• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili, Timor-Leste T2 912011004 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili, Timor-Leste T2 912011004 BAB IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

30

Bab IV

Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan

hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah

dengan menggunakan program Statistic Package for the

Social Science (SPSS). Adapun analisis dan pembahasan

tersebut untuk menjawab persoalan penelitian.

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian

kuesioner baik secara langsung maupun tidak langsung

oleh peneliti kepada para pegawai yang berada di kantor

Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili Timor-Leste,

yang terletak di RUA AV. Martires da Patria, Mandarin

Dili, Telf 3331110. Jumlah kuesioner yang disebarkan

sebanyak 50 kuesioner dan semua kuesioner yang

dikembalikan memenuhi persyaratan untuk dapat

digunakan sebagai data dan dijadikan sampel dalam

penelitian ini. Berdasarkan data primer yang diperoleh

melalui kuesioner, kemudian dianalisis melalui tabulasi

dilihat dari distribusi responden berdasarkan jenis

(2)

31

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin

Prosentase %

1 Laki - laki 22 44,0

2 Perempuan 28 56,0

Jumlah 50 100,0

No Keterangan Jumlah

Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.1. dapat menunjukkan, bahwa

dari 50 responden jumlah responden perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.

Jumlah responden perempuan 28 orang atau 56 % dari

total responden dan jumlah laki – laki 22 orang atau 44 %

dari total responden.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasar Tingkat Pendidikan

Prosentase %

1 SD 2 4,0

2 SMP 5 10,0

3 SMA Sederajat 23 46,0

4 D3 2 4,0

5 S1 15 30,0

6 S2 3 6,0

Jumlah 50 100,0

No Keterangan Jumlah

Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.2. distribusi responden

berdasar tingkat pendidikan dapat menunjukkan, bahwa

sumber daya manusia (SDM) di kantor Secretaria de

(3)

32

tingkat pendidikan paling dominan 46 % SLTA sederajat

diikuti jenjang S1 sejumlah 30 % selanjutnya tingkat

pendidikan SMP, S2, SD dan D3.

Tabel 4.3

Distribusi Responden

Berdasar Usia

Prosentase %

1 < 26 Tahun 1 2.0

2 26 - 30 Tahun 8 16.0

3 31 - 35 Tahun 9 18.0

4 36 - 40 Tahun 14 28.0

5 41 - 45 Tahun 8 16.0

6 46 - 50 Tahun 8 16.0

7 > 50 Tahun 2 4.0

Jumlah 50 100.0

No Keterangan Jumlah

Sumber : dat a pr imer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.3. distribusi responden

berjumlah 50 orang berdasar usia dapat menunjukkan,

bahwa jumlah terbesar dari responden berada pada

kelompok umur 36 – 40 tahun sebesar 28 %, diikuti

kelompok umur 31 – 35 tahun sebesar 18 %, kelompok

umur 26 – 30 tahun, kelompok umur 41 – 45, dan

kelompok 46 – 50 tahun masing – masing 18 %,

kelompok umur > 50 tahun 2 % dan kelompok umur < 26

(4)

33

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Kinerja Pegawai

Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi

Product moment dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4

Validitas Item Kuesioner Kinerja Pegawai

Item

Item

No

No

Var01

0.3839

0.1806

Valid

Var07

0.2673

0.1806

Valid

Var02

0.3476

0.1806

Valid

Var08

0.6648

0.1806

Valid

Var03

0.6113

0.1806

Valid

Var09

0.2414

0.1806

Valid

Var04

0.7966

0.1806

Valid

Var10

0.8063

0.1806

Valid

Var05

0.3825

0.1806

Valid

Var11

0.2332

0.1806

Valid

Var06

0.3981

0.1806

Valid

Var12

0.8120

0.1806

Valid

Keterangan

r hasil r tabel

r hasil r tabel Keterangan

Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai

total berkisar antara 0,2414 sampai dengan 0,7966 lebih

besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat

signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,

bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.

Dengan demikian seluruh item pada kuesioner kinerja

pegawai adalah valid.

Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka

perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan

(5)

34

Tabel 4.5

Reliabilitas Kuesioner Kinerja Pegawai

Cronbach's Alpha N of Items

0.8341 12

Tabel di atas menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s

Alpha 0,8341 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori

reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari

kuesioner kinerja pegawai dapat digunakan untuk

analisis data.

4.2.2 Motivasi

Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi

Product moment dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6

Validitas Item Kuesioner Motivasi

Item Item

No No

Var13 0.8531 0.1806 Valid Var18 0.3042 0.1806 Valid Var14 0.5633 0.1806 Valid Var19 0.6574 0.1806 Valid Var15 0.7201 0.1806 Valid Var20 0.8833 0.1806 Valid Var16 0.2232 0.1806 Valid Var21 0.2487 0.1806 Valid Var17 0.8762 0.1806 Valid Var22 0.6462 0.1806 Valid

r hasil r tabel Keterangan r hasil r tabel Keterangan

Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai

(6)

35

besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat

signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,

bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.

