• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN FITUR NAGIOS MONITORING JARINGAN NOTIFIKASI TELEGRAM PADA PT.PK MANUFAKTURING INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PENGEMBANGAN FITUR NAGIOS MONITORING JARINGAN NOTIFIKASI TELEGRAM PADA PT.PK MANUFAKTURING INDONESIA"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

IRMANUDIN

311410921

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

(2)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

IRMANUDIN

311410921

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

adalah ni`mat Waktu dan Kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul: “Pengembangan Fitur nagios Monitoring Jaringan Notifikasi Telegram pada PT.PK Manufakturing Indonesia”. Penelitian ini merupakan salah satu prasyarat guna melengkapi sebagian dari tugas-tugas dalam Mata Kuliah Skripsi di Fakultas Teknik Jurusan Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa. Selama penyelesaian penelitian ini, penulis telah memperoleh banyak bantuan, bimbingan, motivasi dan saran yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis berterima kasih dan menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Ir. Moh. Mardiana, selaku Ketua Yayasan Pelita Bangsa. 2. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P. selaku Ketua STT Pelita Bangsa.

3. Bapak Aswan S. Sunge, S.E, M.kom selaku Kaprodi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.

4. Bapak Turmudi, Zy, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing I, dan senantiasa Ikhlas Membimbing dan berbagi Ilmu.

5. Bapak Arif Siswandi, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing II dan senantiasa ikhlas dijadikan tempat bertanya untuk berbagi Ilmu.

6. Semua pihak dosen, keluarga, teman, yang sudah berkenan Mensupport dalam segala hal yang ada pada skripsi ini hingga selesai yang tidak dapat saya sebutkan satu per-satu.

Penulis mengerti betul bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. untuk itu penulis sangat mengharapkan dukungan dari rekan-rekan semua yang sudah membaca Guna menyampaikan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan kelak di kemudian hari.

Cikarang, 4 November 2018

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek ... 3

1.5.1 Tujuan ... 3

1.5.2 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kajian pustaka ... 7

2.2 Definisi Analisa ... 9

2.3 Sistem monitoring ... 10

2.4 Nagios ... 12

2.4.1 Data Source Nagios ... 13

2.4.2 Klasifikasi Alert informasi hasil monitoring Pada Nagios ... 13

2.4.3 User Management (Manajemen Pengguna) ... 14

2.4.4 Nsclient++ NRPE ... 14

2.4.5 Notifikasi ... 14

2.4.6 Telegram ... 15

2.4.7 Bot Telegram ... 16

(8)

viii

2.7.2 Konsep SNMP ... 19

2.7.3 Management Information Base (MIBs) ... 21

2.7.4 Arsitektur SNMP ... 21 2.7.5 Protokol SNMP ... 22 2.7.6 Perkembangan SNMP ... 22 2.7.6.1 SNMP Version 1 ... 22 2.7.6.2 SNMP Version 2 ... 23 2.7.6.3 SNMP Version 3 ... 23 2.7.6.4 Contoh Penggunaan SNMP ... 23 2.8 Teori umum ... 24 2.8.1 Jaringan Komputer ... 24 2.8.2 Internet ... 27

2.8.3 Jaringan tanpa kabel (Nirkabel) ... 27

2.8.4 Koneksi antar Komputer dan Fungsinya ... 28

2.8.5 Perangkat Jaringan ... 29

2.8.6 Open System Interconnection (OSI) Model... 33

2.8.7 Model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TC/IP) .. 35

2.8.8 Protocol Jaringan ... 36

2.8.9 Pembagian kelas IP ... 37

2.8.10 User Datagram Protocol (UDP) ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 41

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.1.1 Struktur Organisasi... 41

3.1.2 Jaringan yang berjalan... 42

3.1.3 Topologi Jaringan... 42

(9)

ix

3.1.7 Flowchart sistem yang di usulkan... 46

3.2 Spesifikasi software dan Hardware ... 47

3.2.1 software ... 47

3.2.2 Hardware ... 48

3.3 Prosedur penelitian ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Analisa dan usulan monitoring jaringan ... 51

4.2 Desain ... 51 4.3 Konfigurasi nagios ... 52 4.4 Notifikasi Telegram ... 57 4.5 manajemen ... 57 4.6 Pembahasan ... 58 4.6.1 Pengujian ... 59 4.6.2 Pengujian nagios ... 60

4.6.3 Pengujian Bot Telegram ... 62

BAB V PENUTUP ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 65

(10)

x

Gambar 2.3 Sistem notifukasi ... 14

Gambar 2.4 Model Network development Live Cycle ... 16

Gambar 2.5 SNMP Manager request Informasi ... 18

Gambar 2.6 SNMP Agent Memberikan Response ... 19

Gambar 2.7 Local Area Network (LAN) ... 24

Gambar 2.8 Metropolitan Area Network (MAN) ... 24

Gambar 2.9 Wide Area Network (WAN) ... 25

Gambar 2.10 Internet ... 26

Gambar 2.11 Jaringan Nirkabel ... 27

Gambar 2.12 Router. ... 28

Gambar 2.13 Hub ... 29

Gambar 2. Switch ... 30

Gambar 2.15 Repeater ... 31

Gambar 2.16 Bridge ... 31

Gambar 2.17 OSI Layer ... 34

Gambar 2.18 TCP/IP Model dan OSI Model ... 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.PK Manufakturing Indonesia ... 40

Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan ... 41

Gambar 3.3 Jaringan yang berjalan ... 42

Gambar 3.4 Flowchart Sistem yang Akan diusulkan ... 46

Gambar 3.5 NDLC ... 47

Gambar 4.1 Alur proses monitoring Jaringan di PT.PKMI ... 50

Gambar 4.2 Deskripsi Umum Perangkat Lunak yang dikembangkan ... 51

Gambar 4.3 Cara Mengunduh package theme dan Logo dari nagios ... 52

Gambar 4.4 Cara Unzip file Share Zip ... 53

Gambar 4.5 Konfigurasi Copy folder share ke directory diusulkan ... 53

(11)

xi

Gambar 4.11 Sistem yang di jalankan ... 56

Gambar 4.12 Skenario Pengujian. ... 58

Gambar 4.13 Halaman depan nagios ... 59

Gambar 4.14 Host Pesan yang dikirim Nagios Booth Ke Telegram status Down 60 Gambar 4.14 Host ... 60

Gambar 4.15 Contoh Host saat kondisi Down Pada Nagios ... 61

Gambar 4.16 Pesan yang dikirim Nagios Booth Ke Telegram status Down ... 62

Gambar 4.17 Kondisi Host setelah diperbaiki dan kembali normal / UP ... 63

(12)

xii

Table 2.3 Format IP Adress ... 37

Table 2.4 Kelas IP Adress ... 38

Table 2.5 Header massage UDP ... 38

Table 3.1 Jumlah alat yang tersedia di ruang server PT.PKMI ... 45

(13)

xii

administrator. With Nagios, network monitoring will be more integrated and network administrator can do much more than just knowing whether the network is up or down. Research method used in this study is network development life cycle(NDLC). Network development life cycle method involving analysis, design, simulation/prototyping, implementation, monitoring, and management. The result of this study is a network monitoring tools based on nagios, which also plays a role as network monitoring system, that can shows several monitoring items in integrated way. The conclusion from this study is that the network monitoring system based on nagios has been going well and can give ease to network administrator to do the monitoring activity, especially network devices.

