Menimbang
:
a.Mengingat
:
1.MENTERI
TENAGA KERJA DAN TMNSMIGMSI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: PER.2 1/1VIENDV2007TENTANG
TATA CARA PENETAPAN
STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
i '::1
MENrE Rr
rEI{91
_ry}j.{D^AN
rR^A.NS Mr GRA sr
REPUBLIK INDONESIA,
bahwa
KeputusanMenteri
TenagaKerja
dan
TransmigrasiNomor
KEP-227lMENl2003
tentangTataCara
PenetapanStandar Kompetensi Kerja
Nasional
Indonesia sebagaimanatelah diubah
dengan Keputusan MenteriTenaga
Kerja
dan TransmigrasiNomor KEP-69[vIENA//2004
sudah tidaksesuai
lagi
dengan
perkembangan
dan
kebutuhan
penetapan
standar kompetensi kerja nasional Indonesia;bahwa
tata
cara penetapan standarkompetensi
kerja
nasional
Indonesiasebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan pelaksanaan Pasal 10 ayat (4) Undang-Undang
Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu diafur
tata cara penetapan standar kompetensi kerja nasionalIndonesia dengan Peraturan Menteri.
Undang-undang
Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran NegaraRepublik
Indonesai Tahun 2003Nomor
39,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor
4279);Peraturan Pemerintah
Nomor
23
Tahun 2004
tentang Badan
NasionalSertifikasi,
Profesi
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2004Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a297); b.
2.
Peraturan'Pemerintah Nomor
3l
Tahun 2006 tentang Sistem PelatihanKerjil
Nasional
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2006
Nomor
67,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a$\;
Keputusan Presiden
Nomor
lSTlMTahun
2004 sebagaimana telah beberapakali
diubah yangterakhir
dengan Keputusan PresidenNomor
31/P Tahun2007;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
MENTERI TENAGA
KERJA DAN
TRANSMIGRASI
TENTANG
TATA
CARA
PENETAPAN STANDARD KOMPETENSI
KERJA
NASIONAL INDONESIA.
BAB
I
KETENTUAN
UMUM
pasall
-"
iDalam Peraturan Menteri
ini
yang dimaksud dengan :L
Kompetensi
kerja
adalah
kemampuan
kerja
setiap
individu
yang
mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standard yang ditetapkan.2.
KerangkaKualifikasi
Nasional Indonseis yang selanjutnya disingkatKKNI
adalah kerangkapenjenjangan
kualifikasi
kompetensi
yang
dapat
menyandingkan, menyetarakan
danmengintegrasikan antara
bidang pendidikan'dan bidang pelatihan
kerja
serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.3.
StandarKompetensi
Keqa
Nasional
Indonesiayang
selanlutnyadisingkat
SKKNI
adalahrumusan
kemampuankerja yang
mencakup aspek
pengetahuan,keterampilan
dan/ataukeahlian serta sikap
kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.4.
Rancangan Standar KompetensiNasional
Indonesiayang
selanjutnyadisingkat RSKKNI
adalah rancangan
SKKNI
yang disusun dan disetujui oleh para pemangku kepentingan untuk digunakan sebagai bahan pra konvensi dan konvensi.5.
Lapangan Usaha adalahbidang
kegiatan usahadi
berbagaisektor ekonomi yang
terkait dengan produksi barang ataupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.6.
Profesi adalah bidang pekerjaan yang untuk melaksanakannya diperlukan kompetensi kerja tertentu, baik jenis meupun kualifikasinya.7.
PelatihanKerja
Berbasis Kompetensi
adalahpelatihan
kerja yang
menitikberatkan pada penguas&ul kemampuankerja
yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuaidengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
3.
4.
8.
Penelapqr-l$ENl
adalah keseluruhan proses kegiatandalam rangka
penetapanRSKKNI
menjadi
SKKNI
oleh Menteri.9.
InstansiTeknis
Pembina Sektor adalah Departemen,Kantor Menteri
Negara atau Lembaga PemerintahNon
Departemenyang
melakukan
fungsi
pembinaan terhadap sektor
yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.10. Regional Model Competency Standard yang selanjutnya disingkat RMCS adalah suatu model
penyusunan
standar kompetensi
yang
menggunakan pendekatan
proses"kerja
.untukmenghasilkan barang dan
jasa
di
industri yang telah
disepakatioleh
negara-negara Asia Pasifik.ll.Pembakuan
StandarKompetensi
adalah prosesuntuk
memperoleh
kesepakatanatas
isi rumusan standar kompetensi kerja oleh pihak-pihak yang berkepentingan melalui konvensi.12.
Konvensi
RSKKNI
adalah
forum dialog para
pemangku kepentingan
untuk
mencapai kesepakatandan
konsensus tentang pembakuanRSKKNI
sektor,
sub
seklor dan
bidang profesi tertentu.13.
Badan
Nasional Sertifikasi Profesi yang
selanjutnya
disingkat
BNSP
adalah
lembagaindependen yang bertugas melaksanakan sertifikasi' kompetensi
14.
Direktur
Jenderal adalahDirektur
Jenderal yang bertanggungjawabdi
bidang pelatihan danproduktivitas
di
lingkungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.15. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal2
Tata
cara
penetapan
SKKNI
bertujuan
untuk
memberikan
acuan dalam
perencanaan, penyusunan, pembakuanRSKKNI
dan penetapanSKKNI.
Pasal 3
Tahapan penetapan
SKKNI
meliputi
:a.
perencanaan penyusunanRSKKNI;
b.
penyusunanRSKKNI;
c.
pembakuanRSKKNI;
d.
penetapanSKKNI.
