• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengelolaan Pengaduan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengelolaan Pengaduan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kegiatan

meneliti

suatu

pengaduan untuk menentukan

apakah

pengaduan

tersebut

layak atau tidak layak untuk

ditindaklanjuti, dan memberikan

saran

kepada

Pimpinan

(4)

Pengaduan

Dijawab

Tidak

layak

Konfirmasi

Telaah

Klarifikasi

(5)

1.

Pengaduan tidak jelas, dalam arti tidak memberikan

indikasi yang cukup mengenai pelanggaran yang

menjadi dasar/ alasan pengaduan;

2.

Pihak yang diadukan tidak lagi menjadi aparat

pengadilan;

3.

Pengaduan mengenai pelanggaran yang dilakukan

oleh pihak lain di luar institusi pengadilan;

4.

Pengaduan mengenai keberatan terhadap

substansi putusan pengadilan;

5.

Pengaduan mengenai fakta atau perbuatan yang

(6)

Konfirmasi :

langkah atau tindakan untuk lebih

memperjelas pengaduan yang kurang jelas,

dengan cara meminta kepada pelapor untuk

memberikan indikasi-indikasi berupa perbuatan

konkrit yang dipandang sebagai pelanggaran,

atau memberikan bukti-bukti awal, atau

memberikan informasi mengenai pihak-pihak

yang mengetahui telah dilakukannya perbuatan

yang diadukan.

Klarifikasi : tindakan meminta kepada terlapor

atau pihak terkait (biasanya atasan terlapor)

untuk memberikan tanggapan dan/ atau

(7)
(8)

Pemeriksaan : serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh satu

tim pemeriksa untuk mengumpulkan bukti-bukti guna mendapatkan keyakinan mengenai terbukti atau tidaknya suatu dugaan pelanggaran, yang hasilnya akan menjadi dasar atau pertimbangan bagi Pimpinan dalam mengambil keputusan;

Pengaduan : laporan yang disampaikan kepada pejabat yang

(9)

Pelapor

: setiap orang, baik dalam kapasitas pribadi

atau sebagai kuasa dari pihak lain, atau dalam

kedudukan sebagai pengurus suatu organisasi, yang

menyampaikan

pengaduan

mengenai

adanya

dugaan pelanggaran oleh aparat pengadilan.

Terlapor

: aparat pengadilan yang oleh pelapor di

(10)

Pihak Terkait

: aparat pengadilan yang meskipun

tidak ditunjuk sebagai pihak yang diadukan oleh

pelapor di dalam pengaduannya, tetapi karena

kedudukan, tugas dan tanggungjawabnya ada

keterkaitan dengan masalah yang diadukan. Jika dari

hasil pemeriksaan ternyata pihak terkait ini terbukti

terlibat atau ikut bertanggungjawab atas terjadinya

pelanggaran, maka dapat direkomendsaikan untuk

dikenai sanksi/ hukuman disiplin.

Saksi

: pihak yang diajukan oleh pelapor atau terlapor

(11)

Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

: dokumentasi dari

seluruh kegiatan pemeriksaan berupa catatan tim

pemeriksa tentang temuan hasil pemeriksaan dan

seluruh bukti yang diperoleh baik berupa keterangan

seseorang yang dituangkan dalam berita acara

pemeriksaan, dokumen-dokumen, barang bukti, yang

wajib disimpan oleh tim pemeriksa sebagai bentuk

pertanggungjawaban

atas

obyektifitas

hasil

pemeriksaannya.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

: dokumen yang

(12)
(13)
(14)

Tim Pemeriksa pada Tingkat Banding hanya

berwenang melakukan pemeriksaan dalam hal

terlapor/ terperiksa adalah pejabat struktural

dan staf pada Pengadilan Tk. Banding, Ketua,

Wakil Ketua, Hakim dan Hakim Ad Hoc pada

Pengadilan Tk. Pertama serta pejabat struktural

dan staf pada Pengadilan Tk. Pertama.

Dalam hal terlapornya pejabat struktural dan

(15)

Dalam hal terlapornya Hakim dan

Hakim Ad Hoc Tk. Banding, kewenangan

pemeriksaan ada pada Mahkamah

Agung.

Susunan

tim

pemeriksa

pada

(16)

 Sebelum melakukan pemeriksaan agar dicermati dan dirumuskan

apa yang menjadi substansi pengaduan agar pemeriksaan yang dilakukan fokus dan terarah.

 Selanjutnya direncanakan pihak mana dan dokumen apa saja

yang perlu diperiksa guna membuktikan benar atau tidaknya pengaduan, dan ditentukan waktu dan tempat pemeriksaan.

 Pelaksanaan pemeriksaan seyogyanya dilakukan di tempat yang

netral, dalam arti tempat yang tidak memberikan hambatan psikologis kepada terperiksa untuk memberikan keterangan secara bebas.

 Dalam pemeriksaan pengaduan pada dasarnya tidak ada

pedoman baku mengenai tata cara pemeriksan yang wajib diikuti secara mutlak, tetapi sedapat mungkin mengadopsi kaidah-kaidah yang berlaku dalam pemeriksaan dalam perkara pidana.

 Pemanggilan terhadap pihak-pihak yang akan diperiksa

hendaknya mengindahkan tenggang waktu yang wajar.

