ANALISIS INVESTASI SERVER JSI (JURUSAN
SISTEM INFORMASI) MENGGUNAKAN METODE
COST BENEFIT
DOSEN PEMBIMBING I : Tony Dwi Susanto,S.T.,M.T.,Ph.D DOSEN PEMBIMBING II : Anisah Herdiyanti, S.Kom, M.Sc
Sidang Akhir Lab PPSI
Outline
• Latar belakang
• Perumusan masalah
• Batasan tugas akhir • Tujuan tugas akhir • Manfaat tugas akhir • Tinjuan Pustaka
• Metodologi pengerjaan tugas akhir • Jadwal pengerjaan tugas akhir
Latar Belakang
• Investasi IT bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut.
Bisnis utama jurusan Sistem Informasi adalah pendidikan yang berarti peningkatan pelayanan pendidikannya.
• Permasalahan yang dihadapi server IS-net sekarang adalah mengenai
pengelolaan server. Pengelolaan server kurang memadai ditunjukan dengan kapasitas server yang kurang, perangkat yang sudah berumur, jaringan yang sering bermasalah kemudian permasalahan lainnya berupa lokasi yang menjadi satu dengan ruang kerja dosen, hal ini berdampak pada backup data di dalam server yang tidak terpisah, kemudian resiko keamanan seperti penyalahgunaan wewenang akses server, dapat juga menimbulkan resiko fisik akibat kelalaian orang lain. Ditambah pula adanya arahan dari ITS pusat untuk menjadikan pengelolaan server setiap jurusan menjadi terpusat di BTSI (Badan Teknologi dan Sistem Informasi).
Latar belakang (cont’d)
• Dari evaluasi kondisi server IS-Net diatas maka diperlukan investasi
server baru. Hal ini mengakibatkan perlunya analisis investasi untuk server pada IS-Net. Analisis investasi ini diperlukan sebagai kelayakan suatu organisasi dimana yang inti bisnis mereka bukan dibidang teknologi informasi. Notabene Jurusan Sistem Informasi ini inti bisnisnya adalah public service yang didukung oleh teknologi informasi.
• Analisi investasi ini bertujuan memberikan rekomendasi investasi yang
menunjang layanan secara baik bagi seluruh stakeholder Jurusan Sistem Informasi. Analisis ini untuk kepastian biaya dan manfaatanya investasi di bidang teknologi informasi yang cenderung terkesan mengeluarkan banyak biaya. Oleh karena itu penelitian ini melakukan analisis investasi berdasarkan 7 pilihan investasi dibawah ini :
Latar belakang (cont’d)
• Pilihan pertama yaitu mengganti server lama dengan server baru sesuai
kebutuhan dengan standar pengelolaan server ANSI/BCSI (BICSI, 2011).
• Pilihan kedua yaitu membeli server sesuai dengan spesifikasi JSI dan aturan
BTSI kemudian menaruh server ke tempat BTSI (Badan Teknologi dan Sistem Informasi).
• Pilihan ketiga membeli server sesuai kebutuhan JSI kemudian pengelolaan
diserahkan pada pihak ketiga diluar BTSI.
• Pilihan keempat yaitu menggunakan layanan virtual private server oleh pihak
ketiga diluar BTSI.
• Pilihan kelima menggunakan jasa cloud computing dengan layanan PaaS
(platform as a service) pada pihak ketiga.
• Pilihan keenam menggunakan jasa cloud computing dengan layanan IaaS
(infrastructure as a service) pada pihak ketiga.
Perumusan masalah
• Bagaimanakah kelayakan investasi server berdasarkan analisis dengan
metode cost benefit analisys untuk 7 pilihan investasi server (membangun sendiri, membeli server sesuai kebutuhan JSI ditempatkan ke BTSI, membeli server sendiri kemudian dikelola oleh pihakk ketiga, VPS, cloud computing PaaS, cloud computing IaaS, server lama) ?
