Gabriella Sihombing 1

(1)

Hal: 209-224

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Peserta Olimpiade Sains

Dengan Metode PROMETHEE

II

Gabriella Sihombing1

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Email: 1*_{[email protected]}

Abstrak

SD Baptis Indenpenden adalah salah satu sekolah dasar yang mengirimkan siswanya setiap satu tahun sekali untuk mengikuti Olimpade Sains pada tingkat kecamatan. Dalam beberapa pengalaman sebelumnya dalam pemilihan tersebut terdapat beberapa masalah yaitu guru memilih hanya berdasarkan nilai tertinggi dari salah satu kriteria tanpa melihat kriteria yang lain seperti Nilai Test IPA, Nilai Test Matematika, Nilai Rata – Rata, Dan Nilai Bahasa Indonesia padahal untuk mengikuti Olimpiade Sains harus memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan agar dapat mengikuti lomba sesuai yang diinginkan dan mencapai hasil yang efektif. Metode Promethee II adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam MCDM (Multi Criterion Decision Making) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multi kriteria).Dengan Penerapan Metode Promethee II dalam system Pendukung Keputusan ini, dapat membantu melakukan penyeleksian Peserta Olimpiade Sains dengan baik sehingga hasilnya juga maksimal.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Peserta Olimpiade Sains, Metode Promethee II

1. PENDAHULUAN

Olimpiade Sains adalah salah satu program yang dibuat oleh pemerintah melalui departemen pendidikan. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian lomba yang disediakan penyelenggara yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memotivasi kreatifitas peserta didik. Dalam Olimpiade Sains mempertandingkan beberapa pelajaran yaitu matematika dan ipa yang dilakukan secara berkala satu tahun sekali. Untuk dapat mengikuti Olimpiade Sains SD sampai tingkat nasional para peserta harus lolos pada Olimpiade tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.

SD Baptis Indenpenden adalah salah satu sekolah dasar yang mengirimkan siswanya setiap satu tahun sekali untuk mengikuti Olimpade Sains pada tingkat kecamatan. Dalam beberapa pengalaman sebelumnya dalam pemilihan tersebut terdapat beberapa masalah yaitu guru memilih hanya berdasarkan nilai tertinggi dari salah satu kriteria tanpa melihat kriteria yang lain seperti Nilai Test IPA, Nilai Test Matematika, Nilai Rata – Rata, Dan Nilai Bahasa Indonesia padahal untuk mengikuti Olimpiade Sains harus memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan agar dapat mengikuti lomba sesuai yang diinginkan dan mencapai hasil yang efektif.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Promethee II dalam penyeleksian peserta Olimpiade Sains. Metode Promethee II adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam MCDM (Multi Criterion Decision Making) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multi kriteria). [1] Penerapan metode Promethee II dalam sistem pendukung keputusan ini, dapat membantu melakukan penyeleksian Peserta Olimpiade Sains dengan baik sehingga hasil yang didapat juga maksimal.

Dari Penelitian terdahulu yang diambil dari jurnal “K. S. Sinaga, Bintang Crosia, Garuda Ginting, ”Sist. Pendukung

Keputusan Pemilihan Ambassad. PT.Matahari Dep. Store Dengan Metod. Prometh. II, vol. 13, p. 1, 2018”, menggunakan metode Promethee II untuk menyelesaikan Perusahaan memerlukan sistem pendukung yang dihadapi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Metode Promethee II adalah salah satu metode yang efisien dibandingkan dengan metode lain untuk menentukan masalah multikriteria. Masalah utamanya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan dengan penggunaan nilai dalam hubungan outranking.

2. TEORITIS

A. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau DSS)

Decission Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. [3]

B. Olimpiade Sains

Olimpiade Sains adalah salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar, kreatifitas dan berpikir kritis. Olimpiade Sains adalah salah satu program yang dibuat oleh pemerintah melalui departemen pendidikan. Pelaksanaan olimpiade secara berkelanjutan akan berdampak positif pada pelaksanaan proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif. [4] Adapun tujuan pelaksanaan Olimpiade Sains yaitu :

1. untuk meningkatkan mutu pendidikan sains secara komprehensif melalui penumbuh kembangan budaya

(2)

Hal: 209-224 belajar, kreatifitas dan motivasi meraih prestasi terbaik

melalui kompetisi.

2. Menyediakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat.

3. Memotivasi siswa dan menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta olimpiade sains tingkat selanjutnya.

C. Metode PROMETHEE II (Preference Ranking

Organization Method for Enriching Evaluations II)

Metode Promethee II adalah peringkat yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis multi kriteria dimana metode ini yang dalam pengambilan keputusan dengan beberapa kriteria yang saling bertentangan dan alternatif dan akan menghasilkan nilai terbesar yang nanti terpilih sebagai alternatif terbaik [5]. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Adapun langkah – langkah prosedur dalam Metode Promethee II yaitu :

1. Menormalisasi matriks keputusan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Rij = [Xij - min(Xij)] / [max(Xij - min(Xij)] (1)

Dimana Xij adalah ukuran kinerja alternatifnya sesuai

kriteria “j” yang sudah ada dan untuk kriteria yang tidak menguntungkan, Eqn (1) dapat ditulis ulang sebagai berikut :

Rij = [max(Xij - Xij)] / [max(Xij - min(Xij)] (2)

2. Hitung fungsi Prefrensi, Pj (i,i.’)

Untuk menghindari kesulitan dalam menentukan fungsi prefrensi spesifik yang sesuai untuk setiap kriteria dan juga untuk menetukan parameter yang terlibat maka fungsi prefrensi disederhanakan dengan menggunakan persamaan berikut :

Pj (i,i’) = 0 jika Rij ≤ Ri’j (3)

Pj (i,i’) = ( Rij – Ri’j ) jika Rij > Ri’j (4)

3. Hitung fungsi preferensi agregat dengan mempertimbangkan bobot kriteria.

Fungsi prefrensi agregat yaitu : π (i,i’) = [ ∑𝑚 wj. pj(i, i′₎

𝑗=1 / ∑ wj )

𝑚

𝑗=1 (5)

4. Tentukan arus keluar dan arus outrangking sebagai berikut :

a. Aliran(positif) untuk alternatif : 𝛼(𝑖) = 1

𝑛−1 [ ∑ 𝜋(𝑖, 𝑖′) 𝑛

𝑖𝑗=1 ] / 𝑖 ≠ 𝑖 (6)

b. Memasuki arus (negatif) untuk alternatif : 𝛼(𝑖) = 1

𝑛−1 [ ∑ 𝜋(𝑖, 𝑖′) 𝑛

𝑖𝑗=1 ] / 𝑖 ≠ 𝑖 (7)

5. Hitung arus out ranking bersih untuk setiap alternatif

𝛼(𝑖) = 𝛼 + (𝑖) − 𝛼 − (𝑖) (8)

Menentukan ranking semua alternatif yang dipertimbangkan tergantung pada nilai 𝛼(𝑖). Nilai yang lebih tinggi dari 𝛼(𝑖), semakin bagus alternatifnya,maka alternatif terbaik adalah yang memiliki nilai 𝛼(𝑖) tertinggi

3. ANALISA A. Analisa Masalah

Dalam penelitian ini, penulis menganalisa masalah di SD Baptis Independen. Penulis menganalisa suatu penyeleksian tentang pemilihan peserta Olimpiade Sains yang akan mengikuti lomba. SD Baptis Indenpenden adalah salah satu sekolah dasar yang mengirimkan siswanya setiap satu tahun sekali untuk mengikuti Olimpade Sains pada tingkat kecamatan. Dalam beberapa pengalaman sebelumnya dalam pemilihan tersebut terdapat beberapa masalah yaitu guru memilih hanya berdasarkan nilai tertinggi dari salah satu kriteria tanpa melihat kriteria yang lain, padahal untuk mengikuti Olimpiade Sains harus memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan agar dapat mengikuti lomba sesuai yang diinginkan dan mencapai hasil yang efektif. Untuk mengatasi penyeleksian peserta Olimpiade Sains maka Maka di dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode Promethee II untuk diaplikasikan pada sistem sehingga dapat membantu melakukan penyeleksian Peserta Olimpiade Sains dengan efektif.