Dengan demikian seluruh item pada kuesioner motivasi

adalah valid.

Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka

perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan

metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7

Reliabilitas Kuesioner Motivasi

Cronbach's Alpha N of Items

0.8636 12

Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s

Alpha 0,8636 > 0,60 sehingga masuk dalam kategori

reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari

kuesioner motivasi dapat digunakan untuk analisis data.

4.2.3 Disiplin Kerja

Hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi

Product moment untuk tiap item pertanyaan yang

disebarkan kepada responden dengan hasil sebagai

(7)

36

Tabel 4.8

Validitas Item Kuesioner Disiplin Kerja

Item Item

No No

Var23 0.7392 0.1806 Valid Var28 0.6026 0.1806 Valid Var24 0.5062 0.1806 Valid Var29 0.3544 0.1806 Valid Var25 0.5542 0.1806 Valid Var30 0.8039 0.1806 Valid Var26 0.2631 0.1806 Valid Var31 0.7800 0.1806 Valid Var27 0.4999 0.1806 Valid Var32 0.8221 0.1806 Valid

r hasil r tabel Keterangan r hasil r tabel Keterangan

Koefisien korelasi (r hasil) antara item dengan nilai

total berkisar antara 0,2631 sampai dengan 0,8221 lebih

besar dari nilai r table untuk df =n-2 = 48 dengan tingkat

signifikansi 5 % dengan nilai 0,1806. Ini menunjukkan,

bahwa korelasi item dengan nilai totalnya adalah valid.

Dengan demikian seluruh item pada kuesioner disiplin

kerja adalah valid.

Setelah diuji validitas item – item kuesioner, maka

perlu diuji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan

metode Cronbach’s Alpha dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9

Reliabilitas Kuesioner Disiplin Kerja

Cronbach's Alpha N of Items

0.8688 12

Tabel tersebut menunjukkan, bahwa nilai Cronbach’s

(8)

37

reliable. Dengan demikian hasil yang diperoleh dari

kuesioner disiplin kerja dapat digunakan untuk analisis

data.

4.3 Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu

kinerja pegawai dan variabel independen yang terdiri dari

motivasi dan disiplin kerja. Untuk mengetahui keadaan

responden berdasarkan variabel yang diteliti, berikut

dipaparkan deskripsi data hasil pengukuran masing –

masing variabel. Nilai maksimum, minimum, rata – rata

dan standar deviasi masing – masing sebagai berikut :

Tabel 4.10

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

50 3.2 4.8 4.206 .3678

50 3.2 5.0 4.390 .4446

50 3.2 5.0 4.318 .4689

50 KINERJA

MOTIVASI DISIPLIN Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai pada table tersebut diperoleh dari nilai rata –

rata masing – masing variabel. Variabel kinerja memiliki

rata – rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 4,8

dengan nilai rata-rata untuk seluruh responden 4,2 dan

(9)

38

rata skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai

rata-rata untuk seluruh responden 4,39 dan standar

deviasi 0,44. Variabel Disiplin kerja memiliki rata – rata

skor terendah 3,2 dan skor tertinggi 5,0 dengan nilai

rata-rata untuk seluruh responden 4,32 dan standar deviasi

0,47.

Frekwensi dan prosentase hasil pengukuran masing

– masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11.

Rekapitulasi Frekwensi dan Prosentase Variabel Penelitian

N % N % N %

Sangat Tinggi 4.21 - 5.00 31 62 36 72 34 68 Tinggi 3.41 - 4.20 19 38 13 26 15 30 Sedang 2.61 - 3.40 1 2 1 2 Rendah 1.81 - 2.60

Sangat Rendah 1.00 - 1.80

50

100 50 100 50 100

Min 3,20 3,20 3,20

Max 4,80 5,00 5,00

Mean 4,21 4,39 4,32

Stdev 0,37 0,44 0,47

Jumlah

Motivasi Disiplin Kerja

Range

Kategori Kinerja

Kinerja pegawai merupakan persepsi pegawai

terhadap kinerja pegawai sendiri di tempat kerjanya.

Maksudnya adalah pegawai diminta untuk menilai

kinerjanya sendiri dengan alat bantu angket yang

diserahkan oleh peneliti. Dari tabel tersebut dapat

menunjukkan, bahwa 62 % pegawai memiliki persepsi

yang sangat tinggi terhadap kinerja mereka dan 38 %

(10)

39

kinerjanya. Berdasar nilai rata – rata sebesar 4,21

menunjukkan, bahwa rata – rata pegawai memiliki

persepsi yang tinggi pada kinerjanya. Secara keseluruhan

terdapat variasi skor kategori tinggi sebesar 3,20 sebagai

skor minimum dan skor sangat tinggi sebesar 4,80

sebagai skor maksimum.