Batasan masalah
• Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah:
• Studi ini menghasilkan rekomendasi bukan keputusan mutlak. • Studi ini dilakukan dalam lingkup jurusan Sistem Informasi
• Spesifikasi server mengikuti prosedur BTSI dan disesuaikan dengan kebutuhan
IS-Net.
• Ruang lingkup dari investasi server yaitu :
- Biaya infrastruktur mencakup: jaringan, hardware (server), perangkat pendukung (peripheral server).
- Biaya non-infrastruktur mencakup: instalasi, operasional, perawatan, overhead
- Biaya perangkat lunak (operating system dan antivirus)
• Asumsi jangka waktu investasi adalah 4 tahun.
• Tujuh (7) pilihan investasi server (membangun sendiri, membeli server sesuai
kebutuhan JSI ditempatkan ke BTSI, membeli server sendiri kemudian dikelola oleh pihakk ketiga, VPS, cloud computing PaaS, cloud computing IaaS, server lama) termasuk vendor penyedia.
Tujuan tugas akhir
• Mengetahui cost dan benefit investasi server secara tangible dan
intangible untuk setiap pilihan investasi server.
• Memberi rekomendasi investasi server pada JSI berdasar analisis
Manfaat
• Diharapkan penelitian ini diperoleh manfaat bagi JSI secara umum
terkait investasi server.
• Peningkatan layanan teknologi informasi pada proses bisnis JSI.
• Mempermudah penentuan pilihan investasi mana yang akan diambil
Tinjauan Pustaka
• Investasi teknologi informasi• Invetasi server
• Cost Benefit Analysis
• ROI • NPV • IRR • Payback Period • PI • Outsourcing • Cloud computing • VPS
Investasi IT
• Menurut Franchis (1986),investasi merupakan dana yang ditanamkan pada satu aset
atau lebih dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi TI memiliki dua komponen penting yang menjadi dasar dari analisis yaitu biaya investasi TI dan manfaat investasi TI yang diterima
• Dalam investasi akan dianalisis biaya dan manfaat secara tangible dan intangible. • Lebih fokus dalam investasi IT yaitu mengenai server. Komponen server yang di
analisis sebagai berikut :
• - Komponen server • - komponen jaringan • - komponen software • - biaya operasional • - biaya maintenance • - biaya overhead • - biaya instalasi
Cost Benefit analisis
• Cost benefit analysis digunakan secara luas sebagai metode
pengambilan keputusan baik di pengaturan publik atau privat dan untuk berbagai macam masalah termasuk investasi IT (Schniederjans, 2004)
Cost benefit analysis (cont’d)
• Didalam metode CBA ini ada 5 tools yang digunakan yaitu: • - IRR
• - NPV • - ROI
• - Payback period • - PI
IRR
• Internal rate of return bertujuan mengetahui presentase keuntungan dari
suatu proyek tiap-tiap tahun. Jika IRR lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku, maka investasi layak (Regulation, 2007).
• NPV = 𝑛𝑡=1(1+𝐼𝑅𝑅)𝐶𝑓 𝑛 − 𝐼𝑂 = 0. • IO= biaya initial
• Cf= net cash flow dr thn 1,2,3…
NPV
• Net Present Value berfungsi untuk mengetahui manfaat biaya dalam nilai
sekarang.
• 𝑁𝑃𝑉 = 𝑛𝑡=0(1−𝑘)𝑡𝐶𝑡 − 𝐶𝑜
• Ct dimulai dari C1, C2….Cn dan merupakan net cashflow dari tahun
1,2…k
• Co adalah biaya awal investasi • n adalah perkiraan jangka waktu • Kriteria NPV > 0, proyek diterima • Kriteria NPV < 0, proyek ditolak
ROI
• Return of investment bertujuan untuk mengukur prosentase manfaat
yang dihasilkan oleh proyek dibanding biaya yang dikeluarkan. Jika ROI>100% maka proyek diterima jika kurang maka tidak layak (Schniederjans, 2004).
