• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D:\MUJIATI\PERDA DAN PERBUP OPD KAB MJKT\PERDA DAN PERBUP 2014\PERBUP\Perbup 32 Th 2014 ttg RSUD RA. Basoeni.doc

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 32 TAHUN 2014

TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. BASOENI

KABUPATEN MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mojokerto, maka Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni Kabupaten ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota;

(3)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mojokerto (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2014 Nomor 2);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Mojokerto.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mojokerto. 3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto.

5. Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni adalah Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni Kabupaten Mojokerto.

6. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni Kabupaten Mojokerto.

BAB II

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RA. BASOENI Pasal 2

Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 41 dan Pasal 42 Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mojokerto sebagaiman telah diubah terakir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014.

(4)

Bagian Kesatu Direktur

Pasal 3

Direktur mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan seluruh kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni.

Bagian Kedua Bagian Tata Usaha

Pasal 4

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan pertanggungjawaban keuangan;

b. pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana; c. pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan;

d. pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan;

e. penyiapan data informasi, kepustakaan, inventarisasi, hubungan masyarakat dan promosi Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni; f. pelaksanaan koordinasi dalam rangka peningkatan sumber daya

manusia;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur.

Pasal 5

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :

a. melaksanakan kegiatan rumah tangga dan perlengkapan kantor; b. meleksanakan surat menyurat, tata kearsipan dan penggandaan; c. melaksanakan kehumasan;

d. menyiapkan data untuk penyusunan peraturan perundang-undangan; e. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan

pengembangan pegawai, mutasi pegawai serta pengelolaan administrasi kepegawaian;

f. melaksanakan usaha peningkatan moralitas dan kualitas disiplin pegawai dan kesejahteraan pegawai;

g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

(5)

(2) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas : a. menyusun program srtategis rumah sakit;

b. mengkoordinasikan, menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program kerja dan rencana kerja serta penyusunan anggaran;

c. menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia;

d. menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan program; e. menyusun dan menyiapkan laporan kinerja;

f. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan dan mengelola penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja, melakukan koordinasi dengan instansi lain atau lembaga lain;

b. menyusun Rencana Keuangan Anggaran (RKA), Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta mempertanggung jawabkan keuangan dan laporan mobilisasi dana; c. melaksanakan verifikasi, pembukuan dan pencatatan keuangan

lainnya;

d. menghimpun data dalam penyusunan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK);

e. mengelola pembayaran gaji, keuangan, perjalanan dinas dan keuangan lainnya termasuk pengelolaan penerimaan dari hasil retribusi yang dikelola rumah sakit;

f. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga Bidang Pelayanan

Pasal 6

(1) Bidang Pelayanan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni yang meliputi pelayanan medik dan pelayanan perawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi kebutuhan pelayanan medis dan pelayanan perawatan;

b. pengendalian kegiatan pelayanan medis dan pelayanan perawatan; c. pembinaan kegiatan pelayanan medis dan pelayanan perawatan; d. pembinaan kegiatan penerimaan pemulangan pasien;

e. pengelolaan pelayanan yang bekerjasama dalam asuransi kesehatan; f. pengelolaan pelaksanaan pelayanan perawatan jenazah;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

(6)

Pasal 7

(1) Seksi Pelayanan Medik, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan pelayanan medis dan instalasi rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, kamar bersalin, perawatan anak dan perinatologi;

b. melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan pelayanan medis;

c. melakukan pemantauan dan pengawasan penerimaan dan pemulangan pasien;

d. mengkoordinasikan kegiatan pelayanan asuransi kesehatan rumah sakit;

e. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan.

(2) Seksi Pelayanan Perawatan, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas dalam kegiatan asuhan keperawatan;

b. melaksanakan pembinaan dan pemantauan kegiatan asuhan keperawatan dan pengembangan tenaga keperawatan;

c. melakukan kegiatan untuk pengembangan disiplin profesi tenaga perawatan;

d. menyiapkan kebutuhan dan mengatur peralatan perawatan;

e. melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan peralatan perawatan;

f. menyusun kegiatan dan mekanisme keperawatan dalam koordinasi kegiatan semua instalasi;

g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;

h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan.

Bagian Keempat Bidang Penunjang

Pasal 8

(1) Bidang Penunjang, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni meliputi penunjang medis dan penunjang non medis.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penunjang mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan penyusunan perencanaan program kebutuhan,

pengawasan, pengendalian, pemeliharaan dan evaluasi sarana prasarana medis dan non medis rumah sakit;

b. pelaksanaan program pengawasan, pemeliharaan dan pengendalian penggunaan sarana prasarana medis dan non medis rumah sakit;

(7)

c. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama antar bidang dan sub bidang rumah sakit, instalasi dan lembaga lain dibidang sarana prasarana rumah sakit;

d. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur.

Pasal 9

(1) Seksi Penunjang Medis, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan penunjang medis dan instalasi radiologi, laboratorium klinik, farmasi, rehab medis dan rekam medis;

b. melaksanakan pemantauan penggunaan fasilitas penunjang medis; c. melaksanakan pemantauan dan penilaian pelayanan penunjang medis

pada pasien;

d. menghimpun, memelihara, melakukan kegiatan rekam medis dan menyajikan rekam medis bagi yang membutuhkan;

e. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang.