B. Penerapan Metode Promethee II

Dalam pemilihan Peserta Olimpiade Sains dilakukan penerapan dengan menggunakan Metode Promethee II yang akan dikerjakan. Metode Promethee II adalah suatu peringkat yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain dalam analisis multi kriteria. Dimana metode ini nantinya untuk memutuskan peserta yang akan ikut lomba Olimpiade Sains dimana metode ini melihat beberapa kriteria yang telah ditentukan dan yang akan menghasilkan alternatif terbesar yang nantinya terpilih sebagai alternatif terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif terpilih dan telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Pada SD Baptis Independen melakukan penyeleksian peserta olimpiade sains yang akan dikirim mengikuti lomba ditingkat kecamatan. Dalam penelitian ini diterapkan metode promethee II yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan alternatif dan kriteria

Untuk menentukan alternatif dan kriteria data yang digunakan berdasarkan dari sd baptis yaitu dapat dilihat pada table 1. berikut.

Tabel 1. Alternatif kriteria Peserta Olimpiade Sains

Alternatif KRITERIA Nama C1 C2 C3 C4 A1 Zuriel Sarumaha 70 75 76 80 A2 Darmawan Tamba 75 80 79 80 A3 Arif Bulolo 77 75 75 60 A4 Joice Sitohang 80 80 84 80 A5 Febbi Sinaga 77 75 80 60 A6 Putri Simanjuntak 85 75 82 80 A7 Peace Daniel Sihombing 80 78 82 80 A8 Yohana Nadapdap 80 80 85 80 A9 Trimart Simalango 95 90 91 80 10 Dian Mona Sitompul 90 92 92 80 Total Max

Min

95 92 92 80 70 75 75 60

(3)

Hal: 209-224

Adapun Matriks dari data kriteria yaitu sebagai berikut : C = { 70 75 76 80 75 80 79 80 77 75 75 60 80 80 84 80 77 75 80 60 85 75 82 80 80 78 82 80 80 80 85 80 95 90 91 80 90 92 92 80} 2. Menormalisasi matriks keputusan

Untuk membuat matriks keputusan dapat menggunakan persamaan berikut: 𝑹_𝒊𝒋= [𝑿_𝒊𝒋− 𝐦𝐢𝐧 (𝑿_𝒊𝒋)] / [𝐦𝐚𝐱 (𝑿𝒊𝒋) − 𝐦𝐢𝐧 (𝑿𝒊𝒋)]

Dimana Perhitungannya yaitu : C1 = R1,1 = 70−70 95−70= 0 25 = 0 R2,1 = 75−70 95−70= 5 25 = 0.2 R3,1 = 77−70 95−70= 7 25 = 0.28 R4,1 = 80−70 95−70= 10 25 = 0.4 R5,1 = 77−70 95−70= 7 25 = 0.28 R6,1 = 85−70 95−70= 15 25 = 0.6 R7,1 = 80−70 95−70= 10 25 = 0.4 R8,1 = 80−70 95−70= 10 25 = 0.4 R9,1 = 95−70 95−70 = 25 25 = 1 R10,1 = 90−70 95−70= 20 25 = 0.8 C2 = R12 = 75−75 92−75= 0 17 = 0 R22 = 80−75 92−75= 5 17 = 0.294 R32 = 75−75 92−75= 0 17 = 0 R42 = 80−75 92−75= 5 17 = 0,294 R52 = 75−75 92−75= 0 17 = 0 R62 = 75−75 92−75= 0 17 = 0 R72 = 78−75 92−75= 3 17 = 0.176 R82 = 80−75 92−75= 5 17 = 0.294 R92 = 90−75 92−75= 15 17 = 0.882 R10,2 = 92−75 92−75= 17 17 = 1 C3 = R1,3 = 76−75 92−75= 1 17 = 0.558 R2,3 = 79−75 92−75= 4 17 = 0.235 R3,3 = 75−75 92−75= 0 17 = 0 R4,3 = 84−75 92−75= 9 17 = 0.529 R5,3 = 80−75 92−75= 5 17 = 0.294 R6,3 = 82−75 92−75= 7 17 = 0.411 R7,3 = 82−75 92−75= 7 17 = 0.411 R8,3 = 85−75 92−75= 10 17 = 0.588 R9,3 = 91−75 92−75= 16 17 = 0.941 R10,3 = 92−75 92−75= 17 17 =1 C4 = R1,4 = 80−60 80−60= 20 20 = 1 R2,4 = 80−60 80−60= 20 20 =1 R3,4 = 60−60 80−60= 0 20 = 0 R4,4 = 80−60 80−60= 20 20 = 1 R5,4 = 60−60 80−60= 0 20 = 0 R6,4 = 80−60 80−60= 20 20 = 1 R7,4 = 80−60 80−60= 20 20 = 1 R8,4 = 80−60 80−60= 20 20 =1 R9,4 = 80−60 80−60= 20 20 = 1 R10,4 = 80−60 80−60= 20 20 =1

Tabel 2. Matriks Keputusan Alternatif C1 C2 C3 C4 A1 0 0 0.058 1 A2 0.2 0.294 0.235 1 A3 0.28 0 0 0 A4 0.4 0.294 0.529 1 A5 0.28 0 0.294 0 A6 0.6 0 0.411 1 A7 0.4 0.176 0.411 1 A8 0.4 0.294 0.588 1 A9 1 0.882 0.941 1 A10 0.8 1 1 1

3. Hitung fungsi Prefrensi, Pj (i,i.’)

Adapun rumus fungsi Prefrensi yaitu sebagai berikut : Pj (i,i’) = 0 jika Rij ≤ Ri’j

Pj (i,i’) = ( Rij – Ri’j ) jika Rij > Ri’

Dimana Perhitungannya : Fungsi Prefrensi untuk P1

A1,2 = if 0 ≤ 0.2 true, then p1 (1,2) = 0 A1,3 = if 0 ≤ 0.28 true, then p1 (1,3) = 0 A1,4 = if 0 ≤ 0.4 true, then p1 (1,4) = 0 A1,5 = if 0 ≤ 0.28 true, then p1 (1,5) = 0 A1,6 = if 0 ≤ 0.06 true, then p1 (1,6) = 0 A1,7 = if 0 ≤ 0.4 true, then p1 (1,7) = 0 A1,8 = if 0 ≤ 0.4 true, then p1 (1,8) = 0 A1,9 = if 0 ≤ 1 true, then p1 (1,9) = 0 A1,10 = if 0 ≤ 0.8 true, then p1 (1,10) = 0

A2,1 = if 0.2 ≤ 0 false, else if 0.2 > 0 true, then p1 (2,1) =

0.2 – 0 = 0.2 A2,3 = if 0.2 ≤ 0.28 true, then p1 (2,3) = 0 A2,4 = if 0.2 ≤ 0.4 true, then p1 (2,4) = 0 A2,5 = if 0.2 ≤ 0.28 true, then p1 (2,5) = 0 A2,6 = if 0.2 ≤ 0.6 true, then p1 (2,6) = 0 A2,7 = if 0.2 ≤ 0.4 true, then p1 (2,7) = 0 A2,8 = if 0.2 ≤ 0.4 true, then p1 (2,8) = 0 A2,9 = if 0.2 ≤ 1.4 true, then p1 (2,9) = 0

(4)

Hal: 209-224 A2,10 = if 0.2 ≤ 0.8 true, then p1 (2,10) = 0

0.28 – 0 = 0.28 A3,2 = if 0.2 ≤ 0.28 true, then p1 (3,2) = 0 A3,4 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (3,4) = 0 A3,5 = if 0.28 ≤ 0.28 true, then p1 (3,5) = 0 A3,6 = if 0.28 ≤ 0.6 true, then p1 (3,6) = 0 A3,7 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (3,7) = 0 A3,8 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (3,8) = 0 A3,9 = if 0.28 ≤ 1 true, then p1 (3,9) = 0 A3,10 = if 0.28 ≤ 0.8 true, then p1 (3,10) = 0

