30
Bab IV
Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan
hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah
dengan menggunakan program Statistic Package for the
Social Science (SPSS). Adapun analisis dan pembahasan
tersebut untuk menjawab persoalan penelitian.
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian
kuesioner baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh peneliti kepada para pegawai yang berada di kantor
Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili Timor-Leste,
yang terletak di RUA AV. Martires da Patria, Mandarin
Dili, Telf 3331110. Jumlah kuesioner yang disebarkan
sebanyak 50 kuesioner dan semua kuesioner yang
dikembalikan memenuhi persyaratan untuk dapat
digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Berdasarkan data primer yang diperoleh
melalui kuesioner, kemudian dianalisis melalui tabulasi
dilihat dari distribusi responden berdasarkan jenis
31
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin
Prosentase %
1 Laki - laki 22 44,0
2 Perempuan 28 56,0
Jumlah 50 100,0
No Keterangan Jumlah
Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.1. dapat menunjukkan, bahwa
dari 50 responden jumlah responden perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.
Jumlah responden perempuan 28 orang atau 56 % dari
total responden dan jumlah laki – laki 22 orang atau 44 %
dari total responden.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasar Tingkat Pendidikan
Prosentase %
1 SD 2 4,0
2 SMP 5 10,0
3 SMA Sederajat 23 46,0
4 D3 2 4,0
5 S1 15 30,0
6 S2 3 6,0
Jumlah 50 100,0
No Keterangan Jumlah
Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.2. distribusi responden
berdasar tingkat pendidikan dapat menunjukkan, bahwa
sumber daya manusia (SDM) di kantor Secretaria de
32
tingkat pendidikan paling dominan 46 % SLTA sederajat
diikuti jenjang S1 sejumlah 30 % selanjutnya tingkat
pendidikan SMP, S2, SD dan D3.
Tabel 4.3
Distribusi Responden
Berdasar Usia
Prosentase %
1 < 26 Tahun 1 2.0
2 26 - 30 Tahun 8 16.0
3 31 - 35 Tahun 9 18.0
4 36 - 40 Tahun 14 28.0
5 41 - 45 Tahun 8 16.0
6 46 - 50 Tahun 8 16.0
7 > 50 Tahun 2 4.0
Jumlah 50 100.0
No Keterangan Jumlah
Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)
Berdasarkan tabel 4.3. distribusi responden
berjumlah 50 orang berdasar usia dapat menunjukkan,
bahwa jumlah terbesar dari responden berada pada
kelompok umur 36 – 40 tahun sebesar 28 %, diikuti
kelompok umur 31 – 35 tahun sebesar 18 %, kelompok
umur 26 – 30 tahun, kelompok umur 41 – 45, dan
kelompok 46 – 50 tahun masing – masing 18 %,
kelompok umur > 50 tahun 2 % dan kelompok umur < 26
33
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Kinerja Pegawai
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Validitas Item Kuesioner Kinerja Pegawai
Item
Item
No
No
Var01
0.3839
0.1806
Valid
Var07
0.2673
0.1806
Valid
Var02
0.3476
0.1806
Valid
Var08
0.6648
0.1806
Valid
Var03
0.6113
0.1806
Valid
Var09
0.2414
0.1806
Valid
Var04
0.7966
0.1806
Valid
Var10
0.8063
0.1806
Valid
Var05
0.3825
0.1806
Valid
Var11
0.2332
0.1806
Valid
Var06
0.3981
0.1806
Valid
Var12
0.8120
0.1806
Valid
Keterangan
r hasil r tabel
r hasil r tabel Keterangan
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2414 sampai dengan 0,7966 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner kinerja
pegawai adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
34
Tabel 4.5
Reliabilitas Kuesioner Kinerja Pegawai
Cronbach's Alpha N of Items
0.8341 12
Tabel di atas menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8341 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner kinerja pegawai dapat digunakan untuk
analisis data.
4.2.2 Motivasi
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Validitas Item Kuesioner Motivasi
Item Item
No No
Var13 0.8531 0.1806 Valid Var18 0.3042 0.1806 Valid Var14 0.5633 0.1806 Valid Var19 0.6574 0.1806 Valid Var15 0.7201 0.1806 Valid Var20 0.8833 0.1806 Valid Var16 0.2232 0.1806 Valid Var21 0.2487 0.1806 Valid Var17 0.8762 0.1806 Valid Var22 0.6462 0.1806 Valid
r hasil r tabel Keterangan r hasil r tabel Keterangan
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
35
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner motivasi
adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Reliabilitas Kuesioner Motivasi
Cronbach's Alpha N of Items
0.8636 12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
Alpha 0,8636 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner motivasi dapat digunakan untuk analisis data.