 Setiap pemeriksaan terhadap seseorang ( pelapor, terlapor, saksi,

(17)

Apabila menemukan dokumen yang relevan dengan

substansi pengaduan dimintakan salinan resminya

atau setidak-tidaknya dimintakan foto copynya yang

selanjutnya dihimpun dalam kertas kerja pemeriksaan.

Hal-hal penting yang ditemukan dalam pemeriksaan

dan relevan dengan substansi pengaduan dicatat

dalam lembar temuan.

Dalam menyebutkan identitas terlapor dan pihak

terkait baik di dalam berita acara pemeriksaan

maupun dalam laporan hasil pemeriksaan agar

mencantumkan tempat dan tanggal lahir, pangkat/

golongan, dan jabatan. Hal ini penting dalam

menentukan jenis sanksi yang dikenakan.

Apabila pengaduan mengenai perbuatan seseorang

(18)

Pencabutan pengaduan oleh Pelapor tidak

serta

merta

berakibat

ditutupnya

pengaduan, kecuali apabila untuk dapat

membuktikan adanya pelanggaran sangat

tergantung pada keterangan pelapor dan

bukti-bukti yang ada pada pelapor.

Dengan telah diundangkannya Peraturan

(19)

Hasil pemeriksaan dituangkan dalam

Laporan Hasil Pemeriksaan yang disusun

mengikuti pedoman yang ada.

Laporan Hasil Pemeriksaan dibuat dengan

(20)

Dalam

menindaklanjuti

suatu

pengaduan

Badan

Pengawasan MA RI dapat mendelegasikan kepada Pimpinan

Pengadilan Tingkat Banding atau Pimpinan Pengadilan

Tingkat Pertama untuk melakukan pemeriksaan.

Tim Pemeriksa pada Pengadilan Tingkat Banding adalah

merupakan kepanjangan tangan dari Pimpinan Pengadilan

Tingkat Banding yang memberi tugas untuk melakukan

pemeriksaan. Oleh karena itu Tim Pemeriksa pada

Pengadilan Tingkat Banding menyampaikan laporan hasil

pemeriksaannya kepada Pimpinan Pengadilan Tingkat

Banding.

Selanjutnya

Pimpinan

Pengadilan

Tingkat

Banding

(21)

TATACARA PEMBUATAN

LAPORAN HASIL

(22)

1.

Dasar pemeriksaan, berisi nomor dan

tanggal surat tugas.

2.

Susunan tim pemeriksa.

3.

Waktu dan tempat pemeriksaan.

4.

Identitas pelapor (jika ada), terlapor,

saksi-saksi dan pihak terkait.

5.

Uraian hasil pemeriksaan.

6.

Kesimpulan.

(23)

1.

Dalam menyebutkan identitas terlapor dan

pihak terkait baik di dalam berita acara

pemeriksaan maupun dalam laporan hasil

pemeriksaan agar mencantumkan tempat

dan tanggal lahir, pangkat/ golongan, dan

jabatan. Hal ini penting dalam menentukan

jenis sanksi yang dikenakan.

2.

Uraian hasil pemeriksaan berisi kutipan

pokok-pokok keterangan pelapor, terlapor,

saksi-saksi dan pihak terkait serta isi

dokumen yang relevan disertai dengan

(24)

3.

Kesimpulan berisi pernyataan mengenai

terbukti atau tidaknya fakta atau

perbuatan yang diadukan. Dalam hal

pengaduan dinyatakan terbukti, maka

harus disebutkan pelanggaran apa yang

telah dilakukan dan pasal-pasal dari

peraturan perundang-undangan dan/ atau

kode etik yang dilanggar.

4.

Rekomendasi berisi usulan mengenai

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.1 Keadaan Anak Berdasarkan Usia ……… 38 Tabel 4.2 Keadaan Anak Berdasarkan Registrasi ……… 39 Tabel 4.3 Keadaan Anak Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……… 40

Pembelajaran konvensional memiliki beberapa kelebihan antara lain, lebih mudah direncanakan, siswa juga dapat secara cepat memperoleh informasi dari gurunya dalam proses

Seftriakson merupakan antibiotik profilaksis yang paling sering digunakan pada kasus bedah digestif sebelum (13,13 DDD/100 pasien hari) dan setelah pembuatan PPAB (11,18

Seeara kumulatif dan kelima tahapan kerja (pemeriksaan tanda kebidupan tikus, persiapan fumigasi, pelepasan gas HeN, pembebasan gas HeN dan pengumpulan sisa kaleng HeN dan tikus

Bahwa hak konstitusional Pemohon yang dijamin oleh konstitusi yakni hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam

Pemakaian terhadap cerobong asap semu pada bangunan Panti Asuhan Vincentius Putra dapat juga dijumpai pada berbagai bangunan dari karya Hulswit & Cuyper di awal abad

Pada sub dimensi control, cara pengambilan keputusan yang dilakukan dalam perusahaan untuk menghindarkan dari konflik dalam perencanaan suksesi adalah dalam sistem

Berdasarkan uraian mengenai kritikan yang muncul dari masyarakat serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Simbolon yang terkesan kontradiksi diatas serta ketertarikan