A4,1 = if 0.4 ≤ 0.4 false, else if 0.4 > 0 true, then p1 (4,1) =

0.4 – 0 = 0.4

A4,2 = if 0.4 ≤ 0.2 false, else if 0.4 > 0,2 true, then p1 (4,2) =

0.4 – 0.2 = 0.2

A4,3 = if 0.4 ≤ 0.28 true, then p1 (4,3) = 0

A4,5 = if 0.4 ≤ if 0.28 else if 0.4 > 0.28 true, then p1 (4,5) =

0.4 – 0.28 = 0.12

0.6 – 0.4 = 0.2

A4,7 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (4,7) = 0

A4,8 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (4,8) = 0

A4,9 = if 0.4 ≤ 1 false, else if 1 > 0.4 true, then p1 (4,9) = 1 –

0.4 = 0.6

A4,10 = if 0.4 ≤ 0.8 false, else if 0.8 > 0.4 true, then p1 (4,10)

= 0.8 – 0.4 = 0.4

A5,1 = if 0.28 ≤ 0 false, else if 0,28 > 0 true, then p1 (5,1) =

0.28 – 0 = 0.28

A5,2 = if 0.28 ≤ 0.2 false, else if 0,28 > 0 true, then p1 (5,2) =

0.28 – 0.2 = 0.08 A5,3 = if 0.28 ≤ 0.28 true, then p1 (5,3) = 0 A5,4 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (5,4) = 0 A 5,6 = if 0.28 ≤ 0.6 true, then p1 (5,6) = 0 A5,7 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (5,7) = 0 A5,8 = if 0.28 ≤ 0.4 true, then p1 (5,8) = 0 A5,9 = if 0.28 ≤ 1 true, then p1 (5,9) = 0 A5,10 = if 0.28 ≤ 0.8 true, then p1 (5,10) = 0

A6,1 = if 0.6 ≤ 0 false, else if 0,6 > 0 true, then p1 (6,1) = 0.6

– 0 = 0.6

A6,2 = 0.6 ≤ 0.2 false, else if 0.6 > 0 true, then p1 (6,2) = 0.6

– 0.2 = 0.4

– 0.28 = 0.32

A6,4 = 0.6 ≤ 0.4 false, else if 0.6 > 0,4 true, then p1 (6,4) =

0.6 – 0.4 = 0.2

– 0.28 = 0.32

0.6 – 0.4 = 0.2

A6,9 = if 0.6 ≤ 1 true, then p1 (6,9) = 0

A6,10 = if 0.6 ≤ 0.8 true, then p1 (6,9) = 0

A7,1 = if 0.4 ≤ 0 false, else if 0.4 > 0 true, then p1 (7,1) = 0.4

– 0 = 0.4

A7,2 = if 0.4 ≤ 0.2 false, else if 0.4 > 0.2 true, then p1 (7,2) =

0.4 – 0.2= 0.2

= 0.4 – 0.28 = 0.12

A7,4 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (7,4) = 0

= 0.4 – 0.28 = 0.12

A7,6 = if 0.4 ≤ 0.6 true, then p1 (7,6) = 0

A7,8 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (7,8) = 0

A7,9 = if 0.4 ≤ 1 true, then p1 (7,9) = 0

A7,10 = if 0.4 ≤ 0.8 true, then p1 (7,10) = 0

A8,1 = if 0.4 ≤ 0 false, else if 0.4 > 0 true, then p1 (8,1) = 0.4

– 0 = 0,4

0.4 – 0.2 = 0.2

= 0.4 – 0.28 = 0.12

A8,4 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (8.4) = 0

= 0.4 – 0.28 = 0.12

A8,6 = if 0.4 ≤ 0.6 false, else if 0.6 > 0.4 true, then p1 (8,6) =

0.6 – 0.4 = 0.2

A8,7 = if 0.4 ≤ 0.4 true, then p1 (8,7) = 0

A8,9 = if 0.4 ≤ 1 true, then p1 (8,9) = 0

A8,10 = if 0.4 ≤ 0.8 true, then p1 (8,10) = 0

A9,1 = if 1 ≤ 0 false, else if 1 > 0 true, then p1 (9,1) = 1 – 0 =

1

A9,2 = if 1 ≤ 0.2 false, else if 1 > 0.2 true, then p1 (9,2) = 1 –

0.2 = 0.8

A9,3 = if 1 ≤ 0.28 false, else if 1 > 0.28 true, then p1 (9,3) =

1 – 0.28 = 0.72

0.4 = 0.6

A9,5 = if 1 ≤ 0.28 false, else if 1 > 0.28 true, then p1 (9,5) = 1

– 0.28 = 0.72

0.6 = 0.4

0.4 = 0.6

A9,10 =if 1 ≤ 0.8 false, else if 1 > 0.8 true, then p1 (9,4) = 1 –

0.8 = 0.2

0.8 – 0 = 0.8

= 0.8 – 0.2 = 0.6

A10,3 = if 0.8 ≤ 0.28 false, else if 0.8 > 0.28 true, then p1

(10,3) = 0.8 – 0.28 = 0.52

= 0.8 – 0.4 = 0.4

A10,5 = if 0.8 ≤ 0.28 false, else if 0.8 > 0.28 true, then p1

(5)

Hal: 209-224 A10,6 = if 0.8 ≤ 0.6 false, else if 0.8 > 0.6 true, then p1 (10,6)

= 0.8 – 0.6 = 0.2

= 0.8 – 0.4 = 0.4

A10,9 = if 0.8 ≤ 1 false, else if 1 > 0.4 true, then p1 (10,4) = 1

– 0.8 = 0.2

Fungsi Prefrensi untuk P2

A1,2 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (1,2) = 0 A1,3 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (1,3) = 0 A1,4 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (1,4) = 0 A1,5 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (1,5) = 0 A1,6 = if 0 ≤ 0, true, then p2 (1,6) = 0 A1,7 = if 0 ≤ 0.176 true, then p2 (1,7) = 0 A1,8 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (1,8) = 0 A1,9 = if 0 ≤ 0.882 true, then p2 (1,9) = 0 A1,10= if 0 ≤ 1 true, then p2 (1,10) = 0

A2,1 = if 0.294 ≤ 0 false, else if 0,294 > 0 true, then p2 (2,1)

= 0.294 – 0 = 0.294

A2,3 = if 0.294 ≤ 0 false, else if 0.294 > 0 true, then p2 (2,3)

= 0.294 – 0 = 0.94

A2,4 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (2,4) = 0

= 0.294 – 0 = 0.294

A2,7 = if 0.294 ≤ 0.176 false, else if 0.294 > 0.176 true, then

p2 (2,1) = 0.294 – 0.176 = 0.118 A2,8 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (2,8) = 0 A2,9 = if 0.294 ≤ 0.882 true, then p2 (2,8) = 0 A2,10 = if 0.294 ≤ 1 true, then p2 (2,8) = 0 A3,1 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (3,1) = 0 A3,2 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (3,2) = 0 A3,4 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (3,4) = 0 A3,5 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (3,5) = 0 A3,6 = if 0 ≤ 0, true, then p2 = (3,6) = 0 A3,7 = if 0 ≤ 0.176 true, then p2 (3,7) = 0 A3,8 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (3,8) = 0 A3,9 = if 0 ≤ 0.882 true, then p2 (3,9) = 0 A3,10 = if 0 ≤ 1 true, then p2 (3,10) = 0

= 0.294 – 0 = 0.294

A4,2 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (4,2) = 0

= 0.294 – 0 = 0.294

A4,7 = if 0.294 ≤ 0.176 false, else if 0.294 > 0 true, then p2

(4,7) = 0.294 – 0.176 = 0.118 A4,8 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (4,8) = 0 A4,9 = if 0.294 ≤ 0.882 true, then p2 (4,9) = 0 A4,10 = if 0.294 ≤ 1 true, then p2 (4,10) = 0 A5,1 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (5,1) = 0 A5,2 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (5,2) = 0 A5,3 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (5,3) = 0 A5,4 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (5,4) = 0 A5,6 = if 0 ≤ 0, true, then p2 (5,6) = 0 A5,7 = if 0 ≤ 0.176 true, then p2 (5,7) = 0 A5,8 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (5,8) = 0 A5,9 = if 0 ≤ 0.882 true, then p2 (5,9) = 0 A5,10 = if 0 ≤ 1 true, then p2 (5,10) = 0 A6,1 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (6,1) = 0 A6,2 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (6,2) = 0 A6,3 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (6,3) = 0 A6,4 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (6,4) = 0 A6,5 = if 0 ≤ 0 true, then p2 (6,5) = 0 A6,7 = if 0 ≤ 0.176 true, then p2 (6,7) = 0 A6,8 = if 0 ≤ 0.294 true, then p2 (6,8) = 0 A6,9 = if 0 ≤ 0.882 true, then p2 (6,9) = 0 A6,10 = if 0 ≤ 1 true, then p2 (6,10) = 0

