• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sistem

Tata Sutabri (2004 : 3), Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Dari defenisi di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian sistem yaitu sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, atau dapat pula disimpulkan sebagai berikut sistem yaitu suatu kesatuan yang saling berinteraksi atau terkait yang bergantung satu sama lainnya. Untuk mencapai suatu tujuan yang keseluruhannya memiliki input, process, output, dan feedback.

Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk suatu subsistem. Setiap subsistem

(2)

memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

4. Pengubung Sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan keluaran yang berguna.

(3)

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya (Tata Sutabri ; 2004 :12-13).

II.2. Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. (Tata Sutabri :2004: 18)

II.2.1. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Infromasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

a. Informasi Strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

(4)

b. Informasi Taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas harian. (17-18)

II.3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Tata sutabri ; 2004 : 36)

II.3.1. Komponen dan Tipe Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan dari istilah-istilah di atas adalah sebagai berikut :

(5)

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input di sini ternasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu Teknisi (brainware), Perangkat Lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

(6)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data di akses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database mangement system).

6. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan, pada sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem, kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi(Tata Sutabri ; 2004 : 36-37).

II.4. Akuntansi

Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.(Epi Indriani ; 2005 : 12)

(7)

II.5. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.(George H. Bodnar & William S. Hopwood ; 2006 : 3)

Analog dengan defenisi sebelumnya, sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan ke berbagai pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi memiliki cakupan yag lebih luas, yaitu mencakup juga siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi (George H.Bodnar & William S .Hopwood ;2006: 8)

1. Siklus Pemrosesan Transaksi

Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda, yaitu dengan pendekatan siklus transaksi. Siklus transaksi secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis ke dalam empat siklus aktivitas bisnis. Keempat siklus tersebut adalah :

a. Siklus Pendapatan, yaitu kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.

(8)

b. Siklus Pengeluaran, yaitu kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut.

c. Siklus Produksi, yaitu kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.

d. Siklus Keuangan, yaitu kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana, termasuk kas.

2. Penggunaan Teknologi Informasi

Istilah sistem informasi akuntansi mencakup penggunaan teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Komputer digunakan dalam berbagai jenis sistem informasi. Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga melibatkan teknologi yang lain untuk memproses informasi.

3. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Istilah sistem informasi akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan sistem. Dalam aktivitas pengembangan sistem, diharapkan akuntan dan auditor dapat bertindak secara profesional. Akuntan dapat menjalankan aktivitas pengembangan sistem baik untuk perusahaan mereka sendiri ataupun untuk perusahaan lain, dalam hal mereka memiliki posisi sebagai konsultan. Auditor eksternal maupun internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi

(9)

pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan.

II.5.1. Karakteristik Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Sebuah proyek pengembangan sistem, biasanya terdiri dari tiga fase, yaitu: analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Analisis sistem melibatkan penyusunan solusi dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah sistem. Analisis sistem menekankan tujuan sistem secara keseluruhan. Dasar dari analisis adalah timbal balik antar tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan kualitas informasi

b. Untuk meningkatkan pengendalian internal

c. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan

Tujuan tersebut saling berhubungan satu sama lain dan kadang kala saling bertentangan. Imbal balik antar kualitas, ekonomis dan manfaat, ataupun antar kemudahan dan realitas, haruslah ditentukan. Kerap kali, evaluasi imbal balik antar berbagai tujuan harus dilakukan secara subjektif mengingat faktor-faktor penentunya banyak yang tidak dapat dikuantifikasi.

Desain sistem merupakan proses merancang secara rinci solusi yang telah dipilih dalam proses analisis. Desain sistem mencakup evaluasi efektifitas dan efisiensi alternatif rancangan sistem terkait dengan keutuhan sistem secara keseluruhan. Implementasi sistem merupakan proses penerapan prosedur dan

(10)

metode yang telah dirancang ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, dokumentasi, serta evaluasi sistem pada saat sistem tersebut mulai di operasikan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem. Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur. Pendekatan sistem merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap, yaitu :

1. Menetapkan tujuan sistem

2. Menyusun berbagai alternatif solusi

3. Analisis sistem

4. Desain sistem

5. Implementasi sistem

6. Evaluasi sistem

Pendekatan sistem, serupa dengan sistem itu sendiri, memiliki subsistem. Oleh karena itu, setiap tahapan dalam proses dapat menjadi subjek dari pendekatan sistem. Sebagai contoh, tahap pertama adalah menetapkan tujuan sistem. Tujuan tahap ini adalah menentukan tujuan sistem. Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat digali berbagai alternatif tujuan, apakah tujuan A, B, C, atau kombinasi dari alternatif tersebut. Kemudian alternatif tujuan tersebut di analisis,

(11)

dan salah satu tujuan yang paling pas dipilih untuk dirancang, diimplementasikan, dan di evaluasi.

