• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip e-marketplace

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prinsip e-marketplace"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

Dunia maya yang tercipta karena berkembangnya teknologi

internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar atau

arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan

sebagai e-Marketplace (beberapa praktisi manajemen

menyebutnya sebagai Marketspace).

Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya dicoba

ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go

internet” ini dalam berbagai domain industri, sehingga

menghasilkan suatu nilai dan volume perdagangan yang tidak

kalah besar dari pasar konvensional.

(3)

Prinsip e-Marketplace

Secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat

tahapan evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh

Warran D. Raisch. Keempat tahapan evolusi tersebut

masing-masing adalah:

1. Commodity Exchanges

2. Value Added Services

3. Knowledge Networks

4. Value Trust Networks

(4)

1. Commodity Exchanges

 Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam

e-Marketplace ini adalah yang bersifat komoditas.

 Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik

transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan transfer bank).

 Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional dengan

e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi.

 Di sisi pembeli (buyer transparency), besar sekali manfaat yang

diperoleh jika bertransaksi di pasar ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat secara transparan diketahui.

(5)

 Begitu banyaknya pemasok (suppliers) produk atau jasa yang sama,

maka seorang calon pembeli dapat melakukan pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah.

 Selain harga, transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan

garansi, fasilitas asuransi, dan jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula diperbandingkan keberadaannya oleh para calon pembeli.

(6)

 Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat diperoleh (supplier

tranparency).

1. Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat kompetitif yang

ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya berusaha merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa harus mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar dan perilaku pelanggan).

(7)

2. Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat

benar-benar memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat, murah, dan berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat melakukan pengecekan terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet.

Mekanisme transparansi yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan membentuk sebuah pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk bisnis semacam lelang dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam arena perdagangan virtual ini.

(8)

2. Value Added Services

 Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace akan menuju kepada

terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk penawaran-penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang belum/ sulit terjadi pada pasar konvensional (value added services).

 Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu

pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu.

(9)

 Perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau

jasa yang dapat di-tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan.

 Selain variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman,

lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen.

 Di e-Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak

sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan.

 Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional,

semakin besar value added yang ditawarkan oleh e-Marketplace. Industri dengan produk-produk yang dapat di-digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan, dan lain sebagainya.

(10)

3. Knowledge Networks

 Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace adalah menuju ke

sebuah komunitas yang berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan adalah merupakan kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang beragam.

 Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang

berkepentingan), dan konsumen tidak hanya merupakan sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara sadar atau tidak saling dipertukarkan.

 Perusahaan pun dapat “belajar” banyak dari

perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya.

(11)

 Hampir tidak ada lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk

yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut.

 E-Marketplace ini secara tidak langsung akan meningkatkan

kualitas perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui atau “dibodohi” oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan mudah dicek kebenarnnya di internet.

(12)

4. Value Trust Networks

 Akhirnya e-Marketplace akan berkembang ke sebuah jejaring yang

merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

 Berbagai interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di

pasar konvensional akan segera beralih ke e-Marketplace.

 Komunitas manusia akan terbentuk di dunia maya berdasarkan

kepentingannya masing-masing (workgroups).

 Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh e-Marketplace untuk

menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang efektif.

(13)

 Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara

pasar konvensional dengan e-Marketplace.

 Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan mendatangkan dampak

positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia.

 Penting untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan

kemajuan dan inovasi teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

(14)

7 MARKET PLACE TERBAIK DI

INDONESIA VERSI

(15)

1. Bukalapak

 Didirikan pada awal 2010 sebagai salah satu produk portofolio

agensi digital bernama Suitmedia, Bukalapak bertumbuh sebagai salah satu produk online terbesar karya anak bangsa di Indonesia.

 Achmad Zaky selaku CEO mengatakan bahwa saat ini terdapat

sekitar 150.000 penjual1 dan 1,5 juta produk aktif di Bukalapak.

 Pada Januari 2014, Achmad mengatakan bahwa Bukalapak

memproses transaksi senilai Rp 500 juta setiap harinya.

 Di website ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas jual beli

dengan harga pas maupun harga yang siap untuk dinegosiasikan.

 Bukalapak memiliki fitur dompet virtual bernama Bukadompet

(16)

Peringkat Alexa: ke-25 di Indonesia. (Update: Perlu dicatat bahwa

Bukalapak merupakan satu-satunya pengguna berbayar Alexa di daftar ini saat artikel ditulis, dan hal ini mempengaruhiperingkat mereka di Alexa.)

(17)

2. Tokopedia

Berdiri pada awal 2009, Tokopedia dinilai sebagai

pemimpin pasar dalam ranah marketplace online di

Indonesia.

Paling tidak, Tokopedia memiliki jumlah modal yang sangat

besar berkat USD 100 juta (Rp 1,2 triliun) yang disuntikkan

beberapa bulan lalu oleh Softbank Internet and Media Inc.

dan Sequoia Capital.

William Tanuwijaya selaku CEO mengatakan bahwa saat ini

mereka memiliki “ratusan ribu” penjual yang bertumbuh

jumlahnya sebesar 30 persen setiap bulan.

Saat ini Tokopedia memiliki 3,3 juta produk aktif, dimana

(18)

 Tokopedia belum menarik biaya apapun dari para penjual. Namun, para

penjual bisa berlangganan fitur premium bernama Gold Merchant.

(19)

3. Elevenia

Elevenia merupakan salah satu pemain termuda di daftar

ini, namun mereka sangat agresif dan telah mencatat

pertumbuhan sangat besar di tahun pertama operasinya.