(2) Seksi Penunjang Non Medis, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan penunjang non medis pada instalasi pemeliharaan sarana, gizi, sterelisasi dan penyuluhan kesehatan;

b. melaksanakan pemantauan penggunaan fasilitas penunjang non medis;

c. melaksanakan pemantauan dan penilaian pelayanan penunjang non medis pada pasien;

d. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan

e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang.

BAB III INSTALASI

Pasal 10

(1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan medis dan keperawatan, pelayanan penunjang, kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.

(2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala Instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan berkoordinasi dengan Seksi sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Kepala Instansi adalah jabatan non struktural.

(4) Instalasi mempunyai tugas merencanakaan, melaksanakan dan melaporkan kegiatan di instalasi rumah sakit.

(5) Jenis dan jumlah instalasi disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan kebutuhan masyarakat berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

(8)

BAB IV KOMITE Pasal 11

(1) Komite adalah kelompok tenaga medis atau keperawatan yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf fungsional.

(2) Komite dipimpin oleh seorang Ketua Komite yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(3) Ketua Komite adalah jabatan non struktural.

(4) Komite mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan, menegakkan etika profesi dan mutu pelayanan berbasis bukti, memantau pelaksanaannya, mengatur kewenangan profesi anggota staf fungsional dan mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

(5) Komite mempunyai fungsi :

a. menjaga, mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses peningkatan mutu pelayanan rumah sakit;

b. memberikan rekomendasi kewenangan klinis;

c. mengusulkan solusi kepada manajemen atas masalah yang terkait dengan keprofesionalan tenaga, sistem pelaporan pasien, penugasan staf dan tindak disiplin; dan

d. mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek dalam kaitan dengan anggota.

(6) Pembentukan komite pada dipilih oleh anggota dan ditetapkan Direktur. (7) Dalam melaksanakan tugasnya, komite dibantu oleh sub komite, yang

terdiri dari sub komite etik profesi, sub komite kredensial dan sub komite mutu profesi.

(8) Keanggotaan komite terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota;

b. Wakil ketua merangkap anggota; c. Sekretaris merangkap anggota; dan d. Anggota.

BAB V

SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL Pasal 12

(1) Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) adalah pegawai rumah sakit yang bersifat independen.

(2) SPI dipimpin oleh seorang Ketua SPI yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.

(9)

(4) SPI mempunyai tugas membantu direktur dalam audit kinerja internal rumah sakit, meliputi :

a. Audit Keuangan adalah melakukan penilaian tentang pengelolaan keuangan dana yang dikelola; dan

b. Audit Non Keuangan (Audit Kepatuhan, Audit Kinerja dan Audit Pengendalian Internal).

(5) SPI mempunyai fungsi melakukan penilaian independen untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni sebagai sebuah pelayanan yang menunjang pengendalian internal.

(6) SPI secara Independen membantu direktur dan semua unit operasional di dalam rumah sakit dalam memenuhi kewajibannya untuk mencapai tujuan dengan meningkatkan corporate governance;

(7) Dalam menjalankan tugasnya, SPI mengacu dan merujuk pada berbagai peraturan dan ketentuan intern dan pedoman yang terdapat dalam berbagai standar profesional audit internal, yaitu :

a. Standard Operating Procedures Internal Audit serta pemutakhirannnya; b. Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh manajemen

rumah sakit; dan

c. Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal Auditors, sebagaimana telah diendorse oleh Direktur.

(8) Anggota SPI dibagi pada unit-unit kerja berdasarkan kompetensi dan tingkat resiko unit kerja yang bersangkutan secara lebih spesifik.

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 13

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 70 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah RA. Basoeni Kabupaten Mojokerto (Berita Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008 Nomor 71) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku serta semua Peraturan Perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.

Pasal 15

(10)

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 30 Mei 2014

BUPATI MOJOKERTO, ttd.

MUSTOFA KAMAL PASA

Diundangkan di Mojokerto Pada tanggal 30 Mei 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO ttd.

HERRY SUWITO

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Lingkup UU Administrasi Pemerintahan Pengertian, Maksud dan tujuan, Asas Hak & Kewajiban Kwngan Pemerinta han Penyeleng- garaan Adm Pemerinta han Konflik

5.data luas dan lokasi lahan dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; dan 6.data jenis komoditas pangan pokok dimutakhirkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kelembaban Kandang Terhadap Kejadian Mastitis Subklinis dan Bovine

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi

Banyak kendala hingga tidak semua berjalan mulus, baik karena situasi Kompi yang tidak selalu dalam keadaan siap, atau kadang aku harus menghadiri Penataran di Korem Malang, di

Aktif dalam hal rmenjaga rutinitas operasional siaran, menggali potensi dan masalah yang dihadapi warga komu- nitas dan mencari solusi permasalahan yang diha- dapi warga komunitas;

Khususnya bagi Ibu/Bpk/Sdr/i yang baru pertama kali hadir dalam persekutuan dan berkerinduan untuk menjadi Warga Jemaat GPIB “Bukit Sentul” atau membutuhkan

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)