Payback period
• Waktu yang diukur saat dimulai investasi sampai tercapainya kondisi
Break Even Point (BEP), yang menunjukan lama waktu pengembalian
biaya investasi yang dikeluarkan. Perhitunganya diperoleh dengan membagi nilai jumlah investasi dengan hasil pembagian antara nilai jumlah NPV.
• Pay back periode = 𝑛 + 𝑎−𝑏𝑐−𝑏 ∗ 1𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛.
• n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi di awal
• a = Jumlah investasi di awal
• b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n • c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
PI
• Profitability index merupakan metode untuk menganalisis suatu
investasi dengan cara membandingkan antara kas bersih sekarang dengan yang akan dating. Jika PI > 1 maka proyek tersebut dapat dikatakan menguntungkan dan jika PI < 1 maka proyek tersebut dikatakan tidak menguntungkan.
• 𝑃𝐼 = 𝑃𝑉 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡𝑃𝑉
• pv= present value of future cashflow
Kelebihan & kekurangan CBA
No. Metode Kelebihan Kekurangan 1 NPV 1. Memperhatikan nilai waktu dari pada
uang (time value of money)
2. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
3. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
1. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
2. Lebih sulit penerapannya dari pada Payback Period
2 Payback period 1. Mudah dimengerti.
2. Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat.
3. Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya.
4. Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.
1. Mengabaikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).
2. Mengabaikan penerimaan–penerimaan investasi atau proceeds setelah Pay Back Period tercapai.
Kelebihan & kekurangan CBA (cont’d)
3 IRR 1. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.
2. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.
3. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.
1. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
2. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan
4 PI 1. Memperhitungkan nilai waktu dari pada
uang (time value of money)
2. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan.
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan.
1. Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
2. Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
3. Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
4. Susah dimengerti untuk dijadikan indikator apakah suatu project memberikan value kepada perusahaan.
Kelebihan & kekurangan CBA (cont’d)
5 ROI 1. ROI dapat digunakan pengambilan keputusan
2. ROI dapat digunakan sebagai alat ukur probabilitas dari masing masing produk
1. Tidak bisa dibandingkan rate of return antar perusahaan
Penjelasan metodologi
• Tinjauan pustaka:Peneliti mempelajari literatur tentang teori dan informasi pendukung lainya mengenai analisis investasi IT beserta metode-metode yang ada seperti Cost Benefit Analysis.
• Mengidentifikasi kondisi server dan pengumpulan data
Pada tahap ini, akan dilakukan proses identifikasi kondisi server IS-Net. Identifikasi masalah dilakukan dengan wawancara dan kuesioner kepada pihak terkait mengenai pengelolaan server IS-Net. Tahap ini juga mengumpulkan segala informasi mengenai investasi di BTSI dan pada pihak outsource. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, wawancara dan juga dokumentasi
• Proses Perhitungan Cost Benefit Analisys
• Setelah mendapat cukup data maka selanjutnya akan dihitung
berdasarkan metode IRR, PP, PI, NPV, ROI.
• Tahapan yang diperlukan dalam proses perhitugan sebagai berikut:
• Membuat daftar lengkap komponen dan biaya yang akan dihitung.
• Menghitung biaya dan manfaat dengan NPV, IRR, PI, ROI, PP dengan
periode 4 tahun.
• Membandingkan hasil perhitungan.
• Melakukan intepretasi hasil
• Tahap ini merupakan upaya untuk memberikan intepretasi dari hasil
perhitugan CBA dengan pertimbangan faktor-faktor yang berpengaruh serta batasan masalah didalamnya. Input yang dibutuhkan berasal dari perhitungan CBA. Selanjutnya akan keluarlah rekomendasi yang sesuai berdasarkan perhitungan metode CBA tersebut
• Penyusunan Buku Tugas Akhir
• Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari
keseluruhan pengerjaan tugas akhir beserta penyusunan buku Tugas Akhir.