(14)

xiii

melakukan monitoring jaringan Dengan nagios, monitoring jaringan akan lebih terpadu dan network administrator dapat memonitor banyak hal, tidak hanya mengetahui apakah jaringan up atau down. Metode penelitian yang digunakan dalam Kuliah Kerja Praktek ini adalah metode network development life cycle. Metode network development life cycle meliputi analisa, perancangan, simulasi, implementasi, monitoring dan manajemen. Hasil yang dicapai dari Kuliah kerja Praktek ini adalah sebuah network monitoring tools berbasis nagios, yang juga berperan sebagai sistem monitoring jaringan, yang dapat menampilkan hal-hal yang di monitoring secara terpadu. Kesimpulan dari Laporan kuliah kerja Praktek ini adalah bahwa sistem monitoring jaringan berbasis nagios telah berjalan dengan baik dan dapat memberikan kemudahan bagi Network Administrator dalam melakukan monitoring jaringan, khususnya perangkat Jaringan

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

Di masa perkembangan Teknologi dan informasi yang semakin pesat seperti masa digital sekarang ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan teknologi jaringan komputer sebagai salah satu sistem komunikasi antar satu dengan yang lainya, dan manfaat ini juga untuk mempermudah kerja manusia terutama di lingkungan perusahaan.Seiring dengan berjalannya waktu, lingkungan perusahaan menjadi makin luas cakupannya hingga masuk dalam kategori WAN (Wide Area Network),saat ini pemantauan jaringan menjadi suatu hal yang cukup sulit dilakukan apabila jaringan komputer pada lingkungan perusahaan sudah menjadi sangat luas dan kompleks,Masalah-masalah jaringan yang sering terjadi dalam suatu Perusahaan salah satunya adalah kerusakan elemen jaringan seperti hub, bridge, router dan sebagainya, dimana kesalahannya tidak diketahui oleh pemantau jaringan tersebbut secara manual dan pemeriksaan jaringann yang lama. Perkembangan jaringan yang semakin pesat pada perusahaan ini memicu semakin dibutuhkannya suatu sistem Monitoring yang selalu dapat memonitoring jaringan komputer beserta perangkatnya secara efektif , efesien dan optimal secara continue atau terus menerus di lingkungan perusahaan yang cukup luas &kompleks. Solusi yang dapat digunakan dalam kasus ini adalah mengembangkan fitur nagios notifikasi Telegram. Telegram adalah aplikasi chat yang mempunyai user interface yang bersih dan mempunyai berbagai fitur, dan karena itu Telegram sangat banyak digunakan orang di seluruh dunia saat ini. Tidak seperti aplikasi chat lainnya, Telegram berbasis cloud, yang berarti user bisa segera dapat dengan mulus memindahkan percakapan antara smartphone, tablet, web dan bahkan pada desktop. Mengembangkan fitur Nagios notifikasi Telegram solusi bagi perusahaan yang memiliki jaringan komputer yang topologinya kompleks. Penggunaannya dalam operasi kerja dalam suatu perusahaan akan sangat membantu administrator jaringan di saat ingin melakukan pengelolaan dan pemeliharaan terhadap jaringan.

(16)

Pada intinya tujuan mengembangkan fitur Nagios notifikasi Telegram adalah untuk menemukan dan melaporkan sistem yang tidak bekerja secara baik, sehingga cepat mendapatkan informasi permasalahan dan jika ada masalah harus dipastikan perangkat mana yang bermasalah, apa masalahya sehinga administrator jaringan selalu waspada terhadap masalah sebelum pengguna akan mengetahuinya.

Dilatar belakangi masalah pada koneksi jaringan komputer di masing-masing departemen, yaitu Departemen Produksi, PPIC, Quality Control, Engineering, yang satu samalain harus saling ter ntegrasi, Dikarenakan pada jam 9:00 Waktu Indonesia Barat, selalu di adakan meeting Manajemen melalui TeleConference, yang menuntut adanya jaringan komputer yang selalu sehat atau berjalan baik dan tidak ada gangguan di saat TeleConference meeting berlangsung. Pada pelaksanaan Skripsi di PT.PK Manufakturing Indonesia mahasiswa dapat mempelajari masalah sistem monitoring jaringan yang digunakan dalam jaringan komputeryaitu dengan mengembangkan fitur Nagios Notifikasi Telegram.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka di temukan permasalahan dalam penulisan laporan Skripsi yang Akan membantu pada pemecahan masalah monitoring jaringan pada PT.PK Manufakturing Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kurang cepat mendapatkan informasi permasalahan pada jaringan karena harus membutuhkan 5 menit untuk mengetahui jaringan yang bermasalah Monitoring jaringan yang di laksanakan saat ini masih belum efektif dan efisien untuk mendapatkan informasi permasalahan jaringan secara continue dan optimal.

2. Untuk mendapatkan informasi permasalahan jaringan yang terjadi masih belum efektif dan efisien

(17)

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimana menganalisa suatu sistem monitorning jaringan yang dapat menunjukkan status (up, down) Kepada Network Administrator di PT.PK Manufakturing Indonesia?

2. Bagaimana membangun Sistem yang dapat membantu Admin jaringan dalam hal pengontrolan terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan secara efektif dan efisien?

1.4 Batasan Masalah

Di maksudkan supaya pembahasan masalah tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada tujuan maka beberapa pembatasan lingkup penelitian hanya di fokuskan pada suatu hal yang dapat di tampilkan sebagaimana berikut di bawah ini: 1. Sistem hanya melaporkan gangguan yang terjadi kepada administrator jaringan, dalam hal ini penanganan gangguan (troubleshooting) masih dilakukan secara langsung ke lokasi pada PT.PK manufakturing Indonesia 2. Aplikasi yang berada di server Nagios yang akan dipakai adalah Telegram

1.5 Tujuan & Manfaat 1.5.1 Tujuan:

Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah

1. Analisis Sistem Monitoring ini dibuat untuk memudahkan IT admin dalam hal memantau kondisi koneksi jaringan di PT.PK Manufakturing Indonesia. 2. Analisis dari sistem ini di harapkan dapat memberikan informasi jaringan pada PT PK Manufakturing Indonesia kepada Admin secara cepat dan tepat. 3. Menganalisa suatu konsep solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada.

1.5.2 Manfaat:

Manfaat dari penulisan Skripsi ini adalah Bagi Penulis:

1. Menambah pengetahuan di bidang Teknik Informatika khususnya mengenai Sistem Monitoring Jaringan menggunakan Nagios dan Notifikasi Telegram. 2. Mengamalkan ilmu yang diperoleh di STT Pelita Bangsa dengan membuat laporan secara ilmiah serta Sistematis dan membantu penelitian lebih lanjut.

(18)

Manfaat bagi Perusahaan:

1. Dengan di realisasikannya fasilitas monitoring jaringan Nagios ini dapat mempercepat penanganan masalah yang berkaitan dengan perangkat dan koneksi jaringan Perusahaan sehingga proses kegiatan yang berkaitan dengan Jaringan tidak mengalami gangguan yang memerlukan waktu lama. 2. Mempermudah pekerjaan dari bagian admin dalam melakukan monitoring perangkat jaringan komputer beserta koneksi jaringan di dalam Perusahaan. 3. Dapat menambah referensi ilmu tentang teknik informatika dalam bidang Sistem Monitoring Jaringan menggunakan Nagios dan Notifikasi telegram sebagai bahan pengembangan untuk penelitian berikutnya.

4. dapat di gunakan referensi dalam proses Penyelesaian pembuatan skripsi. Manfaat bagi Masyarakat luas:

1. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang bidang kajian ilmiah tertentu berdasarkan teori yang bisa dan telah diuji ke absahannya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat supaya mempermudah untuk menelusuri dan memahami isi skripsi dan mengetahui secara ringkas pada masalah yang mungkin terjadi, Adapun sistematika penulisan tersebut dapat di urutkan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematikapenulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini berisikan landasan teori sebagai dasar pembuatan Skripsi, meliputi teori dasar, sistem pemantau jaringan (Sistem Monitoring).

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada Bab ini berisi tinjauan Perusahaan, prosedur dan sistem jaringan yang sedang berjalan, kendala yang sedang dihadapi yang

(19)

didapat dari hasil survey dan wawancara, dan juga usulan pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai rancangan perbaikan sistem jaringan baru sebagai solusi, Urutan Implementasi dan uji coba yang dilakukan terhadap Nagios Dan Telegram sebagai alat pemantau jaringan (Sistem Monitoring).