Tahap kedua dan seterusnya dari pendekatan sistem tersebut, masing-masing juga dapat dipandang sebagai satu proses yang melibatkan keenam tahap pendekatan sistem.

II.6. Kas

Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di negara dimana perusahaan atau organisasi tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional. Tanpa memiliki alat tukar transaksi, perusahaan tidak akan mampu beroperasi untuk menjalankan usahanya sehingga tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai.

Kas merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan di dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan.

Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, dapat diterima sebagai setoran ke bank dalam jumlah sebesar nilai nominalnya. Karena itu yang mencakup kas adalah : uang kertas, uang logam, cek kontan yang belum disetorkan, dan lain-lain.

(12)

II.6.1. Kas Kecil

Demi alasan keamanan, perusahaan atau organisasi biasanya menyimpan kasnya di bank karena disamping lebih aman juga untuk mempermudah pengendalian arus keluar masuknya harta di perusahaan. Tetapi di samping menyimpan dananya di bank, perusahaan selalu memiliki kas yang disimpan oleh kasir perusahaan atau bagian keuangan dan biasanya disebut dengan nama Kas Kecil.

Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro.

Terdapat dua metode dalam pencatatan kas kecil, yaitu :

1. Metode Imprest

Adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil selalu tetap dari waktu ke waktu, karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan metode imprest tidak memerlukan pencatatan (jurnal) atas setiap transaksi yang terjadi. Bukti-bukti transaksi dikumpulkan, dan pada saat pengisian kembali, kas kecil diisi berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.

(13)

2. Metode Fluktuasi

Adalah suatu metode pencatatan dan pengendalian kas kecil, di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah karena pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke waktu. Setiap pengeluaran yang mempergunakan kas kecil harus selalu dicatat (dijurnal) berdasarkan bukti transaksi yang ada satu per satu.(Rudianto;2009:200-201)

II.7. UML (Unified Modelling Language)

UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek.(Munawar ; 2005 : 17)

Dengan adanya UML akan bisa menceritakan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem bukan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem. Adapun beberapa tipe dari UML yaitu :

1. Use Case

Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna

potensial untuk mengatakan tentang suatu system dari sudut pandangnya. Notasi use case dapat dilihat pada gambar II.1 :

Gambar II.1 : Notasi Use Case pada UML

Sumber : “Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 :64) Sistem

Use Case

(14)

2. Class Diagram

Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar diawal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Berikut notasi class dalam UML:

Gambar II.2 : diagram class sederhana Sumber : (Adi Nugroho ; 2009 : 39)”

3. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural,

proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung prilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram.

Nasabah No_Nasabah Nama No_Kartu PIN ….. Masukkan_Kartu() Masukkan_Jenis_Transakasi() .... Abil_Kartu() .... Mesin ATM No_Mesin Lokasi ….. Tampilkan_Layar_Utama() Permintaan_PIN() Permintaan_Jenis_Transakasi() .... Menetak_Slip() .... Mengakses

(15)

Tabel II.1 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram

Simbol Keterangan Titik awal Titik akhir Activity

Pilihan untuk pengambilan keputusan

Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu.

Rake; menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu

Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final)

Sumber : “Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 :109)”

Adapun contoh dari Activity Diagram dapat di lihat pada Gambar II.3.

Gambar II.3 : contoh activity diagram sederhana

Sumber : “Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 111)”

Terima Order Kirim Invoice Isi Order Regular Delivery Overnight Delivery Terima Pembayaran Close Order

(16)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada

sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan

message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini dalam use case.

Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Berikut Contoh sequence

diagram :

Gambar II.4 : Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram Sumber : “Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 89)” II.8. Basis Data (Database)

Database, atau sering juga disebut basis data adalah sekumpulan data dan

prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Banyak program database yang tersedia, diantaranya adalah : Oracle, MySQL, PostgreSQL, Paradox, Foxpro, dan lain-lain. Database terdiri dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

Actor Name 1 Name 2

Participant (Obyek) Activation

Lifeline Message

(17)

1. Table

Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

2. Record

Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

3. Field

Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.(Diar Puji Oktavian;2010:62)

II.8.1. Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sitem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem (Jogiyanto: 2005: 725).

