• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013 TERHADAP KETERSEDIAAN AIR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013 TERHADAP KETERSEDIAAN AIR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG SKRIPSI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013 TERHADAP KETERSEDIAAN AIR

DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh : Dewi Novita Sari NIM : E100140157

Kepada

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

(2)
(3)

iii MOTTO

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bumiku yang sudah rapuh,

Ijinkan kuusap sedikit linangan air matamu, Akan kutunjukan kesesamaku

(5)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, September 2015

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad dan hidayahNYA sehingga Skripsi dengan judul “Analisis Penggunaan Lahan Tahun 2013 Terhadap Ketersediaan Air di Sub Daerah Aliran Sungai Blongkeng” dapat selesai tepat pada waktunya dan tidak mengalami hambatan yang berarti. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penyusun menyadari Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatannya. Ungkapan terima kasih penyusun sampaikan kepada:

1. Alloh SWT yang selalu melindungi dan memberikan kesempatan untuk menimba ilmu yang baik dan bermanfaat.

2. Kedua orang tua dan keluarga yang membiayai kuliah.

3. Bapak Drs. Yuli Priyana, M.Si dan Bapak Drs. Munawar Cholil, M.Si selaku Dosen Pembimbing telah memberikan pengarahan dengan sabar dan jawaban atas semua pertanyaan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Dra. Alif Noor Anna, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan sarannya guna perbaikan.

5. Bapak Ir. Taryono, M.Si dan Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc selaku Pembahas 2 dan 3 dalam seminar proposal yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

6. Bapak Ir. Paimin, M.Sc sebagai mentor, guru dan pemberi nasihat secara bijaksana bagi penulis untuk pengembangan skripsi ini di kemudian hari. 7. Kepala Klimatologi Semarang (BMKG) dan staff yang telah mengijinkan

penulis memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam skripsi ini.

8. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur dan BPS Kabupaten Magelang mengijinkan penulis memperoleh data tambahan yang dibutuhkan dalam skripsi ini.

(7)

vii

9. Kekasihku Kusuma Prayoga Basuki Putra, S.Si tanpa lelah selalu memberikan bahunya saat suka dan duka.

10. Sahabat-sahabatku D3 UGM Vinia, Tomy, Afiyat, Fajar, Adit dan Hanung yang selalu ada untuk membantuku.

11. Sahabat-sahabatku S1 UMS Ani, Falistya, Rahit “Jhon” Iskandar, Alfira, Miftah, Ghufron, Ivan dan Simbah yang selalu memberi keceriaan selama penulis berkuliah di UMS.

12. Pak Dodi, Pak Supri, Pak Rachmad dan Pak Agus selaku Pegawai Fakultas Geografi UMS dan teman-teman angkatan 2011 yang telah banyak membantu dan memberi semangat selama penyusunan skripsi ini. 13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah membantu

sampai selesainya skripsi ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini penyusun mengucapkan terima kasih. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila ada kekeliruan dan kekurangan dalam penulisan laporan ini dengan kerendahan hati penyusun mohon maaf. Segala kritik dan saran yang sifatnya membangun guna pembenahan lebih lanjut diterima dengan lapang dada. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Surakarta, September 2015 Penulis

(8)

viii

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR

TERHADAP POLA PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013 DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG

Dewi Novita Sari1, Yuli Priyana2, Munawar Cholil3

1

Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2,3

Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dewinovita15@gmail.com

ABSTRAK

Kekeringan lahan pertanian yang melanda sebagian wilayah Sub DAS Blongkeng tahun 2013 mempengaruhi imbangan air di dalamnya. Potensi ketersediaan air non domestik dipengaruhi oleh kebutuhan di tiap pola penggunaan lahan. Berkurangnya lahan untuk serapan dan tampungan curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan sistem Sub DAS. Tujuan dari penelitian ini 1) Estimasi ketersediaan air di Sub DAS Blongkeng, 2) Memperkirakan kebutuhan air berdasarkan pola penggunaan lahan tahun 2013 di Sub DAS Blongkeng, dan 3) Menganalisa keseimbangan air berdasarkan bulan basah dan bulan kering dalm lingkup kajian Sub DAS.