ANALISIS KOMPONEN BIAYA UNTUK
SETIAP PILIHAN INVESTASI
• Pada bagian ini menampilkan rincian komponen pilihan investasi.
Sebagai contoh pilihan investasi server baru, nama komponen, jumlah dan harga masing-masing komponen sumber diambil dari
(www.trakitan.com) begitu juga untuk BTSI dan server lama. Sedangkan
untuk IaaS HP diambil dari ( www.hpcloud.com), PaaS Azure diambil
dari (www.windowsazure.com/en-us), Dedicates server dan VPS diambil dari (www.indodatacenter.com). Pemilihan vendor berdasarkan kesedian vendor untuk bisa diminta kelengkapan data rinciannya dan juga kredibilitas.
Komponen Infrastruktur Server
• Biaya infrastruktur terdiri dari biaya perangakat server, biaya jaringan, biaya peripheral, yang jabarkan pada Tabel 4.1
sampai 4.3
Nama Perangkat Harga Qty Total SEAGATE : Sata ES Barracuda 2 TB Constelation 7200 RPM 3,622,300 7 25,356,100 AINER: Rackmount 1U Chassis Include Hardisk Hot Swap 3 HD + Sliding Rill 4 Cores - Intel Xeon X3430 Quad Core 2,4 HGz 8 MB L3 Cache 12,300 4 49,200,000 V-GEN : V-GEN DDR3 4GB PC-10600 ECC 374,400 8 2,995,200 Nama Perangkat
Harga Qty Total Cisco : WRT 320N 1,385,901 6 8,315,406 Cisco: WS-C2970G-24T-E 6,900,000 1 6,900,000 Cisco : WS-C3550-24-SMI 5,850,000 1 5,850,000 ENCORE SWITCH HUB: witch Hub DES-1024D 24 port 10/100 Mbps 489,600 1 489,600 ENCORE SWITCH HUB: Switch Hub Gigabit DGS-1024D 24 port 10/100/100mbp s 1,156,815 4 4,627,260 SWITCH HUB: 3C16470 Black 16 Port 10/100 666,250 5 3,331,250 Kabel jaringan 1,000 2083. 2 2,083,200
Komponen Infrastruktur Server (cont’d)
Nama Perangkat Harga Qty Total KENIKA UPS KS SERIES; 3000 VA Smart UPS, off-line + AVR + Software 2,038,400 3 6,115,200 KENIKA UPS KS SERIES: 2000 VA Smart UPS, off-line + AVR + Software 1,804,400 1 1,804,400 MONTERO : UPS MONTERO 600N 288,288 1 88,288 KENIKA UPS KS SERIES: 3000 VA Smart UPS, off-line + AVR + Software 2,038,400 1 2,038,400 AC 1pk 2,852,000 5 14,260,000 Power supply 1,300,000 2 2,600,000
Biaya non-infrastruktur
Nama Biaya Instalasi 3,000,000 Operasional - Listrik - ISP 128,733,852 8,340,000 Maintenance 5,400,000 Overhead - Kabel rusak - Jaringan error - Wifi error - Perangkat rusak - Aplikasi bermasalah - Backup 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 3,200,000Biaya software
Nama Biaya
Sistem operasi 4,450,000
Perbandingan Komponen Biaya Intangible
Nama biaya intangible Biaya
Server down dengan frekuensi 6 kali 36,000
Transport pembelian perangkat 3 kali 300,000
Listrik padam frekuensi 3 kali mengganggu
perkulihan 136,500,000
Perbandingan Keuntungan Tangible
HP IaaS Azure PaaS Server baru Dedicated VPS BTSI Server
LamaServer Lama 14,149,000 14,149,000 55,057,177 6,449,000 3,249,000 145,523,852 50,507,177
Perbandingan Keuntungan Intangible
HP IaaS Azure PaaS Server baru Dedicated VPS BTSI Server LamaServer
Lama 36,507,000 36,507,000 2,968,000 36,507,000 36,507,000 2,968,000 4,300,000
Cost Benefit Analisys
HP IaaS Azure PaaS Server Baru Dedicated VPS BTSI Server Lama