4.2.3 Disiplin Kerja
Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product moment untuk tiap item pertanyaan yang
disebarkan kepada responden dengan hasil sebagai
36
Tabel 4.8
Validitas Item Kuesioner Disiplin Kerja
Item Item
No No
Var23 0.7392 0.1806 Valid Var28 0.6026 0.1806 Valid Var24 0.5062 0.1806 Valid Var29 0.3544 0.1806 Valid Var25 0.5542 0.1806 Valid Var30 0.8039 0.1806 Valid Var26 0.2631 0.1806 Valid Var31 0.7800 0.1806 Valid Var27 0.4999 0.1806 Valid Var32 0.8221 0.1806 Valid
r hasil r tabel Keterangan r hasil r tabel Keterangan
Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai
total berkisar antara 0,2631 sampai dengan 0,8221 lebih
besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,
bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.
Dengan demikian seluruh item pada kuesioner disiplin
kerja adalah valid.
Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka
perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9
Reliabilitas Kuesioner Disiplin Kerja
Cronbach's Alpha N of Items
0.8688 12
Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s
37
reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari
kuesioner disiplin kerja dapat digunakan untuk analisis
data.
4.3 Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu
kinerja pegawai dan variabel independen yang terdiri dari
motivasi dan disiplin kerja. Untuk mengetahui keadaan
responden berdasarkan variabel yang diteliti, berikut
dipaparkan deskripsi data hasil pengukuran masing –
masing variabel. Nilai maksimum, minimum, rata – rata
dan standar deviasi masing – masing sebagai berikut :
Tabel 4.10
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
50 3.2 4.8 4.206 .3678
50 3.2 5.0 4.390 .4446
50 3.2 5.0 4.318 .4689
50 KINERJA
MOTIVASI DISIPLIN Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai pada table tersebut diperoleh dari nilai rata –
rata masing – masing variabel. Variabel kinerja memiliki
rata – rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 4,8
dengan nilai rata-rata untuk seluruh responden 4,2 dan
38
rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai
rata-rata untuk seluruh responden 4,39 dan standar
deviasi 0,44. Variabel Disiplin kerja memiliki rata – rata
skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai
rata-rata untuk seluruh responden 4,32 dan standar deviasi
0,47.
Frekwensi dan prosentase hasil pengukuran masing
– masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11.
Rekapitulasi Frekwensi dan Prosentase Variabel Penelitian
N % N % N %
Sangat Tinggi 4.21 - 5.00 31 62 36 72 34 68 Tinggi 3.41 - 4.20 19 38 13 26 15 30 Sedang 2.61 - 3.40 1 2 1 2 Rendah 1.81 - 2.60
Sangat Rendah 1.00 - 1.80
50
100 50 100 50 100
Min 3,20 3,20 3,20
Max 4,80 5,00 5,00
Mean 4,21 4,39 4,32
Stdev 0,37 0,44 0,47
Jumlah
Motivasi Disiplin Kerja
Range
Kategori Kinerja
Kinerja pegawai merupakan persepsi pegawai
terhadap kinerja pegawai sendiri di tempat kerjanya.
Maksudnya adalah pegawai diminta untuk menilai
kinerjanya sendiri dengan alat bantu angket yang
diserahkan oleh peneliti. Dari tabel tersebut dapat
menunjukkan, bahwa 62 % pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap kinerja mereka dan 38 %
39
kinerjanya. Berdasar nilai rata – rata sebesar 4,21
menunjukkan, bahwa rata – rata pegawai memiliki
persepsi yang tinggi pada kinerjanya. Secara keseluruhan
terdapat variasi skor kategori tinggi sebesar 3,20 sebagai
skor minimum dan skor sangat tinggi sebesar 4,80
sebagai skor maksimum.
Variabel motivasi mengukur persepsi pegawai
terhadap usaha yang dicurahkan untuk melaksanakan
pekerjaan di tempat kerjanya. Dari tabel tersebut dapat
menunjukkan, bahwa 72 % pegawai memiliki persepsi
yang sangat tinggi terhadap motivasi mereka dan 26 %
pegawai memiliki persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki
persepsi yang sedang terhadap motivasinya. Berdasar
nilai rata – rata sebesar 4,39 menunjukkan, bahwa rata –
rata pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada
motivasinya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
Variabel disiplin kerja mengukur persepsi pegawai
terhadap sikap, ketaatan norma, ketentuan dan kaidah
yang berlaku ditempat kerjanya secara sadar tanpa
melalui paksaan. Dari tabel tersebut dapat menunjukkan,
bahwa 68 % pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi
terhadap disiplin kerja mereka dan 30 % pegawai memiliki
persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki persepsi yang
40
rata sebesar 4,32, menunjukkan, bahwa rata – rata
pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada disiplin
kerjanya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor
kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan
skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.
4.4 Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih
dahulu data harus dipastikan kelayakannya dengan uji
asumsi. Uji asumsi yang digunakan pada analisis data ini
adalah normalitas dan heterokedastisitas.
4.4.1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini yang
dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
Test sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
50 50 50
50.24 43.72 43.180 4.552 5.222 4.6891 .147 .134 .172 .147 .115 .139 -.116 -.134 -.172 1.042 .946 1.219 .228 .332 .102 N
Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
KINERJA MOTIVASI DISIPLIN
Test distribution is Normal. a.