Metode penelitian ini menggunakan perhitungan neraca air Thronthwaite Matter, sumber data hidrometereologi berupa curah hujan dan temperatur 3 stasiun sekitar Sub DAS Blongkeng selama 10 tahun (2004-2013). Kebutuhan air tiap pola penggunaan lahan didapat melalui pengolahan data Penginderaan Jauh berbasis Sistem Informasi Geografi. Citra Landsat 8 perekaman Juni 2013 diolah menjadi peta penggunaan lahan tahun 2013 Sub DAS Blongkeng, dilakukan survey dengan metode survey purposif sampling. Luas tiap penggunaan lahan dapat diketahui untuk perhitungan kebutuhan air. Potensi ketersediaan air merupakan perbandingan antara jumlah ketersediaan dengan kebutuhan air.

Hasil penelitian berupa 1) Estimasi ketersediaan air bulan basah (November – April) memiliki nilai surplus tertinggi pada bulan Febuari yakni 193 mm, sedangkan untuk bulan kering (Mei – Oktober) memiliki nilai defisit tertinggi -184 mm bulan Agustus. Bulan Juni hingga September dapat diprediksikan rawan bencana kekeringan, karena memiliki rerata defisit >-160 mm/tahun di daerah Dukun Selatan dan Muntilan Selatan, 2) Kebutuhan air tertinggi lahan sawah memiliki range 4,5 – 12 juta m3/tahun dengan rerata 825 ribu m3/tahun, sedangkan terendah lahan terbuka dengan rerata 100 m3/tahun, 3) Surplus air di bulan basah adalah lahan hutan daerah Dukun Utara-Tengah, perkebunan campuran daerah Srumbung Barat, dan tegal/ladang daerah Srumbung Utara, memiliki potensi ketersediaan 796,85 – 5.644,01 m3/tahun. Penggunaan lahan yang mengalami defisit air pada bulan kering adalah permukiman, sawah dan tegalan di daerah Dukun Selatan dan Muntilan dengan potensi ketersediaan <141,94 m3/tahun.

Kata Kunci : Kekeringan, Ketersediaan Air, Kebutuhan air, Thronthwaite Matter, Imbangan air

(9)

ix DAFTAR ISI Halaman Judul ... i Halaman Pengesahan ... ii Motto ... iii Halaman Persembahan ... iv Halaman Penyataan ... v Kata Pengantar ... vi Abstrak ... viii Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya ... 6

1.5.1 Telaah Pustaka ... 6

1.5.2 Penelitian Sebelumnya ... 13

1.6 Kerangka Pemikiran ... 18

1.7 Metode Penelitian ... 20

1.7.1 Alat dan Bahan ... 22

1.7.2 Data Penelitian ... 23

1.7.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 24

1.7.4 Tahap Penelitian ... 28 1.7.4.1 Persiapan ... 28 1.7.4.2 Pengumpulan Data ... 28 1.7.4.3 Pengolahan Data ... 28 1.7.4.4 Pra Lapangan ... 29 1.7.4.5 Lapangan ... 29

(10)

x

BAB II. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

2.1 Kondisi Fisik DAS Blongkeng ... 33

2.1.1 Geografis ... 33

2.1.2 Geomorfologi dan Jenis Tanah ... 38

2.1.3 Iklim ... 41

2.1.4 Tata Guna Lahan ... 44

2.2 Kependudukan ... 46

2.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 46

BAB III. KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DI SUB DAS BLONGKENG 3.1 Ketersediaan Air di Sub DAS Blongkeng ... 47

3.1.1 Curah Hujan ... 47

3.1.3 Perbedaan Temperatur ... 51

3.1.4 Evapotranspirasi Potensial Bulanan Sebelum Terkoreksi ... 53

3.1.5 Akumulasi Potensi Kehilangan Air ... 55

3.1.6 Perubahan Lengas Tanah ... 56

3.1.7 Evapotranspirasi Aktual ... 58

3.1.8 Run Off ... 60

3.2 Kebutuhan Air di Sub DAS Blongkeng ... 62

3.2.1 Pembuatan Peta Penggunaan Lahan ... 62

3.2.2 Luas Penggunaan Lahan ... 67

3.2.3 Kebutuhan Air Non Domestik ... 68

BAB IV. ANALISA KESEIMBANGAN AIR DI SUB DAS BLONGKENG 4.1 Analisa Perhitungan Ketersediaan Air ... 71