BAB
II
PERENCANAAN
PENYT'SUNAN
RSKKNI
(1)
Instansiteknis
pembina sektor masing sektor.W'RATA NO,6I IAHUN KE.XV'I TNWULAN
'V 2M8
Pasal4
menyusun rencana
induk
penyusunan:RSKKNI
di
(2)
Perencanarm penyuslulan RSKKNI.diprakarsai, oleh:instansi teknis pembina sekror, asosiasi profesi,patar, praktisi,
asosiasi perusahaanfindustri.dar/atau pemangku kepentingan lainnya mengacu pada ketentuan sebagaimana cimaksud pada ayat (1).(3)
Dalam hal perencanaan penyusunanRSKKNI tid€k
diprakarsai oleh instansi teknispemtina
sektor, maka
Tim
penyusun
RSKKNI terlebih
dahulu melaporkan pada instansi
teknispembina sektor untuk mendapatkan persetujuan.
BAB.III
PENYUSUNAN
RSKKNI
Pasal 5
(l)
PenyusunanRSKKNI
dilakukan
padabidang
pekerjaanyang
belum memiliki
penetapanSKKNI.
(2)
PenyusunanRSKKNI
sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
menggunakan pola RMCS yang mengacu pada kebutuhan lapangan usaha.(3)
PenyusunanRSKKNI
sebagaimana dimaksud pada ayat(2) sekurang-kurangnya memuat :a.
sektor, sub sektor, atauistilah
yang digunakan dalamKlasifikasi
Baku Lapangan Usaha.
Indonesia(KBLI);
b.
bidang, sub bidang kerja dan/atau profesi;c.
jenjangkualifikasi
menurut bidang profesi dan/atau pekerjaan;d.
unit kompetensi dan uraian unitkompetensi.(4)
Format penyusunanRSKKNI
mengacu pada Lampiran Peraturan Menteriini.
Pasal 6 '
Tahapan penyusunan
RSKKNI
dimulai dari :a.
pembentukan komiteRSKKNI;
b.
pembentukantim
penyusunRSKKNI;
c.
penyusunan draftRSKKNI;
d.
pembahasan draftRSKKNI
melalui pra konvensi;e.
verifikasi draftRSKKNI
hasil pra konvensi;f.
konvensi dalam rangka pembakuanRSKKNI.
Pasal T
(l)
Pembentukan komiteRSKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, dilakukan oleh pejabat Eselon I pada instansi teknis pembina sektor.50
(2)
Keanggotaanksmite
sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
terdiri
atas unsur instansi teknispembina sektor,
Departemen 'TenagaKerja dan
Transmigrasi,
BNSP,
assosiasi,profesi,industri terkait, pakar, praktisi dan tenaga ahli sesuai bidang profesinya.
(3)
Susunan organisasikomite
sebagaimanadimaksud
padaayat(2)
terdiri
atas pengarah, nara sumber, kehra,wakil ketua
sekretaris dan anggota yang jumlatrnya sesuaidengl
kebutuhan.(4)
Komite
sebagaimanadimaksud
padaayat
(2)
mempunyai tugas memberikan aratrah dan menentukanprioritas bidang kerja
dan/atauprofesi
yang akan disusun standar kompetensi kerjanya dan bertanggungiawab kepada pejabat Eselon I pada instansi teknis pembina sekfor.Pasal 8
(l)
Dalam melaksanakan tugasnya, komite sebagaimana dimaksud dalam Pasal7
ayat (4), dapatmembentuk
tim
menyusundraft
RSKKNI
yang keanggotaannyaterdiri
atas unsurasosiasi
Iprofesi, pakar,
praktisi,
industri, dan instansi teknis pel@ina sektor.(2)
Susunan organisasitim
penyusunterdiri
atasketiid,
*at<it
ketua,
sekretataris dan anggota yang jumlatrnya sesuai dengan kebutuhan'(3)
Tim
penyusun
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(l)
mempunyai
tugas
melakukan penyusunan draftRSKKNI.
Pasal 9
(l)
Pembahasandraft
RSKKNI
sebagaimana dimaksuddalam
Pasal6
huruf
d,
dilaksanakan melalui pra konvensi.(2)
Penyelenggarampra
konvensi
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
dilaksanakan olehkomite
pada instansiteknis
pembina sektor dengan melibatkan Departemen Tenaga Kerjadan Transmigrasi, BNSP, asosiasi profesi, pakar dan praktisi.
(3)
Penyelenggaraanpra
konvensi
sebagaimanadimaksud pada
ayat(2)
dilaksanakan paling banyak 3 (tiga)kali.
(4)
Hasil pra konvensi
sebagaimanadimaksud
pada
ayat(3)
dipergunakan
sebagai batran konvensi.Pasal
l0
(1) Hasil
pra konvensi sebagaimana dimakzud dalam Pasal9
ayat(4)
dilakukanverifikasi
draftRSKKNI
oleh BNSP.,ttt& fA NO. e7 T HUN KE-XVil fRwtll/,J y
w
(2)
Verifikasi
draft RSKKNI
sebagaimanadimaksud pada
ayat(l)
dilakukan dalam
rangka kesesuaian draftRSKKNI
yang terkait dengan sertifikasi kompetensi kerja.(3)
Verifikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
dilaksanakanpaling lama
14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya draftRSKKNI
dari instansi teknis pembina sektor.Pasal 11
Hasil verifikasi
sebagaimana dimaksud dalampasal
10
ayat(2)
dipergunakan sebagai bahan konvensi dalam rangka pembakuanRSKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f.BAB
IV
PEMBAKUAN
RSKKNI
Pasal 12(l)
Pembakuan
RSKKNI
dilakukan
melalui
penyelenggaruurnforum
konvensi
yang dikoordinasikan oleh komiteRSKKNI
pada instahsi teknis pembina sektor.(2)
Penyelenggaraanforum
konvensi sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
melibatkan asosiasiprofesi, pakar,
praktisi,
lembagadiklat,
industri,
pemerhatiprofesi,
Departemen TenagaKerja dan Transmigrasi dan BNSP.
(3)
Forum konvensi sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
menghasilkan bakuanRSKKNI
yang telah disetujui oleh seluruh pemangku kepentingan untuk ditetapkan menjadiSKKNI.