A7,1 = if 0.176 ≤ 0 true, false, else if 0.176 > 0 true, then p2

(7,1) = 0.176 – 0 = 0.176

A7,2 = if 0.176 ≤ 0.294 true, then p2 (7,2) = 0

A7,3 = if 0,176 ≤ 0 true, false, else if 0.176 > 0 true, then p2

(7,3) = 0.176 – 0 = 0.176

A7,4 = if 0.176 ≤ 0.294 true, then p2 (7,4) = 0

(7,5) = 0.176 – 0 = 0,176

(7,6) = 0.176 – 0 = 0,176

A7,8 = if 0.176 ≤ 0.294 true, then p2 (7,8) = 0

A7,9 = if 0.176 ≤ 0.882 true, then p2 (7,9) = 0

A7,10 = if 0.176 ≤ 1 true, then p2 (7,10) = 0

A8,1 = if 0.294 ≤ 0 false, else if 0.,294 > 0 true, then p2 (8,1)

= 0.294 – 0 = 0.294

A8,2 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (8,2) = 0

= 0.294 – 0 = 0.294

A8,4 = if 0.294 ≤ 0.294 true, then p2 (8,4) = 0

= 0.294 – 0 = 0.294

p2 (8,7) = 0.294 – 0.176 = 0.118 A8,9 = if 0.294 ≤ 0.882 true, then p2 (8,9) = 0

A8,10 = if 0.294 ≤ 1 true, then p2 (8,10) = 0

(6)

Hal: 209-224 A9,2 = if 0.882 ≤ 0,294 false, else if 0.882 > 0.294 true, then

p2 (9,2) = 0.882 – 0.294 = 0.588

= 0.882 – 0 = 0.882

p2 (9,4) = 0.882 – 0.294 = 0.588

= 0.882 – 0 = 0.882

p2 (9,7) = 0.882 – 0.176 = 0.706

p2 (9,8) = 0.882 – 0.294 = 0.588 A9,10 = if 0.882 ≤ 1 true, then p2 (9,10) = 0

A10,1 = if 1 ≤ 0 false, else if 1 > 0 true, then p2 (10,1) = 1 – 0

= 1

A10,2 = if 1 ≤ 0.294 false, else if 1 > 0.294 true, then p2

(10,2) = 1 – 0.294 = 0.706

= 1

(10,4) = 1 – 0.294 = 0.706

= 1

A10,7 = if 1 ≤ 0.176 false, else if 1 > 0 true, then p2 (10,7) =

1 – 0.176 = 0.824

(10,8) = 1 – 0.294 = 0.706

(10,9) = 1 – 0.882 = 0.118

Fungsi Prefrensi untuk P3

A1,2 = if 0.058 ≤ 0.235 true, then p3 (1,2) = 0

A1,3 = if 0.058 ≤ 0 false, true, then p3 (1,3) = 0

A1,4 = if 0.058 ≤ 0.529 true, then p3 (1,4) = 0 A1,5 = if 0.058 ≤ 0.294 true, then p3 (1,5) = 0 A1,6 = if 0,058 ≤ 0.411 true, then p3 (1,6) = 0 A1,7 = if 0.058 ≤ 0.411 true, then p3 (1,7) = 0 A1,8 = if 0.058 ≤ 0.588 true, then p3 (1,8) = 0 A1,9 = if 0.058 ≤ 0.941 true, then p3 (1,9) = 0 A1,10 = if 0.058 ≤ 1 true, then p3 (1,10) = 0

p3 (2,1) = 0.235 – 0.058 = 0.117

= 0.235 – 0 = 0.235

p3 (2,4) = 0.529 – 0.235 = 0.294

p3 (2,5) = 0.294 – 0.235 = 0.059

A2,6 = if 0.235 ≤ 0.411 false, else if 0,411 > 0.235 true, then

p3 (2,6) = 0,411 – 0.235 = 0.176

p3 (2,7) = 0.411 – 0.235 = 0.176

p3 (2,8) = 0.588 – 0.235 = 0.353

p3 (2,9) = 0.941 – 0.235 = 0.706

A2,10 = if 0.235 ≤ 1 false, else if 1 > 0.235 true, then p3

(2,10) = 1 – 0.235 = 0.765 A3,1 = if 0 ≤ 0.058 true, then p3 = (3,1) = 0 A3,2 = if 0 ≤ 0.235 true, then p3 = (3,2) = 0 A3,4 = if 0 ≤ 0. 529 true, then p3 = (3,4) = 0 A3,5 = if 0 ≤ 0.294 true, then p3 = (3,5) = 0 A3,6 = if 0 ≤ 0.411 true, then p3 = (3,6) = 0 A3,7 = if 0 ≤ 0.411 true, then p3 = (3,7) = 0 A3,8 = if 0 ≤ 0.588 true, then p3 = (3,7) = 0 A3,9 = if 0 ≤ 0.941 true, then p3 = (3,8) = 0 A3,10 = if 0 ≤ 1 true, then p3 = (3,10) = 0

p3 (4,1) = 0.529 – 0.058 = 0.471

p3 (4,2) = 0.529 – 0.235 = 0.294

A4,3 = if 0.529 ≤ 0 false, else if 0.529 > 0.235 true, then p3

(4,3) = 0.529 – 0 = 0.529

p3 (4,5) = 0.529 – 0.235 = 0.294

p3 (4,6) = 0.529 – 0.411 = 0.118

p3 (4,7) = 0.529 – 0.411 = 0.118 A4,8 = if 0.529 ≤ 0.588 true, then p3 (4,8) = 0

A4,9 = if 0.529 ≤ 0.941 true, then p3 (4,9) = 0

A4,10 = if 0.529 ≤ 1 true, then p3 (4,10) = 0

A5,1 = if 0.294 ≤ 0.058 false, else if 0.294 > 0.058 true,

then p3 (5,1) = 0.294 – 0.058 = 0.236

then p3 (5,2) = 0.294 – 0.235 = 0.059

(5,3) = 0.294 – 0 = 0.294 A5,4 = if 0.294 ≤ 0.529 true, then p3 (5,4) = 0 A5,6 = if 0.294 ≤ 411 true, then p3 (5,6) = 0 A5,7 = if 0.294 ≤ 411 true, then p3 (5,7) = 0 A5,8 = if 0.294 ≤ 0.588 true, then p3 (5,8) = 0 A5,9 = if 0.294 ≤ 941 true, then p3 (5,9) = 0 A5,10 = if 0.294 ≤ 1 true, then p3 (5,10) = 0

p3 (6,1) = 0.411 - 0.058 = 0.353

p3 (6,2) = 0.411 - 0.235 = 0.176

(6,3) = 0.411 – 0 = 0.411

(7)

Hal: 209-224 A6,5 = if 0.411 ≤ 0.294 else if 0.411 > 0.294 true, then p3

(6,5) = 0.411 – 0.294 = 0.117 A6,7 = if 0.411 ≤ 0.411 true, then p3 (6,7) = 0 A6,8 = if 0.411 ≤ 0.588 true, then p3 (6,8) = 0 A6,9 = if 0.411 ≤ 0.941 true, then p3 (6,9) = 0 A6,10 = if 0.411 ≤ 1 true, then p3 (6,10) = 0

p3 (7,1) = 0.411 - 0.058 = 0.353

p3 (7,2) = 0.411 - 0.235 = 0.176

(7,3) = 0.411 – 0 = 0.411

A7,4 = if 0.411 ≤ 0.411 true, then p3 (7,4) = 0

A7,5 = if 0.411 ≤ 0.294 else if 0.411 > 0.294 true, then p3

(7,5) = 0.411 – 0.294 = 0.117 A7,6 = if 0.411 ≤ 0.411 true, then p3 (7,6 ) = 0 A7,8 = if 0.411 ≤ 0.588 true, then p3 (7,8) = 0 A7,9 = if 0.411 ≤ 0.941 true, then p3 (7,9) = 0 A7,10 = if 0.411 ≤ 1 true, then p3 (7,10) = 0

p3 (8,1) = 0.588 – 0.058 = 0.53

p3 (8,2) = 0.588 – 0.235 = 0.353

= 0.588 – 0 = 0.588

A8,4 = if 0.588 ≤ 0.529 true, then p3 = (8,4) = 0

then p3 (8,5) = 0.588 – 0.294 = 0.294

p3 (8,6) = 0.588 – 0.411 = 0.177

p3 (8,7) = 0.588 – 0.411 = 0.177 A8,9 = if 0.588 ≤ 0.941 true, then p3 (8,9) = 0

A8,10 = if 0.588 ≤ 1 true, then p3 (8,10) = 0

p3 (9,1) = 0.941 – 0.058 = 0.883

p3 (9,2) = 0.941 – 0.235 = 0.706

A9,3 = if 0,941 ≤ 0 false, else if 0.941 > 0 true, then p3 (9,3)