1.7.4.5 Pasca Lapangan ... 30

1.7.4.6 Analisa dan Penulisan Laporan ... 30

(11)

xi

4.1.1 Nilai Defisit dan Surplus ... 71 4.1.2 Potensi Ketersediaan Air ... 73 4.2 Analisa Pola Penggunaan Lahan Tahun 2013 ... 77 4.3 Analisa Imbangan Air yang Tersedia Terhadap

Kebutuhan Air di Sub DAS Blongkeng ... 83 4.4 Analisa Keseimbangan Air Bulan Basah dan

Bulan Kering di Sub DAS Blongkeng ... 88

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 105 5.2 Saran ... 106

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Dampak Kejadian Kekeringan di Lahan

Pertanian Tahun 2013 ... 3

Tabel 1.2 Luas wilayah kekeringan di sebagian Kab.Magelang 2013 ... 4

Tabel 1.3 Jumlah kebutuhan air domestik rata-rata ... 8

Tabel 1.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya ... 15

Tabel 1.5 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ... 24

Tabel 2.1 Luas dan Persentase Kecamatan dalam Sub DAS Blongkeng ... 34

Tabel 2.2 Desa yang Berada di Sub DAS Blongkeng ... 35

Tabel 2.3 Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt Fergusson ... 41

Tabel 2.4 Rerata Curah Hujan Bulanan (mm) Sekitar Sub DAS Blongkeng Tahun 2004-2013 ... 42

Tabel 2.5 Rerata Bulan Basah dan Bulan Kering Sub DAS Blongkeng Tahun 2004-2013 ... 43

Tabel 2.6 Luas Penggunaan Lahan Sawah, Lahan Kering, dan Lahan Non Pertanian per Kecamatan (Ha) Tahun 2013 ... 45

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Laju Pertumbuhan menurut Kecamatan ... 46

Tabel 3.1 Luas Cakupan Area Stasiun Hujan di Sub DAS Blongkeng ... 49

Tabel 3.2 Rerata Curah Hujan Wilayah Tahun 2004-2013 (mm) Di Sekitar Sub Das Blongkeng ... 50

Tabel 3.3 Rerata Perbedaan Temperatur Udara dan Indeks Penyinaran Matahari Bulanan Tahun 2004-2013 ... 53

Tabel 3.4 Perhitungan APWL ... 56

Tabel 3.5 Perhitungan APWL dan Δst ... 58

(13)

xiii Tahun

Tabel 3.7 Tabel Interpretasi Penggunaan Lahan

Menggunakan Citra Landsat 8 Komposit 568 ... 66 Tabel 3.8 Luas Penggunaan Lahan Sub DAS Blongkeng

Tahun 2013 ... 67

Tabel 3.9 Besarnya Nilai α untuk Tipe Vegetasi di Daerah

Penelitian ... 69

Tabel 3.10 Persentase Besarnya Faktor Iklim

Terhadap Penggunaan Lahan ... 69 Tabel 3.11 Kebutuhan Air Bulanan (mm) Berdasarkan Pola

Penggunaan Lahan di Sub DAS Blongkeng ... 70 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Defisit dan Surplus Air

Bulanan ... 71

Tabel 4.2 Potensi Ketersediaan Air Menurut Penggunaan

Lahan di Sub DAS Blongkeng ... 74 Tabel 4.3 Matriks Uji Akurasi Penggunaan Lahan ... 78 Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Interpretasi dengan

Survey Lapangan ... 84 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kebutuhan Air

Berdasarkan Luas Penggunaan Lahan

Tahun 2013 (m3/tahun) ... 86 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Penggunaan Lahan Hutan ... 89 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Penggunaan Lahan Terbuka ... 90 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Penggunaan Lahar-Lava ... 91 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Perkebunan Campuran ... 92 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

(14)

xiv

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Penggunaan Lahan Sawah ... 95 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Imbangan Air pada

Penggunaan Lahan Tegalan ... 97 Tabel 4.13 Klasifikasi Potensi Ketersediaan Air ... 102

