• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

Pengembangan Sutera Alam

di Kabupaten Cianjur 2008

Oleh:

(2)

ianjur merupakan kabupaten yang telah, sedang dan terus mengembangkan persuteraan alam di Jawa Barat secara terintegrasi, mulai dari budidaya murbei hingga produksi benang sutera, karena memiliki agroklimat yang sesuai, lokasinya strategis serta masyarakatnya bersifat agraris dan memiliki pengalaman dalam mengelola usaha persuteraan alam sejak 1997 hingga saat ini. Program tersebut dikembangkan sebagai pelaksanaan peraturan bersama Menteri Kehutanan, Menteri Koperasi dan Menteri Perindustrian Tahun 2006.

C

Pengembangan persuteraan alam yang merupakan kegiatan agroindustri dan meliputi pembibitan ulat sutera, budidaya tanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera, pemintalan benang, pertenunan, pembatikan/ pencelupan, garmen dan pembuatan barang jadi lain termasuk pemasarannya.

Dalam penyediaan ulat sutera, setiap petani menerima ulat kecil instar 3 dari perusahaan intinya untuk memelihara ulat tersebut atau kelompok tani yang telah mampu memelihara ulat kecil. Bibit telur yang diproduksi adalah jenis Bivoltin, dengan sumber bibit telur ulat berasal dari Perum Perhutani. Namun, sampat saat ini, sertifikasi telur belum dapat dilakukan.

Tingkat produksi kokon hasil pemeliharaan petani masih sangat beragam, yaitu berkisar dari 12 – 43 kg per boks. Dengan produksi kokon sebesar 8.220 kg per tahun.

Untuk tingkat perkembangan harga saat ini harga telur ulat sutera 45.000/ box belum termasuk ongkos kirim. Jumlah per boks 25.000. Harga ulat kecil untuk petani pemelihara ulat besar Rp. 125.000,-. Harga kokon masih berfluktuasi, berkisar Rp. 13.000 – Rp. 25.000 / kg. Sedangkan harga benang sutera saat ini antara 280.000 per kilogram.

Kabupaten Cianjur hingga saat ini baru mengembangkan industri benang sutera, namun benang yang dihasilkan dari reeling dan re-reeling dari mesin sederhana kualitasnya masih belum optimal. Di Kabupaten Cianjur, ada kelompok yang akan memproduksi benang dan bersedia menjadi mitra petani yaitu PT. Petromat Surya Nusantara, KUB Aurarista dan Vedca.

Dalam prosesnya, benang sutera yang dihasilkan dari reeling dan re-reeling setelah di twisting digunakan untuk kegiatan pertenunan. Daerah pertenunan kain sutera antara lain di Sukabumi, Bogor, Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Kebutuhan benang sutera untuk Jawa Barat adalah sebanyak 1100 kg pada tahun 2007.

Potensi pasar benang sutera

Kebutuhan benang sutera dunia saat ini mencapai 118.000 ton per tahun, sedangkan I ndonesia hanya menghasilkan benang 81,5 ton/ tahun. Sementara kebutuhan benang sutera domestik 700 ton/ tahun, sisanya sebesar 618,5 ton di impor dari China. Sementara kebutuhan kain sutera untuk industri batik, berdasarkan hasil survey pada tahun 2003, yaitu :

 Pekalongan : 400.000 m setara dengan 40 ton benang

 Solo : 350.000 m setara dengan 35 ton benang

 Cirebon : 250.000 m setara dengan 25 ton benang

 Garut & Tasikmalaya : 150.000 m setara dengan 15 ton benang

(3)

III-2

Strategi pembinaan dan pengembangan sutera alam :

 Memberikan kebijakan dan komitmen yang jelas guna mendukung pengembangan persuteraan di Kabupaten Cianjur,

 Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan persuteraan alam,

 Menyiapkan lahan untuk pengembangan persuteraan alam,

 Mempercepat pengembangan wilayah dalam rangka menentukan unit sentra persuteraan pada wilayah kecamatan,

 Menumbuhkembangkan persuteraan alam pada daerah –daerah potensial.

 Menyiapkan SDM untuk pembinaan dan pengelolaan persuteraan alam,

 Memberikan kemudahan administrasi perizinan investasi bagi para investor yang akan bergerak dalam bidang persuteraan alam,

 Membangun sarana dan prasarana penunjang pengembangan persuteraan alam,

Memfasilitasi petani yang akan berbudidaya murbei dan memelihara ulat sutera.

Sasaran kontribusi produksi sutera di Kabupaten Cianjur adalah sebesar 5% dari total produksi di I ndonesia. Pengembangan produk berdaya saing ditandai dengan :

 Peningkatan produksi dan kualitas produk dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri

 Pengembangan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan SDM persuteraan alam.

 Pemanfaatan teknologi maju dan tepat guna

 Penerapan standard produk

 Pembentukan pusat informasi dan pengkajian persuteraan alam

Referensi

Dokumen terkait

1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan. 2) Karena dimanfaatkan,barang dan hartan yang dititipkan tersebut tentu

Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran 4ang akan disampaikan serta mengaitkann4a dengan aplikasi dalam kehidupan sehari9hari sehingga 1isa menam1ah motiasi

Preferensi pelaku usaha dalam pengembangan persuteraan alam di Kabupaten Enrekang adalah penurunan kualitas telur ulat sutera dan keterbatasan modal sarana

Penggunaan campuran yang paling kuat untuk membantu menaikan kuat tekan adalah campuran dengan abu ampas tebu 8% + abu cangkang kerang 14% pada umur 28 hari dan

Hasil analisis keragaman (ANOVA) menunjukan bahwa perbedaan persentase pemberian pakan fermentasi, pakan kombinasi dan pakan alami berpengaruh nyata terhadap kepadatan puncak

Mendaftar dengan menyerahkan FORMULIR PENGAMBILAN IJAZAH diisi, dilengkapi dengan berkas persyaratan yang diminta dan ditandatangani, kepada yang telah Staf

NIP : 196207051988032010 Email :niken_herawati@uny.ac.id Unit Kerja :Fakultas Bahasa dan Seni Status :Dosen..

Sebagaimana diketahui bahwa selama masa sanggah tanggal 1 September 2014 sampai dengan tanggal 3 September 2014 di dalam sistem SPSE Kota Tangerang Selatan, maka