NPV -Rp2,701,541, 600 -Rp2,534,793,5 46 -Rp888,237,4 97 -Rp297,538, 131 -Rp38,403,673 ,005 -Rp124,220, 617 -Rp970,162,65 6 Payba ck Perio d 5 tahun 4 bulan 4 tahun 6 bulan 4 tahun 7 bulan 1tahun 2 bulan 1198 thn 9 bulan 3 bulan 6 tahun 4 bulan ROI -325.26% -312.47% -701.99% -71.98% -56203.79% -94.9% -747.79% PI -2.68 -2.57 -5.78 -0.59 -463.05 0.05 -6.48
• Intepretasi :
• Adapun intepretasi rekomendasi hasil CBA, sebagai berikut. •
• Dalam mengambil keputusan investasi diperlukan lebih dari 1 tool perhitungan dalam CBA, maka diambil NPV dan payback period. Karena berdasarkan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan investasi pada perusahaan pemerintah (Ir. M as Wigrantoro Roes Setiyadi, 2003).
• Dari hasil perbandingan CBA jika berdasarkan nilai NPV saja yang memiliki nilai
NPV terbaik dalam hal ini nilai mendekati nol dari ketujuh pilihan investasi adalah BTSI dengan nilai -Rp124,220,617,
• Jika berdasarkan Payback period nilai terbaik adalah BTSI dengan periode 3 bulan.
• Kemudian berdasarkan ROI adalah Dedicated Server dengan nilai -71.98%, • Jika berdasarkan PI adalah BTSI dengan nilai 0.05
• Meskipun nilai yang muncul dari setiap kriteria tool tidak selalu positif, tetapi
keputusan diambil berdasarakn yang paling mendekati positif dan juga berdasarkan peraturan pemerintah tentang investasi pada instasi
pemerintahan.
• Dari hasil perbandingan CBA dikategorikan pada outourcing dan insourcing.
Pada outsourcing pilihan yang terbaik muncul Dedicated Server, dengan nilai NPV –Rp 297,538,131. ROI -71,98%. Payback period 1tahun 2 bulan. PI -0.59
• Sedangkan untuk Insourcing rekomendasi yang baik diperoleh pada pilihan
BTSI dengan nilai NPV (-Rp124,220,617 ). ROI -94.9%. PP 3 bulan. PI 0.05 IRR –60%
• Dari perbandingan kategori tersebut nilai PP dan NPV paling baik pada BTSI
meskipun ROI lebih baik pada dedicated server.
• Berdasarkan kriteria kriteria intepretasi diatas maka disimpulkan
Penutup
• Kesimpulan
• Berdasarkan hasil pengerjaan Tugas Akhir mengenai Investasi Server IS-Net di jurusan Sistem
Informasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
• Dalam Tugas Akhir ini memberikan rekomendasi investasi server bagi IS-Net yang
menguntungkan berdasarkan perbandingan perhitungan benefit intangible-tangible, biaya intangible-tangible dan perbandingan CBA.
• Maka diperoleh rekomendasi investasi BTSI dengan
• NPV : -Rp124,220,617
• ROI : -94.9%.
• Payback period : 3 bulan
• PI : 0.05
• IRR : -60%
• Saran
• Beberapa saran yang mungkin untuk memperbaiki penelitian Tugas Akhir ini adalah :
• Perhitungan tersebut dapat berbeda apabila vendor juga berubah. Selain itu tingkat tukar mata uang dan
perkembangan teknologi juga akan mempengaruhi perhitungan..
• IS-net sendiri kurang tertata mengenai data inventaris yang dimiliki secara detail ada kemungkinan hal
kecil yang terlewatkan dalam perhitungan. Sehingga perlu kelengkapan data inventari server yang dimiliki IS-Net