BAB V : PENUTUP

Pada Bab ini penulis mengemukan beberapa kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan implementasi Nagios dan notifikasi telegram sebagai alat pemantau jaringan (Sistem Monitoring) di PT.PK Manufakturing Indonesia.

(20)

6

Berikut ini beberapa penelitian yang berkaitan dengan sistem monitoring Jaringan menggunakan Nagios dan Notifikasi Telegram

1. Analisis dan desain keamanan jaringan komputer dengan metode Network Development Life Cycle : Studi Kasus Telkom University (Prabowo & Kurniawan, 2015).

Penelitian ini membahas tentang Sistem Monitoring jaringan beserta keamanannya. Perangkat monitoring yang baik dapat menginformasikan kepada User tentang problem yang Akan terjadi, sehingga penanggulangan dipersiapkan secepatnya. Dan pentingnya sebuah keamanan jaringan guna melindungi data yang penting yang mungkin Akan berdampak kerugian bagi penggunanya atau perusahaan Apabila data tersebut sampai jatuh ke pihak yang tidak di inginkan. Semakin lengkap informasi yang disediakaan oleh tools monitoring maka semakin baik pula pengawasan terhadap Jaringan yang di kontrol tersebut. Serta Membahas pula mengenai Methode yang digunakan yaitu Methode Network development Life Cycle (NDLC).

2. Monitoring Terintegrasi Jaringan WLAN : Studi Kasus Dormitory Network Telkom University (Ahmad, 2017)

Penelitian ini membahas tentang Sistem Monitoring Jaringan, Sistem Monitoring Jaringan adalah inti dari fungsi sistem administrasi dari sebuah manajemen jaringan komputer. Perangkat monitoring yang baik dapat menginformasikan kepada user terkait potensi masalah mungkin timbul, yang berpengaruh terhadap penanggulangan masalah yang mungkin Akan terjadi. 3. Nagios untuk memonitoring pada server untuk notifikasi dengan menggunakan

email beserta Sms Gateway yang di implementasikan Pada PT. Gama thecno Indonesia (Asri, Hamzah, & Sholeh, 2014).

(21)

Penelitian ini membahas tentang penanganan permasalahan jaringan yang ada saat itu tidak efektif karena penanggulangan baru Akan dilakukan apabila ada laporan dari user, bahwa telah terjadi gangguan pada layanan yang sedang digunakannya. Server SMS gateway dikembangkan agar dapat mengirimkan notifikasi langsung kepada admin berupa SMS tanpa melibatkan user sehingga

admin dapat melakukan pengecekan sebelum user menyampaikan

pengaduannya.Nagios digunakan sebagai monitoring server dengan memberikan notifikasi status Up atau Down pada server atau perangkat jaringan yang lainnya. 4. Perancangan dan Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan

Nagios dengan Email dan SMS Alert (Amnur, Prayama, & Agustin, 2014). Penelitian membahas tentang monitoring host yang meliputi perancangan, implementasi dan pengujian, sehingga diperoleh beberapa kesimpulan di antaranya tujuan dilakukannya monitoring adalah untuk melihat kondisi UP atau Down dari sebuah host dan Sistem Monitoring Jaringan dapat mendeteksi perubahan status host yang terjadi .

5. IT infrastructure-monitoring tools; ManageEngine OpManager; Nagios; SolarWinds; WhatsUp Gold; Zabbix; software development; software engineering (Hernantes, Gallardo, & Serrano, 2015).

Penelitian ini membahas Aplikasi network monitoring notifikasi sms dapat membantu mengatasi masalah terhadap gangguan jaringan dan mambahas tentang kebutuhan Akan aplikasi pemantau jaringan yang handal yang bermanfaat sebagai Aplikasi monitoring jaringan komputer mengunakan notifikasi.

6. Sistem Monitoring JaringanResource pada Jaringan FMIPA Unesa dengan Protocol SNMP (Khamdani, 2016)

Penelitian ini membahas tentang Aplikasi Cacti dapat melakukan monitoring kondisi jaringan dan bandwidth pada setiap perangkat yang ada dengan bantuan protokol SNMP. Yang sudah di tunjang dari hasil uji coba monitoring pada beberapa router yang menghasilkan grafik dari traffic dan bandwidth yang menunjukkan hasil yang mendekati sama dengan kondisi real, dan dapat memberikan notifikasi berupa email jika terdapat perangkat yang mati, serta cacti

(22)

dapat menghasilkan pemetaan jaringan sesuai dengan skema jaringan dan traffic yang real time. Untuk pengembangan lebih lanjut, notifikasi dapat juga dilakukan melalui SMS.

Tabel 2.1 Rangkuman Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Tahun Judul Hardware dan Software

1. 2015 Sistem Monitoring Jaringan dan keamanannya : Studi Kasus Universitas Telkom

Hardware menggunakan

Server,Router Tel-U srx 650 Sofware menggunakan Linux

Ubuntu 13.10 dan tools

monitoring Nagios 2. 2017 Perancangan dan Implementasi

Sistem Monitoring W-LAN JaringanMenggunakan Nagios dengan Email dan SMS Alert.

Hardware mengguakan PC Server.

Software Centos 6.4 dan monitoring tools Nagios 3. 2014 Sistem Monitoring Jaringan

Resource pada Jaringan menggunakan Email serta sms Gateway pada PT.Gamatechno Indonesia Asri

Hardware menggunakan

Mikrotik RB 1100AHx2 dan RB 951G-2HnD

Software menggunakan

Virtual server yang menggunakan Ubuntu 14.04 sebagai server Cacti. Putty, untuk administrasi server.

(23)

4. 2014 Perancangan dan Implementasi sistem Monitoring jaingan menggunakan Sms Gateway

Hardware menggunakan

Pc/Laptop, modem gsm,

simcard gsm, kabel utp, switch Software menggunakan Linux Ubuntu 12.04 LTS, Nagios 3 5. 2015 Perancangan dan Implementasi

monitoring

jaringanMenggunakan Nagios dengan Email dan SMS Alert.

Hardware mengguakan PC Server.

Software Centos 6.4 dan monitoring tools Nagios 6. 2016 Monitoring JaringanResource

pada Jaringan FMIPA Unesa dengan Protocol SNMP

Hardware mengguakan PC Server.

Software Linux server dan monitoring tools Cacti, SNMP

2.2 Analisa

Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu sebagai berikut: Menurut Komaruddin dalam buku “Ensiklopedia Manajemen” (1994:31): “Analisa adalah aktifitas mengeluarkan fikiran guna menguraikan suatu yang bersifat menyeluruh menjadi bagian-bagian sehingga tanda-tanda komponen dapat dikenali, satu samalain serta kegunaan masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: “Analisa adalah penjabaran tentang pokok atas berbagai bagiannya dan penelahaan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.

Dari definisi diatas maka dapat di simpulkan bahwa Analisia adalah suatu kegiatan berpikir, untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau

(24)

komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu samalain serta fungsi dari bagian keseluruhan pelanggan,sosial dan umum.

2.3 Sistem Monitoring

Sistem Monitoring Jaringan menurut (Cahyadi, 2010:38) adalah suatu sub sistem yang terdapat di manajemen jaringan (Network Management System), yang terdiri dari penggunaan software dan hardware. Software berfungsi sebagai suatu sistem yang mengelola proses Monitoring (monitoring) terhadap fungsi dan performa jaringan yang meliputi kepadatan dan lalu lintas (traffict) dalam ukuran penggunaan lebar pita saluran data (bandwith) , proses monitoring ini dapat dikembangkan sampai kepada penggunaan sumber daya (resource), seperti untuk monitoring sistem up/down, utilisasi cpu dan memory, serta manajemen port.

