t em pat ist irahat nyam uk, t erhadap populasi vekt or m alaria Banj arnegara. Kongres nasional Biologi ke VI di Surabaya, 17- 7- 1983.

Pr adhan, G.P. et y al. ( 1977) . A village scale t r ial of gr ound ULV fenilt r ot hion ( OMS-43) for t he cont r ol of Anopheles aconit us in Cent r al Jav a, I ndonesia. WHO/ VBC/ 82.839.

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat kecamatan Medan Helvetia dalam Memilih Lembaga Keuangan sebagai Sumber

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah

Sekolah/ m adrasah m engem bangkan perangkat pem belaj aran sesuai dengan t ingkat kom pet ensi dan ruang lingkup m at er i pem belaj aran pada set iap t ingkat kelas..

Migrasi adalah aktivasi pengalihan jalur telepon dari kabel tembaga ke fiber optik menggunakan perangkat aktif berupa modem/terminal optik (ONT) yang merupakan ujung dari

Surat Izin Penelitian di Ruang Rawat Inap Terpadu B RSUP.. Adam

[r]

niger , untuk megkomparasi tingkat penurunan warna empat macam jenis limbah pewarna batik yang ditentukan dengan persentase penurunan warna.. niger sangat efektif

Jika diagram batang di bawah ini memperhatikan frekuensi kumulatif hasil tes matematika siswa kelas XII, maka persentase siswa yang memperoleh nilai 8 adalah ….. Jika