• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 12 . Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu.

Pemeliharaan lebah yang bertujuan untuk mengambil madunya disebut peternakan lebah.Orang yang bertenak lebah disebut peternak lebah.Selain madu, peternak dapat memperoleh hasil lain dari lebah yang diternak berupa lilin lebah, tepung sari, dan royal jelly.Sedangkan usaha pembibitan lebah merupakan statu usaha untuk membudidayakan dan mengembangkan lebah madu serta mensual bibit Lebah.

Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana, ada pula yang potensial dikembangkan karena produksinya seperti banyak Apis

millifera. Selain itu, juga terdapat lebah madu yang hingga saat ini belum dapat

dibudidayakan seperti Apis dorsata. Sistematika lebah madu (Apis Millifera) di mana produksi madunya lebih banyak adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hymenoptera Famili : Apidae Genus : Apis

Species : Apis millifera A. Koloni Lebah dan Pembagian Tugas

Setiap koloni (keluarga) lebah biasanya dihuni oleh tiga macam lebah yang mempunyai tugas sendiri-sendiri.Pembagian tugas tersebut berjalan sesuai fungsinya masing-masing. Ketiga macam lebah tersebut adalah lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja. Bila koloni lebah tersebut diganggu, maka lebah-lebah pekerja akan

(2)

mempertahankan koloninya dengan jalan memburu dan menyengat .Ketiga macam lebah tersebut terdiri dari ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja .

Ratu merupakan satu-satunya lebah penelur seumur hidup. Setiap koloni lebah bisaanya memiliki seekor ratu lebah. Ratu lebah berukuran lebih besar (paling besar di antara lebah jantan dan lebah pekerja). Keistimewaannya adalah dapat menyengat berkali-kali tanpa merusakkan tubuhnya .Ratu lebah menelurkan telur yang akan menjadi lebah jantan, lebah pekerja, dan kadang-kadang calon ratu. Ratu lebah menerima makanan berupa sari madu dari lebah pekerja.

Perkawinan ratu dengan lebah jantan terjadi dialam terbuka dan hanya terjadi dalam satu musim kawin selama hidupnya. Perkawinan antara lebah jantan dan ratu terjadi pada siang hari diudara yang cerah disaat lebah-lebah berterbangan di angkasa, bisaanya di sekitar rumah lebah selama 2-10 hari. Selesai kawin, ratu lebah dan lebah jantan yang mengawininya jatuh bersama-sama di tanah dan lebah jantan segera mati dan ratu kembali ke sarang. Peristiwa ini terjadi berulang kali hingga ratu lebah telah cukup memperoleh spermatozoa dalam kantong spermanya. Pada waktu lebah jantan mengawini ratu, kantong spermanya sendiri ikut lepas (tertinggal) dalam kantong sperma ratu, sehingga lebah jantan segera mati .

Setelah mengadakan perkawinan, ratu lebah akan tinggal dalam sarangnya selama-lamanya kecuali bila terjadi angguan-gangguan atau diusik. Bila terjadi induk lebah baru (ratu baru) dari telur yang menetas, maka segera induk lebah (ratu) tersebut memisahkan diri dan membentuk koloni lebah yang baru.

Setiap meninggalkan sarangnya, ratu lebah selalu diikuti oleh ribuan lebah lainnya, baik lebah jantan maupun lebah pekerja.Hal ini disebabkan, selain ratu

(3)

merupakan panutan dari seluruh lebah, juga bunyi kepakan sayapnya saat terbang sangat berlainan bila dibandingkan dengan bunyi kepakan sayap lebah lainya. Selain itu, ratu lebah juga bisa mengeluarkan bau spesifik yang dapat menarik lebah-lebah lainnya .