Kemudian Sistem Monitoring jaringan menurut (Dwipayana, 2012), Yaitu kumpulan sistem yang memiliki tugas Monitoring sistem lainnya didalam suatu jaringan dan dapat digunakan untuk mendeteksi masalah-masalah yang akan muncul di kemudian hari, misalnya suatu Sistem Monitoring Jaringan dapat menghubungi suatu service web, secara berkala mengetahui apakah service web dapat memberikan umpan balik atau tidak, jika tidak Sistem Monitoring Jaringandapat mengirimkan pemberitahuan kepada administrator jaringan melalui e-mail atau SMS (Short Message Service), bahwa terjadi kegagalan respon dari service web tersebut. Sistem Monitoring Jaringanmampu mengamati internal performance dari suatu sistem komputer seperti :

a. Kapasitas penggunaan memori

b. Jumlah proses yang berjalan dalam suatu sistem komputer. c. Beban prosesor

d. Jumlah pengguna

Tujuan di adakannya Sistem Monitoring Jaringan ini adalah agar masalah-masalah jaringan yang terjadi pada suatu sistem dapat di tanggulangi dengan cepat. NMS ini juga dapat memberikan visualisasi mengenai jaringan dan sistem yang diamati, berupa gambaran yang lebih jelas dan jelas dilihat sehingga dalam

(25)

mengambil langkah-langkah penyelesaikan masalah tidak mengganggu aktifitas kerja yang lainnya. (Dwipayana, 2012).

Berdasarkan hal-hal tersebut dapat di simpulkan bahwa Sistem Monitoring Jaringan adalah merupakan sebuah sistem yang termasuk bagian dari manajemen jaringan (Network management system) yang terdiri dari pemakaian perangkat lunak dan perangkat keras yang di fungsikan sebagai tindakan guna menjalankan proses Monitoring secara berkesinambungan terhadap fungsi dan kinerja dari bagian-bagian dalam jaringan komputer berdasarkan standard ukuran yang di tentukan untuk di perhitungkan.

Untuk standard ukuran yang di perhitungkan yaitu adalah waktu respon, ketersediaan dan waktu operasional, apabila terdapat kegagalan/kesalahan pada saat pengukuran / permintaan status , seperti saat sambungan tidak dapat dibuat, waktu habis, atau dokumen atau pesan tidak dapat diambil, biasanya menghasilkan tindakan dari Sistem Monitoring. Tindakan ini bervariasi misalnya Alarm dapat dikirim (melalui SMS, email, dan lain-lain.) ke IT Administrator atau mengaktifkan sistem failover otomatis untuk menggantikan elemen yang bermasalah sampai di tanggulangi.

(26)

Di era diigital seperti sekarang ini terdapat macam-macam software Sistem Monitoring. Dari yang berbayar maupun yang free, kesemuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada Skripsi ini penulis memilih Nagios dan Notofikasi Telegram sebagai Sistem Monitoring Jaringan yang dilaksanakan di PT.PK Manufakturing Indonesia.

2.4 Nagios

Nagios adalah sistem dan aplikasi pemantauan jaringan yang diciptakan oleh Ethan Galstad (Abdulkadir, 2015) yang mana pertama diluncurkan tahun1999. Nagios mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika ada masalah pada sistem jaringan yang sedang berjalan serta dapat memberi tahu kapan keadaan tersebut kembali pulih atau normal. Nagios dijalankan dalam Linux.Nagios bisa menjalankan sebuah script, dan memberikan sebuah interface web untuk menampilkan status sistem terkini. Nagios dapat dikembangkan dan dapat memonitor status dari semua peristiwa jaringan.Nagios dapat melakukan cek dengan menjalankan sebuah script yang kecil dengan interval dan membandingkan hasilnya dengan hasil yang seharusnya di peroleh. Nagios dapat memberikan cek yang lebih baik dari sebuah sistem jaringan yang sederhana.

Keistimewaan Nagios:

1. Pemantauan servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb) 2. Pemantauan sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb)

3. Desain plugin yang sederhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap services.

4. Service cek yang paralel

5. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host dan

6. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis / host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah

7. Perputaran file log yang otomatis

8. Mendukung implementasi pemantauan dengan host yang berlebih

9. Web interface yang dinamis untuk melihat status network, urutanmasalah dan pemberitahuan, log dan file.

(27)

Beberapa aktifitas pemantauan yang dapat dilaporkan oleh Nagios:

1. Nagios dapat digunakan untuk menginventori semua peralatan/device yang connect ke network, meski begitu Nagios yang sudah ada harus dikustomisas (patch dan programnya harus diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan)

2. Pemantauan Link dan traffic serta aktifitas pada jaringan 3. Untuk mendapatkan info network interface.

4. Kapasitas partisi hardisk 5. Beban processor

6. Penggunaan memori

7. Space of disk in server, ruang penyimpanan dalam server 8. CPU utilization (kinerja CPU)

2.4.1 Data Source Nagios

Untuk menghandel pengumpulan data, dapat dibuat eksternal script atau command yang di perlukan untuk di pilih, Nagios kemudian menyimpan nya kedalam database. Data source Nagios mempunyai format CFG. Data Sources dapat juga buat berkoresponden dengan data sebenarnya dalam map. Sebagai contoh jika ingin membuat map ketika ping ke suatu host, harus dibuat data sources dengan memanfaatkan script yang meng-ping suatu host yang menghasilkan nilai dalam milliseconds. Setelah itu dapat didefinisikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh data input. Seperti host yang di ping dalam hal ini. Setelah data source di buat, lalu segera dimaintain sesuai dengan waktu yang kita tetapkan secara otomatis (http://www.nagios.org ).

2.4.2 Klasifikasi Alert informasi hasil monitoring Pada Nagios

Pengumpulan data pada Nagios untuk ditampilkan dalam bentuk map dapat dilakukan secara real time. Setiap data yang dikumpulkan dapat disimpan dalam database untuk kemudian dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan waktu yang diinginkan, jika ada masalah maka sistem nagios segera mengeluarkan pemberitahuan berupa alert, pada Nagios klasifikasi alert ada 3:

1. Down adalah Host atau Service dalam keadaan down, dan keterangan ’check time out’.

(28)

2. Ok adalah Host atau Service dalam keadaan baik dan terkoneksi dengan baik. 3. Warning adalah Host atau Service dalam keadaan melebihi ambang batas yang

kita tetapkan.

2.4.3 User Management (Manajemen Pengguna)

Nagios memiliki fungsi yang sangat banyak terhadap jaringan, maka manajemen berbasis user sengaja ditambahkan untuk menjaga otoritas terhadap user yang memiliki hak akses. Hal ini mengakibatkan orang yang memiliki otoritas mampu merubah parameter.

2.4.4 Nsclient++ NRPE

Nsclient++ NRPE adalah aplikasi client yang harus di-install kedalam sistem operasi Host. Yang dibutuhkan untuk memonitor local resource/attribute pada host, seperti penggunaan hard disk, CPU, memory dan lainnya. Adapun contoh dari sistem Nsclient ++NRPE dapat di gambarkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Contoh Sistem Nsclient++ NRPE (http://www.nagios.org).

(Tanenbeum, Andrew S, 2010).

2.4.5 Notifikasi

Notifikasi adalah laporan yang Akan dikirimkan Nagios pada kontak admin saat terjadi perubahan status host (http://www.nagios.org).

(29)

Gambar 2.3 Sistem Notifikasi (http://www.nagios.org) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

Ketika Nagios mendekteksi perubahan status pada suatu host atau service, maka Nagios akan memberitahukan melalui web interface dan log file serta mengirimkan notification berupa email dan SMS ke alamat admin. Filter pesan merupakan aturan-aturan yang dibuat dalam konfigurasi agar aktifikas monitoring notifikasi yang terkirim ke admin sesuai dengan yang diinginkan.

Sistem Notifikasi Nagios:

Table 2.2 Status Notifikasi Host dan Service Komputer / Server Client Host stauts Service Status

Unreachable (u) Unknown (u) Down (d) Critical (c) Recovered (r) Warning (w)

(http://www.nagios.org)

2.4.6 Telegram

Telegram adalah sebuah apliksai pengirim pesan instan multiplatform berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba. Klien Telegram tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux). Para pengguna dapat mengirim pesan dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan semua tipe fail atau

(30)

berkas. Telegram jugadapat melakukan pengiriman pesan dari ujung ke ujung ter enskripsi secara opsional.