Pasal 13
(1)
Dalam
hal
komite
RSKKNI
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal
7
belum
terbentuk, penyusunan dan pembakuanRSKKNI
dapatdilakukansleh
panitia teknis yang dibentuk oleh pejabat EselonI
pada instansi teknis pembina sektor.(2)
Panitiateknis
sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
mempunyai tugas dan tenggungiawabsama dengan Komite
RSKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.BAB V
PENETAPAN SKKNI
Pasal 14(1) RSKKNI
yang telah dibakukan melalui konvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat(1)
diusulkan oleh instansi teknis pembina sektor kepadaMenteri melalui Direktur
Jenderal untuk ditetapkan menjadiSKKNI.
(2)
Usulan penetapanSKKNI
sebagaimana dimaksud padaayat
(l)
dilengkapi
dengan beritaacara konvensi.
61
(3)
PenetapanRSKKI.{I menjadi
SKKNI
sebagaimana dimaksud pada ayat(l)
paling
lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya usulan dari instansi teknis pembina sektor.(4)
SKKNI
yang telah ditetapkan oleh Menteri diserahkan pada instansi teknis pembina sektor.BAB
VI
PEMBERLAKUAN
SKKNI
Pasal 15(l)
SKKNI
yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 berlaku seoara nasionalmenjadi acuan
bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihanprofesi,
uji
kompetensi dan sertifikasi profesi.(2)
PemberlakuanSKKNI
sebagaimanadimaksud
padg ayal(l)
dilakukan oleh
instansi teknispembina sektor
untuk
penyelenggaraanprogam
pelatihan berbasis
kompetensi
dan sertifikasi kompetensi kerja sesuai dengan lapangan usaha dan/atau bidang profesinya.(3)
Pelatihan berbasiskompetensi
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(2)
silaksanakan oleh pembaga pelatihan kerj a.(4)
Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi yang telah'mendapatizin
dari BNSP.(5)
SKKNI yang
diberlakukan
secaranasional
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(l)
dapat digunakan sebagai bahan kerjasama dan saling pengakuan dengan negaralain
baik
secarabilateral maupun multilateral.
Pasal 16
Pemberlakuan
SKKNI
oleh
instansi teknis pembina sektor sebagaimana dirnaksud dalam Pasal15 harus mempertimbangkan aspek-aspek antara lain:
a.
risiko bahaya kecelakaan kerja;b.
kerusakan barang modal;c.
kerusakan lingkungan;d.
persaingan tenaga kerja Indonesia di pasar kerja global;e.
kerugian yang diakibatkart oleh rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia;f.
kesiapan
infrastruktur
untuk
melaksanakanpendidikan
dan
pelatihan
kerja
berbasiskompetensi dan sertifikasi kompetensi kerja. WRATA
'{0.61
BAB.VII
PENGEMBAI\GAN SKKNI DAN,HARMONISASI SKKNI
Pasal 17(1)
fengembangan
SKKNI
dapat dilakukan apabilatidak
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, lapangan11saha, perkembangan
ilmu
pengetahuan,teknologi, cara
kerja,
dan
periyaratanpekerjaar/j abatan.
(2)
PgngembanganSKKNI
sebagaimanadimaksud pada
ayat(l)
dapatdilakukan
perubatranSKKNI.
(3)
PerubahanSKKNI
sebagaimanadimaksud pada
ayat (2),
dilakukan
sekurang-kurangnyasekali
dalam5 (lima)
tahun dan/atau sesuai kesepakatan pemangku kepentingan pada-saatdilakukan konvensi pembalkuan
RSKKNI
menjadiSKKNI.
(4)
PerubahanSKKNI
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(2),
dilakukan
dengan
tahapan sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal S.Pasal
lS
(l)
HarmonisasiSKKNI
dilakukan oleh
masing-masing instansiteknis
pembina sektor dengan memberitahukanpada
pihak-pihak yang terkait
baik
secaranasional,
bilateral
maupun multilateral.(2) Harmonisasi
SKKNI
di
tingkat nasional dilakukan melalui
forum
pembahasan yangmelibatkan
instansi teknis pembina sektor, badan
dan/atau lembaga
yang
berwenangmelakukan standarisasi dan sertifikasi kompetensi kerja.
(3)
HarmonisasiSKKNI
di
tingkat bilateral
dammultilateral
dilakukan antar
negara dengan membandingkan masing-masing standar kompetensikerja
yangberlaku
di
negara masing-masing.(4) Harmonisasi
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(3)
dilakukan
notifikasi
ke
lembagainternasional
oleh BNSP,
sesuai dengan persyaratandan
prosedur
yang berlaku
secarabilateral dan multilateral.
BAB
VIII
PENGAWASAN PENERAPAI{ SKKNI
Pasal 19(1)
Pengawasan penerapanSKKNI
untuk
kepentingansertifikasi
kompetensikerja
dilakukan oleh BNSP untuk menjamin konsistensi pelakSanaan sertifikasi kompetensi kerja.63
(2)
Pengawasan penerapanSKKNI
untuk kegentinganne$i{ikan-
dan p3latihan kerja dilakukanoletr
instansi
yang
membidangi pendidikan dan peiatihan
kerja
bersamainstansi
teknis pembina sektorterkait
untuk
menjamin konsistensi pelaksanaanpendidikan
dan pelatihan berbasis kompetensi kerja.(3)
'
-
Pengawasanterhadap
SKKNI
untuk
kepentingan_pelelapT
SKKNI
::ttu
sertifikasi kompetensi kerja dilakukan oleh Departemeri Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama BNSPinstansi teknis pembina sektor terkait.
