Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan: Relevansi Studi Komparatif Ijtihad terhadap Objektif Pendidikan
Bab ini mengupas relevansi studi komparatif metode ijtihad Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah serta Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama mengenai hukum aborsi terhadap objektif pembelajaran. Kajian ini penting karena memperlihatkan bagaimana dua mazhab besar Islam di Indonesia mendekati isu kontemporer yang kompleks melalui pendekatan ijtihad. Pemahaman ini krusial bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran kritis dan analitis dalam konteks fiqh kontemporer dan memahami keragaman interpretasi dalam Islam. Analisis ini juga melatih mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori ushul fiqh dalam menilai metode ijtihad yang berbeda, sekaligus memperkaya pemahaman mereka tentang metodologi penelitian kualitatif, khususnya studi komparatif.
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
Latar belakang menunjukan perlunya kajian komparatif ijtihad dalam konteks isu aborsi. Permasalahan utama yang dikaji adalah perbedaan dan persamaan pendekatan ijtihad Muhammadiyah dan NU, termasuk sumber hukum, metode istimbat, dan kesimpulan hukum yang dihasilkan. Hal ini relevan dengan objektif pendidikan yang menekankan pada pemahaman perbedaan pendapat dalam Islam dan pentingnya berijtihad secara bertanggung jawab.
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Rumusan masalah yang diajukan terarah pada metode ijtihad kedua lembaga dalam menentukan hukum aborsi dan perbandingan keduanya. Tujuan penelitian sejalan dengan objektif pendidikan tinggi, yaitu untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan mengevaluasi berbagai metode ijtihad serta memahami implikasi hukumnya. Rumusan masalah tersebut jelas dan terukur, sesuai dengan kaidah penyusunan penelitian ilmiah.
1.3 Metodologi Penelitian dan Analisis Data
Metodologi penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif dengan pendekatan studi komparatif, sangat relevan dengan permasalahan yang dikaji. Penggunaan metode dokumentasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data memastikan data yang komprehensif. Analisis data deskriptif komparatif dan deduktif membantu mahasiswa memahami proses berpikir kedua lembaga dan membandingkannya secara sistematis. Ini melatih mahasiswa dalam mengolah data kualitatif dan melakukan analisis komparatif yang obyektif.
1.4 Kajian Pustaka dan Kegunaan Penelitian
Kajian pustaka menunjukkan penelitian sebelumnya yang relevan dan perbedaannya dengan penelitian ini. Kegunaan penelitian, baik teoritis maupun praktis, dijelaskan dengan baik dan sejalan dengan objektif pendidikan, yaitu memperkaya khazanah keilmuan dan memberikan kontribusi praktis bagi pemahaman fiqh kontemporer, khususnya dalam konteks perbedaan pendapat ulama. Hal ini penting untuk membentuk lulusan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan isu-isu kontemporer.
II. Metode Ijtihad Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
Bab ini membahas metode ijtihad Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah dalam menentukan hukum aborsi. Pembahasan ini relevan secara pedagogis karena memberikan contoh konkret aplikasi teori-teori ushul fiqh dalam konteks permasalahan aktual. Mahasiswa dapat menganalisis bagaimana Muhammadiyah menggunakan pendekatan bayani, ta’lili, dan istishlahi dalam proses ijtihadnya, serta bagaimana mereka sampai pada kesimpulan hukumnya. Ini penting untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa, serta kemampuan mereka untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari.
2.1 Sejarah dan Landasan Pemikiran Muhammadiyah
Sejarah dan landasan pemikiran Muhammadiyah memberikan konteks penting dalam memahami metode ijtihad mereka. Pembahasan ini membantu mahasiswa memahami bagaimana konteks sejarah dan pemikiran keagamaan mempengaruhi proses ijtihad suatu lembaga. Dengan memahami sejarah dan latar belakang pemikiran, mahasiswa akan lebih mampu menganalisis dan mengapresiasi metode ijtihad yang digunakan.
2.2 Metode Istimbat Hukum dan Sumber Hukum
Penjelasan tentang sumber hukum (Al-Qur'an dan Sunnah) dan metode istimbat hukum (bayani, ta’lili, istishlahi) yang digunakan oleh Muhammadiyah sangat penting. Ini melatih mahasiswa dalam mengidentifikasi dan menganalisis berbagai metode penafsiran teks keagamaan serta memahami bagaimana metode-metode tersebut diaplikasikan dalam praktik ijtihad. Pembahasan ini juga memperkuat pemahaman mahasiswa tentang kerangka berpikir hukum Islam.
2.3 Putusan Hukum Aborsi dan Argumentasinya
Analisis putusan hukum aborsi Muhammadiyah beserta argumentasinya membantu mahasiswa memahami proses pengambilan keputusan dalam lembaga keagamaan. Mahasiswa dapat mengkaji bagaimana dalil-dalil keagamaan dan kaidah-kaidah ushul fiqh digunakan untuk mendukung argumentasi. Ini melatih mahasiswa dalam berpikir kritis, menganalisis argumentasi, dan membentuk opini berdasarkan data dan analisis yang obyektif.