Lebah jantan memiliki bentuk badan yang lebih besar daripada lebah pekerja , tapi lebih kecil daripada ratu lebah. Lebah jantan tidak mempunyai sengat sehingga ia tidak bisa menyengat. Lebah jantan bertugas sebagai pejantan, menjaga sarang , dan membersihkan sarang dari kotoran-kotoran. Ia tidak suka berkelahi. Ia termasuk lebah yang malas bekerja dan gemar makan, tetapi ia tidak mau makan sendiri, menunggu disuapi oleh lebah rumah tangga. Lebah jantan berwarna kehitam-hitaman, ia tidak bisa mengumpulkan madu sebab proboscis-nya tidak cocok untuk mengumpulkan madu, dan ia tidak punya keranjang pengangkut tepung sari .

Lebah pekerja memiliki bentuk badan yang paling kecil dibandingkan denan lebah jantan ataupun ratu lebah. Ia dikenal sebagai lebah lapangan yang bertugas mencari nektar, tepung sari, dan air. Kemampuan terbangnya bisa mencapai radius 2-3 km. Lebah pekerja ini cenderung mengumpulkan nektar dari sejenis bunga, bahkan ia dapat memilih dari sejumlah bunga yang mengandung nektar paling banyak.

Alat untuk menghadapi bahaya yang mengancam kehidupannya adalah sengat yang beracun (berbisa). Bila diusik atau diganggu kehidupannya, maka ia akan menyengat pengganggunya. Setelah menyengat, lebah pekerja ini akan mengalami kerusakan di bagian tubuh dalamnya yang akhirnya ia akan segera mati .

(4)

Tugas lebah pekerja di lapangan cukup berat, sebab setiap saat diincar oleh bahaya jebakan laba-laba, tanaman yang bergetah, burung-burung, dan pengganggu lainnya. Lebah pekerja dapat menghemat tenaga dan waktu untuk memperoleh pekerjaan yang maksimal. Ia suka mencari nektar, tepung sari, dan air yang terdekat, kira-kira berjarak 1-2 km saja, walaupun ia mampu menempuh jarak lebih dari itu.

Keistimewaan lebah pekerja adalah tidak mungkin kesasar waktu kembali ke sarangnya, karena ia mempunyai alat pembau (home sence) yang sangat kuat. Jalan yang digunakan untuk lewat mencari nektar, tepung sari dan air, bisaanya selalu sama (tetap). Hal ini akan memudahkan kembalinya lebah pekerja ke tempat asalnya. Tabel 6.Pembagian Tugas Lebah Pekerja

Umur (hari) Tugas

3 4-9 10-16 17-19 20 21-mati Membersihkan sarang Merawat larva

Membangun sel sarang

Menerima nektar dan tepung sari yang dibawa lebah pekerja lapangan untuk disimpan

Menjaga sarang dari musuh – musuhnya

Menjadi lebah lapangan untuk mencari nektar, pollen, dan air

Antara lebah dan tanaman ada semacam simbiose yang menguntungkan. Tanaman mengeluarkan bunga yang berwarna-warni dan bau-bauan yang beraneka macam serta mengandung nektar dan tepung sari kesayangan lebah.Hal ini semua dapat menarik perhatian lebah pekerja untuk mendatanginya dan mengambil nektar serta tepung sari tersebut . Akibat selanjutnya adalah penyerbukan tanaman menjadi lebih berhasil dengan sempurna berkat bantuan lebah.

(5)

B. Pengelolaan Koloni.

Tujuan utama dari pengelolaan koloni adalah menjaga koloni lebah agar tetap hidup, berkembang biak, dan sehat serta menjamin pada saat panen produk – produk perlebahan seperti Madu , royal jelly, dan pollen tidak mengganggu perkembangan koloni lebah tersebut.

Beberapa hal; yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan koloni adalah :  Cara Memperoleh Bibit

Lebah madu yang banyak dibudidayakan adalah jenis lebah unggul Apis

Mellifera. Jenis ini dapat dibeli di peternak lebah atau apiari. Pemilihan bibit

dilakukan agar budidaya lebah madu dapat berhasil . Bibit yang baik di cirikan dengan keadaan yang sehat dan dalam satu koloni terdapat banyak lebah , calon anakan dan ratu produktif.

Penempatan Koloni Lebah

Koloni lebah ditempatkan pada lokasi peternakan yang telah memenuhi syarat. Stup ditempatkan berderet secara rapi untuk memudahkan pemerikssan dan jarak antara stup yang satu dengan yang lainnya disesuaikan asalkan tidak mengganggu kegiatan pemeriksaan.

 Pemeriksaan Koloni

Pemeriksaan koloni dilakukan untuk mengamati tingkah laku lebah, kondisi ratu lebah, perkembangan anakan, calon ratu baru, ketersediaan pakan dan kemungkinan adanya organisme pengganggu.

(6)

 Penggabungan Koloni

Penggabungan koloni dapat dilakukan antara koloni lebah yang lemah dan atau koloni tidak mempunyai ratu dengan koloni lebah lain yang mempunyai ratu.Penggabungan dapat juga dilakukan bila kita menginginkan keluarga lebah yang cukup kuat dengan jumlah lebah pekerja yang banyak.Penggabungan koloni dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan memindah lebah – lebah yang masih kecil ataupun dilakukan proses pengenalan yaitu dengan membatasi 2 koloni lebah yang digabung dengan pembatas koran atau karton yang telah dilumuri madu sehingga terjadi tahap pengenalan pada saat kedua koloni saling menggigiti dinding pembatas.  Pengembangan Koloni.

Pengembangan koloni adalah upaya pemecahan koloni yang kuat menjadi 2 atau lebih koloni yang baru. Pengembangan koloni dapat dilakukan apabila koloni lebah sudah cukup kuat yang ditandai dengan memiliki 7 – 8 sisir sarang yasng aktif dan setiap sisiran sarang penuh dengan lebah – lebah pekerja. Setiap sel – sel sarang juga diisi oleh anakan( telur, larva, dan pupa), makanan (madu dan poleen) serta ratu yang produktif.

 Pemberian Pakan Stimulasi

Pada masa paceklik ketersediaan sumber pakan di lapangan tidak dalam jumlah yang cukup sehingga koloni – koloni lebah perlu diberikan pakan stimulasi yaitu berupa larutan gula ataupun larutan sirup dengan perbandingan 1 :1.Pemberiaan pakan stimulasi ini tidak akan merubah kualitas dan rasa dari madu tetapi akan merubah warna madu menjadi lebih jernih.

(7)

 Penggembalaan lebah

Penggembalaan lebah adalah proses pemindahan lebah dari lokasi usahatani ke lokasi usahatani yang sedang mengalami pembunggaan. Adapun tujuan penggembalaan adalah untuk memperoleh madu sesuai dengan jenis bunga dan meningkatkan produksi madu serta mencari sumber pakan pada saat musim paceklik.Penggembalaan lebah ini tidak tergantung dari permintaan madu konsumen tetapi dipengaruhi oleh musim bunga.

C. Pemuliaan Lebah Madu.

Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Pemulibiakan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu di mana koloni lebah tersebut membentuk sendiri calon ratu baru karena jumlah koloni lebah telah besar atau disebabkan oleh ratu yang lama telah tua. Selain membentuk sendiri calon ratu baru, ratu juga dapat dibuat yaitu dengan cara pembuatan mangkokan ratu yang diletakkan dalam sisiran.Hal ini dilakukan karena ratu lama telah tidak produktif ,sudah tua ataupun terjadi pembentukan koloni baru sehingga terjadi kekosongan ratu.

Adapun proses pembuatan lebah ratu adalah sebagai berikut:

- Langkah pertama adalah membuat mangkokan ratu dimana mangkokan ini dapat dibeli dan terbuat dari plastik sehingga dapat digunakan berkali –kali ataupun mangkokan ratu dibuat sendiri dari sisa – sisa lilin lebah yang tidak digunakan lagi pada saat panen madu.

- Langkah kedua setelah mangkokan ratu tersedia mangkok ratu tersebut di lekatkan di sisiran pondasi yang terdiri dari dua baris.

(8)

- langkah ketiga setelah itu pondasi mangkokan ratu dimasukkan kedalam kotak/ stup sebagai upaya pengenalan kepada koloni lebah selama 10 – 15 menit.