Pasal 20
Pengawasan penerapan
SKKNI
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal
19
dilakukan
Untukmerlamin
p"n.rup*
SKKNI
secarakonsisten, sehingga
dapat diterima dan diakui
oleh masyarakat, industri dan lapangan usaha.Pasal 21
Masyarakat dapat berpartisipasi
dalam
pengawasan penerapanSKKNI
me]alui
penyampaian informasi secara lisan ataupun tertulis kepada Departemen TenagaKerja
dan Transmigrasi, bnsp4anlatm instansi teknis pembina sektor terkait.
BAB
IX
PENDANAAI\I
Prcal22
pendanaan
untuk
keperluan penyusunan dan pengembanganyang
terkait
denganSKKNI
danlTtfft:H1"J3,H'H" i'"*Hli*i
a\e
gara(otpu
;-b.
An[[aran
Pendapatan danBehnja
Daerah(APBD)
Provinsi/ KabupaterlKota;c.
Perieiimaan lain yang sah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.BAB X
KETENTUAI{
PENUTUP
Pasal 23
Pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Menteri
ini
ditetapkan olehDirekttr
Jenderal.Prcal24
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini maka :a.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik IndonesiaNomor KEP-227/MET:112003 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi KerjiaNasional Indonesia; danb.
KeputusanMenteri
TenagaKerja Republik
IndonesiaNomor KEP-694{ENA/12W4
tentang PerubahanLampiran
Keputusan tvtenteri TenagaKerja
Republik Indonesia'Nomor
KEP:2mMENn003
tentang TataCaruPenetaparf SturdarKompetensi KerjaNasional Indonesia; dicabut dan dinyatakan tidak berlakuPasal 25
Keputusan Menteri
ini
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan
di
Jakartapada
tanggal
25
Oktober 2007"
MENTERITENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
ttd.
ERMAN SUPARNO
I
65
MRATAHO.6T TAHUN KE.TflfWWULAil 'V
LAMPIRAI\[
PERATURAN MENTERI TENACA KERJA
DAI\ TRANSMIGMS.I
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
; PER-21&IEN/)V2007
ENTANG
TATA CARA PENETAPAN
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
FORMAT
PENYUSUNAN
RSKKNI
BAB
I
PENDAHI]LUAN
A.
Latar BelakangB.
TujuanC.
PengertianSKKNI
D.
PenggunaanSKKNI
E.
Format Standar KomPetensiStandar Kompetensi
Kerja
disusun menggunakanformat
standar kompetensikerja.
Untuk menuangkanit*dur
kompetensikerja
menggunakan urutan-urutan sebagaimanaSKKNI.
Dalam
SKKNI
terdapatdaftart
unit
kompetensiterdiri
atasunit-unit
kompetensi. Setiapunit
kompetensi merupakan satu kesatuan yangtidak
terpisahkandari
susunan daftar unit kompetensi sebagaiberikut
:1.
KodeUnit
KomPetensi
:Kode unit kompetensi mengacu kepada
kodifikasi
yang memuat sektor, subsektor/bidang, kelompok
unit
kompetensi, nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu:XIXIX
(t)
X
X
0 0(2)
(3)0lolo
(4)f
o-T-o-l
MRATA NO, 67 TA$'IN KE.XVA IRNULN{ N 20i,,8
66
Sektor/Bidang Lapangan Usaha
Untuk sektoi
(1)- mengacu sebagaimanadalam
Klasifikasi Baku
Lapangan Usatra Indonesia(KBLI), diisi
dengan3
hlruf
kapital dari
nama sektor/bidang lapanganusaha.
Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha:
Untuk
sub sektor(2)
mengactr sebagaimana dalamKlasifikasi
Baku Lapangan UsahaIndonesia
(KBLI),
disisi dengan 2 huruf kapital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang.. KelompokUnit
Kompetensi :Untuk
kelompok
kompetensi(3), diisi
dengan2
digit
angkauntuk
masing-masing kelompok,yaitu
:01
Untuk kode Kelompok unit kompetensi umum (general)02
Untuk kode Kelompok unit kompetensiinti
(fungsional)03
Untuk kode Kelompokunit
kompetensi khusus (spesifik)04
Untuk kode Kelompokunit
kompetensipilihan
(optional)" Nomor urutunit
kompetensiUntuk
nomor
urut
unit
kompetensi(4), diisi
-dengannomor urut unit
kompetensi dengan menggunakan3
digit
angka,mulai dari
angka 001, 002, 003, dan seterusnya pada masing-masingkelompok
unit
kompetensi.Nomor
urut unit
kompetensiini
disusun dari angka yang paling rendah ke angka yang lebihtinggi.
Hal tersebut untuk menggambarkan bahwatingkat
kesulitanjenis
pekerjaan padaunit
kompetensi yangpaling
sederhana tanggung jawabnya kejenis
pekerjaanyang
lebih
besar tanggungjawabnya, atau dari
jenis
pekerjaan yang paling mudah kejenis
pekerjaan yang lebih komplek.Versi unit kompetensi :
Versi
unit
kompetensi(5),
diisi
dengan2
digit
angka,mulai dari
angka01,
02, danseterusnya.
Versi
merupakan
urutan
penomoran terhadap
urutan penyusunan/penetapanunit
kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertamakali,
revisi dan/atau seterusnya2.
Judul Unit
Kompetensi
Judul
unit
kompetensi, merupakan bentuk pemyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan.Unit
kompetensi adalah sebagai bagian dari keseluruhanunit
kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judulunit
kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judulunit
kompetensi harus menggunakankalimat
aktif
yang diawali dengan kata kerjaaktif
yang terukur.a.
Kata kerja
aktif
yang
digunakan dalam penulisanjudul unit
kompetensi diberikancontoh antara
lain
:
memperbaiki,
mengoperasikan,menggunakan,
melayani, merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain.c.
d.
e.
WIRATA NO.67 TAHUN KE.WilTNftULNI
'V
b.
Kata kerja
aktif
yang
digunakandalam
penulisanjudul
unit
kornpetensi sedapatmungkin dihindari
penggunaankata kerja
antara
lain
:
memehami,
mengetahui, menernagkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan atau yang sejenis.3.
Diskripsi Unit
Kompetensi
Diskripsi unit
kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara singkatisi
dari
judul unit
kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikapkerja yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaanyang
dipersyaratkandalam
judul
unit
kompetensi.4.
ElemenKompetensi
Elemen kompetensi adalah
merupakan
bagian
kecil dari unit
kompetensi
yangmengidentifikasikan aktivitas yang
harusdikerjakan
untuk
mencapaiunit
kompetensitersebut.
Elemen kompetensi
ditulis
menggunakankalimat
aktif
dan
jumlah
elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensiterdiri
dui2
sampai 5 elemen kompetensi. Kandungandari
keseluruhan elemen kompeteitl'
pada setiap
unit
kompetensi harus mencerminkanunsur
:
"merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan".Kriteria
Unjuk Kerja
Kriteria unjuk kerja
merupakan bentuk pemyataan yang menggambarkan kegiatan yangharus dikerjakan untuk mempcragakan hasil kerja/karya pada setiap elemen kompetensi.
Kriteria unjuk kerja
harus mencerminkan aktivitasyang
dapat menggambarkan3
aspekyaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.Untuk
setiap elemen kompetensi dapatterdiri
2
sld 5kritcria unjuk
kerja dan dirurnuskan dalam kalirnat terukur dengan bentuk pasif.Pemilihan
kosakatadalam menulis
kalimat
KUK
harus
memperhatikan keterukuranaspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja, yang
ditulis
dengan memperhatikanlevel
taksonomi
Bloom dan
pengembangannyayang terkait
dengan
aspek-aspekprikomotorik,
kognitif
danefektif
sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutanunit
kompetensi.Batasan
Variabel
Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan :
a.
Kontek variabel yang
dapat mendukung atau menambah kejelasan tentangisi
darisejumlah elemen
unit
kompetensi pada satuunit
kompetensi tertentu,dan
kondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas.b.
Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan mated yang digunakan sesuai de,ngan persyaratan yang harus dipenuhiuntuk
melaksanakanunit
kompetensi.
c.
Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi. MNATANO, AI TAIIIIN KE.X/IITRIW'ILAN NMOS7.
d.
Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalammel*sanakan
tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi. Panduan
Penilaian
Panduan
penilaian
ini
digunakan
unhrk
membantu penilaian
dalam
melakukanpenilaian/pengujian pada unit kompetensi antara lain
meliputi
:a.
Penjelasan tentanghal-hal yang
diperlukandalam penilaian
antaralain
I
prosedur, alat, bahan dan tempat penilaian serta penguasaalunit
kompetensi tertentu, danunit
kompetensi
yang
harus dikuasai
sebelumnya sebagai persyaratan
awal
yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaanunit
kompetensi yang sedangdinilai
serta keterkaitannya dengan unit kompetensi lain.b
Kondisi
pengujian
merupakansuatu
kondisi yang
berpengaruhatas
tercapainya kompetensikerja, diman4
apa dan bagaimana sertalingkup
penilaian
mana yang seharusnyadilakukan,
sebagaicontoh
pengujian
dilakukan
dengan metode
testtertulis,
wawancara, demonstrasi,praktek
di
tempat
kerja dan
menggunakan alat simulator.c.
Pengetahuanyang
dibutuhkan, merupakaninformasi
pengetahuanyang
diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.d.
Keterampilan yang dibutuhkan, merupakaninformasi
keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.e.
Aspek
kritis
merupakan aspekatau
kondisi
yang harus
dimiliki
seseorang untuk menemukenalisikap kerja untuk
mendukung tercapainyakriteria unjuk
kerja
pada unit kompetensi tertentuKompetenti
Kunci
Kompetensi
kunci
merupakan persyaratan kemampuanyang
harusdimiliki
seseoranguntuk
mencapaiunjuk kerja
yang
dipersyaratkandalam
pelaksanaan tugas pada unit kompetensi tertentu yang terdistribusi dalam7
(tujuh) kriteria
kompetensikunci
antaralain:
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis. Memecahkan masalah.
Menggunakan teknologi.
Masing-mpsing
dari ketujuh
kompetensikunci
tersebut,memiliki
tingkatan dalam tiga kategori. Kategori sebagaimana dimaksud tertuang dalam tabel gradasi kompetensi kunciberikut
Qihat
tabel
gradasi
kompetensi
kunci). Tabel
gradasi
kompetensi
kunci merupakan daftar yang menggambarkan :a.
Kompetenti kunci (berisi 7 kompetensi kunci);b.
TingkaVnilai(1,2
dan 3). a. b. c. d. e. f. o b.tfltRAT NO. 67 tAHuil rG.Xil tRiltatkilt N 200a
Dari
Tabel Gradasi kompetentikunci,
setelah dilakukan analisa terhadap masing-masingnilai
kompetensikunci,
selanjutnya dapat dilakukan perhitungan penjumlahannilai
setiapkompetensi
kunci yang
digunakan sebagai pedoman penetapan
tingkaVderajat kemudahan atau kesulitan dari unit kompetensi tertentu.F.
Gradasi Kompetensi
Kunci
TABEL GRADASI (TINGKATAN) KOMPETENSI KUNCI
KOMPETENSI KUNCI TINGKAT I "Melakukan Kegiatan" TINGKAT2 "Mengelola Kegiatan"
TINGKAT 3 "Mengevaluasi dan
Memodifikasi Proses"
l.
Mengunmpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengikuti pedomanyang ada dan
merekam dari satu
sumber informasi
Mengakses dan merekam lebih dari
satu supber informasi.
Meneliti dan menyaring lebih dari satu
sumber dan mengevaluasi kualitas informasi.
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi Kontek komunikasi
sesuai jenis dan gaya
berkomunikasi.
Menerapkan
gagasan informasi
dengan memilih''ilr
gaya yang paling
sesuai.
Memilih model dan bentuk yang sesuai dan
memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi.
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerja di bawah pengawasan atau supervisi Mengkoordinir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja
Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan,
tujuan dan prioritas kerja.
4.
Bekerjasama denganorang lain & kelompok
Melaksanakdn kegiatan-kegiatan yang sudah dipaharni /aktivas rutin
Melaksanakan kegiatan dan membantu
merumirskan tuiuan
Bekerjasama untuk menyelesaikan
kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek.
5.
Menggunakangagasan secara matematis dan teknis
Melaksanakan tugas-tugas yang sederhana dan telah ditetapkan
Memilih gagasan dan
teknik bekerja yang
tepat untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang komplek
Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik
dan matematis
6. Memecahkan masalah
Memecahkan
masalah untuk tugas
rutin di bawah pengawasan
/supervisi
Mernecahkan masalah untuk tugas
rutin secara mandiri
berdasarkan pedoman/panduan
Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metoda yang
sistimatis
7.
Menggunakan teknologiMenggunakan teknologi untuk membuat barang dan
jasa yang sifatnya berulang-ulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/ supervisi Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan atau membuat produk
barang atau jasa
berdasarkan desain
Menggunakan teknologi untuk membuat desain/merancang men ggabun gkan,
memodifikasi dan mengembangkan produk
barang atau jasa
wnATANo.6t TAHUN i(€.}1i[TRMUtr'.$N mor
G.
RumusenKerangka Kualifikasi
Nasional Indonesiataf tat.Inrl(ast PARAMETER
KEGTATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
Mclaksanakan kegiatan:
l.
Lingkup terbatasr
Bcrulang dan sudah biasa.o
Dalam kontpks yang terbatasr
Mcngungkap kembali..
Menggunakan pengetahuan yang terbatas.r
Tidak memerlukan gagasan baru.o
Terhadap kcgiatan sesuai arahan.r
Dibawah pengawasan langsung. "o
Tidak ada tanggungiawab terhadap pekerjairnorang lain.
II
Melaksanakan kegiatan:
r
Lingkup agak luas.r
Mapan dan sudahbiasa"
o
Dengan pilihan-pilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin.r
Menggunakan pengetahuan dasar operasional.r
Memanfaatkan informasi yang tersedia.r
Menerapkan pemecahan masalahyang sudah baku.
r
Memerlukan sedikitsasasan baru.
o
Terhadap kegiatan sesuai arahan.r
Dibawah pengawasan tidak langsung danpengendalian mu!u.
.
Punya tanggungjawab terbatas terhadapkuantitas dan mutu.
r
Dapat diberi tanggung jawab membimbing'
orang lain.UI
Melaksanakan kegiatan :
r
Dalam lingkupyang luas dan
memerlukan keterampilan yang sudah baku.
o
Dengan pilihan-pilihan terhadap sejumlah prosedur.r
Dalam sejumlah konteks yang sudah biasar
Menggunakan pengetahuan-pengetahuan teoritis yang relevan.o
Menginterpretasikan informasi yang tersedia.r
Menggunakan. perhitungan dan pertimbangan.r
Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.r
Terhadap kegiatan sesuai arahan denganotonomi terbatas.
r
Dibawah pengawasan tidak langsung danpemeriksaan mutu
.
Bertanggungiawab secara memadai terhadapkuantitas dan mutu hasil kerja.
Dapat diberi tanggungiawab terhadap hasil
kerja orang lain.
ry
Melakukan kegiatan:
r
Dalam
lingkupyang luas
danmemerlukan keterampilan penalaran teknis.
e
Denganpilihan-pilihan
yang banyak terhadap sejumlah prosedur.r
Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis.r
Membuat interpretasi analistis terhadap data yang tersedia.r
Pengambilankeputusan
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.
r
Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri..
Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.o
Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja..
Dapat diberi tanggungiawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.PARAil,iETER'
KEGIATAN .PENGETAHUAN 'TANGGUNGJAWAB
.
Dalam
berbagaikonteks yang
sudah biasa
maupun yang tidak
biasa.
Menerapkan sejumlah pemecahan masalah
yang bersifat inovatif
terhadap masalah-masalah yang konkit' dan kadang-kadang
tidak biasa
V
Melakukan kegiatan:
r
Dalam lingkup yang luas danmemerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialisasi).
r
Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadapsejumlah prosedur yang baku dan
tidak baku.
.
Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar.r
Dalam konteksyang rutin maupun
tidak rutin. Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area. . Membuat interpretasi analitik terhadap
sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan
yang luas.
Menentukan metoda-metoda dan prosedur
yang tepat-guna, dalam pemecahan
sejumlah masalah
yang konkrit yang
mengandung unsur-unsur teoritis.
Melakukan:
r
Kegiatan yang diarahkan sendiri dan Whng-kadang memberikan arahan kepada orang lain..
D-engan pedoman atau fungsi umum yang luas...
Kegiatan yang memerlukan tanggungjawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja.r
Dapat diberi tanggungiawab terhadap'pencapaian hasil kerja
VI
Melakukan kegiatan:
.
Dalam lingkup yang sangat luasdan memerlukan kete-rampilan
penalaran teknis
khusus.
r
Denganpilihan-pilihan yang sangat luas terhadap
sejumlah prosedur yang baku dan
tidak baku serta
kombinasi
prosedur yang tidak baku.
r
Dalam konteksrutin dan tidak rutin yang berubah-ubah sangat tajam. Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalampada beberapa bidang. Melakukan analisis, mem-format ulang dan meng-evaluasi informasi-informasi yang cakupannya luas. Merumuskan langkah-langkah pemecahan yang tepat, baik untuk'
masalah yang konkrit
maupun abstrak.
Melaksanakan:
.
Pengelolaankegiatan/proseskegiatan.r
Dengan parameter yang luas untukkegiatan-kegiatan yang sudah tertentu
.
Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk menentukan tercapainaya hasil kerja pribadidan atau kelompok.
.
Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi.MRAT NO. 67 fAHUN t(€-rut fF/[/ULNt
'V
VII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungiawab yang mcmungkinkan sescorang untuk:
o
Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu bidang dan,r
Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang, menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajarn dan komunikasi yang baik.VIII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan s€seorang untuk: .
r
Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,r
Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektuat sccara original berdasarkanstandar.standaryangdiakuisecaraintemasional.x
Mencakup keterampilan, pcngetahuan dan tanggungiawab yang memungkinkan seseorang untuk:
o
Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai olehahli independen berdasarkan standar intemasional
H.
KelompokKerja
:':Untuk
menetapkankelompok kerja
penyusunRSKKNI
yang dibentuk oleh
Departemen Teknis Pembina Sektor menggunakan format sebagai contohdi
bawatrini.
1.
Format Komite SKKNI
Informasi
yang
dimasukkandalam
pembentukankomite SKKNI terdiri dari
Nomor, Nama, Jabatandi
instansi, Jabatan dalamtim
dan keterangan.Contoh format :
NO
NAMA
JABATAN
DI
INSTANSI
JABATAN
DALAM
TIM
KETERANGAN
I 2 3 4 5Keterangan
:Kolom
keterangandiisi
hal-hal lain yang dianggap pentingFormat
Panitia Teknis
Informasi yang dimasukkan dalam pembentukan panitia teknis
terdiri
dari Nomor, Nama, Jabatandi
instansi, Jabatan dalamtim
dan keterangan3.
Contoh format :
Keterangan:
Kolom
keterangandiisi
hal-hal lain yang dianggap pentingFormat
Tim
PenyusunSKKNI
Informasi yang
dimasukkan dalam
pembentukantim
penyusun
SKKNI
terdiri
dari Nomor, Nama, Jabatandi
instansi, Jabatan dalamtim
dan keterangan.Contoh format :
4.
Keterangan:
Kolom
keterangandiisi
hal-hal lain yang dianggap pentingFormat
Pembentukan Panitia Konvensi
RSKKNI
Informasi
yang dimasukkan dalam pembentukanpanitia
konvensi RSKKNI terdiri
dariNomor, Nama, Jabatan
di
instansi, Jabatan dalamtim
dan keterangan. Contoh format :NO
NAMA
JABATAN
DI
INSTANSI
JABATAN
DALAM
TIM
KETERANGAN
I
2 3 4 5NO
NAM^A.JABATAN
DI
INSTANSI
JABATAN
DALAM
TIM
"KETERANGAN
I 2 3 4 5NO
NAMA
INSTANSI
JABATAN
DALAM
TIM
KETERANGAN
I 2 3 4 5Keterangan:
Kolom
keterangandiisi
hal-hal lain yang dianggap pentingBAB
II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A.
Kodifikasi
Pekerjaan/Profesi
IURArA NO. E7 TAHUN KE.XVIITRIWULA/,T IVzff/S
Pemberian
kode pada
suatu
kualifikasi
pekerjaan/berdasarkanhasil
kesepakiitan dalam pemaketan sejumlahunit
kompetensi,diisi
dan ditetapkan dengan mengacu dingan"
FormatKodifikasi
Pekerjaar/Jabatan"
sebagai berikuti
'EEEE TEEII
(r)
(2)
(3)
(4)
(5) (6)
(7) (8)
(e)
tt
KBLUI
Aspro, Pakar,
Praktisi
danLDP/STAKEHOLDER
(l)
tI
Kategori, merupakan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi,diisi
dengardari kategori lapangan usaha
(2)
r
Golongan Pokok, merupakan uraianlebih lanjut dari
kategori,diisi
dengan 2digit
angka sesuai nama golongan pokok lapangan usaha(3)
E
Golongan, merupakan uraian lebihlanjut dari
golonganlokok,
diisi
dengan 2digit
angka sesuai nama golongan lapangan usaha(4)
i"l
sub
Golongan, merupakanuraian
lebih lanjut dari
kegiatan ekonomi
yang tercakup dalam suatu golongan,diisi
dengan 1-2digit
angka sesuai nama sub golongan lapangan usaha(s)
'9
IKelompok,
memilah
lebih lanjul
kegiatan
yang
tercakup dalam
suatu sub golonganmenjadi
beberapa kegiatanyang
lebih
homogen,diisi
denganl-2
digit
angka sesuai nama kelompok lapangan usaha(6)
t"l
Sub Kelompok,.memilah
lebih lanjut
kegiatanyang
tercakup dalam
suatukelompok,
diisi
denganl-2
digit
angka sesuai nama subkelompok
lapanganusaha
(7)
Bagian, memilah
lebih lanjut
kegiatan
yang tercakup dalam suatu
subkelompok menjadi nama-nama pekerjaan (paket
SKKNI), diisi
denganI
digit
angka sesuai nama bagi'an lapangan usaha (pekerjaan/profesi/jabatan)L9_]
(8)
trl
Kualifikasi
kompetensi,
untuk
menetapkanjenjang kualifikasi
kompetensikeda dan yang
terendah
s/d
yang tertinggi untuk
masing-masing nama pekerjaan/jabatan/profesi,diisi
dengan 1digit
angkaromawi
dengan mengacu pada perjenjanganKKNI,
yaitu
:-
Kualifikasi
I
untukSertifikat
1-
Kualifikasi
II
untuk Sertifikat 2-
Kualifikasi
III
untuk Sertifikat 3-
Kualifikasi
IV
untuk Sertifikat 4-
Kualifikasi
V
s/dIX
untuk Sertifikat 5 s/d 9(e)
F'l
Versi,
untuk PaketSKKNI diisi
dengan iromorurut
versi dan menggunakan2digit
angka, mulai dari 01,02
danseterusnya.75
MRAIA NO, 67 TAHUN KE.N" TRMULAN 'V
Keterangan:
-
Nomor (1)
s/d
(4)
pada berpedoman padaUU
No,
16 Tatrun 1997
tentangStatistik
dan mengacuKlasifikasi
Baku
Lapangan Usaha Indonesia(KBLD
2005 yang dikeluarkan olehBiro
Pusat Statistik (BPS).-
Nomor
(5)
s/d
(9)
pengisiannya berdasarkan penjabaranlebih lanjut dari nomor
5
dan ditetapkan/dibakukanmelalui Forum
Konvensi antar
asosiasiprofesi,
pakar
praktisi
dan stakeholder pada sektor, sub sektor dan bidang yang bersangkutan.B.
PetaKKNI
Sektor,
SubSektor, Bidang
SSRNT}S9EN\JANGANKSRANGK\KJNLI.S\X.AS\
NASIONAL INDONESIA
DALAM
SKKNI
Sektor Sub Sektor Bidang Sub Bidang
Keterangan
:*)
kolom
2,3
atat4
diisi
nama Pekerjaan/Profesi sesuaijenjang
kualifikasi
dan/atau jenjangj abatan, sesuai dengan penggolongan j enj ang/j abatan yang disepakati.
**;Kotak
l*,2*,3*
dan seterusnyadiisi
penggolongan level/jabatan padajenjang kualifikasi
tertentu.WRATA NO, 67 TAHUN KE.Nil TNWU.r'.N N 2OO'
Jenjang/Lev
eI
KKNI
Area Bidans/Sub Bidane Pekeriaan
atauJabatan
Kualifikas
Berieniang
Kualifikasi Tertentu
pada ProfesiTertentu
l.*)
2. *',)3.*)
4.*)
dst
I
2 3 4I
6 SertifikatIX
,r.)*)
*)
**)
SertifikatVIII
*)
*)
*)
*)
**)
Sertifikat
VII
,i)*)
*)
**)
Sertifikat
VI
't) {')*)
*)
**)
SertifikatV
*)
'F)*)
,r.)**)
SertifikatIV
*)
:1.)*)
'k)**)
SertifikatIII
*)
*)
*)
*)
**)
SertifikatII
*')*)
*)
't)**)
Sertifikat I*)
*)
,1.) {')**)
76**)Diisi
nama pekedaan/Profesi tertentu sesuai dengajumlah
unit
kompetensi yang diperlukanuntuk
memenuhi
persyaratanpekedaar/profesi tertentu.
yang tidak memiliki
atau
tidak memerlukanjenjang pada
KKl.lI,
tetapi
dibutuhkan
oleh
dunia
kerja/masyarakat pada kelompok kerjalkluster tertentir.C.
PaketSKKNI
Sektor,
Sub Sektor,Bidang,
NamaPekerjaan
1.
FONUI.T
PENUANGAN
PAKET
UNIT
KOMPETENSI
PADA
JENJANG
KUALIFTI(ASI PEKERJAAN/ JABATAN PADA
SKKNI
BIDANG PEKER.IAAN
TERTENTU
PEMAKETAN JENJANG
KUALIFIKASI
PEI(PRJAAN/JABATAN
Sektor Sub Sektor
Nama Pekerj aan/Profesi Area Pekerjaan Jenjang
KKNI
Kode PekerjaanSenifikat
(...)TTTINNITT
(1)
(2)
(3) (4) (s) (6) (7) (s)
(e)KELOMPOK KOMPETENSI UMUM
NO
Kod'eUnit
Judril Unit
Kompetensi
KELOMPOK KOMPETENSI
INTI
NO
Kode
Unit
Judul Unit (ompetensi
KELOMPOK KOMPETENSI
KHUSUS
NO
KodeUnit
Judul Unit
Kompetensi
77
FORMAT
PENUANGAN
PAKET
UNIT
KOMP'ETENSI
14PA
PEKERJAAN/
KLUSTER PADA SKKNI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU
Sektor Sub Sektor
'
Nama Pekerjaan/ProfesiArea Pekerjaan Kode Pekerjaan
WtRAf A No. 67 f ahm K*Xrlll Trtwdnl lV 2M
nnnnnnnrI
(1) (2) (3) (4) (s) (6) (7) (8)
(e)KJLOMPOK
KOMPETENSI
KHUSUITJudul Unit
KomPetensi
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM
Judul Unit
KomPetensi
KELOMPOK KOMPETENSI
INTI
Judul Unit
KonrPtitensi
Kode
Unit
Keterrngan:
Untuk
jenis
pekerjaar/jabatan
berdasarkan
kluster
tidak
memerlukan
persyaratan sebagaimanaditetapkan dalam
jenjang kualifikasi
pekerjaar/jabatan
berdasarkanKKNI,
tetapi masih dalamkoridor SKKNI.
D.
I)aftar Unit
Kompetensi
DAFTAR UNIT KOMPETENSI
Kelompok Kompetensi Umum
(01)NO.
KODE UNIT
JUDUL T'NIT KOMPETENSI
Kelompok Kompetensi
Inti
(02)NO.
KODE T]NIT
JUDUL UNIT KOMPETENSI
Kelompok Kompetensi Khusus
(03)NO.
KODE
TJNIT JTJDULT]NIT
KOMPETENSI
79
WRATANO,67 TAHUN KE.XV'ITRIWUI,.N 'V
..'..
Keterangan:
Masing-masing
kelompok
kompetensi
dimulai
dari
nomor
urut unit
kompetensi
yangterendah/
terkecil
s/d
yang
tertinggilterbesar
berdasarkantingkat
kesulitan
pelaksanaan pekerjaan, sifat pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaanE.
Unit-unitKompetensi
BAB
III
PENUTUP
Ditetapkan
di
Jakartapada
lqrggal
25 Oktober 2007MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,
nd
ER}IAN
SUPARNO
WIRATA NO, Sf iAHVN KE.Nil TRTTTI'LM IV aOOE