Diluncurkan pada bulan Maret 2014, perusahaan hasil joint

venture antara XL Axiata dan SK Planet asal Korea Selatan

ini memiliki 2 juta produk aktif dan melayani 8.000 order

setiap harinya.

Uniknya, perusahaan ini menyediakan seller zone di Jakarta,

berisikan studio foto dan ruang pelatihan untuk membantu

para penjual online yang masih baru. Semua hal itu dapat

digunakan secara gratis.

Elevenia mengambil komisi dari setiap penjualan di dalam

(20)
(21)

4. Qoo10

Berasal

dari

Singapura,

Qoo10

merupakan

perusahaan joint venture antara eBay dengan GMarket

asal Korea Selatan.

Qoo10 Indonesia sendiri mulai beroperasi sejak tahun

2012, dan mengklaim memproses transaksi senilai lebih

dari USD 2,5 juta (Rp 32 miliar) setiap bulannya.

Selain di Indonesia, Qoo10 juga beroperasi di

Singapura, Jepang, Malaysia, China, dan Hong Kong.

Qoo10 Indonesia menarik komisi dari setiap penjualan

(22)
(23)

5. Rakuten

 Diluncurkan pada tahun 2011, Rakuten Belanja Online (RBO)

awalnya merupakan perusahaan hasil joint venture antara konglomerat media MNC dan raksasa e-commerce Jepang Rakuten.

 Namun, pada tahun 2013 kerjasama itu secara resmi berakhir, dan

sekarang RBO beroperasi sendiri di Indonesia.

 Tidak banyak informasi seputar perkembangan RBO. Pada tahun

2013, RBO memiliki target menjual 1 juta produk di dalam websitenya.

Dan walaupun menganut model bisnis B2B2C (business-to-business-to-consumer), mulai September 2014 RBO membuka pintu bagi

penjual mikro dan individual untuk ikut berjualan di dalam platformnya.

(24)
(25)

6. Lamido

Diluncurkan

pada

akhir

tahun

2013,

Lamido

merupakan marketplacebuatan Rocket Internet, kepala

perusahaan yang juga berada di balik toko online Lazada

dan Zalora Indonesia.

Lamido sendiri beroperasi dengan ketat dengan Lazada

Indonesia, dimana penjual yang masih tergolong lebih kecil

dapat berjualan di Lamido, sedangkan mereka yang sudah

lebih besar dapat berjualan di Lazada.

Namun, Anda akan tetap melihat sejumlah barang dan

penjual yang sama di kedua belah website.

Selain di Indonesia, Lamido juga beroperasi di Malaysia,

Filipina, dan Vietnam. Berjualan di Lamido Indonesia masih

gratis.

(26)
(27)

7. Blanja

Sebagai perusahaan joint venture antara Telkom

Indonesia dengan eBay, kehadiran Blanja memiliki

potensi besar untuk membuat saingannya was-was.

Walau sudah beroperasi sejak 2013, Blanja baru

secara resmi diluncurkan pada Desember 2014.

Dari “hanya” 600 penjual, Blanja

klaim

telah

memiliki lebih dari 1 juta produk di dalam website.

Blanja mengambil komisi dari setiap penjualan

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Introduction

 Supply chain management adalah rantai pasokan manajemen yaitu

suatu rantai yang berisi tentang hubungan beberpa unsur dalam suatu proses pemasokan suatu baranng.

 E-Commerce memiliki hubungan yang positif dengan supply chain

management.

 E-Commerce menyebabkan produsen dapat langsung menjual

produknya kepada para konsumennya dan juga dapat meminimalisasi biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan agar produknya sampai kepada konsumen, dimana dalam hal ini efektivitas dan efisiensi bisa dicapai oleh perusahaan.

(38)

 Manfaat dari hubungan antara E-Commerce dengan Supply Chain

Management adalah meningkatnya hubungan perusahaan dengan konsumen secara langsung, berkurangnya biaya pengiriman produk, serta meningkatkan efektivitas perusahaan dalam memproduksi.

 E-commerce berperan dalam mendefinisikan kembali rantai nilai

atau supply chain management yang memudahkan perusahaan dalam mempengaruhi pasar.

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam aliansi untuk peningkatan kualitas pembelajaran di Prodi Keuangandan Perbankan Syariah, PNJ dapat melakukan aliansi dengan beberapa pihak seperti Bank

Bagian ini menjelaskan tahapan pengembangan sistem, gambaran umum Koperasi Kredit Mitra Usaha, Analisis Sistem Berjalan, Analisis Kebutuhan Fungsional, Analisis Kebutuhan

Apabila kinerja keuangan perusahaan PT Aneka Tambang Tbk dilihat pada tingkat rasio aktivitas atau turnover asset tidak dalam kondisi baik sehingga menunjukkan bahwa

Program hiburan tetap dinilai oleh responden sebagai acara yang paling banyak tampil di televisi, namun dengan kualitas yang dinilai buruk / sangat

output yang diperoleh operator berupa informasi data diri pasien, kemudian dokter bertugas meng input kan data diagnosis pasien dan data resep pasien, sedangkan output

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dalam mengumpulkan data dan analisis datanya. Metode studi kasus peneliti gunakan untuk mengkaji peristiwa kontemporer yang

Strategi yang digunakan adalah mendekatkan pelaksanaan penelitian dengan pengguna, dalam hal ini telah dilakukan di pertanaman kakao kebun PTP VIII Rajamandala dan melakukan

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penerapan Iptek ini adalah: (1) Masyarakat sebagai sasaran mitra memperoleh transfer teknologi dan pengetahuan khususnya