41
Pada tabel 4.12 tersebut di atas dapat
menunjukkan, bahwa nilai signifikansi variabel kinerja
0,228 motivasi 0,332 dan disiplin 0,102 > 0,05 maka
dapat disimpulkan, bahwa data residual terdistribusi
normal. Dengan demikian asumsi normalitas dapat
terpenuhi.
4.4.2. Uji Heterokedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan
pendekatan analisis grafik scatterplot dengan alat bantu
SPSS sebagai beriku :
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
Regression Standardized Predicted Value (Disiplin)
42
Scatterplot
Dependent Variable: KINERJA
Regression Standardized Predicted Value (Motivasi)
2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l ( K in e rj a ) 3 2 1 0 -1 -2 -3
Berdasarkan gambar 4.1. dapat menunjukkan,
bahwa titik – titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4.5. Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado
das Obras Públicas . Signifikansi masing – masing
variabel motivasi dan disiplin kerja dalam mempengaruhi
43
Tabel 4.13
Analisis Regresi
Model
Koefisien Regresi
t hitung t tabel
(Constant)
10.458
4.377
2.010
Motivasi
.316
2.172
2.010
Disiplin
.604
4.383
2.010
Dependent variable : Kinerja
Hasil perhitungan analisis regresi yang hasilnya
seperti pada tabel 4.13 dapat digunakan sebagai bahan
untuk mengambil keputusan penerimaan atau penolakan
hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis I
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel motivasi
terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan
variabel motivasi terhadap kinerja
pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n = jumlah sampel
44
Dari tabel 4.15 tersebut di atas dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 2,172 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di
kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.
b. Hipotesis II
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai.
Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang
signifikan variabel disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai.
Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010
Keterangan :
= 0,05
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Dari tabel 4.13 tersebut di atas dapat
menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja
= 4,383 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel disiplin
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di
45
Hasil tersebut menunjukkan, bahwa secara individu
variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
Públicas. Persamaan yang dihasilkan dari tabel koefisien
regresi sebagai berikut :
Y = 10,458 + 0,318 X1 + 0,604 X2
Y = Kinerja pegawai
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Disiplin kerja.
4.6. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi menunjukkan besarnya
kontribusi variabel independen yaitu variabel motivasi
dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu
variabel kinerja pegawai. Hasil perhitungan nilai koefisien
determinasi dengan alat bantu SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
.930a .864 .859 1.685 Model
1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI
a.
Berdasarkan tabel 4.14 tersebut di atas dapat
menunjukkan, bahwa nilai koefisien determinasi
46
kinerja pegawai sebesar 0,864 Ini berarti bahwa 86,4 %
kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel motivasi
dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 13,6 % kinerja
pegawai dijelaskan oleh variabel independen lain yang
belum masuk dalam penelitian ini.
4.7. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai berarti, bahwa semakin tinggi motivasi pegawai,
maka semakin tinggi kinerja pegawai tersebut, sebaliknya
semakin rendah motivasi pegawai maka semakin rendah
kinerja para pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Luthans (2006) adalah
proses sebagai langkah awal seseorang melakukan
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan
untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam penelitian ini
persepsi pegawai di kantor Secretaria de Estado das
Obras Públicas, masuk pada kategori motivasi yang
sangat tinggi, karena dari hasil pengisian angket
menunjukkan, bahwa 72 % memiliki motivasi yang
sangat tinggi. Artinya pegawai menilai dirinya memiliki
motivasi yang sangat tinggi meskipun ada yang masuk
kategori tinggi. Dengan demikian, pada umumnya
47
Dengan adanya motivasi yang positif maka akan
memberikan dorongan dari dalam diri pegawai untuk
bekerja yang lebih baik, sehingga kinerjanya akan
meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) dan
Novitasari (2005) menunjukkan, bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Bambang Saputra (2007) yang
menunjukkan, bahwa motivasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.
Selain variabel motivasi, variabel independen lain
yaitu variabel disiplin kerja secara statistic terbukti
berpengruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi disiplin kerja
pegawai, maka semakin tinggi kinerja pegawai,
sebaliknya semakin rendah disiplin kerja pegawai akan
semakin rendah kinerja pegawai.
Motivasi dijelaskan oleh Hasibuan (2002) adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dalam penelitian ini adanya pengaruh yang
positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras
48
kerja yang berarti, bahwa pegawai bekerja sesuai dengan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis tidak hanya
menyangkut masalah ketepatan waktu dalam bekerja
maupun ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan, tetapi juga menyangkut tingkah laku atau
perbuatan yang akan mempengaruhi terhadap
peningkatan kinerja pegawai.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa persepsi
pegawai terhadap disiplin kerja masuk pada kategori
sangat tinggi (68 %). Artinya pegawai menilai dirinya
memiliki disiplin yang sangat tinggi meskipun ada yang
masuk kategori tinggi dan sedang. Dengan demikian,
pada umumnya pegawai memiliki persepsi yang positif
terhadap disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja
yang positif maka akan membuat pegawai bekerja sesuai
dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
demi peningkatan kinerjanya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Narmodo (2008) dan Ubaldo (2010) yang
menunjukkan, bahwa disiplin kerja mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ahmad Saifudin (2011) yang
menunjukkan, bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh