• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS MATERIAL KARBON KONDUKTIF DAN BERPORI DARI LIMBAH SABUT KELAPA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS MATERIAL KARBON KONDUKTIF DAN BERPORI DARI LIMBAH SABUT KELAPA SKRIPSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS MATERIAL KARBON KONDUKTIF DAN BERPORI DARI LIMBAH SABUT KELAPA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh: PAUL LAWRENCE

08021281621025

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA 2020

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS MATERIAL KARBON KONDUKTIF DAN BERPORI DARI LIMBAH SABUT KELAPA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Oleh: PAUL LAWRENCE 08021281621025 Indralaya, Januari 2020 Pembimbing II Pembimbing I

Fredina Destyorini, M.T. Dra. Jorena, M.Si.

NIP. 198512192008122002 NIP. 196405101991022001

Mengetahui, Ketua Jurusan Fisika

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Tugas Akhir adalah kurikulum yang wajib ditempuh di Jurusan Fisika Fakulstas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya Palembang untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains (S.Si.). Laporan ini disusun untuk melaporkan data-data yang penulis peroleh dari pelaksanaan Tugas Akhir yang berlangsung kurang lebih selama tiga bulan dilaksanakan di Pusat Penelitian Fisika LIPI. Dengan bantuan dari berbagai pihak skripsi ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Indralaya, Januari 2020 Penulis,

PAUL LAWRENCE NIM. 08021281621025

(4)

iv LEMBAR UCAPAN TERIMAKASIH

MOTTO

“LAKUKANLAH YANG KAMU DOAKAN”

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”

(Amsal 1:7)

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Mama atas doa, teguran, kasih, cinta, dan semangat yang selalu diberikan

2. Kedua abangku Philip Khotler dan Peter Drucker yang selalu memberi semangat dan tawa.

3. Ibu Dra. Jorena, M.Si. yang selalu memberikan masukan dan tidak pernah lelah untuk memeriksa skripsiku

4. Ibu Fredina Destyorini. M.T. yang selalu membimbing dan tidak pernah lelah menutun dalam melakukan penelitian skripsiku

5. Bapak Dr. Ramlan, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu menegur, mengingatkan dan memberikan motivasi

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Fisika Universitas Sriwijaya yang memberikan banyak pengalaman dan membantu saya untuk menempuh pendidikan sarjana.

7. Teman-teman Kerja Praktek di P2 Fisika LIPI yang selalu memberikan pengalaman baru

8. Suci dan Nurul yang tidak berhenti memberikan ‘warna’

9. Teman-teman LBIBTBIG yang tidak pernah berhenti mengingatkan yang baik 10. Teori dan Material 2016 (Yahri, Ilham, Della, Siti Jumiati, Devina, Mardiati,

Jumathul, Ayu) yang telah banyak membantu saat perkuliahan

11. Teman-teman sengkatan 2016 (F16THER) dan kakak-kakak tingkat jurusan Fisika yang banyak membantu dalam tugas perkuliahan.

12. Anak-anak cowok 2016 yang selalu memberikan canda dan tawa

13. Dan seluruh pihak yang terkait dalam penyelesaian penulisan ini yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu.

(5)

v PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS MATERIAL KARBON

KONDUKTIF DAN BERPORI DARI LIMBAH SABUT KELAPA ABSTRAK

Limbah serabut kelapa dapat menghasilkan konduktivitas yang baik dan pori yang baik.. Pembuatan sampel, diawali dengan menghaluskan serabut kelapa yang sudah di karbonisasi dengan suhu 500°C. Serbuk karbon yang sudah halus disaring dengan saringan 200 mesh. Dilanjutkan dengan proses impregnasi pada hasil serbuk karbon yang sudah disaring, Nikel (II) Klorida (NiCl26H2O), dan Kalium Hidroksida (KOH). dengan variasi 0,5; 2,5; 5, dan 10 gram KOH. Hasil dari impregnasi dikeringkan pada oven dengan suhu 80°C. Dilakukan proses pyrolysis dari sampel yang sudah dikeringkan dengan suhu 1300°C dalam waktu 3 jam. Kemudian sampel di lakukan proses pencucian dengan HCL 2M. Karakterisasi pada sampel, meliputi: perhitugan kehilangan massa, konduktivitas listrik, FE-SEM dan juga XRD. Pada perhitungan kehilangan massa, variasi pertambahan massa KOH akan mengalami penurunan pada proses pyrolysis dan pencucian dengan HCl 2M. Hasil pengujian dari konduktivitas listrik didapatkan peningkatan secara linier pada pemberian nilai torsi yang berbeda serta terdapat pengaruh daripada perlakuan dengan pencucian HCl 2M dan sebelum pencucian HCl 2M. Pengujian sampel dengan FE-SEM, menghasilkan pori-pori yang semakin kecil pada variasi konsentrasi KOH yang semakin besar. Pada hasil XRD, dapat dinyatakan sampel yang diberikan senyawa Nikel Klordia dan Kalium Hidroksida dengan menghasilkan ujung bukit lancip yang menandakan sampel tersebut bersifat kristal.

Kata Kunci: Sabut kelapa, Kalium Hidroksida, konduktivitas listrik, XRD, FE-SEM, kehilangan massa

(6)

vi MAKING AND CHARACTERIZATION FOR THE PHYSICAL BEHAVIOR MATERIAL OF THE CONDUCTIVITY AND POROSITY

CARBON FROM WASTE COCONUT COIR ABSTRACT

The waste coconut coir can produce the good electrical conductivity and good porosity. first, the coconut coir has a carbonitation for 500°C and then mashed by the filter with aggregate 200 mesh. Then, The impregnation is do with Nikel (II) Klorida (NiCl26H2O),

Kalium Hidroksida (KOH) and the coconut coir of carbon powder by the concentration varian of KOH 0,5; 2,5; 5, dan 10 gram. The result of the impregnation process dried by the oven with 80°C. Next, the sample get the pyrolysis with 1300°C for 3 hours. the result of the sample is washing for HCl 2M until the pH is netral. The characterization of the sample is FE-SEM, electrical conductivity, loss mass, and XRD. The loss mass is produced the less residual by the pyrolysis and the waste of HCl 2M process. The result of electrical conductivity is affected by within HCl 2M or without HCl 2M and it produced the linear result by the varian of torque. The characterizat ion of the FE-SEM is produced the less porosity by the more concentration of Kalium hidroksida. The good porosity is get higher that followed the varian of concetration KOH. The XRD result is get the grafit structure and it is better than material with no activator and catalyst.

Keywords: coconut coir, potassium hydroxide, electrical conductivity, FE-SEM, XRD, loss mass.

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

LEMBAR UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SINGKATAN ... x BAB I ... 11 PENDAHULUAN ... 11 1.1. Latar Belakang... 11 1.2. Rumusan Masalah ... 12 1.3. Batasan Masalah... 13 1.4. Tujuan ... 13 1.5. Manfaat Penelitian ... 13 DAFTAR PUSTAKA ... 14

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alir serabut kelapa ... 4

Gambar 2.2. Irisan sel serat serabut kelapa ... 6

Gambar 2.3. Pembentukan mikropori dalam karbon mesopori pada aktivasi KOH ... 8

Gambar 2.4. Hasil karbonisasi serabut kelapa ... 10

Gambar 2.5. Spektrum konduktivitas listrik dan resistivitas ... 16

Gambar 2.6. Skema Difraksi Bidang Kisi ... 17

Gambar 2.7. Pola difraksi sinar-X dari arang serabut kelapa ... 18

Gambar 3.1. Prinsip pengukuran konduktivitas listrik yang berisi bahan ... 24

Gambar 4.1. Grafik Kehilangan Massa pada Pirolisis ... 28

Gambar 4.2. Grafik Kehilangan Massa pada Pencucian dengan HCl 2M ... 29

Gambar 4.3. Pola difraksi sinar-X dari arang serabut kelapa dengan KOH dan NiCl2 .. 30

Gambar 4.4. Hasil FE-SEM dengan Konsentrasi 10 gram KOH ... 31

Gambar 4.5. Pengamatan morfologi serabut kelapa ... 32

Gambar 4.6. Nilai konduktivitas pada torsi 10 kgf.cm ... 34

Gambar 4.7. Nilai konduktivitas pada torsi 20 kgf.cm ... 34

Gambar 4.8. Nilai konduktivitas pada torsi 30 kgf.cm ... 34

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sifat mekanis beberapa serat alam ... 6

Tabel 2.2. Sifat fisika asam klorida ... 14

Tabel 4.1. Data Impregnasi ... 27

Tabel 4.2. Kehilangan Massa ... 28

(10)

x

DAFTAR SINGKATAN

GDL : Gas Diffusion Layer

KOH : Kalium Hidroksida

Fe : Besi

Co : Cobalt

Ni : Nikel

NiCl26H2O : Nikel (II) Klorida

C : Karbon

PEMFC : Proton Exchange Membrane Fuel cell

CL : Catalyst Layer

PEM : Proton Exchamge Membrane

CFP : Carbon Fiber Paper

MEA : Membrane Electrode Assembly C6H10O5 : Selulosa ß

m : meter

g : gram

GPa : Giga Pascal

MPa : Mega Pascal

XRD : X-Ray Diffraction

n : urutan pantulan

𝜃 : sudut difraksi

d : jarak antar bidang atom

λ : Panjang gelombang

Ni(NO3)2.6H2O : Nikel (II) Nitrat NiSO4.6H2O : Nikel (II) Sulfat Ni(CH3COO)24H2O : Nikel (II) Asetat

[Ni(H2O)6]2+ : Nikel (II) Hidroksida

N2 : Nitrogen

HEM : High Energy Milling

O : Oksigen H : Hidrogen CO2 : Karbon dioksida CH4 : metana HCl : Asam klorida atm : atmosfir

kPa : kilo pascal

W : Kehilangan massa W𝑜 : berat awal W𝑎 : Berat akhir V : Tegangan I : Arus R : Hambatan L : Panjang kawat 𝜌 : resistivitas A : luas penampang 𝜎 : konduktivitas

(11)

11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas, lebih luas dibandingkan dengan tanaman karet dan kelapa sawit dan menempati urutan teratas untuk tanaman budidaya setelah padi. Kelapa menempati areal seluas 3,70 juta hektar atau 26% dari 14,20 juta hektar total areal perkebunan di Indonesia. Selain daging buahnya, bagian lain dari kelapa juga memiliki nilai ekonomis seperti tempurung, batang pohon dan daun kelapa, tetapi serabut kelapa (coco fiber) kurang mendapat perhatian serabut kelapa hampir mencapai 1,7 juta ton dari hasil produksi buah kelapa sekitar 5,6 juta ton pertahun. Potensi limbah sabut kelapa yang begitu besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produksi yang mempunyai nilai tambah ekonomis. Dengan tidak adanya pemanfaatan yang optimal, limbah ini hanya menimbulkan masalah lingkungan (Astika dkk, 2013).

Material karbon serabut kelapa yang di arangkan dapat menghasilkan konduktivitas listrik serta pori yang baik. Pada peneltian yang pernah dilakukan, nilai konduktivitas arang serabut kelapa terletak pada daerah nilai konduktivitas listrik yang dimiliki oleh material semikonduktor yaitu terletak pada nilai 10−8 S/m sampai 103 S/m. Nilai konduktivitas ini mendekati konduktivitas serbuk grafit yang termasuk material konduktor. Nilai konduktivitas listrik serbuk grafit yang pernah terukur sebesar 0,34x104 S/m. Demikian juga pada morfologi serabut kelapa dan arang serabut kelapa, serabut kelapa berbentuk serat memanjang dengan permukaan yang semakin besar masih bebas dari terbentunya pori dan juga adanya rongga-rongga yang berbentuk silinder sejajar serat yang berhimpitan, serta pori-pori yang tersebar di permukaan dan dinding rongga arang serabut (Destyorini dkk, 2010).

Hasil dari konduktivitas dan juga pori dari material karbon serabut kelapa dapat dipengaruhi dengan penggunaan katalis dan aktivator. Material karbon grafit berporos yang baik dapat dibuat dengan pembentukan pori pada material karbon tersebut. Pembentukan pori tersebut dilakukan dengan pemberian suhu tinggi (2500°C-3000°C) (Zhang dkk, 2018), proses pirolisis dengan suhu tinggi memberikan bentuk amorf dari karbon dan merendahkan pembentukan pori dari karbon tersebut, sehingga penggunaan

(12)

12 katalis seperti Fe, Co, dan Ni dapat merendahkan pemberian suhu tinggi tersebut (<1200°C) untuk pembentukan pori yang baik sehingga menjadikannya metode yang menjanjikan untuk menghasilkan struktur grafit. Metode ini sangat bermanfaat untuk meringankan biaya dan penggunaannya (Zhang dkk, 2018).

Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pengaktif diantaranya CaCl2, Ca(OH)2,

NaCl, MgCl2, HNO3, HCl, Ca3(PO4)2, H3PO4, ZnCl2, KOH dan sebagainya. Unsur-unsur mineral aktivator masuk diantara plat heksagon dari kristalit dan memisahkan permukaan yang mula-mula tertutup. Dengan demikian, saat pemanasan dilakukan, senyawa kontaminan yang berada dalam pori menjadi lebih mudah terlepas. Hal ini menyebabkan luas permukaan yang aktif bertambah besar dan meningkatkan daya serap karbon aktif (Ramdja dkk, 2008).

Penggunanaan aktivator KOH merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk mengativasi material karbon, sehingga KOH tersebut dapat mempengaruhi pori material karbon dengan proses pengaktivasiannya (Mohan dkk, 2018). Perbedaan juga terlihat ketika pemberian konsentrasi KOH dilakukan, dengan konsentrasi KOH yang berbeda menghasilkan karakterisasi karbon aktif yang berbeda juga. Luas permukaan karbon aktif dengan aktivator KOH 5% lebih besar dibandingkan dengan KOH 10%. Disisi lain, karbon aktif yang dihasilkan memiliki mutu sesuai standar SNI (Mulyati dan Pujiono, 2017). Luas permukaan yang tinggi dan lapisan struktur pori memfasilitasi penetrasi dari elektrolit dan dimasuki oleh resistansi transpor ion yang rendah dan jarak yang pendek dari difusinya ketika elektroda dengan konduktivitas yang baik menyediakan permukaan untuk transpor elektron (Sun dkk, 2013).

Sehingga, penelitian ini memfokuskan penggunaan dari Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivator dan juga Nikel sebagai katalis serta material karbon dari serabut kelapa dengan harapan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) terhadap sifat fisis dari material karbon dari serabut kelapa. Dengan penggunaan limbah serabut kelapa yang digunakan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan material karbon konduktif dan berpori diharapkan menekan peningkatan limbah serabut kelapa didalam masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

(13)

13 1. Bagaimana tahapan pembuatan material karbon konduktif dan berpori dari limbah

serabut kelapa?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) terhadap sifat fisis dari material karbon dari serabut kelapa?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Nikel (II) Klorida (NiCl2), Karbon (C) serabut kelapa

2. Suhu pirolisis 1300°C/ 3 jam 3. Pengeringan dengan suhu 80°C 4. Suhu karbonisasi 500°C

5. Pencucian dengan HCl 2M 100 ml 1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Membuat material karbon konduktif dan berpori dari limbah serabut kelapa 2. Menganalisis pengaruh Kalium Hidroksida (KOH) terhadap sifat fisis material

karbon serabut kelapa. 1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ialah menghasilkan material karbon konduktif serta berpori dari limbah serabut kelapa, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu terobosan pada penggunaan energi terbarukan serta menekan peningkatan limbah serabut kelapa yang tinggi.