Telegram dikembangkan oleh Telegram Messenger LLP dan didukung oleh wirausahawan Rusia Pavel Durov. Kode pihak kliennya berupa perangkat lunak sistem terbuka namun mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan, sedangkan kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten. Layanan ini juga menyediakan API kepada pengembang independen. Pada Februari 2016, Telegram menyatakan bahwa mereka memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, mengirimkan 15 miliar pesan per hari.

Keamanan Telegram telah menghadapi pemeriksaan teliti yang menjadi perhatian; para kritikus mengklaim bahwa model keamanan Telegram dirusak oleh penggunaan protokol enkripsi yang dirancang khusus yang belum terbukti andal dan aman, dan dengan tidak mengaktifkan percakapan aman secara default.

2.4.7 Bot Telegram

Bot adalah program komputer yang melakukan pekerjaan tertentu secara otomatis. Manfaat bot ini diamini juga oleh pihak Telegram yang kemudian meluncurkan bot API agar orang banyak dapat membangun bot menggunakan bahasa pemrograman yang mereka kuasai tanpa harus berhubungan dengan telegram-cli atau MTProto. Bot API adalah akun bot, ada hal-hal tertentu yang bisa dilakukan akun normal yang tidak bisa dilakukan akun bot, misal membuat group, memasukkan orang ke dalam group dan mengeluarkan orang dari group.

2.4.8 Fitur

Fitur adalah aspek-aspek keistimewaan, karakteristik, serta layanan-layanan khusus, ragam keuntungan yang diintegrasikan / dibawa didalam suatu produk terpapar kepada pelanggan/sosial/umum.

2.5 Network Development Life Cycle

Network Development life Cycle (NDLC) disebut siklus hidup karena sisem dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.Penulis memilih metode ini

(31)

karena setiap tahap dari penelitian dapat terkontrol secara mudah dan sistematis (Prabowo & Kurniawan, 2015).

Adapun tahapan dalam pengembangan Network Development Life Cycle (NDLC) dibagi menjadi enam tahap, yaitu analysis, design, simulation/prototyping, implementation, monitoring serta management (Prabowo & Kurniawan, 2015)

Gambar 2.4 Model Network development Live Cycle (http://www.pojokteknologi.com )

2.6 Flowchart Diagram

Flowchart adalah (chart) yang menunjukkan alir, (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat support komunikasi dan untuk dokumentasi (Fairuz ElSahid 2010).

Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system flowchart, document flowchat, schematic flowchart, program flowchart, process flowchart. Masing-masing jenis flowchart di jelaskan sebagai berikut ini:

1. System Flowchart

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menerangkan tentang urutan

(32)

dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan tentang sesuatu yang dikerjakan di sistem.

2. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. 3. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.maksud penggunaan dari gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami tetapi sulit menggambarnya.

4. Program Flowchart

Bagan alir (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah didalam program komputer secara logika.Bagan dari alat logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

5. Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

(33)

2.7 Teori Bahasa Pemrogramman

2.7.1 Simple Network Management Protocol (SNMP)

SNMP (protocol manajemen jaringan yang bersifat simpel) merupakan salah protocol resmi dari Internet Protocol suite yang dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF). SNMP merupakan contoh dari layer 7 aplikasi yang digunakan oleh network management sistem untuk memonitor perangkat jaringan sehingga dapat memberi informasi yang di butuhkan bagi pengelolanya.

2.7.2 Konsep SNMP

SNMP digunakan untuk me-manageperangkat yang berada didalam internet menggunakan protocol TCP/IP. SNMP menyediakan sekumpulan operasi dasar untuk memantau (monitoring) dan me-maintain internet. SNMP menggunakan konsep manager dan agent. Manager (biasanya berupa suatu host) mengendalikan dan memantau sekumpulan agent.

Management station (disebut manajer) merupakan suatu host yang menjalankan program SNMP client. Managed station (disebut agent) adalah router atau host yang menjalankan program SNMP server. Manajemen jaringan diperoleh melalui interaksi antara manager dengan agent.

Gambar 2.5 SNMP Manager request Informasi

(https://slideplayer.info ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

(34)

Gambar di atas menjelaskan interaksi yang terjadi antara management station (manajer) dengan agent Untuk mendapatkan informasi yang terdapat di Database agent (MIBs).manajer mengirimkan query pada agen dan agent memiliki dan menyimpan informasi performance di dalam suatu database yang disebut MIB (Management Informatin Based).agent berinteraksi dengan MIB dan memproses query.

Setelah query diproses, agent mengirimkan respon berupa trap. Trap adalah pesan yang dikirimkan dari agent ke manager sebagai laporan dari suatu event. Gambar dibawah ini mendeskripsikan tentang proses pengiriman trap.

Gambar 2.6 SNMP Agent Memberikan Response

(https://slideplayer.info ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

Managermempunyai akses (value) yang terdapat di dalam suatu database tersebut. Misalnya sebuah router menyimpan informasi variabel jumlah paket yang diterima dan jumlah paket yang di-forward; manager dapat mengambil dua informasi tersebut lalu membandingkannya untuk mengambil keputusan apakah router tersebut sedang berada didalam kondisi kongesti atau tidak.

Managerdapat pula menyuruh router (host) untuk melakukan aksi tertentu. Agent dapat pula berkontribusi terhadap proses manajemen. Program server yang berjalan di agent dapat mengecek kondisi router dan bila ditemukan gejala yang tidak biasa, maka agent dapat mengirimkan pesan peringatan (warning message)

(35)

yang disebut trap ke manager. Dengan kata lain, proses manajemen SNMP menggunakan tiga ide dasar:

1. Suatu manager mengecek suatu agent dengancara meminta informasi kelakuan agent.

2. Suatu manager dapat memaksa agent untuk melaksanakan tugas tertentu dengan me-reset nilai (value) di dalam data base agent.

3. Agent berkontribusi terhadap proses manajemen dengan memperingatkan Managerbila terdapat situasi yang tidak biasa.

2.7.3 Management Information Base (MIBs)

MIB merupakan database yang digunakan untuk manajemen perangkat pada jaringan. Database tersebut berisikan objek entity dari perangkat jaringan (seperti router atau switch). Objek pada MIB didefinisikan menggunakan Abstract Syntax NotationOne (ASN1), serta diberinama “Structure of Management Information Version 2 (SMIv2). Software yang digunakan untuk parsing disebut MIB compiler.

RFC yang membahas antara lain RFC1155 – Structure and identification of Management Information for TCP/IP base internets, RFC1213 – Management Information Base for Network Management of TCP/IP – base dinternets, dan RFC1157 –A Simple Network Management Protocol.

SNMP, komunikasi yang terjadi antara management station (contoh: console) dengan management object (seperti router, gateway dan switch), menggunakan MIB. Component yang berkerja untuk mengambil data disebut SNMP agent, merupakan software yang dapat berkomunikasi dengan SNMP Manager.

2.7.4 Arsitektur SNMP

Framework dari SNMP terdiri dari: a. Master Agent

Masteragent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP, dimana bertujuan untuk merespon permintaan dari SNMP dari

(36)

management station. Master agent kemudian meneruskan kepada Sub agent untuk memberikan informasi tentang manajemen dengan fungsi tertentu.

b. Sub agent

Subagent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP ber implementasi pada MIB. Sub agent memiliki kemampuan: a. Mengumpulkan informasi dari objek yang di manage.

b. Mengkonfigurasi informasi dari objek yang di manage. c. Merespon terhadap permintaan manajer.

d. Membangkitkan alarm atau trap. c. Management Station

Management station merupakan client dan melakukan permintaan dan mendapakan trap dari SNMP server.