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Pemikiran ... 18

Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian ... 31

Gambar 2.1 Peta Batas Sub DAS Blogkeng ... 37

Gambar 2.2 Peta Bentuklahan Sub DAS Blogkeng ... 40

Gambar 3.1 Peta Isohyet Sub Das Blongkeng ... 48

Gambar 3.2 Hubungan Curah Hujan, Evapotranspirasi Potensial dan Aktual ... 59

Gambar 3.3 Diagram Perhitungan Runoff Bulanan Selama 10 Tahun (2004-2013) di Sub DAS Blongkeng ... 62

Gambar 3.4 Citra Landsat 8 Perekaman Juni 2013 Daerah Sub Das Blongkeng ... 65

Gambar 4.1 Diagram Hasil Perhitungan Defisit dan Surplus Air Bulanan (Tahun 2004-2013) di Sub DAS Blongkeng. ... 72

Gambar 4.2 Peta Kemiringan Lereng Sub DAS Blongkeng ... 76

Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Sub DAS Blongkeng ... 80

Gambar 4.4 Sampel Perbandingan Interpretasi Citra dan Survey Lapangan ... 81

Gambar 4.4 Diagram Hasil Perhitungan Imbangan Air Bulanan di Sub DAS Blongkeng ... 84

Gambar 4.5 Diagram Perhitungan Kebutuhan Air Bulanan Menurut Pola Penggunaan Lahan Tahun 2013 di Sub DAS Blongkeng ... 86

Gambar 4.6 Persentase Imbangan air Per Bulan Menurut Pola Penggunaan Lahan Hutan Tahun 2013 di Sub DAS Blongkeng ... 89

(16)

xvi

Gambar 4.7 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut Pola Penggunaan Lahan Lahan Terbuka Tahun 2013 di Sub DAS Blongkeng

... 90 Gambar 4.8 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut

Pola Penggunaan Lahan Lahar–Lava Tahun

2013 di Sub DAS Blongkeng ... 91 Gambar 4.9 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut

Pola Penggunaan Lahan Perkebunan

Campuran Tahun 2013 di Sub DAS Blongkeng ... 92 Gambar 4.10 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut

Pola Penggunaan Lahan Permukiman Tahun

2013 di Sub DAS Blongkeng ... 94 Gambar 4.11 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut

Pola Penggunaan Lahan Permukiman Tahun

2013 di Sub DAS Blongkeng ... 96 Gambar 4.12 Persentase Imbangan Air Per Bulan Menurut

Pola Penggunaan Lahan Tegal/Ladang Tahun

2013 di Sub DAS Blongkeng ... 98 Gambar 4.13 Peta Potensi Ketersediaan Air Periode Bulan

Basah Menurut Pola Penggunaan Lahan Tahun

2013 di Sub Das Blongkeng ... 100 Gambar 4.14 Peta Potensi Ketersediaan Air Periode Bulan

Kering Menurut Pola Penggunaan Lahan

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU TOBA BERDASARKAN MODEL ANSWERS UNTUK FUNGSI DAERAH ALIRAN SUNGAI YANG BERKELANJUTAN (Study Kasus Sub DAS

Imbangan air total DAS Pemali menunjukan kemiripan dengan imbangan air sektor pertanian, hal ini disebabkan karena kebutuhan air untuk sektor pertanian lebih

Analisis Kinerja Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Indikator Penggunaan Lahan dan Debit Air pada DAS Unda.. Dibimbing

Curah hujan dan penutupan lahan pada Sub DAS Musi mempengaruhi ketersediaan air. Kedua komponen ini merupakan input dari neraca air yang akan mempengaruhi fluktuasi

Perencanaan arahan penggunaan lahan pada Sub DAS Telagawaja didasarkan pada kodisi fisik lahan saat ini, arahan klasifikasi fungsi kawasan, prediksi erosi dan tingkat bahaya erosi

Arahan penataan ruang pada DAS Jlantah Hulu Tahun 2013 berdasarkan tingkat ketersediaan dan kebutuhan air dengan mengelompokan menjadi 4 jenis penggunaan lahan

Jumlah kebutuhan air domestik DAS Roraya dihitung berdasarkan jumlah penduduk wilayah Kabupaten Konawe Selatan, Kolaka Timur dan Kabupaten Bombana yang secara administrasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan: (1) wilayah Sub DAS Telagawaja merupakan wilayah dengan lahan yang rentan terhadap terjadinya erosi tanah;