Variabel motivasi mengukur persepsi pegawai

terhadap usaha yang dicurahkan untuk melaksanakan

pekerjaan di tempat kerjanya. Dari tabel tersebut dapat

menunjukkan, bahwa 72 % pegawai memiliki persepsi

yang sangat tinggi terhadap motivasi mereka dan 26 %

pegawai memiliki persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki

persepsi yang sedang terhadap motivasinya. Berdasar

nilai rata – rata sebesar 4,39 menunjukkan, bahwa rata –

rata pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada

motivasinya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor

kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan

skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.

Variabel disiplin kerja mengukur persepsi pegawai

terhadap sikap, ketaatan norma, ketentuan dan kaidah

yang berlaku ditempat kerjanya secara sadar tanpa

melalui paksaan. Dari tabel tersebut dapat menunjukkan,

bahwa 68 % pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi

terhadap disiplin kerja mereka dan 30 % pegawai memiliki

persepsi yang tinggi serta 2 % memiliki persepsi yang

(11)

40

rata sebesar 4,32, menunjukkan, bahwa rata – rata

pegawai memiliki persepsi yang sangat tinggi pada disiplin

kerjanya. Secara keseluruhan terdapat variasi skor

kategori sedang sebesar 3,20 sebagai skor minimum dan

skor sangat tinggi sebesar 5,00 sebagai skor maksimum.

4.4 Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih

dahulu data harus dipastikan kelayakannya dengan uji

asumsi. Uji asumsi yang digunakan pada analisis data ini

adalah normalitas dan heterokedastisitas.

4.4.1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini yang

dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov

Test sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

50 50 50

50.24 43.72 43.180 4.552 5.222 4.6891 .147 .134 .172 .147 .115 .139 -.116 -.134 -.172 1.042 .946 1.219 .228 .332 .102 N

Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

KINERJA MOTIVASI DISIPLIN

Test distribution is Normal. a.

(12)

41

Pada tabel 4.12 tersebut di atas dapat

menunjukkan, bahwa nilai signifikansi variabel kinerja

0,228 motivasi 0,332 dan disiplin 0,102 > 0,05 maka

dapat disimpulkan, bahwa data residual terdistribusi

normal. Dengan demikian asumsi normalitas dapat

terpenuhi.

4.4.2. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan

pendekatan analisis grafik scatterplot dengan alat bantu

SPSS sebagai beriku :

Gambar 4.1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: KINERJA

Regression Standardized Predicted Value (Disiplin)

(13)

42

Scatterplot

Dependent Variable: KINERJA

Regression Standardized Predicted Value (Motivasi)

2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l ( K in e rj a ) 3 2 1 0 -1 -2 -3

Berdasarkan gambar 4.1. dapat menunjukkan,

bahwa titik – titik menyebar secara acak, tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas

pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

4.5. Uji Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh variabel motivasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado

das Obras Públicas . Signifikansi masing – masing

variabel motivasi dan disiplin kerja dalam mempengaruhi

(14)

43

Tabel 4.13

Analisis Regresi

Model

Koefisien Regresi

t hitung t tabel

(Constant)

10.458

4.377

2.010

Motivasi

.316

2.172

2.010

Disiplin

.604

4.383

2.010

Dependent variable : Kinerja

Hasil perhitungan analisis regresi yang hasilnya

seperti pada tabel 4.13 dapat digunakan sebagai bahan

untuk mengambil keputusan penerimaan atau penolakan

hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis I

Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel motivasi

terhadap kinerja pegawai.

Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan

variabel motivasi terhadap kinerja

pegawai.

Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010

Keterangan :

 = 0,05

n = jumlah sampel

(15)

44

Dari tabel 4.15 tersebut di atas dapat

menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja

= 2,172 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel motivasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas.

b. Hipotesis II

Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel disiplin

kerja terhadap kinerja pegawai.

Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang

signifikan variabel disiplin kerja

terhadap kinerja pegawai.

Nilai t tabel (/2,n-k-1) = 2,010

Keterangan :

 = 0,05

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

Dari tabel 4.13 tersebut di atas dapat

menunjukkan, bahwa nilai t hitung variabel disiplin kerja

= 4,383 > t tabel = 2,010, oleh karena t hitung > t tabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel disiplin

kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di

(16)

45

Hasil tersebut menunjukkan, bahwa secara individu

variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras

Públicas. Persamaan yang dihasilkan dari tabel koefisien

regresi sebagai berikut :

Y = 10,458 + 0,318 X1 + 0,604 X2

Y = Kinerja pegawai

X1 = Motivasi Kerja

X2 = Disiplin kerja.