= 0.941 – 0 = 0.941

p3 (9,4) = 0.941 – 0.529 = 0.412

p3 (9,5) = 0.941– 0.294 = 0.647

p3 (9,6) = 0.941 –0.411 = 0.53

p3 (9,7) = 0.941–0.411 =0.53

p3 (9,6) = 0.941–0.588 = 0.353 A9,10 = if 0.941 ≤ 1 true, then p3 (9,10) = 0

(10,1) = 1 – 0.058 = 0.942

(10,2) = 1– 0.235 = 0.765

= 1

(10,4) = 1 – 0.529 = 0.471

(10,5) = 1 – 0.294 = 0.706

(10,6) = 1 – 0.411 = 0.589

(10,7) = 1 – 0.411 = 0.589

(10,8) = 1 – 0.588 = 0.412

(10,9) = 1 – 0.941 = 0.059 Fungsi Prefrensi untuk P4

A1,2 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,2) = 0

A1,3 = if 1 ≤ 0 false, else if 1 > 0 true, then p4 (1,3) = 1– 0 =

1

A1,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,4) = 0

1 A1,6 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,6) = 0 A1,7 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,7) = 0 A1,8 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,8) = 0 A1,9 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (1,9) = 0 A1,10 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (1,10) = 0 A2,1 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (2,1) = 0

1

A2,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (2,4) = 0

1 A2,6 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (2,6) = 0 A2,7 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (2,7) = 0 A2,8 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (2,8) = 0 A2,9 = if 1 ≤ 1 true, then p4 (2,9) = 0 A2,10= if 1 ≤ 1 true, then p4 = (2,10) = 0 A3,1 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,1) = 0 A3,2 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,2) = 0 A3,4 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,4) = 0 A 3,5 = if 0 ≤ 0 true, then p4 (3,5) = 0 A3,6 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,6) = 0 A3,7 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,7) = 0 A3,8 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,8) = 0 A3,9 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,9) = 0 A3,10 = if 0 ≤ 1 true, then p4 (3,10) = 0 A4,1 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,1) = 0 A4,2 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,2) = 0

(8)

Hal: 209-224 A4,5 = if 1 ≤ 0 false, else if 1 > 0 true, then p4 (4,5) = 1 – 0

= 1 A4,6 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,6) = 0 A4,7 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,7) = 0 A4,8 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,8) = 0 A4,9 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,9) = 0 A4,10 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (4,10) = 0 A5,1 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,1) = 0 A5,2 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,2) = 0 A 5,3 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,3) = 0 A5,4 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,4) = 0 A5,6 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,6) = 0 A5,7 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,7) = 0 A5,8 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,8) = 0 A5,9 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,9) = 0 A5,10 = if 0 ≤ 1 true, then p4 = (5,10) = 0 A6,1 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,1) = 0 A6,2 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,2) = 0

1

A6,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,4) = 0

1 A6,7 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,7) = 0 A6,8 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,8) = 0 A6,9 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,9) = 0 A6,10 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (6,10) = 0 A7,1 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (7,1) = 0 A7,2 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (7,2) = 0

1

A7,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (7,4) = 0

1

A8,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (8,4) = 0

1

A9,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (9,4) = 0

= 1

A10,4 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (10,4) = 0

= 1

A10,6 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (10,6) = 0

A10,7 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (10,7) = 0

A10,8 = if 1 ≤ 1 true, then p4 = (10,8) = 0

A10,9= if 1 ≤ 1 true, then p4 = (10,9) = 0

Tabel 3. Hasil Prefrensi

Alternatif C1 C2 C3 C4 A 1,2 0 0 0 0 A 1,3 0 0 0 1 A 1,4 0 0 0 0 A 1,5 0 0 0 1 A 1,6 0 0 0 0 A 1,7 0 0 0 0 A 1,8 0 0 0 0 A 1,9 0 0 0 0 A 1,10 0 0 0 0 A 2,1 0.2 0.294 0.117 0 A 2,3 0 0.294 0.235 1 A 2,4 0 0 0.294 0 A 2,5 0 0.294 0.059 1 A 2,6 0 0.294 0.176 0 A 2,7 0 0.118 0.176 0 A 2,8 0 0 0.353 0 A 2,9 0 0 0.706 0 A 2,10 0 0 0.765 0 A 3,1 0.28 0 0 0 A 3,2 0 0 0 0 A 3,4 0 0 0 0 A 3,5 0 0 0 0 A 3,6 0 0 0 0 A 3,7 0 0 0 0 A 3,8 0 0 0 0 A 3,9 0 0 0 0 A 3,10 0 0 0 0 A 4,1 0.4 0.294 0.471 0 A 4,2 0.2 0 0.294 0 A 4,3 0 0.294 0.529 1 A 4,5 0.12 0.294 0.294 1 A 4,6 0.2 0.294 0.118 0 A 4,7 0 0.118 0.118 0 A 4,8 0 0 0 0 A 4,9 0,6 0 0 0 A 4,10 0.4 0 0 0

(9)

Hal: 209-224 Alternatif C1 C2 C3 C4 A 5,1 0.28 0 0.236 0 A 5,2 0.08 0 0.059 0 A 5,3 0 0 0.294 0 A 5,4 0 0 0 0 A 5,6 0 0 0 0 A 5,7 0 0 0 0 A 5,8 0 0 0 0 A 5,9 0 0 0 0 A 5,10 0 0 0 0 A 6,1 0.6 0 0.353 0 A 6,2 0.4 0 0.176 0 A 6,3 0.32 0 0.411 1 A 6,4 0.2 0 0 0 A 6,5 0.32 0 0.117 1 A 6,7 0.2 0 0 0 A 6,8 0.2 0 0 0 A 6,9 0 0 0 0 A 6,10 0 0 0 0 A 7,1 0.4 0.176 0.353 0 A 7,2 0.2 0 0.176 0 A 7,3 0.12 0.176 0.411 1 A 7,4 0 0 0.118 0 A 7,5 0.12 0.176 0.117 1 A 7,6 0 0.176 0 0 A 7,8 0 0 0 0 A 7,9 0 0 0 0 A 7,10 0 0 0 0 A 8,1 0.4 0.294 0.53 0 A 8,2 0.2 0 0.353 0 A 8,3 0.12 0.294 0.588 1 A 8,4 0 0 0 0 A 8,5 0.12 0.294 0.294 1 A 8,6 0.2 0.294 0.177 0 A 8,7 0 0.118 0.177 0 A 8,9 0 0 0 0 A 8,10 0 0 0 0 A 9,1 1 0.882 0.883 0 A 9,2 0.8 0.588 0.706 0 A 9,3 0.72 0.882 0.941 1 A 9,4 0.6 0.588 0.412 0 A 9,5 0.72 0.882 0.647 1 A 9,6 0.4 0.882 0.53 0 A 9,7 0.6 0.706 0.53 0 A 9,8 0.6 0.588 0.353 0 A 9,10 0.2 0 0 0 A 10,1 0.8 1 0.942 0 A 10,2 0.6 0.706 0.765 0 A 10,3 0.52 1 1 1 A 10,4 0.4 0.706 0.471 0 A 10,5 0.52 1 0.706 1 A 10,6 0.2 1 0.589 0 A 10,7 0.4 0.824 0.589 0 A 10,8 0.4 0.706 0.412 0 A 10,9 0.2 0.118 0.059 0

4. Menghitung fungsi preferensi agregat dengan mempertimbangkan bobot kriteria dengan rumus berikut ini : 𝝅 (i,i’) =[∑ 𝑾𝒋 𝒎 𝒋=𝟏 . 𝑷𝒋(𝒊, 𝒊 ′_{)] / ∑} _𝑾 𝒋 𝒎 𝒋=𝟏