(18)

Tabel II.2 Notasi Kamus Data

Notasi Arti

= Terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau sama dengan (is equivalent of)

+ AND

[] Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini)

| Sama dengan simbol [] M{ }M Intensi

() Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada )

* Keterangan setelah tanda ini adalah komentar

Sumber : “Pengantar Sistem Informasi (Jogiyanto ; 2005 :730)” II.8.2. Entity Relationship Diagram – ERD

II.8.2.1. Model-model Data

Struktur yang mendasari suatu basis data adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu entity relationship model dan

relational model. Kedua model menyediakan cara mendeskripsikan rancangan

basisdata pada tingkatan logis (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 59).

(19)

Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap

dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas.

Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpula atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodeMK, namaMK, dan SKS mendeskripsikan entitas mata kuliah.

Atribut NIM digunakan untuk mengidentifikasi mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terhadap dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa.

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang di ambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set). Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan sebagai berikut :

(20)

Persegi panjang mewakili kumpulan entitas

Elips mewakili atribut

Belah ketupat mewakili relasi

Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi

Sumber : “Basis Data (Janner Simarmata & Imam Prayudi ; 2006 : 60)”

II.8.3. Normalisasi

Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relational (www.utexas.edu).

Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang telah ditemukan (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 76) .

1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form), bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues

atribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal

Entitas Atribut

(21)

(mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom satu nilai untuk irisan baris dan kolom pada tabel.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form), semua kebergantungan fungsional (functional dependeny) yang bersifat sebagian (partial functional

dependeny) telah dihilangkan.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form), semua kebergantungan transitif (transitive dependeny) telah dihilangkan.

4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF/Boyce-Codd Normal Form), semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependeny) diatas telah dihilangkan.

5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fifth Normal Form), semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalues dependeny) telah dihilangkan (Adi Nugroho; 2010: 34).

Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang yang dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF). Sebuah tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Saling independen berarti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada senbarang kombinasi kolom lainnya. Dua bentuk normal pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF (Stephens and Plew, 2000) (Janner Simarmata & Imam Prayudi: 2006: 77).

(22)

II.9. PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML

untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP merupakan software yang Open

Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem

operasi dan web server apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, MySQL, PostgreSQL, dBase, Unix (Bimo Sunarfrihantono; 2002,2003 : 23-24).

II.10. MySQL

MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL mampu menangani data yang cukup besar.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database

server. Bahasa ini pada awalnya dikembanngkan oleh IBM, namun telah diadopsi

dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses

database menjadi lebih user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBASE

atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman(Bimo Sunarfrihantono; 2002,2003 : 65).

Gambar

Gambar II.1 : Notasi Use Case pada UML
Gambar II.2 : diagram class sederhana  Sumber : (Adi Nugroho ; 2009 : 39)”
Tabel  II.1 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram
Gambar II.4 : Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram  Sumber : “Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 89)”
+2

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi cacing pada anak erat hubungannya dengan hygiene dan sanitasi (Safar, 2009).faktor tersebut diantaranya meliputi

11, “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi anak perusahaan di luar negeri dan penghitungan bagian laba (rugi) anak perusahaan,

Penelitian ini adalah penelitian kualitat if, sehingga teknis analisis yang digunaka n adalah analisis deskriptif kualitatif.Anal is is deskriptif kualitatif merupakan

Setelah pemelajaran, siswa diharapkan dapat : Isi surat bisnis diceritakan kembali dengan

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yaang tersedia dalam silabus dan KD

Selama ini belum ada penelitian yang mengkaji bagaimana kemampuan fraksi tidak tersabunkan yang terdapat dalam DALMS yang mengandung senyawa bioaktif multikomponen

Kunci yang digunakan pada bigram bergantung pada bigram plainteks sebelumnya, yaitu dengan mengambil huruf dari bigram tersebut kemudian melakukan algoritma enkripsi

Partisipasi istri nelayan dalam melakukan pekerjaan produktif pada umumnya karena desakan ekonomi, hal ini disebabkan karena pendapatan yang diperoleh suami mereka