8B. PAPARAN PROF. SUDIRMAN

Oleh: Sudirman (Rektor UHT)

“MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI

NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM

YANG BERMARTABAT ” (KOMISI KEAMANAN)

KATA KUNCI:

1.NEGARA KEPULAUAN

2.BERDAULAT

3.NEGARA MARITIM

BERMARTABAT

INDONESIA

NEGARA KEPULAUAN

Jumlah Pulau : + 17.504

Garis Pantai : + 81.000 km (kedua terpanjang setelah Kanada) Luas Wilayah Daratan : 1,9 Juta km2

sa gat ako odatif terhadap pe garuh

NEGARA KEPULAUAN-

BERMARTABAT

(INSTRUMEN DASAR)

1. POSISI: WILAYAH NKRI BERADA DIANTARA DUA

BENUA DAN DUA SAMUDERA, SBG NEG

KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA DAN BERADA

DI ATAS

’RING OF FIRE’

(RAWAN BENCANA).

2. KAYA, MEMILIKI POTENSI KEMARITIMAN: SDM,

SDA DAN SDAB, SARPRAS, & NILAI-NILAI

KEARIPAN LOKAL)

3. MAMPU, MEMILIKI KEMAMPUAN: MODAL,

IPTEK, BIROKRASI & IDEOLOGI

1,128

suku

dan

731

bahasa daerah

KEAMANAN NASIONAL

1. DIMENSI PERTAHANAN NEGARA

2. DIMENSI STABILITAS DLM NEGERI

3. DIMENSI KETERTIBAN PUBLIK

4. DIMENSI KEAMANAN INSANI

CAKUPAN KEAMANAN NASIONAL

1. PERTAHANAN EKSTERNAL

2. KEAMANAN INTERNAL

3. KETERTIBAN PUBLIK

OBYEK KEAMANAN NASIONAL

DEFINISI KEAMANAN NASIONAL

UPAYA POLITIK PEMERINTAH

YANG BERTUJUAN UNTUK MENCIPTAKAN KONDISI AMAN

BAGI TERSELENGGARANYA PEMERINTAHAN

DAN KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA

SHG MAMPU MERAIH TUJUAN & KEPENTINGAN NASIONAL

DARI SEGALA BENTUK ANCAMAN DAN GANGGUAN

VARIABEL INTERVENING (1)

(

MENUJU NEGARA MARITIM YG BERMARTABAT)

1. Peran Parlemen Dalam Reformasi Sektor Keamanan.

2. Kementerian Pertahanan dan Penegakan

Supremasi Sipil Dalam Reformasi Sektor Keamanan 3. Reformasi TNI.

4. Reformasi POLRI.

5. Reformasi Intelijen dan Badan Intelijen Negara. 6. Desentralisasi Sektor Keamanan dan Otonomi

Daerah.

7. HAM, Akuntabilitas dan Penegakan Hukum di Indonesia.

8. Polisi Pamongpraja dan Reformasi Sektor Keamanan.

VARIABEL INTERVENING (2)

(

MENUJU NEGARA MARITIM YG BERMARTABAT)

10. Pemilihan dan Rekrutmen Aktor-Aktor Keamanan–Imigrasi & Bea Cukai

11. Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dan Reformasi Sektor Keamanan.

12. Pengawasan Anggaran dan Pengadaan di Sektor Keamanan-APBN

13. Komisi Intelijen & BNPT

14. Program Pemolisian Masyarakat –Hansip

15. Kepedulian Pada Mitigasi Bencana – Basarnas, BNPB dan PMI

16. Kebebasan Informasi dan Reformasi Sektor Keamanan (Regulasi – KIP – UU 14/2008)

VARIABEL TERIKAT

(Variabel Yang Dipengaruhi)

MENUJU NEGARA

MARITIM YANG

BERMARTABAT

MENUJU NEGARA MARITIM YG BERMARTABAT

(Y)

OPERASIONALISASI VARIABEL



POSISI (X₁)

HARGA DIRI

-KARAKTER

(X₄)

R-x18 VARIABEL ₁.x₂.y

INTERVENING (Y₁)

KEKAYAAN ALAM & SUMBER DAYA

(X₂)

KEMAMPUAN

KEBIJAKAN

1. MELAKUKAN KAJIAN KEBIJAKAN MASALAH KEAMANAN,

2. MENGIMPLEMENTASIKAN RESOLUSI KONFLIK DAN HAK ASASI MANUSIA (POLICY RESEARCH)

3. MENGEMBANGKAN DIALOG ANTARA BERBAGAI

STAKEHOLDERS (MASYARAKAT SIPIL,

PEMERINTAH, LEGISLATIF, DAN INSTITUSI LAINNYA)YG TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN

UNTUK MENGAKSELERASI PROSES REFORMASI SEKTOR KEAMANAN,

4. MEMPERKUAT PERAN SERTA MASYARAKAT SIPIL 5. MENDORONG PENYELESAIAN KONFLIK DAN

STRATEGI

1. MEMPROMOSIKAN TATA KELOLA

PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN REFORMASI SEKTOR KEAMANAN.

2. MENDORONG PENGEMBANGAN

NORMA-NORMA YANG SESUAI DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL.

3. MEMBUAT USULAN-USULAN KEBIJAKAN

4. MENGADAKAN PROGRAM KONSULTASI BAGI MASYARAKAT.

5. MENINGKATKAN KOHESIVITAS PARA MITRA: PEMERINTAH, PARLEMEN, MASYARAKAT SIPIL, ORGANISASI INTERNASIONAL, DAN PARA

AKTOR SEKTOR KEAMANAN SEPERTI MISALNYA KEPOLISIAN, LEMBAGA

UPAYA

• TINGKATKAN PARTISIPASI STRAKE HOLDER

• MEMBANGUN POLA HUBUNGAN KEMITRAAN

• PERBANYAK PELATIHAN

• TINGKATKAN OPERASI KAMLA

LAKUKAN PERUBAHAN

SEKARANG JUGA !!!

WALAUPUN BANYAK

TANTANGAN DAN

PERUBAHAN BANYAK