2.7.5 Protokol SNMP

PDU dari SNMP (versi1) antara lain:

1. GET REQUEST–digunakan untuk mendapatkan informasi manajemen.

2. GET NEXT REQUEST–digunakan secarai teratif untuk mendapatkan sekuen dari informasi manajemen.

3. GETRESPONSE

4. SET–digunakanuntukmelakukanperubahanterhadapsubsistem.

5. TRAP– digunakan untukmelakukan pelaporan terhadap suatu subsistem manajemen.

Untuk versi berikutnya ditambahkan PDU:

1. GETBULKREQUEST–iterasi yang cepat untuk mendapatkan informasi. 2. INFORM– acknowledge terhadap TRAP.

2.7.6 Perkembangan SNMP 2.7.6.1 SNMP Version 1

RFC untuk SNMP, dikenal dengannama Simple Network Management Protocol version 1, pada tahun 1988:

(37)

TCP/IP-based internets

2. RFC 1066 – Management information base for network management of TCP/IP-based internets

1. RFC 1067 – A Simple Network Management Protocol Kemudian menjadi kadaluwarsa dengan digantikan dengan:

2. RFC 1155 – Structure and identification of management information for TCP/IP-based internets

3. RFC 1156 – Management information base for network management of TCP/IP-based internets

4. RFC 1167 – A Simple Network Management Protocol

Versi 1 memiliki kelemahan pada sistem autentifikasi karena mengirimkan password secara plain text.

2.7.6.2 SNMP Version 2

Versi 2 ini banyak yang tidak menggunakan dikarenakan ketidak cocokan framework. Simple Network Management Protocol version 2 (RFC 1441 – RFC 1452) juga dikenal sebagai SNMP v2.Diperkenalkan GETBULK sebagai alternatif dari GETNEXT. Dikenalkan juga Community-Based Simple Network Management Protocol version 2 atau yang disebut SNMP v2c sebagai pengganti sistem authentifikasi User-Based Simple Network Management Protocol version 2, atau SNMP v2u yang digunakan untuk memperbaiki keamanan dari SNMP v1.

2.7.6.3 SNMP Version 3

Versi ini didefinisikan pada RFC 3411 – RFC 3418 yaitu Simple Network Management Protocol version3,dikeluarkan pada tahun 2004.Pada prakteknya SNMPb bisa menggunakan versi SNMPv1,SNMPv2c,atauSNMPv3.Dijabarkan pada RFC 3584 – Coexistence between Version 1, Version 2, and Version 3 of the Internet-Standard Network Management Framework.

2.7.6.4 Contoh Penggunaan SNMP

Beberapa contoh penggunaan SNMP:

(38)

2. Inventory dari versi sistem operasi (sysDescr)

3. Mengkoleksi informasi suatu (ifName, ifDescr, ifSpeed, ifType, ifPhysAdd). Mengukur throughput interface dari jaringan (ifInOctets, ifOutOctets, ifInErrors, ifOutErrors), yakni jumlah total byte yang diterima dan jumlah total byte yang dikirim, ifInErrors mendefinisikan jumlah paket diterima yang dibuang karena rusak, ifOutErrors mendefinisikan jumlah paket dikirim yang dibuang karena rusak.

4. Menarik informasi cache dari ARP (ipNetToMedia).

2.8 Teori Umum

2.8.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan saling terhubung melalui sebuah teknologi dimana komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi (Yudianto, 2007). Berdasarkan skalanya Jaringan komputer dapat dilihat dalam beberapa macam, di antaranya yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan suatu jaringan pribadi di dalam sebuah bangunan sampai beberapa kilometer jarak antara beberapa gedung tersebut.Lan banyak digunakan untuk menghubungkan komputer dengan perangkat lain di dalam pabrik-pabrik kantor untuk dapat saling berbagi sumber daya dan bertukar informasi.Lan di bedakan dari jenis jaringan lain oleh tiga karakteristik yaitu teknologi, transmisi, ukuran, topologi (Wongkar, 2015).

Adapun kelebihan dari LAN itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Hemat waktu dan biaya pengeluaran dalam pengiriman paket data. b. Akses antar komputer berlangsung lebih mudah.

c. Pengiriman paket data antara satu komputer ke komputer lainnya lebih cepat.

d. Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali. Kekurangan dari LAN adalah sebagai berikut:

(39)

b. Komunikasi yang kurang Meluas.

Gambar 2.7 Local Area Network (LAN) (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17). 2. Metropolitan Area Network (MAN)

Pembangunan jenis jaringan komputer ini merupakan pilihan perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak kantorcabang (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

Kelebihan dari Jaringan MAN yaitu antara lain:

a. Jaringan ini dapat mencakup wilayah yang lebih luas dibanding LAN. b. Informasi dapat disebarkan lebih luas cepat dan mempermudah bisnis. Kekurangan dari Jaringan MAN adalah:

a. Untuk membangun dan memelihara Jaringan ini Termasuk rumit. b. Untuk keamanan Jaringan MAN sampai ke Internet harus di tekankan.

(40)

Gambar 2.8 Metropolitan Area Network (MAN). (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

3. Wide Area Network (WAN)

WAN merupakan jenis jaringan yang terdiri dari LAN dan MAN. Biasanya WAN menggunakan kabel fiber optic yang ditanam di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.Jaringan WAN terdiri dari banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui sebuah router perantara atau lebih maka paket diterima router perantara dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas kemudian baru diteruskan paket tersebut (Tanenbeum, Andrew S, 2010:18).

Adapun Kelebihan dari WAN adalah sebagai berikut:

a. Jenis jaringan yang luas sehingga dapat mencapai antar negara. b. Menghubungkan alat-alat yang terpisah dalam jarak jauh. c. Berbagi informasi atau file melalui area yang lebih besar. Kekurangan dari WAN adalah sebagai berikut:

a. Dalam mempersiapkan jaringannya membutuhkan biaya yang sangat mahal dan rumit, semakin besar jaringan yang di buat maka semakin besar biaya yang dibutuhkan.

b. Memerlukan system yang baik untuk menangani pengguna dari luar yan masuk untuk mengganggu jaringan tersebut.

(41)

Gambar 2.9 Wide Area Network (WAN) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

2.8.2 Internet

Internet adalah gabungan dari seluruh jenis jaringan di dunia, sehingga menjadi jaringan yang sangat luas dan global. Jaringan internet biasanya menggunakan standar internet Protocol Suite atau TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) untuk melayani semua pengguna di seluruh dunia.

Internet mempunyai beberapa kelebihan atau kekurangan, sedangkan untuk kelebihan dari Internet adalah sebaai berikut:

a. Pengiriman paket data menjadi lebih cepat dan mudah. b. Dapat berfungsi sebagai media informasi dan komunikasi. Kekurangan dari Internet adalah sebagai berikut:

a. Aplikasi virus dan metode hacking semakin meluas.

b. Menyebabkan kerahasiaan data dapat menyebar secara cepat.

Gambar 2.10 Internet (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

2.8.3 Jaringan tanpa kabel (Nirkabel)

Jaringan Nirkabel ini merupakan suatu solusi komunikasi yang tidak menggunakan alat kabel, yang biasanya menghubungkan suatu system komputer dengan system lain menggunakan media transmisi jaringan Nirkabel, seperti gelombang radio, Bluetooth, dan Inframerah.

(42)

Jaringan Nirkabel ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu Kelebihan Jaringan Nirkabel:

a. Kenyamanan untuk terhubung ke jaringan tanpa dibatasi oleh kabel.

b. Dapat mengakses jaringan kapanpun dan dimanapun dengan kecepatan akses data yangblebih tinggi.

Kekurangan Jaringan Nirkabel:

a. Kapasitas jaringan terbatas dari pemancar gelombang yang dipancarkan dari perangkat Jaringan.

b. Delay yang besar, adanya maslaah propagansi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi.

c. Konfigurasi yang lebih rumit dengan tidak menggunakan kabel, tetapi di hadapi konfigurasi yang rumit untuk mengatur jaringan nirkabel.