(14)

14

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadpour, A., & Do, D. D. (1996). The Prepration of Activated Carbon from Coal by Chemical and Physical Activation. Carbon, 471-479.

Apriani, R., Faryuni, I. D., dan Wahyuni, D. (2013). Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium Hirdoksida (KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai Adsorben Logam Fe pada Air Gambut. Prisma Fisika, 83-84.

Astika, I. M., Lokantara, I. P., dan Karohika, I. M. (2013). Sifat Mekanis Komposit Polyester dengan Penguat Serabut Kelapa. Jurnal Energi dan Manufaktur, 117. Augustine, R. L. (1996). Heterogeneous Catalysis for The Synthetic Chemist. New York

: Marcel Dekker Inc.

Barbir, F. (2005). PEM Fuel Cell: Theory and Practice. London: Academic Press. Destyorini, F., Suhandi, A., Subhan, A., dan Indayaningsih, N. (2010). Pengaruh Suhu

Karbonisasi terhadap Struktur dan Konduktivitas Listrik Arang Serabut Kelapa. Jurnal Fisika, 123.

Efendi, Z., dan Astuti. (2016). Pengaruh Suhu Aktivasi terhadap Morfologi dan Jumlah Pori Karbon Aktif Tempurung Kemiri sebagai Elektroda. Jurnal Fisika Unand, 300.

Firdaus, L. H., Wicaksono, A. R., dan Widayat. (2013). Pembuatan Katalis H-Zeolit dengan Impregnasi KI/KIO dan Uji Kinerja Katalis untuk Produksi Biodisel. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 149-150.

Fontana, M. G. (1987). Corrosion Engineering. Singapore: McGraw-Hill.

Hasyim, U. H., dan Fitriyano, G. (2017). Pengaruh Konsentrasi HCL dan Adsorben dalam Pengolahan Limbah Pelumas Bekas dengan Kajian Keseimbangan Adsorbsi Bentonit Terhadap Logam Fe. Jurnal Integrasi Proses, 193.

Hidayat, T., dan Qomaruddin. (2015). Analisa Pengaruh Temperatur Pirolisis dan Bahan Biomassa terhadap Kapasitas Hasil pada Alat Pembuat Asap Cair. Prosiding SNST Fakultas Teknik (p. 30). Kudus: Universitas Muria Kudus.

Hoekstra, J., Beale, A. M., Soulimani, F., Versluijs-Helder, M., Geuss, J. W., & Jenneskens, L. W. (2015). Base Metal Catalyzed Graphitazion of Cellulose: A Combined Raman Spectroscopy, Temperature-Dependent X-ray Diffraction and High-Resolution Transmission Electron Microscopy Study. The Journal Of Physical Chemistry, 10654.

Hoogers, G. (2003). Fuel Cell Technology Hand Book. New York: CRC Press.

Irwan, F., dan Afdal. (2016). Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air. Jurnal Fisika Unand, 86.

(15)

15 Irzaman, Maddu, A., Syafutra, H., dan Ismangil, A. (2010). Uji Konduktivitas Listrik dan Dielektrik Film Tipis Lithium Tantalate yang Didadah Niobium Pentaoksida Menggunakan Metode Chemical Solution Deposition. Prosiding Seminar Nasional Fisika (pp. 176-177). Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Khalkhali, R. A., dan Omidvari, R. (2004). Adsorption of Mercuric Ion from Aqueous Solution Using Activated Carbon. Polish Journal of Enviromental Studies, 185-188.

Lisdiana, A., dan Onggo, D. (2017). Sintesis dan Karakterisasi Kompleks Nikel (II) Klorida 1H-1,2,4-Triazol. Prosiding SNIPS (p. 286). Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Litster, S., dan McLean, G. (2004). Review: PEM Fuel Cell Electrodes. Journal of Power Sources, 61-76.