Dimana Perhitungannya yaitu : A1,A2 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0,3) / 100 = 0 (0 * 0,2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0 A1,A3 = (0 * 0.4 ) / 100 = 0 (0 * 0,3) / 100 = 0 (0 * 0,2 ) / 100 = 0 (1 * 0.1) / 100 = 0.1 A1,A4 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0 A1,A5 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (1 * 0,1 ) / 100 = 0.1 A1,A6 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0.1 A1,A7 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (1 * 0.1) / 100 = 0.1 A1,A8 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0 A1,A9 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0 A1,A10 = (0 * 0.4) / 100 = 0 (0 * 0.3) / 100 = 0 (0 * 0.2) / 100 = 0 (0 * 0.1) / 100 = 0 A2,A1 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.117 * 20) / 100 = 0.0234 (0 * 10) / 100 = 0 A2,A3 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.235 * 20) / 100 = 0.047 (1 * 10) / 100 = 0.1 A2,A4 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0.294 * 20) / 100 = 0.0588 (0 *10) / 100 = 0 A2,A5 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.059 * 20) / 100 = 0.0118

(10)

Hal: 209-224 (1 * 10) / 100 = 0.1 A2,A6 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.176 * 20) / 100 = 0.0352 (0 * 10) / 100 = 0 A2,A7 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.118 * 30) / 100 = 0.0354 (0.176 * 20) / 100 = 0.0352 (0 * 10) / 100 = 0 A2,A8 = (0 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0.353 * 20) / 100 = 0.1412 (0 *10) / 100 = 0 A2,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0.706 * 0) / 100 = 0.1412 (0 * 10) / 100 = 0 A2,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0.765 * 20) / 100 = 0.153 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A1 = (0.28 * 40) / 100 = 0.112 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A2 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A4 = (0 *40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A5 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A6 = (0*40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A7 = ( 0 * 40 ) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A8 = ( 0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A3,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A1 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.471 * 20) / 100 = 0.0942 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A2 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0.294 * 20) / 100 = 0.0588 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A3 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.529 * 20) / 100 = 0.1058 (1 * 10) / 100 = 0.1 A4,A5 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.294 * 20) / 100 = 0.0588 (1 * 10) / 100 = 0.1 A4,A6 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.118 * 20) / 100 = 0.0236 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A7 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.118 * 30) / 100 = 0.0354 (0.118 * 20) / 100 = 0.0236 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A8 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A9 = (0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A4,A10 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A1 = (0.28 * 40) / 100 = 0.112 (0 * 30) / 100 = 0 (0.236 * 20) / 100 = 0.0472 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A2 = (0.08*40) / 100 = 0.032 (0 * 30) / 100 = 0 (0.059 * 20) / 100 = 0.0118 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A3 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0.294 * 20) / 100 = 0.0588 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A4 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.235 * 20) / 100 = 0.047 (1 * 10) / 100 = 0.1 A5,A6 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0

(11)

Hal: 209-224 A5,A7 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A8 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A5,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A1 = (0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0 * 30) / 100 = 0 (0.353 * 20) / 100 = 0.0706 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A2 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0 * 30) / 100 = 0 (0.176 * 20) / 100 = 0.0352 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A3 = (0.32 * 40) / 100 = 0.128 (0 * 30) / 100 = 0 (0.411 * 20) / 100 = 0.0822 (1 * 10) / 100 = 0.1 A6,A4 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A5 = (0.32 * 40) / 100 = 0.128 (0 * 30) / 100 = 0 (0.117 * 20) / 100 = 0.0234 (1 * 10) / 100 = 0.1 A6,A7 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A8 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A6,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A1 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.176 * 30) / 100 = 0.0528 (0.353 * 20) / 100 = 0.0706 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A2 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0.176 * 20) / 100 = 0.0352 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A3 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.176 * 30) / 100 = 0.0528 (0.411 * 20) / 100 = 0.0822 (1 * 10) / 100 = 0.1 A7,A4 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0.118 * 20) / 100 = 0.0236 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A5 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.176 * 30) / 100 = 0.0528 (0.117 * 20) / 100 = 0.0234 (1 * 10) / 100 = 0.1 A7,A6 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.176 * 30) / 100 = 0.0528 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A8 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A7,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A1 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.53* 20) / 100 = 0.106 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A2 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0.353* 20) / 100 = 0.706 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A3 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.588 * 20) / 100 = 0.1176 (1 * 10) / 100 = 0.1 A8,A4 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A5 = (0.12 * 40) / 100 = 0.048 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.294 * 20) / 100 = 0.0588 (1 * 10) / 100 = 0.1 A8,A6 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0.294 * 30) / 100 = 0.0882 (0.177 * 20) / 100 = 0.0234 (0 * 10) / 100 = 0

(12)

Hal: 209-224 A8,A7 = (0 * 40) / 100 = 0 (0.118 * 30) / 100 = 0.0354 (0.177 * 20) / 100 = 0.0234 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A9 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A8,A10 = (0 * 40) / 100 = 0 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A1 = (1 * 40) / 100 = 0.4 (0.882 * 30) / 100 = 0.2646 (0.883 * 20) / 100 = 0.1766 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A2 = (0.8 * 40) / 100 = 0.32 (0.588 * 30) / 100 = 0.1764 (0.706 * 20) / 100 = 0.1412 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A3 = (0.72 * 40) / 100 = 0.288 (0.882 * 30) / 100 = 0.2646 (0.941 * 20) / 100 = 0.1882 (1 * 10) / 100 = 0.1 A9,A4 = (0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0.588 * 30) / 100 = 0.1764 (0.412 * 20) / 100 = 0.0824 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A5 = (0.72 * 40) / 100 = 0.288 (0.882 * 30) / 100 = 0.2646 (0.647 * 20) / 100 = 0.1294 (1 * 10) / 100 = 0.1 A9,A6 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.882 * 30) / 100 = 0.2646 (0.53 * 20) / 100 = 0.106 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A7 = (0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0.706 * 30) / 100 = 0.2118 (0.53 * 20) / 100 = 0.106 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A8 = 0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0.588 * 30) / 100 = 0.1764 (0.353 * 20) / 100 = 0.0706 (0 * 10) / 100 = 0 A9,A10 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0 * 30) / 100 = 0 (0 * 20) / 100 = 0 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A1 = (0.8 * 40) / 100 = 0.32 (1 * 30) / 100 = 0,3 (0.942 * 20) / 100 = 0.1884 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A2 = (0.6 * 40) / 100 = 0.24 (0.706 * 30) / 100 = 0.2118 (0.765 * 20) / 100 = 0.153 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A3 = (0.52 * 40) / 100 = 0.208 (1 * 30) / 100 = 0.3 (1 * 20) / 100 = 0.2 (1 * 10) / 100 = 0.1 A10,A4 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.706 * 30) / 100 = 0.2118 (0.471 * 20) / 100 = 0.0942 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A5 = (0.52 * 40) / 100 = 0.208 (1 * 30) / 100 = 0.3 (0.706 * 20) / 100 = 0.1412 (1 * 10) / 100 = 0.1 A10,A6 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (1 * 30) / 100 = 0.3 (0.589 * 20) / 100 = 0.1178 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A7= (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.824* 30) / 100 = 0.2472 (0.589 * 20) / 100 = 0.1178 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A8 = (0.4 * 40) / 100 = 0.16 (0.706* 30) / 100 = 0.2118 (0.412 * 20) / 100 = 0.0824 (0 * 10) / 100 = 0 A10,A9 = (0.2 * 40) / 100 = 0.08 (0.118* 30) / 100 = 0.0354 (0.059 * 20) / 100 = 0.118 (0 * 10) / 100 = 0