Gambar 2.11 Jaringan Nirkabel (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

2.8.4 Koneksi antar Komputer dan Fungsinya

Koneksi antar Komputer antara lain adalah sebagai berikur:

1. Peer-to-peer (P2P)

Dalam Arsitektur jaringan, setiap komputer dapat mempunyai satu atau lebih tugas khusus. Setiap komputer dapat menjadi server dan juga menjadi client secara

(43)

bersamaan, sehingga mengakibatkan kemungkinan kedua komputer dapat berkomunikasi secara langsung tanpa ada campur tangan dari pihak lain.

2. Client server

Dalam arsitektur arsitektur jaringan ini, sebuah komputer harus berfungsi sebagai server dari beberapa komputer lain yang berfungsi sebagai client. Dalam hal ini komputer berfungsi sebagai server memiliki tugas untuk memberikan kepada client dan komputer yang berfungsi sebagai client memiliki tugas untuk meminta layanan kepada server, sehingga arsitektur ini memerlukan seorang administrator untuk memelihara server tersebut.

2.8.5 Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan yang sering di gunakan antaralain adalah: 1. Router

Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai alat penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Router p a d a u m u m n y a terletak pada gateway di suatu jaringan. Ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), mengatur DHCP, sehingga dapat berbagi mengatur IP (Internet Protocol) untuk menghubungkan banyak jaringan yang dibutuhkan. Dalam router terdapat routing Tabel, yaitu daftar jalur dari satu node ke node lainnya yang tersedia dan mampu memilih node yang terbaik untuk sebuah paket data.

(44)

(Tanenbeum, Andrew S, 2010). 2. Hub

Hub adalah perangkat jaringan yang menghubungkan antar komputer. Semua jenis komunikasi hanya dilewati oleh hub sehingga terbentuk jaringan yang saling terhubung. Dalam topologi star. Pada pengiriman data, hub tidak bisa menentukan tujuan yang akandikirim, tetapi hub bisa mentransmisikan data ke semua jalur yang terkoneksi dengannya. Hub menggunakan metode half-duplex yang berkomunikasi dua arah secara saling bergantian sehingga tidak terjadi tabrakan data. D a l a m hub ini hanya memungkinkan pengguna untuk membagi jalur yangsama. Hal ini disebabkan pada setiap anggota hanya mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada, misalnya jaringan yang digunakan dengan jumlah bandwidth 5Mbps dan jaringan tersebut tersambung ke lima komputer, maka bandwidth rata-rata yang digunakan oleh masing-masing anggota jaringan berjumlah 1mbps.

Gambar 2.13 Hub (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

3. Switch

Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan jalur jembatan untuk menghubungkan banyak komputer dan router pada satu area yang terbatas. Switch

(45)

mampu beroperasi dengan mode full-duplex yang berkomunikasi dua arah secara bersamaan dan mampu mengetahui kepada siapa paket ini diterima. Switch biasanya digunakan di suatu organisasi dengancara membagi jaringan yang sangat besar. Dalam switch ini mendapatkan keuntungan karena setiap komputer memiliki jaringan bandwidth secara penuh, tidak terbagi rata ke komputer lain.

Gambar 2.14 Switch (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010). 4. Repeater

Berikut penjelasan tentang Repeater adalah suatu perangkat yang dipasang pada titik-titik tertentu dalam suatu susunan sistemperangkat jaringan untuk memperbaharui a tau m emp rk uat su at u sinyal-sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh. Perangkat repeater harus memiliki dua alat, yaitu untuk menerima sinyal dari server (client) dan sebagai alat yang berfungsi untuk menyebarkan sinyal jaringan internet (access point). Dalam repeater ini tidak dapat menghubungkan sebuah Protocol data layer yang berbeda, misalnya antara Ethernet dengan token ring.

Repeater merupakan sebuah perangkat yang sering digunakan pada titik-titik tertentu pada PT.PK manufakturing Indonesia dalam melakukan pengerjaan susunan sistem perangkat jaringan untuk memperbaharui dan memperkuat sinyal yang diperlukan sebagaimana yang diperlukannya.

(46)

Gambar 2.15 Repeater

(https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

5. Bridge

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan. Bridge juga mampu menghubungkan dua buah LAN yang terpisah dan juga menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda. Dalam bridge ini akanmemisahkan data, Nama yangharus dikirimkan pada LAN sendiri atau dengan LAN lain yang terhubung dengannya. Bridge bekerja pada layer data-link disuatu jaringan.

(47)

Gambar 2.16 Bridge. (https://www.indoworx.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17).

2.8.6 Open System Interconnection (OSI) Model

OSI Model (Openn System Interconnection Model) adalah proposal yang dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) sebagai langkah pertama menuju Standarisation International Protocol yang digunakan dalam berbagai lapisan. Dalam model OSI menghubungkan system yang terbuka untuk berkomunikasi dengan system lain dan memiliki tujuh lapisan. Prinsip yang di terapkan untuk tujuh layer adalah sebagai berikut

1. Layer harus dibuat ketika fungsi yang berbeda di butuhkan.

2. Setiap lapisan harus melakukan fungsi yang terdefinisi dengan baik.

3. Fungsi dari tiap layer harus dipilih dengan baik menurut International Standard Protocol

4. Batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi di seluruh Interface.

5. Beberapa Layer harus cukup besar sehingga fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam layer yangsama.Tujuh lapisan Model OSI (Tanenbeum, Andrew S, 2010:37) sebagai berikut:

1. Layer 1 – Physical Layer

Physical Layer adalah lapisan terbawah dari 7 pembagian layer OSI ini. Layer ini berfungsi untuk mengatur dan mengubah semua hal yang berhubungan langsung dengan hardware. Layer ini untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, caramenerima sinyal, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, bentukan jaringan dan pengkablean. Selain itu, juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2. Layer 2 – Data Link Layer

Data Link Layer adalah layer yang berfungsi untuk mengelompokkan bit-bit data kedalam format frame agar dapat diproses oleh lapisan fisik, mengkoreksi kesalahan, untuk mengatur pergerakkan arus bit ke penerima yang benar-benar dituju, dan menentukan pengalamatan perangkat yang benar. Pada Data link ini

(48)

sangat bertanggung jawab, apabila terjadi kegagalan, pengiriman dan dikirim ulang.

3. Layer 3 – Network Layer

Network Layer adalah layer yang menyediakan koneksi dan menentukan caraterbaik untuk mengirim data, membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing. Pada layer ini juga dapat mendeteksi error dan mengatur ulang koneksi.

4. Layer 4 – Transport layer

Transport Layer berfungsi untuk memcahkan data kedalam paket-paket data serta akandiberikan nomor ururt ke paket-paket sehingga paket berurutan agar tidak terjadi kesalahan atau perubahan pada data. Protocol yang bekerja pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

5. Layer 5 – Session Layer

Sesion Layer adalah layer yang bertanggung jawab agar mengatur jaringan, mendefinisikan bagaimana jaringan dibuat, caramemelihara jaringan sehingga tetap lancer, dan mengakhiri hubungan antar node.

6. Layer 6 – Presentation Layer

Presentation layer adalah adalah layer yang menerjemahkan data yang ingin dikirimkan dan berfungsi untuk mengurus format data yang dapat dipahami oleh media apapun. Jadi pada layer ini tujuannya memanipulasi data bukan untuk Komunikasi.

7. Layer 7 – Application

Aplication Layer merupakan layer teratas pada OSI Layer sehingga berfungsi menghubungkan antara aplikasi dengan jaringan sehingga pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan yang terjadi. Program yang berhubung pada layer ini adalah yang dapat mengakses kejaringan. Seperti File Transfer Protocol (FTP), HypertextTransfer Protocol (HTTP), WWW Browser, dan Simple Network Management Protocol (SNMP)

(49)

Gambar 2.17 OSI Layer

(https://knowledgeisopensource.blogspot.com ) (Tanenbeum, Andrew S, 2010).