- Langkah keempat setelah pengenalan pondasi mangkokan dikeluarkan kemudian diisi dengan madu.

- Langkah kelima setelah terisi dengan madu maka diambil larva – larva lebah dan kemudian di masukkan kedalamnya.

- Langkah terakhir setelah itu pondasi ratu di masukkan kembali kedalam stup tepat di tengah – tengah koloni lebah.

Untuk melaksanakan kegiatan diatas tidaklah memerlukan peralatan khusus tetapi dapat memanfaatkan peralatan yang ada seperti tangkai rumput.

Adapun Larva – larva yang diambil adalah larva colon betina dimana dapat ditandai dengan ukuran sel yang lebih kecil dan keadaan disekitar pondasi dimana sel yang berukuran lebih besar dan ada titik hitam ditengahnya merupakan calon jantan.

Larva – larva yang dipindahkan sebaiknya larva – larva yang baru menetas dan berukuran kecil sehingga pada proses pembentukkan ratu baru mendapat makanan yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh calon ratu yang berkualitas.

Adapun siklus hidup lebah adalah sebagai berikut:

a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.

(9)

b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.

c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, istirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari.

Adapun yang membedakan antara ratu dengan lebah pekerja adalah tempat dan jumlah pemberian makanan yang lebih banyak.untuk membuat ratu sampai produktif diperlukan waktu selama 1 (satu) bulan. Keunggulan dari pembuatan ratu adalah kita dapat membuat ratu setiap saat dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhkan serta kualitas ratu yang dapat kita pilih.Untuk pergantian ratu tidak bisa dilakukan secara langsung tetapi harus dilakukan proses pengenalan yaitu dengan cara mengurung ratu yang baru didalam kotak korek api yang telah dilumuri dengan madu di luar dan dalam sehingga terjadi interaksi antara ratu baru dengan lebah pekerja pada saat saling menggigit kotak.

D. Pengendalian Hama dan Penyakit.

Hama adalah organisme pengganggu yang dapat secara langsung dikenali dari bentuk fisiknya tanpa membutuhkan alat bantu.Biasanya untuk hama pada lebah madu jarang sekali ditemukan di lapangan, kalau ada itupun hanya berupa burung walet dan lebah yang agak besar adapun pengendaliaanya yaitu menempatkan koloni lebah di daerah yang jauh dari burung walet dan tawon.

Sedangkan untuk penyakit yang sering ditemukan di lapangan adalah kutu – kutuan yang biasanya menyerang sayap lebah, untuk pengendaliaanya biasanya

(10)

dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan campuran serbuk belerang dengan kapur barus dan apabila terjadi serangan yang hebat pemberian campuran belerang dan kapur barus lebih diintensifkan saja gunananya untuk menambah aroma dari kapur barus.

Dan apabila lokasi pertaniaan sedang melakukan penyemrotan hama dan penyakit sebaiknya lebah madu jangan di lepas sehingga lebah terhindar dari sempotan.

E. Panen

Dari peternakan lebah , banyak produk yang dihasilkan , seperti madu, pollen, royal jelly, malam , propolis, dan apitoxin. biasanya produk yang umum dikonsumsi oleh konsumen adalah madu,pollen dan royal jelly.

- Madu.

Madu adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai sumber nektar yang masih mengandung enzim diatase aktif. jumlah maupun kualitas madu dipengaruhi oleh:

1. Ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen bunga, 2. Cuaca,kelembaban ,dan temperatur udara,dan

3. Proporsi koloni lebah yang tertinggi pada sat produksi néctar paling banyak.

Untuk pemanenan madu dapat dilakukan dua kali dalam sebulan dan apabila madu tidak dipanen maka madu tersebut digunakan sebagai makanan untuk lebah madu dan calon anak lebah.

(11)

Adapun cara pemanenan madu adalah sebagai berikut:

1. Di Angkat pondasi kemudian di hentakkan pondasi ke arah dalam stup sehingga lebah lepas dari pondasi dan jatuh ke dasar stup.Lebah yang masih menempel pada pondasi dibersihkan dengan sikat.