Tabel 4. Hasil Fungsi Prefrensi Agregat

ALTERNATIF C1 ( W = 40) C2 ( W = 30) C3 (W = 20) C4 (W = 10) TOTAL A1,A2 0 0 0 0 0 A1,A3 0 0 0 0.1 0.1 A1,A4 0 0 0 0 0 A1,A5 0 0 0 0.1 0.1 A1,A6 0 0 0 0 0 A1,A7 0 0 0 0 0 A1,A8 0 0 0 0 0 A1,A9 0 0 0 0 0 A1,A10 0 0 0 0 0 A2,A1 0.08 0.0882 0.0234 0 0.4022 A2,A3 0 0.0882 0.047 0.1 0.2352 A2,A4 0 0 0.0588 0 0.0588 A2,A5 0 0.0882 0.0118 0.1 0.2 A2,A6 0 0.0882 0.0352 0 0.1234 A2,A7 0 0.0354 0.0352 0 0.0706 A2,A8 0 0.0706 0.0706 0 0.1506 A2,A9 0 0 0.1412 0 0.1412 A2,A9 0 0 0.153 0 0.153 A3,A1 0.28 0 0 0 0.28 A3,A2 0 0 0 0 0 A3,A4 0 0 0 0 0 A3,A5 0 0 0 0 0 A3,A6 0 0 0 0 0 A3,A7 0 0 0 0 0 A3,A8 0 0 0 0 0 A3,A9 0 0 0 0 0

(13)

Hal: 209-224 ALTERNATIF C1 ( W = 40) C2 ( W = 30) C3 (W = 20) C4 (W = 10) TOTAL A3,A10 0 0 0 0 0 A4,A1 0.16 0.0882 0.0942 0 0.3424 A4,A2 0.08 0 0.0588 0 0.1388 A4,A3 0 0.0882 0.1058 0.1 0.294 A4,A5 0 0.0882 0.0588 0.1 0.247 A4,A6 0.08 0.0882 0.0236 0 0.1918 A4,A7 0 0.0354 0.0236 0 0.059 A4,A8 0 0 0 0 0 A4,A9 0.24 0 0 0 0.24 A4,A10 0.16 0 0 0 0.16 A5,A1 0.112 0 0.0472 0 0.1592 A5,A2 0 0.0882 0 0 0.0438 A5,A3 0.032 0 0 0 0.032 A5,A4 0 0 0 0 0 A5,A6 0 0 0 0 0 A5,A7 0 0 0 0 0 A5,A8 0 0 0 0 0 A5,A9 0 0 0 0 0 A5,A10 0 0.3 0 0 0 A6,A1 0.24 0 0.0706 0 0.3106 A6,A2 0.16 0 0.0352 0 0.1952 A6,A3 0.128 0 0.0882 0.1 0.3102 A6,A4 0.08 0 0 0 0.08 A6,A5 0.128 0 0.0234 0.1 0.2514 A6,A7 0.08 0 0 0 0.08 A6,A8 0.08 0 0 0 0.08 A6,A9 0 0 0 0 0 A7,A1 0.16 0.0528 0.0706 0 0.2834 A7,A2 0.08 0 0.0352 0 0.1152 A7,A3 0.048 0.0528 0.0822 0.1 0.283 A7,A4 0 0 0.0236 0 0.0236 A7,A5 0.048 0.0528 0.0234 0.1 0.2242 A7,A6 0 0.0528 0 0 0.0528 A7,A8 0 0.0354 0.0354 0 0.0708 A7,A9 0.24 0.2118 0.106 0 0.5578 A7,A10 0.16 0.2472 0.1178 0 0.525 A8,A1 0.16 0.0882 0.106 0 0.3542 A8,A2 0.08 0 0.0706 0 0.1506 A8,A3 0.048 0.0882 0.1176 0.1 0.3538 A8,A4 0 0 0 0 0 A8,A5 0.048 0.0882 0.0588 0.1 0.295 A8,A6 0.08 0.0882 0.0234 0 0.1916 A8,A7 0 0.0354 0.0234 0 0.0588 A8,A9 0 0 0 0 0 A8,A10 0 0 0 0 0 A9,A1 0.4 0.2646 0.1766 0 0.8412 A9,A2 0.32 0.1764 0.1412 0 0.6376 A9,A3 0.288 0.2646 0.1882 0.1 0.8408 A9,A4 0.24 0.1764 0.0824 0 0.4988 A9,A5 0.288 0.2646 0.1294 0.1 0.782 A9,A6 0.16 0.2646 0.106 0 0.5306 A9,A7 0.24 0.2118 0.106 0 0.5578 A9,A8 0.24 0.1764 0.0706 0 0.487 A9,A10 0.08 0 0 0 0.08 A10,A8 0.16 0.2118 0.0824 0 0.4542 A10,A9 0.08 0.0354 0.118 0 0.1272

Tabel 5. Hasil Keseluruhan Fungsi Prefrensi Agregat

ALT ERN ATI F A 1 A 2 A 3 A 4 A 5 A 6 A 7 A 8 A 9 A 1 0 T O T A L C1 - 0 0. 1 0 0. 1 0 0 0 0 0 0.2 C2 0. 4 0 3 2 0. 2 3 5 2 0. 0 5 8 8 0. 2 0. 1 2 3 4 0. 0 7 0 6 0. 1 5 0 6 0. 1 4 1 2 0. 1 5 3 1.5 36 C3 0. 2 8 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0.2 8 C4 0. 3 4 2 4 0. 1 3 8 8 0. 2 9 4 - 0. 2 4 7 0. 1 9 1 8 0. 0 5 9 0 0. 2 4 0. 1 6 1.6 73 C5 0. 1 5 9 2 0. 0 4 3 8 0. 0 3 2 0 - 0 0 0 0 0 0.2 35 C6 0. 3 1 0 6 0. 1 9 5 2 0. 3 1 0 2 0. 0 8 0. 2 5 1 4 - 0. 0 8 0. 0 8 0 0 1.3 07 4 C7 0. 2 8 3 4 0. 1 1 5 2 0. 2 8 3 0. 0 2 3 6 0. 2 2 4 2 0. 0 5 2 8 - 0. 0 7 0 8 0. 5 5 7 8 0. 5 2 5 2.1 35 8 C8 0. 3 5 4 2 0. 1 5 0 6 0. 3 5 3 8 0 0. 2 9 5 0. 1 9 1 6 0. 0 5 8 8 - 0. 4 8 7 0. 4 5 2 2.3 43 C9 0. 8 4 1 2 0. 6 3 7 6 0. 8 4 0 8 0. 4 9 8 8 0. 7 8 2 0. 5 3 0 6 0. 5 5 7 8 0. 4 8 7 - 0. 0 8 5.2 55 8 C10 0. 8 0 8 4 0. 6 0 4 8 0. 8 0 8 0. 4 6 6 0. 7 4 9 2 0. 4 9 7 8 0. 5 2 5 0. 4 5 4 2 0. 1 2 7 2 - 5.0 40 6 TOT AL 3. 8 7 2 6 1. 8 8 6 3. 2 5 7 1. 1 2 7 2 2. 8 4 8 8 1. 5 8 8 1. 3 5 1 2 1. 2 4 2 6 1. 5 5 3 2 1. 3 7 -

5. Menentukan arus keluar dan arus outrangking

Adapun rumus untuk Menentukan arus keluar dan arus outrangking rumus yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Leaving flow: 𝝋(i) = 𝟏

𝒏−𝟏[∑ 𝝅 𝒏

𝒊′=𝟏 (𝒊, 𝒊′)]

2. Untuk Entering flow: 𝝋(i) = 𝟏

𝒏−𝟏[∑ 𝝅 𝒏

𝒊′=𝟏 (𝒊, 𝒊′)]

Dimana perhitungannya: 1. Untuk Leaving flow yaitu :

P1: 1

(14)

Hal: 209-224 P2: 1 10−1 * 1.536 = 0.17 P3: ₁₀₋₁1 * 0.28 = 0.03 P4: 1 10−1 * 1.673 = 0.18 P5: 1 10−1 * 0.235 = 0.02 P6: 1 10−1 * 1.3074 = 0.14 P7: ₁₀₋₁1 * 2.1358 = 0.23 P8: ₁₀₋₁1 * 2.343 = 0.26 P9: 1 10−1 * 5.2588 = 0.58 P10: ₁₀₋₁1 * 5.0406 = 0.56

2. Untuk Entering flow yaitu : P1: 1 10−1 * 3.8726 = 0.43 P2: ₁₀₋₁1 * 1.886 = 0.20 P3: ₁₀₋₁1 * 3.257 = 0.36 P4: 1 10−1 * 1.1272 = 0.12 P5: 1 10−1 * 2.8488 = 0.31 P6: 1 10−1 * 1.588 = 0.17 P7: ₁₀₋₁1 * 1.3512 = 0.15 P8: 1 10−1 * 1.2426 = 0.13 P9: 1 10−1 * 1.5532 = 0.17 P10: ₁₀₋₁1 * 1.37 = 0.15