2.8.7 Model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TC/IP)

Pengertian TC/IP adalah sekumpulan Protocol yang bekerja Bersama-sama. Perancangan TCP/IP bermaksud membuat sebuah Protocol yang dapat melintasi lingkungan Jaringan yang berbeda-beda dan mempunyai kemampuan menjalankan rute ganda untuk sampai ke tujuan akhir. Adapun lapisan Pada TC/IP antara lain adalah:

1. Layer 1 – Application Layer

Lapisan ini merupakan ini merupakan layer yang melayani permintaan data atau service, sehingga komputer dapat memakai semua aplikasi yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Lapisan ini mencakup Protocol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), dan masih banyak Protocol lainnya.

2. Layer 2 – Transport Layer

Lapisan ini merupakan layer yang mendefinisikan cara-cara melakukan pengiriman data antara dua host (host to host). Lapisan ini menjaminkan bahwa informasi yang diterima oleh penerima adalah samadengan informasi yang dikirim oleh pengirim. Dalam layer ini terdapat dua jenis protocol yaitu.

(50)

Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP berfungsi untuk mengubah satu block data yang besar menjadi segmen-segmen yang dinomori dan di susun secara berurutan. UDP berfungsi untuk mengirimkan paket data secara langsung dengan kecepatan tinggi tanpa harus membuat jalur koneksi dan memeriksa kesalahan.

3. Layer 3 – Internetwork Layer

Lapisan ini merupakan layer yang mendefinisikan bagaimana paket data dikirim sesuai dengan alamat yang dituju dan menjaminkan agar paket diterima oleh penerima secara lengkap.

4. Layer 4 – Network Layer

Lapisan ini merupakan layer mendefinisikan bagaimana data dikirim atau diterima dari media fisik berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Pada lapisan ini juga dapat mendeteksi kesalahan dari data yang di transmisikan.

Gambar 2.18 TCP/IP Model dan OSI Model (https://knowledgeisopensource.blogspot.com )

(51)

(Tanenbeum, Andrew S, 2010).

2.8.8 Protocol Jaringan

Protocol adalah suatu aturan yang digunakan untuk mengatur jalannya komunikasi data antara beberapa komputer yang berada disuatu jaringan. Di dalam jaringan tersebut terjadinya sebuah komunikasi antar perangkat dengan sistem berbeda supaya perangkat-perangkat tersebut bisa saling berkomunikasi, mengirim maupun menerima maka dibutuhkan suatu Protocol. Elemen-elemen penting Pada protocol yaitu adalah:

1. Syntax

Mengacu Pada segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dengan makna yang berbeda.

2. Semantics

Mengatur penerjemahan yang bisa mengontrol informasi untuk koordinasi dan penanganan kesalahan.

3. Timing

Mengatur kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data yang dikirim TC/IP. TC/IP dikembangkan Pada awal tahun 1980 sebagai sebuah protocol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan sehingga membentuk Jaringan yang luas.

TC/IP merupakan standard komunikasi Data yang dipakai oleh komunitas jaringan dalam proses penukaran data dari satu komputer ke komputer lainnya. TCP/IP ini bersifat bebas terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja dan bersifat rouTabel bisa menghubungkan sistem-sistem yang berbeda seperti Microsoft Windows dan macam-macam UNIX.

Protocol ini menggunakan skema pengalamatan sederhana yang disebut alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling terhubung satu samalainnya.

(52)

Setiap host dan router internet memiliki IPaddress, yang memberi kode nomor jaringan dan nomor host. Pada prinsipnya tidak ada dua mesin di internet yang memiliki IP address yangsama. Semua IP address digunakan dalam Source Address dan Destination Address. Tujuan dari paket IP. Dalam IP address tidak mengacu pada sebuah host tetapi mengacu pada Interface jaringan. Jadi jika host pada satu jaringan, maka dengan demikian hanya memiliki satu IP address.

Dalam IP address ini mempunyai format dalam bilangan binary yang terdiri dari 32-bit dan dibagi atas empat bagian, masing-masing bagian adalah 8-bit bilangan binary.

Tabel 2.3 Format IP Address

Dalam IP address di bagi menjadi 5 Kategori (Tanenbeum, Andrew S, 2010:436), dan kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1. IP address kelas A

IP address Kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, jarak IP kelas Aini mulai dari 1-126 dan mampu menampung kurang lebih 16 juta alamat IP, dalam IP kelas ini hanya menggunakan oktet pertama (8 bit) untuk menunjukan network ID dan tiga oktet sisanya tersedia untuk host ID.

2. IP address kelas B

IP address Kelas B biasanya digunakan untuk jaringan berukuran sedang sampai besar dan menggunakan dua oktet pertama (16 bit) dari empat oktet untuk menunjukan network ID dan oktet sisanya untuk host ID. Jarak IP address Kelas B ini berawal dari 128-191.

3. IP address kelas C Binary Decimal 00000000.00000000.00000000.00000000 s/d 11111111.11111111.11111111.11111111 0.0.0.0 255.255.255.255

(53)

IP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN) sekitar 2 juta alamat IP dengan jumlah 256 host. Jarak pada IP address kelas C ini dari 192-223 dan host ID merupakan 8 bit terakhir.

4. IP address kelas D

IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting dengan jarak 224-239. Multicast address adalah network address yang menunjukkan sekelompok host dalam sebuah jaringan komputer. Empat bit pertama dalam IP address kelas D diset 1110 dan bit-bit berikutnya diatur sesuai kebutuhan untuk kelompok multicasting.

5. IP address kelas E

IP address kelas E tidak digunakan untuk umum, oleh karena itu tidak ada IP address kelas E yang dikeluarkan untuk digunakan dalam internet. Empat bit pertama dalam IP address kelas E ini selalu diset menjadi 1111. Jarak pada Kelas E ini dari 240-255.

Tabel 2.4 Kelas IP Address

Kelas JARAK Netwok ID Host ID START END

A 1-126 W X.Y.Z 1.0.0.0 126.255.255.254

B 127-191 W.X Y.Z 128.0.0.0 191.255.255.254

C 192-223 W.X.Y Z 192.0.0.0 233.255.255.254

D 224-239 - - 224.0.0.0 239.255.255.254

E 240-255 - - 240.0.0.0 255.255.255.254

2.8.10 User Datagram Protocol (UDP)

UDP adalah salah satu protocol yang mendukung adanya jaringan pada lapisan transport. Protocol ini bersifat connectionless (tanpa koneksi) antara host-host dalam jaringan, dan bersifat unreliable, artinya tidak ada informasi yang diterima oleh pengirim saat pengiriman paket terjadi kegagalan. Aplikasi UDP yang biasanya digunakan salah satunya adalah Videostreaming.

Gambar

Gambar 2.2 Contoh Sistem Nsclient++ NRPE  (http://www.nagios.org).
Table 2.2 Status Notifikasi Host dan Service Komputer / Server Client  Host stauts  Service Status
Gambar 2.4 Model Network development Live Cycle  (http://www.pojokteknologi.com )
Gambar 2.7 Local Area Network (LAN)  (https://www.indoworx.com )  (Tanenbeum, Andrew S, 2010:17)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aspek penting lainnya yang mampu mengukur kualitas pelayanan akademik di UNISNU Jepara adalah aspek kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH PADA PDAM TIRTA RANGGA CABANG SUBANG UNTUK DAERAH PELAYANAN KECAMATAN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Segala informasi da peristiwa yang ada di media sosial dapat di akses oleh setiap orang hanya dengan akses internet dapat memberikan informasi yang diinginkan seseorang,

Anak berkesulitan belajar umum secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus maupun umum, baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis,

Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam

Penyelarasan RDTRK TEBO TENGAH disesuaikan dengan substansi dalam UU 26 tahun 2007 (al: Jangka waktu perencanaan 20 tahun, RTH 30%, ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

Penelitian ini dilakukan secara bertahap yang dimulai dari penampungan semen, dan pemeriksaan kualitas semen segar, dilanjutkan dengan pemisahan spermatozoa dengan metode swim

Studi kasus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa type curves yang dikembangkan dalam tulisan ini dapat digunakan untuk melakukan peramalan IPR (yaitu peramalan laju produksi dan