2. Di Kupas lilin penutup Madu dengan pisau.Lilin tersebut lalu ditempatkan pada wadah penampung.

3. Pondasi yang telah dikupas lilinnya, dimasukkan kedalam ekstrator untuk mengeluarkan madunya.Ekstrator diputar agar madu keluar dari sarang lebah.

4. setelah madu keluar semua,pondasi dikembalikan ke dalam stup agardapat diisi kembali oleh lebah.

5. Madu yang tertampung dalam ekstrator disaring ditempatkan kedalam dirigen kemudian dilakukan pembotolan.

Ada beberapa jenis madu dan warnanya dapat di lihat pada (Tabel 7): Tabel 7. Beberapa Jenis Madu dan Warnanya

No Jenis Madu Warna

1 Madu Mangga Hitam

2 Madu Kapuk Merah

3 Madu Kopi Kuning Jernih

4 Madu Rambutan Kuning

5 Madu Durian Jernih

6 Madu Kaliandra Kuning Keruh

7 Madu Mahoni Bening

(12)

- Pollen.

Pollen atau tepung saribunga adalah bagian dari antera bunga yang berbentuk butiran atau serbuk halus.Lebah madu mempunyai alat dan cara khas untuk mengumpulkan dan membawa pollen dalam bentuk pellet yaitu pollen disimpan dalam keranjang pollen (corbicula) yang terletak dikaki belakang lebah pekerja.

Cara pemanenan pollen sangatlah mudah yaitu dengan memasang pollen trap di depan pintu keluar masuknya lebah. Untuk panen pollen dapat dilakukan seminggu sekali tetapi ini sangat tergantung dari kondisi di lapangan. Untuk tanaman pengghasil pollen terbanyak adalah tanaman jagung.

- Royal Jelly.

Royal jelly adalah jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang sangat kompleks yang berwarna putih dan rasanya asam/ kecut, bahan katalis yang terlibat dalam menyimpan dan menjaga nutrisi untuk keseimbangan sistem serta meningkatkan metabolisme.

Royal jelly merupakan bahan makanan bagi semua tetasan lebah 9larva0 umur 1-3 hari, makanan utama larva calon ratu dan ratu lebah .

Cara memanen royal jelly sama seperti cara pembuatan ratu lebah yaitu mengisi mangkokan ratu dengan larva umur 1-2 hari dan dipasangkan pada bingkai frame untuk dimasukkan ke dalam koloni. Pemanenan royall jelly dilakukan 3-4 hari setelah memindahkan larva lebah ke dalam mangkokan ratu.Apabila kita memanen royal jelly bearti kita harus mengorbankan calon ratu lebah.

Gambar

Tabel 6.Pembagian Tugas Lebah Pekerja
Tabel 7. Beberapa Jenis Madu dan Warnanya

Referensi

Dokumen terkait

Nilai target perbaikan yang diberikan oleh kedua cara, baik dengan menggunakan nilai slack maupun analisis benchmarking , memiliki kontribusi terhadap perubahan

Metode TOPSIS telah banyak digunakan sebagai metode pengambilan keputusan, beberapa penelitian telah menerapkan metode TOPSIS dalam sistem pendukung keputusan, salah

Dalam keadaan darurat sebagaimana ditentukan oleh Dokter Provider, baik dimana ANGGOTA tidak dapat dinilai keadaannya melalui telepon untuk kemungkinan evakuasi, atau

Jadi dalam penelitian ini akan membahas dampak hidup bertetangga dengan lokalisasi Gang Sadar terhadap keutuhan rumah tangga warga Desa Karangmangu yang

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2017

Pakaian kerja, sepatu kerja, alat keselamatan kerja, digunakan dengan baik dan benar tetapi prosedur kerja tidak dilaksanakan dengan

Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2)

Karst merupakan suatu medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan memiliki porositas sekunder yang berkembang baik (Ford dan