4.6. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi menunjukkan besarnya

kontribusi variabel independen yaitu variabel motivasi

dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu

variabel kinerja pegawai. Hasil perhitungan nilai koefisien

determinasi dengan alat bantu SPSS sebagai berikut :

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi

.930a .864 .859 1.685 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), DISIPLIN, MOTIVASI

a.

Berdasarkan tabel 4.14 tersebut di atas dapat

menunjukkan, bahwa nilai koefisien determinasi

(17)

46

kinerja pegawai sebesar 0,864 Ini berarti bahwa 86,4 %

kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel motivasi

dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 13,6 % kinerja

pegawai dijelaskan oleh variabel independen lain yang

belum masuk dalam penelitian ini.

4.7. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai berarti, bahwa semakin tinggi motivasi pegawai,

maka semakin tinggi kinerja pegawai tersebut, sebaliknya

semakin rendah motivasi pegawai maka semakin rendah

kinerja para pegawai.

Motivasi dijelaskan oleh Luthans (2006) adalah

proses sebagai langkah awal seseorang melakukan

tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau

dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan

untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam penelitian ini

persepsi pegawai di kantor Secretaria de Estado das

Obras Públicas, masuk pada kategori motivasi yang

sangat tinggi, karena dari hasil pengisian angket

menunjukkan, bahwa 72 % memiliki motivasi yang

sangat tinggi. Artinya pegawai menilai dirinya memiliki

motivasi yang sangat tinggi meskipun ada yang masuk

kategori tinggi. Dengan demikian, pada umumnya

(18)

47

Dengan adanya motivasi yang positif maka akan

memberikan dorongan dari dalam diri pegawai untuk

bekerja yang lebih baik, sehingga kinerjanya akan

meningkat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) dan

Novitasari (2005) menunjukkan, bahwa motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Bambang Saputra (2007) yang

menunjukkan, bahwa motivasi tidak berpengaruh

terhadap kinerja pegawai.

Selain variabel motivasi, variabel independen lain

yaitu variabel disiplin kerja secara statistic terbukti

berpengruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi disiplin kerja

pegawai, maka semakin tinggi kinerja pegawai,

sebaliknya semakin rendah disiplin kerja pegawai akan

semakin rendah kinerja pegawai.

Motivasi dijelaskan oleh Hasibuan (2002) adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. Dalam penelitian ini adanya pengaruh yang

positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai di kantor Secretaria de Estado das Obras

(19)

48

kerja yang berarti, bahwa pegawai bekerja sesuai dengan

peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis tidak hanya

menyangkut masalah ketepatan waktu dalam bekerja

maupun ketepatan waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan, tetapi juga menyangkut tingkah laku atau

perbuatan yang akan mempengaruhi terhadap

peningkatan kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa persepsi

pegawai terhadap disiplin kerja masuk pada kategori

sangat tinggi (68 %). Artinya pegawai menilai dirinya

memiliki disiplin yang sangat tinggi meskipun ada yang

masuk kategori tinggi dan sedang. Dengan demikian,

pada umumnya pegawai memiliki persepsi yang positif

terhadap disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja

yang positif maka akan membuat pegawai bekerja sesuai

dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis

demi peningkatan kinerjanya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Narmodo (2008) dan Ubaldo (2010) yang

menunjukkan, bahwa disiplin kerja mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Ahmad Saifudin (2011) yang

menunjukkan, bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Distribusi Responden
Tabel 4.4 Validitas Item Kuesioner Kinerja Pegawai
Tabel 4.5 Reliabilitas Kuesioner Kinerja Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

merumuskan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan perijinan terpadu, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan

BUKU SATUAN KEGIATAN HARIAN (SKH) AMAN AKANK-KANAK AL-UMM.. TAMBAAGUNG ARES

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi pada paket pekerjaan Perencanaan Pembangunan Turap Sei Kampar Desa Kuok, bersama ini kami mengundang

&#34;Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.&#34; (Confusius).. ANALISIS PROBABILITAS PERPINDAHAN KONSUMEN

Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) sebagai suatu organisasi melihat kebutuhan akan bidang geoteknik yang sangat pesat sehingga diperlukan adanya suatu acara

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi pada paket pekerjaan Perencanaan Jembatan Sei Terusan Desa Perupuk, bersama ini kami mengundang

Website e-CRM sebagai usulan sistem baru yang dihasilkan dari penelitian ini masih bersifat prototipe, artinya fitur atau layanan yang terdapat pada website tersebut belum

Kaitannya dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, tes dan pengukuran yang dimaksud adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecakapan pukulan Lob