Tabel 6. Hasil Dari Arus Keluar Dan Arus Outranking Alternatif Leaving Flow Entering Flow

A1 0.02 0.43 A2 0.17 0.20 A3 0.03 0.36 A4 0.18 0.12 A5 0.02 0.31 A6 0.14 0.17 A7 0.23 0.15 A8 0.26 0.13 A9 0.58 0.17 A10 0.56 0.15

6. Menghitung Outrangking Atau Net Flow Bersih Setiap Alternatif

Adapun rumus untuk Menghitung outrangking atau net flow bersih setiap alternatif yaitu sebagai berikut : 𝝋(𝒊) = 𝝋+_{(i) - 𝝋}−_(i)

Leaving flow – Entering flow Dimana perhitungannya adalah: A1 = 0.02 – 0.43 = - 0.023 A2 = 0.17 – 0.20 = - 0.03 A3 = 0.03– 0.36 = - 0.33 A4 = 0.18 – 0.12 = 0.06 A5 = 0.02 – 0.31 = - 0.29 A6 = 0.14 – 0.17 = - 0.03 A7 = 0.23 – 0.15 = 0.08 A8 = 0.26 – 0.13 = 0.13 A9= 0.58 – 0.17 = 0.43 A10 = 0.56 – 0.15 = 0.41

Tabel 7. Hasil Dari Outrangking Bersih Setiap Alternatif Alternatif Net flow Rangking

A1 - 0.023 10 A2 - 0.03 8 A3 - 0.33 6 A4 0.06 5 A5 - 0.29 7 A6 - 0.03 9 A7 0.08 4 A8 0.13 3 A9 0.43 1 A10 0.41 2

Dari perhitungan alternatif diatas maka A9 yaitu dengan nama Trimart Simalango, terpilih sebagai alternatif paling baik untuk menjadi Peserta Olimpiade Sains.

4. IMPLEMENTASI

Dalam Implementasi dari Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Peserta Olimpiade Sains dengan Metode Promethee II di SD Baptis Independen membutuhkan suatu Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software).

Adapun Perangkat Keras dan Perangkat Lunak yang dibutuhkan yaitu :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Microprocessor Minimal Pentium IV b. Harddisk Minimal 400 GB

c. Ram Minimal 2 GB 2. Perangkat Lunak (Software)

a. Microsoft Visual Basic 2008 b. Microsoft Access 2016 c. Sistem Operasi Windows 7 A. Tampilan Pengujian

Perancangan antar muka merupakan tampilan bentuk dari tampilan – tampilan sistem yang akan dibangun. Adapun Bentuk tampilan dari sistem yang akan dibangun yaitu

Tampilan Form Login merupakan tampilan awal pada sistem untuk dapat masuk ke tahap berikutnya. Form ini akan di tampilkan setelah sistem ini di jalankan dan untuk memulai mengaktifkan menu utama. Hal ini digunakan agar membatasi hak akses dalam memanipulasi data.

(15)

Hal: 209-224 Form menu utama ini adalah tampilan setelah kita

mengiput data pada form login. Tampilan Menu utama berfungsi sebagai interface utama sistem yang menyediakan beberapa pilihan proses yang dilakukan dalam kegiatan pemilihan Peserta Olimpiade Sains.

Gambar 2. Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Input Data Alternatif berfungsi sebagai interface yang digunakan untuk menginput data alternatif Peserta Olimpiade Sains.

Gambar 3. Tampilan Input Data Alternatif

Tampilan Menu Input Data Alternatif berfungsi sebagai interface yang digunakan untuk menginput data Kriteria dan Bobot Peserta Olimpiade Sains.

Gambar 4. Tampilan Input Data Kriteria dan Bobot Form menu Perhitungan berfungsi sebagai interface yang digunakan untuk memproses perhitungan data alternatif Peserta Olimpiade Sains.

Gambar 5. Tampilan Form Perhitungan

Form Hasil akhir merupakan tampilan keseluruhan hasil proses seleksi peserta Olimpiade Sains.

Gambar 6. Tampilan Hasil Akhir Peserta Olimpiade Sains 5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan Proses seleksi peserta Olimpiade Sains masih kurang efektif karena saat pemilihan guru hanya melihat salah satu kriteria tanpa melihat semua kriteria yang telah ditentukan sehingga hasilnya kurang maksimal. Membuat sebuah metode dengan menggunakan Metode Promethee II agar mudah dipahami dan hasilnya lebih efektif

REFERENCES

[1] K. S. Bintang Corisia Sinaga, Garuda Ginting, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ambassador PT. Matahari Department Store,” vol. 1, p. 13, 2018.

[2] M. TATA SUTABRI S. KOM, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, 1st ed. Yogyakarta: Andi, 2005.

[3] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Jakarta: Andi, 2007.

[4] Eko Budi Prasetyo, MENJADI JUARA OLIMPIADE SAINS SD/MI. Jakarta: Media Pusindo ( Grup Puspa Swara ), Anggota Ikapi, 2008.

[5] MESRAN, IMAM SAPUTRA, “PENERAPAN METODE PROMETHEE II PADA SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU (SLRT)”, PENERAPAN Metod. Prometh. II PADA Sist. LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU(SLRT), vol. 1, p. 2, 207AD.

[6] D. Drs. Suarga, M.Sc., M, Math, Ph, “Algoritma Pemrograman,” Algoritma Pemrograman, Yogyakarta: Andi, 2012.

[7] Rosa A.S.M. Shalahuddin, REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Bandung: INFORMATIKA,2014.

(16)

Hal: 209-224 Andi, 2009.

[9] D. R. A. Yeni Kustiyahningsih, PEMROGRAMAN BASIS DATA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2011.

[10] Nurjannah and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Colour Guard Pada Marching Band Ginada Dengan Menggunakan Metode Vikor Dan Borda,” JUKI J. Komput. dan Inform., vol. 2, no. 1, pp. 35–48, 2020.

[11] Annisah, B. Nadeak, R. Syahputra, and D. P. Utomo, “Penerapan Metode SMARTER Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Merchandise Display Terbaik (Studi Kasus: PT. Pasar Swalayan Maju Bersama),” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[12] S. Damanik and D. P. Utomo, “Implementasi Metode ROC (Rank Order Centroid) Dan Waspas Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kerjasama Vendor,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[13] L. Sarumaha, B. Efori, A. H. Sihite, and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Mentor Pada Pusat Pengembangan Anak IO 558 Sangkakala Medan Menggunakan Metode CPI dan ROC,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[14] R. K. Ndruru and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Generik Anggota Polri Di Polda Sumatera Utara Menggunakan Metode MABAC & Entropy,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[15] N. Ndruru, Mesran, F. T. Waruru, and D. P. Utomo, “Penerapan Metode MABAC Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Kepala Cabang Pada PT. Cefa Indonesia Sejahtera Lestari,” Resolusi Rekayasa Tek. Inform. dan Inf., vol. 1, no. 1, pp. 36–49, 2020.

[16] S. W. Pasaribu, D. P. Utomo, and Mesran, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Account Officer Menerapkan Metode EXPROM II (Studi Kasus: Bank Sumut),” J. Inf. Syst. Res., vol. 1, no. 3, pp. 175–188, 2020.

[17] Mesran, Suginam, and Dito, “Implementation of AHP and WASPAS (Weighted Aggregated Sum Product Assessment) Methods in Ranking Teacher Performance,” IJISTECH (International J. Inf. Syst. Technol., vol. 3, no. 2, pp. 173–182, 2020.

[18] Mesran, K. Ulfa, D. P. Utomo, and I. R. Nasution, “Penerapan Metode VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) dalam Pemilihan Air Conditioner Terbaik,” Algoritm. J. ILMU Komput. DAN Inform., vol. 4, no. 1, pp. 24–35, 2020. [19] F. Pratiwi, F. T. Waruru, D. P. Utomo, and R. Syahputra, “Penerapan

Metode ARAS Dalam Pemilihan Asisten Perkebunan Terbaik Pada PTPN V,” Semin. Nas. Teknol. Komput. Sains, vol. 1, no. 1, pp. 651–662, 2019.