Lumintang, R. C., Soenoko, R., dan Wahyudi , S. (2011). Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serbuk Batang dan Serat Sabut Kelapa. Jurnal Rekayasa Mesin, 147. M. Purnomo, H., dan Adiono. (1987). Ilmu Pangan. In K. A. Buckle, E. H. Edwards,

Fleets, & Wooton, Food Science. Jakarta: Universitas Indonesia.

Machdar, I., Firmansyah, Faisal, M., Fatanah, U., dan Hamdani. (2013). Pengembangan Reaktor Fast Pyrolisis Kontinyu Penghasil Bio-Oil dari Limbah Biomassa Industri Sawit. Seminar Nasional Teknologi Oleo dan Petrokimia Indonesia (p. 4). Pekanbaru: Universtias Syiah Kuala

Manocha, S. M. (2003). Porous Carbons. Journal Sadhana, 182.

Marsh, H., Rodriguez, dan Reinoso, F. (2006). Activated Carbon . Netherlands: Elsevier Science dan Technology Books.

Marthur, Virendra, K., dan Crawford, J. (2009). FUndamentals of Gas Diffusion Layer in PEM Fuel cells. New Delhi: Anamaya Publishers.

McCabe, W. L., Smith, J. C., dan Harriot, P. (1993). Unit Operations of Chemical Engineering. Singapore: McGraw-Hill.

Mohan, E. H., Nanaji, K., Anandan, S., Bulusu, S. V., Mantripragada, R., Jyothirmayi, A., . . . Rao, T. N. (2018). One-Step Induced Porous Graphitic Carbon Sheets as Supercapasitor Electrode Material with Improved Rate Capability. Material letters, 2.

Naimah, S., dan Aidha, N. N. (2017). Karakteristik Gas Hasil Proses Pirolisis Limbah Plastik Polietilena (PE) dengan menggunakan Katalis Residue Catalytic Cracking (RCC). Jurnal Kimia dan Kemasan , 32.

Munasir, Triwikantoro, Zainuri, M., dan Darminto. (2012). Uji XRD dan XRF pada Bahan Meneral (Batuan dan Pasir) Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3) dan SiO3). Jurnal Penelitian FIsika dan Aplikasinya, 24.

(16)

16 Pertama, D. Y., Hamdi, dan Akmam. (2014). Identifikasi Jenis Mineral Magnetik Guano dari Gua Bau-Bau Kalimantan Timur menggunakan X-Ray Diffraction. Pillar of Physics, 26.

Putri, R. W., Haryati, S., dan Rahmatullah. (2019). Pengaruh Suhu Karbonisasi terhadap Kualitas Karbon AKtif dari Limbah Ampas Tebu. Jurnal Teknik Kimia, 2. R., J., Legowo, A. M., dan Pramono, Y. B. (2014). Pengaruh Konsentrasi Perendaman

Asam Klorida pada Limbah Tulang Kaki Kambing terhadap Kekuatan Gel, Viskositas, Warna, dan Kejernihan, Kadar Abu dan Kadar Protein Gelatin. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian , 35.

Ramdja, A. F., Halim, M., dan Handi , J. (2008). Pembuatan Karbon Aktif dari Pelepah Kelapa (Cocus nucifera). Jurnal Teknik Kimia, 2.

Ridhuan, K., dan Suranto, J. (2016). Perbandingan Pembakaran Pirolisis dan Karbonisasi pada Biomassa Kulit Durian terhadap Nilai Kalori. Jurnal Teknik Mesin, 51. Ridwan, Sulungbudi, G. T., dan Mujamilah. (2005). Aplikasi High Energy Milling dalam

Metalurgi Serbuk. Jurnal Sains Material Indonesia , 7.

Robert, T. E. (1981). Mass Transfer 3 Edition. Singapore: McGrwa Hill.

Rohmah, P. M., dan Redjeki, A. S. (2014). Pengaruh Waktu Karbonisasi pada Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Sekam Padi dengan Aktivator KOH. Konversi, 20. Salamah, S. (2008). Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Buah Mahoni dengan Perlakuan Perendaman dalam Larutan KOH. Prosiding Seminar Nasional Teknoin, (p. 56). Yogyakarta.