III. Metode Ijtihad Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama
Bab ini membahas metode ijtihad Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dalam menentukan hukum aborsi. Pembahasan ini memberikan perbandingan yang penting dengan metode ijtihad Muhammadiyah, sehingga mahasiswa dapat memahami keragaman pendekatan dalam fiqh kontemporer. Analisis ini menekankan pada bagaimana NU menggunakan pendekatan qawli, ilhaqi, dan manhaji dalam proses ijtihadnya. Ini melatih mahasiswa dalam memahami dan mengapresiasi berbagai pendekatan dalam penafsiran dan pengambilan keputusan hukum Islam.
3.1 Sejarah dan Landasan Pemikiran NU
Sejarah dan pemikiran NU memberikan konteks penting dalam memahami pendekatan ijtihad mereka. Pembahasan ini membantu mahasiswa memahami perbedaan pendekatan antara NU dan Muhammadiyah dalam konteks sejarah, tradisi, dan pemikiran keagamaan. Dengan memahami latar belakang ini, mahasiswa akan lebih mampu menganalisis dan mengapresiasi perbedaan metode ijtihad.
3.2 Metode Istimbat Hukum dan Sumber Hukum
Penjelasan sumber hukum (Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, Qiyas, dan pendapat ulama) dan metode istimbat (qawli, ilhaqi, manhaji) yang digunakan NU sangat penting. Ini melatih mahasiswa dalam membandingkan berbagai sumber hukum dan metode istimbat yang digunakan dalam fiqh Islam. Pembahasan ini memperluas pemahaman mahasiswa tentang keragaman pendekatan dalam hukum Islam.
3.3 Putusan Hukum Aborsi dan Argumentasinya
Analisis putusan hukum aborsi NU dan argumentasinya melengkapi perbandingan dengan metode ijtihad Muhammadiyah. Mahasiswa dapat menganalisis bagaimana dalil-dalil keagamaan dan kaidah-kaidah ushul fiqh digunakan untuk mendukung argumentasi NU. Ini melatih mahasiswa dalam berpikir kritis dan membandingkan argumentasi yang berbeda dalam konteks yang sama.
IV. Analisis Komparatif Metode Ijtihad
Bab ini membandingkan dan menganalisis metode ijtihad Muhammadiyah dan NU dalam menentukan hukum aborsi. Pembahasan ini merupakan inti dari penelitian dan memiliki nilai pedagogis yang tinggi. Dengan membandingkan kedua pendekatan, mahasiswa dapat memahami keragaman interpretasi dalam Islam, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam konteks fiqh kontemporer. Analisis ini juga melatih mahasiswa untuk mengapresiasi keragaman pendapat dalam Islam tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar keagamaan.
4.1 Persamaan dan Perbedaan Metode Ijtihad
Analisis komparatif ini menunjukan persamaan dan perbedaan pendekatan ijtihad Muhammadiyah dan NU. Mahasiswa dapat mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam sumber hukum yang digunakan, metode istimbat, dan argumentasi yang diajukan. Ini melatih mahasiswa dalam berpikir sistematis, membandingkan, dan mengkontraskan berbagai informasi untuk menghasilkan kesimpulan yang obyektif.
4.2 Implikasi Hukum dan Relevansi Kontemporer
Analisis implikasi hukum dari perbedaan metode ijtihad sangat penting. Mahasiswa dapat memahami bagaimana perbedaan pendekatan ini menghasilkan kesimpulan hukum yang berbeda dan dampaknya terhadap masyarakat. Ini melatih mahasiswa untuk berpikir kritis tentang implikasi sosial dan keagamaan dari berbagai interpretasi hukum Islam dalam konteks kontemporer.
V. Kesimpulan dan Saran
Bab ini merangkum hasil analisis komparatif dan memberikan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut. Kesimpulan yang disajikan harus terstruktur, jelas, dan mencerminkan hasil analisis secara keseluruhan. Saran-saran yang diberikan harus relevan dan konstruktif, dapat berupa saran untuk penelitian lebih lanjut atau implikasi praktis bagi pengembangan pemahaman fiqh kontemporer. Ini melatih mahasiswa untuk menyusun kesimpulan yang ringkas dan memberikan saran yang berbasis data dan analisis.
5.1 Kesimpulan Umum
Kesimpulan secara ringkas menyimpulkan temuan utama penelitian tentang persamaan dan perbedaan metode ijtihad Muhammadiyah dan NU dalam menentukan hukum aborsi. Ini menguji kemampuan mahasiswa untuk merangkum informasi dan menyajikannya secara ringkas dan koheren.
5.2 Saran untuk Pengembangan Keilmuan
Saran untuk pengembangan keilmuan dapat berupa usulan untuk penelitian lebih lanjut atau pengembangan teori. Ini melatih kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis dan inovatif, sekaligus memberikan kontribusi untuk pengembangan keilmuan di bidang fiqh kontemporer.
Referensi Dokumen
- Al-An'am: 151
- Al-Isra: 31
- Al-Isra: 33
- Al-Baqarah: 205
- An-Nisa: 29