• Tidak ada hasil yang ditemukan

MicrosoftWordPenjelasanPBINo10 34 PBI 2008 2 .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MicrosoftWordPenjelasanPBINo10 34 PBI 2008 2 ."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN BANK INDONESIA

NOMOR 10/ 34 /PBI/2008

TENTANG

TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA

OLEH BANK INDONESIA

I. UMUM

Krisis keuangan global yang terjadi saat ini telah memberikan tekanan yang besar

terhadap kondisi perekonomian Indonesia, khususnya tekanan terhadap nilai tukar

Rupiah. Sebagai lembaga yang memiliki tujuan mencapai dan memelihara

kestabilan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia berupaya mengurangi tekanan tersebut

dengan mendorong tersedianya pasokan valuta asing di pasar domestik melalui

penerimaan devisa hasil ekspor sehingga membantu meningkatkan likuiditas di

pasar domestik. Selanjutnya diharapkan bahwa dengan membaiknya kegiatan ekspor

akan memberi kontribusi mengurangi tekanan terhadap nilai rupiah sehingga dapat

berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

(2)

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Letter of Credit yang mendasari pelaksanaan ekspor mengacu pada aturan Uniform Customs and Practices for Documentary Credit (UCPDC) yang berlaku.

Pasal 5

Huruf a

Bukti Akseptasi dari Bank Pengaksep adalah pernyataan Bank

Pengaksep melalui SWIFT untuk melakukan Akseptasi sebesar nilai

nominal wesel dan membayarnya pada saat jatuh tempo. Apabila

terdapat perbedaan antara nilai nominal Akseptasi dengan nominal yang

dibayarkan pada saat jatuh tempo, maka Bank Indonesia akan

membebankan selisihnya kepada Bank Penjual.

Huruf b

Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh pengurus Bank yang

berwenang dan bermaterai cukup.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

(3)

Huruf g

Cukup jelas.

Pasal 6

Pemenuhan persyaratan dan kebenaran dokumen ekspor sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 mengacu kepada UCPDC yang berlaku.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Mekanisme valuta asing terhadap rupiah, misalnya: Bank Indonesia

membeli WEB dalam USD dan membayarkannya dengan cara

mengkonversikan dalam valuta rupiah.

Mekanisme valuta asing terhadap valuta asing yang sama, misalnya:

Bank Indonesia membeli WEB dalam EUR dan membayarkannya dalam

valuta EUR.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 9

Ayat (1)

Konfirmasi yang disampaikan kepada Bank Pengaksep mengenai

kewajiban membayar WEB tersebut, diinformasikan kepada Bank

Indonesia c.q. Direktorat Pengelolaan Devisa.

Biaya konfirmasi atas pembayaran WEB pada saat jatuh tempo

dibebankan kepada Bank Penjual.

(4)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pelaksanaan Hak Regres dilakukan Bank Indonesia apabila pada saat

jatuh tempo wesel, Bank Indonesia tidak menerima pembayaran dari

Bank Pengaksep.

Besarnya administration fee ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Pelaksanaan pembebanan akan diinformasikan kepada Bank Penjual

paling lambat pada pukul 14.00 WIB hari yang sama dengan

pelaksanaan pendebetan rekening giro valuta asing Bank Penjual.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

(5)

Setelah transaksi pembelian WEB oleh Bank Indonesia dilakukan, dan

apabila dikemudian hari rating Bank Pengaksep mengalami penurunan

sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagaimana dipersyaratkan pada

awal transaksi, hal ini tidak berakibat pada pembatalan transaksi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “Peringkat Komposit” adalah peringkat akhir

tingkat kesehatan Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Setelah transaksi pembelian WEB oleh Bank Indonesia dilakukan, dan

apabila dikemudian hari Peringkat Komposit mengalami penurunan

sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagaimana dipersyaratkan pada

awal transaksi, hal ini tidak berakibat pada pembatalan transaksi.

Pasal 14

Ayat (1)

Setelah transaksi pembelian WEB oleh Bank Indonesia dilakukan, dan

apabila dikemudian hari modal bank mengalami penurunan sehingga

outstanding transaksi melampaui batasan maksimal 20% (dua puluh per seratus) dari modal Bank Penjual (Tier-1), hal ini tidak berakibat pada

pembatalan transaksi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

(6)

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “sarana lainnya” antara lain Sistem Laporan

Harian Bank Umum (LHBU) atau Bloomberg.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Jangka waktu penatausahaan dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang mengatur mengenai dokumen perusahaan.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Yang dimaksud dengan “sarana lainnya” antara lain Sistem Laporan Harian

Bank Umum (LHBU) atau Bloomberg.

(7)

Pasal 25

Ayat (1)

Pemeriksaan ketidaksesuaian dan ketidakbenaran dokumen transaksi

penjualan WEB serta kewajaran transaksi, dapat dilakukan Bank

Indonesia melalui pemeriksaan umum ataupun pemeriksaan khusus.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Perhitungan pengenaan bunga pembatalan transaksi dilakukan sejak

tanggal pembelian (pengkreditan rekening Bank Penjual) sampai dengan

waktu terjadinya pembatalan transaksi.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Dari segi waktu, pengerjaan pelat beton bertulang konvensional membutuhkan waktu ± 98 hari, sedangkan pelat beton prategang pracetak membutuhkan ± 63 hari,

(11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bagaimana membuat nilai-nilai ini bisa kembali menjadi pedoman dan pengamalan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan asuhan kefarmasian di apotek yang telah diterapkan oleh Apoteker atau Farmasis dan untuk mengetahui kepuasan

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,090 yang dalam hal ini berarti variabel perilaku kepemimpinan

reduksi 'utaran 'ada tingkat 'ertama dilakukan oleh roda gigi miring ganda dengan efisiensi mekanis ;64 dan tingkat kedua oleh roda gigi lurus dengan efisiensi mekanis 36..

penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yang berjudul Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana dengan Studi Kasus: Kelompok Masyarakat Peduli

SAI seharusnya selalu diukur setelah anda mengatur camber dan caster ke spesifikasi yang tepat atau sedekat mungkin dengan spesifikasi. Periksa suku cadang suspensi yang sudah

Pengurangan pemasokan dilakukan dari sisi hukum dan peraturan, dengan memberikan sanksi hukum yang berat bagi pengedar narkoba, sedangkan pengurangan permintaan dilakukan dengan