Saleh, A., Pakpahan, M. M., dan Angelina, N. (2009). Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Temperatur dan Waktu Pemasakan pada Pembuatan Pulp dari Serabut Kelapa. Jurnal Teknik Kimia , 37.

Savitri, Nugraha, A. S., dan Aziz, I. (2016). Pembuatan Katalis Asam dan Katalis Basa untuk Aplikasi Pembuatan Biodiesel dari Bahan Baku Minyak Jelantah. Jurnal Kimia Valensi, 2.

Sinulingga, K. (2006). Telaah Residu Organoklor pada Wortel Daucus Carota L. di Kawasan Sentra Kab. Karo Sumut. Jurnal SIstem Teknik Industri, 93-94.

Suhendrawati, L., Suharto, B., dan Susanawati, L. D. (2014). Pengaruh Konsentrasi Larutan Kalium Hidroksida pada Abu Dasar Ampas Tebu Teraktivasi. Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 20.

Sun, L., Tian , C., Li, M., Meng, X., Wang , L., Wang , R., . . . Fu, H. (2013). From Coconut Shell to Porous Graphene-like Nanosheets for High-power Supercapasitors. Journal of Materials Chemistry, 6463.

Triyono. (1994). Kimia Fisika. Dasar-dasar Kinetika dan Katalis. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

(17)

17 Wang, T., Tan, S., dan Liang, C. (2009). Preparation and Characterization of Activated Carbon from Wood via Microwave-induced ZnCl Activation. Carbon, 1867-1885.

Wilkinson, C. (1984). In Organic Chemistry. New York: John Willey and Son Ltd. Wilson, M. S., Springer, T. E., Davey, J. R., dan Gottesfeld, S. (1995). In: S. Gottesfeld,

G. Halpert, A. Landgrebe (Eds.). Proceedings of the First Internation Symposium on Proton Conducting Membrane Fuel cels I, PV95-23 (p. 115). The Electrochemical Society.

Yoshida, H., Suzuki, T., dan Kamio, E. (2004). Development of Impregnated Activated Carbon for Deodorization and Separation Process. Journal of Chem. Eng, 1056. Yuningsih, L. M., Mulyadi, D., dan Jakar, A. K. (2016). Pengaruh Aktivasi Karbon Aktif

dari Tongkol Jagung dan Tempurung terhadap Nilai Konduktivitas. Jurnal Santika, 533.

Zhang, X., Zhang, K., Li, H., Wang, Q., Jin, L., dan Cao , Q. (2018). Synthesis of Porous Graphitic Carbon from Biomass by One-Step Method and Its Role in the Electrode for Supercapasitor. Journal of Applied Electrochemistry, 2.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

untuk mengolah lahan tambak di Kecamatan Gunungjati. Sistem upah tenaga kerja yang dimaksud adalah sistem pengupahan yang diberikan kepada pekerja tambak, adapun

Penetapan Kadar Lawson secara Densitometri Bercak yang muncul pada fase diam dari larutan standard lawson dan ekstrak sampel pada Rf yang sama, kemudian di scanning dengan

Setelah dilakukan uji asumsi data indeks pemberdayaan gender pada Kota/Kabupaten di Jawa Timur periode tahun 2010-2015, dapat dinyatakan bahwa data tersebut

Di pembelajaran sebelumnya guru memberikan penugasan pada siswa, karena di dalam buku LKS itu hanya ada penjelasan sedikit terkait dengan materi, sehingga

formal serta pendidikan dasar dan menengah mengelola lebih dari 1 (satu) satuan pendidikan, BHP tersebut memiliki 1 (satu) organ penentu kebijakan umum tertinggi untuk sejumlah

Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Wanita Dewasa Madya ditinjau dari Grandparenting Style.. Fonds Novel dan Debby

Perubahan pasal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan agar Presiden dalam memberikan berbagai gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan kepada siapapun